O
L
E
H
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa.Karena
atas berkat dan rahamat-Nya lah Kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini Kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pelabuhan
semester ganjil tahun ajaran 2022-2023. Adapun topik yang dibahas didalam
makalah ini adalah ANALISIS PERGERAKAN KAPAL.
Daftar
Isi..........................................................................................................................
..iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
..................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada umumnya teori mengolah gerak kapal dapat kita pelajari secara baik apabila
kita mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi pada olah gerak kapal. Tetapi
pengalaman secara praktek dalam olah gerak kapal merupakan suatu
kemampuan yang nilainya sangat tinggi dan bermanfaat dalam melakukan olah
gerak kapal. Oleh karena itu kombinasi teori dan pengalaman untuk pelaut
merupakan nilai yang ideal dan keharusan. Banyak orang yang menguasai teori
mengolah gerak kapal tetapi dengan kurangnya pengalaman praktek akan
membawa kerugian yang besar. Mengolah gerak kapal dilakukan dengan
perhitungan, perkiraan yang tepat, tanggung jawab yang
tinggi dan memegang teguh kedisiplinan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kajian olah gerak kapal, gerakan yang ditinjau adalah gerakan yang hanya
mampu direspon oleh kapal, yaitu rolling, heaving, pitching.
a. Gerakan Rolling
Gerakan Rolling adalah gerakan kapal yang mengelilingi sumbu X, ketika
terjadi
rolling bagian sisi kanan kapal bergerak ke sebelah bagian sisi kiri kapal
yang terulang secara bergantian.
b. Gerakan Heaving
Menurut Bhattacharyya (1978), heaving adalah gerakan naik turun suatu
bangunan terapung (termasuk kapal) secara vertikal jika berada diatas
perairan yang bergelombang. Gerakan heaving suatu bangunan terapung
merupakan osilasi yang memiliki kekuatan balik ketika bangunan tersebut
mengalami gangguan dari posisi keseimbangannya.
Dalam gerakan haeving terdapat 3 elemen dasar factor internal yang terjadi
pada kapal yaitu added mass, damping force dan restoring force.
Dimensi utama kapal (L, B, D), koefisien bentuk (Cb, Cw) dan
posisi memanjang pusat gravitasi (LCG) merupakan parameter yang
mempengaruhi gerakan kapal di laut, terutama pada gerakan heaving dan
pitching kapal (Romadhoni, 2016)
Secara teoritis, untuk bentuk hull simetris ganda yang berada tetap
di atas gelombang, gaya heaving maksimum yang terjadi karena puncak
o
gelombang berada di midship (90 phase lag), sedangkan untuk hull yang
asimetris pada bagian depan dan belakang kapal, maksimal akan terjadi di
posisi yang lian dari midship. Juga ada kecepatan dengan tinggi phase lag
dari exciting force serta gelombang yang ditinggalkannya akan lebih besar
dari pada kecepatan yang mendekati nol (Bhattacharyya, 1978).
Selanjutnya, persamaan untuk gerakan heaving yang disebabkan oleh
factor internal kapal adalah sebagai berikut :
c. Gerakan Pitching
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa pitching merupakan
gerakan yang terjadi dimana kapal mengalami perubahan trim baik pada
bagian depan maupun pada bagian belakang yang disebabkan oleh gaya
yang berasal dari bagian depan kapal. Gerakan yang terjadi adalah gerakan
angular seperti pada rolling. Damping yang terjadi pada gerakan pitching
akan mengalami kenaikan apabila :
Bentuk hull simetris ganda, secara teoritis moment pitching maksimum akan
terjadi sewaktu node gelombang berada pada midship (0o phase lag).
Sedangkan untuk hull asimetris pada bagian depan dan belakang kapal
maksimal akan terjadi diposisi yang lain dari midship, juga pada kecepatan
tinggi phase lag dari exciting moment serta gelombang
yang ditinggalkannya akan lebih besar daripada kecepatan yang mendekati
nol (Bhattacharyya, 1978).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
A.Gerakan Rolling
Gerakan Rolling adalah gerakan kapal yang mengelilingi sumbu X, ketika
terjadi
rolling bagian sisi kanan kapal bergerak ke sebelah bagian sisi kiri kapal
yang terulang secara bergantian.
B.Gerakan Heaving
Menurut Bhattacharyya (1978), heaving adalah gerakan naik turun suatu
bangunan terapung (termasuk kapal) secara vertikal jika berada diatas
perairan yang bergelombang. Gerakan heaving suatu bangunan terapung
merupakan osilasi yang memiliki kekuatan balik ketika bangunan tersebut
mengalami gangguan dari posisi keseimbangannya.
C.Gerakan Pitching
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa pitching merupakan
gerakan yang terjadi dimana kapal mengalami perubahan trim baik pada
bagian depan maupun pada bagian belakang yang disebabkan oleh gaya
yang berasal dari bagian depan kapal.
3.2 SARAN