Anda di halaman 1dari 13

Mesin Kapal dan

Sistem Pelumasan
AHMAD ARIS SHALEH / 195080207111010
Mesin merupakan alat mekanik atau elektrik yang mengirim
atau mengubah energi untuk melakukan atau alat membantu
mempermudah pekerjaan manusia. Biasanya membutuhkan
sebuah masukan sebagai pemicu, mengirim energi yang telah
diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang
telah disetel. 
Konstruksi Mesin
1. cilinder head dan cilinder block

Blok silinder (Cylinder Block)


 fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran
bahan bakar.
Kepala Silinder ( Cylinder Head )
 Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok
silinder.
2. Piston

Untuk memindahkan tenaga yang diperoleh


dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang torak
(connecting road).

3. Batang Torak
Untuk memindahkan tenaga yang diperoleh
dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang torak
(connecting road).
4. Poros Engkol (crank shaft)

Mengubah gerak naik turun torak menjadi


gerak berputar yang akhirnya menggerakkan
roda-roda.

5. Bantalan (Bearing)
Mencegah keausan dan mengurangi gesekan
pada poros engkol.
6. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )

 Memindahkan gerakan camshaft ( poros


nok ) ke rocker arm melalui push rod.

7. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

Membuka dan menutup katup sesuai dengan


waktu ( Timming ) yang telah ditentukan.
8. Karter ( Oil Pan )

 Menampung oli pelumas

9. Pena Torak ( Piston pin )

Menghubungkan torak dengan connecting rod


melalui lubang bushing.
10. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

Menahan poros engkol agar tidak


bergerak/bergeser maju-mundur.

11. Timming Chain : rantai timing /


Timing Belat : sabuk timing

Menghubungkan gerak putar poros engkol


keporos nok.
12. Dudukan Katup ( Valve Seat )

Tempat dudukan katup saat menutup.


Sistem Pelumasan
Pengertian Sistem Pelumasan

Sistem pelumas pada mesin kendaraan adalah


suatu sistem yang berfungsi untuk melapisi logam
dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar
logam dengan udara maupun air dan terbentuknya karat
dapat dihindari.
Cara Kerja Sistem Pelumasan
Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin
kendaraan dihidupkan. Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli tertampung di dalam karter atau bak
oli.
Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan pelumas yang berasal dari engkol mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan rotary pump.
Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan
adanya penyedotan pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk pada pompa oli lewat inlet valve, dan terjadi penekanan pelumas
oleh pompa di sisi lainnya.
Pelumas atau oli yang sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli menuju filter oli. Di dalam komponen filter ini pelumas mengalami
proses penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak, kotoran, dan partikel.
Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke oil jet dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin
secara otomatis akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian rocker arm dan poros cam. Setelah itu, oli kembali ke bak atau
karter lewat saluran oli.
Di sisi lain, oli dari oil jet  di bawah blok silinder dikeluarkan dengan cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi
komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas tersebut dibantu dengan adanya komponen weight balance.
Komponen weight balance merupakan bagian dari poros engkol yang berbentuk menyerupai sekop. Komponen ini bertugas untuk mengobrak-
abrik oli yang berada di karter atau bak oli pada saat poros engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian mesin.

Anda mungkin juga menyukai