Disusun Oleh :
NIM : 201910701003
Dosen Pengampu : Bapak Ahmad Yasim, S.T., M.T.
760020007
Mata Kuliah : Konstruksi dan Kekuatan Kapal
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. berkat rahmat dan hidayahnya, saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Konstruksi Kapal”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konstruksi dan Kekuatan Kapal. Dalam kesempatan ini,
saya sebagai penulis, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Yasim, S.T., M.T.
selaku Dosen Pengampu pada mata kuliah Konstruksi dan Kekuatan Kapal. Tak luput juga
kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung baik dari segi materi maupun moril.
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dalam disiplin ilmu
bangunan kapal. Kami sadar masih banyak hal-hal yang belum tersampaikan dalam makalah
ini. Dan saya harap pembaca dapat memberi saran, dan kritik yang membangun baik dari isi,
susunan, bahasa yang ada di dalam makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
2.1 Jurnal 1: Kekuatan Batas Lambung Kapal Dalam Menahan Momen Lentur
Vertikal ………………………………………………………………………... 7
2.2 Jurnal 2: Efek Penambahan Panjang Terhadap Kekuatan Struktur Konstruksi
Alas Ganda Kapal Roro ……………………………………………………… 10
2.3 Jurnal 3: Perancangan Sistem Konstruksi dan Analisa Kekuatan Fish Processing
Vessel dengan Bentuk Lambung Catamaran pada Perairan Indonesia ……….. 12
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB 1. PENDAHULUAN
5
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui perancangan sistem konstruksi dan analisa kekuatan
fish processing vessel dengan bentuk lambung catamaran pada perairan Indonesia.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari ditulisnya makalah ini, antara lain :
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui kekuatan batas lambung kapal dalam menahan momen
lentur vertikal.
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui efek penambahan panjang terhadap kekuatan struktur
konstruksi alas ganda kapal Roro.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui perancangan sistem konstruksi dan analisa kekuatan
fish processing vessel dengan bentuk lambung catamaran pada perairan Indonesia.
6
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 JURNAL 1
7
Gambar 2.1 Sistem Konstruksi Melintang
8
ketentuan yang berlaku untuk sistem membujur, untuk hal-hal yang memang diperlukan
secara terpisah.
Hasil :
Penelitian ini menunjukkan hasil perhitungan kekuatan didapatkan menggunakan
NLFEA pada box girder dan kapal tanker pada kondisi hogging dan sagging. Untuk
menganalisis kapal tanker yang menjadi objek penelitian, diawali dengan memodifikasi kapal
tanker menjadi kotak sehingga menjadi lebih sederhana. Pada kondisi hogging, penampang
bagian dek akan mengalami tarik dan dibagian bottom akan mengalami tekan. Sedangkan
pada kondisi sagging, penampang bagian deck akan mengalami tekan dan bagian bottom
akan mengalami tarik. Ini disebabkan oleh proses control moment yang dilakukan. Adanya
bentuk kondisi sagging dan hogging mengakibatkan deformasi pada bagian dek dan bottom
mengalami perubahan bentuk, dimana stiffener dan pelat yang terdapat pada bagian tersebut
mengalami tekuk.
Analisis perbandingan kekuatan batas kapal tanker dan referensi rules yang digunakan
menunjukkan bahwa struktur kapal tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan yang
dikeluarkan oleh DNV GL. Penelitian yang dilakukan sebelumnya juga menunjukkan adanya
kesesuaian grafik yang dihasilkan yaitu grafik antara momen dan curvature serta grafik
antara momen dan displacement.
9
2.2 JURNAL 2
Kapal Ro-Ro merupakan salah satu kapal niaga yang populer digunakan di Indonesia.
PT. ASDP Indonesia ferry adalah operator terbesar dari kapal ferry di Indonesia. Tercatat
menurut laporan company profile tahun 2016, PT. ASDP memiliki 135 armada kapal Ro-Ro
yang terbagi menjadi 75 kapal komersial, 60 kapal perintis dan masing-masing 1 kapal untuk
keperluan sewa dan kerjasama operasi. Tercatat pula jumlah kapal yang beroperasi pada peta
lintasan kapal komersil PT. ASDP di cabang Lembar yaitu sebanyak eMPat kapal pada satu
lintasan, KMP RODITHA merupakan salah satu kapal yang beroperasi pada lintasan tersebut.
Dengan data rute kapal yang hanya melalui satu lintasan, maka perlu dibayangkan pentingnya
perencanaan kapasitas muat satu kapal dalam sekali jalan.
10
diantara bagian-bagian material untuk mempertahankan posisinya ketika beban dari luar
diberikan pada material. Tegangan dapat dirumuskan :
… 2.1
Keterangan :
σ = Tegangan (N/mm2)
F = gaya yang bekerja atau beban (N)
A = luas penampang (mm2)
Kalkulasi tegangan akan berbeda apabila dilihat pemberian beban, apabila terdapat
beban yang tegak lurus terhadap sumbu memanjang dari batang maka akan timbul momen
dalam yang disebut momen bending.
11
e. Elemen Hingga
Metode elemen hingga adalah prosedur numerik yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah mekanika kontinu dengan tingkat ketelitian yang dapat diterima [5].
Pada dasarnya, finite element merupakan bagian micro dari struktur sebenarnya yang mana
dapat berdeformasi dengan cara yang terbatas. Sebuah contoh ialah apabila ujung dari elemen
diberi pressure arah lurus, maka elemen yang bersebelahan dengan dengannya tidak akan
tumpang tindih maupun terpisahkan.
Hasil :
Pembebanan pada kapal berada pada kondisi muatan penuh, dimana juga dihadapkan
pada kondisi air tenang, kondisi satu puncak gelombang (hogging) dan dua puncak
gelombang (sagging). Pada perhitungan pembebanan dilakukan dengan dua metode yaitu
perhitungan analitikal dan perhitungan prediktif. Perhitungan tersebut dikalkulasikan pada
kondisi pembebanan pada muatan penuh (displacement pada sarat penuh) dan buoyancy
untuk kondisi air tenang, kondisi hogging dan kondisi sagging. Untuk perhitungan prediktif
didapatkan gaya lintang dan momen lengkung sesuai dengan peraturan BKI Vol. II section 5
mengenai kekuatan memanjang.
Kelebihan: Terdapat banyak data (gambar, grafik, atau pun tabel) yang memudahkan
pembaca memahami isi dari jurnal tersebut.
Kekurangan: Ada beberapa istilah yang cukup asing, seharusnya kata tersebut diberikan
penjelasan di bagian footer.
2.3 JURNAL 3
Fish Processing Vessel atau dapat juga disebut factory ship adalah kapal yang
membantu kapal perikanan lain dalam fasilitas hasil penangkapan pada saat masih ditengah
laut. Fish processing vessel berlayar ke tengah laut bersama kapal-kapal ikan yang lebih
kecil. Dalam mendesain sebuah kapal, banyak sekali aspek yang perlu dipenuhi. Pada
penelitian sebelumnya telah dilakukan perancangan hullform fish processing vessel tipe
katamaran ini. Dihasilkan bentuk dan karakteristik lambung yang memiliki hambatan,
stabilitas, dan olah gerak yang baik. Akan tetapi belum ada studi perancangan sistem
12
konstruksi pada fish processing vessel ini. Sehingga diperlukan perancangan sistem
konstruksi agar kapal ini memiliki struktur dan tingkat tegangan (akibat gelombang,
pembebanan internal, maupun momen lentur yang diterima oleh kapal) yang memenuhi
kriteria rules dan yang sesuai dengan bebannya. Konstruksi kapal harus dirancang
menghindari deformasi elastis yang diluar batas yang akan mengakibatkan perubahan bentuk
atau deformasi plastis.
Hasil :
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kedua variasi sistem konstruksi yang
dirancang memenuhi kriteria minimum section modulus LR Rules. Pada perhitungan massa
sistem konstruksi hullform yang dimodelkan, masa sistem konstruksi variasi II memiliki
massa 8.851 ton atau 0.91% lebih ringan dibanding dengan sistem konstruksi variasi I. Pada
hasil analisis respon struktur, tegangan yang terjadi pada kedua sistem konstruksi masih
memenuhi persyaratan tegangan yang diatur dalam LR Rules. Dengan hasil tegangan yang
terjadi pada sistem konstruksi variasi II lebih kecil dibanding dengan sistem konstruksi
variasi I dengan presentase 0.15% pada air tenang, 2.87% pada kodisi sagging, dan 4.16 %
pada kondisi hogging.
Kelebihan: Pemilihan diksi sangat pas, sehingga pembaca mudah memahami maksud atau isi
dari jurnal tersebut.
Kelemahan: Terlalu banyak data perhitungan.
14
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari tiga buah jurnal yang menjadi sumber data dalam penulisan makalah
ini, yakni :
a. Kekuatan Batas Lambung Kapal dalam Menahan Momen Lentur Vertikal
b. Efek Penambahan Panjang Terhadap Kekuatan Struktur Konstruksi Alas Ganda Kapal
Roro, dan
c. Perancangan Sistem Konstruksi dan Analisa Kekuatan Fish Processing Vessel dengan
Bentuk Lambung Catamaran pada Perairan Indonesia
dapat disimpulkan bahwa, menurut saya jurnal ke-3 (Perancangan Sistem Konstruksi dan
Analisa Kekuatan Fish Processing Vessel dengan Bentuk Lambung Catamaran pada Perairan
Indonesia) adalah jurnal yang terbaik dibandingkan dua jurnal lainnya.
Selain memiliki judul yang unik dan inspiratif, jurmal ini menyajikan pembahasan
yang mudah dipahami dengan bahasa yang lugas serta komunikatif.
3.2 Saran
Saya selaku penulis, menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, terdapat banyak
sekali kekurangan. Oleh karenanya, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun, agara ke depannya bisa lebih baik lagi daripada sebelumnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Azhar Aras; Sipetu, Ganding; Alie, Muhammad Zubair Muis. 2018.
Kekuatan Batas Lambung Kapal dalam Menahan Momen Lentur Vertikal. Universitas
Hasanuddin. Vol 22 No 1.
Mufidah, Amanatu; Nugroho, Priyambodo Nur Ardi, S.T., M.T., Ph.D.; Karyono, Tri,
S.T., M.T.. 2020. Efek Penambahan Panjang Terhadap Kekuatan Struktur Konstruksi Alas
Ganda Kapal Roro. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Vol 3 No 1.
16