Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SURVEI PELABUHAN CIWANDAN

(Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelabuhan)

Dosen Pengampu:
Dr. Subekti, ST., MT,

Disusun Oleh:
Sakti Setia Negara (3336210051)
Laura Nur Komala (3336210052)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan
dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan jalur perdagangan
internasional berbasis transportasi laut. Sehingga, peran pelabuhan sebagai pintu
perdagangan ekonomi internasional sangatlah vital bagi kegiatan ekonomi Indonesia.

Pelabuhan adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan pemindahan barang dari satu
tempat ke tempat lainnya yang diangkut melalui jalur transportasi laut, dimana
prosesnya berawal di pelabuhan muat dan berakhir di pelabuhan tujuan. Secara umum
fungsi Pelabuhan dapat disebutkan sebagai tempat pertemuan (interface), pintu
gerbang (gate way), entitas industri (industry entity) dan tempat bertemunya berbagai
bentuk moda transportasi. Pelabuhan laut merupakan salah satu faktor pendukung
berkembangnya suatu daerah yang secara langsung juga akan berdampak kepada
berkembangnya kegiatan perekonomian daerah atau wilayah setempat. Oleh karena
itu, keberadaan pelabuhan menjadi kunci utama pemerintah untuk menggerakkan
aktivitas ekonomi dan mengundang masuk investasi.

Pelabuhan Ciwandan Banten merupakan pelabuhan yang berlokasi di Jalan Anyer,


Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Pelabuhan ini salah satu pelabuhan
penting bagi perdagangan internasional abad ke-15. Saat itu, kapal-kapal asing yang
berasal dari Persia, Arab, India, Tiongkok, Inggris, dan Portugis, hilir mudik dari dan
menuju Pelabuhan Ciwandan Banten. Perkembangan pesat Pelabuhan Ciwandan
Banten didukung oleh pertumbuhan industri di sekitarnya, mulai dari industri
pengolahan logam, mesin, kimia, hingga minyak kelapa sawit. Berdasarkan sektor
usaha, Industri Pengolahan, Perdagangan Besar & Eceran, serta Konstruksi
memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Provinsi Banten.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut merupakan rumusan masalah penukisan laporan ini.
a. Apa saja kegitan yang terjadi di Pelabuhan Ciwandan?
b. Apa saja hal yang harus dipertimbangkan saat perencanaan pelabuhan?
c. Fasikitas apa saja yang terdapat di Pelabuhan Ciwandan?

1.3 Tujuan
Berikut tujuan dari penulisan laporan ini.
a. Mengetahui kegiatan yang terjadi di Pelabuhan Ciwandan.
b. Mengetahui hal-hal yang harus dipertimbangkan saat perencanaan pelabuhan.
c. Mengetahui fasilitas di Pelabuhan Ciwandan.
BAB II
HASIL LAPORAN

2.1 Kegiatan di Pelabuhan Ciwandan


Ada beberapa kegitan atau layanan yang terjadi di Pelabuhan Ciwandan, diantaranya
sebagai berikut:
a. Layanan Barang
Pelayanan barang atau kargo berupa pelayanan bongkar muat mulai dari kapal
hingga penyerahan ke pemilik barang. Layanan kargo ini terdiri dari jasa dermaga
umum, dermaga khusus, jasa lapangan, dan jasa gudang. Jasa tersebut merupakan
jasa yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya,
pelayanan ini bekerja sama dengan anak-anak perusahaan.
Pelabuhan Ciwandan menjalankan pelayanan terpadu dalam menangani layanan
barang, menggunakan fasilitas :

1) Dermaga: Bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang


digunakan atau tempat kapal untuk ditambatkan atau merapat untuk
melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal.

2) Gudang Penumpukan: Suatu bangunan atau tempat tertutup yang digunakan


untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan
dimuat ke kapal.

3) Lapangan Penumpukan: Sebuah lahan terbuka di dalam area terminal yang


digunakan untuk menempatkan atau menumpuk petikemas atau barang
lainnya, yang disusun secara berencana baik barang yang akan dimuat ke
kapal atau pun barang setelah dibongkar dari kapal.

4) Penerimaan/Pengiriman: Pekerjaan memindahkan barang dari timbunan/


tempat penumpukan di gudang/ lapangan penumpukan dan menyerahkan
sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/ lapangan penumpukan
atau sebaliknya.
b. Layanan Kapal
Pelayanan kapal merupakan jasa kegiatan operasional kapal mulai dari masuk
hingga keluar pelabuhan. Pelayanan kapal meliputi:

1) Jasa tambat: Jasa yang diberikan untuk kapal yang merapat ke dermaga untuk
melakukan kegiatan bongkar muat barang.

2) Jasa pandu: Jasa yang diberikan untuk kapal keluar masuk menuju dermaga
melalui alur pelabuhan, agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan
selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan.

3) Jasa tunda: Jasa yang diberikan oleh kapal tunda untuk mendorong atau
menarik kapal menuju atau keluar dari dermaga.

4) Jasa pelayanan air, sampah, dan limbah: Jasa yang diberikan untuk pelayanan
air, pengelolaan sampah dan limbah kapal.

c. Layanan Rupa-Rupa
Selain aktif menjalankan kegiatan pengelolaan pelabuhan, Pelabuhan Ciwandan
juga berusaha di bidang lain yang relevan seperti menyewakan tanah, bangunan,
dan fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan kepelabuhanan.
Dalam menjalankan kegiatan operasi dan pengusahaan pelabuhan, Perseroan
mengadakan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU) dengan beberapa mitra usaha dari
pihak swasta, seperti kerja sama terminal operator, kapal tunda, dan pengelolaan
fasilitas pelabuhan lainnya.
Pelayanan rupa-rupa merupakan jasa pelayanan yang menunjang kegiatan yang
ada di pelabuhan. Pelayanan rupa-rupa meliputi:

1) Pas Pelabuhan: Biaya masuk area pelabuhan untuk perseorangan dan


kendaraan bermotor.

2) Jasa Pemeliharaan Alat-alat Pelabuhan: Jasa yang diberikan, berupa


persewaan forklift, kran (darat, apung dan listrik), kapal tunda, motor boat,
dan alat pemadam kebakaran
3) Jasa Penyewaan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik: Merupakan jasa
persewaan lahan, bangunan, air bersih serta energi listrik.

2.2 Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perencanaan Pelabuhan

Dalam perencanaan pembangunan pelabuhan ada beberapa faktor yang perlu


dipertimbangkan sehubungan dengan kondisi lapangan yang ada, antara lain:

a. Topografi dan situasi


Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan untuk
membangunsuatu pelabuhan dan kemungkinan untuk 16 pengembangan di masa
datang. Daerah daratan harus cukup luas untuk membangun suatu fasilitas
pelabuhan seperti dermaga, jalan, gudang dan juga daerah industri. Apabila
daerah daratan sempit maka pantai harus cukup luas dan dangkal untuk
memungkinkan perluasan daratan dengan melakuka penimbunan pantai tersebut.
Daerah yang akan digunakan untuk perairan pelabuhan harus mempunyai
kedalaman yang cukup sehingga kapal-kapal dapat masuk ke pelabuhan.
b. Angin
Angin adalah sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi.
Gerkan udara ini disebabkan oleh perubahan temperatur atmosfer. Dalam
perencanaan pelabuhan angin sangat berpengaruh karena:
1) Memberikan Pergerakan tambahan kapal saat hendak merapat ke dermaga.
2) Memberikan gaya horizontal terhadap bangunan pelabuhan
3) Mengakibatkan terjadinya gelombang laut yang menimbulkan gaya pada
bagunan pelabuhan.
4) Mempengaruhi kecepatan arus, di mana kecepatan arus yang rendah dapat
menimbulkan sendimentasi.
c. Pasang Surut
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya
gaya tarik benda-benda bumi di langit. Terutama matahari dan bulan terhadap
massa air laut di bumi. Meskipun massa 17 bulan jauh lebih kecil dari massa
matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh
gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari.
pengetahuan tentang pasang surut sangat penting dalam perencanaan pelabuhan.
Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting untuk
merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh, elevasi puncak
bangunan pemecah gelombang, dernaga, dsb. Ditentukan oleh elevasi muka air
pasang, sementara kedalaman alur pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air
surut.
d. Gelombang
Gelombang merupakan faktor terpenting dalam perencanaan pelabuhan.
Gelombang di laur bisa dibangkitkan oleh angin (gelombang angin), gaya tarik
matahari dan bulan (pasang surut), letusan gunung berapi atau gempa di laut
(tsunami) kapal bergeran dan sebagainya.
Gelombang digunakan untuk merencanakan bagunan-bangunan pelabuhan sperti
pemecah gelombang, studi ketenangan di pelabuhan dan fasilita-fasilitas
pelabuhan lainnya.
Gelombang tersebut akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada banguna
pelabuhan. Selain itu gelombang juga bias menimbulkan arus dan transport
sendimentasi di daerah pantai.
e. Kondisi Tanah
Kondisi tanah ini juga sangat penting karena akan sangat menentukan jenis dan
ukuran dimensi pondasi yang akan dipilih 18 dalam perencanaan pembangunan
pelabuhan berdasarkan daya dukung tanah di sekitar lokasi pembangunan.
f. Karakterisrik kapal
Karakteristik kapal yang dimaksud adalah ukuran-ukuran kapal dan jumlah kapal
yang sangat mempengaruhi ukuran dermaga, kedalaman kolam pelabuhan dan
gelombang yang ditimbulkan dari kapal tersebut. Luas minimum pelabuhan
adalah ruang yang diperlukan untuk dermaga ditambah dengan kolam putar
(turning basin) yang terletak di depannya. Ukuran kolam putar tergantung pada
pada ukuran kapal dan kemudahan gerak berputar kapal yang dapat dibedakan
dalam empat macam:
1) Ukuran ruang optimum untuk dapat berputar dengan mudah memerlukan
diameter empat kali panjang kapal.
2) Ruang putaran kecil yang mempunyai diameter kurang dari dua kali panjang
kapal.
3) Ukuran menengah ruang putar dengan sedikit kesulitan dalam berputar
mempunyai diameter dua kali panjang kapal.
4) Ukuran minimum ruang putaran harus mempunyai diameter 20% lebih
panjang dari panjang kapal terbesar yang menggunakannya.

2.3 Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan


Ada beberapa fasilitas dermaga dan alat yang terdapat di Pelabuhan Ciwandan, yaitu
sebagai berikut:
a. Fasilitas Dermaga
Terdapat tujuh dermaga yang memiliki panjang dan lebar berbeda.
1) Dermaga 1
Panjang : 122 meter
Lebar : 19 meter
Tipe Kargo: Multipurpose
Kedalaman Kolam : - 9,00 MLWS
Konstruksi : Tiang Pancang Baja 508 mm Plat Lantai, Balok dan Poer dari
Beton Bertulang
Kapasitas : 3 ton s/d 5 ton / M2
Tahun Pembuatan :1987 dioperasikan 1988
2) Dermaga 2 Nama : DERMAGA BATU BARA I ( 002 ) Fungsi/ Kegunaan :
Bertambat Kapal yang akan melakukan Bongkar Batu Bara.
Panjang : 38 M'
Lebar :15,50 M'
Kedalaman Kolam : - 7,00 MLWS
Konstruksi : Tiang Pancang, Plat Lantai, Balok dan Poer dari Beton Bertulang
Kapasitas : 3 ton / M2
Tahun Pembuatan : 1989 dioperasikan 1990 Kondisi : 50 % Dermaga III
Nama : DERMAGA BATU BARA II ( 003 ) Fungsi/ Kegunaan : Bertambat
Kapal yang akan melakukan Bongkar Batu Bara. Panjang : 38 M' Lebar : 19
M' Kedalaman Kolam : - 7,00 MLWS Konstruksi : Tiang Pancang, Plat
Lantai, Balok dan Poer dari Beton Bertulang Kapasitas : 3 ton / M2 Tahun
Pembuatan : 1992 dioperasikan 1993 Kondisi : 50 % Dermaga IV Nama :
JETTY CURAH CAIR ( 004 ) Fungsi/ Kegunaan : Bertambat Kapal yang
akan melakukan Bongkar Curah Cair. Panjang : 26 M' Lebar : 10 M’
Kedalaman Kolam : - 9,00 MLWS Konstruksi : Tiang Pancang Baja 609,6
mm Plat Lantai, Balok dan Poer dari Beton Bertulang Kapasitas : 3 ton / M2
Tahun Pembuatan : 1995 dioperasikan 1996 Kondisi : 100 % Dermaga V
Nama : DERMAGA MULTY PURPOSE ( 005 ) Fungsi/ Kegunaan :
Bertambat Kapal yang akan melakukan Bongkar Muat Cargo dan Bulk Cargo.
Panjang : 202,50 M' Lebar : 32 M' Kedalaman Kolam : - 15,00 MLWS
Konstruksi : Tiang Pancang Baja 609,6 mm Plat Lantai, Balok dan Poer dari
Beton Bertulang Kapasitas : 3 ton s/d 5 ton / M2 Tahun Pembuatan : 1995
dioperasikan 1996 Kondisi : 100 % Dermaga VI Nama : DERMAGA BATU
BARA III ( 007 ) Fungsi/ Kegunaan : Bertambat Kapal yang akan melakukan
Bongkar Batu Bara. Panjang : 38 M' Lebar : 19 M' Kedalaman Kolam : - 7,00
MLWS Konstruksi : Tiang Pancang, Plat Lantai, Balok dan Poer dari Beton
Bertulang Kapasitas : 3 ton / M2 Tahun Pembuatan : 2002 dioperasikan 2002
Kondisi : 100 % Pinggiran Talud Panjang : 580,00 M'' Alur Pelayaran : Laut
Lepas Kolam Pelabuhan Luas : 5,72 Ha Kedalaman : - 7,00 s/d - 12,00
MLWS Pasang Tertinggi : 1,20 M' Pasang Terendah : 0,00 M' Gudang Luas :
5.000 M2' Kapasitas : 3 Ton/M2 Tahun Pembuatan : 1987 Pemilik : PT.
(Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Banten Konstruksi : Rangka Baja
Kondisi : 100 % Lapangan Penumpukan Luas : 43.057,13 M2 Lahan Kosong :
30.407,96 M2 Pavement : 12.648,17 M2 Terminal Penumpang : Tidak Ada
Gedung Kantor Luas : 1.050 M2 Tahun Pembuatan : 1987 Milik : Pelabuhan
Konstruksi : Beton Kondisi : 80 % Rumah Dinas Jumlah : 1 Unit Luas : 150
M2 Tahun Pembuatan : 1991 Milik : Pelabuhan Konstruksi : Beton Kondisi :
90 % Master Plan Pelabuhan: Belum Ada Daerah Lingkungan Kerja
Pelabuhan Perairan : 4.100 Ha Daratan : 426.980 M2 (dikuasasi) 426.980 M2
(Hak Pengelolaan) Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Perairan :
4.100 Ha Ditetapkan dengan SKB No.13 Tahun
1986/No.KM.31/AL.101/DHB-86 Mendagri& Menhub Jalan Masuk
Pelabuhan Jalan dari/ke sentra-sentra industri/perdagangan (tidak ada) Jalan
yang ada dilokasi pelabuhan Kelas Jalan Panjang : 3.200 M (batas masuk
pelabuhan s/d Dermaga ops.) Lebar : 7 M Lapisan Permukaan : Beton dan
Conblok Listrik PLN : 630 KVa GENSET : 150 KVa PAM : 0,4 ton/menit
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan pada penulisa laporan ini.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai