Jawab :
Karakteristik teknik lapangan adalah kondisi spesifik alam yang ada, meliputi aspek-aspek :
▪ Topografi
▪ Bathimetri
▪ Gelombang
▪ Angin
▪ Pasang surut
▪ Mekanika tanah
Karakteristik Kapal
Karakteristik kapal yang akan dilayani di pelabuhan perikanan merupakan input yang sangat
menentukan perencanaan yang meliputi bobot kapal, panjang (LOA, length overall), lebar (B,
breadth), tinggi (D, depth) dan sarat (d, draft).
→ Apakah pelabuhan perikanan dapat memberikan pelayanan setiap saat meskipun pada kondisi
pasang surut; atau pada saat pasang saja dapat melayani kapal besar dengan draft yang dalam.
Hal ini terutama pada kemampuan penyediaan kedalaman kolam pelabuhan.
→ Apakah pelabuhan perikanan dapat memberikan pelayanan kemudahan lalu lintas kapal satu
arah atau dua arah pada alur pelayaran.
Pelabuhan perikanan yang lengkap jenis layanannya dapat memberikan kemudahan bagi kapal
untuk bongkar dan muat. Layanan pelabuhan perikanan yang lengkap untuk kapal bongkar
meliputi : pendaratan ikan, pencucian, penyortiran, pelelangan, penyimpanan, pemuatan ke
angkutan darat, pengolahan pengeringan, pengasinan, pengalengan, dan pembuatan tepung.
Layanan kapal muat meliputi : pengisian bahan bakar, air bersih, pemuatan es batu, perbekalan
makanan, pelayanan perbaikan alat tangkap, perbaikan kapal, dan penjualan alat tangkap dan
umpan.
Pertimbangan ekonomi teknik berkait erat dengan biaya pelaksanaan dan ketersediaan dana
yang ada. Hal-hal yang berpengaruh meliputi : jenis konstruksi, material konstruksi, umur
konstruksi dan pentahapan pelaksanaan konstruksi.
Kedalaman Alur.
Sebagai kapal perencanaan untuk merencanakan alur pelayaran digunakan kapal 30 GT. Kapal
tersebut banyak terdapat pada Pelabuhan Perikanan lain di sekitar Morodemak. Apabila alur
dilalui oleh kapal tersebut, maka potensi kedatangannya adalah 4 buah/hari, suatu potensi yang
cukup untuk diperhitungkan.
di mana :
Draft kapal ditentukan oleh karakteristik kapal terbesar (Kapal dengan ukuran 30 GT, draft = 1,5
m).
= 2,50 meter
Lebar Alur.
Pada perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak lebar alur direncanakan untuk dua jalur
kapal atau disebut juga dua jalur lalu lintas. Pada buku “Pelabuhan” karangan Ir. Bambang
Triatmodjo halaman 117 disebutkan jika kapal boleh bersimpangan maka lebar alur adalah 6-7
kali lebar kapal. Pada perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak ini diambil B = 7 kali lebar
kapal, dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya benturan antar kapal pada waktu
simpangan.
= 31,5 m 50 m
50 m
Jawab :
PENGERTIAN
Pelabuhan merupakan tempat bongkar muat barang atau naik turunnya penumpang, dan sebagai
pintu gerbang bagi keluar masuknya barang atau penumpang dari daerah pulau satu ke pulau
yang lain, yang terpisah oleh lautan.
Pelabuhan mempunyai peran penting dari sisi ekonomi, social dan politik, karena dapat membuka
daerah yang terisolasi dan terciptanya sistim transportasi, sehingga menimbulkan arus barang
dan penumpang.
FUNGSI
Pelabuhan berfungsi sebagai tempat pelayanan berbagai aktivitas dari kawasan air ke darat
maupun dari kawasan darat ke air, seperti transfer penumpang dan barang, perbaikan kapal,
pengisian bbm, dan sebagainya.
CIRI-CIRI PELABUHAN
Memiliki kedalaman air cukup untuk kapal antar pulau ataupun kapal antar negara
Dapat digunakan untuk berlabuh kapal dengan aman
Daerah berlabuh yang memadai
Pintu masuk pelabuhan sesuai dengan ketentuan ukuran setandar pelabuhan
Perlindungan dari gelombang. Pelabuhan dan gerbangnya mempertimbangkan air terendah
Pernahkah Anda mendengar Sabang? Sabang merupakan nama sebuah kota di Pulau Weh.
Kota ini terletak di bagian paling barat Indonesia. Di pulau ini terdapat sebuah tugu titik 0 (nol)
kilometer Indonesia. Pulau Weh berbatasan langsung dengan samudera Hindia, sehingga pulau
ini terkenal dengan keindahan laut dan pantainya. Namun, hanya ada satu jenis transportasi yang
sering digunakan orang untuk menuju pulau ini, yaitu transportasi laut. Untuk keperluan
transportasi laut, dibutuhkan sebuah pelabuhan. Agar bangunan pelabuhan dapat dijangkau oleh
banyak orang, maka diperlukan beberapa hal yang mempengaruhi lokasi atau letak suatu
pelabuhan.
Letak suatu pelabuhan akan mempengahui operasional pelabuhan tersebut. Misalnya pelabuhan
penumpang diusahakan terletak di lokasi yang padat penduduknya dan ada akses jalan raya
menuju ke pelabuhan. Pelabuhan curah diletakkan di lokasi pabrik. Begitu juga dengan
pelabuhan barang dan peti kemas. Intinya fungsi utama pelabuhan juga menentukan letak
pelabuhan.
Menurut Bambang Triatmodjo (1986), tidak hanya fungsi yang menentukan lokasi, tetapi ada
beberapa tinjauan alam yang harus juga diperhatikan. Adapun tinjauan yang dimaksud adalah
tinjauan topografi dan geologi, pelayaran, sedimentasi, arus dan gelombang, serta kedalaman
air. Hal ini akan mempengaruhi bangunan pelabuhan.
Breakwater : struktur lepas pantai untuk mengurangi ketinggian dan kec gelombang
Groin dan Jetty : bangunan tegak lurus pantai untuk mengendalikan arus pesisir
Seawall, bulkhead, dan rivetment : bangunan pada garis pantai untuk melindungi dari erosi
gelombang.
Pelabuhan Umum, memberikan jasa pelayanan umum untuk bongkar/muat barang dikelola scr
komersial, pengguna dikenakan tarif, antara lain : uang labuh, tambat, pandu, tunda, dermaga
dan penumpukan
Pelabuhan khusus, dikelola diluar pelabuahan umum, oleh perusahaan khusus, contoh :
Perikanan, kayu (Deptan), Minyak (Deptam), Pupuk, semen (Deperin)
Pertimbangannya :
Standar kapal, untuk menentukan letak dan posisi dermaga pd kedalaman yg memenuhi syarat.
Hidrografi, menentukan pada tata letak dermaga, perlu bangunan maritim tambahan/tidak.
Manuver kapal, perlu ruang gerak cukup sesuai degan syarat teknis kapal.
Keadaan tanah, mempengaruhi pemilihan tipe dan bentuk konstr dermaga, maupun fasilitas
lainnya.
PERSYARATAN OPERASIONAL
1. Fasilitas Pelabuhan
FASILITAS DARAT
Terminal Pelabuhan, terdiri dari : fas penanganan pnp, fas pengaturan/ pengoperasian pel, fas
pelayanan kapal (supplai air/bbm, bengkel gudang), fas transportasi(jalan dan pelataran parkir)
Terminal penumpang, tempat penampungan, pemrosesan dan penerusan kegiatan penumpang
dan barang ke berbagai jalur yang ditentukan
Jawab :
Ø Tinjauan sedimentasi
Untuk mengurangi biaya penggerukan, pelabuhan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga sedimentasi yang terjadi harus sesedikit mungkin.
Ø Tinjauan gelombang dan arus
Diharapkan bahwa kapal-kapal dapat masuk ke pelabuhan menurut alur pelayaran lurus
(tanpa membelok) dan alur tersebut harus searah dengan arah penjalaran gelombang terbesar
dan arah arus. Suatu mulut pelabuhan yang besar akan memudahkan kapal memasuki
pelabuhan. Selain itu pelabuhan harus memiliki pemecah gelombang.
Ø Tinjauan kedalaman air
Menurut pengalaman, tinggi pasang surut yang kurang dari 5 m masih dapat dibuat
pelabuhan terbuka. Bila lebih dari 5 m, maka terpaksa dibuat suatu pelabuhan tertutup yang
dilengkapi dengan pintu air untuk memasukkan dan mengeluarkan kapal.
Ø Tinjauan biaya
· Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk pengerukan
pertama yang harus dilakukan,
· Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan.
V. Tahap pemeliharaan
· Perlu dilakukan penggerukan pada dasar laut di sekitar dermaga,
· Perlindungan pada tulangan dan tiang pancang baja,
· Pencegahan kepala dan badan tiang pecah dengan sepatu pipa baja,
· Pengawasan besarnya gelombang dan arus air laut,
· Pengendalian limbah yang dapat merusak pondasi dermaga, kondisi air laut, dan biota laut,
· Menjaga ketersediaan dan performance fasilitas dermaga,
· Melakukan peningkatan fasilitas seperti; perluasan dermaga, memperlengkap fasilitas dan
lainnya.
1. Topografi
Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan untuk membangun suatu
pelabuhan dan kemungkinan untuk pengembangan dimasa mendatang.
2. Aksesibilitas
Menurut Robinson (2003) Aksesibilitas adalah kemudahan mencapai suatu wilayah dari wilayah
lain yang berdekatan. Aksesibilitas (kemudahan jarak tempuh) akan mempengaruhi
kestrategisan suatu lokasi, karena menyangkut kemudahan untuk menuju lokasi tersebut
dariberbagai lokasi yang berada di sekitarnya atau wilayah lainnya. Menurut Chiara dalam
(2003), aksesibilitas yang baik merupakan salah satu faktor strategis dalam penentuan suatu
lokasi pelabuhan karena akan mempermudah kegiatan bongkar muat dari dan ke lokasi industri.
3. Kondisi Tanah
Menurut Waluyaningsih (2008) Kondisi tanah perlu diperhatikan karena berkaitan erat dengan
tingkat kepekaan terhadap erosi.
4. Alur Pelayaran
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang keluar masuk pelabuhan. Penentuan
dimensi (lebar dan kedalaman).
5. Angin
Sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi disebut angin.
6. Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik turunnya air laut disepanjang permukaan air.
7. Kecepatan Arus
Arus merupakan suatu gerakan air yang mengakibatkan perpindahan horizontal dan vertical
masa air. Arus sangat dipengaruhi oleh sifat air itu.
8. Pasang Surut
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit,
terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi.
Menurut Mukminin (2010) untuk pengembangan suatu pelabuhan dimana fasilitas dermaga,
lapangan penumpukan dan peralatan harus dikembangkan sesuai dengan standar ukuran kapal
yang akan melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan. Menurut Agustinus (2007) Keputusan
pengembangan pelabuhan sangat dipengaruhi oleh waktu pelayaan kapal dalam melakukan
bongkar muat atau waktu efektif (ET). Dalam mengembangkan suatu pelabuhan pengelola
pelabuhan harus membenahi sarana prasarana, aksesibilitas, fasilitas dan peralatan pelabuhan
(Priyambodo, 2012) Dalam merumuskan strategi pengembangan pelabuhan,dalam perencanaan
strategik pada masa yang akan datang tidak boleh diharapkan semata-mata hanya sebagai
peningkatan masa lalu. Karena itu analisis tentang prospek perusahaan, analisis persaingan,
serta analisis portofolio strategis sangat diperlukan (Ansoff,1990). Untuk keperluan tersebut
dilakukan suatu analisis lingkungan eksternal bisnis maupun internal perusahaan. Salah satu
metodologi analisis untuk menyusun perencanaan strategik perusahaan, diantaranya dengan
analisis TOWS. Hasil analisis TOWS tersebut bertujuan memberikan gambaran posisi
perusahaan secara keseluruhan.
5. Materi Perencanaan Pelabuhan
Jawab :
Sebuah pelabuhan harus direncanakan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan efisiensi,
baik dari segi biaya pengangkutan maupun penanganannya. Sebuah pelabuhan juga harus
mampu memenuhi kebutuhan pada masa yang akan datang.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam perencanaan pelabuhan perikanan ialah aspek
perencanaan teknik pelabuhan tersebut. Beberapa aspek perencanaan Pelabuhan yang penting
adalah karakteristik kapal, elevasi pasang surut, gelombang. Untuk lebih valid analisis
hidrodinamika, juga diperlukan model matematika dan model fisik.
Karakteristik Hidrooseanografi
Pasang Surut
Survei Pasang Surut
Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama 15 hari dengan pembacaan ketinggian air setiap
satu jam. Pengukuran dilakukan pada satu tempat yang secara teknis memenuhi syarat.
Pengamatan pasut dilaksanakan menggunakan peilschaal dengan interval skala 1 (satu) cm.
Hasil pengamatan pada papan peilschaal dicatat pada formulir pencatatan elevasi air pasang
surut yang telah disediakan. Kemudian diikatkan (levelling) ke patok pengukuran topografi
terdekat pada salah satu patok seperti Gambar 2.3, untuk mengetahui elevasi nol peilschaal
dengan menggunakan Zeiss Ni-2 Waterpass. Sehingga pengukuran topografi, batimetri, dan
pasang surut mempunyai datum (bidang referensi) yang sama
Kemudian hasil pengamatan dan peramalan dibandingkan dengan pasang surut yang didapat
dari NAO Tide. NAO Tide adalah suatu permodelan pasang surut global yang dikembangkan
oleh National Astronomical Observatory, Jepang, tahun 1999. Yang dapat menyajikan 16
konstituen pasang surut dan mempunyai cakupan wilayah model 00 BT – 3600 BT dan 900 LS
– 900 LU, Resolusi 0.50. Langkah selanjutnya dari pengolahan data pasang surut adalah
mencari harga elevasi-elevasi acuan dari
karakteristik perairan di wilayah proyek. Untuk mencari harga elevasi-elevasi tersebut,
digunakan nilai-nilai komponen pasang surut dari hasil peramalan seperti disajikan pada Tabel
4.2 sebagai berikut.
N
Gelombang rencana didapat dengan memprediksikan kejadiaan angin
maksimum dengan perioda tertentu. Dari hasil hindcasting didapat gelombang
maksimum tiap arah selama tahun 2001-2005.
Didapat nilai tinggi gelombang tiap-tiap perioda ulang seperti yang disajikan pada
Tabel 4.24
6. Bagaimana Menentukan Letak Dari Kolam Pelabuhan
Jawab :
Kolam Pelabuhan
1. Kolam Pendaratan
Untuk kapal dengan bobot diatas 5 GT, luas kolam pendaratan dihitung berdasarkan
bobot kapal rerata yaitu 30 GT.
a. Dimensi kapal yang berbobot 30 GT adalah :
L = 18,5 m
B = 4,5 m
D (draft) = 1.5 m
Jumlah kapal yang bertambat di dermaga pendaratan adalah 2 kapal.
luas kolam pendaratan dihitung dengan persamaan :
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
Dengan :
A1 : luas kolam pendaratan (m2)
L1 : panjang dermaga pendaratan =1,15L
B1 : lebar perairan untuk pendaratan = 1,5B
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
= 2 (1,15 . 18,5) . (1,5 . 4,5)
A1 = 287,212 m2
2. Kolam Perbekalan
Luas kolam perbekalan yang diperlukan dihitung menggunakan perhitungan yang sama
dengan luas kolam pendaratan
b. Dimensi kapal yang berbobot 30 GT adalah :
L = 18,5 m
B = 4,5 m
D (draft) = 1.5 m.
Jumlah kapal yang bertambat didermaga perbekalan adalah 2 kapal.
luas kolam perbekalan dihitung dengan persamaan :
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
Dengan :
A1 : luas kolam pendaratan (m2)
L1 : panjang dermaga pendaratan =1,15L
B1 : lebar perairan untuk pendaratan = 1,5B
A1 = ∑ 𝐿1 . 𝐵1
= 2 (1,15 . 18,5) . (1,5 . 4,5)
A1 = 287,212 m2
3. Kolam Tambat
Untuk kapal dengan bobot diatas 5 GT, luas kolam pendaratan dihitung berdasarkan
bobot kapal rerata yaitu 30 GT.
c. Dimensi kapal yang berbobot 30 GT adalah :
L = 18,50 m
B = 4,5 m
D (draft) = 1.5 m.
Jumlah kapal yang bertambat di dermaga tambat 37 kapal
luas kolam tambat dihitung dengan persamaan :
A2 = ∑ 𝐿2 . 𝐵2
Dengan :
A2 : luas kolam tambat (m2)
L2 : panjang dermaga tambat =1,1L
B2 : lebar perairan untuk bertambat = 1,5B
A2 = ∑ 𝐿2 . 𝐵2
= 37 (1,1 . 18,5) . (1,5 . 4,5)
A2 = 5082,412 m2
5. Kolam Putar
Luas kolam putar ditentukan berdasarkan kapal terbesar yang menggunakan pelabuhan
yaitu kapal yang berbobot 50 GT.
Panjang kapal (L) bobot 50 GT : 21,5 m
2 2
Ap = 𝜋 R = 𝜋 (2 . L)
Dengan :
Ap : luas kolam putar
𝜋 : 3.14
L : panjang kapal
Ap = 𝜋 R2 = 𝜋 (2 . L)2
= 3.14 R2 = 3.14 (2 . 21,5)2
Ap = 5805.86 m2
7. Teknik Pelabuhan
Jawab :
Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan mula-mula mempunyai arti yang sempit, yaitu suatu perairan yang terlindung sebagai
tempat berlabuhnya kapal-kapal dengan aman dengan cara membuang sauh. Disamping itu ada
beberapa istilah atau sebutan-sebutan lain seperti:
Harbour, adalah perairan yang terlindung, tempat kapal-kapal berlindung dengan aman (dari
gangguan alam) dengan membuang sauh atau mengikat dengan pelampung.
Port, adalah pintu gerbang atau tempat yang mempunyai harbour lengkap dengan petugas bea
cukai.
Dock, adalah suatu kolam dengan pintu air tempat dimana kapal membongkar muat atau
keperluan perbaikan
Berarti pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang tertutup dan juga terlindung dari alam
(angin topan, badai) sehingga kapal-kapal dapat berlabuh dengan aman, nyaman dan lancar
untuk bongkar muat barang, penumpang, pengisian bahan bakar, perbaikan kapal dan
sebagainya. Pelabuhan dalam arti yang luas adalah merupakan gerbang tempat berpindahnya
angkutan darat ke laut, angkutan laut ke darat, arus terminal dari angkutan laut ke laut. Sebagai
terminal: harus menyediakan tempat berlabuh, menyediakan tempat menyimpan barang,
menyediakan peralatan pengangkatan/pengangkutan.
Selanjutnya menurut peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1983,pelabuhan adalah tempat
berlabuh dan/atau tempat bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya, menaikan dan
menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta merupakan daerah lingkungan
kerja kegiatan ekonomi. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pelabuhan mencangkup
pengertian sebagai prasarana dan sistem, yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri
dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan
bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat serta turun naiknya penumpang, dari
suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya.
Klasifikasi Pelabuhan
Selain itu pelabuhan dapat pula diklasifi kasikan/dilihat dari berbagai bidang, misalnya dari segi
konstruksinya, segi perdagangan, dari jenis muatan yang dibongkar dan dimuat atau dari macam
pungutan jasanya. Untuk jelasnya disini kita berikan klasifi kasi pelabuhan sebagai berikut:
2. Pelabuhan Semi Alam; Adalah pelabuhan yang berada di teluk kecil atau muara sungai yang
terlindung pada dua sisi oleh tanjung dan dibutuhkan hanya bangunan pelindung pada pintu
masuknya. Hampir sama dengan pelabuhan alam, hanya pada pelabuhan semi alam bentuk site
pelabuhannya lebih diutamakan. Contohnya Pelabuhan Plymounth adalah lokasi pelabuhan alam
namun pelabuhan menjadi lebih aman setelah dibangun pemecah gelombang pada pintu
masuknya sehingga pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan semi alam demikian juga dengan
pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Indonesia.
2. Pelabuhan Khusus, dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu,
baik instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati I/Dati II, maupun badan usaha swasta
seperti, pelabuhan khusus PT BOGASARI yang digunakan untuk bongkar
muat tepung terigu.
Contoh pelabuhan menurut pelayanannya:
• Pelabuhan dagang, hampir semua pelabuhan di Indonesia
• Pelabuhan militer, Ujung Surabaya.
• Pelabuhan ikan, Perigi, Bagan Siapi-api
• Pelabuhan minyak, Dumai, Pangkalan Brandan.
• Pelabuhan Industri, Petrokimia Gresik.
• Pelabuhan turis, Benoa Bali
• Pelabuhan untuk menghindari gangguan alam (topan,
gelombang) yang biasanya terjadi di Jepang
Kegiatan Pelayarannya
1. Pelabuhan Samudra, contoh: Pelabuhan Tanjung Priok
2. Pelabuhan Nusantara, contoh: Pelabuhan Banjarmasin.
3. Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
4. Pelabuhan bebas
Jawab :
Pelabuhan adalah daerah yang terlindungi dari pengaruh gelombang sehingga kapal bisa
berlabuh dengan aman untuk bongkar muat barang,menarik turunkan penumpang,mengisi
bahan bakar,melakukan reparasi dan sebagainya. Untuk memberi pelayanan yang baik maka
pelabuhan harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya sebagai berikut :
1. Harus ada hubungan yang mudah antar tranportasi air dan darat sepeti jalan raya dan
kereta api.agar barang barang dapat diangkut dari dan ke pelabuhan dengan mudah
dan cepat.
3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup.
5. Pelabuhan harus mampunyai fasilitas bongkar muat barang(kran, dsb) dan gudang-
gudang penyimpanan barang.
6. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk meresparasi kapal-kapal.