Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

KAPAL PERIKANAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : DESTYANA HERMANITA

NIM : 195080207111005

KELOMPOK : 10

ASISTEN : BIDARI RAHMA NUGRAENI

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KAPAL PERIKANAN 2021

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk LULUS

Mata Kuliah Kapal Perikanan

Di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

2021

Disusun Oleh:

Nama : Destyana Hermanita

NIM : 195080207111005

Kelas : P02

Malang, 28 April 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Asisten Pendamping
Asisten Kapal Perikanan

ASLIQ MAWWALI BIDARI RAHMA NUGRAENI


NIM. 185080207111015 NIM. 185080200111025

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga Laporan Kapal
Perikanan ini bisa terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas praktikum mata kuliah
Kapal Perikanan. Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
laporan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas
materi yg diberikan serta kakak asisten yang telah membimbing dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini. Saya juga berterima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan praktikum ini. Semoga laporan ini bisa menjadi salah satu
sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khusunya di bidang
perikanan dan kelautan.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi Akhir kata,
kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat berguna bagi mahasiswa
lainnya.

Malang, 4 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... 1

BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2


1.2 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.3 Tempat dan Waktu ......................................................................................... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 4

2.1 Pembuatan Model Kapal dengan Maxsurf ........................................................... 4


2.2 Pembuatan Model Kapal Lamongan ................................................................... 5
2.3 Rencana Garis .................................................................................................... 6
2.4 Perhitungan Tahanan Kapal ................................................................................ 7
2.5 Perhitungan Stabilitas Kapal ............................................................................... 9
2.6 Perhitungan Ukuran Utama ............................................................................... 16

BAB 3. PENUTUP ...................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18


3.2 Saran ................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20

LAMPIRAN ................................................................................................................. 21

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Pembuatan Model Kapal ........................................................................................... 4

2. Pembuatan Model Kapal Lamongan ......................................................................... 5

3. Rencana Garis Pembuatan Model Kapal Lamongan................................................. 6

4. Grafik Resistence vs Speed ..................................................................................... 7

5. Perhitungan Stabilitas Kapal ..................................................................................... 9

6. Gambar Model Kapal Lamongan ............................................................................ 16

7. Perhitungan Pengukuran Utama ............................................................................. 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Hubungan Antara Kecepatan, Resistence, dan Power.............................................. 7

2. Fluid Analysis Loadcase 1 ...................................................................................... 10

3. Fluid Analysis Loadcase 2 ...................................................................................... 12

4. Fluid Analysis Loadcase 3 ...................................................................................... 14

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman
1. Loadcase 1 ............................................................................................................. 11

2. Loadcase 2 ............................................................................................................. 13

3. Loadcase 3 ............................................................................................................. 14

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Foto Kelompok........................................................................................................ 21

1
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Hutauruk dan Rengi (2014), kapal merupakan salah satu struktur
terapung yang bergerak pada permukaan air laut. Setiap struktur yang
mengapung dan bergerak di atas permukaan laut akan mengalami gerak osilasi.
Sebuah kapal baru harus mampu bertahan (survive) mengatasi kondisi tersebut
agar umur kapal semakin lama. Gaya luar yang dialami oleh kapal perikanan
saat melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut di antaranya adalah
gelombang laut, angin, penambahan gaya-gaya akibat operasi penangkapan,
lebar kandas, muatan yang dipindahkan melewati kapal dan benturan kapal
dengan dermaga atau dengan kapal perikanan lainnya. Sedangkan gaya-gaya
internal misalnya berat kapal itu sendiri, muatan yang dipindahkan dalam kapal
dan juga terjebaknya air di kapal.
Menurut Hadi (2017), Desain kapal tradisional yang digunakan dalam sektor
perikanan di Indonesia adalah kapal dengan satu lambung. Dalam merancang
kapal dikenal apa yang disebut basic design. Basic design merupakan
karakteristik utama kapal seperti pemilihan ukuran utama, bentuk badan kapal,
power (besar dan tipe), rencana awal dari badan kapal dan permesinan, dan
struktur utama. Permodelan kapal menggunakan Maxsurf Pro 11.12. Perangkat
lunak merupakan salah satu CASD dengan metode Design re-use. Artinya,
proses desain yang dalam mengembangkan knowledge tentang desain lama
secara langsung kemudian memodifikasi desain lama untuk menghasilkan
desain baru.
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut seperti
halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk
membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris,
dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Kapal
penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk
menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan atau
mengawetkan. Desain kapal perikanan yang ada di Indonesia didominasi oleh
bentuk lambung Mono Hull. Proses basic design diperoleh dari permodelan kapal
menggunakan aplikasi Maxsurf Modeler.

2
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kapal perikanan yaitu
1. Mahasiswa dapat memahami teori yang didapatkan di bangku perkuliahan
untuk kemudian diaplikasikan di kehidupan nyata.
2. Mahasiswa mampu mengamati dan mengukur ukuran utama kapal.
3. Mahasiswa mampu mengetahui koefisien bentuk pada kapal.
4. Mahasiswa mampu mengetahui luas midship kapal dan volume displacemen
pada kapal.
5. Mahasiswa mampu mendesain kapal menggunakan aplikasi Maxsurf.
6. Mahasiswa mampu menganalisis stabilitas pada kapal dengan aplikasi yang
digunakan dalam praktikum Hidromax.

1.3 Tempat dan Waktu


Praktikum Kapal Perikanan terdiri dari 6 kali praktikum. Praktikum
dilaksanakan secara daring pada tanggal 20 Maret - 24 April 2021 setiap hari
Sabtu, melalui Google Classroom Praktikum Kapal Perikanan oleh Tim Asisten
Kapal Perikanan 2021 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya.
Praktikum pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 20 Maret 2021
dengan materi pembuatan model lambung kapal menggunakan maxsurf,
praktikum kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2021 dengan materi
pembuatan model kapal lamongan, praktikum ketiga dilaksanakan pada tanggal
3 April 2021 dengan materi pembuatan rencana garis, praktikum keempat
dilaksanakan pada tanggal 10 April 2021 dengan materi perhitungan tahanan
kapal, Praktikum kelima dilaksanakan pada tanggal 17 April 2021 dengan materi
perhitungan stabilitas kapal, dan praktikum keenam dilaksanakan pada 23 April
2021 dengan materi perhitungan ukuran utama kapal.
Seluruh praktikum dilaksanakan via daring melalui Google Classroom
Praktikum Kapal Perikanan. Pada praktikum ini dilaksanakan oleh Praktikan
Kapal Perikanan 2021. Praktikum kapal perikanan 2021 dipandu oleh TIM
Asisten Kapal Perikanan 2021 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya.

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembuatan Model Kapal dengan Maxsurf

Gambar 1. Pembuatan Model Kapal

Pembuatan model kapal ini dilakukan menggunakan aplikasi maxsurf.


Langkah pemodelan dilakukan dengan mendesain lambung kapal menggunakan
model kapal satu lambung atau monohull. Desain kapal ini ditujukan untuk
membuat desain lambung kapal perikanan. Langkah-langkah dari pembuatan
model lambung kapal existing (hullform) dimodelkan menggunakan maxsurf
modeler dengan membagi kapal menjadi beberapa station, waterline, dan
butocks lines. Untuk membuat model lambung ini sesuaikan dengan kebutuhan
desain kapal yang akan di buat agar dapat menyesuaikan jenis kapal dengan
cara menambahkan “add control point” untuk membentuk rapi lambung kapal.

4
2.2 Pembuatan Model Kapal Lamongan

Gambar 2. Pembuatan Model Kapal Lamongan

Pembuatan model kapal ini merupakan pembuatan model tahap II.


Pembuatan model kapal dilakukan menggunakan aplikasi maxsurf. Langkah
pemodelan dilakukan dengan memasukkan hasil desain lambung pada tahap I
untuk selanjutnya disesuaikan dengan desain kapal contoh. Pembuatan model
kapal ini dilakukan dengan cara mengambil contoh desain kapal lamongan
sebagai sample. Untuk membuat model kapal ini disesuaikan dengan contoh
yang ada yaitu dengan ukuran utama Panjang seluruhnya (LOA) yaitu 15 m,
panjang garis air (LWL) yaitu 11,9 m, lebar (B) yaitu 6 m, tinggi (H) 2,05 m, dan
sarat air (d) 0,75 m. Selanjutnya untuk merapikan desain dapat menambahkan
“add control point” pada desain dan disesuaikan oleh gambar yang ada.

5
2.3 Rencana Garis

Gambar 3. Rencana Garis Pembuatan Model Kapal Lamongan

Pembuatan model kapal ini merupakan pembuatan model tahap III. Pada
tahap ini yaitu proses pemodelan rencana garis yang terdiri dari penyusunan
gading, waterline, dan buttocks. Pembuatan rencana garis (Lines plan) dilakukan
menggunakan aplikasi maxsurf. Langkah pemodelan dilakukan dengan
memasukkan ukuran sesuai dengan desain kapal yang diinginkan. Pengisian
ukuran kapal untuk rencana garis ini dilakukan dengan cara mengisi jumlah
gading, jumlah waterline, jumlah buttocks beserta jaraknya. Untuk membuat
rencana garis kapal ini disesuaikan dengan contoh yang ada yaitu dengan
jumlah gading 16, jarak 1 m, waterline 7 dan jarak 0.1 m, serta buttocks 3 dan
jarak 0.5 m. Untuk melihat hasil dapat dilihat prespective dan aktifkan garis-garis
tersebut.

6
2.4 Perhitungan Tahanan Kapal

Gambar 4. Grafik Resistence vs Speed

Tabel 1. Hubungan Antara Kecepatan, Resistence, dan Power

Speed Holtrop Resist. Holtrop Power


(kts) (kN) (kW)
0 -- --
0.5 0 0
1 0.01 0.01
1.5 0.02 0.03
2 0.03 0.06
2.5 0.04 0.11
3 0.06 0.19
3.5 0.09 0.31
4 0.11 0.47
4.5 0.15 0.69
5 0.19 0.99
5.5 0.25 1.39
6 0.3 1.88
6.5 0.38 2.55
7 0.49 3.53
7.5 0.64 4.91
8 0.75 6.19
8.5 0.74 6.44
9 0.72 6.7
9.5 0.71 6.97
10 0.7 7.25
10.5 0.7 7.55
11 0.72 8.19
11.5 0.79 9.33
12 0.86 10.58

7
12.5 0.93 11.93
13 1 13.39
13.5 1.08 14.97
14 1.16 16.66
14.5 1.24 18.48
15 1.32 20.43
15.5 1.41 22.51
16 1.5 24.73
16.5 1.6 27.08
17 1.69 29.59
17.5 1.79 32.24
18 1.89 35.05
18.5 2 38.02
19 2.1 41.15
19.5 2.22 44.44
20 2.33 47.91

Kapal yang melaju di atas laut mendapatkan tahanan dari air yang harus
dilalui oleh kapal tersebut sehingga kapal harus memiliki gaya dorong yang
cukup. Tahanan atau resisten dapat menentukan berapa mesin yang harus
digunakan agar kapal dapat melaju. Hal yang pertama dilakukan untuk
mengetahui tahanan kapal yaitu dengan menggunakan aplikasi hoolspeed.
Caranya yaitu dengan membuka desain lambung kapal yang telah dibuat.
Langkah selanjutnya yaitu menganalisis dengan menggunakan metode holltrop.
Metode ini cocok digunakan untuk kapal ikan yang memiliki pergerakan pelan.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kecepatan dengan cara memasukkan
kecepatan minimum senilai 0 knots dan kecepatan maksimum senilai 20 knots.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan efisiensi dengan menggunakan 50%
overall efisiensi. Nilai 50% tersebut digunakan karena efisiensi dari propeller
tidak akan mencapai 100%, artinya energi dari propeller banyak yang hilang atau
terbuang. Kemudian dapat dilihat hasilnya melalui result windows seperti tabel di
atas.

8
2.5 Perhitungan Stabilitas Kapal

Gambar 5. Perhitungan Stabilitas Kapal

Pengukuran stabilitas equilibrium kapal dilakukan menggunakan maxsurf


stability advance. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengisi data
pada room definition window sesuai dengan data yang ada. Untuk kapal
lamongan, dapat memasukkan data BBM 1 dengan jumlah 2, titik berat
memanjang 2.6 meter – 3.9 meter, titik berat melintang dengan -0.9 meter – 0.9
meter, dan titik berat vertikal 2.4 meter – 3.4 meter. BBM 2 dengan dengan
jumlah 2, titik berat memanjang 0.7 meter – 2.6 meter, titik berat melintang
dengan -0.06 meter – 0.06 meter, dan titik berat vertikal 0.5 meter – 3 meter air.
Air tawar dengan dengan jumlah 1, titik berat memanjang 8.9 meter – 9.4 meter,
titik berat melintang dengan -0.05 meter – 0.05 meter, dan titik berat vertikal 2.3
meter – 3.3 meter. Setelah memasukkan posisi tanki bbm dan air tawar, dapat
memunculkannya dengan klik profile kemudian intact tank. Langkah selanjutnya
yaitu memasukkan data pada loadcase window. Loadcase 1 berisi kapasitas
muatan 100% karena diestimasikan muatan kapal pada saat akan berangkat
atau belum berangkat. Loadcase 2 berisi kapasitas muatan 50% karena
diestimasikan kapal beroprasi setengah perjalanan atau trip. Loadcase 3 berisi
kapasitas muatan 10% karena diestimasikan kapal sudah kembali. Langkah
selanjutnya yaitu menganalisis equilibrium stability dengan cara klik profile lalu
start analysis untuk mengetahui trim kapal pada loadcase 1, 2, dan 3. Untuk
mengetahui hasil report, dapat memilih perhitungan large angel stability
kemudian kita dapat menggunakan standar kriteria IMO A749 lalu klik windows
dan pilih report. Langkah terakhir yaitu dapat melakukan start analysis untuk
loadcase 1, 2, dan 3. Pada uji stabilitas kapal lamongan yang telah dilakukan,

9
didapatkan hasil stabilitas dengan status pass pada seluruh kriteria yang diuji
pada loadcase 1, 2, dan 3.
Stability Calculation - 10_DESTYANA
HERMANITA_195080207111005_Tugas3baru

Loadcase - Loadcase 1
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1.025; (Density = 1.025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 2. Fluid Analysis Loadcase 1
Item Name Quan Unit Total Unit Total Long. Trans. Vert. Total FSM
tity Mass Mass Volume Volume Arm m Arm m Arm m FSM Type
tonne tonne m^3 m^3 tonne.
m

KONTRUKSI 1 9.000 9.000 7.500 0.000 1.300 0.000 User


KAPAL Specified

IKAN 1 4.000 4.000 6.300 0.000 1.400 0.000 User


Specified

ABK 6 0.070 0.420 7.000 0.000 3.600 0.000 User


Specified

MESIN 1 0.500 0.500 3.800 0.000 1.800 0.000 User


KAPAL Specified

BBM 100% 0.236 0.236 0.250 0.250 3.167 0.000 2.456 0.000 Maximum

BBM2 100% 0.442 0.442 0.468 0.468 1.665 0.000 1.633 0.000 Maximum

Air Tawar 100% 0.013 0.013 0.013 0.013 9.156 0.000 2.426 0.000 Maximum

Total 14.611 0.731 0.731 6.785 0.000 1.440 0.000


Loadcase

FS correction 0.000

VCG fluid 1.440

10
Grafik 1. Loadcase 1

Key point Type Immersion Emergence angle


angle deg deg
Margin Line (immersion pos = 5.994 m) 22.4 n/a
Deck Edge (immersion pos = 5.994 m) 24.1 n/a

Code Criteria Value Units Actual Status Margin


%
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 30 3.1513 m.deg 4.0075 Pass +27.17
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 40 5.1566 m.deg 9.2874 Pass +80.11
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 30 to 40 1.7189 m.deg 5.2799 Pass +207.17
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.2: Max GZ at 30 or 0.200 m 0.814 Pass +307.00
ships greater
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.3: Angle of maximum GZ 25.0 deg 67.3 Pass +169.09
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.4: Initial GMt 0.150 m 0.264 Pass +76.00
ships

11
Stability Calculation - 10_DESTYANA
HERMANITA_195080207111005_Tugas3baru

Loadcase - Loadcase 2
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1.025; (Density = 1.025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 3. Fluid Analysis Loadcase 2
Item Name Quanti Unit Total Unit Total Long. Trans. Vert. Total FSM Type
ty Mass Mass Volume Volume Arm m Arm m Arm m FSM
tonne tonne m^3 m^3 tonne.
m

KONTRUKSI 1 9.000 9.000 7.500 0.000 1.300 0.000 User


KAPAL Specified
IKAN 1 4.000 4.000 6.300 0.000 1.400 0.000 User
Specified
ABK 6 0.070 0.420 7.000 0.000 3.600 0.000 User
Specified
MESIN KAPAL 1 0.500 0.500 3.800 0.000 1.800 0.000 User
Specified

BBM 50% 0.236 0.118 0.250 0.125 3.250 0.000 2.427 0.597 Maximum

BBM2 50% 0.442 0.221 0.468 0.234 1.724 0.000 1.111 0.000 Maximum

Air Tawar 50% 0.013 0.006 0.013 0.006 9.150 0.000 2.363 0.000 Maximum

Total Loadcase 14.265 0.731 0.365 6.895 0.000 1.420 0.597

FS correction 0.042

VCG fluid 1.462

12
Grafik 2. Loadcase 2
Key point Type Immersion angle deg Emergence angle deg
Margin Line (immersion pos = 6.471 m) 22.8 n/a
Deck Edge (immersion pos = 6.471 m) 24.5 n/a

Code Criteria Value Units Actual Statu Margin


s %

A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 30 3.1513 m.deg 3.6989 Pass +17.38
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 40 5.1566 m.deg 8.8343 Pass +71.32
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 30 to 40 1.7189 m.deg 5.1354 Pass +198.76
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.2: Max GZ at 30 or 0.200 m 0.811 Pass +305.50
ships greater
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.3: Angle of maximum 25.0 deg 66.4 Pass +165.46
ships GZ
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.4: Initial GMt 0.150 m 0.226 Pass +50.67
ships

13
Stability Calculation - 10_DESTYANA
HERMANITA_195080207111005_Tugas3baru

Loadcase - Loadcase 3
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1.025; (Density = 1.025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 4. Fluid Analysis Loadcase 3

Item Name Qua Unit Total Unit Total Long. Trans. Vert. Total FSM
ntity Mass Mass Volum Volume Arm Arm m Arm FSM Type
tonne tonne e m^3 m^3 m m tonne
.m
KONTRUKS 1 9.000 9.000 7.500 0.000 1.300 0.000 User
I KAPAL Specified
IKAN 1 4.000 4.000 6.300 0.000 1.400 0.000 User
Specified
ABK 6 0.070 0.420 7.000 0.000 3.600 0.000 User
Specified
MESIN 1 0.500 0.500 3.800 0.000 1.800 0.000 User
KAPAL Specified
BBM 10% 0.236 0.024 0.250 0.025 3.250 0.000 2.405 0.597 Maximu
m
BBM2 10% 0.442 0.044 0.468 0.047 1.919 0.000 0.654 0.000 Maximu
m
Air Tawar 10% 0.013 0.001 0.013 0.001 9.150 0.000 2.313 0.000 Maximu
m
Total 13.989 0.731 0.073 6.985 0.000 1.415 0.597
Loadcase
FS 0.043
correction
VCG fluid 1.458

Grafik 3. Loadcase 3

14
Key point Type Immersion Emergence angle
angle deg deg
Margin Line (immersion pos = 6.471 m) 23.1 n/a
Deck Edge (immersion pos = 6.471 m) 24.8 n/a

Code Criteria Value Units Actual Statu Margin


s %
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 30 3.1513 m.deg 3.6187 Pass +14.83
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 0 to 40 5.1566 m.deg 8.7577 Pass +69.83
ships
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.1: Area 30 to 40 1.7189 m.deg 5.1390 Pass +198.9
ships 7
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.2: Max GZ at 30 or 0.200 m 0.827 Pass +313.5
ships greater 0
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.3: Angle of maximum 25.0 deg 66.4 Pass +165.4
ships GZ 6
A.749(18) Ch3 - Design criteria applicable to all 3.1.2.4: Initial GMt 0.150 m 0.217 Pass +44.67
ships

15
2.6 Perhitungan Ukuran Utama

Gambar 6. Gambar Model Kapal Lamongan

Gambar 7. Perhitungan Pengukuran Utama

16
Perhitungan ukuran utama GT kapal dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu
metode dalam negri dan metode internasional. Perhitungan metode dalam negeri
dilakukan dengan menggunakan rumus GT. Perhitungan GT dengan metode
dalam negeri dilakukan untuk pengukuran kapal yang memiliki panjang kurang
dari 24 meter. Perhitungan metode ini yaitu dengan menggunakan rumus GT =
0,25 x Vtotal. Metode kedua yaitu metode internasional yang dilakukan dengan
menggunakan rumus GT = K1 x Vtotal. Metode ini digunakan untuk pengukuran
kapal yang memiliki panjang lebih dari 24 meter atau kapal yang memiliki
panjang kurang dari 24 meter, namun sesuai permintaan pelanggan atau pemilik
kapal. Kedua metode ini didasarkan pada PERMENHUB NO. 8 Tahun 2013
Tentang Pengukuran Kapal Ikan. Pada kapal lamongan yang kami uji,
didapatkan hasil 37,8 GT pada perhitungan metode dalam negeri. Sedangkan
untuk perhitungan metode internasional, kapal lamongan memiliki ukuran utama
kapal 34,7 GT. Selisih dari kedua perhitungan metode tersebut didapatkan hasil
3,1 GT.

17
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari Praktikum Kapal Perikanan 2021 adalah


sebagai berikut:
1. Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut
seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Proses basic design
diperoleh dari permodelan kapal menggunakan aplikasi Maxsurf Modeler.
Pengukuran kapal dilakukan sesuai degan PERMENHUB No. 8 Tahun
2013 Tentang Pengukuran Kapal Ikan.
2. Pengukuran utama kapal lamongan yang telah dilakukan pada saat
praktikum yaitu didapatkan senilai 37,8 GT pada metode perhitungan
dalam negeri. Sedangkan pada perhitungan metode internasional
didapatkan hasil senilai 34,7 GT. Selisih antara kedua metode tersebut
yaitu senilai 3,1 GT.
3. Koefisien yang dimiliki kapal lamongan yaitu koefisien blok senilai 0.295
dan koefisien perimastik senilai 0,597.
4. Luas midship pada kapal lamongan didapatkan senilai 5.196 meter.
Sedangkan volume displacement yaitu senilai 1.736 m^3.
5. Proses design diperoleh dari permodelan kapal menggunakan aplikasi
Maxsurf Modeler. Langkah pertama dalam membuat kapal adalah dengan
membuat lambung kapal. Selanjutnya yaitu membuat model kapal
Lamongan berdasarkan gambar acuan. Langkah selanjutnya adalah
melakukan rencana garis pada kapal Lamongan, kemudian dilakukan
perhitungan tahanan dan stabilitas kapal serta pengukuran utama kapal.
6. Menganalisis stabilitas kapal dilakukan pada maxsurf hidromax. Pertama,
kita mengisi seluruh tanki pada room definition window. Setelah itu,
mengisi data pada loadcase1, 2, dan 3. Untuk mengetahui hasil report,
dapat memilih perhitungan large angel stability kemudian kita dapat
menggunakan standar kriteria IMO A749 lalu klik windows dan pilih report.
Setelah itu, melakukan start analysis untuk loadcase 1, 2, dan 3. Pada uji
stabilitas kapal lamongan yang telah dilakukan, didapatkan hasil stabilitas
dengan status pass pada seluruh kriteria yang diuji pada loadcase 1, 2,
dan 3.

18
3.2 Saran

Praktikum Kapal Perikanan 2021 sudah berjalan cukup baik. Sebaiknya,


dipertimbangkan lagi mengenai waktu praktikum yang bertabrakan dengan
praktikum lain agar praktikan tetap fokus pada saat praktikum. Selain itu,
sebaiknya asisten lebih jelas lagi dalam memberitahukan praktikan mengenai
aplikasi apa yang digunakan pada saat praktikum agar praktikan tidak
kebingungan. Selebihnya, praktikum sudah berjalan cukup baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hutauruk, R. M., dan Rengi, P. 2013. Respons Gerakan Kapal Perikanan Hasil
Optimisasi terhadap Gelombang. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 19 (1):13-
22.

Sasmito Hadi, E. 2017. Perancangan Kapal Ikan Katamaran Dengan Penggerak


Mesin Dan Layar Di Kabupaten Rembang. KAPAL: Jurnal Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Kelautan. 7(3).

20
LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kelompok

21

Anda mungkin juga menyukai