Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

KAPAL PERIKANAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : MAMBOUH REZEIKA GUNAWAN

NIM : 205080200111041

KELOMPOK : 11

ASISTEN : BIMA ARDHA GAGANA

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KAPAL PERIKANAN 2021

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk LULUS

Mata Kuliah Kapal Perikanan

Di Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

2021

Disusun Oleh:

Nama : Mambouh Rezeika Gunawan

NIM : 205080200111041

Kelas : P03

Malang, 3 Desember 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Asisten Pendamping Pendamping Asisten Kapal
Perikanan

BIMA ARDHA GAGANA BIMA ARDHA GAGANA


NIM. 195080207111018 NIM. 195080207111018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata
kuliah Kapal Perikanan dengan sebaik-baiknya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum yang
diberikan dalam mata kuliah Kapal Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Dalam penyusunannya penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan menyelesaikan laporan ini.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis merasa masih terdapat
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun isi materi. Kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan pembuatan laporan
ini. Akhir kata penulis berharap agar laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi
kita.

Bojonegoro, 2 Desember 2021

Mambouh Rezeika Gunawan

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... v

1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 2

2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3

2.1 Pembuatan Model Kapal Dengan Maxsurf ................................................. 3


2.2 Pembuatan Model Kapal Lamongan .......................................................... 4
2.3 Pembuatan Model Kapal Dengan Sampel Desain ...................................... 6
2.4 Rencana Garis ........................................................................................... 7
2.5 Rencana Umum ......................................................................................... 9
2.6 Perhitungan Stabilitas Kapal .................................................................... 11
2.7 Perhitungan Ukuran Utama ...................................................................... 19

3. PENUTUP ..................................................................................................... 21

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 21


3.2 Saran ....................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

LAMPIRAN........................................................................................................ 24

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1. Desain Model Kapal Dengan Maxsurf ................................................ 4
Gambar 2. Desain Model Kapal Lamongan ......................................................... 6
Gambar 3. Pembuatan Model Kapal dengan Sample Design .............................. 7
Gambar 4. Rencana Garis Kapal Nelayan Lamongan ......................................... 9
Gambar 5. Rancangan Umum ........................................................................... 11
Gambar 6. Grafik Loadcase 1 ............................................................................ 13
Gambar 7. Grafik Loadcase 2 ............................................................................ 16
Gambar 8. Grafik Loadcase 3 ............................................................................ 18
Gambar 9. Pengukuran Kapal Ikan .................................................................... 20
Gambar 10. Pengukuran Kapal Ikan dan Perhitungan GT ................................. 20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1. Fluid Analysis Method Loadcase 1 ....................................................... 12
Tabel 2. Key Point Loadcase 1 .......................................................................... 14
Tabel 3. Code Loadcase 1 ................................................................................. 14
Tabel 4. Fluid Analysis Method Loadcase 2 ....................................................... 15
Tabel 5. Key Point Loadcase 2 .......................................................................... 16
Tabel 6. Code Loadcase 2 ................................................................................. 16
Tabel 7. Fluid Analysis Method Loadcase 3 ....................................................... 17
Tabel 8. Key Point Loadcase 3 .......................................................................... 18
Tabel 9. Code Loadcase 3 ................................................................................. 18

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1. Foto Kelompok ............................................................................... 24

v
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Periyanto dan Kurniawan (2019), Kapal adalah kendaraan


pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan
atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu
kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang
lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa
perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya di mana
sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan
atau kebiasaan setempat.
Menurut Aziz et al., (2017), Kapal merupakan armada penangkapan yang
digunakan nelayan untuk menuju ke fishing ground dan mengoprasikan alat
tangkap khususnya purse seine namun kapal haruslah disesuaikan dengan alat
tangkap yang dibawahnya serta lokasi penangkapan ikan. Keberhasilan suatu
kapal penangkap ikan adalah apabila memeenuhi 3 (tiga) faktor yaitu laik laut, laik
Operasi, dan laik simpan. Laik laut sangatlah berpengaruh terhadap performa
kapal dilaut sehingga desain kapal harulah diperhatikan dan disesuaikan oleh
kreteria kapal perikanan Indonesia. Kapal perikanan merupakan kapal yang tidak
memiliki alur pelayaran tetap dan desain dari kapal perikanan harulah disesuaikan
dengan cara pengoprasian alat tangkap. Rancangan umum (general arrangement)
merupakan gambar yang menujukkan tata letak muat diatas kapal. Hal ini sangat
penting dalam menunjang kestabilitas kapal seperti tata letak ruangan pada kapal
dan muatan kapal. Penempatan ruangan yang baik akan memberikan keleluasaan
pada nelayan untuk bekerja diatas kapal hal ini juga berpengaruh kepada stabilitas
dan keselamatan kerja diatas kapal.
Kapal ikan adalah suatu faktor yang paling penting diantara komponen unit
penangkapan lainnya, dan merupakan modal terbesar yang ditanamkan pada
usaha penangkapan ikan. Bentuk dan jenis kapal perikanan berbeda-beda, hal ini
disebabkan karena perbedaan tujuan usaha, tujuan penangkapan ikan dan
keadaan kondisi perairan. Bentuk desain dan konstruksinya harus disusaikan
dengan alat tangkap agar dapat beroperasi dengan baik. Desain kapal dijelaskan
sebagai proses penentuan spesifikasi dan menghasilkan gambar-gambar suatu
obyek untuk keperluan pembuatan dan pengoperasiannya. Sesuai dengan

1
perbedaan jenis kapal ikan, maka desain dan konstruksi kapal dibuat berbeda-
beda dengan memperhatikan syarat teknis pengoperasian kapal perikanan
tersebut. Kapal perikanan juga memiliki karakteristik yang dapat membedakan
kapal perikanan dengan kapal lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum kapal perikanan yaitu


1. Mahasiswa dapat memahami teori yang didapatkan di bangku perkuliahan
untuk kemudian diaplikasikan di kehidupan nyata.
2. Mahasiswa mampu mendesain kapal menggunakan aplikasi Maxsurf.
3. Mahasiswa mampu mendesain lambung kapal dengan gambar proyeksi dan
sample design.
4. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi AutoCAD untuk membuat
rencana garis dan rencana umum.
5. Mahasiswa mampu menghitung stabilitas kapal pada aplikasi Maxsurf
Stability.
6. Mahasiswa mampu mengamati dan mengukur ukuran utama kapal.

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Kapal Perikanan dilaksanakan secara online dirumah mahasiswa


masing-masing. Praktikum dilaksanakan melalui tautan Google Classroom.
Mahasiswa diwajibkan untuk masuk kedalam Google Classroom yang telah
disiapkan oleh asisten dosen. Praktikan melakukan proses pembelajaran melalui
video yang dillampirkan Ketika praktikum berlangsung.
Praktikum Kapal Perikanan dilaksanakan mulai tanggal 9 Oktober 2021
hingga 13 November 2021. Praktikum dilaksanakan dalam tujuh kali pertemuan.
Praktikum dilaksanakan dengan mematuhi protokol Kesehatan sesuai dengan
ketentuan yang dibuat oleh pemerintah.
Pada akhir kegiatan praktikum akan dilaksanakan Ujian Akhir Praktikum.
UAP dilaksanakan sebagai penutup kegiatan Praktikum Kapal Perikanan. Jadwal
menyesuaikan dari jarkoman yang disampaikan oleh Asisten Kapal Perikanan.

2
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembuatan Model Kapal Dengan Maxsurf

Maxsruf sebagai Naval Architecture software. Maxsurf merupakan sistem


desain Marine Hull yang dimaksudkan untuk pembuatan kapal, perahu, dan kapal
pesiar. Dimana desainer membutuhkan akan rautan bentuk permukaan yang
sangat akurat. Maxsurf Pro merupakan program yang digunakan oleh Marine
Engineer untuk membuat model (Lines Plan). Pembuatan Lines Plan ini
merupakan kunci utama suksesnya perancangan desain sebelum model dilakukan
analsa hidrodinamika, kekuatan struktur dan pendetailan lebih lanjut. Dasar
pembangunan model pada Maxsurf Pro menggunakan surface (seperti karpet)
yang dapat ditarik dan dibentakan sehingga bisa menjadi model yang utuh.
Dalam proses pembuatan model kapal dengan maxsurf yang dilakukan
adalah memliih surface yang akan digunakan yaitu surface box. Dalam aplikasi
masxsurf ada beberapa macam tampilan, yaitu Perspective (menampilkan bentuk
3D), Plan (tampak samping), Profile (tampak atas), dan Body Plan (tampak
depan). Selanjutnya adalah memilih tampilan Plan untuk menentukan letak zero
point. Klik surf.Net terlebih dahulu, lalu blok seluruh desain, setelah itu klik group.
Pada titik bawah bagian pojok kiri desain klik dua kali, setelah muncul menu
Control Point Properties ubah semua kolom menjadi 0 keculi pada kolom weight.
Setelah itu klik Ok. Untuk lanjut ke proses selanjutnya terlebih dahulu desain yang
sudah digrup tadi di un-group, caranya sama seperti dengan meng-group kan
desain.
Langkah selanjutnya adalah membentuk sudut pada sisi kanan desain. Agar
dapat teratur, ketika menggeser garis harus bersamaan dengan menekan tombol
shift pada keyboard. Dapat ditambak titik pada dengan desain dengan meng-klik
add control point, setelah itu desain dapat dirapikan agar dapat maksimal. Setelah
dirasa cukup, Langkah selanjutnya adalah berpindah ke tampilan profile. Untuk
mengangkat bagian haluan ke atas pada desain, dapat dilakukan sebanyak dua
kali. Pada titik kanan atas desain klik dua kali untuk mengetahui tinggi desain
tersebut. Selanjutnya, Pada titik pojok kanan bawah desain di klik dua kali lalu
ganti tingginya sesuai dengan titik sebelumnya yaitu 5 m, setelah itu klik Ok.
Setelah garis berubah, akan muncul titik dengan lokasi yang sama dan lakukan
lah hal yang sama seperti sebelumnya. Untuk mengangkat bagian buritan kapal

3
dapat dilakukan secara manual dengan menekan shift secara bersamaan dengan
memindahkan titik ke atas agar menjadi rapi. Setelah itu ukuran desain dapat
dipanjangkan dengan mem-blok salah satu bagian kapal lalu klik salah satu titik ke
samping untuk mengatur panjangnya. Setelah itu rapikan.
Kembali pada tampiran perspective pada desain masih terdapat titik-titik
pada ujung dan sisinya. Untuk menghaluskan desain dapat meng klik assembly,
pada bagian box pada tabel assembly klik dua kali lalu akan muncul surface
properties pada kolom transverse diganti dengan 3 (flexible). Selanjutnya dapat
dirapikan kembali melalui tampilan body plan, dan disave. Desain dapat disimpan
dengan format nama sesuai ketentuan.

Gambar 1. Desain Model Kapal Dengan Maxsurf

2.2 Pembuatan Model Kapal Lamongan

Dalam pembuatan desain kapal lamongan yang akan dibuat adalah bagian
lambung kapal, lunas, linggi haluan dan linggi buritan. Dalam pembuatan model
kapal ini digunakan dua macam surface, yaitu simple yacht dan box. Surface
simple yacht digunakan untuk membuat lambung kapal, sedangkan untuk surface
box digunakan untuk membuat lunas kapal, linggi haluan dan buritan kapal.
Sehingga hal pertama yang dilakukan adalah klik surface, lalu add surface dan
pilih simple yacht. Aktifkan rendering pada saat menampilkan desain tampak 3D
agar terlihat bentuk permukaan pada desain model kapal.
Setelah muncul model kapal yang akan diolah, terlebih dahulu diatur ukuran
kapal yang akan dibuat. Caranya dengan klik pada menu surface lalu pilih size
surface. Atur ukuran kapal sesuai dengan template ukuran yang sudah disajikan.
Dalam kapal lamongan ini didesain ukurannya yaitu untuk Panjang LOA nya
adalah 15 meter, lebar kapal 6 meter dan tinggi kapal adalah 2.05 meter. Setelah
itu atur zero point-nya degan cara aktifkan surf. Net terlebih dahulu lalu blok semua
bagian kapal lalu grupkan semua bagian pada kapal, pada titik bagian bawah

4
buritan klik dua kali dan akan muncul tampilan. Setelah di klik dua kali akan muncul
tampilan control point properties pada kolom long. Pos. dan Height diganti dengan
angka 0. Setelah ditentukan zero point-nya, un-group kembali pada desain kapal.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan gambar desain kapal lamongan
untuk dijadikan background yang nantinya digunakan untuk membantu
membentuk model kapal yang akan dibuat seperti yang diinginkan. Caranya
adalah terlebih dahulu menuju ke menu file lalu pilih import dan klik image
background setelah itu akan muncul tampilan penyimpanan dan piliih file
background yang akan digunakan lalu klik ok. Setelah muncul gambar background
yang diinginkan, Langkah selanjutnya adalah menyesuaikan letak desain kapal
dengan gambar model pada background. Klik menu display, lalu pilih background
dan klik Set Image Zero Point. Setelah pada klik pada bagian background gambar
yang ditentukan untuk letak zero point nya. Setelah posisinya sudah berubah klik
kembali pada menu display lalu background dan pilih set image reference point
untuk menyamakan ujung desain dengan ujung gambar model pada background.
Selanjutnya akan muncul tampilan ganti ukurannya sesuai dengan ukuran Panjang
kapal yang akan dibuat. Setelah itu klik Ok.
Setelah menyesuaikan pola desain dari tampilan tampak samping,
selanjutnya adalah menyesuaikan desain kapal dari tampilan tampak atas (plan).
Caranya sama dengan penyesuaian desain pada tampilan tampak samping.
Setelah itu rapikan kembali desain sesuai dengan pola gambar pada background,
baik pada tampilan tampak samping atau pada tampilan tampak atas kapal. Jika
dirasa desain sudah menyerupai dengan pola gambar pada background, desain
dapat di lock terlebih dahulu agar pada tahapan selanjutnya tidak mengganggu
proses pengeditan. Caranya adalah pada tampilan assembly yang ada disamping
kiri layar terdapat tulisan simple yacht di klik kanan. Tetapi terlebih dahulu ganti
nama tampilan tersebut dengan “Lambung Kapal” agar tidak bingung saat
melakukan pengeditan. Setelah itu klik kanan dan pilih lock.
Langkah selanjutnya adalah pebuatan lunas kapal, linggi haluan dan linggi
buritan kapal. Pembuatan ketiganya adalah sama yaitu dengan menambahkan
surface / add surface lalu pilih box. Atur ukuran pada surface tersebut lebar dan
panjangnya sesuai dengan bagian lunas kapal pada bagian bawah lambung.
Selanjutnya adalah pembuatan linggi kapal sama seperti lunas, untuk sisinya
disesuaikan dengan gambar yaitu bagian bawah dan atas. Selanjutnya dapat
disesuaikan lengkungannya sesuai bodi pada lambung dengan cara add control

5
point sehingga dapat memudahkan untuk membuat lengkungan pada linggi.
Setelah sudah rapi pada semua bagian desain kapal, selanjutnya menuju ke menu
data. Pilih frame of referency pada kolom FWD Perp. Isi dengan ukuran pajang
kapal yaitu 15 m dan pada DWS isi dengan Panjang sarat kapal yaitu 2.05 m.
setelah itu pilih midship dan baseline setelah itu Ok.

Gambar 2. Desain Model Kapal Lamongan

2.3 Pembuatan Model Kapal Dengan Sampel Desain

Pada pembuatan model kapal dengan sampel desain digunakan aplikasi


maxsurf modeler. Surface yang digunakan dalam pembuatan desain ini adalah
menggunakan surface simple yacht. Untuk memerjelas dari bentuk awal desain
yang digunakan klik Rendering terlebih dahulu. Setelah mengaktifkan rendering,
maka permukaan dari desain awal kapal akan terlihat. Untuk dapat melihat detail
desain kapal dapat meng-zoom in dan zoom out pada layar dengan cara scroll up
atau scroll down pada mouse. Untuk menggeser desain dapat menekan dan tahan
tombol scroll pada mouse.
Untuk menggeser desain kapal, dapat juga menggunakan tools dari aplikasi
maxsurf yaitu menggunakan pan. Untuk melihat desai secara keseluruhan dapat
menggunakan tools home view. Selain itu dapat juga menggerakan desain melalui
tools yang berada sebelah kanan (Roll), kiri (Pitch) dan bawah (Yaw) pada
tampilan kerja aplikasi. Menuju ke tampilan profile klik surface lalu pilih surface
size, setelah itu muncul tampilan untuk mengatur ukuran kapal. Ukuran dapat
disesuaikan tergantung pada kapal yang akan dibuat.
Macam-macam ukuran dalam kapal itu ada tiga. Yang pertama adalah LOA
atau Length Over All yaitu Panjang kapal yang diukur dari haluan kapal terdepan
sampai buritan kapal. Selanjutnya adalah LWL atau Length Water Line yaitu
Panjang kapal yang diukur dari haluan kapal pada garis air sampai buritan kapal

6
pada garis air laut. Dan ketiga adalah DWL atau Draft Water Line bagian yang
diukur dari lunas kapal hingga batas air. Biasa disebut juga dengan sarat kapal,
sarat kapal adalah jarak vertikal batas air dengan lunas kapal.

Gambar 3. Pembuatan Model Kapal dengan Sample Design

2.4 Rencana Garis

Untuk membuat rencana garis terlebih dahulu lock semua surface pada
desain kapal. Setelah itu menuju ke menu data, pilih design grid lalu akan muncul
sebuah tampilan yang berisikan section, buttocks, waterlines dan diagonals. Pada
setiap data tersebut nantinya akan diisi pada bagian add dan space berdasarkan
pada yang sudah diberikan pada saat praktikum. Setelah memasukkan ada akan
muncul garis-garis pada desain. Apabila tidak muncul dapat klik terlebih dahulu
pada menu tools Sections, Buttocks, DWL dan Diagonals.
Selanjutnya adalah meng-export format untuk melakukan pembuatan
rencana garis pada aplikasi autocad. Caranya yang pertama yang terlebih dahulu
adalah mengaktifkan menu tools Half selanjutnya klik file lalu export pilih DXF and
IGES setelah itu akan muncul tampilan langsung saja klik Ok, selanjutnya ganti
nama file sesuai pada tampilan saat di export. Untuk tampilan yang akan diexport
ada tiga yaitu tampak atas, tampak samping dan tampak belakang. Ketika semua
sudah di export dan disimpan, tahap selanjutnya adalah menuju ke aplikasi
autocad.
Pada aplikasi autocad tiga file yang sudah di export tadi dibuka satu-satu.
Ketika sudah semua muncul pada lembar kerja autocad, semua pola desain di
copy dan dijadikan satu dalam satu lembar kerja. Setelah semuanya menjadi satu
dalam satu lembar kerja, Langkah selanjutnya adalah membuat garis tepi/bingkai
dengan menggunakan tools rectangle lalu diarakan pada salah satu sisi klik dan

7
atur ukuran garis tepinya. Sesuai dengan ukuran kertas A3 yaitu 29x42. Setelah
terbuat garis persegi Panjang untuk garis tepi luar, selanjutnya membuat garis tepi
untuk bagian dalam dengan cara menggunakan tools offset dan atur terlebih
dahulu ukurannya yaitu 1, lalu klik pada garis tepi luar dan arah kebagian dalam
persegi panjang setelah itu klik tombol escape untuk cancel.
Setelah garis persegi panjang/kotak telah jadi, pindahkan gambar model
kapal ketiganya kedalam kotak tadi. Selanjutnya rapikan posisi ketiga gambar
tersebut. Rapikan juga garis garis yang berada pada gambar kapal, keterangan
garis / angka dan zero point pada setiap gambar. Ketika gambar sudah rapi semua,
kemudian membuat judul pada gambar dengan cara memilihi tools multiline text,
atur framenya lalu ketik “Rencana Garis Kapal Nelayan Lamongan”. Atur Kembali
posisi dan ukuran kata. Setelah itu, pada bagian bawah diberi keterangan “Ukuran
Utama”, atur posisi dan ukurannya. Tambahkan juga teks berisikan Panjang
keseluruhan atau LOA, Lebar (B), Tinggi (H), dan sarat air.
Buat kotak lagi pada pojok kanan bawah garis tepi menggunakan tools line
secara manual. Masukkan teks bertuliskan Prodi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Universitas Brawijaya
letakkan pada bagian atas kotak bagian pojokm bawah tersebut. Selanjutnya buat
garis horizontal ke bawah menjadi empat bagian dengan menggunakan tools
offset ukurannya 1,7. Kemudian buat garis lagi vertikal menjadi dua bagian kanan
kiri. Pada kolom pertama sebelah kiri kotak/table tersebut tambahkan teks “kapal”.
Dan untuk baris dibawahnya tiap kolomnya diberi teks, dengan tulisan “Digambar
oleh”, “gambar”, dan “skala”. Sesuaikan ukuran semua teks tersebut dengan kolom
yang sudah dibuat. Pada kolom sebelah kananya diberi teks berisi nama kapal,
identitas, rencana garis dan skala 1 : 1.
Pada bagian garis terluar pada desain diubah ketebalannya 0,50 mm pada
menu lineweight control. Jangan lupa untuk mengaktifkan LWT pada bagian
bawah lembar kerja. Lakukan hal yang sama pada gambar tampilan lainnya.
Ketika sudah semua maka bisa melakukan save data. Save dilakukan dengan cara
klik ctrl+P atau Control Plot, setelah itu akan muncul tampilan. Pada bagian name
di pilih DWG to PDF dan page size diubah menjadi ISO A3 (297.00x420.00 MM).
pada bagian bawah what to plot pilih windows, lalu pilih garis bagian terluar persegi
panjang. Di bagian plot offset pilih/centang bagian center the plot. Pada bagian
plot style table pilih monochrome. Hasilnya terlebih dahulu dapat dilihat melalui

8
preview pada bagian pojok kiri bawah. Jika dirasa sudah cukup dapat klik Ok, lalu
dipilih akan disimpan pada folder apa yang diinginkan dan klik save.

Gambar 4. Rencana Garis Kapal Nelayan Lamongan

2.5 Rencana Umum

Untuk membuat rancangan umum terlebih dahulu buka file desain yang
sebelumnya sudah dibuat pada praktikum sebelumnya. Ketika sudah dibuka,
desain yang tampil berupa desain kapal dengan garis-garis seperti garis waterline.
Sebelum itu, hilangkan semua garis yang ada pada tampilan desain dengan cara
klik pada toolbar section, buttocks, DWL, waterline dan diagonal yang ada pada
bagian atas menu bar. Setelah garis batas tersebut hilang, langkah selanjutnya
adalah menghapus garis grid pada desain. Caranya adalah denga klik toolbar
design grid pada bagian pojokm kanan atas menu bar.
Jika semua garis yang diingkan sudah dihilangkan, Langkah berikutnya
adalah export desain kapal untuk nantinya dipindahkan ke aplikasi autocad.
Langkah yang harus dilakukan adalah klik menu file, lalu plih export, pilih DXF and
IGES. Lalu klik Ok dan pilih lokasi penyimpanan untuk menyimpan file tersebut.
Lakukan hal tersebut pada semua sisi kapal. Namun sebelum itu, jangan lupa
untuk mengaktifkan toolbar half. Jika sudah, baru dapat melakukan export desain
tersebut.

9
Selanjutnya adalah proses pengolahan pada aplikasi autocad. Data atau file
yang sudah di export tadi dibuka. Setelah dibuka, secara bergantian blok seluruh
desain lalu pindahkan semua desain tersebut kedalam satu lembar kerja aplikasi.
Pemindahan desain menggunakan cara copy file yaitu Ketika desain sudah diblok,
klik kanan lalu pilih copy with base point. Setelah itu klik pada pusat koordinat
desain. Langsung saja berpindah pada lembar kerja yang akan digunakan lalu
paste. Desain dapat diatur posisinya berdasarkan patokan yang sudah di klik
sebelumnya. Lakukan hal tersebut untuk desain lainnya dan pindahkan pada satu
lembar kerja yang sama.
Ketika sudah terkelompokkan dalam satu lembar kerja, susun secara vertikal
desain tersebut. Sesuaikan berdasarkan midpoint kapal agar menjadi teratur.
Hapus bagian keterangan zero point lalu ganti dengan garis horizontal yang
bertepatan dengan letak zero point tadi Tarik garis hingga sedikit melebihi panjang
ukuran desain kapal tersebut. Untuk memperjelas pada bagian garis desain dapat
dipertebal dahulu. Dikarenakan desain yang dibuka pada autocad itu hanya
setengah tampilannya. Untuk tampak atas bisa dibuat penuh tampilannya dengan
cara mirror. Setelah itu sesuaikan Kembali posisi dan jarak dari tiap desain.
Untuk garis yang dibuat sebelumnya tadi akan digunakan sebagai skala
ukuran dari desain kapal. Selanjutnya adalah memasukkan gambar desain kapal
sebagai acuan gambar model dan ukuran kapal. Gambar teresbut digunakan
untuk menjeplak agar desain kapal nantinya dapat sesuai. Cara dengan klik insert
lalu raster image refrense, dan pilih gambar yang akan dimasukkan. Ketika sudah
Nampak, atur skala pada gambar agar dapat sesuai dengan desain kita. Setelah
pas, ukuran desain dengan gambar, dapat dijiplak. Setelah selesai dijiplak
selanjutnya dapat membuat tabel ukuran utama dan identitas pengguna. Setelah
sudah dilakukan dan dirasa cukup lalu gambar rancangan umum dapat disimpan
atau di cetak.

10
Gambar 5. Rancangan Umum

2.6 Perhitungan Stabilitas Kapal

Untuk menghitung stabilitas kapal, aplikasi yang digunakan adalah aplikasi


maxsurf stability enterprise. Setelah aplikasi terbuka, buka juga desain kapal yang
akan dihitung stabilitasnya. Seteleh muncul model desain yang akan diolah, dapat
terlebih dahulu dihilangkan garis DWL, garis grid dan lain-lain agar tidak
menganggu saat pengamatan. Selanjutnya adalah mengisi data tentang tangki
BBM dan air tawar. Pengisian data melalui toolbar room definition window.
Ketika sudah muncul tabel, klik terlebih dahulu dan klik control A untuk
menampilkan tabel yang akan kita isi. Pengisian sesuai dengan data satbilitas
yang sudah diberikan kepada praktikan. Data yang diisi adalah BBM dan air tawar.
Dimana jika dalam data berisikan BBM, maka pada kolom fluid type diberi isi Fuel
Oil. Sedangkan jika berisi air tawar, maka dapat diisi dengan Fresh Water.
Selanjutnya isikan data terkait titik berat memanjang, titik berat melintang dan titik
berat vertikal pada kolom yang sudah ada. Jika sudah diisi semua, lalu bisa
aktifkan toolbar intact tank.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan data loadcase kapal. Data
dimasukkan pada toolbar load case window. Data loadcase ada 3, yaitu kondisi
pembebanan saat kapal berangkat, kondisi pembebanan saat kapal beroperasi,
dan kondisi pembebanan saat kapal kembali. Menampilkan atau menambah tabel
data dapat dengan klik control+A. masukkan data sesuai dengan data yang sudah
diberikan. Setelah pemasukkan data sudah selesai selanjutnya dapat dilakukan

11
analisis. Analisis yang pertama adalah untuk mengetahui posisi kapal dengan
muatan.
Analisis terlebih dahulu mengganti analisis modelnya menjadi equilibrium.
Jika sudah lalu dapat klik Running. jika sudahh dirunning akan Nampak bagaimana
posisi kapal nantinya. Kembalikan model analisisnya menjadi large angle stability.
Selanjutnya dilanjutkan dengan membuka menu file, lalu pilih criteria, klik no. lalu
cari criteria pada programe file. Cari data lalu pilih Allcriteria, open. Jika sudah,
dapat klik toolbar criteria, centang apa yang diperlukan. Jika sudah recalculate and
close, dan running. hasilnya dapat dilihat pada graph window dan report window.
Stability Calculation - Kapal Tradisional Lamongan

Stability 20.00.02.31, build: 31


Model file: E:\KULIAH MAMBOUH\Praktikum\Kapal Perikanan\gambar
model\Kapal Tradisional Lamongan (Medium precision, 68 sections, Trimming off,
Skin thickness not applied). Long. datum: AP; Vert. datum: Baseline. Analysis
tolerance - ideal(worst case): Disp.%: 0,01000(0,100); Trim%(LCG-TCG):
0,01000(0,100); Heel%(LCG-TCG): 0,01000(0,100)
Loadcase - Loadcase 1
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1,025; (Density = 1,025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG
Tabel 1. Fluid Analysis Method Loadcase 1
Item Quan Unit Total Unit Total Lon Tran Vert. Total FSM
Name tity Mas Mass Vol Volu g. s. Arm FSM Type
s tonne um me Arm Arm m tonne.
ton e m^3 m m m
ne m^3

Konstr 1 9,00 9,000 7,50 0,000 1,300 0,000 User


uksi 0 0 Speci
Kapal fied

Ikan 1 0,00 0,000 6,30 0,000 1,400 0,000 User


0 0 Speci
fied

ABK 6 0,07 0,420 7,00 0,000 3,600 0,000 User


0 0 Speci
fied

12
Mesin 1 0,50 0,500 3,80 0,000 1,800 0,000 User
Kapal 0 0 Speci
fied

BBM 100% 0,62 0,625 0,66 0,661 3,20 0,000 2,543 0,000 Maxi
5 1 6 mum

BBM 2 100% 0,41 0,417 0,44 0,442 1,67 0,000 1,907 0,000 Maxi
7 2 8 mum

Air 100% 0,21 0,219 0,21 0,219 9,15 0,000 2,520 0,000 Maxi
Tawar 9 9 5 mum

Total 11,181 1,32 1,322 6,89 0,000 1,525 0,000


Loadca 2 1
se

FS 0,000
correcti
on

VCG 1,525
fluid

1,5 3.1.2.4: Initial GMt GM at 0,0 deg = 1,438 m Stability


GZ
Max GZ = 1,259 m at 51,8 deg. 3.1.2.4: Initial GMt GM at 0,0 deg = 1,438 m
1,2 Max GZ = 1,259 m at 51,8 deg.

0,9

0,6
GZ m

0,3

-0,3

-0,6

-0,9

-1,2
-25 0 25 50 75 100 125 150 175
Heel to Starboard deg.

Gambar 6. Grafik Loadcase 1

13
Tabel 2. Key Point Loadcase 1
Key point Typ Immersion Emergence
e angle deg angle deg

Margin Line (immersion pos 34,9 n/a


= 7,302 m)

Deck Edge (immersion pos = 36,5 n/a


7,5 m)

Tabel 3. Code Loadcase 1


Code Criteria Value Unit Actu Stat Margin
s al us %

A.749(18) Ch3 - Design 3.1.2.1: Area 3,151 m.d 11,40 Pas +261,9
criteria applicable to all 0 to 30 3 eg 55 s 3
ships

A.749(18) Ch3 - Design 3.1.2.1: Area 5,156 m.d 20,68 Pas +301,1
criteria applicable to all 0 to 40 6 eg 59 s 5
ships

A.749(18) Ch3 - Design 3.1.2.1: Area 1,718 m.d 9,280 Pas +439,9
criteria applicable to all 30 to 40 9 eg 4 s 0
ships

A.749(18) Ch3 - Design 3.1.2.2: Max 0,200 m 1,259 Pas +529,5


criteria applicable to all GZ at 30 or s 0
ships greater

A.749(18) Ch3 - Design 3.1.2.3: Angle 25,0 deg 51,8 Pas +107,2
criteria applicable to all of maximum s 7
ships GZ

A.749(18) Ch3 - Design 3.1.2.4: Initial 0,150 m 1,438 Pas +858,6


criteria applicable to all GMt s 7
ships

Loadcase - Loadcase 2
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1,025; (Density = 1,025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG

14
Tabel 4. Fluid Analysis Method Loadcase 2
Item Qua Unit Total Unit Total Long Tra Vert. Tot FSM
Name ntit Mass Mass Volu Volu . Arm ns. Arm al Type
y tonn tonn me me m Arm m FS
e e m^3 m^3 m M
ton
ne.
m

Konstruk 1 9,000 9,000 7,500 0,00 1,300 0,00 User


si Kapal 0 0 Specifi
ed

Ikan 1 2,000 2,000 6,300 0,00 1,400 0,00 User


0 0 Specifi
ed

ABK 6 0,070 0,420 7,000 0,00 3,600 0,00 User


0 0 Specifi
ed

Mesin 1 0,500 0,500 3,800 0,00 1,800 0,00 User


Kapal 0 0 Specifi
ed

BBM 50% 0,625 0,312 0,661 0,331 3,250 0,00 2,471 0,59 Maxim
0 7 um

BBM 2 50% 0,417 0,209 0,442 0,221 1,754 0,00 1,408 0,00 Maxim
0 0 um

Air 50% 0,219 0,110 0,219 0,110 9,150 0,00 2,410 0,04 Maxim
Tawar 0 2 um

Total 12,55 1,322 0,661 6,958 0,00 1,453 0,63


Loadcas 0 0 9
e

FS 0,051
correctio
n

VCG 1,504
fluid

15
Stability
GZ
3.1.2.4: Initial GMt GM at 0,0 deg = 1,507 m 3.1.2.4: Initial GMt GM at 0,0 deg = 1,507 m
1,5 Max GZ = 1,233 m at 51,8 deg.

Max GZ = 1,233 m at 51,8 deg.


1,2

0,9

0,6
GZ m

0,3

-0,3

-0,6

-0,9

-1,2
-25 0 25 50 75 100 125 150 175
Heel to Starboard deg.

Gambar 7. Grafik Loadcase 2

Tabel 5. Key Point Loadcase 2


Key point Typ Immersion Emergence
e angle deg angle deg
Margin Line (immersion pos 33,6 n/a
= 7,302 m)
Deck Edge (immersion pos = 35,2 n/a
7,5 m)

Tabel 6. Code Loadcase 2


Code Criteria Value Units Actu Statu Margin
al s %
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.1: Area 3,1513 m.de 11,76 Pass +273,23
Design criteria 0 to 30 g 16
applicable to all ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.1: Area 5,1566 m.de 21,04 Pass +308,16
Design criteria 0 to 40 g 70
applicable to all ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.1: Area 1,7189 m.de 9,285 Pass +440,20
Design criteria 30 to 40 g 4
applicable to all ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.2: Max 0,200 m 1,233 Pass +516,50
Design criteria GZ at 30 or
applicable to all ships greater
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.3: Angle 25,0 deg 51,8 Pass +107,27
Design criteria of maximum
applicable to all ships GZ
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.4: Initial 0,150 m 1,507 Pass +904,67
Design criteria GMt
applicable to all ships

16
Loadcase - Loadcase 3
Damage Case - Intact
Free to Trim
Specific gravity = 1,025; (Density = 1,025 tonne/m^3)
Fluid analysis method: Use corrected VCG

Tabel 7. Fluid Analysis Method Loadcase 3


Item Qua Unit Total Unit Total Long Tran Vert. Total FSM
Name ntit Mas Mass Volu Volu . Arm s. Arm FSM Type
y s tonn me me m Arm m tonn
ton e m^3 m^3 m e.m
ne
Konstruk 1 9,00 9,000 7,500 0,000 1,300 0,000 User
si Kapal 0 Speci
fied
Ikan 1 4,00 4,000 6,300 0,000 1,400 0,000 User
0 Speci
fied
ABK 6 0,07 0,420 7,000 0,000 3,600 0,000 User
0 Speci
fied
Mesin 1 0,50 0,500 3,800 0,000 1,800 0,000 User
Kapal 0 Speci
fied
BBM 10% 0,62 0,062 0,661 0,066 3,250 0,000 2,414 0,597 Maxi
5 mum
BBM 2 10% 0,41 0,042 0,442 0,044 1,958 0,000 0,952 0,000 Maxi
7 mum
Air 10% 0,21 0,022 0,219 0,022 9,150 0,000 2,322 0,042 Maxi
Tawar 9 mum
Total 14,04 1,322 0,132 6,979 0,000 1,421 0,639
Loadcas 6
e
FS 0,045
correctio
n
VCG 1,466
fluid

17
Stability
3.1.2.4: Initial GMt GM at 0,0 deg = 1,594 m GZ
3.1.2.4: Initial GMt GM at 0,0 deg = 1,594 m
1,5 Max GZ = 1,219 m at 52,7 deg.

Max GZ = 1,219 m at 52,7 deg.


1,2

0,9

0,6
GZ m

0,3

-0,3

-0,6

-0,9

-1,2
-25 0 25 50 75 100 125 150 175
Heel to Starboard deg.

Gambar 8. Grafik Loadcase 3

Tabel 8. Key Point Loadcase 3


Key point Typ Immersion Emergence
e angle deg angle deg
Margin Line (immersion pos 32,3 n/a
= 7,302 m)
Deck Edge (immersion pos = 33,9 n/a
7,5 m)

Tabel 9. Code Loadcase 3


Code Criteria Value Units Actual Statu Margin
s %
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.1: Area 3,1513 m.deg 12,2658 Pass +289,23
Design criteria 0 to 30
applicable to all
ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.1: Area 5,1566 m.deg 21,6822 Pass +320,47
Design criteria 0 to 40
applicable to all
ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.1: Area 1,7189 m.deg 9,4164 Pass +447,82
Design criteria 30 to 40
applicable to all
ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.2: Max 0,200 m 1,219 Pass +509,50
Design criteria GZ at 30 or
applicable to all greater
ships
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.3: 25,0 deg 52,7 Pass +110,91
Design criteria Angle of
applicable to all maximum
ships GZ
A.749(18) Ch3 - 3.1.2.4: 0,150 m 1,594 Pass +962,67
Design criteria Initial GMt

18
applicable to all
ships

2.7 Perhitungan Ukuran Utama

Dalam pengukuran ukuran utama kapal peraturan yang dijadikan dasar


adalah PERMENHUB NO. 8 Tahun 2013 Tentang Pengukuran Kapal Ikan. Dalam
pengukuran ini terdapat dua poin yang akan dihitung, yaitu pengukuran kapal ikan
dan perhitungan GT kapal ikan. Dalam pengukuran ikan berisi tentang tinggi,
panjang dan lebar kapal ikan. Untuk mengetahui ukuran-ukuran tersebut dapat
dilihat pada gambar desain kapal atau gambar rancangan umum kapal yang sudah
disediakan oleh asisten praktikum.
Selanjutnya adalah perhitungan GT kapal ikan. Perhitungan GT terbagi
menjadi dua, yaitu pengukuran dalam negeri dan pengukuran internasional.
Pengukuran dalam negeri digunakan untuk menghitung GT kapal untuk kapal
dengan ukuran panjangnya kurang dari 24 meter.
Rumus pengukuran dalam negeri:
GT = 0,25 x Volume total
Volume total merupakan jumlah dari volume tertutup bawah kapal (lambung kapal)
dan volume bangunan atas kapal (geladak atas). Jika sudah didapatkan volume
totalnya, lalu dikalikan dengan 0,25 sehingga dapat ditentukan berapa besar GT
pada kapal tersebut.
Selanjutnya adalah pengukuran internasional. Pengukuran internasional
digunakan untuk kapal dengan ukuran panjang melebihi 24 meter maupun kurang
dari 24 meter tergantung atas permintaan pemilik kapal.
Rumus pengukuran internasional:
GT = k1 x Volume total
untuk mencari k1:
k1 = 0,2 + 0,02 log v
v disini merupakan volume displacement kapal
rumus v (volume displacement);
v = Panjang x Lebar x Tinggi x Cb (coefficient block)
untuk mencari Cb bisa dilihat pada desain dengan dibuka melalui aplikasi
maxsurf modeler. Cb dapat dilihat dengan cara buka menu data lalu pilih calculate
hydrostatic. Jika sudah muncul tabelnya dapat dicari block coeff, jika sudah

19
didaptkan lalu dapat dimasukkan dalam rumus dan dihitung, masukkan ke rumus
k1, dan terakhir kalikan dengan volume total dan akan didapatkan hasilnya.

Gambar 9. Pengukuran Kapal Ikan

Gambar 10. Pengukuran Kapal Ikan dan Perhitungan GT

20
3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum Kapal Perikanan 2021 ada


sebagai berikut;

1. Kapal merupakan kendaaraan pengangkut penumpang dan barang dilaut


seperti sampan dan perahu yang ukurannya lebih kecil. Proses basic design
diperoleh dari permodelan kapal menggunakan aplikasi maxsurf modeler.
Pengukuran kapal dilakukan sesuai dengan PERMENHUB No. 8 Tahun
2013 Tentang Pengukuran Kapal Ikan.
2. Pengukuran utama kapal lamongan yang telah dilakukan pada saat
praktikum yaitu didapatkan 34,9 GT berdasarkan pengukuran dalam negeri,
sedangkan berdasarkan pengukuran internasional didapatkan 32,1 GT.
3. Koefisien yang dimiliki kapal lamongan atau koefisien bloknya adalah 0,25.
4. Pada perhitungan kapal didapatkan nilai k1 adalah 0,23 dan volume
displacement adalah 46,125 m3.
5. Proses desain diperoleh dari permodelan kapal menggunakan aplikasi
maxsurf modeler. Diawali dengan pembuatan lambung kapal, dilanjutkan
pembuatan model kapal dengan gambar acuan. Membuat rancangan umum
pada kapal dan terakhir adalah perhitungan stabilitas kapal serta
pengukuran utama kapal.
6. Menganalisis stabilitas kapal dilakukan aplikasi maxsurf stability enterprise
dengan mengisi data 3 loadcase untuk mengetahui stabilitas kapal melalui
hasil dari running data.

3.2 Saran

Untuk jalannya pelaksanaan praktikum kapal perikanan sudah baik. Asisten


pendamping juga sangat cepat dalam memberikan respon terkait praktikan yang
mengalami gangguan. Mungkin dalam pemberian materi terkait masalah teknis
seperti audio dapat dimaksimalkan kembali. Untuk video materi tambahan
mungkin bisa disampaikan lebih ringkas kembali agar tidak meninggalkan kesan

21
membosankan saat menyimak. Untuk selebihnya sudah cukup dan semoga
kekurangan praktikum semester ini bisa lebih baik di semester berikutnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Periyanto dan Kurniawan, D. W. 2019. Proses Sandblasting dan Coasting Pada


Kapal di PT. Dok Perkapalan Surabaya. Otopro 13 (2): 44-53.
Azis, A. M., Iskandar, H. B., Novita, Y. 2017. Kajian Desain Kapal Purse Seine di
Kabupaten Pinrang (Study Kasus KM. Cahaya Arafah). Albacore 1 (1): 069-
076.

23
LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kelompok

24

Anda mungkin juga menyukai