Oleh :
Nama : Sulistiadi
Nim : G0318328
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah kami mengenai ‘’ BAGAN RAMBO/BAGAN
PERAHU MOTOR’’.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bagan Rambo adalah alat tangkap bagan perahu yang merupakan
modifikasi dari bagan yang ada di Indonesia, seperti bagan tancap, bagan
motor, dan bagan apung. Alat tangkap ini pertama kali diperkenalkan oleh
nelayan Bugis Makasar pada tahun 1950an.
keunggulan unit penangkapan bagan ini bukan tanpa masalah, namun
ada beberapa kendala diantaranya sulit memperoleh bahan bakar (minyak
tanah) untuk bahan bakar petromaks sebagai pembangkit cahaya yang
merupakan alat bantu utama dalam perikanan bagan. Selain itu,
pengoperasian bagan juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fase bulan dan
sebaran cahayanya. Sehubungan dengan banyaknya jenis-jenis alat tangkap
ikan, maka perlu dikaji tentang jenis dan pengoperasian alat tangkap jarring
angkat (lift net), secara umum.
Bagan perahu (boat lift nets) adalah alat penangkap ikan yang
dioperasikan dengan cara diturunkan ke dalam perairan dan diangkat kembali
setelah banyak ikan di atasnya, dalam pengoperasiannya menggunakan
perahu untuk berpindah-pindah ke lokasi yang diperkirakan yang banyak
ikannya. Bagan perahu (bagan rambo) diklasifikasikan ke dalam kelompok
jaring angkat (lift nets) (Subani dan Barus 1989).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis alat tangkap bagan Rambo?
2. Bagaimana desain teknis bagan Rambo?
3. Dimana saja daerah/wilayah penangkapan bagan Rambo?
4. Jenis apa saja target tangkapan Dari bagan Rambo?
A. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dan jenis alat tangkap bagan Rambo
2. Untuk menjelaskan bagaimana desain teknis bagan Rambo
3. Untuk mengetahui daerah/wilayah penangkapan bagan Rambo
4. Untuk mengetahui target tangkapan bagan Rambo
BAB II
Pembahasan
Ketika tiba dilokasi fishing ground dan hari menjelang malam, maka
lampu tersebut dinyalakan dan jaring biasanya diturunkan, hingga tiba
saatnya ikan tersebut terlihat berkumpul dilokasi bagan (Takril 2005).
3. Setting
4. Perendaman jaring
5. Pengangkatan jaring
Pengangkatan jaring dilakukan setelah kawanan ikan terlihat
berkumpul dilokasi penangkapan. Kegiatan ini diawali dengan
pemadaman lampu secara bertahap, hal ini dimaksudkan agar ikan
tersebut tidak terkejut dan tetap terkonsentrasi pada bagian perahu di
sekitar lampu yang masig menyala. Ketika ikan sudah terkumpul di
tengah-tengah jaring, jaring tersebut mulai ditarik ke permukaan. Hingga
akhirnya ikan tersebut akan tertangkap oleh jaring (Takril 2005).
6. Brailing
7. Penyortiran ikan
B. Desain Teknis
1. Kapal
2. Nelayan
3. Alat Bantu
C. Daerah/Wilayah Penangkapan
Bagan perahu motor dioperasikan di daerah perairan dalam, dioprasikan
di daerah pelagis (dasar perairan). Alat tangkap ini dioprasikan sampai
kedalaman dasar Bagan perahu sudah tidak asing lagi di tempat-tempat
penangkapan ikan seperti di Polewali, Teluk Semaka Kotaagung Lampung,
Teluk Lampasing Lampung, Karawang, Banten dan lain-lian (Takril 2005).
Bagan perahu biasa dioperasikan menjelang malam hingga pagi. Persiapan
yang dilakukan antara lain bahan bakar, makanan, kondisi waring dan
peralatan lainnya. Untuk mencapai daerah penangkapan, nelayan
sebelumnya telah memperkirakan posisi yang akan didatangi. Pengalaman
dan kebiasaan nelayan menjadi patokan.
Setting dimulai pada saat senja hari (pukul 18.00 Wita) setelah semua
ujung jaring telah diikatkan pada bingkai bagan dan selanjutnya dilakukan
penyalaan lampu. Sebelum bingkai jaring diturunkan, batu arus yang
berfungsi sebagai penahan jaring dari arus diturunkan terlebih dahulu. Dua
sampai tiga jam setelah lampu dinyalakan dilakukan pemadaman lampu.
Huling I dilakukan pada pukul 01.00 Wita. Pemadaman lampu dilakukan
secara bertahap untuk menghindari agar ikan tidak kaget dan ikan semakin
mendekat ke tengah jaring. Lampu pertama yang dipadamkan adalah lampu
yang berada pada bagian pinggir rangka bagan.
Penarikan jaring dimulai setelah juragan laut telah memberikan isyarat
bahwa jaring segera ditarik. Penarikan jaring dilakukan setelah juragan
mengamati secara visual kawanan ikan yang terdapat di bawah rangka
bagan. Pemutaran roller jaring dilakukan dengan cepat agar kawanan ikan
pada catchable area tidak meloloskan diri.
Pada saat pemutaran roller jaring, tali jangkar juga dikendorkan agar
bingkai jaring tepat berada di bawah perahu pada saat penarikan bingkai
jaring. Waktu yang dibutuhkan untuk menarik jaring sampai kepermukaan air
bergantung pada kecepatan arus dan kedalaman bingkai jaring, umumnya
lama penarikan jaring berkisar 10 menit.
Proses selanjutnya adalah menggiring ikan ke bagian sisi jaring yang
berfungsi sebagai kantong setelah bingkai jaring ditarik sampai rangka bagan
dan lampu dinyalakan kembali. Jika ikan sudah terkumpul, ikan diangkat ke
atas perahu dengan menggunakan serok dilanjutkan dengan penyortiran.
Ikan yang sejenis dikelompokkan ke dalam satu basket dan dimasukkan
ke dalam peti setelah dicampur es. Pada saat ini pula tali jangkar ditarik
kembali, jaring diturunkan untuk melakukan proses penangkapan berikutnya,
Hauling II dilakukan pada pukul 05.00 Wita.
D. Target Tangkapan
Penutup
A. Kesimpulan
Kita mampu mengetahui cara pengoperasian pada alat tangkap bagan
Perahu dan alat bantu apa saja yang di gunakan dalam membantu
pengoperasian alat tangkap ikan tersebut.
B. Saran
Untuk pembaca : ketika membaca makalah ini sebaiknya dipahami
dengan baik agar apa yang kami paparkan bisa bermanfaat untuk
semuanya.
Untuk penyusun/penulis : pada saat pengambilan materi sebaiknya
diperhatikan dengan baik dan jangan mengambil materi dengan
sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ivanson Sagala, Isnaniah dan Irwandy Syofyan, 2016. Studi kontruksi alat tangkap
bagan perahu (Boat Lift Net) 30 gtdipelabuhan perikanan nusantara
(PPN) sibolga kelurahan pondok batu kota sibolga provinsi sumatera
utara
Junaidi, 2001. Bagan perahu di Labuan Bajo, Flores: Rancang bangun dan metode
pengoperasiannya.
AnsarPsp, 2018. Makalah alat tangkap ikan (Bagan Rambo)