KAPAL PERIKANAN
DISUSUN OLEH:
NIM : 195080207111005
KELOMPOK : 10
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Universitas Brawijaya
2021
Disusun Oleh:
NIM : 195080207111005
Kelas : P02
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Asisten Pendamping
Asisten Kapal Perikanan
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga Laporan Kapal
Perikanan ini bisa terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas praktikum mata kuliah
Kapal Perikanan. Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
laporan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas
materi yg diberikan serta kakak asisten yang telah membimbing dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini. Saya juga berterima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan praktikum ini. Semoga laporan ini bisa menjadi salah satu
sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khusunya di bidang
perikanan dan kelautan.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi Akhir kata,
kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat berguna bagi mahasiswa
lainnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................... 2
LAMPIRAN ................................................................................................................. 21
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pembuatan Model Kapal ........................................................................................... 4
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hubungan Antara Kecepatan, Resistence, dan Power.............................................. 7
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Loadcase 1 ............................................................................................................. 11
2. Loadcase 2 ............................................................................................................. 13
3. Loadcase 3 ............................................................................................................. 14
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Foto Kelompok........................................................................................................ 21
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Menurut Hutauruk dan Rengi (2014), kapal merupakan salah satu struktur
terapung yang bergerak pada permukaan air laut. Setiap struktur yang
mengapung dan bergerak di atas permukaan laut akan mengalami gerak osilasi.
Sebuah kapal baru harus mampu bertahan (survive) mengatasi kondisi tersebut
agar umur kapal semakin lama. Gaya luar yang dialami oleh kapal perikanan
saat melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut di antaranya adalah
gelombang laut, angin, penambahan gaya-gaya akibat operasi penangkapan,
lebar kandas, muatan yang dipindahkan melewati kapal dan benturan kapal
dengan dermaga atau dengan kapal perikanan lainnya. Sedangkan gaya-gaya
internal misalnya berat kapal itu sendiri, muatan yang dipindahkan dalam kapal
dan juga terjebaknya air di kapal.
Menurut Hadi (2017), Desain kapal tradisional yang digunakan dalam sektor
perikanan di Indonesia adalah kapal dengan satu lambung. Dalam merancang
kapal dikenal apa yang disebut basic design. Basic design merupakan
karakteristik utama kapal seperti pemilihan ukuran utama, bentuk badan kapal,
power (besar dan tipe), rencana awal dari badan kapal dan permesinan, dan
struktur utama. Permodelan kapal menggunakan Maxsurf Pro 11.12. Perangkat
lunak merupakan salah satu CASD dengan metode Design re-use. Artinya,
proses desain yang dalam mengembangkan knowledge tentang desain lama
secara langsung kemudian memodifikasi desain lama untuk menghasilkan
desain baru.
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut seperti
halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk
membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris,
dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Kapal
penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk
menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan atau
mengawetkan. Desain kapal perikanan yang ada di Indonesia didominasi oleh
bentuk lambung Mono Hull. Proses basic design diperoleh dari permodelan kapal
menggunakan aplikasi Maxsurf Modeler.
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kapal perikanan yaitu
1. Mahasiswa dapat memahami teori yang didapatkan di bangku perkuliahan
untuk kemudian diaplikasikan di kehidupan nyata.
2. Mahasiswa mampu mengamati dan mengukur ukuran utama kapal.
3. Mahasiswa mampu mengetahui koefisien bentuk pada kapal.
4. Mahasiswa mampu mengetahui luas midship kapal dan volume displacemen
pada kapal.
5. Mahasiswa mampu mendesain kapal menggunakan aplikasi Maxsurf.
6. Mahasiswa mampu menganalisis stabilitas pada kapal dengan aplikasi yang
digunakan dalam praktikum Hidromax.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Pembuatan Model Kapal Lamongan
5
2.3 Rencana Garis
Pembuatan model kapal ini merupakan pembuatan model tahap III. Pada
tahap ini yaitu proses pemodelan rencana garis yang terdiri dari penyusunan
gading, waterline, dan buttocks. Pembuatan rencana garis (Lines plan) dilakukan
menggunakan aplikasi maxsurf. Langkah pemodelan dilakukan dengan
memasukkan ukuran sesuai dengan desain kapal yang diinginkan. Pengisian
ukuran kapal untuk rencana garis ini dilakukan dengan cara mengisi jumlah
gading, jumlah waterline, jumlah buttocks beserta jaraknya. Untuk membuat
rencana garis kapal ini disesuaikan dengan contoh yang ada yaitu dengan
jumlah gading 16, jarak 1 m, waterline 7 dan jarak 0.1 m, serta buttocks 3 dan
jarak 0.5 m. Untuk melihat hasil dapat dilihat prespective dan aktifkan garis-garis
tersebut.
6
2.4 Perhitungan Tahanan Kapal
7
12.5 0.93 11.93
13 1 13.39
13.5 1.08 14.97
14 1.16 16.66
14.5 1.24 18.48
15 1.32 20.43
15.5 1.41 22.51
16 1.5 24.73
16.5 1.6 27.08
17 1.69 29.59
17.5 1.79 32.24
18 1.89 35.05
18.5 2 38.02
19 2.1 41.15
19.5 2.22 44.44
20 2.33 47.91
Kapal yang melaju di atas laut mendapatkan tahanan dari air yang harus
dilalui oleh kapal tersebut sehingga kapal harus memiliki gaya dorong yang
cukup. Tahanan atau resisten dapat menentukan berapa mesin yang harus
digunakan agar kapal dapat melaju. Hal yang pertama dilakukan untuk
mengetahui tahanan kapal yaitu dengan menggunakan aplikasi hoolspeed.
Caranya yaitu dengan membuka desain lambung kapal yang telah dibuat.
Langkah selanjutnya yaitu menganalisis dengan menggunakan metode holltrop.
Metode ini cocok digunakan untuk kapal ikan yang memiliki pergerakan pelan.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kecepatan dengan cara memasukkan
kecepatan minimum senilai 0 knots dan kecepatan maksimum senilai 20 knots.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan efisiensi dengan menggunakan 50%
overall efisiensi. Nilai 50% tersebut digunakan karena efisiensi dari propeller
tidak akan mencapai 100%, artinya energi dari propeller banyak yang hilang atau
terbuang. Kemudian dapat dilihat hasilnya melalui result windows seperti tabel di
atas.
8
2.5 Perhitungan Stabilitas Kapal
9
didapatkan hasil stabilitas dengan status pass pada seluruh kriteria yang diuji
pada loadcase 1, 2, dan 3.
Stability Calculation - 10_DESTYANA
HERMANITA_195080207111005_Tugas3baru
Loadcase - Loadcase 1
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1.025; (Density = 1.025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 2. Fluid Analysis Loadcase 1
Item Name Quan Unit Total Unit Total Long. Trans. Vert. Total FSM
tity Mass Mass Volume Volume Arm m Arm m Arm m FSM Type
tonne tonne m^3 m^3 tonne.
m
BBM 100% 0.236 0.236 0.250 0.250 3.167 0.000 2.456 0.000 Maximum
BBM2 100% 0.442 0.442 0.468 0.468 1.665 0.000 1.633 0.000 Maximum
Air Tawar 100% 0.013 0.013 0.013 0.013 9.156 0.000 2.426 0.000 Maximum
FS correction 0.000
10
Grafik 1. Loadcase 1
11
Stability Calculation - 10_DESTYANA
HERMANITA_195080207111005_Tugas3baru
Loadcase - Loadcase 2
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1.025; (Density = 1.025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 3. Fluid Analysis Loadcase 2
Item Name Quanti Unit Total Unit Total Long. Trans. Vert. Total FSM Type
ty Mass Mass Volume Volume Arm m Arm m Arm m FSM
tonne tonne m^3 m^3 tonne.
m
BBM 50% 0.236 0.118 0.250 0.125 3.250 0.000 2.427 0.597 Maximum
BBM2 50% 0.442 0.221 0.468 0.234 1.724 0.000 1.111 0.000 Maximum
Air Tawar 50% 0.013 0.006 0.013 0.006 9.150 0.000 2.363 0.000 Maximum
FS correction 0.042
12
Grafik 2. Loadcase 2
Key point Type Immersion angle deg Emergence angle deg
Margin Line (immersion pos = 6.471 m) 22.8 n/a
Deck Edge (immersion pos = 6.471 m) 24.5 n/a
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 30 3.1513 m.deg 3.6989 Pass +17.38
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 40 5.1566 m.deg 8.8343 Pass +71.32
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 30 to 40 1.7189 m.deg 5.1354 Pass +198.76
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.2: Max GZ at 30 or 0.200 m 0.811 Pass +305.50
ships greater
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.3: Angle of maximum 25.0 deg 66.4 Pass +165.46
ships GZ
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.4: Initial GMt 0.150 m 0.226 Pass +50.67
ships
13
Stability Calculation - 10_DESTYANA
HERMANITA_195080207111005_Tugas3baru
Loadcase - Loadcase 3
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1.025; (Density = 1.025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 4. Fluid Analysis Loadcase 3
Item Name Qua Unit Total Unit Total Long. Trans. Vert. Total FSM
ntity Mass Mass Volum Volume Arm Arm m Arm FSM Type
tonne tonne e m^3 m^3 m m tonne
.m
KONTRUKS 1 9.000 9.000 7.500 0.000 1.300 0.000 User
I KAPAL Specified
IKAN 1 4.000 4.000 6.300 0.000 1.400 0.000 User
Specified
ABK 6 0.070 0.420 7.000 0.000 3.600 0.000 User
Specified
MESIN 1 0.500 0.500 3.800 0.000 1.800 0.000 User
KAPAL Specified
BBM 10% 0.236 0.024 0.250 0.025 3.250 0.000 2.405 0.597 Maximu
m
BBM2 10% 0.442 0.044 0.468 0.047 1.919 0.000 0.654 0.000 Maximu
m
Air Tawar 10% 0.013 0.001 0.013 0.001 9.150 0.000 2.313 0.000 Maximu
m
Total 13.989 0.731 0.073 6.985 0.000 1.415 0.597
Loadcase
FS 0.043
correction
VCG fluid 1.458
Grafik 3. Loadcase 3
14
Key point Type Immersion Emergence angle
angle deg deg
Margin Line (immersion pos = 6.471 m) 23.1 n/a
Deck Edge (immersion pos = 6.471 m) 24.8 n/a
15
2.6 Perhitungan Ukuran Utama
16
Perhitungan ukuran utama GT kapal dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu
metode dalam negri dan metode internasional. Perhitungan metode dalam negeri
dilakukan dengan menggunakan rumus GT. Perhitungan GT dengan metode
dalam negeri dilakukan untuk pengukuran kapal yang memiliki panjang kurang
dari 24 meter. Perhitungan metode ini yaitu dengan menggunakan rumus GT =
0,25 x Vtotal. Metode kedua yaitu metode internasional yang dilakukan dengan
menggunakan rumus GT = K1 x Vtotal. Metode ini digunakan untuk pengukuran
kapal yang memiliki panjang lebih dari 24 meter atau kapal yang memiliki
panjang kurang dari 24 meter, namun sesuai permintaan pelanggan atau pemilik
kapal. Kedua metode ini didasarkan pada PERMENHUB NO. 8 Tahun 2013
Tentang Pengukuran Kapal Ikan. Pada kapal lamongan yang kami uji,
didapatkan hasil 37,8 GT pada perhitungan metode dalam negeri. Sedangkan
untuk perhitungan metode internasional, kapal lamongan memiliki ukuran utama
kapal 34,7 GT. Selisih dari kedua perhitungan metode tersebut didapatkan hasil
3,1 GT.
17
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Hutauruk, R. M., dan Rengi, P. 2013. Respons Gerakan Kapal Perikanan Hasil
Optimisasi terhadap Gelombang. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 19 (1):13-
22.
20
LAMPIRAN
21