BUBU
Diajukan untuk memenuhi syarat salah satu tugas mata kuliah Alat Kapal
Penangkapan Ikan
Kelompok 9/Perikanan C
Haidar Fathurrahman
230110150159
Setia Angkasa
230110150162
Fadhillah
230110150
Qurrata Ayuni K
230110150
M. Farras
230110150
Yaris Hikmawansyah
230110150
230110150218
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
Kolom Nilai
N
Nama
NPM
Nilai
o
1
Haidar Fathurrahman
230110150159
Setia Angkasa
230110150162
Fadhillah
230110150
Qurrata Ayuni K
230110150
M. Farras
230110150
Yaris Hikmawansyah
230110150
Sri Fitriyah R.
230110150218
PENDAHULUAN
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Alat Tangkap Bubu tepat pada waktunya.
Shalawat beriring salam kami sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, kepada keluarga kerabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini kami susun secara sistematis dan baik berdasarkan
pembahasan dari beberapa referensi sehingga tersusun suatu makalah yang baik .
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini maupun makalah
selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang telah kami susun ini
dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang bertambah kepada pembaca.
Jatinangor, 19 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Nilai...................................................................................................ii
Pendahuluan....................................................................................................iii
Daftar Isi..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Bubu ............................................................................................2
2.2 Bentuk, Konstruksi dan Bagian-bagiannya..................................................4
2.3Pengoperasian Alat Tangkap Bubu................................................................6
2.4 Jenis-jenis Bubu Berdasarkan Berdasarkan Pengoperasiannya ..................7
2.5 Daerah Tangkapan dan Hasil Tangkapan...................................................10
2.6 Komponen Alat...........................................................................................12
2.6 Inovasi Alat.................................................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................17
3.2 Saran...........................................................................................................17
Daftar Pustaka..............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut (tangkap),
sampai saat ini masih didominasi oleh usaha perikanan rakyat yang umumnya
memiliki karakteristik; skala usaha kecil, aplikasi teknologi yang sederhana,
jangkauan operasi penangkapan yang terbatas di sekitar pantai dan produktivitas
yang relatif masih rendah. Menurut Barus et al. (1991) produktivitas nelayan yang
rendah umumnya disebabkan oleh rendahnya keterampilan dan pengetahuan serta
penggunaan alat penangkapan maupun perahu yang masih sederhana, sehingga
fektifitas dan efisiensi alat tangkap dan penggunaan faktor-faktor produksi lainnya
belum optimal. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang
diterima oleh nelayan dan akhirnya berpengaruh juga pada tingkat
kesejahteraannya.
Teknologi penangkapan ikan dengan menggunakn bubu banyak dilakukan di
hampir seluruh dunia mulai dari yang berskala kecil, menengah sampai dengan
yang berskala besar. Ukuran skala kecil dan menengah umumnya banyak
dilakukan di perairan pantai dihampir seluruh negara yang masih belum maju
sistim perikanannya, sedangkan untuk skala besar banyak dilakukan di nengara
yang sudah maju sistim perikanannya.
Perikanan bubu skala kecil umumnya ditunjukkan untuk menangkap
kepiting, udang, keong dan ikan dasar di perairan yang tidak begitu dalam,
sedangkan untuk perikanan bubu skala menengah atau skala besar biasanya
dilakukan di lepas pantai yang ditunjukkan untuk menangkap ikan dasar, kepiting,
udang pada kedalaman 20 m- 700m.
Di Indonesia sendiri bubu banyak digunakan oleh nelayan. Sebelum
melakukan usaha penangkapan ada baiknnya kita mengenal macam-macam bubu,
konstruksi, daerah penangkapan, metode pengoperasian, umpan, jenis hasil
tangkapan agar didapat hasil sesuai dengan yang diharapkan.
BAB II
BUBU
2.1 DESKRIPSI BUBU
1
Menurut Brandt (1984), mengklasifikasi bubu menjadi beberapa jenis, yaitu :1.
Berdasarkan sifatnya sebagai tempat bersembunyi / berlindung :
perairan lainnya yang bisa ditangkap bubu) yang dijadikan target penangkapan.
Pemasangan bubu ada yang dipasang satu demi satu (sistim tunggal) ada juga
yang dipasang secara berantai (sistim rawai). Waktu pasang (setting)
danpengangkatan (hauling) ada yang dilakukan pada waktu pagi, siang atau sore
hari sebelum matahari terbenam atau malam tergantung nelayan
mengoperasikannya. Lama perendaman bubu diperairan ada yang beberapa jam,
satu malam bahhkan ada yang sampai 7 hari 7 nalam.
Sebelum melaut para nelayan telah menyiapkan peralatan yang akan
digunakan. Kemudian setelah sampai didaerah penangkapan nelayan memasukkan
ring bubu ke tiang pancang, bubu dibuang kedalam laut dan letak bubu dibetulkan
agar badan dan mulut bubu menghadap arah datangnya arus. Nelayan bisa
istirahat atau kembali kepangkalan. Nelayan mulai kembali bekerja setelah air
surut. Sesampainya didaerah penagkapan kapal dihentikan dan memutar haluan
kearah tiang bubu yang pertama. Seorang nelayan menarik tali ring bagian bawah,
dan satu lagi membantu mengikatkan taliyang telah ditarik, dan dilanjutkan ke tali
ring bagian bawah berikutnya, sehinggatali ring bagian bawah akan bertemu
dengan ring besi bagian atas, makakeadaan mulut bubu akan tertutup.
Setelah satu bubu selesai maka akanpindah ke bagian berikutnya sampai ke
bubu yang terakhir. Dan kapal motor diputar ke arah bagian kontong bubu
dengan posisi bagian haluan kapal beradadekat kantong bubu sambil melawan
arus lemah. Salah seorang menarik kontong bubu dengan menggunakan pengait
keatas kapal, satu orang lagi membuka kontong ikatan bubu, hasil tangkapan
dituangkan kedalam palka.
Metode Pengoperasian Bubu
1. Bubu tambun
d=0.5-1.5 m
Dalam operasi penangkapan, bubu hanyut ini sesuai dengan namanya yaitu
dengan menghanyutkan ke dalam air. Hasil tangkapan bubu hanyut adalah ikan
torani, ikan terbang (flying fish).
Bubu Jermal dan Bubu Apolo
Gambar. Perahu
Perahu digunakan sebagai alat transportasi dari darat ke
laut (daerah tempat pemasangan bubu). Kapal yang digunakan
saat praktik memiliki dimensi utama dengan panjang 9 m, lebar1,35 m,
tinggi 1,5 m dan bagian kemudi kapal berada di tengah, kapal ini memiliki satu
buah propeller yang terbuat dari timah dengan 3 buah daun.
3.
Mesin
Mesin yang digunakan oleh nelayan bubu yaitu mesin dengan merek
12
Umpan
perikananlaut.wordpress.com
Umpan digunakan untuk mengarahkan target tangkapan mendekati bubu dan juga
untuk menggiring target untuk masuk kedalam bubu.Umpan yang dibuat
Rumpon
13
lalaukan.blogspot.com
Pemasangan rumpon berguna dalam pengumpulan ikan.
Pelampung
Katrol
14
Gambar. Katrol
Membantu dalam pengangkatan bubu. Biasanya
penggunaan katrol pada pengoperasian bubu jermal.
2.6 Inovasi Alat
Udang galah merupakan salah satu jenis udang yang nilai ekonomisnya
sangat tinggi dan banyak disukai atau diminati oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai
pangan keluarga. Namun demikian produksi yang di dapat oleh nelayan perairan umum
belum seimbang dengan kebutuhan konsumen, oleh karena itu perlunya inovasi/
teknologi alat penangkapan yang efektip digunakan tetapi hasil produksinya lebih
memuaskan nelayan perairan umum. Salah satu alat tangkap yang bisa digunakan untuk
menangkap udang galah adalah bubu. Di Kalimantan Barat masyarakat melakukan
inovasi alat tangkap bubu yaitu alat tangkap bubu liat dengan bahan nipah.
Tujuan dari alat tangkap atau bubu udang galah dari daun nipah adalah :
Memanfaatkan bahan lokal yang mudah didapat
Meningkatkan produksi tangkapan.
Alat tangkap ini juga memiliki aspek ekonomis yatu:
Harga bahan pendukung murah
Waktu pembuatan praktis tidak terlalu lama
Daya tahan lebih lama dibandingkan menggunakan bambu atau lainya.
Sedangkan aspek sosialnya sendiri
Ramah lingkungan
Tidak mengganggu alur / jalur transportasi perairan karena letaknya dipinggiran dan
didasar perairan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini ialah bubu memiliki prinsip dasar
dari bubu yaitu mengusahakan ikan untuk masuk kedalam jaring tersebut, setelah
dihadang seraya diajak memasuki bubu dengan menggunakan umpan, lalu setiap
16
hari pada waktu waktu tertentu jaring diangkat ataupun setelah di perhitungkan
bahwa target tangkapan telah masuk kedalam jaring, kemudian bubu diangkat.
Tahap pengoperasian bubu (trap) terdiri atas beberapa tahap yaitu tahap
persiapan sebelum melakukan penangkapan, tahap penurunan alat tangkap
(hauling), tahap perendaman alat tangkap (soaking time), dan tahap pengangkatan
alat tangkap (hauling).
3.2 Saran
Dalam pengoprasian bubu sebaiknya menggunakan alat bantu yang
lebih modern guna mempermudah pencarian daerah penangkapan (fishing
groung), hal ini diperlukan meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Dahri. 2011. Analisis Hasil Tangkapan Sampingan Bubu Yang
Dioperasikan Di PerairanKarang Kepulauan Seribu.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/viewFile/2071/1822 (Di akses
tanggal 9 Desember 2014).
17
18