Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

METODE PENANGKAPAN IKAN

OLEH :

AHMAD HUSNI MUZAHID S (I1A120015)

JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERISTAS HALU OLEO

KENDARI

2022
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................
C. Manfaat....................................................................................................
II. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat..................................................................................
B. Alat Dan Bahan........................................................................................
C. Metode kerja............................................................................................
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan....................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas perairan laut

terbesar di antara negaranegara Asia serta memiliki garis pantai terpanjang kedua

di dunia. Potensi perikanan yang demikian besar belum dimanfaatkan secara

optimal, sehingga perlu berbagai kebijakan untuk mendorong tercapainya

pemanfaatan yang optimal tersebut. Perkembangan pembangunan perikanan yang

berlangsung demikian cepat, sangat membutuhkan informasi mengenai status stok

sumberdaya ikan yang senantiasa terbarukan. Hal ini menjadi sangat penting

mengingat upaya pengelolaan sumberdaya perikanan memerlukan bukti-bukti

ilmiah yang bersifat kekinian (Suman et al., 2018).

Metode penangkapan ikan adalah metode yang digunakan untuk

menangkap ikan yang terdiri dari tangkap tangan, tombak, jarring rawai dan

jebakan. Istilah ini tidak hanya ditujukan untuk ikan, namun juga untuk

penangkapan hewan air lainnya seperti mollusca cephalopoda dan invertebrate

lainnya yang bias dimakan. Terdapat hubungan antara efektifitas berbagai metode

penangkapan ikan dengan pengetahuan mengenai ikan dan perilakunya seperti

migrasi ikan, bagaimana ikan mencari makan, dan habitatnya, karena metode amat

ditentukan oleh jenis spesies dan habitatnya (Rian, 2013).

Pukat cincin atau jaring lingkar (purse seine) adalah jenis jaring

penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang atau trapesium, dilengkapi

dengan tali kolor yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian

bawah jaring (tali ris bawah), sehingga dengan menarik tali kolor bagian bawah
jaring dapat dikuncupkan sehingga gerombolan ikan terkurung di dalam jaring

(Rahayu, 2021).

Dari uraian diatas maka penting dilakukan praktek lapang Metode

Penangkapan Ikan untuk membedakan jenis-jenis alat tangkap berdasarkan

metode penangkapan yang digunakan.

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan praktek lapang mata kuliah Metode Penangkapan Ikan

adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi jenis-jenis alat tangkap yang dioperasikan di lokasi

pengamatan.

2. Menentukan metode penangkapan dari setiap jenis-jenis alat tangkap yang

ditemukan.

3. Menentukan tingkah laku ikan yang menjadi dasar dalam penentuan metode

dan alat tangkap yang digunakan.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan praktek lapang ini adalah

mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis alat tangkap berdasarkan metode

penangkapan yang digunakan.


II. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Juli 2022, pukul 08.00

WITA- selesai. Bertempat di Pelabuhan Lasalimu Pantai.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktek lapang Metode

penangkapan Ikan dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Alat dan bahan

No Nama Kegunaan

1 Responden (nelayan) Objek pengamatan

2 Lembar kusioner Alat pengingat pewancara agar tidak keluar jalur

3 Alat tulis Mencatat hasil pengamatan

C. Metode Pengambilan Data

Praktek lapang dilaksanakan dengan metode survei dengan mengamati

kegiatan penangkapan ikan dan melakukan wawancara kepada nelayan pada

beberapa jenis alat tangkap serta analisis yang digunakan yaitu analisis deksriptif

kuantitatif dengan mendeskripsikan data yang dianalisis berupa hasil wawancara

sesuai dengan kenyataan yang ada.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Adapun hasil wawancara yang dilakukan di Pelabuhan Lasalimu Pantai

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2.1 Identitas Nelayan


Nama Gafar Ahmad

Umur 39 Tahun

Pendidikan STM

Daerah Asal Lasalimu Pantai

Anggota Tanggungan 4 Orang

Pekerjaan Tetap

Tabel 2.2 Hasil wawancara pada pada ABK kapal yaitu :


No Pertanyaan Jawaban

1. Jenis alat tangkap yang digunakan Pukat Cincin (Purse seine)

2. Bagian-bagian alat tangkap (Purse Tubuh jaring, tali ris, pelampung,

Seine) cincin, dan tali utama

3. Cara pengoperasian alat tangkap 1. Persiapan


2. Setting
3. Hauling/penarikan

4. Alat bantu yang digunakan Mesin gardan

5. Daerah penangkapan WPP 714 (laut banda dan laut


waktobi)
6. Masalah yang sering dihadapi saat Mesin rusak, jaring yang mengalami

melakukan penangkapan robek.


B. Pembahasan
Purse seine terdiri atas tubuh jaring, tali ris, pelampung, cincin, dan tali

utama. Tubuh jaring berfungsi untuk menghalangi ikan yang akan lolos. Tali ris

berfungsi sebagai tempat untuk mengantungkan daging jaring bagian atas agar

jaring dapat terentang secara sempurna, dan merupakan penghubung antara tali

pelampung. Cincin (terbuat dari besi) pada umumnya berbentuk bulan, dimana

pada bagian tengahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar cincin

terkumpul sehingga jaring bagian bawah tertutup. Pelampung berfungsi sebagai

pengapung untuk memberikan adanya daya apung pada alat secara keseluruhan.

Tali utama berfungsi untuk mengumpulkan cincin pada saat hauling sehingga

bagian bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat lolos dari bawah. Hal ini sesuai

dengan pernyataan (Kefi et al., 2013) bahwa purse seine memiliki konstruksi

pukat cincin yang digunakan terdiri dari beberapa komponen yaitu pelampung,

tali temali, jaring, pemberat, dan cincin. Bahan jaring mendapat perhatian penting,

hal ini dikarenakan agar jaring dapat membentang dengan baik serta dapat

membentuk kantong sewaktu ditarik.

Purse seine dioperasikan dengan tiga tahapan yaitu persiapan, setting dan

hauling. Persiapan dimulai dari persiapan bahan bakar, lampu, alat navigasi,

mesin dan pengaturan alat tangkap. Pengaturan alat tangkap sangat menentukan

posisi penawuran alat dan kerja dan ABK sehingga penataannya harus teratur.

Setting merupakan kegiatan penurunan alat tangkap. Proses setting dimulai

dengan komando nakhoda, pelampung besar dilepas kelaut, kapal djalankan

dengan cepat hampir searah dengan arus kemudian jaring dilingkari pada

gerombolan ikan maka setelah selesai penawuran jaring maka pelampung besar
sudah berada di haluan kapal dan segera dinaikkan ke atas kapal. Pengangkatan

alat tangkap (hauling) dilakukan segera dengan tujuan mengangkat alat tangkap

dan hasil tangkapannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Mahiswara et al.,

2016) bahwa pukat cincin dioperasikan dengan melingkarkan pada gerombolan

ikan, baik yang sudah terkumpul dengan bantuan alat bantu penangkapan

(rumpon, cahaya lampu), maupun yang dalam posisi bergerak dengan cara diburu

(hunting system). Efektivitas pengoperasian pukat cincin ditentukan oleh

kecepatan melingkar jaring, kecepatan tenggelam jaring untuk segera membentuk

dinding guna menahan gerak kelompok ikan keluar secara horisontal, serta

kecepatan untuk menarik tali kolor (purse line) untuk menahan larinya ikan ke

arah vertikal (bagian bawah jaring).

Daerah penangkapan yang dilakukan nelayan ialah WPP 714 tepatnya di

Laut banda. Laut Banda yang terletak diantara Pulau Sulawesi dan Maluku

merupakan salah satu bagian wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 714 sesuai

dengan Peraturan Menteri KKP No. 1 tahun 2009. Menurut Direktorat Jendral

Perikanan Tangkap (2012) sumberdaya ikan di Perairan Laut Banda berdasarkan

data Statistik Perikanan tahun 2010 didominasi oleh kelompok ikan pelagis, yaitu

ikan layang (Decapterus sp.) dan cakalang (Katsuwonus pelamis). Ikan layang

termasuk kedalam kelompok ikan pelagis kecil yang banyak dimanfaatkan di

Perairan Laut Banda (Manik et al., 2018).

Masalah yang sering dihadapi nelayan saat berlayar selain musim angin

kencang yaitu mesin rusak dan jaring yang robek. Seperti alat tangkap ikan pada

umumnya, keberhasilan pukat cincin dalam menangkap ikan ditentukan oleh

banyak faktor, baik yang bersifat internal (rancang bangun dan konstruksi)
maupun eksternal (ketersediaan sumberdaya, kondisi cuaca, arus, keterampilan

dalam pengoperasian. (Widyastuti et al,. 2020). Kelemahan material nylon adalah

nilai massa jenisnya yang rendah sehingga kecepatan tenggelamnya relatif rendah.

Kondisi ini perlu diimbangi dengan pemilihan material yang tepat untuk bagian

lain seperti, pemberat, cincin (ring) tali temali dan pelampung.


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil diatas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat tangkap banyak yang di gunakan di pelabuhan lasalimu pantai

adalah pukat cincin (purse line).

2. Purse line adalah alat tangkap berbahan dasar jaring yang berbentuk

trapesium.

3. Purse line digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang membentuk

gerombolan.

B. Saran

Saran saya pada praktek lapang ini sebaiknya jika tiba di lapangan harus

mendegarkan arahan dari asisten agar mendapatkan data yang lebih baik.
DAFTA PUSTAKA

Kefi, O. S., Katiandagho, E. M., & Paransa, I. J. (2013). Sukses pengoperasian


pukat cincin Sinar Lestari 04 dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di
Perairan Lolak Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Perikanan Tangkap, 1(3).
Mahiswara, M., Budiarti, T. W., & Baihaqi, B. (2016). Karakteristik Teknis Alat
Tangkap Pukat Cincin Di Perairan Teluk Apar, Kabupaten
PaserKalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 19(1), 1-7.
Manik, H. M., Sujatmiko, T. N., Ma’mun, A., & Priatna, A. (2018). Penerapan
Teknologi Hidroakustik Untuk Pengukuran Sebaran Spasial Dan Temporal
Ikan Pelagis Kecil Di Laut Banda (Application of Hydroacoustic
Technology to Measure Spatial and Temporal Distribution of Small
Pelagic Density in Banda Sea). Marine Fisheries: Journal of Marine
Fisheries Technology and Management, 9(1), 41-53.
Rahayu, S. (2021). Pengaruh Edukasi Penggunaan Alat Pendeteksi Ikan Portable
Untuk Meningkatkan Kepuasan Nelayan Dalam Produksi Ikan Di
Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Jumant, 13(1), 123-
131.
Rian, Juanda Djamani. 2013. Metode Penangkapan Ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Suman, A., Satria, F., Nugraha, B., Priatna, A., Amri, K., & Mahiswara, M.
(2018). Status stok sumber daya ikan tahun 2016 di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) dan Alternatif
Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 10(2), 107-128.
Widiyastuti, H., Herlisman, H., & Pane, A. R. P. (2020). Ukuran Layak Tangkap
Ikan Pelagis Kecil di Perairan Kendari, Sulawesi Tenggara. Marine
Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management,
11(1), 39-48.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai