Anda di halaman 1dari 138

GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Negara kita, Negara Indonesia dengan ciri sosial budaya kebahariannya
bukanlah merupakan fenomena baru di Nusantara ini. Sejarah menunjukkan
kepada kita tentang fakta kehidupan kebaharian kini sebagai kontinuiti dan
perkembangan dari kehidupan kebaharian masa lalu. Perkembangan dunia
maritim adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari. Keterbatasan daratan
memaksa manusia dengan segala fasilitasnya menurut dunia untuk memfokuskan
perhatian ke laut. Lautan yang begitu luas dengan kekayaan alamnya yang
melimpah merupakan memanfaatkan kekayaan alam yang terkandung didalam
lautan.

Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan
kecil, Indonesia sangat potensial dalam pengembangan bidang maritim. Kapal
laut misalnya, merupakan sarana yang paling penting dalam transportasi laut.
Sehingga laut bukan lagi jurang pemisah antara pulau yang satu dengan pulau
yang lain.

Jasa transportasi laut telah dimanfaatkan sejak dulu. Terbukti dengan


kemampuan pelaut-pelaut kita menjelajahi dunia dengan segala keterbatasan
perahu Pinisi, Pengembangan perdagangan juga memanfaatklan jasa laut. Hal ini
disebabkan karena penggunaan kapal laut jauh lebih murah dibandingkan dengan
jasa dirgantara, kapasitas muat yang lebih banyak dan lain-lain.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan akan kapal laut tidak bisa di tunda
lagi. Semakin ketatnya persaingan dibidang ekonomi, sosial, politik dan
pertahanan keamanan merupakan motivasi bagi kita untuk meningkatkan
kemampuan didalam mendesain suatu kapal yang direncanakan dalam
pengoperasiannya layak teknis dan layak ekonomis,serta mampu bersaing dengan
negara-negara lain.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1.2. Permasalahan
Setelah melalui proses Prarancangan Kapal dan Lines Plan & Hydrostatic
Curve yang dikerjakan pada Semester sebelumnya, maka tahap selanjutnya adalah
pembuatan Rencana Umum dan Tonase.

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah akan dititik beratkan pada :

1. Penggambaran Rencana Umum berdasarkan ketentuan dari Biro


Klasifikasi dan Pemerintah.
2. Proses perhitungan Tonase yang mengacu pada ketentuan yang
berlaku.

1.4. Maksud Dan Tujuan


a. Maksud
Tugas dalam mata kuliah “Rencana Umum dan Tonase” ini dimaksudkan
agar mahasiswa mengetahui peletakan–peletakan ruangan, tangki, alat
angkat, dan lain sebagainya.

b. Tujuan
Adapun tujuan dari tugas ini adalah :

1. Mahasiswa mampu memahami teori dasar didalam merancang suatu kapal


dan langkah - langkah penggambarannya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai tata letak dari pembagian ruangan
– ruangan diatas kapal.
3. Mahasiswa mampu merencanakan deck, tangki-tangki, ruangan-ruangan
pada deck, alat angkat, serta alat keselamatan diatas kapal. Dari
perencanaan itu diharapkan kita dapat membuat rancangan sesuai
kebutuhan owner.
4. Mahasiswa mampu membuat gambar Rencana Umum dan menghitung
Tonasenya.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Rencana Umum


Desain rencana umum dan tonase ( general arrangement ) merupakan
sebuah aspek utama didalam merencanakan sebuah bangunan kapal. Didalam
merencanakan sebuah kapal ada beberapa factor yang sangat berpengaruh
terhadap rencana umum pada kapal kargo ( General Cargo ) yaitu harus bisa di
pastikan bahwa muatan yang direncanakan harus dengan biaya semurah mungkin
didalam ruang muat yang di desain, juga harus dipastikan muatan dalam keadaan
yang baik sampai ditempat tujuan dan dengan metode bongkar muat yang cepat
dan ekonomis. Ada 3 aspek penting dalam mendesain general arrangement yaitu :

Rencana umum meliputi deskripsi rancangan tata letak ruangan, area


dan peralatan/perlengkapan kapal
Desain rencana umum merupakan analisis kebutuhan ruang dan area
peralatan/perlengkapan serta detail perhitungannya.
Visualisasi desain rencana umum berbentuk gambar yang
memperlihatkan tampak atas masing-masing geladak, tampak
samping, tampak depan, dan tampak belakang kapal.

Desain General Arrangement harus mempertimbangkan kesesuaian


dengan rencana garis yang telah di kembangkan, kesesuaian terhadap DWT,
kapasitas dan kecepatan yang dbutuhkan. General arrangement digunakan untuk
beberapa kegunaan, tidak hanya sekedar menunjukan jenis kapal dan featurenya ,
Galangan kapal juga menggunakan untuk membuat kalkulasi awal biaya
pembangunan kapal serta sebagai dasar untuk membuat detail drawing.

Proses rancangan general arrangement disusun dan dikembangkan secara


gradual atau berjenjang satu persatu mulai dari tahap trial, evaluasi dan perbaikan.
Tentang beberapa permasalahan dalam rancangan general arrangement, maka
pendekatan pertama yang dilakukan untuk penyelesaiannya adalah minimal
berdasarkan informasi berikut meliputi :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Besar kebutuhan ruang muat didasarkan dari jenis dan jumlah muatan.
Metode penyimpanan dan system penanganan muatan,
Besar kebutuhan kamar mesin didasarkan dari jenis dan BHP atau SHP
mesin
Besar kebutuhan ruang akomodasi didasarkan dari jumalh awak kapal,
penumpang dan standar akomodasi.
Besar kebutuhan tanki-tanki, utamanya tanki bahan bakar dan tolak
bara (ballast) didasarkan dri jenis mesin bahan bakar dan jarak
pelayaran.
Ukuran standar pembagian ruangan dan batasan jarak sekat melintang
Perkiraan ukuran utama meliputi panjang, lebar, tinggi dan sarat kapal.
Perkiraan rencana garis.

Tata letak GA dilakukan untuk mengalokasikan ruang-ruang utama yang


didasarkan informasi diatas, sekat ceruk haluan dan buritan serta alas ganda,
dipasang berdasarkan aturan/regulasi lambung kapal. Sekat melintang lainnya
diletakkan guna memenuhi syarat pembagian ruangan yang didasarkan pada
prarancangan kuva kebocoran / lengkung sekat. Geladak-geladak ditempatkan
sesuai dengan mempertimbangkan ruang muat, permesinan, akomodasi dan lain-
lain serta persyaratan kekuatan kapal. Kelonggaran ruangan karena deduksi
struktur harus mempertimbangkan besar kebutuhan dan tinggi geladak.

Kapal-kapal modern menggunakan sheer yang berfungsi untuk menjamin


kebutuhan freeboard yang disyaratkan oleh regulasi, kompensasi bisa dilakukan
dengan menambah tinggi geladak pada tengah kapal, kebutuhan freeboard yang
lebih tinggi bisa dilakukan dengan menambah tinggi poop deck dan atau
forecastle deck.
Tinggi geladak accomodasi tidak boleh kurang dari 2,4 meter untuk memastikan
kecukupan head room untuk ABK atau penumpang setelah dikurangi tinggi beam
serta kabel dan pipa ventilasi dll.Geladak akomodasi sebaiknya dibangun tanpa
camber untuk memudahkan pemasangan furniture, blok akomodasi sedapat
mungkin dibangun dengan dinding yang lurus tanpa curvature.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Pada sisi Poop deck harus terdapat ruang terbuka sebagai tempat berjalan
dengan lebar 800 hingga 1000 mm ditambah 300 hingga 400 mm untuk
penyimpanan tangga akomodasi. Bagian belakang Poop deck harus terdapat ruang
terbuka paling kurang 5 meter dari stern untuk memberi ruang yang cukup bagi
penempatan mesin-mesin geladak pada bagian buritan, seperti capstan, bollard,
winch, emergency exit ruang kemudi. Bagian depan blok akomodasi biasanya
merupakan penerusan dari sekat depan kamar mesin.

2.2. Pembagian Lambung Kapal


Berdasarkan Buku Rencana Umum oleh Gaguk Suhardjito ( Hal. 4 - 6 )
Lambung kapal dibagi secara melintang oleh sekat-sekat.
Sekat tubrukan (Collision Bulkhead) pada stem(linggi haluan) berjarak (0,05 –
0,08) LBP dari FP, untuk kapal penumpang berjarak 0,05 LBP + 3,5 meter,
sekat tubrukan harus menerus hingga main deck lebih lanjut hingga ke Fore
castle deck, bukaan yang terdapat pada sekat antara main deck dan fore castle
deck harus ditutup dengan pintu kedap air.
Propeller post pada stern –ujung belakang dari bagian lambung bawah air-
harus memberikan aliran air yang baik untuk propeller, Posisi propeller post
yang sesuai berjarak antara 0,035 hingga 0,040 LBP didepan AP, pada bagian
ini seringkali dibuat stern bulb untuk meningkatkan kinerja propeller atau
bahkan bentuk stern asimetri.
Sekat tabung poros (Stern tube bulkhead) sekat bagian belakang ruang mesin
paling kurang harus berjarak 3 jarak gading dari ujung stern tube, sekat ini
haris menerus hingga poop deck
Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang untuk
memberi kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya lokasi sekat
depan kamar mesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP, lokasi sekat ini
pada satu sisi tergantung dari panjang mesin pada sisi lain tergantung pada
fullness (kegemukan) kapal, kapal-kapal high blok(gemuk) memberikan ruang
yang lebih besar pada lantainya dibanding dengan kapal langsing.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Sekat ruang muat , jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada tuntutan
keamanan atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang muat
termasuk sekat tubrukan, Stern tube bulkhead, sekat depan kamar mesin untuk
 Panjang kapal 65 meter diperlukan 3 sekat (tidak diperlukan
tambahan sekat di Ruang muat)
 Panjang kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat
pada ruang muat) selanjutnya untuk setiap penambahan panjang 20
meter diperlukan tambahan sekat 1 (satu) buah
Double Bottom, Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 50 meter tidak
disyaratkan adanya Double bottom, untuk kapal yang besar klasifikasi
mensyaratkan double bottom mulai dari sekat tubrukan hingga sekat tabung
buritan (stern tube bulkhead) , tinggi Double bottom adalah h= 0,35 + 0,045
B, untuk alasan praktis dimana orang bisa bekerja didalamya, tinggi double
bottom paling tidak adalah 0,75 meter. Pada kamar mesin, tinggi double
bottom disesuaikan dengan dengan kebutuhan tinggi fondasi mesin, pada
umumnya lebih tinggi dibanding double bottom yang ada di ruang muat.
Penggunaan Double Bottom, Ruang double bottom bisa digunakan untuk air
tawar, ballast, bahan bakar dan waste oli tetapi tidak untuk air minum, Minyak
pelumas hanya dapat disimpan di double bottom bila kapal memiliki separator
(purifier) untuk menghindari kontaminasi air laut dan atau kotoran lainnya.
Semua tangki ballast harus bersih, tidak bisa digunakan untuk untuk bahan
bakar atau minyak pelumas, antara tangki minyak dan tangki air harus
dipisahkan oleh koferdam untuk menghidari kontaminasi akibat kebocoran,
Peak tanks (tangki ujung) depan dan belakang hanya digunakan sebagai tangki
ballast dan tangki trim.
Main deck, area antara sekat depan blok akomodasi dan sekat tubrukan
digunakan untuk lubang palka ( cargo hatches ) dan rumah geladak ( deck
houses ), lubang palka harus memiliki panjang total sebesar 0.5 LBP, lebar
lubang palka dibuat selebar mungkin untuk memudahkan bongkar muat dan
menghindari kerusakan muatan, lebar palka 0.8 Bmld harus bias dicapai.
Tinggi lubang palka ( hatches ) ditentukan oleh tipe penutup palka ( hatch

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

cover ), tipe cargo dan total volume cargo yang diinginkan, tinggi minimum
hatch sekitar 1.1 meter, panjang hatch ( lubang Palka ), ruang penyimpanan
hatch cover ( penutup palka ), gang ( walkways) dari sisi kiri kapal ke sisi
kanan kapal, dan panjang rumah geladak harus di desain secara sesuai.
Lebar geladak (deck) pada ujung-ujung kapal, Fore castle deck harus memiliki
lebar yang cukup untuk instalasi windlass dan mesin-mesin/peralatan lainnya
yang berhubungan dengan mooring (penambatan) dan anchoring (jangkar),
kebutuhan lebar fore castle akan tercukupi bila gading (frame) 5% LBP
dibelakang Fp memiliki lebar pada fore castle selebar (0,5 hingga 0,6) Bmld.
Poop deck akan memiliki lebar yang cukup bila pada ujung belakang geladak
memiliki lebar (80% hingga 95%) Bmld.
Jarak Gading (Frame spacing), BKI 1996 vol II, jarak gading normal/main
frame (ao) untuk daerah 0,1 dari sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk LBP
< 100 m adalah :
ao = L/500 + 0,48 m ( biasanya diambil 0,6 meter )

2.3. Blok Akomodasi (Rencana Umum oleh Gaguk Suhardjito Hal. 7 )


Pada saat mendesain blok akmodasi kapal cargo hal utama yang harus
diperhatikan adalah jumlah geladak dimana blok akomodasi berada,
pertimbangannya adalah adanya visibilitas dari wheelhouse ke forecastle deck
atau melampaui hambatan maximum visibilitas yang diakibatkan oleh container.
2.4. Pembagian Geladak
Pembagian pada geladak yaitu :
Navigation Deck
Pada geladak ini ditempatkan ruangan navigasi, ruang radio, ruang baterai dan
ruang peta. Peralatan-peralatan navigasi diletakkan pada ruangan navigasi
diantaranya nautical almanac, Global Positioning System (GPS), depth
sounder gear, compass, radio direction finder, radar, telegraph, voice tube dan
telephone. Selain itu terdapat pula lampu samping pada starboard side dan
portside pada fly wheel house.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Bridge Deck
Pada geladak ini ditempatkan akomodasi crew, kantor dan beberapa fasilitas
beberapa crew diantaranya Kapten, Radio Operator, dan Kepala Kamar Mesin.
Boat Deck
Selain tempat akomodasi crew, pada boat deck ditempatkan sekoci disisi
sampingnya bagian belakang. Adapun crew yang ditempatkan di boat deck
meliputi muallim I, mualim 2. Pada geladak ini terdapat beberapa fasilitas.
Boat Deeck juga disebut geladak sekoci karena di identikkan dengan
peletakan sekoci,dan ruang kantor mualim 1 dan mualim 2,dan mushola
Poop Deck
Pada sisi poop deck harus terdapat ruang terbuka sebagai tempat berjalan
dengan lebar 800-1000 mm ditambah 300-400 mm untuk penyimpanan tangga
akomodasi. Bagian belakang pada poop deck harus terdapat ruang terbuka
paling kurang 500mm dari system untuk memberi ruang yang cukup bagi
penempatan mesin-mesin geladak pada bagian buritan, diantaranya capstan,
bollard, winch, emergency exit ruang kemudi.
Main Deck
Geladak utama merupakan geladak yang menerus selebar kapal dan
memanjang dari linggi satu ke linggi lainnya. Pada geladak utama juga
ditempatkan geladak akomodasi, alat angkat berserta perlengkapannya,
ventilator, dan ambang palka.
Forecastle Deck
Forecastle deck atau geladak akil degunakan untuk tempat alat-alat tambat
seperti bollard, windlass, jangkar haluan dan lain-lain. Forecastle deck terletak
pada haluan kapal.
2.5. Pembagian Ruang dibawah Deck Utama
Dibawah deck utama diletakkan beberapa ruangan diantaranya :
Ruang Muat
Fungsi dari ruang muat yaitu merupakan penempatan muatan yang telah
direncakan. Dimensi ruang ditentukan oleh jarak dari sekat tubrukan sampai sekat
kamar mesin. Menurut peraturan BKI panjang ruang muat tidak boleh melebihi 30

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

meter. Oleh karena itu dibuatkan sekat melintang atau sekat ruang muat yang
berfungsi sebagai penambah kekuatan melintang dan memanjang kapal. Muatan
kapal (cargo) merupakan objek dari pengangkutan dalam system transportasi laut,
dengan mengangkut muatan sebuah perusahaan pelayaran niaga dapat
memperoleh pendapatan dalam bentuk uang tambang (freight) yang sangat
menentukan dalam kelangsungan hidup perusahaan dan membiayai kegiatan
dipelabuhan.
Muatan kapal merupakan segala macam bentuk barang dan barang
dagangan yang diserahkan kepada pengangkut untuk diangkut dengan kapal, guna
diserahkan kepada orang/barang dipelabuhan atau pelabuhan tujuan atau
merupakan seluruh jenis barang yang dapat dimuat ke kapal dan diangkut
ketempat lain baik merupakan bahan baku atau hasil produksi dari suatu proses
pengolahan.
Geladak Antara ( tween deck )
Pembagian ketinggian yang tepat diatas dasar ganda antara penyimpanan
(hold) dengan geladak (deck) tergantung pada kondisi perdaganan (volume dan
jenis muatan). Tinggi geladak antara bisa berkisar antara 2,4 dan 3,0, geladak
antara bawah berkisar 2,7 dan 4,6 m dan dasar ruang antara 3,0 dan 6,1m.
umumnya dasar ruang kargo ketinggian terbatas sekitar 5,5 m atau kurang guna
meminimalkan kerusakan muatan atau peremukan muatan.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Kamar Mesin
Kamar mesin diletakkan pada buritan kapal tepatnya setelah ceruk buritan.
Dimensi kamar mesin ditentukan menurut dimensi mesin yang digunakan agar
mesin dapat diakomodasi dengan baik. Fungsi peletakan pada kamar mesin yaitu :
- Tempat menata letak mesin utama ( ME dan AE )
- Peralatan botol angina dan compressor
- Panel utama dan panel bantu ( penerangan, pompa dan alat
kancing)
- Ruang pengaturan pompa-pompa
Beberapa prinsip-prinsip harus diikuti dalam mengatur pemilihan lokasi
ruang mesin dan bentuk ruang mesin, antara lain :
- Memberikan akses yang cukup dalam penginstalan, pengoperasian, dan
pelayanan mesin.
- Meminimalkan gangguan atau konflik antar fungsi-fungsi utama kapal-
kapal komersial, terutama dalam mengangkut kargo.
- Kemampupadanan (kompatibilitas) antara besar atau berat mesin dengan
peletakan sekat kedap air terhadap stabilitas kapal dan standar pembagian
ruangan atau peletakan sekat-sekat.
- Menghindari trim yang esktrim dalam berbagai kondisi pemuatan kapal
karena besar atau berat mesin penggerak kapal
- Panjang poros yang wajar antara unit penggerak (drive) dan baliing-baling
(propeller).
Panjang ruang mesin sangat penting, di samping lokasi dan kebutuhan
ruang, karena dalam desain kapal panjang ruang mesin merupakan faktor yang
berpengaruh berdasar floodable lenght (kebocoran).
Ceruk Haluan
Fungsi dari ceruk haluan adalah
- Berfungsi sebagai penampung air ballast( Ballast Tank ) yang tujuannya
sebagai pengatur trim atau stabilitas kapal. Tidak menutup kemungkinan
bahwa peletakan tanki ballast pada haluan kapal dan disesuaikan perencanaan.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Persyaratan peletakan tangki ballasr dihaluan apabila pada double bottom


tidak mencukupi untuk peletakan ballast tersebut.
- Sebagai tempat bak rantai jangkar ( Chain Locker ) dan kotak lumpur (Mud
Box )
Ceruk Buritan
Ceruk buritan juga bisa berfungsi sebagai tempat tanki ballast tetapi sama
halnya pada ceruk haluan bahwa penempatan tangki ballast pada buritan
tergantung dari perancangan dengan syarat tertentu. Ceruk buritan juga berfungsi
sebagai tempat gudang tali temali, rantai jangkar dan alat tambat lainnya.
Alas Ganda ( Doublle Bottom )
Fungsi dari alas ganda adalah untuk manambah kekuatan memanjang
kapal, sebagai tempat penempatan tanki, apabila kapal bocor maka air tidak
seluruhnya akan masuk dalam kapal. Pada ruangan ini diletakkan beberapa jenis
tangki, diantaranya tangki bahan bakar ( fuel oil tank ), tanki air tawar ( fresh
water tank ), tangki minyak diesel ( diesel oil tank ). Selain itu juga ditempatkan
tanki ballast ( ballast tank ).

2.6. Number of Crew ( Rencana Umum oleh Gaguk Suhardjito ( Hal. 7- 9


)
Dalam penentuan jumlah awak kapal tergantung dari
Ukuran kapal
Type kapal
Tingkat otomatisasi mesin penggerak
Radius dan wilayah pelayaran
Adapun rumus untuk menghitung kebutuhan awak kapal yaitu :
Jumlah Awak kapal yang direncanakan harus kurang dari atau sama dengan hasil
persamaan berikut :
Zc = Cst [ Cdk ( CN/1000 )1/6 + Ceng ( BHP/1000 )1/3 + cadets ]
Social order on board of ship : Dr. Ing. Hans W. Schlott
Dimana :
Cst = koefisien steward deck ( 11.2 – 1.33 )

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Cdk = koefisien deck department ( 11.5 – 14.5 )


Ceng = koefisien engine department ( 8.5 – 11.0 )
BHP = tenaga mesin ( HP)
Cadet = perwira tambahan / tamu
CN = ( L x B x H ) / 1000

Penentuan jumlah crew telah ditetapkan di prarancanagan dengan hasil


crew yaitu 19 orang
Menurut peraturan pemerintah, menyatakan bahwa awak kapal adalah
orang yang bekerja atau dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik atau operator
kapal untuk melakukan tugas diatas kapal sesuai dengan jabatan tertentu.
Pemerintah bertanggung jawab dalam menentukan awak minimum kapal yang
didasarkan pada berbagai undang-undang dan amandemen guna memperjelas
penerapan undang-undang tersebut.
Susunan awak kapal niaga yang berlayar terdiri dari :
- Seorang nahkoda ( master ) adalah seorang dari awak kapal yang menjadi
pimpinan umum di atas kapal yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perwira kapal (officer enginer) adalah para muallim dan masinis. Rating
adalah awak kapal selain nahkoda dan perwira.
- Muallim adalah perwira kapal bagian dek. Masinis adalah perwira kapal
bagian mesin. Operator radio adalah perwira kapal yang bertanggung jawab
atas tugas jaga radio.
- Serang adalah kepala kerja seluruh bintara dan tantama bagian dek. Juru mudi
(able bodied seaman) adalah tantama bagian dek. Kelasi (ordinary sailor)
adalah tantama bagian dek. Koki (juru masak kepala) adalah yang mengurus
perbekalan makanan diatas kapal selain kapal penumpang
- Mandor mesin adalah kepala kerja bantara dan tantama bagian mesin. Juru
minyak (oiler) adalah tantama bagian mesin.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Konstruksi dari ruang akomodasi menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott
R.J (1980) menyatakan bahwa, ruang-ruang akomodasi harus dikonstruksikan
menggunakan material tahan api dan memenuhi atau sesuai dengan metode
khusus untuk perlindungan kebakaran. Tangga-tangga dan koridor sebagai sarana
untuk melarikan diri memiliki persyaratan perlindungan kebakaran khusus. Ruang
awak harus terosilasi dari panas, dingin dan kondensasi dan peletakan skeat-sekat
pada lokasi yang tepat harus kedap air dan gas (odorproof).

2.7. Pembagian Ruang


1) Cabin ( Ruang Tidur )
Peraturan menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott R.J (1980) menyatakan
bahwa Cabin harus diletakkan di atas gairs air muat di tengah atau di belakang
kapal. Perencanaannya yaitu :
Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya
matahari.
Bridge Deck terdapat ruang tidur Kapten dan Radio Operator.
Boat Deck terdapat ruang tidur Chief Officer, Chief Engginer.
Poop Deck terdapat ruang tidur Second Officer, Second Engineer dan
Electrician dan Quarter Master.
Main Deck terdapat ruang tidur Chief Cook, Assistant Cook, Oiler,
Fireman, Boatswain, Seaman, Steward and Boys.
Luas lantai untuk ruang tidur tidak boleh kurang daru 2.78 m 2 untuk kapal
diatas 3000 BRT.
Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 cm.
Adapun perabot dalam ruang tidur yaitu :
1. Ruang tidur kapten :
- Tempat tidur single bed
- Lemari pakaian
- Sofa
- Meja tulis dengan kursi putar
- TV

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Kamar mandi
- Bathtub
- Shower
- Wash Basin
- WC
2. Ruang tidur perwira :
- Tempat tidur single bed
- Lemari pakaian
- Sofa
- Meja tulis dengan kursi putar
- Kamar Mandi
- Shower
- Wash Basin
- WC
3. Ruang tidur bintara
- Tempat tidur susun untuk dua orang
- Lemari pakaian
- Meja tulis dengan kursi putar
Adapun ukuran perabot dalam ruang tidur yaitu :
1. Tempat tidur
- Ukuran tempat tidur minimal 190 x 68 cm
- Syarat untuk tempat tidur bersusun :
 Tempat tidur bawah berjarak 40 cm dari lantai
 Jarak antara tempat tidur bawah dan atas 60 cm
 Jarak antara tempat tidur atas dan langit-langit 60 cm
 Jarak antar deck diambil 240 cm
2. Lemari pakaian
Lemari pakaian misalnya berukuran 60 x 60 x 60 cm
3. Meja tulis
Adapun ukuran meja tulis yaitu 80 x 50 x 80 cm

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2) Ruang Makan ( Mess Room )


menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott R.J (1980) menyatakan bahwa
1. Harus cukup menampung seluruh awak kapal.
2. Untuk kapal yang lebih dari 1000 BRT harus tersedia ruang makan
yang terpisah antara perwira dan bintara.
3. Letak ruang makan sebaiknya dekat dengan pantry dan galley
( dapur ).
3) Sanitary Accomodation
menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott R.J (1980) menyatakan bahwa
1. Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
2. Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia
fasilitas sanitary di tempat itu.
3. Toilet dan shower untuk deck department, Catering department harus
disediakan terpisah.
4. Fasilitas sanitari minimum yaitu :
- 1 bath tub atau shower untuk 8 orang
- 1 WC untuk 8 orang
- 1 wash basin untuk 6 orang atu kurang
4) Hospital Accomodation
menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott R.J (1980) menyatakan bahwa
Sesuai dengan persyaratan bahwa untuk kapal yang berlayar lebih dari 3
hari dengan awak kapal lebih dari 15 orang harus dilengkapi dengan
hospital accommodation yang dilengkapi obat-obatan, wash basin, toilet
serta shower. Harus tersedia tempat tidur minimal 1 buah dan maksimal 6
buah.
5) Kantor ( Ship Office )
menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott R.J (1980) menyatakan bahwa
Dilengkapi dengan meja tulis dengan kursi putar ( untuk kapten, Chief
Officer, Chief Engineer ) serta lemari buku.
6) Dry Profision and cold storage room
1. Dry profision room

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Dry profision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang


tidak memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.
2. Cold storage room
- Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan
tersebut tetap segar dan baik selama berlayar.
- Temperature ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan
untuk menyimpan daging suhu maksimum adalah -22o C
sedangkan untuk menyimpan sayuran suhu maksimum adalah
-12o C.
- Luas profision store yang dibutuhkan untuk satu orang awak
kapal adalah 0.8-1 m2.
7) Dapur ( Galley )
1. Letaknya berdekatan dengan ruang makan, cold dan dry store.
2. Luas lantai 0.5 m2 / Awak kapal.
3. Harus dilengkapi dengan exhaust fan dan ventilasi untuk menghisap
debu dan asap.
4. Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara
galley dengan sleeping room.
8) Ruang Navigasi ( Navigation Room )
1. Ruang Kemudi ( Wheel House )
- Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan
kedepan dan kesamping tidak terhalang atau view dengan
visibility 360o.
- Flying wheel house lebarnya dilebihkan 0.5 meter dari lebar
kapal, untuk mempermudah waktu berlabuh.
- Jenis pintu samping dari wheel house merupakan pintu geser.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Gambar jarak pandang dari wheel house

2. Ruang Peta ( Cart Room )


- Terletak didalam ruang wheel house.
- Ukuran ruang peta 2.71 m x 3,48 m
- Ukuran meja peta 1.8 m x 1.2 m
- Antara ruang peta dan wheel house bisa langsung berhubungan
sehingga perlu dilengkapi dengan jendela atau tirai yang dapat
menghubungkan keduanya.
3. Ruang Radio ( Radio Room )
- Diletakkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus terlindungi dari
air dan gangguan suara
- Ruang ini harus terpisah dari kegiatan lain.
- Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin dan
dapat ditmpuh dalam waktu 3 menit.
4. Battery Room
Battery room merupakan tempat untuk menyimpan emergency sourse
of electrical power ( ESEP ). ( Ship Design And Construstion 1980 )
- Terletak ditempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising
akan mengganggu.
- Harus mampu mensuply kebutuhan listik minimal 3 jam pada saat
darurat.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22.5o atau
kapal mengalami trim 10o.
9) Lain-lain
menurut Coast Guard U.S dalam Tapscott R.J (1980) menyatakan bahwa
awak harus memiliki layanan binatu, fasilitas pengeringan pakaian atau
pengeringan ruang, akomodasi rekreasi. Pemanas ruang awak adalah untuk
mempertahankan suhu minimum 21 dalam kondisi normal. Awak
disediakan dengan lampu tidur (berthlights) kecuali dalam bidang-bidang
seperti dianggap bebas serangga, ventiasi udara dan pintu harus dilengkapi
dengan layar serangga, kecuali AC.

2.8. Pintu, Jendela dan Tanggga


1) Pintu
5. Pintu baja kedap cuaca ( Ship Steel Water Tight Door )
- Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung
dengan cuaca bebas.
- Tinggi : 1800 mm
- Lebar : 800 mm
- Tinggi ambang : 300 mm

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2) Pintu Dalam
- Tinggi : 1800 mm
- Lebar : 750 mm
- Tinggi ambang : 200 mm
-
3) Lorong
Lorong harus dipastikan mudah untuk dilewati dengan lebar minimum
lorong yaitu 80 cm.
4) Jendela
6. Jendela bundar tidak dapat dibuka ( Menurut DIN ISO 1751 )
direncanakan menggunakan jendela bundar type A dengan ukuran
diameter 400 mm
7. Jendela empat persegi panjang, direncanakan :
- Panjang ( W1 ) = 400 mm tinggi ( h1 ) = 560
mm
- Radius ( r1 ) = 50 mm tinggi ( h1 ) = 800
mm
- Panjang ( W1 ) = 500 mm tinggi ( h1 ) =800
mm
- Radius ( r1 ) = 100 mm
 Untuk wheel house
Berdasarkan symposium on the design of Ships budges :
- Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15O.
- Bagian sisi bawah jendela harus 1.2 meter di atas deck
- Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm
5) Tangga ( Ladder )
 Accommodation Ladder
Accommodation ladder diletakkan menghadap belakang kapal.
Sedangkan untuk menyimpannya di letakkan di poop deck
( diletakkan segaris dengan railing / miring ) sudut kemiringan
diambil 45O.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

LWT = Displ – DWT


Sarat kapal kosong ( Tε ) = LWT / ( L x B x Cb x 1.0075 x 1.025 )
Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck, maka :
A = ( H + 2.4 ) –Tε
Jadi :
Panjang tangga akomodasi adalah ( L ) = a / sin 45O
Dimensi tangga akomodasi : ( direncanakan )
- Width of ladder = 600 s/d 800 mm
- Height of handrail = 1000 mm
- The handrail = 1500 mm
- Step space = 200 s/d 350 mm

 Steel Deck Ladder


Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck lainnya :
- Nominal size = 700 mm
- Lebar = 700 mm
- Sudut kemiringan = 45O
- Interval of treads = 200 s/d 300 mm
- Step space = 400 mm
 Ship Steel Vertical Ladder
Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan
digunakan untuk tangga nenuju ke top deck, direncanakan :
- Lebar tangga = 350 mm
- Interval treads = 300 s/d 340 mm
- Jarak dari dinding = 150 mm

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2.9. Lampu dan Perlengkapan Navigasi


( Rencana Umum oleh Gaguk Suhardjito Hal. 19 - 24 )
Lampu navigasi adalah lampu yang harus menyala pada saat pelayaran
dimalam hari sedangkan lampu signal menyala pada malam hari bila dibutukan
seperti lampu jangkar. Untuk kapal barang harus tersedia lampu jangkar haluan
untuk pelayaran samudera dan sungai dan lampu jangkar buritan apabila kapal
berlayar di sungai.
Tujuan melengkapi lampu navigasi pada kapal untuk mencegah atau
menghindari tubrukan di laut. Adapun jenis lampu navigasi dan klasifikasinya
yaitu
1. Lampu tiang agung ( Mast Head and Range Light )
Kapal yang memiliki dua tiang agung dilengkapi dua lampu tiang agung
berwarna putih dengan sudut pancar 225o pada bidang horizontal. Tinggi
lampu pada tiang bagian depan, terpendek 6 m dan tertinggi 12 m dan pada
lampu tiang belakang berada 4.5 m lebih tinggi dari ampu tiang depan, dan
berjarak horizontal antara kedua lampu, terpendek L/2 dan terpanjang 100 m.
bila kapal hanya memiliki satu tiang agung maka satu lampu di letakkan di
atas rumah geladak paling atas, dan dapat dilihat pada jarak 2 mill. Jarak
horizontal antara kedua lampu sedikitnya 3 kali jarak vertical kedua lampu
tiang.

2. Lampu Samping ( Side Light )


Lampu dipasang pada kanan dan kiri rumah geladak yang berada ¾ dari
tinggi lampu tiang agung yang terdepan dan berwarna hijau untuk lampu
sebelah kanan dan merah pada lampu sebelah kiri, dan bersudut 112.5 o dari
sisi lambung dalam bidang horizontal kearah luar, dan diletakkan pada
geladak navigasi dan dapat dilihat sedikitny 2 mill.
- Jumlah : starboard side : 1 buah
: port side : 1 bauh
- Warna : starboard side : hijau
: port side : merah

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Visibilitas : 2 mill ( minimal )


- Sudut sinar : 112.5o horizontal
- Letak : navigation deck ( pada fly wheel house )

3. Lampu Buritan ( Stern Light )


Lampu dipasang diburitan kapal tanpa ketentuan tingginya dan berwarna putih
bersudut 135o terhadap bidang horizontal.
- Warna : putih
- Jumlah : 1 bauh
- Visibilitas : 3 mill ( minimal )
- Sudut sinar : 135o horizontal
- Tinggi : 3.5 meter
- Letak : britan

4. Lampu Jangkar ( Anchor Light )


Kapal yang sedang lego jangkar pada malam hari harus menyalakan lampu
berwarna putih dengan sudut pancar 360O terhadap bidang horizontal dan
diletakkan pada ketinggian minimal 6 meter dan geladak utama, sedangkan
untuk siang hari fungsi lampu diganti dengan menaikkanbola hitam pada tiang
lampu jangkar. Sedangkan jangkar buritan diletakkan diburitan kapal pada
tinggi tidak kurang 4.5 m dibawah lampu jangkar haluan dan jarak pandang
kedua lampu adalah 3 mill.
- Setiap kapal dengan panjang 150 ft pada saat lego jangkar harus
menyalakan anchor light
- Warna : putih
- Jumlah : 1 bauh
- Visibilitas : 3 mill ( minimal )
- Sudut sinar : 360O horizontal
- Tinggi : 6 meter ( minimal )
- Letak : forecastle

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

5. Lampu Diluar Kendali ( Not Under Command )


Lampu ini berwarna merah terdiri dari dua lampu yang diletakkan dalam satu
garus vertical berjarak satu terhadap yang lain sejarak 1.8 m dan dapat dilihat
disemua keliling horizontal berjarak sedikitnya 2 mill dan instalasinya dapat
portable atau permanen.

6. Lampu Khusus ( Special Light )


Dipasang pada kapal khusus dan diletakkan pada tiang navigasi dan biasanya
lampu berwarna putih jumlahnya lebih dari satu. Untuk lampu pada kapal
tunda pada saat menarik kapal harus tersedia dua lampu yang dipasang satu
vertical dengan lampu tiang dan berjarak saru sama lain tidak kurang 1.8 m
bersudut 225O instalasinya portable.

7. Morse Light
- Warna : putih
- Sudut sinar : 360O horizontal
- Letak : di top deck, satu tiang dengan mast head
light, antena UHF dan radar
8. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan maneuver di
pelabuhan dan dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal
dengan panjang lebih dari 12 meter harus dilengkapi dengan bela dan pluit.

9. Pengukur Kedalaman ( Depth Sounder Gear )


Setiap kapal dengan BRT di atas 500 gross ton dan melakukan pelayaran
internasional harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang di letakkan
di anjungan atau ruang peta.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

10. Compass
Setiap kapal dengan BRT di atas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro
compass yang terletak di deck dan magnetic compass yang terletak di wheel
house.
11. Radio Direction Finder dan Radar
Setiap kapal dengan BRT 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction
finder dan radar yang masing-masing terletak di ruang peta dan wheel house.
Fungsi utama dari radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal
sedangkan radar berfungsi untuk menghindari tubrukan.

2.10. Perlengkapan Keselamatan Kapal


Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan kapal keselamatan pelayaran
sesusai yang ada. Menurut fungsinya alat keselamatan terbagi atas tiga, yaitu :
1. Sekoci
Persyaratan sekoci penolong
- Dilengkapi dengan tabung udara yang diletakkan dibawah tempat
duduk.
- Memiliki kelincahan dan kecepatan untuk menghindar dari tempat
kecelakaan
- Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung dalam air
ketika dimuati awak apal berserta perlengkapannya
- Stabilitas dan lambung timbul yang baik
- Mampu diturunkan kedalam air meskipun kapal dalam kondisi miring
15O

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Perbekalan cukup untuk waktu tertentu


- Dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompas radio
komunikasi

1. Dengan cara berputar :

Gambar penurunan sekoci dengan cara berputar

2. Dengan cara gravitasi dan,


3. Dengan cara menuang

2. Perlengkapan Apung ( Bouyant Aparatus )

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1) Pelampung penolong ( Life Buoy )


Persyaratan pelampung penolong :
- Dibuat dari bahan yang ringan ( gabus / semacam plastic )
- Berbentuk lingkaran
- Harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam dengan beban
sekurang-kurangnya 14.5 kg besi
- Tahan pada pengaruh minyak, berwarna menyolok dan diberi tali
pegangan, keliling pelampung dilengkapi dengan lampu yang menyala
secara otomatis serta ditempatkan pada dinding atau pagar yang mudah
terlihat dijangkau.
- Jumlah pelampung untuk kapal dengan panjang 60-120 meter minimal
12 buah.

2) Baju penolong ( Life Jacket )


Perysaratan baju penolong :
- Mampu mengapiunh selama 24 jam dengan beban 7.5 kg besi.
- Jumlah sesuai banyaknya awak kapal, berwarna menyolok dan tahan
minyak serta dilengkapi dengan pluit.

3. Tanda bahaya dengan signal atau radio


- Bila berupa signal dapat berupa cahaya, missal lampu menyala, asap,
roket, lampu sorot, kaca, dan sebagainya.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Bila berupa radio dapat berupa suara radio, missal radio dalam sekoci,
auto amatur resque signal transmitter dan sebagainya.
4. Alat pemadam Kebakaran
Tujuan dari system pemadam kebakaran adalah untuk perlindungan atau
pertolongan terhadap kebakaran yang terjadi di kapal. Perlengkapan
pemadaman kebakaran merupakan persyaratab yang harus terpasang dikapal
agar keamanan penumpang, ABK, muatan dan kapalnya sendiri dapat
terjamin.
Dalam kapal terdapat alat pemadam kebakaran berupa :
- Foam ( busa )
- CO2
- Air laut

Gambar system pemadam kebakaran dengan air laut


Alat pemadam yang sering tersedia dengan mudah dikapal adalah air karena
mudah diperoleh dalam jumlah yang tak terbatas. Air adalah alat pemadam yang
baik karena akan mendinginkan barang-barang dibawah suhu panas sehingga akan
melindungi barang lain yang belum terbakar.
Dalam beberapa hal, penggunaan air untuk pemadam kebakaran tidak
diperkenankan yaitu :
- Apabila dengan adanya air dapat menyebabkan suhu yang sangat
tinggi atau menimbulkan gas-gas yang ledak misalnya acetelin, Na,
Ca, K dan kebakaran batu bara.
- Apabila adanya air menyebabkan menjalarnya kebakaran pada benda
itu misalnya kebakaran minyak.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Apabila persenyawaan yang akan menimbulkan ledakan


- Apabila massa air akan membahayakan stabilitas kapal.
Syarat-syarat untuk pompa dan pipa kebakaran :
- Setiap pompa harus dapat memancarkan air yang kuat dengan jarak
jangkau minimal 12 meter.
- Keran-keran (hydrant) harus ditempatkan dengan jarak masing-masing
maksimal 25 meter.
- Keran-keran, alat penutup, kotak-kotak, selang air dan lainnya harus
berwarna merah.
- Diameter bagian dalam selang kebakaran (fire hoses) sebesar 12 inch
dengan panjang 60 feet. Selang kebakaran ini harus dilengkapi corong
pemancar (hose nozzle) yang dapat mengatur kecepatan air dengan
diameter ½ inch; 5/8 inch; ¾ inch.
- Setiap fire hoses harus dapat dipasang sewaktu pompa-pompa
kebakaran sedang bekerja.

Gambar system pemadam kebaran dengan CO2

Klasifikasi system pemadam kebakaran yaitu :


- System pemadam kebakaran dengan water jet yang terdiri dari pompa-
pompa pemadam, pipa kebakaran, hydran, pipa selang, nozzle dan
coupling.
- System pemadam kebakaran dengan smothering gazes yang terdiri dari
gas karbon dioksida dan gas inert.
- System pemadam kebakaran dengan uap
- System pemadam kebakaran dengan foam.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- System pemadam kebakaran dengan air bertekanan.


- System pemadam kebakaran yang portable berupa liquid, foam, karbon
dioksida, dan powder yang dikemas dalam tabung. Tipe pemadam ini
dipilih berdasarkan divisi kebakaran biasa, minyak atau listrik.
- Peralatan pemadam kebakaran lainnya terdiri dari alat pernafasan,
lampu pengaman, helmet, tali tangga, ember, pasir, kapak.
- System deteksi kebakaran berupa electrical thermostat air pipe system,
snoke pipe, system manual dan manual operation fire alarm system.
- Inflammable gas detector.

2.11. Perhitungan Volume Tangki-Tangki


Salah satu jenis ruang utama yang akan dialokasikan pada sebuah kapal
untuk menampung fluida cair adalah tangki-tangki. Tangki kapal adalah ruangan
tertutup yang merupakan bagian dari konstruksi tetap kapal yang dipergunakan
untuk menempatkan atau mengangkut cairan dalam bentuk curah termasuk tangki
samping (wing tank), tangki bahan bakar (fuel tank), tangki tengah (centre tank),
tangki air balas (water ballast tank) atau tangki dasar ganda (double bottom tank),
tangki endap (slop tank), tangki minyak kotor (sludge tank), tangki dalam (deep
tank), tangki bilga (bilge tank) dan tangki yang dipergunakan memuat bahan cair
beracun secara curah.
Pertimbangan utama yang mengatur lokasi atau peletakan tangki-tangki,
adalah:
- Tidak ada akses lain diperlukan kecuali lubang orang (manholes)
sebagai akses untuk pembersihan dan pemeliharaan tangki.
- Karena isi berupa cairan relatif padat, lokasi/peletakan yang rendah di
kapal cenderung untuk meningkatkan stabilitas kapal.
- Permukaan bebas muatan cair (free liquid surface) menyebabkan
kerugian virtual dalam stabilitas kapal, sehingga dimensi dari
permukaan bebas cairan harus dibatasi dengan membuat penyekatan-
penyekatan melintang.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Dalam hal kerusakan pada lambung kapal, kebocoran atau keluarnya/


tumpahnya cairan dari tangki dapat menyebabkan momen asimetris
yang harus diperhitungkan dalam stabilitas awal kapal. Dengan
demikian, diharapkan untuk menempatkan tangki secara simetris pada
garis tengah kapal.
1. Tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar minyak biasanya terletak di bagian bawah dasar
ganda. oleh karena dasar ganda, relatif tidak dapat diakses dan tidak diperlukan
untuk penyimpanan muatan, serta akibat berat bahan bakar rendah dalam kapal
sangat membantu stabilitas. Tangki-tangki di dasar ganda dibagi sesuai kebutuhan
untuk mengontrol/mengedalikan permukaan bebas, namun pembagian berlebihan
meningkatkan kebutuhan pipa dan biaya kapal. Tangki-tangki dasar ganda
mungkin tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk bahan bakar minyak yang
dibutuhkan, dan mungkin diperlukan beberapa tangki torak bara (ballast tank)
demi menjaga stabilitas yang diperlukan ketika bahan bakar yang dikonsumsi.
Untuk alasan ini dibutuhkan tangki lainnya, berupa deep tank untuk peyimpanan
bahan bakar minyak. Tangki ini ditempatkan simetris ditengah kapal untuk
pertimbangan damage stability.
Biasanya , jika tangki hanya digunakan untuk bahan bakar minyak, hanya
sedikit masalah dengan korosi. Tangki tersebut hanya perlu dibersihkan untuk
menghilangkan lumpur dan gas berbahaya saat pekerjaan reparasi dilakukan.
Namun, jika tangki bahan bakar minyak harus digunakan juga sebagai tangki
ballast untuk menjaga stabilitas kapal selama pelayaran, maka korosi dapat
menjadi masalah serius. Hal ini terutama berlaku dalam kasus tangki dasar ganda
yang memiliki sejumlah besar struktur yang menonjol. Untuk alasan ini ,
kombinasi tangki ballast dan deep tank memungkinkan digunakan oleh karena
struktur yang menonjol yang dapat menyebabkan korosi dapat dikurangi.
2. Tangki Air Tawar
Air tawar yang dibawah oleh sebuah kapal mempuyai 3 (tiga) tujuan
utama yaitu: air untuk memasak dan minum, mencuci, dan keperluan mesin

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

(pendingin mesin diesel, bahan baku untuk turbin uap dan pembangkit listrik
tenaga nuklir). .
Pada kapal-kapal lama kebiasaan membawa air yang diperlukan untuk pelayaran
penuh dan membuat sistem dan tangki terpisah untuk setiap jenis air berdasarkan
tingkat kemurniannya serta melettaknnya pada lokasi yang berbeda.

Pada Kapal modern yang dilengkapi dengan evaporator untuk memproduksi


air tawar yang dibutuhkan selama pelayaran sehingga dapat mengurangi jumlah
total isi tangki. Kecenderungan untuk mengkombinasikan segala jenis air tawar ke
dalam sebuah sistem tunggal dapat menghasilkan penghematan biaya untuk biaya
tangki, pipa, dan pompa. Sistem ini, tentu saja, harus memenuhi persyaratan
maksimum untuk setiap jenis air tawar. Regulasi mensyaratkan bahwa air tawar
disimpan dalam tangki terpisah dengan tangki bahan bakar dan ballast. Sedangkan
bahan baku untuk turbin uap harus memiliki tingkat kemurnian kimia tinggi.
Sama seperti untuk tangki bahan bakar minyak, tangki air tawar harus
ditempatkan dengan memperhatikan aspek stabilitas kapal (intact dan damaged
stability) dan biasanya ditempatkan di dekat ruang mesin dan akomodasi untuk
meminimalkan penggunaan pipa.
3. Tangki Ballast
Pemuatan kapal sangat bervariasi dalam pelayaran sebagai akibat dari
konsumsi bahan bakar, penyimpanan muatan dan bongkar muat barang .mem-
ballast kapal, baik cair maupun padat , dilakukan guna menjaga stabilitas atau
kelaiklautan. .

Pada kapal barang , penggunaan tangki bahan bakar minyak untuk ballast tidak
bisa lagi dianggap sebagai praktek yang memuaskan. Air campuran dan bahan
bakar minyak membentuk lumpur tebal sulit untuk dihilangkan. Keberadaan air
garam dalam bahan bakar minyak, bahkan dalam jumlah kecil mengganggu
sampai batas tertentu sistem pembakaran, meskipun sebagian besar air akan hilang
dari bahan bakar minyak dengan sistem tangki pengendapan (settling tank).

2.12. Perlengkapan Bongkar Muat

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1) Batang Muat
Panjang jangkauan batang muat :
L’ = ( 2/3 panjang palka + jarak mast ke sisi kapal ) meter
Panjang batang muat :
L = L’ / cos 45O
2.13. Tonase Kapal
Menurut International Convention on Tonnage Measurement of Ships,
1969 (TMS 69): Tonase kapal terdiri dari tonase kotor (GT-Gross Tonnage) dan
tonase bersih (Net Tonnage).
1. Tonase kotor berarti ukuran volume keseluruhan kapal ditentukan sesuai
dengan ketentuan Konvensi TMS 69;
2. Tonase bersih berarti ukuran kapasitas yang berguna dari sebuah kapal
ditentukan sesuai dengan ketentuan Konvensi TMS 69.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan RI No.PM 8 Tahun 2013 :

Tonase Kapal adalah .volume kapal yang dinyatakan dalam tonase kotor
(gross tonnage / GT) dan tonase bersih (net tonnage / NT). Ilustrasi terminology
tonase kotor dan tonase bersih dapat dilihat pada gambar dibawah

Ketentuan Umum
1. Panjang Kapal (P)adalah sebesar:
a) Panjang yang diukur pada 96 % dari panjang garis air dengan sarat 85%
dari dalam terbesar yang terendah diukur dari sebelah atas lunas ; atau
b) Panjang garis air tersebut diukur dari linggi haluan sampai ke sumbu poros
kemudi, apabila panjang ini yang lebih besar .

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

c) Defenisi panjang 1.a dan 1.b dapat dilihat pada gambar dibawah

2. Lebar Kapal (L) adalah sebesar:


a) Lebar terbesar (maksimum) dari kapal, diukur pada bagian tengah kapal
hingga sisi luar gading-gading (moulded line) bagi kapal-kapal yang
kulitnya terbuat dari logam atau fibreglass, atau
b) hingga ke permukaan terluar badan kapal bagi kapal-kapal yang kulitnya
terbuat dari bahan-bahan selain logam.
c) defenisi 2.a. dan 2.b dapat dilihat pada gambar dibawah

3. Dalam Terbesar Kapal (d) adalah Sebesar :


a) Dalam Terbesar Kapal (d) adalah jarak tegak lurus yang diukur dari sisi
atas lunas ke sisi bawah geladak atas pada bagian samping.
b) Pada kapal-kapal non-logam, jarak tersebut (butir 3.a) diukur dari sisi
bawah alur lunas.
c) defenisi 3.a. dan 3.b dapat dilihat pada gambar dibawah

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

4. Ruang Tertutup dan Ruang Dikecualikan adalah:


a) Ruang-ruang tertutup adalah ruang-ruang yang dibatasi oleh badan
kapal, dinding penyekat tetap atau yang dapat dipindah, oleh geladak-
geladak ataupun penutup-penutup lain selain tenda-tenda tetap ataupun
yang dapat dipindahkan. Tidak ada jalur terputus pada geladak, juga
tidak terdapat bukaan-bukaan pada kulit kapal, pada geladak atau
penutup suatu ruang, atau pada dinding-dinding pemisah atau sekat-
sekat dari suatu ruangan, juga tidak adanya dinding pemisah ataus
sekat, tidak menutup kemungkinan bagi suatu ruang untuk disebut
sebagai ruang tertutup.
b) Bangunan tertutup yang terpisah dengan bangunan lain yang
volumenya lebih kecil dari 1 m3 (satu meter kubik) tidak
diperhitungkan.
c) c. Ruangan dan bangunan yang termasuk tertutup adalah tutup kepala
palka yang kedap cuaca, kepala palka baik terbuka maupun tertutup,
ruangan pada haluan dan atau buritan kapal ro-ro yang dilengkapi
dengan alat untuk pengamanan muatan.
d) d. Ruang dikecualikan adalah ruangan yang terletak dibawah penutup
geladak atas yang terbuka terhadap air laut dan cuaca, tidak mempuyai
hubungan lain pada sisi-sisi yang terbuka dengan badan kapal, kecuali
tiang-tiang yang perlu menopangnya.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

e) e. Defenisi 4.a,4.b, 4,c, dan 4.d dapat dilihat pada gambar dibawah.

5. Tingkat Akurasi ukuran-ukuran diambil hingga mendekati 1 cm (satu


centimeter).
6. Tonase Kotor dan Tonase Bersih kapal yang dicantumkan dalam surat
ukur adalah hasil pembulatan dengan mengabaikan angka dibelakang
koma.

Prosedur Pengukuran Tonase Metode dalam Negeri


Prosedur pengukuran tonase metode dalam negeri menurut Peraturan Menteri
Perhubungan RI No.PM 8 Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Metode Pengukuran
Metode pengukuran kapal mengacu pada pasal 3 yang berbunyi:

Ayat 1:

“Kapal yang berukuran panjang kurang 24 (duapuluh empat ) meter di ukur


dengan metode pengukuran dalam negeri, dan kapal yang berukuran panjang 24
meter atau lebih di ukur sesuai dengan metode pengukuran internasional”.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2) Volume Ruangan Dibawah Geladak Ukur yang tertutup.


Penentuan volume ruangan di bawah geladak mengacu pada lampiran I bagian
kesatu metode pengukuran dalam negeri, aturan 2 ruangan di bawah geladak,
berbunyi:
“Volume ruangan di bawah geladak (V1) di peroleh dengan mengalikan panjang
(p), Lebar (l), dan dalam (d) serta faktor (f)”,

atau dalam bentuk rumus di tulis:

V1 = p x l x d x f

Dimana :

P = Panjang (p) diperoleh dengan mengukur jarak mendatar antara titik


temu sisi luar kulit lambung dengan linggi haluan dan linggi buritan
pada ketinggian geladak atau pada ketinggian sebelah atas dari
rimbat tetap bagi kapal selain yang terbuat dari bahan logam atau
fiberglass atau dari sisi dalam kulit lambung kapal bagi kapal yang
terbuat dari bahan logam atau fibreglass..
l= Lebar (l) dipero1eh dengan mengukur jarak mendatar antara kedua
sisi 1uar ku1it 1ambung pada bagian kapal yang terlebar, tidak
termasuk pisang-pisang, bagi kapa1 selain yang terbuat dari bahan
logam atau fibreglass atau dari sisi da1am kulit lambung kapal bagi
kapa1 yang terbuat dari bahan logam atau fibreglass
d= Dalam (d) diperoleh dengan mengukur jarak tegak lurus di tengah-
tengah lebarpada bagian kapa1yang terlebar, dari sisi bawah a1ur
lunas bagi kapal selain yang terbuat dari bahan logam atau fibreglass
atau dari atas lunas bagi kapal yang terbuat dari bahan logam atau
fibreglass, sampai bagian bawah geladak atau sampai garis
melintang kapal yang ditarik melalui kedua sisi atas rimbat tetap.
F= Faktor (f) ditentukan menurut bentuk dan jenis kapal:
0.85 Bagi kapal-kapal dengan bentuk dasar rata, secara umum di gunakan bagi

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

kapal tongkang
0,70 Bagi kapal-kapal dengan bentuk dasar agak miring dari tengah ke sisi kapal,
secara umum digunakan bagi kapal motor.
0,50 Bagi kapal-kapal yang tidak termasuk golongan a dan b, secara umum di
gunakan bagi kapal layar atau kapal layar motor.

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAGIAN RUANGAN

III.1 Ukuran utama kapal sebagai berikut :

Berdasarkan tugas prarancangan kapal pada semester 3, maka diperoleh


data kapal sebagai berikut :

 JENIS KAPAL : General Cargo


 MAIN DIMENTION
Length Between Perpendicular (LBP) : 110,00 m
Length Water Line LWL) : 114,40 m
Breadt (B) : 17,42 m
Draft (T) : 7,81 m
Draught (H) : 10,52 m
 FORM COEFFICIENT
Koefisien Blok (Cb) : 0,72
Koefisien Midship (Cm) : 0,98
Koefisien Waterline (Cwl) : 0,82
Koefisien Prismatic (Cp) : 0,73
Koefisien Primatic Verrtical (CPV) : 0,86

 Rute Pelayaran kapal : Batam - Surabaya


Surabaya - Makassar
Makassar - Surabaya
Surabaya - Batam
ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Jarak pelayaran : 2396 seamiles

 Jumlah Anak Buah Kapal (ABK) : 20 orang


 Rincian tinggi bangunan atas dan rumah geladak serta forecastle adalah 2,4
untuk tiap deck dengan ukuran :

- Tinggi orang rata-rata : 180 cm

- Tinggi interval kepala – palvon : 20 cm

- Tinggi langit-langit (palvon) : 20 cm

III.2 Tata Ruang Kapal


I. Perletakan Sekat Pembagi
Sesuai dengan peraturan Biro Klasifikasi Indonesia tentang lambung
kapal, diberikan :

Jarak Gading (Frame spacing), BKI 1996 vol II, jarak gading normal/main
frame (ao) untuk daerah 0,1 dari sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk LBP
< 100 m adalah

Ao = L/500 + 0,48 (meter), biasanya diambil 0,6 meter

1. Jarak Gading – gading normal (ao)


(BKI Vol.II.1989 Section 9 A.1.1.1. hal 9-1)

ao = (L/500) + 0,48

= (110/500) + 0,48

= 0,7 m

2. Letak sekat ceruk haluan dari Fore peak


sekat tubrukan (Collision Bulkhead) pada stem(linggi haluan) berjarak
(0,05 – 0,08) LBP dari FP, sekat tubrukan harus menerus hingga main

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

deck lebih lanjut hingga ke Fore castle deck, bukaan yang terdapat pada
sekat antara main deck dan fore castle deck harus ditutup dengan pintu
kedap air.
(BKI Vol II. 1996 Section 11.A.2.1. hal 11-1)

Sh = (0,05 – 0,08 ) x LBP

= 0, 06 x 110

= 5,5 m

( diambil 6,6 m untuk kesesuain gading ) Terletak pada gading 150

3.Letak sekat ceruk buritan dari Stern Tube

• Propeller post pada stern –ujung belakang dari bagian lambung bawah
air- harus memberikan aliran air yang baik untuk propeller, Posisi propeller
post yang sesuai berjarak antara 0,035 hingga 0,040 LBP didepan AP, pada
bagian ini seringkali dibuat stern bulb untuk meningkatkan kinerja propeller
atau bahkan bentuk stern asimetri.
• Sekat tabung poros (Stern tube bulkhead) sekat bagian belakang ruang
mesin paling kurang harus berjarak 3 jarak gading dari ujung stern tube, sekat
ini haris menerus hingga poop deck
(BKI Vol.II.1996 Section 11 A.2.2. hal 11-2)

Sekat tabung buritan kapal yang mempunyai tenaga penggerak sendiri,


maka jarak sekat tabung buritannya adalah :

Sb = (3 -5) ao dari box propeller

= 5 x 0,6

= 3,0 meter dari Boss Propeller.

( diambil 3 m disesuaikan rancangan ) Terletak pada gading 9

3. Letak sekat kamar mesin

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

• Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang untuk


memberi kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya lokasi
sekat depan kamar mesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP, lokasi
sekat ini pada satu sisi tergantung dari panjang mesin pada sisi lain
tergantung pada fullness (kegemukan) kapal, kapal-kapal high
blok(gemuk) memberikan ruang yang lebih besar pada lantainya dibanding
dengan kapal langsing.

Menurut buku Ship design and Ship theory oleh Prof Harvald Phoels letak
sekat kamar mesin.

Dimana : L = panjang kapal ( 110 m )

Sehingga : 15 % x 110 m

= 16, 5 m

( diambil 16,8 m disesuaikan rancangan ) Terletak pada gading 33

5. Sekat Ruang Muat ( Lrm )

Sekat ruang muat , jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada
tuntutan keamanan atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang
muat termasuk sekat tubrukan, Stern tube bulkhead, sekat depan kamar
mesin untuk
 Panjang kapal 65 meter diperlukan 3 sekat (tidak diperlukan
tambahan sekat di Ruang muat)
 Panjang kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat
pada ruang muat) selanjutnya untuk setiap penambahan panjang 20
meter diperlukan tambahan sekat 1 (satu) buah
 Panjang kapal 115 meter diperlukan 6 sekat
Panjang maksimum ruang muat adalah 30 m, sehingga dari
perhitungan diatas dan mengingat kapal adalah jenis kapal General Cargo
maka Ruang muat dibagi atas 3 bagian yaitu :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Ruang Muat 1 terletak antara sekat haluan, gading 150 sampai pada
gading 123.
 Ruang Muat 2 terletak antara sekat haluan, gading 123 sampai pada
gading 93.
 Ruang Muat 3 terletak antara gading 93 sampai pada sekat kamar
mesin, gading 63.
 Ruang Muat 4 terletak antara gading 63 sampai pada sekat kamar
mesin, gading 33.
6 .Perhitungan Engine Cashing
Sesuai data mesin dari brosur mesin yang berpatokan pada besarnya
BHP, maka diperoleh data mesin sbb:

Merek = CATERPILLAR MARINE POWER SYSTEMS


Model = 6 M 32 E
Cyl Config = V
No Of Cyl = 6
Cycle = 4
Bore = 320 mm
Stroke = 460 mm
Length = 6.148
Width = 2.368 m
High = 2.272 m
Weight = 38 Ton
Max Power = 3,300 KW
4425.3
7 HP
Rated RPM = 720 RPM

Dari data mesin diatas, maka direncanakan Engine Cashing sebagai


berikut :

BKI Vol II tahun 1996 section 7, halaman 7-2 :

Lec ( panjang engine cashing )

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

= 1 + L mesin

= 1 + 6,148m

= 7,148 m

(disesuaikan penempatan gading besar) jadi diambil panjang 7,7 m

7. Perhitungan Double Bottom


Double Bottom, Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 50 meter tidak
disyaratkan adanya Double bottom, untuk kapal yang besar klasifikasi
mensyaratkan double bottom mulai dari sekat tubrukan hingga sekat tabung
buritan (stern tube bulkhead) , tinggi Double bottom adalah h= 0,35 + 0,045 B,
untuk alasan praktis dimana orang bisa bekerja didalamya, tinggi double bottom
paling tidak adalah 0,75 meter. Pada kamar mesin, tinggi double bottom
disesuaikan dengan dengan kebutuhan tinggi fondasi mesin, pada umumnya lebih
tinggi dibanding double bottom yang ada di ruang muat.
Penggunaan Double Bottom, Ruang double bottom bisa digunakan untuk air
tawar, ballast, bahan bakar dan waste oli tetapi tidak untuk air minum, Minyak
pelumas hanya dapat disimpan di double bottom bila kapal memiliki separator
(purifier) untuk menghindari kontaminasi air laut dan atau kotoran lainnya. Semua
tangki ballast harus bersih, tidak bisa digunakan untuk bahan bakar atau minyak
pelumas, antara tangki minyak dan tangki air harus dipisahkan oleh koferdam
untuk menghidari kontaminasi akibat kebocoran, Peak tanks (tangki ujung) depan
dan belakang hanya digunakan sebagai tangki ballast dan tangki trim.

Tinggi double bottom

hdb = 350 + 45 x B

= 350 + 45 x 17,42

= 1,13 m

III.3 Perletakan Ruangan

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1. Ruang Mesin
Ruang mesin ini terletak pada daerah buritan kapal, yang dibatasi oleh dua
sekat yaitu :

 Sekat kedap buritan


 Sekat kedap ruang mesin

Jadi panjang kamar mesin adalah = 16,8 m, peralatan – peralatan dalam


kamar mesin akan diatur sedemikian rupa. Dalam kamar mesin akan di tempatkan
berupa mesin bantu, pompa –pompa, gear box serta peralatan lainnya yang
mendukung.

2. Ruang Muat (Cargo Hold)


Cargo yang diinginkan, tinggi minimum hatch sekitar 1,1 meter, panjang
hatch (lubang palka), panjang ruang penyimpanan hatch cover (penutup palka),
gang (walkways) dari sisi kiri kapal (port side) ke sisi kanan kapal (starboard
side), dan panjang rumah geladak (deck house) harus didesain secara layak/sesuai.

Ruang muat direncanakan yaitu antara sekat ruang mesin sampai sekat
haluan, yang panjangnya adalah sebagai berikut :

Lrm = Lbp – (Sh + Sb + Lkm)

= 110 - (6,46 +2,71+ 16,8)

= 81,8 m

Sesuai dengan rules BKI 96 vol II sec 11, hal 11- 1, bahwa panjang ruang
muat tidak boleh lebih dari 30 m maka pada perencanaan ini terdapat 4 ruang
muat.

3. Ruang awak kapal


Jumlah Abk/Number Of Crew

Jumlah dan komposisi ABK akan tergantung dari


 Ukuran Kapal (BRT)

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Type Kapal (Tanker, dry Cargo, Passanger Ship etc.)


 Tingkat otomatisasi Mesin Penggerak
 Radius dan wilayah pelayaran

Kapal Eropa pada umumnya memiliki 22-24 ABK


Kapal Asia di Perairan Internasional memiliki 28-36 ABK
Kapal penyusur pantai (Coaster) memiliki ABK yang lebih kecil

Komposisi ABK/Crew
 Deck crew
 Engine crew
 Service crew
Susunan ABK sebagai Berikut :
( Berdasarkan Buku Rencana Umum Oleh Gaguk Hal. 8 )
1. Deck Department
 Master ( Nahkoda )
 Perwira
 Chief Officer ( Muallim I )
 Second Officer ( Mullim II )
 Radio Operator
 Dokter ( Jika diperlukan )
 Bintara
 Quarter Master ( Juru Mudi )
 Boastwain ( Kepala kelasi )
 Seaman ( Kelasi )
2. Engine Department
 Perwira
 Chief Enginer ( Kepala Kamar Mesin )
 Second Enginer
 Elecktrician
 Bintara

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Fireman
 Oiler
3. Catering / Service Department
 Perwira
 Chief Cook
 Bintara
 Assisstant Cook
 Steward
 Boy
Social order on Board of Ships (Dr.Ing. Hans W. Schlott)

Level Deck Dept Service dept. Engine dept.


Officer Ranks
1. Captain
2. Chief Engineer

3. Chief Officer 2nd Engineer

2nd Officer 3rd Engineer

3rd Officer 4th Engineer


Radio Operator Electrician
Petty Officer
4. Boatswain Chief Cook, Chief Steward
Carpenter
Crew
5. Quarter master Ass. Cook, Steward Pumpman
Seaman Boys Cleaner
Fireman

PENENTUAN JUMLAH CREW


Menurut Estimasi Nilai GT dan Tenaga Penggerak
GT = Δ (1.25 x H/T -0.25) / 2.83

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

= 11574,99 ( 1,25 x 10,52/7,81 – 0.25) / 2,83


= 6418,21 m3
Berdasarkan keputusan menteri perhubungan “nomor : KM 70 tahun 1998 tentang
pengawakan kapal niaga”. (hal 16 - 18)

Maka diperoleh jumlah crew berdasarkan nilai GT dan tenaga penggerak yaitu :

1. Untuk Steward Departement : pasal 13 point C


“Untuk kapal tonase kotor GT 1500 s.d kurang dari GT 3000...”
Nakhoda : 1 orang
Muallim I :1 orang
Muallim II : 1 orang
Operator radio : 1 orang
Serang : 1 orang
Juru kemudi : 3 orang
Kelasi : 1 orang
Koki : 1 orang
Pelayan : 1 orang
Jumlah :12 orang
2. Untuk Engine Departement :pasal 14, poin C
“Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 s.d kurang dari 3000 KW...”
Kepala kamar mesin : 1 orang
Masinis I : 1 orang
Masinis II : 1 orang
Mandor mesin : 1 orang
Pembantu kamar mesin : 1 orang
Juru minyak (Oiler) : 3 orang
Jumlah : 8 orang

Sehingga jumlah crew keseluruhan = 20 orang

Ruang awak kapal akan ditempatkan pada main deck, poop deck, boat deck, dan
navigation deck dengan pembagian sebagai berikut :

- Main deck

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1. Kamar Juru Minyak I, II & III, Kelasi (2), Pembantu Kamar Mesin,
Stearman I, II, dan III, Mandon engineer dan Mualim III

Dimana :

 Juru Minyak
- I terletak pada gading 2-7 dengan ukuran 4,4 x 3,6 m
Perlengkapan :

Dimensi (m) Posisi


no Jenis perlengkapan Jumlah A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

- II dan IIIterletak pada gading 8-13 dengan ukuran 3,8x


3,38m

Perlengkapan :

Dimensi (m) Posisi


no Jenis perlengkapan Jumlah A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

 Stearman I, II, dan III

- Stearman I terletak pada gading 23-28 dengan ukuran 4,7 x


3,4 m
Perlengkapan :

Dimensi (m) Posisi


no Jenis perlengkapan Jumlah A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

- Stearman II terletak pada gading 18-23dengan ukuran 4,4


x 3,4 m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09


7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

- Stearman III terletak pada gading 13-18 dengan ukuran 4,2


x 3,4 m
Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

 Kelasi dan pembantu kamar mesin

- Kelasi terletak pada gading 13-18 dengan ukuran 4,2 x 3,4


m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

- Kelasi terletak pada gading 18-23dengan ukuran 4,4 x 3,4


m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

- Pembantu kamar mesin 23-28 dengan ukuran 4,7 x 3,4 m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

 Mandor Engineer terletak pada gading 28-33 dengan ukuran 5 x 3,4 m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
P L T letak

1 Tempat tidur single bed 1 2 1 0.4 Lantai 2


2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
7 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
8 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
9 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
10 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
11 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
12 Jam dinding 1 - - - Dinding -
13 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
14 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
15 Lampu Meja 2 - - - Meja -
  ∑= 4.35174

 Mualim III terletak pada gading 28-33 dengan ukuran 5 x 3,4 m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
P L T letak

1 Tempat tidur single bed 1 2 1 0.4 Lantai 2

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36


4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
7 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
8 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
9 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
10 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
11 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
12 Jam dinding 1 - - - Dinding -
13 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
14 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
15 Lampu Meja 2 - - - Meja -
  ∑= 4.35174

2. Equipment room

Dimanaterletak pada gading 2-7 dengan ukuran 3,6 x 3,3 m

3. Paint Werehouse

Dimana terletak pada Gading 2-7 dengan ukuran 3,6 x 3,3 m

4. Genset Emergency

Dimana terletak pada gading (-10) – 1 ukuran ruangan 5,2 x 5,1 m

5. C02 Room

Dimana terletak pada gading (-10) – 1 ukuran ruangan 5,2 x 5,1 m


Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Lemari penyimpanan 1 1 0,8 1.5 Lantai 0,8

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2 Lampu kamar - - - - Pelafon -

∑ = 0,8

5. Toilet

Dimana terletak pada gading 28-33 dengan ukuran 2,7 x 4,4 m

Perlengkapan :

No Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


(tiap – tiap kamar mandi) P L T letak

1 Shower 3 - - - Dinding -
2 Wastafel dengan cermin 1 0.75 0.4 1 Lantai 0.3
3 Strom rail 1 - - - Dinding -
4 Lampu 1 - - - Pelafon -
5 Tempat buang besar 3 0.5 0.3 0.5 lantai 0.15
  ∑= 0.45

- Poop deck

Pada poop deck akan ditempatkan ruangan – ruangan seperti :

1. Masinis II :

Dimana terletak pada gading 28 - 33 dengan ukuran 4,8 m x 3,5 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Tempat tidur single bed 1 2 1 0.4 Lantai 2


2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Dinding 0

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25


7 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
8 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
9 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
10 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
11 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
12 Jam dinding 1 - - - Dinding -
13 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
14 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
15 Lampu Meja 2 - - - Meja -
  ∑= 4.35174

2. Chief Cook :
Dimana terletak pada gading 23 - 23 dengan ukuran 3,4 m x 3,5 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

3. Cooker Room/Pelayan

Dimana terletak pada gading 23 - 23 dengan ukuran 3,4 m x 3,5 m

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Tempat tidur single Bed 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -

  ∑= 3.27

3. Laundry
Dimana terletak pada gading 16 – 21dengan ukuran 3,4 m x 2,9 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Mesin Cuci 4 0.5 0.3248 0.6 Lantai 0.6496


2 Tempat Pakain Kotor 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
3 Tempat Penampungan 1 0.8 0.5 0.8 Lantai 0.4
Air
4 Wastafel 1 0.7 0.5365 1 Lantai 0.37555
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
  ∑= 1.87515

5. Stock Room

Dimana terletak pada gading 7 – 11 dengan ukuran 4,9 m x 2,6 m.

Perlengkapan :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Meja 1 0.6 0.6 0.8 Lantai 0.36


3 Lemari Dinding 4 0.6 0.4 1 Lantai 0.96
  ∑= 1.32

6. Ice Room

Dimana terletak pada gading 21 - 16 dengan ukuran 3,4 m x 2,5 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Lemari 4 0.6 0.4 1 Lantai 0.96


  ∑= 1.32

7.Galley

Dimana terletak pada gading (-1) – 7dengan ukuran 4,7 m x 4,5 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Meja 1 1.7 0.9 0.8 Lantai 1.53


2 Kompor 2 0.6488 0.43 0.8 Lantai 0.55797
3 Lemari Dinding 4 0.6 0.4 1 Lantai 0.96
4 Wastafel 1 0.9 0.5 1 Lantai 0.45
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
  ∑= 3.94797

8. Klinik

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Dimana terletak pada gading (-1) – 7 dengan ukuran 5,1 m x 5,3 m

9. Mess Room Crew

Dimana terletak pada gading 8 - 15 dengan ukuran 4,8 m x 2,7 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Meja Makan 1 0.76 0.76 0.8 Lantai 0.5776


2 Kursi 8 0.5 0.5 0.75 Lantai 1
3 Wastafel 2 0.7 0.5365 1 Lantai 0.7511
4 Kulkas 1 0.6 0.6 1.2 Lantai 0.36
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
  ∑= 2.7787

10. Mess Room Captain

Dimana terletak pada gading15 – 21dengan ukuran 4,1 m x 3,1 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Meja Makan 1 3.5 1.2 0.8 Lantai 4.2


2 Kursi 4 0.5 0.5 0.75 Lantai 3
3 Wastafel 2 0.7 0.5365 1 Lantai 0.7511
4 Kulkas 1 0.6 0.6 1.2 Lantai 0.36
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
  ∑= 8.4011

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

11. Toilet

Dimana terletakx pada gading29 - 33dengan ukuran 4,4 m x 2,7 m

Perlengkapan :

No Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


(tiap – tiap kamar mandi) P L T letak

1 Shower 3 - - - Dinding -
2 Wastafel dengan cermin 1 0.75 0.4 1 Lantai 0.3
3 Strom rail 1 - - - Dinding -
4 Lampu 1 - - - Pelafon -
5 Tempat buang besar 3 0.5 0.3 0.5 lantai 0.15
  ∑= 0.45

- Boat Deck

Pada geladak sekoci ini akan ditempatkan berupa :

1. Kamar Masinis 1

Dimana terletak pada gading 25 - 33 dengan ukuran 5,6 m x 4,2m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Tempat tidur single bed 1 2 1 0.4 Lantai 2


2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

7 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09


8 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
9 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
10 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
11 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
12 Jam dinding 1 - - - Dinding -
13 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
14 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
15 Lampu Meja 2 - - - Meja -
  ∑= 4.35174

3. Kamar Muallim I

Dimana terletak pada gading 25 - 33 dengan ukuran 5,6 m x 4,2m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Tempat tidur single bed 1 2 1 0.4 Lantai 2


2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
7 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
8 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
9 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
10 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
11 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
12 Jam dinding 1 - - - Dinding -

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

13 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -


14 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
15 Lampu Meja 2 - - - Meja -
  ∑= 4.35174

4. Doctor

Dimana terletak pada gading 25 - 33 dengan ukuran 5,6 m x 4,2m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Tempat tidur single bed 1 2 1 0.4 Lantai 2


2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
7 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
8 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
9 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
10 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
11 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
12 Jam dinding 1 - - - Dinding -
13 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
14 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
15 Lampu Meja 2 - - - Meja -
  ∑= 4.35174

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

4. Mushollah

Dimana terletak pada gading 16 - 23dengan ukuran 4,9 m x 3,0 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Mimbar 1 0.8 0.8 1.2 Lantai 0.64


2 Sajadah 9 1 0.6 0.15 Lantai 3.6
3 Tempat Sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
4  Lampu kamar 1 0 0 0 Pelafon 0
  ∑= 4.33

5. Relax Room Perwira

Dimana terletak pada gading 16 - 23 dengan ukuran 4,9 m x 3,0 m

Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
P L T letak

1 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36


2 Sofa ( I Type ) 2 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
3 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
4 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
5 Pot Bunga 1 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.0025
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
8 Jam dinding 1 - - - Dinding -
9 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
  ∑= 2,104

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

6. Meeting Room

Dimana terletak pada gading 9 - 16dengan ukuran 4,8 m x 2,5 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Meja 1 2.3 0.6 0.8 Lantai 1.38
2 Kursi panjang 1 2 0.3 0.5 Lantai 0.6
3 Tempat Sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
4 Ac 1 0 0 0 Dinding 0
  ∑= 2.07

7. Relax Room ABK


Dimana terletak pada gading 9 - 16 dengan ukuran 4,8 m x 2,5 m
Perlengkapan :
no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)
P L T letak

1 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36


2 Sofa ( I Type ) 2 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
3 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
4 Tv 1 0 0 0 Dinding 0
5 Pot Bunga 1 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.0025
6 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
7 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
8 Jam dinding 1 - - - Dinding -
9 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
  ∑= 2,104

- Bridge Deck

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Pada geladak ini akan ditempatkan berupa :

1. Captain ( Master Room ) / Kamar Kapten

Dimana terletak pada gading 24 - 33 dengan ukuran 6,3m x 3,9 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Tempat tidur single bad 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
3 Sofa ( I Type ) 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Lantai 0
7 Pot Bunga 1 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.0025
8 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
9 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
10 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
11 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
12 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
13 Jam dinding 1 - - - Dinding -
14 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
15 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
16 Lampu Meja 2 - - - Meja -
17 Bath tube 1 - - - Lantai -
  ∑= 4.35424

2. Chief Engineer Room / Kamar KKM

Dimana terletak pada gading 24 - 33 dengan ukuran 6,3 m x 3,9 m

Perlengkapan :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Tempat tidur single bad 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
3 Sofa ( I Type ) 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Lantai 0
7 Pot Bunga 1 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.0025
8 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
9 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
10 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
11 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
12 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
13 Jam dinding 1 - - - Dinding -
14 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
15 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
16 Lampu Meja 2 - - - Meja -
17 Bath tube 1 - - - Lantai -
  ∑= 4.35424

3. Officer Room Captain / Ruang kantor Kapten

Dimana terletak pada gading 14 - 22 dengan ukuran 5,6 m x 2,9 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T letak

1 Meja 1 1 0.6 0.8 Lantai 0.6


2 Meja Kerja 1 1.2 0.6 0.8 Lantai 0.72

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

3 Sofa 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024


4 Pot Bunga 2 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.005
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
6 Jam Dinding 1 0 0 1 Lantai 0
7 Telpon 1 0 0 0 Meja 0
8 Lampu Kamar 1 0 0 0 Pelafon 0
9 Lemari 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
  ∑= 2.85524

4. Officer Engineer Room / Rung Kantor KKM

Dimana terletak pada gading 14 - 22 dengan ukuran 5,6 m x 2,9 m

Perlengkapan :

no Dimensi (m) Posisi A (m2)


Jenis perlengkapan Jumlah
P L T letak

1 Meja 1 1 0.6 0.8 Lantai 0.6


2 Meja Kerja 1 1.2 0.6 0.8 Lantai 0.72
3 Sofa 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
4 Pot Bunga 2 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.005
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
6 Jam Dinding 1 0 0 1 Lantai 0
7 Telpon 1 0 0 0 Meja 0
8 Lampu Kamar 1 0 0 0 Pelafon 0
9 Lemari 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
  ∑= 2.85524

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

5.Radio Operator Room / Kamar Operator Radio

Dimana terletak pada gading 24 - 33 dengan ukuran 6,3 m x 3,9 m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


letak
P L T
1 Tempat tidur single bad 1 2 1 0.4 Lantai 2
2 Lemari Pakaian 1 0.6 0.6 1.8 Lantai 0.36
3 Sofa ( I Type ) 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
4 Meja 1 0.9 0.635 0.6 Lantai 0.5715
5 Tv 1 0 0 0 Lantai 0
7 Pot Bunga 1 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.0025
8 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
9 Shower 1 0 0 0 Dinding 0
10 Wastafel 1 0.48 0.32 0.4 Dinding 0.1536
11 Tempat buang besar 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
12 cooling system (AC) 1 - - - Dinding -
13 Jam dinding 1 - - - Dinding -
14 Lampu kamar 1 - - - Pelafon -
15 Lampu tidur 1 - - - Dinding -
16 Lampu Meja 2 - - - Meja -
17 Bath tube 1 - - - Lantai -
  ∑= 4.35424

-Navigation Deck

Pada Deck ini terdapat


1. Wheel House / Ruang kemudi
Diamana terletak pada gading 26 - 33 dengan ukuran 12,9 m x 3,5 m
Perlengkapan :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

no Jenis perlengkapan Jumlah Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T
letak
1 Meja Kontrol Navigasi dan 2 Lantai
permesinan, dll
2 Kemudi 1 Lantai
3 Kursi Kapten 1 Lantai
4 Kursi 2 Lantai
5 Binocular 2
6 GPS ( General Positioning 1
System)
7 Deep sea lead 1
8 Kompas 4
9 Sounding machine 1
10 Barometer 1
11 Thermometer 2
12 Radar 2
13 Chronometer 1
14 Meja 1 Lantai
151 Lemari 1 Lantai
6 Rak (bufet) 1 Lantai
17 Lampu 8 Pelafon
18 Telepon 2 Meja
19 Alat Pemadam Kebakaran 1 Dinding
20 Springkle 3 Pelafon
21
Alarm Tanda Bahaya 2 Dinding

2. Map Room / Ruang Peta


Diamana terletak pada gading 14 - 20 dengan ukuran 4,2 m x 82, m

Perkengkapan :

no Jenis perlengkapan Jum Dimensi (m) Posisi A (m2)


P L T
lah letak
1 Meja Peta 1 1.8 1 1 Lantai 1.8
2 Peta 1 - - - Meja -

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

3 Kursi 5 0.5 0.5 0.75 Lantai 1.25


4 Kotak Kronometer 1 - - - Lantai -
5 Kotak Peralatan Nautika 1 - - - Lantai -
6 Lampu kamar 2 - - - Pelafon -
7 Springkle 1 - - - Pelafon -
8 Telepon 1 - - - Dinding -
9 lemari 1 1 0.6 1.8 lantai 0.6
∑ = 3.65

3. Radio Room / Ruang Radio


Diamana terletak pada gading 14 - 20 dengan ukuran 4,2 m x 82, m

Perlengkapan :

no Jenis perlengkapan Jum Dimensi (m) Posisi A (m2)


lah letak
P L T
1 Intalasi radio 1 - - - meja -
2 Meja tulis 1 1 0.8 1 Lantai 0.8
3 Mesin ketik 1 - - - Meja -
4 Meja mesin ketik 1 0.5 0.5 1 Lantai 0.25
5 Kursi 2 0.5 0.5 0.5 Lantai 0.25
6 Lampu ruangan 2 - - - Pelafon
7 Springkle 1 - - - Pelafon
8 Telepon 1 - - - Meja
∑ = 1.3

4. Batteray Room / Ruang Daya Cadangan

Dimana terletak pada gading 20 - 26 dengan ukuran 4,2 m x 3,1 m

5. Office / Kantor

Dimana terletak pada gading 20 - 26 dengan ukuran 4,2 m x 3,1 m

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Perlengkapan :

no Dimensi (m) Posisi A (m2)


Jenis perlengkapan Jumlah
P L T letak

1 Meja 1 1 0.6 0.8 Lantai 0.6


2 Meja Kerja 1 1.2 0.6 0.8 Lantai 0.72
3 Sofa 1 1.68 0.643 0.75 Lantai 1.08024
4 Pot Bunga 2 0.05 0.05 0.1 Lantai 0.005
5 Tempat sampah 1 0.3 0.3 0.4 Lantai 0.09
6 Jam Dinding 1 0 0 1 Lantai 0
7 Telpon 1 0 0 0 Meja 0
8 Lampu 1 0 0 0 Pelafon 0
6 Kursi 1 0.5 0.5 0.75 Lantai 0.25
  ∑= 3,10524

- Forecastle Deck

Pada deck ini terdapat :

1. Windlass

2. Capstan

3. Bollard

Lebar geladak (deck) pada ujung-ujung kapal, Fore castle deck harus
memiliki lebar yang cukup untuk instalasi windlass dan mesin-mesin/peralatan
lainnya yang berhubungan dengan mooring (penambatan) dan anchoring
(jangkar), kebutuhan lebar fore castle akan tercukupi bila gading (frame) 5% LBP
dibelakang Fp memiliki lebar pada fore castle selebar (0,5 hingga 0,6) Bmld.
Poop deck akan memiliki lebar yang cukup bila pada ujung belakang geladak
memiliki lebar (80% hingga 95%) Bmld.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

- Double Bottom

1. Tangki air tawar

2. Tangki bahan Bakar

3. Tangki pelumas

4. Tangki ballast

5. Tangki oil diesel, Dll.

III.4 Perletakan Tangki –Tangki

Tangki –tangki yang memenuhi kebutuhan operasional kapal diletakan


pada double bottom yaitu berupa :

Metode Simpson

a) TANGKI BAHAN BAKAR

Vbahan bakar yang dibutuhkan = 55,00 / 0,95


= 57,891
Vbahan bakar yang direncanakan = 76,798

 Simpson WL 0
 Gadin Ordina Faktor Ordinat x Faktor Simpson ½
g t Simpson Simpson
33 4.3642 1 4.3642
Hdb
Gadin
34 Ordina
4.5194 Faktor
4 Ordinat x Faktor
18.0776
g
35 t
4.6646 Simpson
2 Simpson
9.3292
33
36 5.2091
4.8011 41 5.2091
19.2044
34
37 5.4935
4.9297 42 21.974
9.8594
35
38 5.6988
5.0516 24 11.3976
20.2064
36
39 5.903
5.1677 42 23.612
10.3354
37
40 6.1027
5.2789 24 12.2054
21.1156
41 5.3861 1 5.3861
Σ Ord x Fs 117.8783
ILHAM (D31115307)
Total 55.00987333
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

38 6.295 4 25.18
39 6.4766 2 12.9532
40 6.6447 4 26.5788
41 6.7967 1 6.7967
Σ Ord x Fs 145.9068
Total 68.08984

 Simpson Hdb
Gadin Ordina Faktor Ordinat x Faktor
g t Simpson Simpson
33 6.3523 1 6.3523
34 6.5514 4 26.2056
35 6.7399 2 13.4798
36 6.9177 4 27.6708
37 7.0843 2 14.1686
38 7.2397 4 28.9588
39 7.3834 2 14.7668
40 7.5152 4 30.0608
41 7.635 1 7.635
Σ Ord x Fs 169.2985
Total 79.00596667

 Volume Rancangan Tangki Bahan Bakar


Faktor Luas x Faktor
Tinggi Luas Simpson Simpson
WL0 55.0099 1 55.00987333
1/2
HDB 68.0898 4 272.35936
HDB 79.006 1 79.00596667
Σ L x FS   406.3752
Total(Vol Rancangan)   76.79813988

b) Volume Tangki Minyak Pelumas


Vbahan bakar yang dibutuhkan = 0,327
Vbahan bakar yang direncanakan = 8,439
 Simpson WL 0
Ordina Ordinat x Faktor
Gading t Faktor Simpson Simpson

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

42 5.4889 1 5.4889
42.5 5.5374 4 22.1496
43 5.5859 1 5.5859
Σ Ord x Fs 33.2244
Total 7.75236

 Simpson ½ Hdb
Ordina Faktor Ordinat x Faktor
Gading t Simpson Simpson
42 6.9324 1 6.9324
42.5 3.4662 4 13.8648
43 7.0529 1 7.0529
Σ Ord x Fs 27.8501
Total 6.498356667

 Simpson Hdb
Ordina Faktor Ordinat x Faktor
Gading t Simpson Simpson
42 7.743 1 7.743
42.5 7.7914 4 31.1656
43 7.8398 1 7.8398
Σ Ord x Fs 46.7484
Total 10.90796

 Volume Rancangan Tangki Minyak Pelumas


Faktor Luas x Faktor
Tinggi Luas Simpson Simpson
WL 0 7.75236 1 7.75236
1/2
HDB 6.49836 4 25.99342667
HDB 10.908 1 10.90796
Σ L x FS   44.65374667
Total(Vol
Rancangan)   8.438813891

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

c) Volume Tangki Sanitari

Jumlah kotoran yang dikeluarkan sebanyak 5ltr/hari/orang


Lama pelayaran = 4 hari
Jumlah crew = 20 orang

Vbahan bakar yang dibutuhkan = 0,4


Vbahan bakar yang direncanakan = 10,9244
 Simpson WL 0
Ordina
Gading t Faktor Simpson Ordinat x Faktor Simpson
44 5.676 1 5.676
44.5 5.71705 4 22.8682
45 5.7581 1 5.7581
Σ Ord x Fs 34.3023
Total 7.775188

 Simpson ½ Hdb
Ordina Ordinat x Faktor
Gading t Faktor Simpson Simpson
44 7.1593 1 7.1593
44.5 7.2059 4 28.8236
45 7.2525 1 7.2525
Σ Ord x Fs 43.2354
Total 9.800024

 Simpson Hdb
Ordina
Gading t Faktor Simpson Ordinat x Faktor Simpson
44 7.926 1 7.926
44.5 7.96405 4 31.8562
45 8.0021 1 8.0021
Σ Ord x FS 47.7843
Total 10.831108

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Volume Rancangan Tangki Sanitari


Faktor
Tinggi Luas Simpson Luas x Faktor Simpson
WL 0 7.77519 1 7.775188
1/2
HDB 9.80002 4 39.200096
HDB 10.8311 1 10.831108
Σ L x Fs   57.806392
Total (Vol Rancangan)   10.92444465

d) Volume Tangki Air Tawar


Vbahan bakar yang dibutuhkan = 68,155
Vbahan bakar yang direncanakan = 70,100
 Simpson WL 0
Ordina Faktor Ordinat x Faktor
Gading t Simpson Simpson
46 5.8308 1 5.8308
47 5.8931 4 23.5724
48 5.9437 2 11.8874
49 5.9436 4 23.7744
50 6.0088 2 12.0176
51 6.0088 4 24.0352
52 6.0381 1 6.0381
Σ Ord x Fs 107.1559
Total 50.00608667

 Simpson ½ Hdb
Ordina
Gading t Faktor Simpson Ordinat x Faktor Simpson
46 7.3336 1 7.3336
47 7.4034 4 29.6136
48 7.4628 2 14.9256
49 7.5127 4 30.0508
50 7.5542 2 15.1084
51 7.5886 4 30.3544
52 7.617 1 7.617
Σ Ord x Fs 135.0034
Total 63.00158667

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Simpson Hdb
Ordina
Gading t Faktor Simpson Ordinat x Faktor Simpson
46 8.0687 1 8.0687
47 8.1261 4 32.5044
48 8.175 2 16.35
49 8.2158 4 32.8632
50 8.2495 2 16.499
51 8.2772 4 33.1088
52 8.2998 1 8.2998
Σ Ord x Fs 147.6939
Total 68.92382

 Volume Rancangan Tangki Air Tawar


Tinggi Luas Faktor Simpson Luas x Faktor Simpson
WL 0 50.0061 1 50.00608667
1/2
HDB 63.0016 4 252.0063467
HDB 68.9238 1 68.92382
Σ L x Fs   370.9362533
Total (Vol
Rancangan)   70.10076961

e) Volume Tangki Ballast

Vbahan bakar yang dibutuhkan = 15% x 11574,99


= 1736,25
Vbahan bakar yang direncanakan = 1844,70
 Simpson WL 0
Ordina
Gading t Faktor Simpson Ordinat x Faktor Simpson
53 6.0447 1 6.0447
54 6.0487 4 24.1788
55 6.0524 2 12.1048
56 6.0578 4 24.2312
57 6.0666 2 12.1332

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

58 6.0788 4 24.3152
59 6.0938 2 12.1876
60 6.1112 4 24.4448
61 6.1306 2 12.2612
62 6.1513 4 24.6052
63 6.1729 2 12.3458
64 6.1918 4 24.7672
65 6.1918 2 12.3836
66 6.1918 4 24.7672
67 6.1918 2 12.3836
68 6.1918 4 24.7672
69 6.1918 2 12.3836
70 6.1918 4 24.7672
71 6.1918 2 12.3836
72 6.1918 4 24.7672
73 6.1918 2 12.3836
74 6.1917 4 24.7668
75 6.1917 2 12.3834
76 6.1917 4 24.7668
77 6.1917 2 12.3834
78 6.1917 4 24.7668
79 6.1917 2 12.3834
80 6.1917 4 24.7668
81 6.1917 2 12.3834
82 6.1917 4 24.7668
83 6.1917 2 12.3834
84 6.1917 4 24.7668
85 6.1916 2 12.3832
86 6.1916 4 24.7664
87 6.1916 2 12.3832
88 6.1916 4 24.7664
89 6.1916 2 12.3832
90 6.1916 4 24.7664
91 6.1916 2 12.3832
92 6.1916 4 24.7664
93 6.1916 2 12.3832
94 6.1916 4 24.7664
95 6.1916 2 12.3832
96 6.1915 4 24.766
97 6.1915 2 12.383
98 6.1915 4 24.766
99 6.1915 2 12.383

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

100 6.1915 4 24.766


101 6.1915 2 12.383
102 6.1915 4 24.766
103 6.1915 2 12.383
104 6.1915 4 24.766
105 6.1915 2 12.383
106 6.1915 4 24.766
107 6.1914 2 12.3828
108 6.1914 4 24.7656
109 6.1914 2 12.3828
110 6.1914 4 24.7656
111 6.1914 2 12.3828
112 6.1708 4 24.6832
113 6.1488 2 12.2976
114 6.124 4 24.496
115 6.0951 2 12.1902
116 6.0606 4 24.2424
117 6.0192 2 12.0384
118 5.9695 4 23.878
119 5.9101 2 11.8202
120 5.8395 4 23.358
121 5.756 2 11.512
122 5.6577 4 22.6308
123 5.5426 2 11.0852
124 5.4085 4 21.634
125 5.2531 2 10.5062
126 5.0736 4 20.2944
127 4.8673 2 9.7346
128 4.6327 4 18.5308
129 4.3722 2 8.7444
130 4.0887 4 16.3548
131 3.7855 2 7.571
132 3.4662 4 13.8648
133 3.1347 2 6.2694
134 2.7952 4 11.1808
135 2.4517 2 4.9034
136 2.1099 4 8.4396
137 1.7766 2 3.5532
138 1.4586 4 5.8344
139 1.1623 2 2.3246
140 0.8936 4 3.5744
141 0.6581 2 1.3162

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

142 0.4608 4 1.8432


143 0.3057 2 0.6114
144 0.1905 4 0.762
145 0.1087 2 0.2174
146 0.0541 4 0.2164
147 0.022 2 0.044
148 0.005 4 0.02
149 0.0008 1 0.0008
Σ Ord x Fs 1406.4648
Total 656.35024

 Simpson ½ Hdb
Ordina Ordinat x Faktor
Gading t Faktor Simpson Simpson
53 7.6407 1 7.6407
54 7.6609 4 30.5628
55 7.6789 2 15.3578
56 7.6958 4 30.7832
57 7.7127 2 15.4254
58 7.7297 4 30.9188
59 7.7469 2 15.4938
60 7.7641 4 31.0564
61 7.7815 2 15.563
62 7.7989 4 31.1956
63 7.8163 2 15.6326
64 7.8313 4 31.3252
65 7.8313 2 15.6626
66 7.8313 4 31.3252
67 7.8313 2 15.6626
68 7.8313 4 31.3252
69 7.8313 2 15.6626
70 7.8314 4 31.3256
71 7.8314 2 15.6628
72 7.8314 4 31.3256
73 7.8314 2 15.6628
74 7.8314 4 31.3256
75 7.8314 2 15.6628
76 7.8314 4 31.3256
77 7.8314 2 15.6628
78 7.8314 4 31.3256
79 7.8314 2 15.6628
80 7.8314 4 31.3256

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

81 7.8314 2 15.6628
82 7.8314 4 31.3256
83 7.8315 2 15.663
84 7.8315 4 31.326
85 7.8315 2 15.663
86 7.8315 4 31.326
87 7.8315 2 15.663
88 7.8315 4 31.326
89 7.8315 2 15.663
90 7.8315 4 31.326
91 7.8315 2 15.663
92 7.8315 4 31.326
93 7.8315 2 15.663
94 7.8315 4 31.326
95 7.8315 2 15.663
96 7.8316 4 31.3264
97 7.8316 2 15.6632
98 7.8316 4 31.3264
99 7.8316 2 15.6632
100 7.8316 4 31.3264
101 7.8316 2 15.6632
102 7.8316 4 31.3264
103 7.8316 2 15.6632
104 7.8316 4 31.3264
105 7.8316 2 15.6632
106 7.8316 4 31.3264
107 7.8316 2 15.6632
108 7.8316 4 31.3264
109 7.8316 2 15.6632
110 7.8317 4 31.3268
111 7.8317 2 15.6634
112 7.78 4 31.12
113 7.7272 2 15.4544
114 7.6721 4 30.6884
115 7.6137 2 15.2274
116 7.5507 4 30.2028
117 7.4822 2 14.9644
118 7.4068 4 29.6272
119 7.3235 2 14.647
120 7.2311 4 28.9244
121 7.0137 2 14.0274
122 6.8858 4 27.5432

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

123 6.7431 2 13.4862


124 6.5841 4 26.3364
125 6.4069 2 12.8138
126 6.2097 4 24.8388
127 5.9912 2 11.9824
128 5.7516 4 23.0064
129 5.4912 2 10.9824
130 5.2102 4 20.8408
131 4.9089 2 9.8178
132 4.5877 4 18.3508
133 4.2468 2 8.4936
134 3.8868 4 15.5472
135 3.5118 2 7.0236
136 3.1306 4 12.5224
137 2.7527 2 5.5054
138 2.3874 4 9.5496
139 2.0435 2 4.087
140 1.7291 4 6.9164
141 1.4511 2 2.9022
142 1.2151 4 4.8604
143 0.9919 2 1.9838
144 0.8588 4 3.4352
145 0.7277 2 1.4554
146 0.6218 4 2.4872
147 0.5373 2 1.0746
148 0.4705 4 1.882
149 0.4182 2 0.8364
Σ Ord x Fs 1780.4492
Total 830.8762933

 Simpson Hdb
Ordina Ordinat x Faktor
Gading t Faktor Simpson Simpson
53 8.3485 1 8.3485
54 8.3618 4 33.394
55 8.3752 2 16.7504
56 8.3888 4 33.5552
57 8.4027 2 16.8054
58 8.4168 4 33.6672
59 8.431 2 16.862

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

60 8.4453 4 33.7812
61 8.4597 2 16.9194
62 8.4721 4 33.8884
63 8.4721 2 16.9442
64 8.4721 4 33.8884
65 8.4721 2 16.9442
66 8.4721 4 33.8884
67 8.4721 2 16.9442
68 8.4721 4 33.8884
69 8.4721 2 16.9442
70 8.4721 4 33.8884
71 8.4721 2 16.9442
72 8.4721 4 33.8884
73 8.4721 2 16.9442
74 8.4721 4 33.8884
75 8.4721 2 16.9442
76 8.4721 4 33.8884
77 8.4721 2 16.9442
78 8.4721 4 33.8884
79 8.4721 2 16.9442
80 8.4721 4 33.8884
81 8.4721 2 16.9442
82 8.4721 4 33.8884
83 8.4721 2 16.9442
84 8.4721 4 33.8884
85 8.4721 2 16.9442
86 8.4721 4 33.8884
87 8.4721 2 16.9442
88 8.4721 4 33.8884
89 8.4721 2 16.9442
90 8.4721 4 33.8884
91 8.4721 2 16.9442
92 8.4721 4 33.8884
93 8.4721 2 16.9442
94 8.4721 4 33.8884
95 8.4721 2 16.9442
96 8.4721 4 33.8884
97 8.4721 2 16.9442
98 8.4721 4 33.8884
99 8.4721 2 16.9442
100 8.4721 4 33.8884
101 8.4721 2 16.9442

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

102 8.4721 4 33.8884


103 8.4721 2 16.9442
104 8.4721 4 33.8884
105 8.4721 2 16.9442
106 8.4721 4 33.8884
107 8.4721 2 16.9442
108 8.4721 4 33.8884
109 8.4721 2 16.9442
110 8.417 4 33.668
111 8.361 2 16.722
112 8.3032 4 33.2128
113 8.2427 2 16.4854
114 8.1787 4 32.7148
115 8.1102 2 16.2204
116 8.0362 4 32.1448
117 7.956 2 15.912
118 7.8684 4 31.4736
119 7.772 2 15.544
120 7.6654 4 30.6616
121 7.5469 2 15.0938
122 7.4149 4 29.6596
123 7.2678 2 14.5356
124 7.1037 4 28.4148
125 6.9207 2 13.8414
126 6.7175 4 26.87
127 6.494 2 12.988
128 6.2502 4 25.0008
129 5.986 2 11.972
130 5.7015 4 22.806
131 5.3964 2 10.7928
132 5.0707 4 20.2828
133 4.7242 2 9.4484
134 4.3599 4 17.4396
135 3.9851 2 7.9702
136 3.6074 4 14.4296
137 3.235 2 6.47
138 2.8755 4 11.502
139 2.5365 2 5.073
140 2.2242 4 8.8968
141 1.9442 2 3.8884
142 1.6969 4 6.7876
143 1.4796 2 2.9592

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

144 1.2899 4 5.1596


145 1.1258 2 2.2516
146 1.2899 4 5.1596
147 1.1258 2 2.2516
148 0.9857 4 3.9428
149 0.868 2 1.736
Σ Ord x Fs 1930.1526
Total 900.73788

 Volume Rancangan Tangki Ballast


Faktor
Tinggi Luas Simpson Luas x Faktor Simpson
WL 0 656.35 1 656.35024
1/2
HDB 830.876 4 3323.505173
HDB 900.738 1 900.73788
Σ L x Fs   4880.593293
Total (Vol
  Rancangan)   1844.701578

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

BAB IV

PERLENGKAPAN DAN AKOMODASI KAPAL

4.1 Perlengkapan Untuk Operasi Kapal

1. Tangga (Ladder in the vessel)


(Menurut buku “Merchant Ship Design” Handbook 5 hal 73-74 tabel 50)

a. Tangga Samping/ tangga akomodasi


Di hitung pada saat kapal dalam kondisi light weight (kondisi kapal
kosong) dimana berat kapal pada saat kosong 1756,79 ton.

LWT
T = Lbp×B×Cb× ρ×C

= 2073,37 / (110x 17,42 x 0,672x 1,025 x 1,004)

= 1.46 meter

A = ( H + 2.4 ) – Te
= ( 20,2 + 2.4 ) – 2,1
=18,36 m
(Japanese Industrial Standars Hull Fittings VI, hal 67)

Lebar tangga = 600 mm

Sudut = 55°

Diambil kemiringan tangga = 45° berdasarkan BKI bahwa sudut 45°-60°

Maka panjang tangga adalah :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

L = a / sin48
= 20,5 m / sin 48o
= 27,19m ( di gunakan 9,3 m disesuaikan dengan tinggi dermaga)
Tangga terbuat dari alumunium alloy, lebar langkah untuk tiap anak
tangga 350 mm, tangga menggunakan handrail dengan tinggi 1000 mm
dan mempunyai interval antar handrail 1500 mm

b . Tangga penghubung tiap deck

(Japanese Industrial Standards Hul Fittings hal.554)

Rata- rata tinggi tiap deck adalah = 2,4 meter

Maka panjang tangga jika sudut kemiringan sebesar 45 o

Ltd = 2,4 / sin 48o


= 3,22 meter (diambil 3,22 meter disesuaikan dengan lantai deck
yang satu dengan lantai deck lainnya)

Lebar tangga direncanakan = 600 mm

c. Tangga vertikal, untuk :

(Japanese Industrial Standards Hul Fittings hal.550)

 ruang muat (cargo hold)


Lebar tangga vertikal : 250 mm

 Navigation deck ke top deck

Lebar tangga vertikal 250 mm

2. Jendela (windows and side scuttles)

(Menurut buku “Sistim dan Perlengkapan Kapal I & II) dan (Buku
“Merchant Ship Design” Handbook V hal 76)

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Jendela bulat (side scuttles) dan jendela samping serta jendela di depan
wheelhouse direncanakan agar cahaya matahari dapat masuk kedalam
ruangan di dalam kapal pada setiap ruangan.

Jendela permanen yang dilaskan pada gading – gading diberi engsel


berdiameter 150 - 200 mm. Dilengkapi kaca sesuai dengan klasifikasi
untuk type non opening watertight dirancang dengan tahan tekanan
hydraulic 0,2 – 1 kg/cm2. (Japanese Industrial Standards Hul Fittings
hal.477)

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Ukuran- ukuran jendela adalah sebagai berikut :

 Pada main deck adalah Jendela bulat (watertight side scuttles) dengan
diameter 200 mm.
 Poop deck , Boat deck , Jendela segi empat : ukuran 600 x 600 mm
 Untuk navigation deck (Wheel house) digunakan jendela kaca segi empat
kedap air dengan ukuran 600 x 500 mm untuk bagian samping dan 700 x
750 mm untuk bagian depan.Tinggi jendela dipasang 1,2 meter dari deck
yang diatasnya.
3. Pintu- pintu (Doors and door watertight)

(Menurut buku “ Merchan Ship Design” Handbook VI hal 67 tabel 185)

Seluruh pintu di kabin, gudang dll dilengkapi dengan handle, kunci yang
aman dan material yang aman pula.

- Untuk kabin = 700 mm

- Untuk kamar mandi Umum = 700 x 1950 mm

- Untuk kamar mandi pribadi = 600 x 1950 mm

- Untuk pintu kamar mesin dirancang sistim kedap suara

dengan ukuran 630 x 2000 mm

4. Gang / lorong

(Merchant Ship design Handbook VI, hal 68)

 Untuk 2 orang, lebarnya = 1200 mm


 Untuk 1 orang, lebarnya = 600 – 800 mm (diambil 800 mm)
Dilengkapi dengan handrail setinggi 400 – 500 mm (diambil 500 mm )

5.Bulwark & railing

 Pelataran kecil dengan railing diatas bulwark pada bagian haluan kapal
(geladak cuaca ) dipergunakan sebagai tempat untuk menambat tali.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Bulwark didesain sedemikian rupa dan disesuaikan dengan tangga


akomodasi dan keadaan lain yang dianggap perlu.
 Tinggi dari haindrails ini umumnya 1 meter dan dipasang pada sisi
sisi ujung geladak terbuka, dimana bulwark tidak terpasang.
 Tiang – tiang pagar ini umumnya dipasang dengan jarak 1,5 meter.
 Bagian atas dari railing ini dilapisi dengan kayu yang dipernis
 Batang reiling dari Stanchios ini untuk kapal barang adalah 2 – 3 jajar
6. Ventilasi (Access opening)

Untuk ventilasi udara pada kompartemen – kompartemen kapal


dipergunakan ventilasi biasa (natural ventilasi) dimana prinsip kerjanya
adalah menggunakan gerakan/aliran udara. Serta dengan menggunakan pipa
deflektor untuk ruang-ruang muat dan lainnya.

Natural Ventilation digunakan pada :

 Ruang forecastle
 Ruang muat
Sedangkan pada ruang mesin digunakan sistem ventilasi mekanis, dimana
deflektornya menggunakan baling - baling aksial. Dan pada kamar – kamar
(Ruang akomodasi) di pergunakan ventilasi dengan sistem air condition.

7. Palka ( Cargo Hatch closing / coaming)

Menurut perturan lambung timbul BKI 2014 Vol II, bahwa tinggi minium
ambang palka adalah 600 mm

Tutup palka kedap cuaca yang dibuat dari baja type Folding ( lipat) di
operasikan secara Hydraulic type (Mc Gregor System) dimana sistim ini
dengan menggunakan tabung silinder hidrolik yang melekat pada samping
palka yakni pada setiap pertemuan ujung blok palka.

Biasanya palka dibagi menjadi 5 – 7 blok kemudian dengan bantuan


silinder hidrolik palka terbuka/terangkat keatas dan terlipat saling sejajar
vertikal dan disandarkan disamping cargo gear.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Hatch cover/closing dilengkapi dengan ;

- lasting rope - hatch batten - hatch wedge

- hatch clear - hatch ring

Untuk mendapatkan penutupan palka kedap air dan udara maka digunakan
packing yang terbuat dari hollow packing atau karet dan sponge packing.

8. Anchor (Jangkar)

Untuk menentukan jumlah jangkar, rantai dan tali temali digunakan


peraturan untuk konstruksi lambung kapal BKI.

(BKI Vol II 1996 section 18. B. hal 18 - 2)

Berdaasrkan angka penunjuk dari formula :

 Perhitungan Jangkar
Z = D2/3 + 2 × h × B + ΔTotal /10
Dimana :

D = Displacement
= 11575 ton
H = Tinggi fb + Tinggi semua bangunan di atas geladak
= 14.71 m
Fb = H-T
= 2.713 m
H = Tinggi semua bangunan atas
= 12 m
B = Lebar kapal
= 17.42 m
Atota
l = Luas fb + Luas bidang tangkap angin bangunan di atas geladak utama
= 870.9 m²

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Afb = 620.7 m²
A₁ = Luas Poop Deck
= 28.4 x 2
= 68.16 m²
A₂ = Luas Boat Deck
= 22.8 x 2
= 54.72 m²
A₃ = Luas Bridge Deck
= 19.8 x 2
= 47.52 m²
A₄ = Luas Navigation Deck
= 16.8 x 2
= 40.32 m²
A₅ = Luas Top Deck
= 10.73 x 1
= 10.73 m²
A₆ = Luas Fore Castle
= 17.22 x 2
= 28.8 m²

Maka,
Z = (11575) 2/3 + 2 × 14,71× 17,42 + 870,9 /10
= 1111,327 m2

Dari tabel BKI Volume II 2014 Halaman 18-10/10


No registrasi : 125
Jangkar tanpa tongkat
Jumlah jangkar :2
Berat 1 jangkar : 3300 kg
Rantai untuk jangkar

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Panjang total : 495 m


Diameter d1 : 58 mm
Diameter d2 : 50 mm
(Rantai Jangkar Dengan Tipe Khusus = Diambil)
Diameter d3 : 46 mm
Tali
Panjang tali tarik : 180 m
Panjang tali tambat : 140 m
Jumlah tali tambat :4
Beban putus tali tarik : 275 KN
Beban putus tali tambat : 110 KN

Untuk menghitung volume chain locker dengan panjang rantai 100 Fathom dapat
kita tentukan dengan rumus sebai berikut :

d = Diameter rantai jangkar


= d1/ 25,4
= 58 / 25,4
= 2,28 m
Panjang rantai 100 fathom = 183 m
Volume chain locker pada masing-masing rantai jangkar ;
Sv = (L × d2)/183
= (495 × 2,28)/183
= 14,10 m3
Penambahan 5 % untuk space kayu pada chain locker. Sehingga :
Sv = (14,10 + 5 % × 14,10)
= 14,805 m3
Untuk menghitung volume chain locker dengan panjang rantai 100 Fathon dapat
kita tentukan dengan rumus sebagai berikut :

D = Diameter rantai jangkar


= d2 / 25.4
= 1.968 M

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Panjang rantai 100 fathom


L = 183 M

Volume chain locker pada masing – masing rantai jangkar


Sv = (L × D²)/183
10.48
= 2 m³
11.00
= 6 m³

S = 1,1 x d² x l / 10⁵
13.61
= 3 m³
14.29
= 3 m³
7.146
6
Dimensi dari masing – masing chain locker sebelah kiri dan kanan
adalah :
P = 1.8 M
L = 1.5 M
T = 2.7 M
7.29 m³

 Untuk menghitung volume bak lumpur


Vmb = 1/3 × VChain Locker
3.668
= 6 m³
Dimensi dari masing – masing mud box sebelah kiri dan kanan adalah :
2.
P = 4 M
1.
L = 5 M
T = 1 M
3.
6 m³

9.Windlass ( Mesin Derek Jangkar )

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Pada Buku “Sistem dan Perlengkapan” hal. 139. Ada dua macam Windlass
yaitu warping Winch dan Cargo Winch.

 Warping Winch(mesin tambat) terletak pada


Forcastle deck.
 Cargo Winch (mesin mut) terletak pada
Main Deck.

Perhitungan daya windlass

a. Dayauntukmenarikduabuahjangkaradalah :
Tcl = 2 fh( ba + pa + la ) ( 1 – Tw/ Ta )
Dimana :

Fh = factor gesekan pada hawse pipe

= 1.28 – 1.35 diambil 1.35

Ba = berat jangkar( kg )

= 3300 kg

Pa = berat rantai tiap meter

= 0.021 x ( d3)2

= 0.021 x ( 46 )2

= 44,4 kg/m

ℓa = panjang rantai jangkar yang tergantung( m )

λ x ηm x Dcl
=
60 x Va

Dimana :

Va = kecepatan jangkar = 0.2 m/det

ηm = putaran motor = 523 – 1160 rpm diambil 1000 rpm

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Dcl = diameter efektif dari table lifter

= 0,013 x d

= 0,013 x 58

= 0,754 mm

λ x ηm x Dcl
ℓa =
60 x Va

3.14 x 1000 x 0.624


= (3,14 x 1000 x 0,754)/(60 x 0,2)
60 x 0.2

= 197,3 mm

Ta = berat jenis material rantai jangkar

= 7.75 kg/cm3

ᵧ = berat jenis air laut

= 1.025

Jadi,

Tcl = 2 fh( ba + pa + la ) ( 1 – Tw/ Ta )


1.025
= 2 x 1,35 (3300 + 44,4+ 197,3 )) x (1− )
7.75

= 8297,9 kg

b. Torsi pada cable lifter


Tcl x Dcl
Mcl = ( kg.m)
2 x ncl
Dimana :

Dcl = diameter efektif cable lifter = 0.754 m

ηcl = koefisien kabel lifter 0.9 – 0.91 diambil 0.91

maka,

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Tcl x Dcl
Mcl = ( kg.m)
2 x ncl
7173,22 x 0.624
= (8297,9 x 0,754) / (2 x 0,91)
2 x 0.91

= 3437,7 kg/md

c. Torsi pada motor windlass


Mcl
Mη = ( kg.m)
La+ ηa
Dimana :

La = perbandingan putaran poros windlass dengan putaran cabel lifter


= ηm/Cl

Ηm = putaran motor 523 – 1160 rpm diambil 1000 rpm

60 x Va
Cl =
0.04 x d

60 x 0.2
= (60 x 0,2) / (0,04 x 58)
0.04 x 6.0

= 5,17 rpm

1000
La = 1000 / 5,17
50

= 193,33 rpm

ηa = 0.7 – 0.85 diambil 0.85

Mcl = 3437,7 kg.m

Maka,

Mcl
Mη = ( kg.m)
La+ ηa
2459,4
= 3437,7 / (193,33 + 0,85)
20+0.85

= 17,7 kg.m

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

d. Dayaefektif windlass
Mn x ηm
Ne =
716.20
117,96 x 1000
= (3437,7 x 1000) / 716,20
716.20
= 24,7186 Hp = 18,43 Kw

Dari Brosur ANCHOR WINDLASS Powerful Solutions for High-speed vessels


diperoleh data Windlass yang sesuai sebagai berikut :

MODE
L HHAW120-40
LENGTH (m) 80-120
INPUT POWER (Kw) 22
PULL (Kn) 110
SPEED (m/Min) 11
Dimension (mm) A 1500
B 1250
C 1550
D 1545
E 650
Weight (Kg) 1500

10. Bollard

(Japanese Industrial Standards Hul Fittings hal.160

Bollard yang digunakanadalah type vertical. Berdasarkanukuran


diameterrantaijangkar = 58 mm, maka digunakan ukuranstandardari bollard
nominal size 100 mm adalahsebagaiberikut :
d = 114,3 mm
H1 = 150 mm
D1 = 145 mm
H = 50 mm
t = 10 mm
t1 = 6 mm
t2 = 7 mm

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

t3 = 6 mm
e = 6 mm
b = 250

11. Fair Leads and Chok

Bergunauntukmengurangiadanyagesekanantaratalidenganlambungkapalpa
dasaatpenambatankapal. Dimensinyatergantungdari diameter bollard
danbreaking strees. Untuk diameter bollard 114,3 mm dan braking stress 6 ton,
makaukurannyasebagaiberikut :

L = 400 mm C1 = 70 mm
B = 80 mm C2 = 150 mm
H = 80 mm C = 28 mm
Berat = 10 kg d = 70 mm

4.2 Perlengkapan Navigasi dan Komunikasi

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1. Lampu – lampu navigasi


( Sesuai dengan aturan ISO 1966 dan Merchant Ship Design handbook V
hal. 112)

1. Mast head light (lampu puncak tiang)


 Panjang kapal Untuk L  20 m
a. Untuk tiang mast haluan pada forecastle, Tinggi (H2)  6 m
diambil 10 meter.
b. Untuk tiang mast diatas wheel house atau pada top deck tinggi
(H1)  4,5 m

 

 
 Warna lampu
= putih
 Sudut
penyinaran
= 225o
 Jarak (radius) zona penyinaran = 1000 m didepan haluan

2. Side light (lampu samping)


 Di tempatkan pada Navigation deck, yaitu kurang lebih setinggi ¾ dari
lampu pada top deck untuk L  20 m
 Sudut penyinaran = 112,5o
 Warna = lambung kiri / Port Side (merah)
= lambung kanan / Starborad side (hijau)

3. Lampu jangkar (Anchor light)

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Terdapat 2 buah lampu jangkar yaitu pada haluan dan buritan kapal.

Untuk L > 50 m H4> 6 m

H3> 3,5 m

 

 
 Sudut

penyinaran = 360o
 Warna = putih

4. Stern Light (Lampu buritan)


 Untuk Tinggi H3 = H2 - 5 m
 Sudut penyinaran = 135o
 Warna = putih

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

5. Morse signal light (lampu sinyal morse)

 digunakan untuk mengirim isyarat morse


 di pakai siang dan malam hari

6. Flood light (lampu pancar)

 posisi pada ujung depan kapal


 Sudut pandang penerangan 360o dan arah sinarnya dapat diatur
 Radius zona penyinaran 3 mil.

7. Boat deck light (lampu geladak sekoci)

 Posisi pada boat deck


 Digunakan pada keadaan darurat dimalam hari

4.3 Perlengkapan Keselamatan


(Petunjuk menggunakan buku Sistem dan Perlengkapan Kapal).

1. Life Boats (Sekoci)


( Berdasarkan Brosur Survival Craft Inspectorate )

Digunakan model SC50C (dengan sistem menuang )

 2 buah sekoci dengan kapasitas 21 orang, diletakkan pada bagian kiri dan
kanan boat deck.
 Dimensi : L = 5 m
B = 2,2 m

H = 3 m

- Dengan spesifikasi : a. Max Capacity 82,5 kg / person

b. Approximate Weight (kg) Unloaded = 2130

- Kapasitas bahan bakar = untuk 24 jam berlayar

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Dan jarak dari propeller kapal adalah 2 kali panjang sekoci, dan
ditempatkan diarea boat deck.

2. Life Craft (rakit penyelamat)


Diletakkan pada sisi bagian belakang Boat deck, dengan jumlah 4 buah.
Digunakan type inflatable (berisi udara dengan sistem digembungkan)
dengan sistim operasi type dropping untuk kelas 1, muatan 15 orang.

Ukuran body : Diameter luar = 4270 x 2370 mm


Temperatur operasi = 30 oC ~ 60 oC

Total muatan pada kondisi muat penuh = 129 kg

Dilengkapi dengan sistim lighting saat peluncuran (diair)

Perlengkapan :

A. Disediakan 1 gayung spons dan sebuah pisau kebocoran

B. Sebuah tali buangan yang terapung di atas air, panjangnya sekitar 30 m

C. 2 buah gayung

D. ½ kg makanan untuk setiap orang, dan perlengkapan lainnya yang perlu


bila kapal dalam keadaan darurat.

3. Life Jacket (jaket penolong)


Jumlahnya minimal sama dengan jumlah Crew kapal 20 orang ditambah
10 buah cadangan.ditempatkan pada ditiap deck dan mudah dijangkau
pada saat terjadi kecelakaan, jaket ini hanya dapat mengapung selama 1 x
24 jam.

Dalam buku SOLAS edition 2001 hal. 302 jumlah baju penolong 10 %
lebih banyak dari jumlah orang yang ada dikapal. Jadi jumlah keseluruhan

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

adalah 22 buah.Jumlah ABK adalah 20 orang berdasarkan jumlah ABK


pada kapal rancangan, maka jumlah baju penolong adalah
20 +(20x10 %) = 22 buah dan diletakkan dibawah tempat tidur pada tiap-
tiap kamar.
Dengan rincian :
 Main Deck sebanyak 9 buah
 Poop Deck sebanyak 7 buah
 Boat Deck sebanyak 3 buah
 Bridge Deck sebanyak 2 buah
 1 buah cadangan

4. Life Buoy (pelampung penolong)


Dari buku Sistem dan Perlengkapan Kapal, oleh Soekarsono. NA, hal. 88,
diberikan ketentuan untuk kapal dengan panjang 60-120 meter , memiliki
life buoy minimal 12 buah diambil 22 life bouy karena jumlah crew
ditambah dengan cadet adalah 22 orang. Dengan ukuran diameter 450 mm
ditempatkan pada bulwark dan railing kapal, juga dilengkapi dengan tali
yang terikat dan sempritan serta jenis warna hologram.

5. Perlengkapan keselamatan lainnya.

Kapal ini juga dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang terdiri
dari :

 pemadam kebakaran dengan gas CO2


 Pemadam kebakaran dengan air laut
Dan disetiap kapal juga dilengkapi dengan springkler dan alarm tanda
bahaya, juga dipasang tabung hidran-hidran pada tempat yang strategis.

4.4 Perlengkapan Alat Angkat


1. Penentuan SWL ( safe working load )

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Optimasi SWL dilakukan guna mengverifikasi waktu bongkar/muat kapal.


Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :

Dimana :

W = lama bongkar muat ( menit )

Payload = 9331,725 ton

SWL = kapasitas alat angkat( ton )

SWL = (payload / t) x (10/60)

= (9331,725 / 18 ) x (10 / 60)

= 75,06 ton

Setelahperhitunganlamabongkarmuatdengankapasitasalatangkattertentude
ngan perhitungan SWL. Maka yangterdapatpadabrosur TTS Cargo Crane
brochure makadiperoleh data sebagaiberikut :
Type : CCL
Size : 1600 tm
SWL : 40 ton
Outreach : 25,5 m
Hoist speed : 12,5/32 m/min
Luff time : 63 sec
Slew speed : 0,8 rpm
H2 : 3800 mm
H3 : 1500 mm
D : 2840 mm
Crane weight : 51 ton

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

BAB V

TONASE KAPAL

Tonase kapal yang merupakan hasil dari pengukuran volume ruangan


tertutup pada kapal sangatlah penting untuk diketahui karena besarnya tonase
kapal erat kaitannya dengan pengoperasian kapal tersebut nantinya. Dari segi
ekonomi, tonase kapal akan berpengaruh pada besarnya pengeluaran oleh pemilik
kapal dan besarnya pendapatan pajak pemerintah dari pajak terhadap kapal
tersebut yaitu pada saat kapal akan didocking atau pada saat tambat di pelabuhan.

Adapun besarnya tonase kapal yang didesain dengan tonase kapal yang
didapat setelah dilakukan pengukuran oleh ahli ukur tidak boleh terlalu jauh
perbedaannya karena akan menyebabkan kerugian, baik kerugian untuk pemilik
kapal atau pemerintah.

Tonase pada kapal ada dua macam, yaitu:

1. Gross Tonnage (GT)


2. Netto Tonnage (NT)

5.1. Analisa Data

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : PM 8 TAHUN 2013

1. Ruangan Tertutup ( Aturan 7 ayat 1 )

Ruang-ruang tertutup adalah ruang-ruang yang dibatasi oleh lambung


kapal, oleh dinding penyekat yang tetap atau yang dapat dipindah, oleh geladak-
geladak ataupun penutup-penutup lain selain tenda-tenda tetap ataupun yang dapat
dipindahkan. Tidak ada jalur terputus pada geladak, juga tidak terdapat bukaan-

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

bukaan pada kulit kapal, pada geladak atau penutup suatu ruang,atau pada
dinding-dinding pemisah atau sekat-sekat dari pemisah atau sekat, tidak menutup
kemungkinan bagi suatu ruang untuk disebut sebagai suatu ruang tertutup.

2. Ruangan-ruangan untuk Tonase Kotor ( Aturan 10 )

Ruangan-ruangan yang dihitung untuk mremperoleh tonase kotor terdiri


dari ruangan dibawah geladak ukur dan ruangan-ruangan diatas geladak ukur.

3. Ruang Muatan untuk Tonase Bersih ( Aturan 9 )

Ruangan-ruangan yang termasuk dalam perhitungan tonase bersih


adalah ruang-ruang tertutup yang diperlukan untuk mengangkut muatan, sejauh
ruang tersebut telah dimasukkan dalam perhitungan Tonase kotor.

Untuk menghitung Tonase kapal dapat merujuk berdasarkan Peraturan


Menteri Perhubungan Nomor: PM 8 Tahun 2013 ,dengan 2 Metode yakni :

1) Metode Pengukuran dalam Negeri


2) Metode Pengukuran Internasional

5.2. Pengukuran

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : PM 8 TAHUN 2013

A. Untuk volume Ruangan dibawah geladak ukur, pengukuran dan


penghitungan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Geladak ukur dibagi sejumlah bagian yang jaraknya sama berdasarkan
panjang geladak ukur,

Panjang sampai dengan kurang dari 15 m dibagi 4 bagian

15 meter – kurang dari 30 meter dibagi 6 bagian

30 meter – kurang dari 45 meter dibagi 8 bagian

45 meter – kurang dari 60 meter dibagi 10 bagian

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

60 meter – kurang dari 75 meter dibagi 12 bagian

75 meter – kurang dari 90 meter dibagi 14 bagian

90 meter – kurang dari 105 meter dibagi 16 bagian

105 meter – kurang dari 200 meter dibagi 18 bagian

120 meter atau lebih dibagi 20

2. Dua bagian terakhir di haluan dan buritan masing-masing dibagi 2


(dua) yang jaraknya sama panjang.

3. Pada setiap posisi titik bagi, termasuk kedua titik ujung dari panjang
geladak ukur diambil penampang melintang tegak lurus pada bidang
tengah, sejajar dengan sekat-sekat melintang kapal atau gading-gading dan
diberi nomor urut mulai dari depan ke belakang.

4.Tinggi penampang melintang yang telah ditetapkan sebagaimana yang


dimaksud dalam aturan 13 butir 3 dibagi menjadi sejumlah bagian yang
jaraknya sama berdasarkan tinggi penampang melintang, sebagai berikut :

- Tinggi sampai dengan 6 meter dibagi 5

- Tinggi lebih dari 6 meter dibagi 7

Bagian paling bawah dari pembagian tinggi tersebut dibagi 2 yang


jaraknya sama panjang.

5. Luas penampang melintang dihitung sebagai berikut:

 Lebar pertama dikalikan faktor 0,5


 Lebar kedua dikalikan faktor 2
 Lebar ketiga dikalikan faktor 1,5
 Lebar berikutnya yang bernomor genap dikalikan faktor 4 dan
yang bernomor ganjil dikalikan faktor 2
 Lebar teratas dikalikan faktor 1

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Luas penampang melintang diperoleh dengan mengalikan sepertiga dari


jarak titik bagi tinggi dengan jumlah hasil perkalian lebar-lebar tersebut
atau ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut:

Luas penampang melintang = 1/3 x jt x ∑

Dimana:

jt : jarak titik bagi

∑ A : jumlah hasil perkalian lebar-lebar

dengan faktor tersebut diatas

6. Volume ruangan dibawah geladak ukur kapal dihitung sebagai berikut :

 Panjang geladak ukur dibagai 4 (empat) bagian:


Luas penampang nomor 1, 1 1/2, 2, 2 1/2, 3, 3 1/2, 4, 4 1/2, 5
secara berurut dikalikan faktor 1/2, 2, 1, 2, 1, 2, 1, 2 dan 1/2.

 Panjang geladak ukur dibagi 6(enam) bagian:


Luas penampang nomor 1, 1 1/2, 2, 2 1/2, 3,

4, 5, 5 1/2, 6, 6 1/2, dan 7 secara berurut dikalikan faktor 1/2, 2, 1,


2, 1 1/2, 4, 1 1/2, 2, 1, 2 dan 1/2.

 Panjang geladak ukur dibagi 8(delapan) bagian:


Luas penampang nomor 1, 1 1/2, 2, 2 1/2 dan 3 secara berturut-
turut dikalikan faktor ½, 2, 1, 2, 1 1/2, luas penampang-
penampang bagian akhir yaitu nomor 7, 7 1/2, 8, 8 1/2, 9 berturut-
turut dikalikan dengan faktor 1 1/2, 2, 1, 2 dan ½, luas penampang
lainnya yang bernomor genapdikalikan dengan faktor 4, yang
bernomor ganjil dikalikan dengan faktor 2.

 Panjang geladak ukur dibagi 10 (sepuluh) atau lebih:


Ketentuan tersebut pada huruf g anka 3 berlaku untuk panjang
geladak ukur yang dibagi 10 bagian atau lebih dengan mengganti

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

nomor penampang-penampang bagian akhir sesuai jumlah


pembagian geladak.

7. Volume ruangan dibawah geladak ukur diperoleh dengan mengalikan


sepertiga jarak antara titik-titik bagi dari panjang geladak ukur dengan
jumlah perkalian luas penampang-penampang sebagai mana dimaksud
diatas atau ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

V ruangan dibawah gldk ukur = 1/3 x jp x ∑Lp

Dimana:

Jp : jarak titik bagi panjang geladak ukur

ELp : jumlah hasil perkalian luas penampang- penampang


melintang dengan faktor-faktor.

Perhitungan isi kapal dibawah geladak ukur

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 8 Tahun


2013 untuk kapal yang panjangnya 90 meter hingga kurang dari 105 meter dibagi
16, jarak yang didapat hasil pembagian tersebut adalah 5,835 meter. Pada bagian
terakhir di haluan dan di buritan masing-masing dibagi 2 sama besar, yaitu
masing-masing sepanjang 2,9175 meter.

Tinggi dari setiap penampang melintang hasil pembagian di atas


selanjutnya akan disebut Tinggi Seluruhnya. Untuk perhitungan tonase tinggi
yang akan digunakan bukanlah tinggi seluruhnya kapal melainkan tinggi hasil
pengurangan dari tinggi seluruhnya dengan koreksi lengkung geladak yang
disebut Tinggi Perhitungan. Koreksi lengkung geladak didapat dari tinggi
lengkung geladak pada tengah-tengah lebar kapal dibagi 3 untuk geladak yang
melengkung searah melintang kapal. Untuk tinggi perhitungan masing-masing
penampang. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 8 Tahun

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2013 untuk tinggi lebih 6 meter penampang akan dibagi menjadi 7 bagian yang
jaraknya sama, yang kemudian disebut Jarak titik Bagi Tinggi. Bagian paling
bawah hasil pembagian tersebut dibagi 2 yang jaraknya sama panjang, sehingga
terdapat 9 bagian.

Luas masing-masing penampang didapat dari 1/3 jarak titik bagi tinggi
dikali dengan jumlah hasil perkalian lebar-lebar yang telah dikalikan dengan
faktor masing-masing. Faktor untuk lebar I (terbawah), lebar II, lebar III, lebar
IV, lebar V, lebar VI dan lebar VII (teratas) masing-masing adalah 0,5; 2; 1,5; 4;
2; 4; 1, atau untuk lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran 5.

B. Untuk volume Bangunan Atas, pengukuran dan penghitungan


dilakukan dengan cara sebagai berikut :
B1. Ruangan yang dibangun di atas geladak ukur meliputi akil,
kimbul, kepala palka dan rumah geladak lainnya yang disebut
bangunan atas.

B2. Volume Akil, Kimbul dan bangunan yang merupakan


Akil atau Kimbul yang diperpanjang serta bangunan lain yang
dibatasi oleh dinding lengkung, diukur dan dihitung sebagai
berikut:

a. Menarik garis lurus pada bidang tengah lebar ruangan yang


menghubungkan titik tengah dari tinggi yang diukur pada bagian
depan dan belakang ruangan hingga memotong dinding depan dan
dinding belakang ruangan;

b. Panjang ruangan diperoleh dengan cara mengukur jarak mendatar


kedua titik potong garis tersebut dengan dinding depan dan dinding
belakang ruangan;

c. Panjang dibagi menjadi sejumlah bagian yang sama panjang


berdasarkan panjang ruangan sebagai berikut :

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1) Panjang kurang dari 15 meter dibagi 3;

2) Panjang 15 meter sampai kurang dari 60 meter dibagi 5

3) Panjang 60 meter atau lebih dibagi 7.

Bagian paling depan pada Akil dan paling belakang pada Kimbul
dibagi 2 (dua) yang sama panjang;

d. Pada setiap posisi titik bagi termasuk kedua titik ujung dari
panjang diambil penampang melintang tegak lurus pada bidang
tengah, sejajar dengan sekat-sekat melintang kapal atau gading-
gading dan diberi nomor urut mulai dari depan untuk Akil dan dari
belakang untuk Kimbul;

e. Tinggi penampang diukur pada seperempat lebar terbawah dari


penampang.

f. Lebar penampang diukur pada setengah tinggi penampang;

g. Luas penampang diperoleh dengan mengalikan lebar dan tnggi


penampang;

h. Volume ruangan bangunan dihitung sebagai berikut:

1. Apabila :

a) Panjang ruangan dibagi 3 bagian :

Luas penampang nomor 1, 1(1/2), 2, 3 dan 4 secara berurut


dikalikan dengan faktor ½, 2, 1(1/2), 4, dan 1.

b) Panjang ruangan dibagi 5 bagian :

Luas penampang nomor 1, 1(1/2), 2, 3, 4, 5, dan 6 secara


berurut dikalikan dengan faktor 1/2, 2, 1 (1/2), 4, 2, 4 dan 1.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

c) Panjang ruangan dibagi 7 bagian :

Luas penampang nomor 1, 1(1/2), 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 secara


berurut dikalikan dengan faktor 1/2, 2, 1(1/2), 4, 2, 4, 2, 4 dan 1.

2. Volume ruangan bangunan atas diperoleh dengan mengalikan


sepertiga jarak antara titik-titik bagi panjang ruangan dengan
jumlah perkalian luas penampang-penampang sebagaimana
dimaksud diatas atau ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut

Volume ruangan bangunan atas = 1/3 x jp x LLp

catatan:

jp = jarak titik bagi panjang ruangan

Elp = jumlah hasil perkalian luas penampang-penampang dengan


faktor tersebut

3. Volume ruangan bangunan atas lainnya dan kepala palka dihitung


sebagai berikut:

a. panjang diukur pada seperempat lebar bangunan dari sebelah


dalam dinding ruangan;

b. tinggi diambil di seperempat lebar pada posisi dinding depan,


tengah-tengah panjang dan dinding belakang ruangan, diukur dari
sebelah atas geladak sampai sebelah bawah geladak diatasnya,
kecuali kepala palka yang diukur dari sebelah bawah geladak ukur
sampai sebelah bawah tutup kepala palka; dst.

Untuk perhitungan Tonase Kotor ( GT ) berdasarkan PM Nomor 8 tahun


2013, digunakan rumus:

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

GT = K1 x V

Dimana :

V = Jumlah Volume ruangan di bawah geladak ukur dan ruangan-


ruangan bangunan atas.

K1 = ),2 + 0,02 log10V, atau sesuai Tabel pada PM 8 Tahun 2013

Sedangkan untuk perhitungan Tonase Bersih (NT) berdasarkan PM


Nomor 8 tahun 2013, digunakan rumus:

NT = (K2 . Vc (4d/3D)2) + (K3 (N1 + N2)/10))

Dimana:

Vc = Jumlah volume ruang-ruang muat.

K2 = 0,2 + 0,02 log 10 Vc. ( Atau sesuai Tabel )

K3 = 1,25 x (GT + 10.000)/10.000.

D = Ukuran dalam terbesar di bagian tengah kapal, yang


dinyatakan dalam meter.

D = Sarat terbesar di bagian tengah kapal, dinyatakan dalam


meter.

N1 = Jumlah penumpang di dalam kamar yang berisi tidak lebih


dari 8 tempat tidur.

N2 = Jumlah penumpang-penumpang lainnya.

Untuk Tonase Bersih digunakan juga ketentuan sebagai berikut:

a. Jika N1 + N2 kurang dari 13 (tiga belas), maka N1 + N2 dihitung sama


dengan 0 (nol).

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

b. Dalam hal nilai faktor (4d/3D)2 lebih besar dari 1 (satu).


Dipergunakan nilai faktor sama dengan 1.

c. Dalam hal nilai faktor K2 . Vc (4d/3D)2 kurang dari 0,25 GT,


dipergunakan nilai faktor sama dengan 0,25 GT.

d. NT tidak boleh kurang dari 30% GT

5.3. Penyajian Data

DATA KAPAL RANCANGAN

Kapal ini mempunyai ukuran utama sebagai berikut :

Lbp : 93,36 meter

Lwl : 97,07 meter

B : 16,65 meter

H : 6,82 meter

T : 5,05 meter

V : 14,32 knot

1. VOLUME DIBAWAH GELADAK UKUR

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 8 Tahun 2013

 Tabel Luasan Penampang dibawah Geladak ukur

nomor -nomor   16 15.5 15


tinggi seluruhnya     2.8789 3.845
geladak Lengkung   0.00 0.19 0.25

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Koreksi geladak   0.00 0.06 0.08


Tinggi perhitungan   0.00 2.82 3.76
Jarak Tinggi bagi dari
  0.00 0.40 0.54
titik
no. lebar faktor lebar lebar lebar
7 1   9.377 12.551
6 4   8.9275 12.319
5 2   8.3042 11.9203
4 4   7.6809 11.4431
3 2   7.0575 10.8273
2 4   6.4342 9.9411
1 1.5   5.8109 8.3202
0.5 2   5.4993 6.7386
0 0.5 2 5.1876 3.955
jumlah hasil kali lebar   1 154.57955 220.794
1/3 jarak titik- titik bagi
  0 0.134113651 0.1791108
tinggi
luas Penampang A   0 20.73122779 39.546589
luas Penampang B        
Jumlah A dan B   0 20.73122779 39.546589

14.5 14 13 12 11 10 9 8
7.895 7.7768 7.6979 7.5527 7.4991 7.4508 7.903 7.903
0.29 0.30 0.31 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
0.10 0.10 0.10 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11
7.80 7.68 7.59 7.44 7.39 7.34 7.79 7.79
1.11 1.10 1.08 1.06 1.06 1.05 1.11 1.11
lebar lebar lebar lebar lebar lebar lebar lebar
14.502 15.248 15.632 16.2692 16.4655 16.65 16.65 16.65

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1 5 9
14.959 15.416
14.007 16.1485 16.465 16.65 16.65 16.65
9 7
12.970 14.188 15.171
16.0347 16.4577 16.65 16.65 16.65
9 8 8
10.202 12.257
14.875 15.9143 16.4118 16.65 16.65 16.65
9 2
13.611
3.93 7.8096 15.3684 16.2287 16.65 16.65 16.65
8
2.0357 4.6806 9.9629 14.0586 15.7832 16.65 16.65 16.65
1.7154 3.4644 6.4497 10.827 14.2522 16.0612 16.37 16.37
1.1851 2.643 4.5269 8.0545 12.3121 14.8765 15.6 15.6
0.0268 0.2256 1.6706 3.874 7.813 11.009 12.69 12.69
158.24 197.43 253.78
297.8475 326.3873 342.3993 345.15 345.15
3 2 2
0.3713 0.3654 0.35448755 0.35187285 0.34951428 0.3710 0.3710
0.3616
5 8 6 7 6 5 5
58.763 72.157 91.768 105.583232 114.846831 119.673446 128.06 128.06
3 9 6 2 8 8 7 7
               
58.763 72.157 91.768 105.583232 114.846831 119.673446 128.06 128.06
3 9 6 2 8 8 7 7

7 6 5 4 3 2 1.5 1 0.5 0
7.903 7.9187 7.9921 8.2087 8.3804 8.54 8.5956 8.6515 8.6872  
0.1516 0.0
0.33 0.33 0.30 0.28 0.24 0.18 0.11 0.06
5 0
0.0505 0.0358
0.11 0.11 0.10 0.09 0.08 0.06 0 0
5 9
0.0
7.79 7.81 7.89 8.12 8.30 8.48 8.55 8.62 8.69
0
1.11 1.12 1.13 1.16 1.19 1.21 1.22 1.23 1.24 0.0

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

0
lebar lebar lebar lebar lebar lebar lebar lebar lebar  
16.314 15.194 13.919 11.942
16.65 9.0523 7.5827 5.3828 2.8785  
5 2 1 8
16.310 15.072 13.353 11.011
16.65 8.0867 6.5389 4.5752 1.9469  
4 6 7 8
14.952 12.698
16.65 16.31 9.9133 6.9743 5.3996 3.6404 1.1348  
2 4
14.878 12.078
16.65 16.31 8.8328 5.746 4.2457 2.549 0.6013  
6 8
14.677
16.65 16.27 11.283 7.7457 4.3662 3.2782 1.7487 0.409  
6
14.139 10.226
16.65 16.17 6.6938 3.67 2.972 1.6995 0.7012  
2 3
15.606 12.243
16.37 8.2354 5.2959 3.2467 2.4292 1.6244 1.0219  
9 6
15.6 14.319 9.9238 6.4916 4.0082 2.0238 1.5877 1.1639 0.7666  
10.968
12.69 5.882 2.7528 0.9468 0 0 0 0  
2
334.16 291.96 169.84 110.66 86.783 56.220 22.029
345.15 231.23  
9 9 8 2 9 2 8
0.3710 0.3757 0.3864 0.3952 0.4037 0.4069 0.4102 0.4136
0.3719  
5 5 7 8 9 1 7 8
128.06 124.27 109.70 89.363 67.136 44.684 23.065 9.1131
35.313  
7 8 8 8 7 4 3 8
                   
128.06 124.27 109.70 89.363 67.136 44.684 23.065 9.1131
35.313 0
7 8 8 8 7 4 3 8

 Volume di Bawah Geladak Ukur

( Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 8 Tahun 2013 )

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Panjang gldk dibawah gldk ukur : 93.36


Jarak titik-titik bagi dari panjang : 5.835
Fakto
Nomor r Luas Hasil kali
penampang   penampang  
0 0.5 0 0
9.11318305 18.22636
0.5 2 7 6
23.0653133 23.06531
1 1 2 3
35.3129832 70.62596
1.5 2 8 7
2 1.5 44.68 67.03
3 4 67.14 268.55
4 2 89.36 178.73
5 4 109.71 438.83
6 2 124.28 248.56
7 4 128.07 512.27
8 2 128.07 256.13
9 4 128.07 512.27
10 2 119.67 239.35
11 4 114.85 459.39
12 2 105.58 211.17
13 4 91.77 367.07
14 1.5 72.16 108.24
14.5 2 58.76 117.53
15 1 39.55 39.55
15.5 2 20.73 41.46
16 0.5 0.00 0.00
Jumlah hasil kali     4024.646

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1/3 jarak titik-titik bagi dari


panjang     1.945
Volume (m3)     7827.936
Volume dibawah geladak
    7827.936
ukur (V1)=

 Tabel Luasan Bulbous Bow


Bow

Nomor-nomor
Penampang 5 4 3 2 1 0.5 0

Tinggi 0.000 4.121 0.000


seluruhnya 0 2.2732 3.5074 4.0830 0 3.2584 0

Geladak
lengkung 0.00 0.06 0.04 0.03 0.00 0.00 0.00

Koreksi geladak
lengkung 0.00 0.02 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00

Tinggi
Perhitungan 0.00 2.25 3.49 4.07 4.12 3.26 0.00

Jarak titik bagi


dari tinggi 0.000 0.450 0.699 0.815 0.824 0.652 0.000
No. Fakto Leba Leba Leba
lebar r r Lebar Lebar Lebar r Lebar r

0.143
0 3.1765 2.0063 1.2606 0.0172 0
6 1 5

0.198
0 3.0141 1.8962 1.1727 0.2075 0
5 4 5

0.521
0 2.7191 1.8961 1.256 0.3839 0
4 2 7

0.844
0 2.2145 1.8029 1.3691 0.4792 0
3 4 1

2 1.5 0 1.3437 1.345 1.1912 0.815 0.3725 0

1 2 0 0.7385 0.7768 0.6675 0.489 0.206 0

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

0 0.5 0 0.058 0.01 0 0 0 0

Jumlah hasil kali 33.050 24.170 17.061 7.557 4.5025


lebar   0 7 9 6 8 5 0
1/3 jarak titik
bagi tinggi   0.00 0.15 0.23 0.27 0.27 0.22 0.00
Luas penampang
A   0.00 4.96 5.63 4.63 2.08 0.98 0.00
Luas penampang
B                
Jumlah A   0.000 4.962 5.630 4.635 2.076 0.978 0.000

 Volume Bulbous Bow


( Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 8 Tahun 2013 )

Bow

Panjang : 12.6155
2.10258333
Jarak titik-titik bagi dari panjang : 3
Fakto
Nomor r Luas Hasil kali
penampan
penampang   g  
0 1 0.000 0.000
1 4 0.978 3.912
2 2 2.076 4.152
3 4 4.635 18.538
4 2 5.630 11.260
5 4 4.962 19.848
6 1 0.000 0.000
Jumlah hasil kali     57.711

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1/3 jarak titik-titik bagi dari


panjang     0.701
Volume (m3)     40.447
       
Volume Bolbous Bow =   40.447

Total Volume dibawah geladak ukur (Va) = ( V1 +V2 ) m


= 7827.936 +40.447
= 7868,384 m3

2. VOLUME BANGUNAN ATAS

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 8 Tahun 2013

 Forecastle Deck

forecastle deck
Panjang     8.14 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   2.71303 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 0 0 0.5 0
1.5 2.20 0.55 1.21 2 2.42588
2 2.27 2.00 4.54 1.5 6.81552
3 2.20 4.35 9.56 4 38.258
4 2.20 6.60 14.51 1 14.5099
Jumlah hasil kali       62.0093
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   0.904

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Isi dengan
m3(v1)       56.08

 Main Deck

main deck
Panjang     23.80 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   4.76 meter
Fakto Hasil
Nomor tinggi lebar luas r kali
Pnmpn
Pnmpng     g    
1 0.00 0.00 0.00 0.5 0
13.623
1.5 2.505 4 0 2 0
2 2.51 14.66 36.77 1.5 55.1574
3 2.50 15.77 39.50 4 157.984
4 2.50 16.14 40.37 2 80.7402
5 2.50 16.14 40.38 4 161.505
6 2.50 16.52 41.28 1 41.2807
           
           
Jumlah hasil kali       496.667
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.587
Isi dengan
m3(v2)       788.05

 Poop Deck

popdeck
Panjang     18.60 meter

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Jarak titik-titik bagi


panjang   3.72 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 0 0.00 0.5 0
1.5 2.40 13.74 32.97 2 65.9414
2 0.40 12.55 5.02 1.5 7.53234
3 2.40 13.55 32.52 4 130.077
4 2.40 13.55 32.52 2 65.0386
5 2.40 13.55 32.52 4 130.077
6 2.40 13.55 32.52 1 32.5193
           
           
Jumlah hasil kali       431.186
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.240
Isi dengan m3(v3)       534.67

 Boat Deck

boat deck
Panjang     17.40 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   3.48 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 0 0.00 0.5 0
1.5 2.40 12.24 29.38 2 58.7664
2 2.40 12.89 30.93 1.5 46.3907
3 2.40 9.78 23.47 4 93.8851

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

4 2.40 13.55 32.52 2 65.0386


5 2.40 13.55 32.52 4 130.077
6 2.40 13.55 32.52 1 32.5193
           
           
Jumlah hasil kali       426.677
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.160
Isi dengan m3(v4)       494.95

 Bridge Deck

bridge deck
Panjang     14.40 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   4.8 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 2.40 9.80 23.52 0.5 11.7596
1.5 2.40 9.80 23.52 2  
2 2.40 9.80 23.52 1.5 35.2789
3 2.40 13.61 32.67 4 130.677
4 2.40 13.61 32.67 1 32.6693
           
           
Jumlah hasil kali       210.385
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.600
Isi dengan m3(v5)       336.62

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

 Naxigation Deck

navigation deck
Panjang     10.80 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   3.6 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0.00 0.00 0.00 0.5 0
1.5 2.22 9.80 21.78 2 43.5675
2 2.22 11.15 24.78 1.5 37.177
3 2.22 11.15 24.78 4 99.1387
4 2.22 11.15 24.78 1 24.7847
           
           
Jumlah hasil kali       204.668
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.200
Isi dengan m3(v6)       245.60

 Ambang Palka 1

Ambang Palka 1
Panjang     14.40 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   4.8 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 0 0.00 0.5 0
1.5 0.60 6.00 3.60 2 7.2

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

2 0.60 6.00 3.60 1.5 5.4


3 0.60 6.00 3.60 4 14.4
4 0.60 6.00 3.60 1 3.6
           
           
Jumlah hasil kali       30.6
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.600
Isi dengan m3(v7)       48.96

 Ambang Palka 2

Ambang Palka 2
Panjang     14.40 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   4.8 meter
Nomor tinggi Lebar luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 8.417 0.00 0.5 0
1.5 0.60 8.417 5.05 2 10.1004
2 0.60 8.417 5.05 1.5 7.5753
3 0.60 8.417 5.05 4 20.2008
4 0.60 8.417 5.05 1 5.0502
           
           
Jumlah hasil kali       42.9267
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.600
Isi dengan m3(v8)       68.68

 Ambang Palka 3

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

Ambang Palka 3
Panjang     14.40 meter
Jarak titik-titik bagi
panjang   4.8 meter
Nomor tinggi Lebar luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 8.417 0.00 0.5 0
1.5 0.60 8.417 5.05 2 10.1004
2 0.60 8.417 5.05 1.5 7.5753
3 0.60 8.417 5.05 4 20.2008
4 0.60 8.417 5.05 1 5.0502
           
           
Jumlah hasil kali       42.9267
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   1.600
Isi dengan m3(v9)       68.68

 Engine Casing

Engine Casing
Panjang     6.20 meter
Jarak titik-titik bagi panjang   2.06557 meter
Leba
Nomor tinggi r luas Faktor Hasil kali
Pnmpng     Pnmpng    
1 0 0 0.00 0.5 0
1.5 2.30 4.20 9.66 2 19.32
2 2.30 4.20 9.66 1.5 14.49
3 2.30 4.20 9.66 4 38.64
4 2.30 4.20 9.66 1 9.66
           

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

           
Jumlah hasil kali       82.11
1/3 jarak titik-titik bagi panjang   0.689
Isi dengan m3(v10)       56.53

Jumlah Total Volume kapal diatas Geladak ukur


= (v1+v2+v3+v4+v5+v6+v7+v8+v9+v10) m3
= ( 56,08 + 788,05 + 534,67 + 494,95 + 336,62 + 245,60 + 48,96 +
68,68 + 68,68 + 56,53 ) m3
= 2698,80 m3
Jadi total volume adalah = volume dibawah geladak ukur + volume diatas geladak

V. dibawah geladak ukur = 7868,384m3

V. diatas geladak ukur = 2698,80 m3

Volume total = 10613,3 m3

3. VOLUME RUANG MUAT

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 8 Tahun 2013

 Luasan Ruang Muat 1


Ruang Muat I

Nomor-nomor
Penampang 6 5 4 3 2 1 0

6.944 7.042 7.197 7.330 7.434 7.543 7.643


Tinggi seluruhnya 4 7 6 8 8 0 1

Geladak lengkung 0.32 0.30 0.28 0.26 0.22 0.17 0.11

Koreksi geladak
lengkung 0.11 0.10 0.09 0.09 0.07 0.06 0.04

Tinggi Perhitungan 6.84 6.94 7.10 7.25 7.36 7.49 7.61

Jarak titik bagi dari


tinggi 1.140 1.157 1.184 1.208 1.227 1.248 1.268

No. lebar Faktor Leba Leba Leba Leba Leba Leba Lebar

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

r r r r r r

15.80 5.689
14.9 13.98 12.82 10.8 8.663
6 1 6 3

15.78 4.855
14.7 13.43 11.93 9.756 7.432
5 4 6 8

15.77 3.876
14.49 12.8 10.88 8.578 6.173
4 2 1 2

15.76 2.692
14.33 12.2 9.827 7.411 5.091
3 4 6 7

15.70 11.40 1.937


14.01 8.701 6.399 4.076
2 2 5 5 7

15.47 1.859
13.2 10.27 7.523 5.473 3.715
1 4 4 2

13.89
0 1 1 100.8 7.976 5.834 4.067 2.793 1.611

280.7 56.55
Jumlah hasil kali lebar   5 341.7 214 174.9 135.4 96.9 9
1/3 jarak titik bagi
tinggi   0.38 0.39 0.39 0.40 0.41 0.42 0.42
106.6 131.8
Luas penampang A   7 0 84.46 70.42 55.38 40.30 23.90
Luas penampang B*)                
23.89
Jumlah A   106.7 131.8 84.5 70.42 55.38 40.30 7

 Volume Ruang Muat 1

RUANG MUAT I

Panjang : 27
Jarak titik-titik bagi dari panjang : 4.5
Fakto Hasil
Nomor r Luas kali
Penampang   penampan  

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

g
0 1 23.897 23.897
1 4 40.298 161.191
2 2 55.375 110.751
3 4 70.420 281.679
4 2 84.463 168.926
5 4 131.797 527.188
6 1 106.671 106.671
1380.30
Jumlah hasil kali     2
1/3 jarak titik-titik bagi dari
panjang     1.500
2070.45
Volume (m3)  
4
       
2070.45
Volume dibawah geladak ukur (v1) =
4

 Luasan Ruang Muat 2


Ruang Muat II

Nomor-nomor
Penampang 6 5 4 3 2 1 0

6.493 6.900 6.900 6.900 6.913 6.913 6.944


Tinggi seluruhnya 7 0 0 0 8 8 4

Geladak lengkung 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33 0.32

Koreksi geladak
lengkung 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11

Tinggi Perhitungan 6.38 6.79 6.79 6.79 6.80 6.80 6.84

Jarak titik bagi dari


tinggi 1.064 1.132 1.132 1.132 1.134 1.134 1.140

Leba Leba Leba Leba Leba Leba


No. lebar Faktor r r r r r r Lebar

6 1 16.65 16.6 16.6 16.6 16.6 16.4 15.80

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

15.78
16.65 16.6 16.02 16.6 16.6 16.4
5 4 6

15.77
16.65 16.6 16.02 16.6 16.6 16.4
4 2 1

15.76
16.65 16.6 16.02 16.6 16.6 16.38
3 4 6

15.70
16.65 16.6 16.02 16.6 16.6 16.37
2 2 5

16.64 15.47
16.6 16.02 16.6 16.6 16.37
1 4 4 4

16.28 13.89
0 1 6 16.29 12.29 12.86 12.86 15.59 1

299.3 280.7
Jumlah hasil kali lebar   1 298.5 285.2 295.1 295.1 294.1 5
1/3 jarak titik bagi
tinggi   0.35 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38
106.1 112.6 107.5 111.3 111.5 111.1 106.6
Luas penampang A   3 0 6 0 3 7 7
Luas penampang B*)                
106.6
Jumlah A   106.1 112.6 107.6 111.3 111.5 111.2 7

 Volume Ruang Muat 2

RUANG MUAT II

Panjang 21.6
Jarak titik-titik bagi dari panjang :     3.6
Fakto Hasil
Nomor r Luas kali
penampan
Penampang   g  
0 1 106.671 106.671

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

1 4 111.175 444.699
2 2 111.530 223.059
3 4 111.303 445.213
4 2 107.558 215.116
5 4 112.595 450.381
6 1 106.134 106.134
1991.27
Jumlah hasil kali     4
1/3 jarak titik-titik bagi dari
panjang     1.200
2389.52
Volume (m3)    
9
       
Volume dibawah geladak ukur 2389.52
   
(v2)= 9

 Luasan Ruang Muat 3


Ruang Muat III

Nomor-nomor
Penampang 6 5 4 3 2 1 0

6.583 6.528 6.483 6.437 6.451 6.455 6.493


Tinggi seluruhnya 0 7 8 9 0 1 7

Geladak lengkung 0.32 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33

Koreksi geladak
lengkung 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11

Tinggi Perhitungan 6.48 6.42 6.37 6.33 6.34 6.34 6.38

Jarak titik bagi dari 1.079 1.070 1.062 1.054 1.057 1.057 1.064

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

tinggi

Leba Leba Leba Leba Leba Leba


No. lebar Faktor r r r r r r Lebar

6 1 16.13 16.36 16.53 16.7 16.65 16.65 16.65

15.99
16.25 16.46 16.7 16.65 16.65 16.65
5 4 2

15.82
16.16 16.4 16.67 16.65 16.65 16.65
4 2 3

15.61
16.08 16.34 16.55 16.65 16.65 16.65
3 4 2

14.90 16.09
15.61 16.42 16.63 16.65 16.65
2 2 7 6

12.84 16.64
14.59 15.56 16.11 16.54 16.65
1 4 5 4

8.905 16.28
0 1 2 11.7 13.66 14.89 15.84 16.26 6

264.2 299.3
Jumlah hasil kali lebar   9 279.3 288.6 295.2 298.4 299.3 1
1/3 jarak titik bagi
tinggi   0.36 0.36 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
102.1 103.7 105.1 105.4 106.1
Luas penampang A   95.08 99.60 9 6 2 9 3
Luas penampang B*)                
106.1
Jumlah A   95.08 99.60 102.2 103.8 105.1 105.5 3

 Volume Ruang Muat 3

RUANG MUAT III

Panjang : 21.6
Jarak titik-titik bagi dari panjang : 3.6
Fakto Hasil
Nomor r Luas kali

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

penampan
Penampang   g  
0 1 106.134 106.134
1 4 105.492 421.968
2 2 105.120 210.239
3 4 103.756 415.024
4 2 102.193 204.387
5 4 99.598 398.393
6 1 95.078 95.078
1851.22
Jumlah hasil kali     4
1/3 jarak titik-titik bagi dari
panjang     1.200
2221.46
Volume (m3)  
9
       
2221.46
Volume dibawah geladak ukur (v3)=
9

Total Volume Ruang Muat = (v1+v2+v3) m3


= (2070,454+2389,529+2221,469)
= 6681,45 m3

4. TONASE

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 8 Tahun 2013

 Tonase Kotor (GT)


Rumus :
GT = K1 X V
Dimana K1 = 0.2 + 0.02 x Log 10 x V

V = Jumlah Volume ruang dibawah geladak ukur + Volume ruangan –


ruangan bangunan atas

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

= 10613,3 m3

K1 = 0.2 + 0.02 x Log 10 x V

= 0.2+ 0.02 x log10 x 10613,3

= 0.281

K1= Interpolasi

INTERPOLASI
10000 0.28
10613.3 ? 0.28042931
15000 0.2835

Sehingga Tonase Kotor ( GT )

= 0.281 x 10613,3

= 2977,21 m3

 Tonase Bersih (NT)


Rumus :
NT = K2 Vc (4d/3D)2 + K3( ( N1 + N2 )/10)
Dimana :

Vc = Jumlah Volume ruang Muatan

K2 = 0.2 + 0.02 x Log 10 x Vc

= 0.2 + 0.02 x Log 10 x 6681,45 m3

= 0.400

K3 = 1,25 ((GT + 10.000)/10,000)

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

= 1,25 ((2997,21 + 10.000)/10,000)

= 1,622

D = (ukuran dalam terbesar dibagian tengah kapal)

= 16,65 m

d = (sarat terbesar dibagian tengah kapal)

= 5.05

N1 = (jumlah penumpang dalam kamar yang berisi tidak lebih dari 8


tempat tidur)

=0

N2 = (jumlah penumpang-penumpang lainnya)

=0

N1+N2 = 0

Sehingga,

NT = K2 Vc (4d/3D)2 + K3( ( N1 + N2 )/10)


NT = 0,400 x 6681,45 ((4x5,05)/(3x16,65))x2 + 1,622 x ( ( 0 +
0 )/10)
NT = 2673,581 m3
 Catatan : NT tidak boleh kurang dari 30 % GT, maka nilai NT
yang diambil adalah 30 % GT

Pengujian :

30 % x GT = 30 % x 2673,581

= 801,774 m3

Nilai NT memenuhi syarat 30% dari GT, karena nilai NT lebih besar dari nilai 30% GT.
Seingga NT yang diambil adalah 2673,581 m3

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Pada tugas mata kuliah “GENERAL ARRANGEMENT AND TONASE” diberi
2 sub tugas yaitu menyelesaikan paletakan ruangan, perhitungan dan gambar dari:

a. General arrangement (rencana umum) yang meliputi penetuan letak - letak ruangan
yang ada di atas kapal.

b. Tonase yaitu menghitung Tonase bersih (NT) dan Tonase kotor (GT) dengan tujuan
untuk mengetahui biaya yang harus dibayarkan pada saat kapal bersandar di
pelabuhan untuk melakukan bongkar muat.

c. Dalam penentuan luas kamar tiap crew kapal termasuk kapten, untuk kapal dengan
DWT diatas 3000 ditentukan berdasarkan layout atau berdasarkan kebutuhan

d. Dari hasil perhitungan Tonase Kapal dapat ditarik kesimpulan :


Tonase kotor (GT) : 2977,21
Tonase bersih (NT) : 2673,581

6.2. Saran
1. Perlunya pemahaman dan pemberian materi yang sama oleh tiap Dosen
Pembimbing agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengerjaan tugas
2. Reverensi yang di gunakan kadang tidak dimengerti, oleh karena itu diharapkan
agar dosen dapat memberikan bimbingan tambahan kepada mahasiswa.

ILHAM (D31115307)
GENERAL ARRANGEMENT AND GROSS TONAGE

DAFTAR PUSTAKA

- Brosur Mesin, Marine Engine A motorship Supplement 2012


- Brosur Crane, TTS Cargo Crane 2013
- Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 8 Tahun 2013
- Peraturan Menteri Pehubungan : KM 70 tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal
- Gaguk Suhardjito, Tetang Rencana Umum, tahun 2012
- “Ship Design and Ship Construction”’, tahun 1977
- Prof. Harval Phoels, “Ship Design and Ship Theory” , University of Hanouver,
Jakarta, Surabaya/Indonesia, tahun 1979
- IRE.J.C.Arkenbout Schokker, IR.E.M.Neuerburg, “The Design of Merchant Ship”,
H. Stam Haarlem Antwerpen, Jdakarta, tahun 1953
- Himpunan Tarif Jasa Maritim, Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tahun
1987.
- Robert Taggart,”Ship Design andConstruction”, The Society of Naval Architecs and
Marine Engineers One World Trade Center, New York, tahun 1980

ILHAM (D31115307)

Anda mungkin juga menyukai