Oleh :
NIM : 185080601111013
KELOMPOK : 10
KELAS : I02
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................1
1. Pancing Ulur..............................................................................................1
1.1. Pengertian..........................................................................................1
1.2. Bagian dan Fungsi..............................................................................2
1.3. Metode pengoperasian.......................................................................3
1.4. Alat bantu............................................................................................5
1.5. Hasil tangkapan..................................................................................7
2. Purse Seine...............................................................................................9
2.1. Pengertian..........................................................................................9
2.2. Bagian dan fungsi.............................................................................10
2.3. Metode pengoperasian.....................................................................11
2.4. Alat bantu..........................................................................................13
2.5. Hasil tangkapan................................................................................14
3. Rumpon...................................................................................................16
3.1. Pengertian.........................................................................................16
3.2. Bagian dan fungsi.............................................................................18
3.3. Target sasaran..................................................................................20
4. Lampu celup bawah air............................................................................22
4.1. Pengertian.........................................................................................22
4.2. Bagian dan fungsi.............................................................................23
4.3. Target sasaran..................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................29
ASSISTANT ZONE.............................................................................................30
i
DAFTAR GAMBAR
ii
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pancing Ulur
1.1. Pengertian
memerlukan modal yang besar. Pancing ulur memiliki konstruksi, ukran dan
bentuk mata pancing serta berbagai jenis umpan buatan sebagai faktor utama
bagian yang sangat vital dalam proses penangkapan ikan pada alat tangkap
pancing. Mata pancing mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda - beda dan
Pancing ulur (hand line) merupakan salah satu jenis alat penangkapan
ikan yang sering digunakan oleh nelayan Palabuhanratu untuk menangkap ikan
di laut. Pancing ulur termasuk alat tangkap ikan aktif dan juga ramah lingkungan.
Berdasarkan klasifikasi DKP tahun 2008, pancing ulur termasuk dalam klasifikasi
alat tangkap hook and line. Struktur utama dari alat tangkap pancing ulur terdiri
dari mata pancing, swivel, tali pancing, pemberat serta umpan. Jenis pancing ulur
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3 tali cabang dan mata
2014).
Pancing ulur adalah alat penangkap ikan jenis pancing yang sangat
sederhana. Alat tangkap ini bersifat tradisional dan ditujukan untuk menangkap
1
memerlukan modal yang besar. Berdasarkan klasifikasi DKP tahun 2008,
pancing ulur termasuk dalam klasifikasi alat tangkap hook and line. Struktur
utama dari alat tangkap pancing ulur terdiri dari mata pancing, swivel, tali
pancing, pemberat serta umpan. Jenis pancing ulur yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan 3 tali cabang dan mata pancing dipasang pada
Pancing ulur merupakan alat tangkap yang sederhana baik secara fisik
target. Selain itu juga berguna untuk merangsang penglihatan ikan terutama dari
Struktur utama dari alat tangkap pancing ulur terdiri dari mata pancing,
swivel, tali pancing, pemberat serta umpan. Jenis pancing ulur yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan 3 tali cabang dan mata pancing dipasang
pada masing-masing tali cabangnya. Mata pancing yang digunakan yakni mata
pancing tunggal dengan nomor 7. Secara keseluruhan, pancing ulur terdiri dari
tali utama/main line menggunakan bahan nilon polyamide (PA) monofilament No.
polyamide (PA) monofilament No. 400, dan pemberat timah 1 kg. Jenis umpan
Penelitian ini menggunakan 3 unit alat tangkap pancing ulur yang dibedakan
panjang dan jarak tali cabang/branch line antar alat tangkap. Panjang dan jarak
2
branch line yang digunakan berukuran 0.90 m; 1.20 m; dan 1.50 m (Yusfiandani,
et al., 2014).
Pancing ulur merupakan alat tangkap yang sederhana baik secara fisik
Secara keseluruhan, pancing ulur terdiri dari tali utama/main line menggunakan
bahan nilon polyamide (PA) monofilament No. 1200, sebuah kili-kili, tali
400, dan pemberat timah 1 kg. Jenis umpan menggunakan umpan buatan dari
alat tangkap pancing ulur yang dibedakan panjang dan jarak tali cabang/branch
line antar alat tangkap. Panjang dan jarak branch line yang digunakan berukuran
BBM, kapal dan mesin, alat tangkap pancing ulur sebanyak 3 unit serta umpan
3
meliputi operasi penangkapan sebanyak 30 trip. Setiap trip dilakukan sehari
selama 6-7 jam tergantung situasi dan kondisi alam. Pancing ulur dioperasikan
ulur dan dilakukan dari kedua sisi kapal. Setelah itu, dilakukan tahap
rata jumlah dan berat dari setiap mata pancing (Kurnia et al., 2015).
6 pagi sampai sore hari. Untuk setiap trip ada sekitar 7 lokasi perairan karang
GPS. Setelah itu, mata pancing dipasangi dengan ikan umpan. Mata pancing
meter untuk memancing ikan tenggiri atau tongkol. Sedangkan jenis-jenis ikan
karang dipancing pada kedalaman 100 meter. Setelah mata pancing berada
pada kedalaman memancing, kemudian unit mata pancing dibiarkan dan ditarik
sesekali untuk menarik ikan target dan sambil menunggu sampai mata pancing
dimangsa oleh ikan target. Bila mata pancing dimangsa ikan target maka nelayan
akan merasakannya melalui tali pancing yang dipegang diatas kapal, kemudian
tali pancing ditarik ke permukaan dan diulur kembali bila ikan target
BBM, kapal dan mesin, alat tangkap pancing ulur. Lalu dilakukan tahap
4
sampai kedalaman antara 65-85 meter untuk memancing ikan tenggiri atau
tongkol dan kedalaman 100 meter bagi jenis ikan karang. Kemudian unit mata
pancing dibiarkan dan ditarik sesekali untuk menarik ikan target. Setelah itu,
berdasarkan rata - rata jumlah dan berat dari setiap mata pancing.
alat bantu yang biasa digunakan nelayan. Pertama dengan menggunakan ring
tuna. Alat ini terbuat dari bahan aluminium atau besi behel. Dengan ring ikan,
kondisi ikan tuna hasil tangkapan menjadi lebih segar dan mutu lebih baik. Alat
bantu lainnya adalah menggunakan gelang ikan. Gelang ikan adalah suatu alat
yang terbuat dari bahan batu kali, berfungsi untuk memukul kepala ikan tuna
mempercepat proses penarikan ikan tuna yang ditangkap (Rahmat dan Thamrin,
2016),
setiap trip berlangsung selama 3-5 hari dan menggunakan rumpon sebagai alat
penangkapan pancing ulur adalah juga lokasi rumpon. Produksi pancing ulur
pada setiap rumpon menunjukan adanya variasi produksi ikan, baik berdasarkan
rumpon maupun jenis ikan pelagis besar yang tertangkap. Rumpon sebagai alat
5
bantu penangkapan ikan juga memberikan indikasi potensial sebagai daerah
berbagai macam alat bantu yang digunakan oleh nelayan. Pertama dengan
menggunakan ring tuna. Alat ini terbuat dari bahan aluminium atau besi behel.
Dengan ring tuna, kondisi ikan tuna hasil tangkapan menjadi lebih segar dan
mutu lebih baik. Selain itu, nelayan juga biasa menggunakan rumpon sebagai
terkonsentrasi pada suatu wilayah perairan tertentu. Rumpon sebagai alat bantu
6
penangkapan ikan juga memberikan indikasi potensial sebagai daerah
Komposisi jenis hasil tangkapan Pancing ulur terdiri atas 5 spesies ikan
yaitu Kembung sebanyak 364 ekor (41,2%); Selar Bentong 279 ekor (31,6%);
Layang 171 ekor (19,4%); Ekor Kuning 52 ekor (5,9%); dan Buntal 17 ekor
(1,9%). Penggunaan ukuran mata pancing yang berbeda (Nomor 8, 10, dan 12)
yang lainnya. Hasil tangkapan mata pancing ukuran 10 yaitu sebanyak 533 ekor
berjumlah 283 ekor seberat 27,1 Kg dan nomor 12 berjumlah 67 ekor dengan
berat 4,03 Kg. Secara statistik ukuran mata pancing Nomor 10 lebih produktif
dibandingkan dengan ukuran mata pancing No.8 dan 12 (Kurnia et al., 2015).
pancing ulur dalam penelitian ini berjumlah 176 ekor. Terdiri atas ikan tuna sirip
(Coryphaena hippurus). Tiga jenis hasil tangkapan ini merupakan kelompok ikan
dalam kategori ikan pelagis besar, sedangkan cakalang dan lemadang termasuk
7
Gambar 3. Hasil Tangkapan Pancing Ulur
(Google Images, 2019).
Hasil tangkapan menggunakan pancing ulur terdiri atas ikan tuna sirip
(Coryphaena hippurus). Tiga jenis hasil tangkapan ini merupakan kelompok ikan
dalam kategori ikan pelagis besar, sedangkan cakalang dan lemadang termasuk
dalam kategori ikan pelagis kecil. Selain itu, komposisi jenis hasil tangkapan
Pancing ulur terdiri atas 5 spesies ikan yaitu Kembung sebanyak 364 ekor
(41,2%); Selar Bentong 279 ekor (31,6%); Layang 171 ekor (19,4%); Ekor
8
2. Purse Seine
2.1. Pengertian
Purse seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini
dilengkappi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” dilalukan
didalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut ini penting terutama pada waktu
pengoperasian jarring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang
Prinsipnya adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan dengan jarring lalu
jaring bawah dikerucutkan. Purse seine akan lebih efisien bila mana output nya
Purse seine telah menjadi salah satu alat tangkap yang berkembang
pada penangkapan ikan pelagis dalam skala besar dan dapat digunakan pada
perairan yang jauh dari garis pantai. Berdasarkan standar klasifikasi alat
penangkap perikanan laut, purse seine atau lebih dikenal dengan nama pukat
cincin termasuk kedalam klasifikasi surrounding net. Alat tangkap ini lebih efektif
membentuk sebuah dinding besar yang selanjutnya jaring akan ditarik dari
penarikan jaring hingga membentuk kantong, alat tangkap ini dilengkapi dengan
Purse seine dilengkapi dengan cincin untuk tali kerut yang dilalukan
purse seine termasuk kedalam klasifikasi surrounding net. Alat tangkap ini lebih
9
efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil disekitar permukaan air. Prinsip
gerombolan ikan dengan jaring. Setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan,
Konstruksi alat tangkap purse seine terdiri dari komponen utama (webbing) dan
komponen penunjang. Komponen utama terdiri dari bagian sayap dan badan
jaring. Sedangkan komponen penunjang terdiri dari samparan (selvedge), tali ris
atas (upper ris line), tali ris bawah (under ris line), tali pelampung (float line),
pelampung (float), tali pemberat (sinker line), pemberat (sinker), tali cincin (ring
line), cincin (ring), dan tali kerut (purse line) (Safitri dan Magdalena, 2018).
Pukat cincin (Purse seine) merupakan alat penangkap ikan yang efektif
untuk menangkap ikan pelagis berkelompok. Alat tangkap pukat cincin ini dapat
menangkap ikan hingga kedalaman 150 meter tergantung ukuran dan konstruksi
jaring. Secara garis besar alat ini terdiri dari beberapa bagian yaitu jaring,
pelampung, pemberat, cincin dan tali temali. Konstruksi jaringnya berbeda yaitu
terdiri dari bagian kantong, bahu dan sayap. Ukuran mata jaring berbeda yaitu
pelampung, tali ris atas dan tali ris bawah yang terletak di atas dan dibawah
jaring serta tali cincin yang biasa dikenal dengan tali kolor yang terdapat di dalam
cincin. Apabila ditarik maka cincin akan terkumpul sehingga jaring mengkerut
10
Gambar 4. Konstruksi Purse Seine
(Google Images, 2019).
berguna untuk memberitahu pada kapal yang melintas jika di sekitar wilayah
tersebut terdapat alat tangkap yang sedang beroperasi. Tali ris atas terdiri dari
tali pelampung dan pelampung tanda, sedangkan tali ris bawah terdiri dari
sedangkan pemberat untuk memberi daya berat. Tali pemberat berfungsi untuk
Setelah jaring dilingkarkan dan tali kerut ditarik, maka alat tangkap akan
membentuk kantong besar dan ikan-ikan yang terkurung tidak akan dapat
melakukan tebar alat tangkap dimana jarak antara fishing base dengan fishing
11
50-70 m pada tengah malam dan pelingkaran selama 3 jam. Pengoperasian
Magdalena, 2018).
penggerak kapal dan mesin diesel sebagai tenaga untuk penerangan lampu,
perahu sekoci (pela) dan kondisi kapal. Kedua, penentuan fishing ground.
tanda terlebih dahulu dan diikuti secara bersamaan pada bagian bawah, kantong
dan atas alat tangkap hingga kembali pelampung tanda awal ketika pertama kali
jaring telah bertemu dan kemudian ditarik sampai semua bagian bawah
Purse Seine disebut juga pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi
dengan cincin di mana ‘tali cincin’ atau ‘tali kerut’ di lalukan di dalamnya. Fungsi
cincin dan tali kerut ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring.
Metode pengoperasian alat tangkap ini terdiri dari tiga tahap. Pertama adalah
persiapan yang meliputi perbekalan, perahu, BBM, alat tangkap itu sendiri,
mesin, dan lainnya. Kedua adalah setting yaitu penurunan alat tangkap dimulai
dengan menurunkan pelampung tanda lebih dulu dan diikuti secara bersamaan
pada bagian bawah, kantong, dan atas hingga kembali pelampung tanda awal.
Terakhir yaitu hauling atau penarikan alat tangkap yang dilakukan dengan cara
12
2.4. Alat bantu
kapal motor yang terbuat dari kayu dengan kekuatan bervariasi antara 11-200
GT. Namun, kapal dengan kekuatan 51-100 GT memiliki jumlah yang paling
dengan berbagai macam alat bantu. Diantaranya alat bantu navigasi berupa
GPS (Global Positioning System), alat pendeteksi keberadaan ikan (fish finder),
alat komunikasi berupa radio panggil dan telepon, serta lampu (light fishing)
samyung (1500 watt) dan galaksi atau halogen (400 watt). Jumlah lampu yang
panjang jaring, tinggi jaring, jumlah tenaga kerja dan jumlah lampu yang
cincin (purse seine) menggunakan alat bantu rumpon atau memburu gerombolan
ikan. Alat bantu rumpon dan lampu permukaan adalah jenis alat bantu yang
13
Gambar 5. Alat Bantu Purse Seine
(Google Images, 2019).
memburu gerombolan ikan. Alat bantu rumpon dan lampu permukaan adalah
jenis alat bantu yang digunakan dalam pengoperasian purse seine. Keduanya
Diantaranya alat bantu navigasi berupa GPS (Global Positioning System), alat
pendeteksi keberadaan ikan (fish finder), alat komunikasi berupa radio panggil
dan telepon, serta lampu (light fishing) samyung (1500 watt). Jumlah lampu yang
jenis ikan yang beragam. Hal ini disebabkan perairan di daerah tropis bersifat
tangkapan utama dan sampingan. Ikan Layang (Decapterus sp.), Selar (Atule
14
utama. Selain itu, purse seine juga menangkap ikan hasil tangkapan sampingan
(by-catch) seperti ikan Tongkol (Euthynnus sp.) (Safitri dan Magdalena, 2018).
dua kategori, yaitu hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan. Total
hasil tangkapan sebanyak 75.945 ekor dengan bobot total 9.092 kg. Ikan
bentong adalah salah satu ikan pelagis kecil dengan nilai ekonomis yang tinggi.
Hasil tangkapan ikan bentong memiliki bobot 1.939 kg atau 21,3% dari bobot
cm dengan rata-rata bobot tiap individu yaitu 200 gr. Hasil tangkapan sampingan
terbesar adalah ikan tongkol. Ikan tongkol yang tertangkap terdiri dari 2 spesies
yang berbeda yaitu Euthynnus affinis dan Auxis sp. Ikan tongkol merupakan
salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Rambun et al., 2016).
15
Gambar 6. Hasil Tangkapan Purse Seine
(Google Images, 2019).
Berdasarkan jumlah tangkapan, purse seine menangkap ikan hasil
tangkapan utama dan sampingan. Ikan Layang (Decapterus sp.), Selar (Atule
mate), dan Tembang (Sardinella gibbosa) merupakan jenis ikan hasil tangkapan
utama. Selain itu, Ikan bentong adalah salah satu hasil tangkapan utama purse
seine. Ikan ini merupakan ikan pelagis kecil dengan nilai ekonomis yang tinggi.
tiap individu yaitu 200 gr. Hasil tangkapan sampingan terbesar adalah ikan
tongkol. Ikan tongkol merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis
yang tinggi Ikan tongkol yang tertangkap terdiri dari 2 spesies yang berbeda yaitu
3. Rumpon
3.1. Pengertian
dengan menggunakan berbagai jenis atraktor dari benda padat yang berfungsi
untuk memikat ikan agar berkumpul. Teknologi rumpon sudah semakin banyak
16
merupakan rumpon yang tidak diletakkan secara tetap di perairan, dan
dibawa atau dipindahkan ke daerah lain atau disimpan hingga dilakukan operasi
mengumpulkan ikan yang berasosiasi pada rumpon, lalu ikan tersebut ditangkap
2014).
laut. Alat ini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya ikan-ikan dan organisme
tangkap dan menurunkan biaya operasi penangkapan ikan yang lebih rendah,
dengan menggunakan berbagai jenis atraktor dari benda padat yang berfungsi
untuk memikat ikan agar berkumpul. Alat ini dijadikan sebagai tempat
17
yang akan dituju. Penggunaan rumpon dapat menghemat biaya operasional,
Secara garis besar rumpon, baik rumpon laut dalam maupun rumpon laut
komponen tersebut yaitu: (1) pelampung atau float; (2) tali panjang atau rope; (3)
pemikat ikan atau attractor dan (4) pemberat atau sinker. Rumpon portable
merupakan rumpon yang tidak diletakkan secara tetap di perairan. Rumpon ini
utama, atraktor, dan pemberat. Bahan pelampung terbuat dari gabus dan botol
bekas dengan tebal 3 mm. Ukuran dari pelampung tersebut adalah panjang 50-
100cm dengan diameter 80 cm. Tali utama yang digunakan adalah jenis
Pemberat pada tali utama ini masing-masing mempunyai berat 15 kg. Atraktor
berfungsi untuk menarik ikan agar berkumpul (aggregator) di sekitar rumpon dan
rumpon. Peranan pemberat pada konstruksi rumpon laut dalam adalah agar
18
menjadikan posisi rumpon tidak berubah atau bergeser apabila terkena dorongan
Secara garis besar rumpon, baik rumpon laut dalam maupun rumpon laut
komponen tersebut yaitu pelampung atau float, tali panjang atau rope, pemikat
ikan atau attractor dan pemberat atau sinker. Bahan pelampung terbuat dari
gabus dan botol bekas dengan tebal 3 mm. Ukuran dari pelampung tersebut
adalah panjang 50-100cm dengan diameter 80cm. Tali utama yang digunakan
dan Atraktor. Pemberat pada tali utama ini masing-masing mempunyai berat 15
kg. Atraktor berfungsi untuk menarik ikan agar berkumpul (aggregator) di sekitar
rumpon dan sebagai tempat berlindung serta mencari makan. Peranan pemberat
pada konstruksi rumpon laut dalam adalah agar menjadikan posisi rumpon tidak
berubah atau bergeser apabila terkena dorongan arus atau gelombang laut
19
3.3. Target sasaran
Ikan hasil tangkapan di sekitar rumpon portable terdiri dari 5 jenis spesies
ikan yang berjumlah 185 ekor. Hasil tangkapan terdiri atas 111 ekor yellowfin
lemadang (mahi-mahi), 1 ekor salem (rainbow runner) dan 1 ekor jelidin. Dari
keseluruhan hasil tangkapan ikan disekitar rumpon, terdapat dua jenis ikan yang
termasuk ke dalam ikan ekonomis penting, yaitu ikan tuna dan ikan cakalang.
Data hasil tangkapan perhari selama penelitian memiliki sebaran yang fluktuatif.
ekor; 5) hari kelima sebanyak 31 ekor; dan 6) pada hari keenam sebanyak 16
sebagai tempat berlindung juga untuk mencari makan dalam arti luas tetapi
pelagis ini akan memikat ikan yangberukuran lebih besar untuk memakannya.
Adapun ikan hasil tangkapan yang di dapat di wilayah terdapat rumpon adalah
ikan Kurisi Bali, Kepetek, Tando-tando, Seruit, Kakap Merah, Berujung, Kirong-
20
Gambar 8. Target Sasaran Rumpon
(Google Images, 2019).
spesies ikan yang berjumlah 185 ekor. Hasil tangkapan terdiri atas 111 ekor
ekor lemadang (mahi-mahi), 1 ekor salem (rainbow runner) dan 1 ekor jelidin.
Dari keseluruhan hasil tangkapan ikan disekitar rumpon, terdapat dua jenis ikan
yang termasuk ke dalam ikan ekonomis penting, yaitu ikan tuna dan ikan
cakalang. Selain itu, didapat juga ikan Kurisi Bali, Kepetek, Tando-tando, Seruit,
21
4. Lampu celup bawah air
4.1. Pengertian
Lampu celup bawah air (Lacuba) yang berfungsi untuk penerangan dalam
proses penangkapan ikan dan sebagai penarik perhatian ikan sehingga ikan
nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapannya dua kali lipat. Teknologi lacuba
penangkapan ikan menggunakan alat bantu cahaya sering disebut sebagai light
ikan pada catchable area yang selanjutnya dengan menggunakan alat tangkap
nelayan berbeda-beda tergantung pada jenis alat tangkap, spesies target, fishing
Lacuba adalah alat pemanggil ikan yang berupa lampu tahan air yang
dalam air. Hasil tangkapan kelong yang menggunakan Lacuba lebih tinggi
yang terpikat langsung dengan kehadiran cahaya lacuba yaitu ikan Rinyau,
Sotong, teri. Jenis-jenis ikan yang terpikat tidak secara langsung oleh cahaya
lampu dari lacuba yaitu ikan tamban, ikan kekek, beliak mata (Brown, et al.,
2013).
Lampu celup bawah air (Lacuba) yang berfungsi untuk penerangan dalam
proses penangkapan ikan dan sebagai penarik perhatian ikan sehingga ikan
22
berkumpul mendekati cahaya lampu, sehingga memudahkan menjaringnya dan
nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapannya dua kali lipat. Teknologi lacuba
ikan yang terpikat langsung dengan kehadiran cahaya lacuba yaitu ikan Rinyau,
Sotong, teri. Jenis-jenis ikan yang terpikat tidak secara langsung oleh cahaya
lampu dari lacuba yaitu ikan tamban, ikan kekek, beliak mata.
menyala dengan efektif dan efsien terhadap daya yang digunakan. Lacuba
dibuat dengan menggunakan lampu LED yang akan menghemat listrik. Serta
juga dapat mengurangi harga jual lacuba ini. Teknologi lacuba ini menggunakan
intensitas cahaya untuk menarik perhatian ikan. Sumber cahaya yang digunakan
lampu LED yang disusun sehemat dan seefektif mungkin. Cahaya digunakan
untuk menarik dan mengkonsentrasikan kawanan ikan pada catchable area yang
pada jenis alat tangkap, spesies target, fishing ground, dan kemampuan finansial
Jenis lampu celup LED yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran
merata saat dioperasikan pada perairan. Lampu celup LED ini tidak panas saat
menggunakan kontrol LED dilengkapi fitur tombol warna biru, merah dan kuning.
Tombol atur ritme serta tombol atur kecerahan. Pengoperasian lampu celup ini
23
kontrol LED menggunakan kabel DC. Serta memiliki daya tahan terhadap air,
Lacuba (lampu celup bawah air) terdiri dari lampu neon, lampu LED
dengan cahaya merah biru dan kuning, kabel DC, baterai dan rangka. Lampu
neon merupakan faktor terpenting dalam lacuba. Lampu neon berfungsi sebagai
sumber cahaya yang digunakan sebagai atraktor untuk menarik perhatian ikan.
Lampu LED juga bias digunakan sebagai sumber cahaya. LED ini lebih efektif
karena cahaya yang dikeluarkan berbagai macam warna. Dimana ikan akan lebih
tertarik untuk mendekat. Kabel digunakan sebagai aliran dari sumber listrik.
Hasil tangkapan pada perlakuan lampu celup LED biru selama 12 kali
Terdiri dari tiga spesies yaitu teri (Stolephorus devisi) sebanyak 445 kg,
534 kg. Hasil tangkapan lampu celup LED merah mendapatkan dua spesies
24
yang sama yaitu teri (Stolephorus devisi) dan kembung (Rastrelliger kanagurta)
selama 12 kali operasi penangkapan. Hasil tangkapan lampu celup LED kuning
dan bagan kontrol mendapatkan satu jenis yaitu ikan teri (Stolephorus devisi ).
Jumlah hasil tangkapan yang tertangkap berbeda pada setiap tripnya. kontrol.
tangkapan. Hal ini di karenakan jenis ikan memiliki ketertarikan yang berbeda
kg. Lampu kuning didapat sebanyak 282,6 kg, dan lampu petromax sebanyak
164,9 kg. Jumlah hasil tangkapan (ekor) selama sepuluh hari yang
menggunakan LACUBA biru dan LACUBA kuning dan petromax dari yang
rentang 1791-15720 ekor per malam, 74689 ekor dengan rentang 1769-13989
25
Gambar 10. Target Sasaran Lacuba
(Google Images, 2019).
kecil. Ikan yang tertangkap yaitu ikan teri, ikan kembung dan ikan selar. Hasil
tangkapan. Karena cahaya warna biru memiliki gelombang cahaya pendek dan
luas dan intensitasnya lebih tinggi serta warna biru lebih banyak disukai oleh
banyak jenis ikan. Pengggunaan lampu celup LED biru lebih efektif dan efisien
tangkapan, daya tahan, konsumsi bahan bakar, dan biaya operasional yang
DAFTAR PUSTAKA
26
Chaliluddin, M. A. R. M. Aprilla, J.M. Affan, A. A. Muhammadar, H. Rahmadani,
E. Miswar, dan F. Firdus. 2018. Efektivitas Penggunaan Rumpon sebagai
Daerah Penangkapan Ikan di Perairan Pusong Kota Lhokseumawe.
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan. 7 (2): 119-126.
27
Rambun, A. P., Sunarto, dan I. Nurruhwati. 2016. SELEKTIVITAS ALAT
TANGKAP PURSE SEINE DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI)
MUARA ANGKE JAKARTA. Jurnal Perikanan Kelautan. 7 (2): 97-102.
28
DAFTAR LAMPIRAN
Melakukan wawancara
dengan nelayan
29
ASSISTANT ZONE
No
Nama Asisten Kritik dan Saran
.
Lebih tegas lagi dan perbanyak senyuman
agar lebih dekat dengan praktikan. Terima
kasih Kak.
1.
Muhammad Ilham R.
Tetap jaga senyum dan keramahannya Kak.
Terima kasih Kak.
2.
3.
Arif Rifaldi
Lebih banyak senyum lagi Kak. Semangat
Kak.
4.
Nurhusna Rahmania
30
No
Nama Asisten Kritik dan Saran
.
Lebih mengakrabkan diri kepada praktikan
kedepannya Kak. Semangat Kak.
5.
6.
Moh. Mansur
Dijaga terus murah senyum, dan baik hati-
nya Kak. Semangat Kak.
7.
Heru Hermanto
Lebihsering mengakrabkan diri kepada
praktikaan Kak. Terima kasih Kak.
8.
Depri Mochamad R.
Dijaga terus senyuman dan semangatnya
Kak. Semangat ka.
9.
Ulfi Fadzilla
31
No
Nama Asisten Kritik dan Saran
.
Baik, santai dan asik. Sering-sering ngajarin
praktikannya Mas. Semangat Mas!
10.
Muchammad Choirul M.
Tegas, dan teliti. Jangan terlalu serius Kak,
bikin deg-degan hehe. Semangat Kak.
11.
Warzukni Fahma
Sering-sering akrab sama praktikan Kak.
Semangat Kak.
12.
13.
14.
Atika Mahartini
32
No
Nama Asisten Kritik dan Saran
.
Baik dan bisa mendampingi praktikan dengan
baik. Dijaga terus semangatnya Semangat
ka.
15.
16.
17.
Cahya Ajinugraha
Lebih sering senyum ya Kak. Terima kasih
Kak..
18.
Aji Sudayana
Harus bisa lebih tegas lagi kepada praktikan.
Semangat ka.
19.
33
No
Nama Asisten Kritik dan Saran
.
Harus lebih tegas pada praktikan, baik
banget dan friendly terhadap praktikan.
Semangat ka.
20.
M. Ilham Nadzir
Cantik, baik, keliatannya jutek. Harus lebih
banyak senyum dan berkomunikasi dengan
praktikan, semangat ka
21.
22.
23.
M. Iqbal Sulaiman
34