Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu alat transportasi laut yang sering kita jumpai adalah kapal. Kapal
berfungsi untuk memindahkan barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Ketika beroperasi di laut, sebuah kapal harus memiliki kmampuan untuk
mempertahankan kecepatannya (kecepatan dinas/Vs) seperti yang sudah
direncanakan. Hal ini berarti bahwa, kapal haruslah mempunyai rancangan sistem
propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total
resistace) yang terjadi agar memenuhi standart kecepatan dinasnya (Vs). Penentuan
gaya yang bekerja pada kapal dan gaya yang akan diraancang untuk merespon gaya
tersebut merupakan tahap yang utama dalam merancang kapal. Untuk mengetahui
hambatan sebuah kapal, diperlukan adanya perhitungan. Adapun metode perhitungan
yang digunakan untuk mengetahui hambatan sebuah kapal yaitu dengan
menggunakan pengamatan dan saran dari data yang diambil di kapal serta
mnggunakan model matematis yang ada kaitannya dengan perhitungan numerik

Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hambatan dan
Propulsi Kapal. Oleh karena itu, dengan adanya tugas membuat makalah dengan
judul “Hambatan Kapal dan Metode Perhitungan Hambatan Kapal” ini, saya merasa
terbantu sekali. Sebab, selain saya semakin tahu ilmu dari mata kuliah Hambatan dan
Propulsi Kapal ini, saya juga telah mengantongi bekal ilmu untuk saya di semester
depannya mengambil mata kuliah Tugas Merancang Kapal. Dan saya berharap,
dengan adanya tugas ini, saya semakin paham nantinya untuk menjalani mata kuliah
ini sehingga memperoleh ilmu yang bermanfaat dan hasil yang memuaskan.

1|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah untuk makalah yang saya susun yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan hambatan kapal?
2. Apa saja metode-metode yang digunakan untuk menghitung hambatan pada
kapal?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. Penulis dan pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan hambatan pada
kapal
2. Penulis dan pembaca mengetahui apa saja metode-metode yang digunakan
untuk menentukan/menghitung besarnya hambatan pada kapal
3. Penulis dan pembaca bertambah wawasannya tentang ilmu hambatan dan
prpulsi kapal
4. Menjadi referensi bagi pembaca maupun penulis terhadap tugas-tugas yang
serupa
5. Memenuhi tugas mata kuliah Hambatan dan Propulsi Kapal

2|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hambatan Kapal

Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika kapal melaju
dengan kecepatan dinasnya. Hambatan kapal juga bisa disebut dengan tahanan kapal.
Tahanan kapal merupakan ilmu yang mempelajari reaksi fluida akibat gerakan kapal
yang melalui fluida tersebut. Tahanan tersebut sama dengan komponen gaya yang
bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kecepatan kapal. Adanya gaya hambat yang
timbul ini mengakibatkan diperlukannya gaya dorong untuk melawan gaya hambat
tersebut. Gaya dorong ini dihasilkan oleh mesin kapal agar tercapai kecepatan yang
dikehendaki. Hambatan total kapal dapat dibagi atas beberapa komponen, antara
lain :

2.1.1 Hambatan Gesek (Rf)


Hambatan gesek terjadi karena adanya suatu volume air yang melekat pada
badan kapal. Hambatan ini terbentuk pada permukaan bagian yang terendam
dari badan kapal yang sedang bergerak atau lebih dikenal sebagai lapisan
batas (boundary layer). Di dalam daerah lapisan batas tersebut, kecepatan
gerak dari pada partikel-partikel zat cair bervariasi dari nol pada permukaan
kulit kapal menjadi maksimum, yaitu sama dengan besarnya kecepatan
aliran zat cair pada tepi dari lapisan batas tersebut. Perubahan atau variasi
kecepatan partikel-partikel zat cair inilah yang mencerminkan adanya
pengaruh intensif gaya-gaya viskositas pada lapisan batas yang
menimbulkan tahanan gesek pada lambung kapal tersebut. Viskositas,
kecepatan kapal dan luas permukaan basah merupakan penyebab utama
tahan ini.

3|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
 W. Froude W. Froude melakukan eksperimen dengan menggunakan
plat datar tipis di tangki percobaan. Kemudian dari hasil percobaan
tersebut W. Froude membuat suatu rumus empiris sebagai berikut :

Rf = CF. S.Vn
Dimana : Rf = Tahanan Gesek (lb)
CF = Koefisien gesek
S = Luas permukaan basah (ft2)
V = Kecepatan (ft/s)
n = Konstanta yang tergantung pada panjang plat (1,83 ͇@̴͇ 2)

 Setelah W. Froude meninggal, anaknya bernama R. E. Froude


meneruskan studi tentang tahanan gesek dari model plat datar tipis dan
telah mengembangkan rumus empiris baru, yaitu :

Dimana : γ = 1000 kg/m3


λ = konstanta sebagai fungsi dari panjang pada
temperatur air tawar = 15º

2.1.2 Hambatan Gelombang (Rw)


Kapal yang bergerak dalam air akan mengalami hambatan sehingga
menyebabkan terbentuknya suatu system gelombang. Sistem gelombang ini
terbentuk akibat terjadinya variasi tekanan air terhadap lambung kapal pada
saat kapal bergerak dengan kecepatan tertentu. Ada tiga jenis gelombang
yang biasanya akan terbentuk pada saat kapal bergerak, yaitu gelombang
haluan, gelombang melintang pada sisi lambung, dan gelombang buritan.
Energi yang dibutuhkan untuk membentuk system gelombang ini diperoleh
dari gerakan kapal ini sendiri. Pemindahan energi ini dianggap
menggambarkan adanya suatu gaya yang menghambat gerak maju dari kapal
dan dianggap sebagai hambatan gelombang.

4|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
2.1.3 Hambatan Bentuk (RP)
Hambatan ini terjadi karena terbentuknya partikel-partikel air yang bergerak
dalam satuan pusaran (eddy). Pusaran-pusaran ini terjadi antara lain karena
bentuk-bentuk yang tidak stream line, bentuk yang demikian ini terdapat di
bagian belakang kapal. Akibat terjadinya arus eddy ini, pada bagian buritan
tekanan yang terjadi tidak dapat mengimbangi tekanan pada bagian depan
sehingga timbullah suatu gaya yang melawan gerak maju dari kapal.

2.1.4 Hambatan Udara (Ra)


Hambatan ini terjadi pada badan kapal yang berada di atas permukaan air.
Seperti halnya pada badan kapal yang berada di bawah garis air, maka
hambatan udara juga terbagi dua, yaitu hambatan gesek dan hambatan
bentuk. Besarnya tahanan dipengaruhi oleh proyeksi luas penampang,
bentuk kapal diatas garis air, kecepatan dan arah angin Kecuali dalam cuaca
buruk, maka hambatan udara yang dialami kapal hanya berkisar 2% -4%
dari hambatan total.

2.1.5 Hambatan Tambahan (Rad)


Hambatan ini terjadi karena adanya penonjolan daripada alat-alat bantu pada
lambung kapal seperti kemudi, lunas sayap, zinc anode, bentuk buritan, dll.
Besarnya hambatan ini dapat mencapai sepuluh persen dari hambatan total
yang dialami.

2.1.6 Hambatan Sisa (Rr)


Hambatan sisa merupakan gabungan dari hambatan gelombang, hambatan
bentuk, hambatan udara dan juga hambatan tambahan. Sehingga dalam
berbagai metode perhitungan hambatan total dikenal dua buah komponen
hambatan, yaitu hambatan gesek dan hambatan sisa.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hambatan total yaitu :

RT = R F + R W + R A

5|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
Dengan : RT = Tahanan Total

RV = Tahanan Gesek

RW = Tahanan Gelombang

RA = Tahanan Udara

Gambar 1.1 Grafik Hubungan antara Hambatan dan Kecepatan pada Kapal

Keterangan : - Low Speed : Tahanan Gesek

- High Speed : Tahanan Gelombang


- Hump (Hollow) : tergantung dari panjang dan kecepatan
kapal

Salah satu aspek yang perlu diperhatkan dalam melakukan perancangan suatu kapal
adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk melakukan
perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus
mengkalkulasikan besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut dalam
melakukan kegiatan operasionalnya.

2.2 Metode-Metode Perhitungan Hambatan Kapal

6|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
Tahanan/hambatan dalam dunia perkapalan merupakan suatu hal yang
teramat penting untuk dikalkulasi secara tepat karena sangat berkaitan dengan
penentuan daya mesin yang bekerja di atas kapal. Namun, pada kenyataaannya,
dalam pengoperasian suatu kapal sering terjadi bahwa kecepatan yang diinginkan
sering tidak sesuai dengan perencanaan atau daya mesin yang terpasang kadang
terlalu besar. Untuk menyesuaikan besar daya mesin dengan kecepatan yang
dinginkan, maka harus diketahui besar tahanan yang terjadi pada kapal tersebut.

Dalam melakukan perancangan kapal, diperlukan adanya estimasi besarnya


daya penggerak berdasarkan besarnya nilai hambatan kapal tersebut. Kemudian hasil
estimasi tersebut akan dikoreksikan dengan metode-metode perhitungan hambatan.
Untuk menentukan besar tahanan dari suatu kapal, dapat diperoleh dengan jalan
menghitung setiap konponen tahanan yang ada pada suatu kapal sehingga diperoleh
keseluruhan jumlah tahanan kapal tersebut. Ada banyak metode yang dapat
digunakan dalam perhitungan hambatan dalam menentukan besarnya daya penggerak
antara lain:

a. Diagram Taylor dan Gertler


b. Metode Guldhammer
c. Diagram Lapp
d. Metode Yamagata
e. Metode Ayre Rammers
f. Metode Holtrop

Namun, pada makalah ini hanya akan dibahas empat metode, yaitu :

a. Diagram Taylor dan Gertler


b. Metode Guldhammer
c. Diagram Lapp
d. Metode Holtrop

2.2.1 Metode Taylor (Taylor`s Standard Series)

7|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
Diagram Taylor (1933 ) dibuat berdasarkan hasil percobaan model yang
dilakukan dengan memakai serangkaian (seri) model yang garis
rancangannya didasarkan pada garis rancangan badan kapal penjelajah
Inggris. Range parameter dari Taylor`s Series yaitu
- Cp : 0.48 to 0.86
- B/T : 2.25, 3.00 dan 3.75
- Cm : 0.95
- ∇/L3 : 0.70 x 10-3 to 8.75 x 10-3

Dan untuk menghitung luas permukaan basah (S)

Dimana : S = Luas permukaan basah


∆ = Displacement (ton)
L = Panjang kapal (m)
C = Koefisien luas permukaan basah
Cm = Koefisien midship
Menghitung Froude Number (Fn)

Menentukan koef. Tahanan sisa (Cr) dari grafik Taylor`s Standard series

Cr = /L3

Dimana : = Volume Displacement (m3)


L = Panjang kapal (m)

Menghitung Reynolds Number (Rn)

Menghitung coef. Tahanan gesek (Cf) dengan rumus ITTC 1957

8|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
Menentukan Ca dari panjang kapal

Menghitung koef. Tahanan total

Ct = Cr + Cf + Ca

Menghitung Tahanan Total Kapal (Rt)

2.2.2Metode Guldhamer
Metode Guldhamer pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan
Denmark kelahiran Jerman bernama H. E. Guldhamer. Metode ini
berdasarkan penelitian pada Taylor Model Basin, Wageningen , Model
Basin dan Swedish State Shipbuilding Experimental Tank di Swedia.
Penerbitan pertama tentang metode dan kemudian disempurnakan sepuluh
tahun kemudian. Pada metode ini diperkenalkan suatu sistem perhitungan

9|Makalah Hambatan dan Propulsi Kapal


RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
dengan pembacaan diagram-diagram yang dikembangkan dari rumus-rumus
empiris maupun non empiris.

2.2.3Diagram Lapp
Suatu upaya untuk membuat metode yang dapat dipakai untuk menentukan
tahanan kapal tanpa melakukan percobaan model dilakukan ( Lap, 1956)
dengan memakai hasil dari sejumlah besar model yang dilakukan oleh
Netherlands Ship Model Basin ( NSMB) dari tahun 1935 hingga 1955
 Menghitung Coef. Tahanan gesek dengan menggunakan rumus
Schoenherr (A.T.T.C 1947)

 Menghitung Coef. Tahanan sisa (ζr)

Dengan : Ax = Luas penampang melintang maksimum

 Menghitung Tahanan Kapal

 Menghitung Tahanan Total Kapal

2.2.4Metode Holtrop
Selain menggunakan metode Guldhammer yang cendrung menggunakan
grafik dalam menghitung besarnya tahanan dari kapal, maka ada metode lain
yang bisa digunakan, yaitu metode Holtrop, dimana dalam metode ini lebih

10 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
banyak menggunakan rumus dan tetapan yang telah ditetapkan dari awal,
berikut syarat dari kapal yang mampu dihitung tahanannya menggunakan
holtrop :

Range of variables for statistical power prediction method at MARIN


Ship type Max. Cp L/B B/T
Fn

Tanker, Bulk 0.24 0.73 – 0.85 5.1 – 7.1 2.4 – 3.2


Carriers (Ocean)

Trawlers, 0.38 0.55 – 0.65 3.9 – 6.3 2.1 – 3.0


Coaster

Containerships 0.45 0.55 – 0.67 6.0 – 9.5 3.0 – 4.0

Cargoliners 0.30 0.56 – 0.75 5.3 – 8.0 2.4 – 4.0

Ro-Ro, car- 0.35 0.55 – 0.67 5.3 – 8.0 3.2 – 4.0


ferries

a) Batasan pada Metode Holtrop


- Fn hingga 1.0
- Cp : 0.55 – 0.85
- B/T : 2.10 – 4.00
- L/B : 3.90 – 14.90

b) Menghitung Tahanan Gesek

11 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
Langkah pertama untung menghitung tahanan holtrop adalah menghitung
tahanan gesek , maka cara mengitung tahanan gesek menggunakan holtrop
adalah sebagai berikut :

 Mencari Length of the run (Lr)


Rumus dari Lr adalah seperti di bawah ini :

 Factor C14 (stern shape accounter)

Ketentuan untuk factor C14 ada;ah sebagai berikut :

c) Perhitungan Form Factor

Untuk mencari factor 1 + k1 rumusnya adalah sebagai berikut :

12 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
1+k 1=0.93+ 0.487118 C14 ¿

d) Luas Permukaan basah (S), bila tidak diketahui dapat dihitung


dengan formula :

L : LWL
CM : Koef. Midship
CB : Koef. Block
CWP : Koef. Waterline
ABT : Luas penampang melintang dari Bulbosbow

Setelah mendapatkan nilai 1 + k1 maka kita bisa mencari nilai tahanan


gesek yang dipengaruhi oleh factor tersebut rumusnya adalah sebagai
berikut

RF(1+K1) = 0.5
ρsalt waterV2
CF (1+k1)
e) Tahanan S Tambahan (RAPP)
Tahanan tambahan merupakan
tahanan yang dimiliki kapal karena ada bagian kapal selain lambung kapal
yang tercelup air, maka untuk menghitungnya memerlukan rumus sebagai
berikut :

13 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
SAPP : luas permukaan basah tambahan
CF : koef tahanan gesek dari kapal (ITTC 1957)

f) Tahanan Gelombang (RW); untuk Fn < 0.4

Untuk menghitung tahanan gelombang adalah menggunakan cara sebagai


berikut :

AT : luas transom
hB : tinggi pusat bulb dari base line
TF : sarat pada bagian haluan

14 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
iE : setengah sudut masuk, jika tidak diketahui dapat menggunakan rumus
pendekatan

g) Tahanan Tambahan dari Bulbous bow (RB)

h) Tahanan Tambahan dari Transom (RTR)

i) Model – ship correlation resistance (RA)

15 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
j) Perhitungan Tahanan Total

16 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika kapal melaju
dengan kecepatan dinasnya. Hambatan kapal juga bisa disebut dengan tahanan
kapal. Hambatan total kapal dapat dibagi atas beberapa komponen, antara lain :

a. Hambatan gesek (Rf)


b. Hambatan gelombang (Rw)
c. Hambatan bentuk (Rp)
d. Hambatan udara (Ra)
e. Hambatan tambahan (Rad)
f. Hambatan sisa (Rr)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hambatan total yaitu :

RT = R F + R W + R A

Dengan : RT = Tahanan Total

RV = Tahanan Gesek

17 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
RW = Tahanan Gelombang

RA = Tahanan Udara

Adapun metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung


hambatan/tahanan kapal antara lain :
a. Diagram Taylor dan Gertler
b. Metode Guldhammer
c. Diagram Lapp
d. Metode Yamagata
e. Metode Ayre Rammers
f. Metode Holtrop

3.2 Saran

Demikian pokok bahasan mengenai pengertian hambatan/tahanan kapal


beserta metode perhitungannya yang dapat penulis paparkan. Besar harapan
penulis makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak, khususnya bagi
penulis sendiri yang telah menyusunnya. Oleh karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah
ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di waktu yang akan datang.

18 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS
DAFTAR PUSTAKA

http://gerrynaval.blogspot.co.id/2010/12/hambatan-kapal.html

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/0B70VIeU8sgWba2dNNGRlMHVpbk
E

https://infoana.com/contoh-makalah/

19 | M a k a l a h H a m b a t a n d a n P r o p u l s i K a p a l
RATNA NASHIHATUL PUTRI-04411640000010
Departemen Teknik Transportasi Laut FTK-ITS

Anda mungkin juga menyukai