BAB I
PENDAHULUAN
Tahanan dalam dunia perkapalan merupakan suatu hal yang teramat penting
untuk dikalkulasi secara tepat karena sangat berkaitan dengan penentuan daya
mesin yang bekerja di atas kapal. Pada kenyataaannya dalam pengoperasian suatu
kapal sering terjadi bahwa kecepatan yang diinginka sering tidak sesuai dengan
perencanaan atau daya mesin yang terpasang kadang terlalu besar. Untuk
menyesuaikan besar daya mesin dengan kecepatan yang dinginkan, maka harus
diketahui besar tahanan yang terjadi pada kapal tersebut. Oleh karena itu penting
bagi mahasiswa untuk mengetahui bagaimana cara menentukan besar tahanan suatu
kapal dan bagaimana hubungan antara tahanan dengan daya mesin kapal untuk
mencapai kecepatan tertentu. Berangkat dari hal tersebut, maka disusunlah tugas
tahanan kapal rancangan. Dan dari hasil perhitungan nantinya akan digunakan
untuk perhitungan selanjutnya yaiitu penentuan besar daya mesin utama kapal yang
tercakup dalam mata kuliah propulsi kapal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE GULDHAMMER
BAB III
PERHITUNGAN TAHANAN
ALGORITMA PERHITUNGAN
a) Menentukan lima jenis kecepatan kapal
b) Menghitung luas permukaan basah
c) Menghitung froude number
d) Menghitung koefisien tahanan gesek
e) Menghitung koefisien tahanan sisa
f) Menghitung koefisien tahanan sisa akibat rasio B/T
g) Menghitung koefisien tahanan sisa akibat letak LCB
h) Menghitung koefisien tahanan sisa akibat adanya bagian-bagian tambahan
i) Menghitung koefisien tahanan sisa akibat adanya bulbous bow
j) Menghitung koefisien tahanan sisa akibat bentuk badan kapal
k) Menghitung koefisien tahanan sisa total
l) Menghitung koefisien tahanan gesek
m) Menghitung koefisien tahanan gesek hasil koreksi
n) Menghitung koefisien tahanan akibat kekasaran
o) Menghitung koefisien tahanan angin
p) Menghitung koefisien tahanan steering
q) Menghitung koefisien tahanan total
r) Menghitung tahanan total kapal
s) Menghitung tahanan total kapal akibat jalur pelayaran
t) Menghitung daya efektif kapal
8
= 2908,706708 m2
= 2960,48067 m2
= 2819,737994 m2
10
= 2896,308458 m2
Menurut R.E Froude, hambatan gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V m
( )
s
Fn=
√ g × LWL
5,916
Fn =
√ 9,81×113,19
= 0,18
6,430
Fn =
√ 9,81×113,19
= 0,19
6,944
Fn =
√ 9,81×113,19
= 0,21
7,459
Fn =
√ 9,81×113,19
= 0,22
11
7,973
Fn =
√ 9,81×113,19
= 0,24
Koefisien Tahanan Sisa (103 CR) dihitung dengan mempertimbangan nilai CR.
LWL 113,19
Dimana CR = 1 /3 = = 5,12. Dari grafik 5.5.7 dan 5.5.8 diperoleh
∇ (10822,33)1/ 3
nilai 103 CR1 :
x y
5,12 =
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5 5 = 0,90
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5.5 5,5 = 0,80
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 =interpolasi
y = y1+((x-x1)*(y2-y1)/(x2-x1))
= 0,877
x y
5,12 =
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5 5 = 1,17
12
x y
5,12 =
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5 5 = 1,27
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5.5 5,5 = 1,17
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 =interpolasi
y = y1+((x-x1)*(y2-y1)/(x2-x1))
= 1,247
x y
5,12 =
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5 5 = 1,70
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5.5 5,5 = 1,40
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 =interpolasi
y = y1+((x-x1)*(y2-y1)/(x2-x1))
= 1,630
13
x y
5,12 =
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5 5 = 2,10
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 = fig.5.5 5,5 = 1,80
Menentukan harga 103 CR untuk L/V1/3 =interpolasi
y = y1+((x-x1)*(y2-y1)/(x2-x1))
= 2,030
14
15
6) LCB
16
Sehingga :
Pada kecepatan 5,916 m/s,
17
10) Menentukan Tahanan Sisa Akibat Bentuk Badan Kapal (103 CR6)
(Sv. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal; halaman 131)
Koreksi untuk 103 CR akibat bentuk gading ditentukan dengan bentuk fore
body dan after body dengan rincian sebagai berikut :
Ekstrim U Ekstrim V
Fore Body
- 0,1 + 0,1
Ekstrim U Ekstrim V
After Body
+ 0,1 -0,1
Pada perancangan kapal ini, bentuk badan kapal bagian depan dan bagian
belakang kapal berbentuk standar, yaitu penampang yang bukan benar-benar
berbentuk U dan V, sehingga tidak diperlukan adanya koreksi.
v (m/s) 103 CR
5,916 3,168
6,430 3,947
6,944 4,427
7,459 5,714
7,973 7,344
v × LWL
Rn =
❑
Dimana :
Sehingga :
5,916× 113,19
Rn =
1,9 x 10−6
= 562677953
6,430× 113,19
Rn =
1,9 x 10−6
20
6,944 ×113,19
Rn =
1,9 x 10−6 6
= 660534988
7,459× 113,19
Rn =
1,9 x 10−6
= 709463506
7,973× 113,19
Rn =
1,9 x 10−6
= 758392024
103 CF = 0,075
¿¿¿
103 CF = 0,075
¿¿¿
0,075
=
¿¿¿
= 0,00165
21
103 CF = 0,075
¿¿¿
0,075
=
¿¿¿
= 0,00163
0,075
103 CF =
¿¿¿
= 0,075
¿¿¿
= 0,00161
103 CF = 0,075
¿¿¿
0,075
=
¿¿¿
= 0,00160
0,075
103 CF =
¿¿¿
= 0,075
¿¿¿
= 0,00158
22
Dimana :
= (1 - 3% × S) + S
= 2983,197711
= 1,03
Sehingga :
23
LWL (m) CA
100 0,4
113,19 ?
150 0,2
CA =
y1+((x-x1)*(y2-y1)/(x2-
y = x1))
103 CA = 0,3472
24
Dimana :
v (m/s) 103 CR 103 CF’ 103 CA 103 CAA 103 CS 103 CRT
5,916 3,168 0,00165 0,3472 0,07 0,04 0,002
6,430 3,947 0,00163 0,3472 0,07 0,04 0,002
6,944 4,427 0,00161 0,3472 0,07 0,04 0,002
7,459 5,714 0,00160 0,3472 0,07 0,04 0,002
7,973 7,344 0,00158 0,3472 0,07 0,04 0,002
Dimana :
Sehingga :
26
EHP(Hp)=(23)/735,5
EHP(W)=(3)x(22)
Hp
w
1115398,245
832324,636
1298397,314
1739982,240
1793500,715
2403470,308
2807532,069
3762373,726
4334939,868
5809252,917
27
800000
700000
Tahanan Total RT ( N )
Grafik hubungan
Guldhammer V(m/s) dengan
600000 RT (N)
500000
400000
300000
200000
100000
0
4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
Kecepatan V (m/s)
28
PERHITUNGAN TAHANAN
METODE HOLTROP DAN MENNEN
ALGORITMA PERHITUNGAN
a) Menentukan lima jenis kecepatan kapal
b) Menghitung tahanan gesek
c) Menghitung tahanan tambahan kapal
d) Menghitung tahanan gelombang kapal
e) Menghitung tahanan akibat transom
f) Menghitung tahanan akibat bulbous bow
g) Menghitung tahanan akibat angin
h) Menghitung daya efektif kapal
PERHITUNGAN TAHANAN
1) Menentukan minimal empat macam kecepatan kapal dalam satuan knot
untuk diselidiki (catatan : jarak antar tiap kecepatan adalah 1 knot)
11,5 12,5 13,5 14,5 15,5
30
(Lwl3/Ñ)0,3486/(1 – Cp)0,604247)}
= 1,224
c) Menghitung Tahanan Gesek (RF)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut
:
RF = r/2 x Vs2 x S x Cf x (1+k1)
,Dimana r = 104,51 kg.dt²/m3
Dimana ;
CF = Koefisien gesek (bergantung pada variasi kecepatan)
1+ k1 = Harga faktor lambung yaitu 1,224
= Massa jenis air laut yaitu 1025 kg/m3
S = Luas bidang basah yaitu 2896,308458 m2
v = Variasi kecepatan kapal dalam m/s
Sehingga :
RF1 = 10666,26
Rf selanjutnya berada pada tabel diakhir.
32
Sehingga :
RAPP = 516,5102 kg
Rapp selanjutnya berada pada tabel akhir
1. Harga koefisien l
Lwl/B = 113,19 \ 18,05
= 6,2709
untuk Lwl/B ≤ 12
l= {(1,446.Cp) – (0,03.Lwl/B)
l= 0,8819
2. Harga koefisien C1
Jika Fn < 0,55 maka
B/Lwl = 18,05 \ 113,19
= 0,1595
Untuk 0,11 < B/Lwl ≤ 0,25 , maka
C1= 2223105 (B/Lwl)3,78613.(T/B)1,07961/(90-a)1,37565
C1= 2,0850
C2 = exp(-189
C2 = 0,7644931539704
5.Harga Koefisien M1
fn= 0,24 Cp=0,72
Jika fn < 0,55 dan Cp < 0,8 maka
M1 = [0,0140407(Lwl/T)]-[1,75254.(V^1/3)/Lwl]+[4,79323.(B/Lwl)]-
34
6.Harga Koefisien M2
LWL/V = 133,9996
M2 = 1.69385.CP^2EXP(-0.1FN^-2)
M2 = -0,0390
8. Harga hambatan akibat gelombang (Rw) dapat ditentukan dengan formula fn ≤ 0,4 atau
fn /0,55 maka
Rw = C1.C2.C5.Ñ.r.g.Exp
k
RW = 1213,53 g
Fni = 0,7854
3.Harga hambatan akibat adanya haluan gembung (RB)
0.11exp(-3PB^-2)Fni^3ABT^1.5pg/
RB= (1+Fni^2)
RB = 0,000000001
5,7613 x ((2.9,81.0/(9,72+4,54 x
Ck = 0.82)))^0.5
Ck = 0
2. Harga hambatan bentuk stern transom (RTR)
Ck < 5 maka:
RTR
0,0000
36
Rm = 2617,3340
12396,296
RT = 4
EHP = 977,75
37
38
4000
3500
Metode
Guldhammer
3000
2500
Metode Holtrop
EHP (Hp)
2000
1500
1000
500
0
0 2 4 6 8
Kecepatan (m/s)
39
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan hasil perhitungan tahanan di atas adalah :
1) Tahanan kapal berbading lurus terhadap kecepatan dan kebutuhan daya mesin
kapal.
2) Persentase perbedaan tahanan rata-rata tertinggi terjadi pada kecepatan 13,5
knot yaitu 68,90 %
4) Dari kedua metode perhitungan tahanan dan kebutuhan daya mesin kapal, maka
untuk kapal rancangan menggunakan metod holtrop dengan beberapa
pertimbangan diantaranya :
a. Mempunyai nilai tahanan kapal terkecil pada kecepatan maksimum jika
dibandingkan dengan metode guldhamer.
b. Karena hasil perhitungan tahanan kapal metode holtrop berada pada nilai
terkecil , maka intensitas kebutuhan daya mesin juga akan rendah. Hal itu
sangat menguntungan karena intesitas daya mesin sangat berhubungan
kebutuhan bahan bakar. Sementara telah diketahui bahwa untuk kapal barang
jumlah kebutuhan bahan bakar harus mampu diminimalisir dengan
pertimbangan payload dan cost yang terbuang.
c. Parameter atau komponen tahanan yang diperhitungkan pada metode holtrop
lebih kompleks dan heterogen jika dibandingkan dengan metode guldahamer.
d. Metode holtrop juga lebih mengandalkan perhitungan dengan menggunakan
rumus-rumus empiris berdasarkan hasil eksperimen Holtrop dan Mennen.
Sementara disisi lain, metode guldhamer memadukan antara rumus empiris,
grafik, dan kesepakatan bersama berskala internasional. Ternyata perpaduan
itu dapat menjadi salah satu kelemahan metode guldhamer. Koefisien-
koefisien tahanan yang didapatkan dari grafik sebagai fungsi angka froude
40
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
41
Harval, Sv. Aa. 1974. Resistance and Propultion of Ships. Akademisk Forlag,
Copenhagen.
G.G.J Mennen
LAMPIRAN
42