Anda di halaman 1dari 13

To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat

Oktober 2021, Vol. 4, No.3, hal. 291-303


ISSN(P): 2622-6332; ISSN(E):2622-6340
http://www.ojs.unanda.ac.id/index.php/tomaega

Informasi Geospasial Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru


Geografi Di Kabupaten Luwu
Andi Jumardi 1, Aryadi Nurfalaq2 , Rahma Hi Manrulu3
1 Informatika, Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo
2 Informatika, Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo
3 Fisika, Sains, Universitas Cokroaminoto Palopo

*Correspondent Email: ajmr44@uncp.ac.id


Article History:
Received: 22-08-2021; Received in Revised: 23-09-2021; Accepted: 03-10-2021
DOI: http://dx.doi.org/10.35914/tomaega.v4i3.823

Abstrak
Saat ini penggunaan teknologi informasi geospasial dalam proses belajar mengajar belum
digunakan secara optimal, guru bidang studi geografi mengandalkan metode ceramah
dalam penyampaian materi pada pelajaran geografi, tidak adanya implementasi
penggunaan teknologi informasi geospasial dalam bentuk praktikum untuk memetakan
aspek keruangan yang ada di permukaan bumi. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) ini adalah memberikan penguatan terhadap guru geografi tentang penggunaan
teknologi informasi geospasial melalui transfer iptek berupa webinar dan workshop
teknologi informasi geospasial yang berkaitan dengan pegambilan data lapangan
bereferensi geografis, analisis data geografis dan pemanfaatan aplikasi pembuatan peta
digital dan pembuatan webgis. Dalam pelaksanaan kegiatan webinar peserta diberikan
penguatan tentang bagaimana cara meningkatkan kompetensi guru geografi dalam bidang
Teknologi Informasi Geospasial. Sedangkan dalam kegiatan workshop peserta diberikan
penguatan tentang Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Implementasinya,
Pengenalan Global Positioning System (GPS)Mobile, Penerapan aplikasi Google Earth
dalam pembelajaran geografi, Membuat Peta Digital dengan Aplikasi Arcgis dan
Membuat Webgis dengan memanfaatkan Aplikasi Arcgis Online. Hasil dari kegiatan
tersebut diperoleh bahwa kedua kegiatan yang sudah dilakukan dapat menambah
wawasan pengetahuan dan softskill peserta dalam hal ini guru geografi Kabupaten Luwu
dan dapat menguasai materi yang diberikan. Kedua kegiatan ini dapat membantu guru-
guru geografi Kabupaten Luwu dalam penggunaan dan penerapan teknologi informasi
geospasial dalam pembelajaran geografi sehingga dapat lebih menarik dan interktif.
Kata Kunci: Kompetensi, Teknologi, Geospasial, Guru

Abstract
Currently the use of geospatial information technology in the teaching and learning
process has not been used optimally, teachers in the field of geography studies rely on the
lecture method in delivering material in geography lessons and there is no implementation
of the use of geospatial information technology in the form of practicum to map objects on
the earth's surface. The purpose of this PKM is to provide guidance to geography teachers
on the use of geospatial information technology through the transfer of science and
technology in the form of webinars and geospatial information technology workshops
related to retrieval of geographically referenced field data, analysis of geographical data
and the use of digital map-making applications and webGIS creation. In the
implementation of the webinar activity, the material presented is Improving the
Competence of Geography Teachers in the Field of Geospatial Information Technology.

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 292 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
The materials presented in the workshop are Basic Concepts of Geography Information
System (GIS) and Its Implementation, Introduction to Mobile Global Positioning System
(GPS), Application of the Google Earth application in geography learning, Creating
Digital Maps with Arcgis Applications and Creating WebGIS with Arcgis Online
Applications. The results of these activities showed that the two activities that have been
carried out can add insight to the knowledge and soft skills of participants, in this case the
geography teacher of Luwu Regency and can master the material provided. This activity
can help the geography teachers of Luwu Regency in the use and application of geospatial
information technology in geography learning so that it can be more interesting and
interactive.
Key Word: Competence, Technology, Geospatial, Teacher.

1. Pendahuluan
Salah satu indikator keberhasilan pembelajaran geografi, baik secara
langsung maupun tidak langsung banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru
geografi. Artinya, di pundak guru geografi itulah keberhasilan pembelajaran
geografi dibebankan. Sementara itu realitas yang ada dan terjadi di lapangan, ada
kesan bahwa kompetensi guru geografi masih belum seperti yang diharapkan.
Sebagian besar dari mereka masih kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan lebih
bersifat rutinitas. Guru geografi banyak yang tidak/belum siap menghadapi
berbagai perubahan, di samping terbatasnya akses pada materi pembelajaran
mutakhir. Motivasi dan kesiapan belajar peserta didik terhadap mata pelajaran
geografi juga rendah. Kurangnya waktu belajar, lingkup materi yang sangat luas,
serta laju/akselerasi perubahan (change) di bidang ilmu geografi berbasis teknologi
berjalan begitu cepat. Realitas di lapangan menunjukkan adanya berbagai
keterbatasan terkait dengan sumberbelajar, media pembelajaran serta kemampuan
guru memanfaatkan sumber-sumber dan media pembelajaran geografi yang lebih
modern dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) yang saat ini cukup
tersedia saat ini.
Kurikulum bidang studi geografi yang saat ini diimplementasikan di sekolah-
sekolah adalah kurikulum 2013 (K13). Salah satu daerah yang telah menerapkan
K13 di sekolah adalah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus meningkatkan
mutu pendidikan khususnya bidang studi geografi dengan berbagai program. Dalam
bidang studi geografi Kurikulum 2013 (K13) terdapat beberapa kompetensi dasar
yang harus dipenuhi oleh para peserta didik terutama yang berkaitan dengan Sistem
Informasi Geografi (SIG). Beberapa kompetensi dasar tersebut diantaranya, (1)
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk
mendalami kajian ilmu dan teknologi Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem
Informasi Geografis (SIG). (2) Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab
dalam menyajikan contoh hasil analisis penerapan informasi geografis atau
informasi geospasial melalui peta dasar dan peta tematik serta Sistem Informasi
Geografis (SIG). (3) Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan
kajian tata guna lahan dan transportasi. Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 293 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan
pembangunan, kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana. (4) Mencoba
menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan
transportasi. Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan dan
Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kehidupan sehari-hari. Membandingkan
pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan
peta tematik.
Proses mewujudkan tercapainya kompetensi dasar yang terdapat dalam K13
tersebut, guru–guru di Kabupaten Luwu masih mengalami banyak kendala.
Berdasarkan hasil kegiatan survei awal (observasi) dan wawancara langsung
dengan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bidang studi Geografi
se-Kabupaten Luwu diperoleh informasi bahwa guru-guru bidang studi geografi
belum pernah memberlakukan pratikum pemetaan dan pembuatan peta digital
berbasis geospasial dengan memanfaatkan berbagai teknologi dalam bidang
pemetaan. Dalam bidang studi geografi ditingkat SMA terdapat materi tentang SIG
dimana guru masih mengandalkan teori dalam menjelaskan secara konsep tentang
materi SIG. Hal ini diakibatkan karena pengetahuan guru tentang penerapan
teknologi informasi geospasial dalam penggunaan aplikasi pemetaan berbasis SIG
masih kurang. Selain itu diakibatkan karena keterbatasan fasilitas dan kurangnya
kegiatan pelatihan dalam pemanfaatan teknologi informasi geospasial yang diikuti
oleh guru. Keterlibatan guru dalam mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan
teknologi informasi geospasial baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional
masih sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan materi yang diterima siswa secara
konsep tidak maksimal dan tidak dapat mengetahui bagaimana cara penerapannya
atau implementasinya dalam bidang teknologi informasi geospasial. Oleh karena
itu kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi geospasial yang ada
di SIG khususnya dalam visualisasi aspek keruangan yang ada di permukaan bumi
secara geospasial perlu ditingkatkan.
Guna mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam K13 maka
diperlukan kecakapan atau keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi
informasi geospasial. Saat ini penggunaan teknologi informasi geospasial dalam
proses belajar mengajar belum digunakan secara optimal, terutama di kalangan
penyelenggara pendidikan khususnya guru bidang studi geografi. Umumnya guru
bidang studi geografi mengandalkan metode ceramah dalam penyampaian materi
pada pelajaran geografi. Selain itu, belum adanya implementasi penggunaan
teknologi informasi geospasial dalam bentuk praktikum untuk memetakan aspek
keruangan yang ada di permukaan bumi.
Dalam rangka mewujudkan kompetensi dasar dalam K13 dan mewujudkan
konsep-konsep merdeka belajar dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru–
guru geografi di Kabupaten Luwu maka perlu adanya penguatan terhadap
peningkatan kompetensi guru geografi dalam bidang penggunaan teknologi
informasi berbasis geospasial. Dalam pemberian penguatan tentang penggunaan
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 294 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
teknologi informasi geospasial dapat memberikan pemerataan kompetensi guru
khususnya guru bidang studi geografi yang ada di Kabupaten Luwu sebagai lokasi
mitra. Pemerataan kompetensi guru dalam hal ini adalah peningkatan kompetensi
guru dalam bidang pemanfatan teknologi informasi geospasial yang lebih menarik
sehingga dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam mempelajari bidang studi
geografi dan dapat mengimplementasikan konsep merdeka belajar.

2. Metode
Kegiatan PKM Teknologi Informasi Geospasial ini berupa bentuk webinar
dan workshop bagi kelompok guru bidang studi geografi yang ada di Kabupaten
Luwu melalui beberapa tahapan yang meliputi:
1. Persiapan
Tahap persiapan dilakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Survei tempat pelaksanaan kegiatan workshop
b. Wawancara dilakukan dengan ketua MGMP Kabupaten Luwu untuk
bidang studi Geografi dengan tujuan untuk mengumpulkan kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan oleh kelompok guru geografi berkaitan
dengan kegiatan webinar dan workshop.
c. Pembuatan buku dan modul. Buku yang dibuat berjudul Teknologi
Informasi Geospasial, buku ini meliputi konsep dasar geospasial, data
spasial, spasial data modeling, data analisis, pemodelan analisis pada
geospasial. Modul yang dibuat terkait dengan penggunaan aplikasi
ArcGIS, GIS Online, Google Earth dan aplikasi GPS yang berbasis
android seperti GPS Essentials. Selain modul penggunaan aplikasi
disini juga akan disajikan bagaimana cara membuat peta dijital dan
mengelola data yang bereferensi geografis. Pembuatan tutorial interaktif
cara pengelolaan data spasial dengan menggunakan software ArcGIS,
Google Earth dan pembuatan webgis sederhana dengan menggunakan
GIS Online.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dibagi 2 tahap yaitu:
a. Tahap pertama Seminar. Seminar ini dilakukan secara virtual dalam hal
ini dilakukan secara online atau webinar.
b. Tahap ke dua Workshop. Didalam kegiatan workshop dibagi beberapa
kegiatan yaitu:
a) Penjelasan konsep dasar Sistem Informasi Geografis dan
Implementasinya
b) Penerapan aplikasi Google Earth dalam pembelajaran geografi
c) Pengenalan software ArcGis, Gis Online, Google Earth dan Instalasi
software.
d) Pembuatan peta dasar dengan menggunakan software ArcGis.

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 295 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
e) Pembuatan webgis sederhana dengan menggunakan software Gis
Online.
f) Pengenalan alat pemetaan dengan menggunakan GPS Essential
berbasis android.
g) Fiel trip pengambilan data lapangan dengan menggunakan GPS
yang meliputi data titik koordinat, data jalan dan data area.
3. Evaluasi Pelaksanaan Program
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan,
sehingga dapat dilakukan penyempurnaan apabila ditemui kekurangan. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pemahaman dan softskill
tentang teknologi informasi geospasial dalam hal ini kemampuan dalam pembuatan
peta dan pemetaan sesudah dilakukan kegiatan webinar dan workshop. Evaluasi
dilakukan dengan dua cara meliputi:
a. Pemberian tugas: Membuat sebuah peta administasi Kabupaten Luwu, Peta
Persebaran objek wisata di Kabupaten Luwu berbasis webgis dan membuat
tutorial cara membuat peta dijital dan dibuat masing-masing peserta
pelatihan kelompok guru geografi.
b. Kuisioner: Dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dari peserta pelatihan
mengenai kegiatan ini sehingga dapat diketahui apakah tujuan dari kegiatan
ini sudah tercapai atau belum.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1. Kegiatan Webinar
Pada kegiatan webinar PKM dengan tema “Peningkatan Kompetensi Guru
Geografi Berbasis Teknologi Informasi Geospasial” dilaksanakan pada tanggal 19
Juli 2021. Dalam pelakasanaan kegiatan webinar ini kami memberikan 2 (dua)
materi yaitu tentang problematika pembelajaran geografi yang dihadapi oleh
pendidik maupun peserta didik yang terjadi saat ini. Dalam pemaparan materinya
bahwa ada banyak problem-problem yang dihadapi oleh guru geografi dilapangan
salah satunya disebabkan oleh kompetensi guru, bahan ajar, media yang digunakan
dan proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan selama ini bahwa guru
geografi kelemahan yang dihadapi terletak pada penguasaan bahan ajar.
Penguasaan bahan ajar mereka tidak lebih apa yang tertulis dibuku teks, sehingga
apa yang menjadi kesalahan yang terjadi tidak mampu untuk dikenali dan bahkan
yang diajarkan kepada siswa begitu saja. Selain itu guru juga belum mahir dalam
penggunaan teknologi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran agar
pembelajaran yang ada di geografi dapat lebih menarik. Pada materi yang ke dua
kami memberikan materi tentang bagaimana meningkatkan kompetensi guru
geografi dalam bidang teknologi geospasial. Didalam materi ini lebih menjelaskan
tentang tahapan perkembangan konsep spasial dan memberikan contoh materi yang
cocok dengan pembelajaran geospasial dengan menggunakan berbagai teknologi
yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran geografi khususnya di Materi SIG.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 296 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Selain itu peserta juga diberikan contoh Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam
matapelajaran geografi yang dapat dimanfaatkan oleh guru.

Gambar 1. Proses Kegiatan Webianar Dengan Tema Peningkatan Kompetensi


Guru Geografi Berbasis Teknologi Informasi
3.2. Kegiatan Workshop
Dalam kegiatan workshop ini dilaksanakan 2 (dua) hari sabtu dan minggu
pada tanggal 07-08 Agustus 2021. Pada kegiatan workshop ini dihadiri oleh guru-
guru geografi yang ada di Kabupaten Luwu sebagai mitra kami dalam pelaksanaan
PKM Teknologi Informasi Geospasial. Jumlah guru yang datang 15 orang guru
yang ada di Kabupaten Luwu. Lokasi pelaksanan kegiatan workshop ini di
laksanakan di Laboratorium Komputer SMAN 4 Kabupaten Luwu. Dalam
pelaksanaan kegiatan workshop ini menghadirkan 5 (lima) narasumber.
Pendamping dalam kegiatan workshop ini adalah mahasiswa Konsetrasi SIG
Informatika UNCP dengan jumlah 4 (empat) orang mahasiswa.
Pada hari pertama ada dua materi yang disajikan yang pertama Konsep
Dasar SIG dan Implementasinya, dimateri ini narasumber memberikan gambaran
tentang materi SIG pada matapelajaran geografi dalam pengelolaan data spasial,
sumber data spasial dan analisis data spasial. Selain itu narasumber juga
memberikan gambaran aplikasi pengelolaan data spasial yang dapat digunakan atau
dimanfaatkan dalam pembelajaran geografi khususnya dalam materi SIG salah
satunya GPS Essential, Google Earth, Arcgis Online, Arcgis berbasis desktop dan
Google Maps.

Gambar 2. Pemberian materi tentang Konsep Dasar SIG dan Implementasinya.

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 297 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Pada hari yang sama materi ke dua yang disajikan tentang Pengenalan GPS
Mobile dengan menggunakan GPS Essential. Dalam pemberian materinya
narasumber memperkenalkan fungsi GPS dan fungsi tools-tools yang ada didalam
GPS Essential misalnya bagaimana cara mengambil titik koordinat, bagaimana cara
melakukan track jalan dan bagaimana cara menentukan posisi dengan
menggunakan kompas yang ada didalam GPS Essential. Setelah peserta dalam hal
ini guru geografi memahami cara penggunaan GPS Essential peserta diberikan
praktek langsung dengan melakukan field trip disekitar sekolah untuk mendapatkan
titik koordinat, track jalan dan menentukan posisi dengan menggunakan kompas.
Setelah guru melakukan field trip guru diarahkan mengolah data spasial yang sudah
diambil langsung dilapangan dengan menggunakan aplikasi ArcGis dan Google
Earth.

Gambar 3. Field Trip Pengambilan Data Lapangan


Hari ke dua pelaksanaan kegiatan workshop teknologi informasi geospasial
materi pertama terkait dengan penerapan aplikasi Google Earth dalam
pembelajaran geografi. Dalam materi ini narasumber menjelaskan tentang
penggunaan aplikasi Google Earth dan fungsi tools yang ada didalam aplikasi
Google Earth. Narasumber memberikan gambaran terkait dengan materi pelajaran
yang dapat dimaksimalkan di matapelajaran geografi dengan menggunakan Google
Earth salah satunya dasar pemetaan, penginderaan jauh dan mitigasi bencana.
Selain itu narasumber juga mendemonstrasikan penggunaan Google Earth dengan
mencari titik koordinat dan mendeskripsikan wilayah tersebut dan bagaimana
mengindentifikasi foto udara dengan menggunakan aplikasi Google Earth.

Gambar 4. Pemberian Materi Tentang Penggunaan Aplikasi Google Earth Dalam


Pembelajaran Geografi

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 298 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Materi ke dua terkait dengan bagaimana cara membuat peta secara digital
dengan menggunakan aplikasi Arcgis dan bagaimana membuat webgis secara
sederhana dengan memanfaatkan aplikasi Arcgis Online. Sebelum melakukan
pembuatan peta secara langsung narasumber menjelaskan tahapan dalam
pembuatan peta. Adapun yang menjadi tahapan dalam pembuatan peta yaitu,
georefrecing, digitasi, attribut, simbology dan layout. Setelah dijelaskan terkait
dengan tahapan dalam membuat peta digital dengan menggunakan aplikasi ArcGis
guru diarahkan untuk melakukan praktek secara lansung dengan membuat peta
Kecamatan Mungkajang dengan menggunakan aplikasi ArcGis. Dalam pembuatan
webgis dengan menggunakan aplikasi ArcGis Online peserta diarahkan membuat
akun public di ArcGis Online setelah itu peserta diarahkan membuat data shp yang
dijadikan sebagai wilayah yang akan di ekxport masuk ke ArcGis Online dan diolah
data atributnya sehingga dapat dibuatkan webgis.

Gambar 5. Pemberian Materi Tentang Membuat Peta Digital Dan Webgis


3.3. Keberhasilan Kegiatan
Pada tabel 1 tentang pengetahuan dan softskill peserta dalam kegiatan
workshop ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan maupun
softskill yang dimiliki oleh guru dari berbagai materi yang diberikan pada kegiatan
workshop teknologi informasi geospasial.
Tabel 1. Tingkat pengetahuan dan softskill sebelum dan sesudah dilakukan
kegiatan workshop teknologi informasi geospasial
Kegiatan Workshop Teknologi Informasi Geospasial Pengetahuan
Nama Asal Sebelum Sesudah
No Materi
Peserta Sekolah
Baharuddin SMAN 4 Luwu 7 9
Yuslan SMAN 4 Luwu 6 8
Ayu Sakanti SMAN 16 Luwu 7 9
Konsep Dasar Sukri
1 SIG dan Besse Mia SMAN 3 Luwu 6 8
Implementasinya Hadrianti SMAN 10 7 9
Luwu
Musnaini SMAN 15 7 9
Luwu

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 299 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Asrul SMAN 4 Luwu 7 9
Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 7 9
RismahInnah SMAN 4 Luwu 7 9
Nur Aidah SMAN 18 7 9
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 7 9
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 7 9
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 7 9
Akramiah SMAN 1 Luwu 7 9
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 7 9
Utami
Baharuddin SMAN 4 Luwu 6 8
Yuslan SMAN 4 Luwu 5 7
Ayu Sakanti SMAN 16 6 8
Sukri Luwu
Besse Mia SMAN 3 5 7
Luwu
Hadrianti SMAN 10 6 8
Luwu
Musnaini SMAN 15 6 8
Pengenalan GPS Luwu
Mobile dengan Asrul SMAN 4 Luwu 6 8
menggunakan Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 6 8
2
GPS Essential Rismah SMAN 4 Luwu 6 8
dan Innah
Penerapannya Nur Aidah SMAN 18 6 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 6 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 6 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 6 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 6 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 6 8
Utami
Baharuddin SMAN 4 Luwu 6 8

Penerapan
Yuslan SMAN 4 Luwu 5 7
aplikasi Google
3 Earth dalam Ayu Sakanti SMAN 16 6 8
Pembelajaran Sukri Luwu
Geografi Besse Mia SMAN 3 Luwu 5 7
Hadrianti SMAN 10 6 8
Luwu
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 300 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Musnaini SMAN 15 6 8
Luwu
Asrul SMAN 4 Luwu 6 8
Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 6 8
Rismah SMAN 4 Luwu 6 8
Innah
Nur Aidah SMAN 18 6 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 6 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 6 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 6 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 6 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 6 8
Utami
Baharuddin SMAN 4 Luwu 4 7

Yuslan SMAN 4 Luwu 3 6


Ayu Sakanti SMAN 16 4 7
Sukri Luwu
Besse Mia SMAN 3 Luwu 3 6
Hadrianti SMAN 10 5 8
Luwu
Musnaini SMAN 15 5 8
Luwu
Membuat Peta Asrul SMAN 4 Luwu 5 8
Digital dengan Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 5 8
4
menggunakan Rismah SMAN 4 Luwu 5 8
Aplikasi Arcgis Innah
Nur Aidah SMAN 18 5 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 5 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 5 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 5 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 5 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 5 8
Utami
Membuat Baharuddin SMAN 4 Luwu 4 7
Webgis dengan
5 menggunakan Yuslan SMAN 4 Luwu 3 6
Aplikasi Arcgis Ayu Sakanti SMAN 16 4 7
Online Sukri Luwu

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 301 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Besse Mia SMAN 3 Luwu 3 6
Hadrianti SMAN 10 5 8
Luwu
Musnaini SMAN 15 5 8
Luwu
Asrul SMAN 4 Luwu 5 8
Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 5 8
Rismah SMAN 4 Luwu 5 8
Innah
Nur Aidah SMAN 18 5 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 5 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 5 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 5 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 5 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 5 8
Utami

3.4. Respon Peserta Dalam Kegiatan Webinar dan Workshop


Berdasarkan tanggapan peserta setelah mengikuti kegiatan webinar materi
yang disajikan dapat menambah wawasan peserta dalam bidang teknologi informasi
geospasial dalam pembelajaran geografi (90% Sangat Setuju, 10% Setuju). Dalam
kegiatan workshop materi yang disajikan peserta dapat menguasai materi yang
diberikan (30% Sangat Setuju, 70% Setuju), media yang digunakan pemateri sangat
membantu dalam meningkatkan pemahaman peserta dalam bidang teknologi
informasi geospasial (90% Sangat Setuju, 10% Setuju), durasi setiap materi yang
diberikan sudah sesuai (20% Sangat Setuju, 80% Setuju), tampilan buku dan modul
pelatihan sangat menarik bagi peserta (60% Sangat Setuju, 40% Setuju), bahan
pelatihan dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman peserta terhadap
materi yang diberikan (70% Sangat Setuju, 30% Setuju), metode yang digunakan
pemateri sangat interaktif (50% Sangat Setuju, 50% Setuju), video tutorialnya
sangat membantu peserta dalam pelatihan (50% Sangat Setuju, 50% Setuju),
fieldtrip-nya sangat menyenangkan (60% Sangat Setuju, 40% Setuju) dan pelatihan
ini memberi dampak besar terhadap peserta terutama dalam hal teknologi informasi
geospasial dalam pembelajaran geografi (60% Sangat Setuju, 40% Setuju).
Peserta antusias mengikuti setiap materi sehingga dapat menguasai materi
yang diberikan. Keberhasilan peserta menguasai materi ditentukan oleh
penggunaan media pembelajaran, durasi setiap materi yang proporsional, buku dan
modul pelatihan dan video tutorial yang menarik. Metode pelatihan yang diterapkan
lebih interaktif membuat suasana pelatihan lebih santai. Hal ini membantu peserta
dalam meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang diberikan.

©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 302 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021

Gambar 6. Respon Peserta Terhadap Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan


Webinar Dan Workshop.
4. Kesimpulan
Program PKM Teknologi Informasi Geospasial ini dapat berjalan dengan
baik dalam situasi dan kondisi pandemi, beberapa program dilakukan penyesuaian
seperti kegiatan seminar secara tatap muka dan diganti dengan kegiatan webinar.
Para peserta tetap mendapatkan manfaat dan peningkatan pengetahuan serta
pengalaman selama mengikuti kegiatan webinar dan workshop teknologi informasi
geospasial.
Respon peserta terhadap kegiatan PKM ini sangat positif dan bermanfaat.
Kegiatan setiap tahapan yang disajikan dapat menambah wawasan pengetahuan dan
softskill peserta dalam bidang Teknologi Informasi Geospasial. Kegiatan PKM
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 303 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
dinilai sangat singkat menurut peserta atau guru. Untuk itu pada setiap tahapan
kegiatan selanjutnya dilaksanakan dengan durasi waktu lebih panjang/lama
khususnya dalam kegiatan workshop. Hal ini untuk memberi waktu kepada guru
untuk latihan dan dibimbing lebih banyak dalam penggunaan teknologi informasi
geospasial.
5. Ucapan Terimakasih
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami berikan kepada Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbud yang telah membiayai kegiatan ini
melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Terima kasih pula kepada
MGMP Geografi Kabupaten Luwu sebagai mitra dalam kegiatan PKM Teknologi
Informasi Geospasial. Terima kasih kepada Prof. Rosmini Manru, M.Si.,P.hD, Drs.
Baharuddin, M.Pd, Feri Padli, S.Si.,M.Pd dan Zulfiqar Busrah, S.Si.,M.Si yang
telah meluangkan waktunya menjadi pembicara tamu pada kegiatan ini..
6. Daftar Pustaka
Cholil, M., Priyono, & Hardjono, I. (2019). Pendidikan Dan Pelatihan Sistem
Informasi Geografi Untuk Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Geografi Di Kabupaten Sukoharjo Dan Kabupaten Sragen Propinsi Jawa
Tengah. GERVASI: Vol. 3, No. 2., 219-229.
Eddy, P. (2014). Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.
Indarto. (2013). Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jumardi, A. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Dengan Menggunakan
Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Soppeng. Information
Technology. Vol. 1. No.9, 15-22.
Jumardi, A., & Karmila Putri, I. (2020). Eksplorasi Wilayah Mungkajang Kota
Palopo Sebagai Sumber Belajar Geografi. PEMBELAJARAN: Jurnal Ilmu
Pendidikan Keguruan, dan Pembelajaran. Vol 1. No. 4, 17-22.
Jumardi, A., Busrah, Z., & Nurfalaq, A. (2016). Penerapan Modul Pratikum SIG
untuk Memberikan Keterampilan Pemetaan bagi Mahasiswa Fisika Sains
Universitas Cokroaminoto Palopo. Prosiding UNCP. Vol 2. No.1, 701-709.
Jumardi, A., Nurfalaq, A., & Hi Manrulu, R. (2018). PKM Kelompok Guru Bidang
Studi Geografi Kabupaten Soppeng. MATAPPA. Vol 1, No 2, 86-90.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Geografi Sekolah
Menegah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
Mukminan. (2014). Peningkatan Kompetensi Guru Geografi Menyongsong
Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dalam Konteks Pendidikan Di Abad XXI.
Purwokerto: Universitas Muhammadiyah.
Nurfalaq, A., Jumardi, A., & Hi Manrulu, R. (2018). Belajar Sistem Informasi
Geografi. Palopo: UNCP Press.
Yamin, M., & Syahrir. (2020). Pembagunan Pendidikan Merdeka Belajar (Telaah
Metode Pembelajaran). Mandala Education. Vol. 6.No.1.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

Anda mungkin juga menyukai