Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PERENCANAAN PELABUHAN

“ ALUR PELAYARAN”

OLEH :
Nama : AHMAD RIYADI KAISAR

Stambuk : 19.023.22.201.176

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur alhamdulillah bagi Allah SWT yang senantiasa


memberikan rahmatnya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan dan penyajikan makalah “PERENCANAAN
PELABUHAN”. Makalah ini disusun sebagai Tugas ujian tengah semester
mata kuliah Perencanaan Pelabuhan yang dibawakan oleh Bapak
INDRAJAYA.ST.M.SI selaku dosen pengampuh.

Diharapkan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan


menjadi panduan teman belajar dan dapat membantu meningkatkan
pemahaman tentang pokok-pokok materi yang telah dipelajari.

Penyusun menyadari makalah ini masih ada beberapa kekurangan.


Untuk itu, saran dan kritik yang membangun baik dari Mahasiswa maupun
Dosen sangat dibutuhkan agar kedepannya lebih sempurna. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
Mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Andi DJemma.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu.


A. Alur Pelayaran

Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman,


lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya. Prinsip umum alur
pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk
dan keluar dari pelabuhan. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta
laut dan buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi
yang berwenang. Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan
kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu harus melalui
suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus yang
tidak terlalu kuat.

Penguasa pelabuhan berkewajiban untuk melakukan


perawatan terhadap alur pelayaran, perambuan dan pengendalian
penggunaan alur. Persyaratan perawatan harus
menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata
ruang perairan dan tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan
danau.

Untuk mendapatkan nafigasi yang aman dan memudahkan


dalam mempertahankan kedalaman dan lebar alur pelayaran dalam
perencanaan alur pelayaran harus mengusahakan agar alur
pelayaran tidak terjadi pendangkalan karena sedimen atau abrasi.
Perencanaan alur pelayaran ditentukan oleh kapal terbesar yang
akan masuk ke pelabuhan untuk itu perlu survey tipe dan jumlah
kapal yang akan berlabuh atau keluar masuk, kondisi meteorologi
terutama arah dan kecepatan angin, kondisi laut meliputi
oseanografi dan arah serta tinggi gelombang.

Optimalisasi alur pelayaran dilakukan pada saat kapal sudah


berada di tengah laut dimana kondisi yang didapat bahwa rute
pelayaran yang akan dilaluinyaakan terjadi gangguan kondisi dan
cuaca, badai dll. Pembahasan rute pelayaran akan menjadi penting
untuk keselamatan kapal dengan tetap memperhitungkan efisiensi
pelayaran.

B. Bagian-Bagian Alur Pelayaran

Secara umum ada beberapa daerah yang di lewati selama


perjalanan masuk dan keluar melalui alur pelayaran:

1. Daerah tempat kapal melempar jangkar terletak diluar


pelabuhan.
2. Daerah pendekatan terletak diluar alur masuk.
3. Daerah alur masuk letaknya diluar pelabuhan tetapi berada
di dalam daerah terlindung.
4. Daerah kolam putar, alur pelayaran yang ditandai dengan
alat bantu pelayaran berupa pelampung dan lampu-lampu.

C. Arah Alur Pelayaran

Dalam perencanaan alur pelayaran harus memperhatikan:

1. Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin.


2. Arah alur pelayaran dibuat searah dengan arah angina dan
gelombang dominan.
3. Alur pelayaran dekat alur masuk dibuat bersudut tertentu 30
– 60o terhadap arah angin dan gelombang dominan hal ini
untuk mengurangi hempasan gelombang yang masuk ke
pelabuhan.
D. Pemilihan Karakteristik Alur

Alur masuk ke pelabuhan biasanya sempit dan dangkal.


Alur-alur tersebut merupakan tempat terjadinya aru, terutama yang
disebabkan oleh pasang surut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karakteristik


alur masuk ke pelabuhan adalah sebagai berikut:

1. Keadaan trafik kapal.


2. Keadaan geografi dan meteorology di daerah alur.
3. Sifat-sifat dan variasi dasar saluran.
4. Fasilitas-fasilitas atau bantuan-bantuan yang diberikan pada
pelayaran.
5. Krakteristik maksimum kapal-kapal yang menggunakan
pelabuhan.
6. Kondisi pasang surut, arus dan gelombang.

E. Kedalaman Alur

Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman


air di alur masuk harus cukup besar untuk memungkinkan
pelayaran pada muka air terendah dengan kapal bermuatan penuh.
Kedalaman air diukur terhadap muka air referensi. Biasanya muka
air referensi ini ditentukan berdasarkan nilai rerata dari muka air
surut terendah pada saat pasang besar (spring tide) dalam periode
panjang, yang disebut LLWS (Lower Low Water Springtide).

1. Draft kapal ditentukan oleh karakteristik kapal terbesar yang


menggunakan pelabuhan, muatan yang diangkut, dan juga
sifat-sifat air seperti berat jenis, salinitas dan temepratur.
2. Squat adalah pertambahan draft terhadap muka air yang
disebabkan oleh kecepatan kapal. Squat diperhitungkan
berdasarkan dimensi dan kecepatan kapal dan kedalaman
air.
3. Gerak kapal karena pengaruh gelombang, gerak kapal
relative terhadap posisinya pada waktu tidak bergerak di air
diam diam penting di dalam perencanaan alur pelayaran dan
mulut pelabuhan. Gerakan vertical kapal digunakan untuk
menentukan kedalaman alur, sedangkan gerak horizontal
terhadap sumbu alur yang ditetapkan penting untuk
menentukan lebar alur.

F. Lebar Alur

Lebar alur biasanya diukur pada kaki sisi-sisi miring saluran


atau pada kedalaman yang direncanakan. Lebar alur tergantung
pada beberapa faktor, yaitu:

1. Lebar,kecepatan dan gerakan kapal.


2. Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu atau dua
jalur.
3. Kedalaman alur.
4. Apakah alur sempit atau lebar
5. Stabilitas tebing alur.
6. Angin, gelombang, arus melintang dalam air.

Anda mungkin juga menyukai