Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK

PELABUH
AN
Alur Pelayaran

Pertemuan 4
Alur Pelayaran 01 Alur Pelayaran
02 Bagian-bagian alur pelayaran

03 Arah alur pelayaran


04 Kedalaman alur pelayaran
05 Gerakan kapal karena gelombang
06 Lebar dan Panjang alur pelayaran
07 Lebar Alur

08 Panjang Alur Pelayaran


01. Alur Pelayaran

 Mengarahkan kapal yang akan masuk dan keluar


pelabuhan
 Menjamin keselamatan kapal dalam perjalanan
masuk ke pelabuhan sampai berhenti di dermaga
 Untuk mendapatkan navigasi yang aman
Gambar Alur Laut Indonesia
Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh :
 kapal yang akan masuk ke pelabuhan perlu survei tipe dan ukuran, jumlah kapal yang
keluar-masuk Pelabuhan dan kolam putar
 kondisi meteorologi terutana arah dan kecapatan angin, kondisi laut meliputi
batimetri, oseanografi terutama arah dan tinggi gelombang
02. Bagian – bagian alur pelayaran

Kapal dalam perjalanan masuk ke kolam pelabuhan melalui


alur Pelayaran harus mengurangi kecepatannya sampai
berhenti di Dermaga.

Alur ini ditandai oleh alat bantu pelayaran yang berupa


pelampung atau lampu-lampu.
Secara umum ada beberapa daerah yang dilewati selama perjalanan tersebut
yaitu :
 Daerah tempat kapal melempar sauh  di luar Pelabuhan
 Daerah Pendekatan  di luar alur masuk
 Daerah Alur masuk  di luar pelabuhan yang berada didalam daerah
terlindung
 Daerah kolam putar
Lay out dan Penampang Alur
Pelayayaran

Daerah tempat kapal membuang sauh


Kedalaman air tidak boleh kurang dari 1,15 dari
draft maksimum kapal terbesar atau tidak lebih dari
100 m

Daerah pendekatan,

Daerah alur masuk

Daerah kolam pelabuhan


Alur masuk ke pelabuhan yang lebar dan dalam akan memberikan keuntungan baik
langsung maupun tidak langsung seperti:

1. Jumlah kapal dapat 4. Mengurangi waktu


bergerak tak tergantung penungguan kapal-kapal
pasang-surut

2. Berkurangnya batasan
gerak dari kapal yang
mempunyai draft besar

3. Pelabuhan dapat menerima


kapal yang berukuran besar
5. Mengurangi waktu
transit barang
03. Arah alur pelayaran
Dalam merencanakan arah alur pelayaran harus memperhatikan :

Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin,

Arah alur pelayaran dibuat sedemikian rupa sehingga searah dengan


arah angin dan gelombang dominan.

Pada alur pelayaran dekat alur masuk dibuat bersudut tertentu ( 30 o –


60o) terhadap arah angin dan gelombang dominan
04. Lengkungan / Tikungan alur
pelayaran
Meskipun lebih baik mempunyai alur yang lurus,
pembuatan tikungan sering kali diperlukan dalam
perencanaan layout dermaga dan kebutuhan untuk
ketenangan kolam pelabuhan.

Dalam pembuatan tikungan, sudut persinggungan


dari garis tengah alur harus tidak boleh lebih dari 30 o
atau radius lengkung sekitar 4 kali atau lebih dari
panjang keseluruhan kapal
Section Break
05. Kedalaman alur pelayaran

Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal harus :

 cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada permukaan air


terendah (LWL) dengan kapal bermuatan maksimum atau

 memperhatikan jarak aman dari gerakan kapal yang disebabkan oleh


gelombang, angin dan arus
Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal, kedalaman air di alur masuk harus cukup
besar untuk memungkinkan pelayaran pada permukaan air terendah (LWL) dengan kapal
bermuatan penuh.

Kedalaman air total : H = d + G + R + P + S + K

Dengan:
d: draft kapal
G: gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R: ruang kebebasan bersih
P: ketelitian pengukuran
S: pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K: toleransi pengerukan
Draft Kapal
Draft kapal ditentukan oleh karakteristik kapal
terbesar yang menggunakan pelabuhan, muatan
yang diangkut, dan juga sifat-sifat air seperti
berat jenis, salinitas dan temperatur

SQUAT
Squat ialah pertambahan draft kapal terhadap
muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal.
Dua faktor yang menentukan besar squat adalah
kedalaman alur pelayaran dan kecepatan kapal
Squat dihitung berdasarkan kecepatan maksimum yang diijinkan. Besar squat dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan: = volume air yang dipindahkan


Lpp = panjang garis air
Fr = angka Fraude
V = kecepatan
g = percepatan gravitasi
h = kedalaman air
06. Gerakan kapal karena pengaruh gelombang

Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada saat tidak bergerak di air diam
adalah paling penting didalam perencanaan alur pelayaran dan kolam
pelabuhan.

Gerakan vertikal kapal digunakan untuk menentukan kedalaman alur

Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur untuk menentukan lebar alur
Beberapa gerakan kapal karena pengaruh gelombang, yaitu:
07. Lebar alur

Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu :

 Lebar, kecepatan dan gerakan kapal,

 Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu atau dua jalur

 Kedalaman alur

 Stabilitas tebing alur

 Angin, gelombang, arus dan arus melintang dalam alur


08. Panjang alur Pelayaran

Panjang alur pelayaran harus sesuai dengan tipe kapal yang akan dilayani.

Kapal yang masuk tanpa kapal pandu dengan kecepatan tinggi harus mulai
mematikan mesin dengan jarak empat kali dari Panjang kapal sebelum
sampai di dermaga.

Dengan perbedaan setiap tipe kapal dan jarak berhenti maka panjang alur
pelayaran harus lebih besar dan luas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai