0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan7 halaman
[Ringkasan]
1. Alur pelayaran adalah perairan yang digunakan kapal untuk masuk dan keluar pelabuhan. Faktor-faktor seperti kedalaman, lebar, arus dan gelombang mempengaruhi perencanaan alur pelayaran.
2. Beberapa bagian alur pelayaran meliputi daerah tempat kapal melempar jangkar, daerah pendekatan, daerah alur masuk, dan daerah kolam putar.
3. Arah alur dibuat searah dengan a
[Ringkasan]
1. Alur pelayaran adalah perairan yang digunakan kapal untuk masuk dan keluar pelabuhan. Faktor-faktor seperti kedalaman, lebar, arus dan gelombang mempengaruhi perencanaan alur pelayaran.
2. Beberapa bagian alur pelayaran meliputi daerah tempat kapal melempar jangkar, daerah pendekatan, daerah alur masuk, dan daerah kolam putar.
3. Arah alur dibuat searah dengan a
[Ringkasan]
1. Alur pelayaran adalah perairan yang digunakan kapal untuk masuk dan keluar pelabuhan. Faktor-faktor seperti kedalaman, lebar, arus dan gelombang mempengaruhi perencanaan alur pelayaran.
2. Beberapa bagian alur pelayaran meliputi daerah tempat kapal melempar jangkar, daerah pendekatan, daerah alur masuk, dan daerah kolam putar.
3. Arah alur dibuat searah dengan a
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO 2021 KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur alhamdulillah bagi Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmatnya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan penyajikan makalah “PERENCANAAN PELABUHAN”. Makalah ini disusun sebagai Tugas ujian tengah semester mata kuliah Perencanaan Pelabuhan yang dibawakan oleh Bapak INDRAJAYA.ST.M.SI selaku dosen pengampuh.
Diharapkan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menjadi panduan teman belajar dan dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang pokok-pokok materi yang telah dipelajari.
Penyusun menyadari makalah ini masih ada beberapa kekurangan.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun baik dari Mahasiswa maupun Dosen sangat dibutuhkan agar kedepannya lebih sempurna. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya Mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Andi DJemma.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu.
A. Alur Pelayaran
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman,
lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya. Prinsip umum alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk dan keluar dari pelabuhan. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus yang tidak terlalu kuat.
Penguasa pelabuhan berkewajiban untuk melakukan
perawatan terhadap alur pelayaran, perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan perawatan harus menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata ruang perairan dan tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan danau.
Untuk mendapatkan nafigasi yang aman dan memudahkan
dalam mempertahankan kedalaman dan lebar alur pelayaran dalam perencanaan alur pelayaran harus mengusahakan agar alur pelayaran tidak terjadi pendangkalan karena sedimen atau abrasi. Perencanaan alur pelayaran ditentukan oleh kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan untuk itu perlu survey tipe dan jumlah kapal yang akan berlabuh atau keluar masuk, kondisi meteorologi terutama arah dan kecepatan angin, kondisi laut meliputi oseanografi dan arah serta tinggi gelombang.
Optimalisasi alur pelayaran dilakukan pada saat kapal sudah
berada di tengah laut dimana kondisi yang didapat bahwa rute pelayaran yang akan dilaluinyaakan terjadi gangguan kondisi dan cuaca, badai dll. Pembahasan rute pelayaran akan menjadi penting untuk keselamatan kapal dengan tetap memperhitungkan efisiensi pelayaran.
B. Bagian-Bagian Alur Pelayaran
Secara umum ada beberapa daerah yang di lewati selama
perjalanan masuk dan keluar melalui alur pelayaran:
1. Daerah tempat kapal melempar jangkar terletak diluar
pelabuhan. 2. Daerah pendekatan terletak diluar alur masuk. 3. Daerah alur masuk letaknya diluar pelabuhan tetapi berada di dalam daerah terlindung. 4. Daerah kolam putar, alur pelayaran yang ditandai dengan alat bantu pelayaran berupa pelampung dan lampu-lampu.
C. Arah Alur Pelayaran
Dalam perencanaan alur pelayaran harus memperhatikan:
1. Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin.
2. Arah alur pelayaran dibuat searah dengan arah angina dan gelombang dominan. 3. Alur pelayaran dekat alur masuk dibuat bersudut tertentu 30 – 60o terhadap arah angin dan gelombang dominan hal ini untuk mengurangi hempasan gelombang yang masuk ke pelabuhan. D. Pemilihan Karakteristik Alur
Alur masuk ke pelabuhan biasanya sempit dan dangkal.
Alur-alur tersebut merupakan tempat terjadinya aru, terutama yang disebabkan oleh pasang surut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karakteristik
alur masuk ke pelabuhan adalah sebagai berikut:
1. Keadaan trafik kapal.
2. Keadaan geografi dan meteorology di daerah alur. 3. Sifat-sifat dan variasi dasar saluran. 4. Fasilitas-fasilitas atau bantuan-bantuan yang diberikan pada pelayaran. 5. Krakteristik maksimum kapal-kapal yang menggunakan pelabuhan. 6. Kondisi pasang surut, arus dan gelombang.
E. Kedalaman Alur
Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman
air di alur masuk harus cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah dengan kapal bermuatan penuh. Kedalaman air diukur terhadap muka air referensi. Biasanya muka air referensi ini ditentukan berdasarkan nilai rerata dari muka air surut terendah pada saat pasang besar (spring tide) dalam periode panjang, yang disebut LLWS (Lower Low Water Springtide).
1. Draft kapal ditentukan oleh karakteristik kapal terbesar yang
menggunakan pelabuhan, muatan yang diangkut, dan juga sifat-sifat air seperti berat jenis, salinitas dan temepratur. 2. Squat adalah pertambahan draft terhadap muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal. Squat diperhitungkan berdasarkan dimensi dan kecepatan kapal dan kedalaman air. 3. Gerak kapal karena pengaruh gelombang, gerak kapal relative terhadap posisinya pada waktu tidak bergerak di air diam diam penting di dalam perencanaan alur pelayaran dan mulut pelabuhan. Gerakan vertical kapal digunakan untuk menentukan kedalaman alur, sedangkan gerak horizontal terhadap sumbu alur yang ditetapkan penting untuk menentukan lebar alur.
F. Lebar Alur
Lebar alur biasanya diukur pada kaki sisi-sisi miring saluran
atau pada kedalaman yang direncanakan. Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Lebar,kecepatan dan gerakan kapal.
2. Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu atau dua jalur. 3. Kedalaman alur. 4. Apakah alur sempit atau lebar 5. Stabilitas tebing alur. 6. Angin, gelombang, arus melintang dalam air.