Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah yang dilimpahkan oleh Allah SWT
sehingga proses penyusunan laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini berjudul LAPORAN
HIDROSTATIK DAN BONJEAN disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah desain
rencana garis Program Studi Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Kalimantan semester III
periode 2021 - 2022
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian dari beberapa pihak. Saya
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing saya dalam mengerjakan mata kuliah
desain rencana garis yakni Ibu Amalia Ika Wulandari, S.T., M.T. dan Pak Uswah pawara,
ST.,M.Sus Sci serta pihak lainnya yang telah membantu dalam menyelesaikan Desain
Rencana Garis ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat kepada kita semua, terutama bagi penyusun
sendiri, dan dapat memberikan pelajaran dan pencerahan. Penyusun menyadari bahwa tak ada
manusia yang sempurna. Dan tak ada manusia yang luput dari kesalahan. Oleh karena itu
penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusun dapat
memperbaiki guna membantu menyelesaikan tugas-tugas selanjutnya dengan lebih baik.
I.3. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan kurva ini adalah agar mahasiswa mampu dalam:
a. Memahami pembuatan kurva hidrostatik
b. Memahami kurva-kurva yang terdapat pada kurva hidrostatik antara lain:
Displacement, Moulded Displacement, Water Line Coefficient (Cw), Midship
Coefficient (Cm), Block Coefficient (Cb), Prismatic Coefficient (Cp), Midship Sectional
Area (MSA), Water Plan Area (WPA), Wetted Surface Area (WSA), Longitudinal Center
of Buoyancy to Metacenter (LBM), Longitudinal Center of Keel to Metacenter (LKM),
Transverse Center of Keel to Metacenter (TKM), Keel Center of Buoyancy (KB),
Midship to Center of Buoyancy ( B), Midship to Center of Floatation ( F), Moment to
Change Trim One Centimeter (MTC), Ton per Centimeter Immersion (TPC) dan
Displacement due to One Centimeter of 3Trim (DDT).
c. Memahami pembuatan kurva bonjean
2. KB (Keel of Buoyancy)
Keel of Buoyancy adalah adalah jarak antara dasar kapal (keel) ke titik Bouyancy (B)
yang mempunyai satuan meter (m).
TKM
LKM = LBM + KB
Jarak titik apung terhadap titik tengah memanjang kapal (m). Seperti juga Lcb, tanda
(-) menunjukkan bahwa titik Lcf terletak di belakang midship dan (+) menunjukkan
bahwa titik Lcf terletak di depan midship. Bila dilihat secara memanjang kapal sarat
kapal sebelum terjadi trim dan setelah mengalami trim akan berpotongan disatu titik
yaitu titik F (Flotation), yaitu titik berat bidang garis air saat trim, atau dengan kata lain
titik putar trim adalah dititik F. Grafik displasement pada Kurva Hidrostatik bisa dipakai
bila kapal tidak mengalami trim atau titik F tepat pada midship.
Besarnya MSA bisa dihitung dengan cara mengukur masing-masing lebar kapal untuk
beberapa sarat. Dari hasil pengukuran tersebut kemudian diintegralkan kearah vertikal.
Dimana :
2
MSA = 2x1/3xh'x Σ YS' (m )
h' = jarak antar sarat ( m )
Σ YS' = jumlah perkalian ½ lebar kapal dengan faktor Simpson kearah vertikal
Pada sarat nol MSA berharga nol, karena h' berharga nol.
DDT dapat digunakan untuk menghitung besarnya displasement saat trim. Dimana
besarnya DDT adalah:
DDT =
(F TPC )
LPP
LBM
Gambar 1.9 Jarak Titik tekan Keatas dengan titik metacenter kapal
Perbandingan antara Luas garis air dengan luas kotak yang mempunyai ( L x B ).
Gambar 1.16. . Kurva Bonjean digunakan untuk menghitung displasemen kondisi trim
B. Tabel B
1. Tabel B adalah perhitungan untuk mainpart
2. Pada tabel B dilakukan perhitungan berdasarkan hasil yang didapat dari tabel
A.
3. Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
- Lwl : panjang garis air pada water line yang ditinjau
- B : lebar garis air paling atas dari interval yang ditinjau
- d : tinggi garis air paling atas dari interval yang ditinjau
- α : jarak station
- β : jarak tiap waterline pada interval yang ditinjau
- β’ : tinggi water line tengah pada interval yang ditinjau
- t : tebal pelat kapal
- ρ : massa jenis air
- Volume Displacement
1 1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 = 2 × × × 𝛼 × 𝛽 × ∑1[𝑚3 ]
3 3
- Moulded Displacement
𝜌
𝑀𝑜𝑢𝑙𝑑𝑒𝑑 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 = × 𝑊𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 [𝑡𝑜𝑛]
1000
- MSA s.d.WL = luas midship dari WL 0 m sampai dengan garis air teratas pada
interval yang ditinjau.
- Cm = koefisien midship
𝑀𝑆𝐴 𝑠. 𝑑. 𝑊𝐿
𝐶𝑚 =
𝐵×𝑑
- Cb = koefisienblok
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑠. 𝑑. 𝑊𝐿
𝐶𝑏 =
𝐿𝑤𝑙 × 𝐵 × 𝑑
- IT = momen inersia melintang garis air teratas pada interval yang ditinjau
1 1
𝐼𝑇 = 2 × × × 𝛼 × ∑5 [𝑚4 ]
3 3
- F = jarak titik berat luas garis air teratas pada interval yang ditinjau terhadap
midship
∑6×𝛼
𝐹 = ∑4 [𝑚]
C. Tabel C s.d.Tabel H
• Tabel C s/d tabel E1 merupakan tabel perhitungan cant part. Hal-hal yang dihitung
secara garis besar sama dengan perhitungan main part.
• Tabel E2 merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant part
untuk WSA, Shell Displacement, WPA dan F.
• Tabel F merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant part untuk
LBM dan TBM.
• Tabel G merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant partuntuk
moulded Displacement, KB dan B.
• Tabel H merupakan data akhir Hidrostatic Calculation untuk seluruh badan kapal
sampai dengan sarat penuh.
• Tabel I dan Tabel J merupakan tabel data perhitungan Bonjean sampai dengan
Upper Deck Side Line (sheer).
Pembagian water line untuk gambar hidrostatik curves dan bonjean curves adalah
sebagai berikut.
i. WL 0 ~ WL 0,1
ii. WL 0,1 ~ WL 0,5
iii. WL 0,5 ~ WL 1
iv. WL 1 ~ WL 2
v. WL 2 ~ WL 3
vi. WL 3 ~ WL 4
vii. WL 4 ~ WL 5
viii. WL 5 ~ WL 6
Pembagian station adalah 20 station dimulai dari After peak (Ap) hingga fore peak (Fp).