Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Jangkar

Nama Kelompok 5:

1. KHOIRUDDIN (05.2018.1.01176)
2. ILHAM PRATAMA W. (05.2018.1.01189)
3. IVAN NAUFAL ISKANDAR (05.2018.1.01202)

TEKNIK PERKAPALAN - FAKULTAS MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan salam sejahtera yang telah
memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga pada pada kali ini di berikan
kesempatan untuk menulis makalah tentang “Sistem & Perlengkapan Kapal
(Jangkar, Rantai Jangkar, Mesin Jangkar)”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah menyempurnakan akhlaq dan memberi petunjuk dari
Allah SWT yang merupan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam.
Sekaligus kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pak Erifive Pranatal. S.T, M.T. selaku dosen mata kuliah Sistem dan
Perlengkapan Kapal ITATS karena telah mempercayakan kepada kami untuk
membuat laporan tentang Jangkar kapal.
Kami berharap dengan adanya laporan yang kami susun ini dapat
memberikan manfaat serta tambahan pengetahuan tentang pentingnya mengenal
dan mendalami Sistem dan Perlengkapan kapal, khususnya pada bagian jangkar
kapal. Di akhir kami berharap laporan sederhana kami ini dapat dimengerti dan
dipahami oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf apabila
dalam makalah yang kami susun terdapat kata atau kalimat yang kurang berkenan
di hati.

Surabaya, 15 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan..........................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan.....................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Jangkar Dan Perlengkapannya...................................................................2
2.2 Jenis- jenis Jangkar.....................................................................................3
2.3 Gaya Yang Bekerja Pada Jangkar..............................................................5
2.4 Ukuran Jangkar..........................................................................................7
2.5 Rantai Jangkar (Anchor Chain).................................................................11
2.6 Tabung Jangkar (Hawse Pipe)...................................................................13
2.7 Bak Penyimpanan Rantai Jangkar (Chain Locker).....................................14
2.8 Windlass (Mesin Derek Jangkar)...............................................................15
BAB III PERHITUNGAN JANGKAR
3.1 Data Utama Kapal...................................................................................19
3.2 Perhitungan Jangkar.................................................................................19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
LAMPIRAN..........................................................................................................28

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena
perannya sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan.
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak
bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya
manusia yang mempunyai kinerja yang optimum.
Untuk mencapai kinerja yang memuaskan diperlukan kemampuan
profesional. Di dalam sebuah kapal terdapat berbagai macam system &
perlengkapan kapal yang begitu banyak. Salah satunya yaitu jangkar kapal, jangkar
merupakan sebuah alat yang mana berfungsi sebagai pemberat kapal atau penahan
kapal apabila tengah bersandar di pelabuhan.
Untuk itu kemampuan seorang awak kapal atau crew kapal harus tau dan
mengerti tentang bagaimana proses kerja jangkar maupun proses perawatannya.
Dengan makalah yang berjudul Sistem & Perlengkapan Kapal (Jangkar, Rantai
Jangkar, Mesin Jangkar) penulis mengharapkan mampu memberikan sedikit
pengetahuan tentang apa itu jangkar tersebut.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya :
1. Mampu mengetahui definisi dari Jangkar, Rantai jangkar, Mesin jangkar.
2. Apa saja Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia tentang jangkar
3. Cara menghitung jangkar.

1.3 MANFAAT PENULISAN


Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan juga
pemahaman tentang Sistem & Peralatan Kapal khususnya pada jangkar kapal. Dan
juga mengerti cara mnghitung sesuai standar yang telah ditentukan oleh BKI (Biro
Klasifikasi Indonesia).
1
BAB II

ISI

2.1 JANGKAR DAN PERLENGKAPANNYA


Jangkar dan perlengkapannya adalah sesuatu bagian yang komplek dari
bagian-bagian mekanismenya. Kegunaan jangkar ialah, untuk membatasi gerak
kapal pada waktu labuh di pelabuhan, agar kapal tetap pada kedudukannya,
meskipun mendapat tekanan oleh arus laut, angin, gelombang dan sebagainya.
Kecuali itu berguna untuk membantu penambatan kapal pada saat
diperlukan. Ditinjau dari kegunaan, maka jangkar beserta perlengkapannya harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Jangkar-jangkar diatas kapal harus memenuhi persyaratan megenai berat,
jumlah dan kekuatannya
b. Panjang, berat dan kekuaan rantai jangkar harus cukup
c. Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa
sehingga dapat di lepaskan dari sisi luar bak rantainya.
d. Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya
harus sedemikian rupa hingga jangkar itu dengan cepat dan mudah
dilayani
e. Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai, dapat menahan
tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul.

Berdasarkan ketentuan di atas maka setiap perlengkapannya jangkar


mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Letak, jumlah dan berat jangkar

2. Ukuran dan panjang rantai

3. Mekanismenya

2
Gambar Jangkar dan Perlengkapannya

2.2 JENIS-JENIS JANGKAR


Menurut bentuknya secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
golongan:

1. Yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan tongkat


2. Yang lengannya bergerak tetapi tidak dilengkapi dengan
tongkat (stock)

Disamping pembagian tersebut diatas terdapat jenis-jenis lain tetapi


pemakaiannya amat jarang dan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu dan
untuk kapal khusus. Misalnya :

 jangkar berlengan banyak


 jangkar special

Kapal-kapal niaga pelayaran besar pada umumnya dilengkapi


dengan jangkar-jangkar sebagai berikut :

a) 3 (tiga) buah jangkar haluan (satu tidak dipergunakan,


hanya sebagai cadangan)
b) Sebuah jangkar arus
c) Sebuah jangkar cemat

3
Jangkar Haluan: adalah jangkar utama yang digunakan untuk menahan
kapal di dasar laut dan selalu siap terpasang pada lambung kiri dan kanan haluan
kapal, jangkar haluan ini beratnya sama.
Jangkar haluan cadangan merupakan jangkar yang selalu siap sebagai
pengganti apabila salah satu hilang, jangkar haluan cadangan ini ditempatkan
di bagian muka dekat haluan, agar selalu siap bilamana diperlukan.
Jangkar Arus: jangkar ini ukurannya lebih kecil kira-kira 1/3 berat jangkar
haluan. Tempatnya dibagian buritan kapal digunakan seperti halnya jangkar
haluan yaitu menahan buritan kapal, supaya tidak berputar terbawa arus.
Pada kapal-kapal penumpang yang berukuran besar, kadang- kadang jangkar ini
ditempatkan di geladak orlop (geladak pendek yang terletak di bawah geladak
menerus) apabila demikian halnya maka jangkar tersebut dinamakan jangkar
buritan dan beratnya sama dengan angkar haluan. Oleh karena itu bila ada jangkar
buritan, maka tidak perlu ada jangkar haluan cadangan.
Jangkar Cemat: jangkar ini ukurannya lebih kecil, beratnya 1/6 kali jangkar
haluan. Gunanya untuk memindahkan jangkar haluan apabila kapal kandas
(diangkat dengan sekoci).

Gambar macam-macam jangkar

4
2.3 GAYA YANG BEKERJA PADA JANGKAR
Pada waktu kapal berlabuh (membuang jangkar) pada kapal bekerja gaya-
gaya sebagai berikut :
1. Gaya tekanan angin yang ada pada batas di atas permukaan air, disini
diperhitungkan super structure dan deck house.
2. Gaya tekanan air pada bagian bawah.

Gaya energi yang ditimbulkan oleh gelombang, System gaya dalam keadaan
setimbang bila jumlah gaya luar T yang terdapat pada lubang rantai jangkar C akan
sama besarnya dengan gaya tarik dari jangkar A sebesar TO dengan catatan arah
TO terletak di bidang horizontal. Keseimbangan tidak akan terjadi kalau rantai di
titik A membentuk sudut dengan bidang horizontal.

Besarnya TO agar supaya seimbang dapat dihitung dengan rumus sebagai


berikut :

I = panjang rantai jangkar dari titik A-C (dalam meter)

h = dalamnya laut di mana kapal berhenti dari titik C ke dasar


(dalamnya meter)

q = koefisien berat jangkar + rantai jangkar ( kg/ m) panjang rantai

jangkar (1) dari A-C dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

(minimal dapat menahan kapal / dalam seimbang)

Atau dengan cara baslovki

Dengan catatan sebagai berikut :

Fo = gaya yang berpengaruh pada kapal (gaya tekan angin + arus laut)

5
Fo = Fo2 + Fo2 (lihat rumus di belakang)

Gd = berat jangkar (kg)

k = koefisien gaya tekan pada jangkar

koefisien dynamika yang tergantung besar gaya di kapal

K = 1,1 ~ 1,4

P = berat rantai jangkar dalam 1 m panjang di dalam air laut. (dalam kg)

P1 = berat rantai jangkar dalam 1 m panjang di udara

P = 0,78 pi.

Besarnya gaya To dapat juga dihitung dengan rumus pendekatan sebagai


berikut :

II). To = k. Gd + F ( kg )

Dimana : F = gaya singgung rantai denan dasar laut

= + 5% dari jumlah besar gaya tahan dari seluruh rantai

atau rumus dengan rumus pendekatan sebagai berikut :

III). To = 1,05. k. Gd (kg)

Gaya tekan angin pada kapal (Fo)

Fo = (0,075 – 0,085) SH. W2 (kg)

Dimana : w : kecepatan angina (m/det.)

SH : luas proyeki bagian kapal diatas permukaan air pada bidang yang
tegak lurus arah angina (m2)

Gaya tekan arus laut pada kapal (Fo2)

Fo2 = 6. S. V2T (kg)

VT = kecepatan arus (m/det)

Si = luas proyeksi kapal bagian bawah permukaan air tegak lurus arah arus (m2)

6
Dalam percobaan-percobaan yang sering dilakukan dalam Exploitasi untuk
mempermudah pemberhentian kapal yang dalamnya laut h meter maka kapal harus
mempunyai rantai jangkar yang panjangnya tidak kurang dari : A-C Radius
lingkaran posisi kapal pada saat lego jangkar.

Karena pengaruh angin dan arus pada saat kapal berlabuh (membuang
jangkar ) akan merubah letak kapal menurut letak lingkaran dengan radius lingkaran
sebagai berikut :

R=P+L

Dimana:

P = proyeksi pada bidang horizontal panjang rantai jangkar sampai dari lobang
jangkar sampai jangkar yang ada di dasar laut.

p = √I2 ℎ2

l = Panjang rantai jangkar (dianggap lurus)

L = Panjang kapal (m)

Dalam keadaan Extrem, karena pengaruh arus laut angin keras, gelombang
dan sebagainya kapal dan jangkar bergeser dari kedudukan semula. Pertambahan
radius sirkulasi tersebut di atas kita beri notasi ∆ R.

Maka perhitungan radius sirkulasi menjadi sebagai berikut :

R = p + L + ∆R (m)

2.4 UKURAN JANGKAR

Seperti dijelaskan di atas berat jangkar ditentukan oleh peraturan :

a) Dari peraturan BKI berat jangkar dapat ditentukan dengan menentukannya


angka petunjuk Z terlebih dahulu yang dibedakan menurut jenis kapalnya :

7
1. Kapal barang, kapal penumpang dan kapal keruk :
Z = 0,75 L.B.H + 0,5 (volume ruang bangunan atas dan rumah- rumah
geladak)
2. Kapal Ikan :
Z = 0,65 L.B.H + 0,5 (volume ruang bangunan atas dan rumah- rumah
geladak)
3. Kapal tunda :
Z = L.B.H + 0,5 (volume ruang bangunan atas dan rumah- rumah
geladak)

Dengan catatan:

Bila angka petunjuk tersebut ada diantara dua harga table yang
berdekatan, maka alat-alat perlengkapan tersebut ditentukan oleh harga yang
terbesar. Untuk kapal-kapal di mana geladak lambung timbul adalah geladak
kedua maka untuk H dapat diambil tinggi sampai geladak kedua tersebut.

Sedangkan bangunan antara geladak tersebut dan geladak kekuatan


dapat diperhitungkan sebagai bangunan atas.

b) Peraturan Bureau Veritas: (1965)

Jumlah dan berat jangkar dapat ditentukan dengan menghitung terdahulu


besarnya “Equipment number” sebagai berikut :

Dimana :

S = volume bangunan diatas dasar m3 (superstructure)

S’ = volume rumah-rumah geladak dalam m3 (deck house)

8
(c) Peraturan Lioyd Register of Shipping (1975)

Dengan menghitung “Equipmet number” terlebih dahulu sebagai berikut :

Dimana :

∆2/3 = moulded displacement pada waktu summer load under line dalam ton
(1000 kg) atau tons (1016 kg)

B = lebar kapal terbesar dalam meter atau feet

h = tinggi lambung timbul ditambah tinggi bangunan atas dan rumah


geladak yang lebarnya > B/4, dalam meter atau feet

A = Luas penampang samping badan kapal, superstructure dan deck house


yang lebar > B/4, diatas summer load line. Dalam meter2 atau feet2 (m2 atau
fit2)

Dari angka petunjuk Z, atau Equipment number ∑N didapatkan :

a. Jumlah dan berat jangkar


b. Panjang dan diameter tali penarik dan tali tambat
c. Panjang dan diameter rantai jangkar.

Dari berat jangkar didapatkan ukuran dasar (basic dimension) yang


merupakan dasar ukuran yang lainnya.

Basic dimension = a = 22,6922


3 (dalam mm)
√Gd.

Dimana : Gd = berat jangkar dalam kg

9
Jangkar yang lengannya berensel tanpa stock

Umumnya dipergunakan sebagai jangkar haluan, mahkota (crown) ari Hall


Anchor adalah merupakan bagian dari jangkar tersebut, dimana tiang jangkar
bergerak

Pada mahkota tersebut terdapat engsel yang berputar keliling sebuah poros
yang tetap. Apabila jangkar tersebut dijatuhkan maka pada tiang yang terdapat gaya
yang sejajar dengan dasar laut, maka pada telapaknya akan terdapat tegangan.
Dengan demikian maka lengan kedua-duanya akan memutar ke bawah dan
tangannya akan menunjam ke bawah.

Pada suatu kedudukan tertentu (sudut antara tiang dan lengannya adalah
45˚) maka tiang akan menekan pada bagian dalam dari mahkotanya, sehingga
dengan demikian jangkar itu akan masuk lebih dalam ke dalam tanah selama ada
gaya pada batangnya yang arahnya sejajar dengan tanah mengarah ke rantainya.

Apabila gaya itu makin mengarah ke atas, maka gaya tersebut berfungsi
sebagai penungkit yang akan memaksa tangan itu ke luar dari tanah (terjadi pada
waktu hibob – atau tarik jangkar). Kedudukan dari batang jangkar terhadap dasar
laut sangat penting agar jangkar itu dapat menahan kapal dengan baik. Kedudukan
dari batangnya dipengaruhi oleh berat dan panjang rantai.

Keuntungan jangkar ini (berengsel) dibandingkan dengan jangkar


bertongkat:

 Mudah dilayani
 Batangnya dapat lurus dimasukkan ke dalam orlupnya (hawse pipe)
 Lengan atau sendoknya dapat masuk kedua-duanya ke tanah

Kerugiannya:

 Kurang kekuatan menahannya.


 Untuk kekuatan menahan yang sama jangkar bersengsel lebih berat dari
jangkar bertongkat (20% lebih berat).

Dengan catatan: berat tongkat diabaikan atau tidak diperhitungkan

10
2.5 RANTAI JANGKAR (ANCHOR CHAIN)

Rantai terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan


segel lainnya yang berupa potongan panjangnya masing-masing 15 fathoms (depa).
Oleh Lioyd’s Register ditentukan bahwa satu segel panjangnya 15 fathoms = 27,45
atau 25 m. kemudian oleh Germanisher Lloyd dirumuskan bahwa panjang 1 segel
adalah 15 fathoms = 25 m.

Mata rantai merupakan bagian dari rantai jangkar yang berbentuk lonjong,
mata-mata rantai itu ditengah-tengah diberi “dam” kecuali mata rantai yang
berada pada ujung-ujung dari setiap panjang 15 fathoms sebelah kiri dan kanan dari
segel (shackle).

Dam-dam tersebut gunanya untuk menjaga agar rantai tidak berputar. Mata
rantai yang tidak memakai dam ukurannya lebih besar bandingkan dengan mata
rantai biasa. Segel-segel biasa (normal coneting shackle) yang menghubungkan tiap
15 fathoms panjang rantai harus dipasang dengan lengkungnya menghadap kearah
jangkarnya, agar supaya pada waktu lego jangkar tidak merusak mata spil jangkar.
Agar supaya baut segel biasa tidak dapat berputar maka bentuknya lonjong dan di
sebelah luarnya harus rata.

Setelah pen dimasukkan, agar tidak lepas maka ujungnya ditutup dengan
timah yang dipanasi. Pada saat segel biasa (normal shackle) dilewati mata spil
jangkar akan sering timbul kerusakan pada sisi segel xx sendiri karena bentuknya
yang berlainan dengan mata rantai xx biasa. Oleh karena itu kapal-kapal
kebanyakan menggunakan segel enter (Kenter shackle) Gel Kenter terdiri dari:

Setengah bagian segel, yang dapat di geserkan melintang masing-masing,


dan pada arah memanjangnya dapat mengunci. Dam dipasang ditengah-tengah,
apabila dam dipasang, maka bagian-bagian tadi tidak dapat digeserkan dalam arah
melintang lagi.

Sebuah borg pen masuk melalui mata rantai dam tadi, sebelah borg pen ini
terpasang maka mata rantainya tidak akan terlepas lagi. Pen ini kemudian ditutup
dengan timah agar tidak terlepas.

11
Bentuk dan ukuran segel kenter sama dengan mata rantai biasa.

Swivel (kili-kili)

Peranti / perangkat mata rantai yang memungkinkan jangkar berputar, tanpa


mengakibatkan rantai yang dipasang sebelum atau di belakang perangkat tersebut
terpuntir.

Crab Link (Mata rantai kepiting)

Salah satu jenis mata rantai yang dipasang pada ujung rantai pengikat balok-
balok dan lain-lain. Tidak berbentuk lingkaran tetapi menyerupai kepiting.

Gambar Macam-macam penahan rantai

Sedangkan yang pertama menjadi 15 fathoms yang terakhir, pada waktu


kapal naik dok yang berikutnya juga dilakukan demikian pula. Jadi pada waktu
yang kedua segel (15 fathoms) yang ketiga sebelum dok pertama tadi sekarang
menjadi segel pertama dan segel kedua sebelum dok pertama sekarang menjadi
segel terakhir.

Dengan demikian apabila kapal tersebut mempunyai 10 segel (150


fathoms), maka setelah 9 kali dok, segel pertama yang dipindahkan menjadi segel
terakhir atau kembali lagi menjadi segel pertama. Jangan sampai terjadi bahwa
setiap kali dok rantainya hanya dibalik saja, yaitu segel terakhir menjadi segel
pertama dan begitupun selanjutnya pada dok berikutnya. Sehingga yang mengalami
keausan adalah bagian-bagian ujung-ujungnya saja.

12
2.6 TABUNG JANGKAR (HAWSE PIPE)

Tabung jangkar Adalah pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah


jangkar ke geladak

Ketentuan penting yang harus diperhatikan :

 Dalam pengangkatan jangkar dari air laut tidak boleh membentur bagian
depan kapal pada waktu kapal dalam keadaan trim 5˚
 Tiang jangkar harus masuk kelubang rantai jangkar meskipun letak
telapak jangkar tidak teratur
 Lengah / telapak jangkar harus merapat betul pada dinding kapal
 Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri tanpa rintangan
apapun
 Dalam pelayaran jangkar jangan menggangtung di air
 Panjang pipa rantai harus cukup untuk masuknya tiang jangkar
 Lengkungan lobang pipa rantai ke geladak dibut sedemikian rupa
hingga mempermudah masuk / keluarnya rantai jangkar, hin gga
gesekan seminim mungkin. Juga lobang dilambung jangan sampai
membuat sudut yang terlau tajam
 Untuk kapal yang mempunyai tween deck pusat dari pipa pantai harus
sedemikian letaknya pipa rantai tersebut tidak memotong geladak
bagian bawah.

Diameter dalam hawse pipe tergantung dari diameter rantai jangkar sendiri,
sehingga rantai jangkar dapat keluar masuk tanpa suatu halangan. Diameter hawse
pipe di bagian bawahnya dibuat lebih besar (antara 3~4 cm). dibandingkan dengan
atasnya.

Umumnya dapat dipakai sebagai pedoman bahwa untuk diameter rantai


jangkar d-25 m/m rantai jangkar yang berkisar antara angka 25m/m ~ 100 m/m;
besarnya q Q dalam howse pipe diberikan pada grafik sebagai berikut dengan
bermacam-macam material.

13
2.7 BAK PENYIMPANAN RANTAI JANGKAR (CHAIN LOCKER)
Umumnya pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker ini adalah di
depan collision bulkhead dan di atas forepeak tank. Sebelumnya chain locker
diletakkan di depan ruang muat, hal ini tidak praktis karena mengurangi volume
ruang muat

Pada kapal-kapal penumpang apabila deep tank terletak dibelakang, maka


chain locker biasanya diletakkan diatasnya.

Ditinjau dari bentuknya chain locker terbagi atas 2 (dua) bagian :

1. Berbentuk segi empat


2.berbentuk silinder

Tetapi pada umumnya chain locker berbentuk sei empat. Perhitungan chain locker
sebagai berikut :

Beberapa ketentuan-ketentuan dari Chain Locker:

1. Umumnya didalamnya dilapisi dengan kayu untuk mencegah suara berisik


pada saat lego / hibob jangkar

14
2. Dasar dari chain locker dibuat berlobang untuk mengeluarkan kotoran yang
dibawa dengan bak dasar dari semen dibuat miring supaya kotoran mudah
mengalir
3. Disediakan alat pengikat ujung rantai jangkar agar tidak hilang pada waktu
lego jangkar
4. Harus ada dinding pemisah antara kontak rantai sebelah kiri dan kanan,
sehingga rantai di kiri dan kanan tidak membelit dan tidak menemui
kesukaran dalam lego jangkar.

2.8 WINDLASS (MESIN DEREK JANGKAR)

Untuk memenuhi persyaratan derek jangkar setiap perusahaan mempunyai


bentuk sendiri-sendiri dalam pelaksanaannya. Pada gambar di bawah ini terlihat
gambar derek jangkar dengan tenaga penggerak listrik.

Gambar Derek Jangkar

15
Bagian-bagian derek jangkar antara lain terdiri dari :

1. Mesin / motor yang digerakan oleh diesel/elektik,


2. Spil / wildcat merupakan gulungan/thromol yang dapat menyangkutkan
rantai jangkar pada saat melewatinya,
3. Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau menhubungkan spil
dengan mesin,
4. Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak dihubungkan dengan
mesin,
5. Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
6. Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal dipasang pada ujung- ujung dari
poros utama.

Dasarnya hampir sama dengan derek jangkar dengan tenaga uapnya di sini
perputaran dari roses antaranya disebabkan oleh sebuah ultra motor, melalui poros
cacing (worm gear) antara poros motor dan poros cacing terdapat slip coupling, di
mana akan memutuskan arus bila motornya mendapat beban yang terlalu besar,
sehingga dengan demikian kumparannya tidak sampai terbakar.

Selama dalam keadaan bekerja seperti biasa, maka gerak penggeseran dari
poros ulir itu tertahan oleh per yang cukup kuat.

Perhitungan Daya Windlass.

Daya yang diperlukan :

 Daya tarik jangkar


 Kecepatan dimana jangkar ditarik dari kedalaman tempat jangkar

16
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada makalah ini penulis mempunyai beberapa kesimpulan yang menyangkut
tentang jangkar dan perlengkapannya pada kapal, diantaranya yaitu :
1. Jangkar dan perlengkapannya adalah sesuatu bagian yang komplek dari
bagian-bagian mekanismenya. Kegunaan jangkar ialah, untuk membatasi
gerak kapal pada waktu labuh di pelabuhan, agar kapal tetap pada
kedudukannya, meskipun mendapat tekanan oleh arus laut, angin,
gelombang dan sebagainya. Jenis-jenis jangkar yaitu jangkar haluan jangkar
arus dan jangkar cemat.
2. Rantai terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan
segel lainnya yang berupa potongan panjangnya masing-masing 15 fathoms
(depa). Oleh Lioyd’s Register ditentukan bahwa satu segel panjangnya 15
fathoms = 27,45 atau 25 m. kemudian oleh Germanisher Lloyd dirumuskan
bahwa panjang 1 segel adalah 15 fathoms = 25 m.
3. Tabung jangkar Adalah pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah
jangkar ke geladak. Banyak hal yang harus diperhatikan di dalam proses
keluar masuknya jangkar. Diameter dalam hawse pipe tergantung dari
diameter rantai jangkar sendiri, sehingga rantai jangkar dapat keluar masuk
tanpa suatu halangan. Diameter hawse pipe di bagian bawahnya dibuat lebih
besar (antara 3~4 cm). dibandingkan dengan atasnya.
4. Umumnya pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker ini adalah di
depan collision bulkhead dan di atas forepeak tank. Sebelumnya chain
locker diletakkan di depan ruang muat, hal ini tidak praktis karena
mengurangi volume ruang muat. Pada kapal-kapal penumpang apabila deep
tank terletak dibelakang, maka chain locker biasanya diletakkan diatasnya.
5. Untuk memenuhi persyaratan derek jangkar setiap perusahaan mempunyai
bentuk sendiri-sendiri dalam pelaksanaannya. Pada gambar di bawah ini
terlihat gambar derek jangkar dengan tenaga penggerak listrik.

17
6. Proses perhitungan haruslah sesuai dengan standar yang berlaku di dalam
suatu rules / badan klasifikasi kapal, diantaranya yaitu : BKI; BV, LRS, GL,
ABS, NKK, RINA, dan masih banyak yang lainnya tergantung pihak owner
menggunakan jasa class nation kapal yang mana.

18
DAFTAR PUSTAKA
Djaja, Indra Kusna. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid 2. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

https://www.academia.edu/16154792/Cara_memilih_dan_menghitung_Jangkar_K
apal (Diakses pada tanggal 15 September 2019, pukul 13:25 WIB)

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai