Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HAMBATAN GELOMBANG

MATA KULIAH HAMBATAN KAPAL

Disusun Oleh:
1) Abiyyu Haidar (21090117120010)
2) Fadjri Prawiro U.S (21090117120005)
3) Amaytana Cindy Armela (21090117120031)
4) Lantip Adhi Hamdani (21090017140001)
5) Fahrul Luqman Sani (21090117120011)
6) Stefanus Victorino CandraWijaya(21090117120037)
7) Ahmad Rizal Mustofa (21090117120033)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Makalah Hambatan
Kapal, Hambatan Gelombang” guna memenihi tugas mata kuliah Hambatan Kapal.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak –pihak yang telah membantu
penulis dalam menyusun laporan ini, yaitu :
1. Yang terhormat Bapak Dr. Eng Deddy Chrismianto, S.T.,M.T. selaku Kepala Jurusan S1
Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro yang telah memberikan izin untuk membuat
makalah ini.
2. Yang saya hormati Bapak Parlindungan Manik S.T.,M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah
Hambatan Kapal yang telah memberikan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
maka kritik dan saran sangat penulis harapkan.

Semarang,31 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 3
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………... 6
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hambatan gelombang adalah hambatan yang terjadi akibat pergerakan kapal
baik pada fluida ideal (tanpa viskositas) maupun non ideal (berviskositas), gaya yang
bekerja adalah gaya potensial. Untuk kedalaman laut yang sangat dalam hingga tidak
terhingga gelombang akan membentuk suatu lintasan berbentuk lingkaran. Sedangkan
pada perairan dangkal gelombang akan membentuk suatu lintasan berbentuk elips
seperti gambar berikut. Hambatan Gelombang Kapal yang bergerak dalam air akan
mengalami hambatan sehingga menyebabkan terbentuknya suatu system gelombang.
Sistem gelombang ini terbentuk akibat terjadinya variasi tekanan air terhadap lambung
kapal pada saat kapal bergerak dengan kecepatan tertentu. Energi yang dibutuhkan
untuk membentuk system gelombang ini diperoleh dari gerakan kapal ini sendiri.
Pemindahan energi ini dianggap menggambarkan adanya suatu gaya yang menghambat
gerak maju dari kapal dan dianggap sebagai hambatan gelombang.
Yang terjadi karena perbedaan tekanan tadi. Pada kapal-kapal yang didesign
dengan bulbous bow akan mereduksi wave-making resistance ini secara signifikan,
karena bulbous bow akan menghasilkan system gelombang tersendiri yang akan
mengintervensi system gelombang kapal secara negative. Dan intervensi dari kedua
system gelombang ini akan saling meniadakan masing-masingnya.
1. Terjadi pengurangan tekanan akibat gelombang di daerah pressure field oleh
bulbousbow yang kemudian mengaikbatkan pengurangan besarnya wave
making resistacne.
2. Pengaruh bagian atas bulbousbow dan daerah perpotongannya dengan
lambung menyebabkan menurunnya komponen aliran fluida di daerah
haluan kapal.
3. Terdapat penambahan hambatan gesek antara permukaan lambung kapal
dengan fluida karena bertambahnya surface area oleh luasan bulbousbow.
4. Berubahnya efisiensi propulsi oleh peran bulbousbow pada area aliran fluida
di sekitar lambung kapal.
5. Terjadinya perubahan pada wave braking resistance
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hambatan Gelombang


Hambatan gelombang merupakan hambatan gelombang yang di sebabkan oleh
gerakan pola gerakan kapal.Bagi kapal-kapal yang berkecepatan rendah dan sedang hambatan
akibat timbulnya ombak hanya sekitar 25% dari hambatan total kapal. Sedangkan untuk kapal
yang berkacepatan tinggi hambatan gelombang bisa mencapai 50% dari hambatan total kapal.
Ombak sisi kapal yang sedang berlayar terdiri dari ombak haluan, ombak bahu muka, ombak
bahu belakang dan ombak buritan. Ombak haluan dan buritan terdiri dari :

 Seri ombak yang memancar


Ombak ini memancar menjauhi kapal, yang mana garis-garis puncak ombak condong
ke belakang terhadap garis tengah kapal.

 Seri ombak yang melintang


Ombak ini berjalan ke arah membelakangi kapal, dan garis-garis puncak ombak tegak
lurus terhadap garis tengah kapal.

Berdasarkan pengamatan pada sebuah titik tunggal yang bergerak sepanjang garis lurus pada
permukaan air, terdiri dari 2 jenis gelombang :

1. Gelombang melintang (Transverse wave) yang tegak lurus terhadap arah gerak dan
gelombang ini bererak bersama benda/ kapal.
2. Gelombang divergen (diverging wave) yang bergerak menyebar ke samping dari benda/
kapal yang bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan air.

B. Penyebab Terjadinya Hambatan Kapal


Kapal yang bergerak dalam air akan mengalami hambatan sehingga menyebabkan
terbentuknya suatu sistem gelombang. Sistem gelombang ini terbentuk akibat terjadinya
variasi tekanan air terhadap lambung kapal pada saat kapal bergerak dengan kecepatan
tertentu
C. Rumus Hambatan Gelombang
Hambatan gelombang Rw timbul karena adanya gelombang yang berpengaruh pada
gerakan kapal pada permukaan cairan, sedangkan kecepatan energi gelombang (u) lebih
kecil dari kecepatan perlambatan gelombang (c).
 Kecepatan energi bergantung dari dalamnya (H) cairan, dan berubah dalam interval
:
 Untuk cairan dengan kedalaman H =u =C
 Hambatan gelombang Rw dapat dihitung dengan tekanan hidrodinamic (Pd)
pada permukaan benda.
Rw = Pd. Cos (P,X) . ds
Dari formula energi balance :
Rw . Vo + W = Vo . Eo
Dimana: :
 Eo = Energi penuh gelombang
 Vo = Kecepatan gelombang
 W = Besaran yang berhubungan dengan kecepatan energi u
 W = U .Eo
Sehingga diperoleh : Rw = . Eo
Dalam keadaan sesungguhnya bila ditulis formula untuk hambatan gelombang :
2
Rw =
Dimana : a = amplitudo gelombang
K = 2 = panjang gelombang
Untuk keadaan cairan tak terhingga ( H = `), didapat :
Rw = 2
D. Pengaruh Hambatan Pada Gelombang Pada Gerakan Kapal
Gelombang dapat menimbulkan masalah untuk kapal, diantaranya:
 Menyebabkan getaran pada kapal sebagai akibat dari turbulensi.
 Tidak memaksimalkan kinerja propeller secara optimal.
 Houging dan Shaging dan puntiran pada kapal.
 Menyebabkan stabilitas kapal kurang baik
 Meningkatkan kemungkinan terjadinya korisi pada lambung yang terkena
turbulen untuk mencegahnya yaitu dengan :
1) Menghindari adanya bentuk lambung yang menghasilkan turbulen.
2) Menentukan sudut masuk yang sesuai pada kapal
3) Dengan memberikan spray strip pada haluan untuk mencegah
spray resistance
4) Memberikan boulbous pada haluan
E. Cara Mengatasi Hambatan Gelombang
Tahanan gelombang merupakan hasil dari system gelobang sepanjang lambung kapal
yang terjadi karena perbedaan tekanan tadi. Pada kapal –kapal yang di design dengan
bulbous bow akan mereduksi wave-making resistance ini secara signifikan, karena
bulbous bow menghasilkan system gelombang tersendiri yang akan mengintervensi
system gelombang kapal secara negative. Dan intervensi dari kedua system gelombang
ini akan saling meniadakan masing – masingnya.

F. Contoh Soal

 Panjang kapal ( Lpp ) : 139,68 m

 Panjang kapal yang tercelup air ( LWL ) : 143,87 m

 Lebar kapal ( B ) : 24,56 m

 Sarat kapal ( T ) : 8,53 m

 Tinggi sampai Upper Deck ( H ) : 12,86 m

 Kecepatan Dinas Kapal ( Vs ) : 14,48 knot

 Type Kapal : TANKER

 Koefisien Block ( Cb ) : 0,76

 Koefisien Prismatic ( Cp ) : 0,77

 WSA kapal ( S ) : 4731,9 m2

 LCB kapal : 0,61 m

 Volume displacement ( Ñ ) : 22547.75 m3


 Displacement ( D ) : 23159.94 ton

 Koefisien midship ( CM ) : 0,99

 Radius pelayaran (S) : Balikpapan - Kuala Belait, Brunei

Darussalam
(942 nautical miles)

Perhitungan tahanan kapal ini menggunakan metode holtrop (1984), Dalam menghitung
tahanan kapal dengan menggunakan metode holtrop ada beberapa komponen tahanan yang harus
kita tentukan. Komponen– komponen tahanan tersebut antara lain menentukan :

1. Tahanan gesek ( Rv )
2. Tahanan gelombang ( Rw )
3. Perhitungan hubungan model dengan kapal (model ship allowance) RCA

Untuk mencari tahanan gelombang kapal (Rw) adalah :


Dimana

Fn = 0,2103
Untuk Fn ≤ 0,4
C1 = 2223105C43,7861(T/B)1,0796(90 – iE)-1,3757
C4 = koefisien yang tergantung pada rasio B/L
C4 = 0,2296 (B/L)0,3333  Untuk B/L ≤ 0,11
C4 = B/L  Untuk 0,11≤ B/L ≤ 0,25
C4 = 0,5 – 0,0625.(B/L)  Untuk B/L  0,25
B/L = 0,1707 (0,11≤ B/L ≤ 0,25)
Maka, C4 = B/L
C4 = 0,1707
C43.7861 = 0,0012396

T B 1.0796
= 0,3199

iE = Setengah sudut masuk garis air (½.49o)


= 29,5o ( dari pemodelan Delftship)
= 0,51507 rad (dimana 1 o = л/180 rad)

90  iE 1,3757 = 0,0021


C1 = 2223105.C43,7861(T/B)1,0796(90 – iE)-1,3757
= 2223105.(0,000986) (0,366).(0,00205)
= 1,8171

C2 =
1.89 Ar bt b
e (
B.T .(r b  i)
)
Kapal dengan Bulb

=1 Kapal tanpa Bulb

A bt = Amid C abt

( Ket. C abt adalah Cros section cofisient, range nilai 0.064 sampai 0.122)

Sumber: Kracht 1970 bulbous bow design and contruction

A bt = 207,60*0,0711

= 14,7620

rb = 0.56. (A bt )^0.5

=0.56.( 14,7620)^0.5

=2.15

I = Tft-Hb-0.44464.rb

=(4,69)-(4,69)-0.44464.(2,15)

= -0,9559
C2 = 0.019167
𝑇 𝐴
C3 = 1 − 0,8(𝐵𝑇𝐶𝑚 )

AT = Luas transom yang tercelup air (V=0)


= WSA cant part
= 14,22 m2 (dari tabel E, TR Hidrostatik Bonjean)
14,22
C3 = 1 − 0,8(24,56.8,53.0,99)

= 0,9451
d = -0,9
𝐿 𝛻 1/3 𝐵
m1 = 0,01404(𝑇) − 1,7525 ( ) − 4,7932 ( 𝐿 ) − 𝐶5
𝐿

Nilai c5 adalah dihitung sebagai berikut :


C5 = 8,0798Cp – 13,8673Cp2 + 6,9844Cp3 Untuk Cp  0,8
C5 = 1,7301 – 0,7067.Cp  Untuk Cp  0,8
Cp = 0,77
C5 = (8,0798. (0,77)– 13,8673.(0,772)+ 6,9844. (0,773))
= 1,1881
m1 = 143,87 22547,751/3 24,56
0,01404  1,7525  4,7932  1,1881
= -2,1138 8,53 143,87 143,87

e = 2,7182818
m1Fnd
e = 2,7182818(-2,063*4,2759)
= 0,0002
m2 = c .0,4.e 0,034.Fn3, 29
6
−3,29
𝑒 −0,034𝐹𝑛 = 0,0032
c6 = -1,69385  L3/ 512
c6 = -1,69385 + (L/1/3 – 8)/2,3  512 < L3/ 1727 c6
= 0  L3/> 1727
L3/ = 132,075
c6 = -1,69385
−3,29
m2 = −1,69385.0,4. 𝑒 −0,034.𝐹𝑛
m2 = -1,69385.0,4.0,0032
= -0,0022
 = 1,446.Cp – 0,03.L/B  Unt L/B ≤ 12
 = 1,446.Cp – 0,36  Unt L/B > 12
L/B = 5,85
 = (1,446 . 0,77) – (0,03 . 5,85)

 = 0,9372

Cos (.Fn-2 ) = -0,1195


m2. cos(.Fn-2 ) = 0,0003
Jadi tahanan gelombang kapal (Rw) adalah :
RW
W

 C1C 2 C 3 e m1Fn  m2 cos Fn  2
d

W = berat kapal pada muatan penuh = ..g


= 1.025 . 29972,90 . 9,81
= 226.723,269 kN
Rw/W = (1,8154 x 0.019167x 0,9451 x 0,0002) + (-0,0003)
= 0.0002642
Rw = 0.599 kN

CA = 0,006 . (Lwl + 100)-0,16 – 0,00205 (dari PNA vol II hal 93)


= 0,00044004
Jadi Tahanan total kapal adalah :

V S tot C F (1  k )  C A   W W
1 2 R
Rt =
2 W

.1,025.7,4485 2.4753,1112 0,00154(1,2707)  0,00044004  (0,599)


1
=
2
= 323,8544 kN
BAB III
PENUTUP

Hambatan Gelombang Kapal yang bergerak dalam air akan mengalami hambatan
sehingga menyebabkan terbentuknya suatu system gelombang. Sistem gelombang ini
terbentuk akibat terjadinya variasi tekanan air terhadap lambung kapal pada saat kapal
bergerak dengan kecepatan tertentu. Energi yang dibutuhkan untuk membentuk system
gelombang ini diperoleh dari gerakan kapal ini sendiri. Pemindahan energi ini dianggap
menggambarkan adanya suatu gaya yang menghambat gerak maju dari kapal dan
dianggap sebagai hambatan gelombang.

Anda mungkin juga menyukai