PENDAHULUAN
Salah satu alat transportasi laut yang sering kita jumpai adalah kapal. Kapal
berfungsi untuk memindahkan barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Ketika beroperasi di laut, sebuah kapal harus memiliki kmampuan untuk
mempertahankan kecepatannya (kecepatan dinas/Vs) seperti yang sudah
direncanakan. Hal ini berarti bahwa, kapal haruslah mempunyai rancangan sistem
propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total
resistace) yang terjadi agar memenuhi standart kecepatan dinasnya (Vs). Penentuan
gaya yang bekerja pada kapal dan gaya yang akan diraancang untuk merespon gaya
tersebut merupakan tahap yang utama dalam merancang kapal. Untuk mengetahui
hambatan sebuah kapal, diperlukan adanya perhitungan. Adapun metode perhitungan
yang digunakan untuk mengetahui hambatan sebuah kapal yaitu dengan
menggunakan pengamatan dan saran dari data yang diambil di kapal serta
mnggunakan model matematis yang ada kaitannya dengan perhitungan numerik
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hambatan dan
Propulsi Kapal. Oleh karena itu, dengan adanya tugas membuat makalah dengan
judul “Hambatan Kapal dan Metode Perhitungan Hambatan Kapal” ini, saya merasa
terbantu sekali. Sebab, selain saya semakin tahu ilmu dari mata kuliah Hambatan dan
Propulsi Kapal ini, saya juga telah mengantongi bekal ilmu untuk saya di semester
depannya mengambil mata kuliah Tugas Merancang Kapal. Dan saya berharap,
dengan adanya tugas ini, saya semakin paham nantinya untuk menjalani mata kuliah
ini sehingga memperoleh ilmu yang bermanfaat dan hasil yang memuaskan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. Penulis dan pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan hambatan pada
kapal
2. Penulis dan pembaca mengetahui apa saja metode-metode yang digunakan
untuk menentukan/menghitung besarnya hambatan pada kapal
3. Penulis dan pembaca bertambah wawasannya tentang ilmu hambatan dan
prpulsi kapal
4. Menjadi referensi bagi pembaca maupun penulis terhadap tugas-tugas yang
serupa
5. Memenuhi tugas mata kuliah Hambatan dan Propulsi Kapal
PEMBAHASAN
Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika kapal melaju
dengan kecepatan dinasnya. Hambatan kapal juga bisa disebut dengan tahanan kapal.
Tahanan kapal merupakan ilmu yang mempelajari reaksi fluida akibat gerakan kapal
yang melalui fluida tersebut. Tahanan tersebut sama dengan komponen gaya yang
bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kecepatan kapal. Adanya gaya hambat yang
timbul ini mengakibatkan diperlukannya gaya dorong untuk melawan gaya hambat
tersebut. Gaya dorong ini dihasilkan oleh mesin kapal agar tercapai kecepatan yang
dikehendaki. Hambatan total kapal dapat dibagi atas beberapa komponen, antara
lain :
Rf = CF. S.Vn
Dimana : Rf = Tahanan Gesek (lb)
CF = Koefisien gesek
S = Luas permukaan basah (ft2)
V = Kecepatan (ft/s)
n = Konstanta yang tergantung pada panjang plat (1,83 ͇@̴͇ 2)
RT = R F + R W + R A
RV = Tahanan Gesek
RW = Tahanan Gelombang
RA = Tahanan Udara
Gambar 1.1 Grafik Hubungan antara Hambatan dan Kecepatan pada Kapal
Salah satu aspek yang perlu diperhatkan dalam melakukan perancangan suatu kapal
adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk melakukan
perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus
mengkalkulasikan besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut dalam
melakukan kegiatan operasionalnya.
Namun, pada makalah ini hanya akan dibahas empat metode, yaitu :
Menentukan koef. Tahanan sisa (Cr) dari grafik Taylor`s Standard series
Cr = /L3
Ct = Cr + Cf + Ca
2.2.2Metode Guldhamer
Metode Guldhamer pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan
Denmark kelahiran Jerman bernama H. E. Guldhamer. Metode ini
berdasarkan penelitian pada Taylor Model Basin, Wageningen , Model
Basin dan Swedish State Shipbuilding Experimental Tank di Swedia.
Penerbitan pertama tentang metode dan kemudian disempurnakan sepuluh
tahun kemudian. Pada metode ini diperkenalkan suatu sistem perhitungan
2.2.3Diagram Lapp
Suatu upaya untuk membuat metode yang dapat dipakai untuk menentukan
tahanan kapal tanpa melakukan percobaan model dilakukan ( Lap, 1956)
dengan memakai hasil dari sejumlah besar model yang dilakukan oleh
Netherlands Ship Model Basin ( NSMB) dari tahun 1935 hingga 1955
Menghitung Coef. Tahanan gesek dengan menggunakan rumus
Schoenherr (A.T.T.C 1947)
2.2.4Metode Holtrop
Selain menggunakan metode Guldhammer yang cendrung menggunakan
grafik dalam menghitung besarnya tahanan dari kapal, maka ada metode lain
yang bisa digunakan, yaitu metode Holtrop, dimana dalam metode ini lebih
10 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
banyak menggunakan rumus dan tetapan yang telah ditetapkan dari awal,
berikut syarat dari kapal yang mampu dihitung tahanannya menggunakan
holtrop :
11 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
Langkah pertama untung menghitung tahanan holtrop adalah menghitung
tahanan gesek , maka cara mengitung tahanan gesek menggunakan holtrop
adalah sebagai berikut :
12 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
1+k 1=0.93+ 0.487118 C14 ¿
L : LWL
CM : Koef. Midship
CB : Koef. Block
CWP : Koef. Waterline
ABT : Luas penampang melintang dari Bulbosbow
RF(1+K1) = 0.5
ρsalt waterV2
CF (1+k1)
e) Tahanan S Tambahan (RAPP)
Tahanan tambahan merupakan
tahanan yang dimiliki kapal karena ada bagian kapal selain lambung kapal
yang tercelup air, maka untuk menghitungnya memerlukan rumus sebagai
berikut :
13 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
SAPP : luas permukaan basah tambahan
CF : koef tahanan gesek dari kapal (ITTC 1957)
AT : luas transom
hB : tinggi pusat bulb dari base line
TF : sarat pada bagian haluan
14 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
iE : setengah sudut masuk, jika tidak diketahui dapat menggunakan rumus
pendekatan
15 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
j) Perhitungan Tahanan Total
16 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika kapal melaju
dengan kecepatan dinasnya. Hambatan kapal juga bisa disebut dengan tahanan
kapal. Hambatan total kapal dapat dibagi atas beberapa komponen, antara lain :
RT = R F + R W + R A
RV = Tahanan Gesek
17 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
RW = Tahanan Gelombang
RA = Tahanan Udara
3.2 Saran
18 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
DAFTAR PUSTAKA
http://gerrynaval.blogspot.co.id/2010/12/hambatan-kapal.html
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/0B70VIeU8sgWba2dNNGRlMHVpbk
E
https://infoana.com/contoh-makalah/
19 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS