Anda di halaman 1dari 34

Kuliah 15

Meteri :
1.Perencanaan Fasilitas Pelabuhan
2.Terminal Petikemas
Pustaka :
1.Handbook Of Coastal And Ocean Engineering, Young C. Kim, Los Angeles,
California January 2008
2.Basic Coastaal Engineering, Sorensen, 2006
3.Alfonso Def Quinn, Design and Construction of Port and Marine Structures, 1995
4.Soedjono Kramadibrata, Perencanaan Pelabuhan, 1985
5.Bambang Triatmojo, Perencanaan Pelabuhan, 2009
Outline Materi

1: Persyaratan dan Perlengkapan Pelabuhan


2: Pemilihan Lokasi Pelabuhan
3: Ukuran dan Bentuk Pelabuhan
4: Lokasi dan Lebar Mulut/Pintu Pelabuhan

2
Kebutuhan akan pelabuhan timbul utk memenuhi beberapa hal
berikut ini :
a. Pembangunan pelabuhan yang didasarkan pada pertimbangan
politik.
b. Pembangunan suatu pelabuhan diperlukan utk
melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi daerah.
c. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu
perusahaan/pabrik, sering diperlakukan suatu pelabuhan khusus.
Setelah beberapa studi di atas dilakukan, selanjutnya
ditetapkan lokasi secara umum pelabuhan, fungsi utama
pelabuhan, dan jenis serta volume barang yang dilayani

3
Untuk bisa memberi pelayanan yang baik dan cepat, maka
pelabuhan harus bisa memenuhi beberapa persyaratan :

1). Harus ada hubungan yang mudah antara transportasi air dan
darat seperti jalan raya dan kereta api, sehingga barang-barang
dapat diangkut ke dan dari pelabuhan.
2). Pelabuhan berada di suatu lokasi yg mempunyai daerah
belakang subur dgn populasi penduduk yang cukup padat.
3). Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur
yang cukup.

4
4). Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa
membuang sauh selama menunggu utk merapat ke dermaga
guna bongkar muat barang atau mengisi bahan bakar.
5). Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar muat
barang dan gudang penyimpanan barang.
6). Pelabuhan harus mempunyai fasilitas utk mereparasi
kapal.

5
Perlengkapan Pelabuhan :

•Pemecah gelombang (break water) yg digunakan utk melindungi


daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang.

•Alur pelayaran yang berfungsi utk mengarahkan kapal-kapal


yang akan keluar/masuk ke pelabuhan.

•Kolam pelabuhan merupakan daerah perairan dimana kapal


berlabuh utk melakukan bongkar muat, melakukan gerakan utk
memutar.

•Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan utk


merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar
muat barang.
6
• Alat penambat (boulder) digunakan utk menambatkan kapal
pada waktu merapat di dermaga maupun menunggu di
perairan sebelum bisa merapat ke dermaga.
• Gudang yang terletak dibelakang dermaga untuk menyimpan
barang yg harus menunggu pengapalan.
• Gedung terminal untuk keperluan administrasi.
• Fasilitas bahan bakar
• Fasilitas pengisian air bersih
• Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk membawa kapal masuk/keluar pelabuhan.

7
• Peralat bongkar muat barang.
• Fasilitas lain utk keperluan penumpang, abk, dan muatan
kapal spt, dokter pelabuhan, karantina, bea cukai imigrasi,
keamanan

8
2.2 Pemilihan Lokasi Pelabuhan
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi
pelabuhan sbb:
1. Biaya pembanguna dan perawatan bangunan-bangunan
pelabuhan termasuk pengerukan pertama yang hrs dilakukan.
2. Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan
endapan di alur dan kolam pelabuhan.

9
Tinjauan topografi dan geologi

Keadaan topografi daratan dan bawah laut hrs


memungkinkan utk membangun suatu pelabuhan dan
kemungkinan utk pengembangan di masa mendatang. Daerah
daratan hrs cukup luas untuk membangun suatu fasilitas
pelabuhan seperti dermaga, jalan, gudang dan juga daerah
industri.

Kondisi geologi juga perlu diteliti mengenai sulit tidaknya


melakukan pengerukan daerah perairan dan kemungkinan
menggunakan hasil pengerukan tsb dpt menimbun tempat lain.

10
Tinjauan pelayaran

Pelabuhan yg dibangun hrs mudah dilalui kapal-kapal yg akan


menggunakannya. Kapal yang berlayar mempengaruhi oleh
fakto-faktor alam spt, angin gelombang dan arus yang dpt
menimbulkan gaya-gaya yg bekerja pada badan kapal.

11
Tinjauan sedimentasi

Proses erosi dan sedimentasi tergantung pd sendimen dasar


dan pengaruh hidrodinamika gelombang dan arus. Sedimen
yg ada di daerah pantai bisa berupa pasir atau sedimen
suspensi. Sendimen suspensi biasanya berasal dari sungai-
sungai yang bermuara di pantai.

12
Tinjauan kedalaman air

Kedalaman laut sangat berpengaruh pada perencanaan


pelabuhan. Di laut yg mengalami pasang surut variasi muka
air kadang-kadang cukup besar. Menurut pengalaman tinggi
pasang surut yg kurang dari 5 m masih dpt dibuat pelabuhan
terbuka. Bila pasang surut lebih dari 5 m, maka terpaksa
dibuat suatu pelabuhan tertutup yg dilengkapi dgn pintu air
utk memasukan/mengeluarkan kapal.

13
Ukuran dan Bentuk Pelabuhan

Ukuran pelabuhan ditentukan oleh jumlah dan ukuran kapal-


kapal yg akan menggunakannya serta kondisi lapangan yang
ada. Luas minimum pelabuhan adalah ruang yg diperlukan utk
dermaga ditambah dengan kolam putar. Ukuran kolam putar
tergantung pada ukuran kapal dan kemudahan gerak
berputar kapal, yg dapat dibedakan dalam empat macam :

14
• Ukuran ruang optimum utk dpt berputar dgn mudah
memerlukan diameter empat kali panjang kapal yg
menggunakannya.
• Ukuran menengah ruang putar dgn sedikit kesulitan dlm
berputar mempunyai diameter dua kali dari panjang kapal
terbesar.
• Ruang putaran kecil yg mempunyai diameter kurang dari dua
kali panjang kapal. Gerakan berputar dpt dilakukan dgn
jangkar dan bantuan kapal tunda.
• Ukuran minimum ruang putaran hrs mempunyai diameter 20
% lebih panjang dari panjang kapal terbesar

15
Lokasi dan Lebar Mulut Pelabuhan
Untuk mengurangi tinggi gelombang di
perairan pelabuhan, mulut pelabuhan
tdk boleh lebih besar dari yang  b  b 
Hp  H  
 0.027 D 1  
diperlukan utk keamanan pelayaran  B  B 
atau arus berbahaya yang ditimbulkan
oleh pasang surut. Tinggi gelombang di
kolam pelabuhan dpt dihitung dgn
rumus Stevenson, yaitu :

16
Dimana :
Hp = tinggi gelombang dititik P di dlm pelabuhan (m)
H = tinggi gelombang di mulut pelabuhan (m)
b = lebar mulut (m)
B = lebar kolam pelabuhan di titik P, yaitu panjang busur
lingkaran dgn jari-jari D dan pusat pada titik tengah mulut
(m)
D = jarak dari mulut ketitik P

17
PERENCANAAN TERMINAL PETIKEMAS
URUTAN PERENCANAAN
• PENETAPAN LOKASI
• PREDIKSI LALU LINTAS MUATAN DAN KUNJUNGAN
KAPAL
• PENETAPAN SISTEM OPERASIONAL BONGKAR/MUAT
• KEBUTUHAN DERMAGA
• KEBUTUHAN GUDANG DAN LAPANGAN
PENUMPUKAN
• KEBUTUHAN PERALATAN
• PENATAAN LAYOUT
• Prosedur perencanaan sama dengan General Cargo
• Perbedaan pada :
– Spesifikasi muatan dan kapal
– Jenis Peralatan
– Ukuran dermaga
– CFS dan lapangan penumpukan
– Penataan layout
A basic plan for container terminal facilities should be
formulated by considering the following factors
(OCDI Port Design Standard)
1. Design volume of containers to be handled
2. Cargo movement characteristics (export and import ratio,
transit ratio, etc.)
3. Calling interval and types of container ships
4. Operation and management method of the terminal
5. Method of container handling at quays and yards
6. Area and shape of available land space
7. Conditions of storage facilities in direct hinterland
8. Transportation mode to hinterland and the traffic conditions
9. Land use and ship navigation conditions in the surrounding
area
10. Activities of neighboring container terminals
21
System characteristics of the container terminal
(OCDI Port Design Standard)

1. Service time of the terminal (annual and daily service


time of gates and container yards)
2. Container ship arrivals (distribution of arrival times)
3. Distribution of loading ratio and number of loading /
unloading containers of each ship
4. Types of handled containers and conditions of cargo lot
(the ratio of LCL cargo etc.)
5. Container collection and delivery (distribution of
collections and deliveries)
6. Container staying time in the terminal
7. Distribution of empty containers

22
Spesifikasi muatan dan kapal
Stewage Factor Berat per TEU Stewage Factor Berat per TEU
[m3/t] [ton] [m3/t] [ton]
1,7 17,1 3,1 9.4
2,6 14,5 3,4 8,5
2,3 12,6 3,7 7,8
2,5 11,6 4,0 7,3
2,8 10,4

Kapasitas Draft
Kapal DWT LOA [m]
[TEU] [m]
Generasi Pertama 750 – 1100 14.000 180 - 200 9
Generasi Kedua 1500 – 1800 30.000 225 – 240 11,5
Generasi Ketiga 2400 – 3000 45.000 275 – 300 12,5
Generasi Keempat 4000 - 4500 58.000 290 - 310 11,5 - 12
• FCL = Full Container Load = Petikemas dalam keadaan
penuh dari pemilik ke pelabuhan atau sebaliknya
• LCL = Less than Container Load = Petikemas berisi
muatan dari beberapa pemilik harus dibongkar(stripping)
sebelum dikirim ke pemilik atau digabung (stuffing)
menjadi satu.
Jenis Peralatan
Kapal ke Apron (dan •Portainer
sebaliknya) •Ship Gear
• Mobile Crane
Apron ke Lapangan •Straddle Carrier
Penumpukan (CY) •Side Loader, top loader
•Chassis/Head Truck
Lapangan Penumpukan ke •Rubber tired gantry crane
luar (transtainer)
•Rail mounted gantry crane
•Side Loader, top loader
•Super stacker
•Straddle carrier
Apron ke CFS atau keluar •Forklift
(dan sebaliknya) •Side Loader
•Chassis/Head Truck
The layout of a modern container terminal
A general
prototype of a
container terminal
yard area
Stacking by reach stackers and by using terminal tractors
between the STS gantry crane and the stacking area
A reach
stacker
The components of a container terminal
Example of Facility Layout Plan of Ocean-line Container Teminal (Kobe Port)

33
An empty-container fork-lift truck for block stacking
empty containers

Anda mungkin juga menyukai