Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Alat Penangkapan Ikan

ALAT PENANGKAPAN IKAN BAGAN APUNG

Oleh:

AZRUL FAHRIZAL
2011103010069

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PRODI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
DARUSSALAM, BANDA ACEH
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat serta hidayah inayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu alangan yang berarti.
Tidak lupa sholawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad saw yang telah
membawa kita dari jaman jahiliah menuju jaman islamiah sekarang ini.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan yang berjudul “ALAT PENANGKAPAN IKAN
IKAN BAGAN APUNG” dalam praktikum ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.

Banda Aceh, Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................ii

DAFTAR TABEL .........................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..............................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................1


1.2 Tujuan Praktikum.............................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................3

BAB III METODE KERJA.................................................5

3.1 Waktu dan Tempat............................................................5


3.2 Alat dan Bahan.................................................................5
3.3 Cara Kerja.........................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................7

4.1 Hasil Pengamatan.............................................................7


4.2 Pembahasan......................................................................7
BAB V PENUTUP...............................................................9

5.1 Kesimpulan .....................................................................9


5.2 Saran................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................10

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.Alat...................................................................................................... 5
Tabel 2.Bahan................................................................................................... 5
Tabel 3. Hasil Pengamatan............................................................................... 6

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki lautan yang luas, hampir luas lautan
tiga banding dua dengan daratannya. Negara indonesia juga disebut sebagai negara
maritime. Selain itu indonesia memiliki jumlah pulau yang banyak di perkirakan ada
17.508 buah dengan panjang pantai 90.000km. pulau-pulau kecil yang tersebar
diseluruh kawasan nusantara kurang lebih ada 13.607 buah pulau. Dilihat dari segi
geografisnya indonesia terletak diantara dua samudra dan dua benua samudra hindia
dan samudra pasifik, benua australia dan benua asia. Yang merupakan letak yang
strategis untuk suatu negara. Sedangkan dari oseanografinya indonesia mempunyai
berbagai ragam kedalaman.

Lautan indonesia yang terletak di garis katulistiwa juga merupakan suatu


kelebihan karna banyak jenis-jenis sumber daya laut yang mendiami di sekitarnya.
Di dorong dengan mempunyai iklim tropis. Sumber daya laut yang sangat potensial
mendorong untuk melakukan suatu pemanfaatan dan pengolahan yang efektif.
Munculnya alat penangkapan ikan merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumber
daya laut yang digunakan. Alat penangkapan ikan banyak ragam dan jenis-jenisnya,
seperti jaring, perangkap, gilnet, sero, pancing, bagan apung, dan sebagainya. Alat
penangkapan ikan mempunyai kegunaan masing-masing diseuaikan dengan tingkah
laku dan sifat-sifat ikan. Ada berbagai karakteristik hidup ikan. Seperti yang biasa
hidup dipermukaan air [pelagis], kolom perairan, dan di dalam perairan [Domersal].
Dalam perkembangannya jenis alat penangkapan bertambah banyak dan semakin
maju dengan munculnya berbagai teknologi yang terbaru. Alat penangkapan ikan
juga merupakan faktor utama dalam memanfaatkan sumberdaya ikan yang ada.

Salah satu jenis alat tangkap yang ada di indonesia adalah Bagan. Bagan adalah
alat penangkap ikan yang di golongkan ke dalam kelompok jaring angkat [lifnet].
Ada beberapa jenis bagan di indonesia, diantaranya bagan tancap, bagan rakit, bagan
perahu dan bagan apung. Seiring berkembangnya teknologi, nelayan lebih menyukai
bagan apung. Tujuan penangkapannya berupa jenis-jenis ikan pelagis kecil. Bagian
utama alat ini terdiri atas jaring bagan dan alat bantu berupa cahaya. Ikan-ikan yang
bersifat fototaksis positif akan datang dan berkumpul di atas jaring di dalam areal
cahaya. Jika diperkirakan jumlah ikan cukup banyak, jaring angkat.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu bagan apung dan bagiannya
2. Untuk mengetahui cara pemakaian bagan apung sesuai dengan cara kerja
nelayan di laut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bagan apung adalah jaring angkat yang keberadaannya dapat dipindah-


pindahkan. Pada bagian bawah kanan-kiri bagan terdapat alat apung berupa drum
dan rakit sebagai pondasi rumah bagan. Bagan apung tidak dilengkapi dengan alat
bantu perpindahan tempat pengoperasian. Untuk proses pemindahan lokasi bagan
apung dilakukan dengan bantuan perahu penarik (Subani dan Barus 2011).

Kapal penangkapan ikanBagan adalah sejenis alat tangkap yang digunakan


nelayan untukmenangkap ikan pelagis kecil. Alat tangkap ini pertama kali
diperkenalkan olehnelayan Bugis Makassar pada tahun 1950-an. Beberapa tahun
kemudian bagan initersebar dan terkenal di seluruh perairan Indonesia. Dalam
perkembangannyabagan telah banyak mengalami perubahan baik bentuk maupun
ukurannya yangdimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan daerah
penangkapan.Berdasarkan cara pengoperasian, bagan dikelompokkan kedalam jaring
angkat(lift net). Karena menggunakan cahaya untuk mengumpulkan ikan maka
metodepenangkapan ikan dengan bagan disebut light fishing (Subani dan Barus,
2014).

Bagan termasuk kedalam light fishing yang menggunakan lampu sebagai


alatbantu untuk merangsang atau menarik perhatian ikan untuk berkumpul di
bawahcahaya lampu, kemudian dilakukan penangkapan dengan jaring yang
telahtersedia (Ayodhyoa, 2011).

Selanjutnya dikatakan bahwa ikan tersebutmemberikan respon melalui


rangsangan cahaya dan dimanfaatkan dalampenangkapan atau pemanfaatan salah
satu tingkah laku ikan untuk menangkapikan. Ada beberapa jenis ikan yang tertarik
dengan cahaya dan berkumpul sertaada juga jenis ikan yang menjahui cahaya dan
menyebar.Tipe kapal di Indonesia ada dua, pertama adalah bagan tancap yaitu
baganyang ditancapkan secara tetap di dasar perairan dengan kedalaman 5-10 m.
Tipekedua adalah bagan apung, yaitu bagan yang dapat berpindah dari satu
daerahpenangkapan ke daerah penangkapan lainnya (Baskoro,2012).

Selanjutnya jenisbagan apung ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi 4 jenis


bagan, yaitu bagandengan satu perahu, bagan dengan dua perahu, bagan rakit, dan
bagan denganmenggunakan mesin.Secara umum konstruksi unit penangkapan
bagan perahu terdiri ataskerangka kayu, waring/jaring serta perahu bermotor yang
sekaligus sebagai alattransportasi di laut. Jenis lampu yang digunakan oleh bagan
sebagai atraktor untukmemikat ikan, yaitu lampu petromaks, lampu neon, dan lampu
merkuri.

Lampu pada bagan, berfungsi untuk menarik ikan agar berkumpul di sekitar
perahukemudian dilakukan penangkapan dengan menggunakan jaring.
Penggunaancahaya merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
keberhasilanpenangkapan ikan pada bagan perahu. Untuk itu maka nelayan di sekitar
Polewalimenggunakan cahaya lampu dengan tenaga listrik yang menghasilkan
iluminasiyang tinggi.Bagan perahu atau bagan bermotor adalah jenis alat tangkap
yangdioperasikan dengan cara menarik ke atas dari posisi vertikal yang
dilengkapiuntuk menangkap ikan yang ada di atasnya dengan menyaring air. Bagan
dalamperkembangannya telah mengalami banyak perubahan bentuk maupun
ukuransesuai dengan daerah penangkapannya (Subani dan Barus, 2010).

BAB III
METODE KERJA

3.1 Waktu Dan Tempat


Telah dilaksanakan Praktikum Teknologi Penangkapan Ikan Bertanggung Jawab yang
“ALAT PENANGKAPAN IKAN BAGAN APUNG”. pada hari Sabtu tanggal 20 Maret
2021 jam 08.00 s/d selesai di gedung FKP lantai 1, Fakultas Kelautan dan Perikanan,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

3.2 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
3.2.1 Alat

Tabel 3.2.1 Alat :

No Nama Jumlah Fungsi


1. Pulpen 1 Alat pencatatan data praktikum
2. Buku 1 Sebagai tempat untuk pencatatan

3.2.2 Bahan

Tabel 3.2.2 Bahan :

No Nama Jumlah Fungsi


1. Bagan Apung 1 Untuk bahan pratikum

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mendengarkan asisten menjelaskan tentang exel
2. Diberi arahan dan data dari asisten
3. Dikerjakan sesuai dengan arahan dan bimbingan asisten

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah:
Tabel 3. Hasil Pengamatan
3 6

22
2

555

Keterangan
1. Bangunan Bagan

2. Rumah Bagan

3. Kkatrol

4. Perahu

5. Jaring

6. Tali-Temali

Pembahasan
Bagan perahu adalah salah satu jenis alat tangkap ikan yang dilakukan dengan
menggunakan perahu sebagai alat untuk mengapung, pada alat tangkapnya
digunakan jaring dan ada juga katrol dan tali sebagai alat bantu penarikkan hasil
tangkapan ikan.
Bagan perahu ini sangat baik dilakukan jika pada malam hari, karna dengan
dilakukannya pada malam hari, sangatlah cocok dengan bantuan lampu untuk
menarik perhatian ikan untuk berkumpul dibawah lampu.

Pada bagan perahu terdapat bangunan bagan, rumah bagan, katrol, perahu, jaring,
dan tali-temali, yang digunakan sebagai alat pengoperasian penangkapan ikan.

Ada juga beberapa jenis tali yang digunakan untuk mensukseskan penangkapan ikan
diantaranya adalah tali penarik, tali jangkar, tali ris dan tali pemberat. Dan ada juga
alat bantu penangkapan yaitu lampu, Roller jangkar, roller kelambu [waring],
Serok,dan keranjang.

Kontruksi pada bagan perahu dan fungsinya yaitu:

1. Bangunan bagan
Bangunan bagan adalah suatu tempat pengoperasian penangkapan
ikan yang dilakukan para nelayan untuk menangkap ikan.

2. Rumah bagan
Rumah bagan adalah tempat berlindungnya para nelayan, tempat
penyimpanan barang-barang ginset, dan tempat penyimpanan alat
penangkapan ikan.

3. Katrol
Katrol adalah alat yang digunakan sebagai penarik tali pada jaring dan
juga sebagai alat bantu saat melakukan setting dan hauling.

4. Perahu
Perahu adalah alat yang di gunakan sebagai tempat mengapung nya
bagan.

5. Jaring
Jaring adalah alat tangkap yang digunakan ketika ikan sudah
berkumpul di bawah bagan perahu.

6. Tali-temali
Tali-temali adalah alat yang digunakan untuk menaring jaring dengan
menggunakan katrol sebagai alat bantu.
Alat bantu pada bagan perahu yaitu:
1. lampu
2. Roller jangkar dan roller kelambu [waring]
3. Serok
4. keranjang

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Alat tangkap bagan apung sangat di senangi oleh para nelayan, karna
dilakukan pada malam hari dan tidak panas-panasan.
2. alat tangkap ini untuk menangkap jenis ikan pelagis.
3. Pada bagian Bagan perahu terdapat bangunan bagan, rumah bagan, katrol,
jaring, dan tali-temali.

5.2 Saran
Semoga praktikum ini lebih baik lagi dan lebih kompak lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Subani, W., dan Barus 2011. Alat Penangkapan Ikan. Balai Penelitian Perikanan
Laut. Jakarta. 248 hlm.
Ayodhyoa, A.U. 2014. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. 97 hlm :
Bogor.

Baskoro, 2011. penangkapan ikan menggunakan bagan perahu. bandung. 678 hal.

subani, W., dan H. R. Barus. 2012. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut. Jurnal
Penelitian Perikanan Laut 5 Tahun 2012 (Edisi Khusus). Jakarta.

248 hal.

subani, W., dan H. R. Barus. 2010. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut. Jurnal
Penelitian Perikanan Laut 5 Tahun 2010 (Edisi Khusus). Jakarta.

248 hal.

Anda mungkin juga menyukai