Abstrak
Saat ini penggunaan teknologi informasi geospasial dalam proses belajar mengajar belum
digunakan secara optimal, guru bidang studi geografi mengandalkan metode ceramah
dalam penyampaian materi pada pelajaran geografi, tidak adanya implementasi
penggunaan teknologi informasi geospasial dalam bentuk praktikum untuk memetakan
aspek keruangan yang ada di permukaan bumi. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) ini adalah memberikan penguatan terhadap guru geografi tentang penggunaan
teknologi informasi geospasial melalui transfer iptek berupa webinar dan workshop
teknologi informasi geospasial yang berkaitan dengan pegambilan data lapangan
bereferensi geografis, analisis data geografis dan pemanfaatan aplikasi pembuatan peta
digital dan pembuatan webgis. Dalam pelaksanaan kegiatan webinar peserta diberikan
penguatan tentang bagaimana cara meningkatkan kompetensi guru geografi dalam bidang
Teknologi Informasi Geospasial. Sedangkan dalam kegiatan workshop peserta diberikan
penguatan tentang Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Implementasinya,
Pengenalan Global Positioning System (GPS)Mobile, Penerapan aplikasi Google Earth
dalam pembelajaran geografi, Membuat Peta Digital dengan Aplikasi Arcgis dan
Membuat Webgis dengan memanfaatkan Aplikasi Arcgis Online. Hasil dari kegiatan
tersebut diperoleh bahwa kedua kegiatan yang sudah dilakukan dapat menambah
wawasan pengetahuan dan softskill peserta dalam hal ini guru geografi Kabupaten Luwu
dan dapat menguasai materi yang diberikan. Kedua kegiatan ini dapat membantu guru-
guru geografi Kabupaten Luwu dalam penggunaan dan penerapan teknologi informasi
geospasial dalam pembelajaran geografi sehingga dapat lebih menarik dan interktif.
Kata Kunci: Kompetensi, Teknologi, Geospasial, Guru
Abstract
Currently the use of geospatial information technology in the teaching and learning
process has not been used optimally, teachers in the field of geography studies rely on the
lecture method in delivering material in geography lessons and there is no implementation
of the use of geospatial information technology in the form of practicum to map objects on
the earth's surface. The purpose of this PKM is to provide guidance to geography teachers
on the use of geospatial information technology through the transfer of science and
technology in the form of webinars and geospatial information technology workshops
related to retrieval of geographically referenced field data, analysis of geographical data
and the use of digital map-making applications and webGIS creation. In the
implementation of the webinar activity, the material presented is Improving the
Competence of Geography Teachers in the Field of Geospatial Information Technology.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 292 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
The materials presented in the workshop are Basic Concepts of Geography Information
System (GIS) and Its Implementation, Introduction to Mobile Global Positioning System
(GPS), Application of the Google Earth application in geography learning, Creating
Digital Maps with Arcgis Applications and Creating WebGIS with Arcgis Online
Applications. The results of these activities showed that the two activities that have been
carried out can add insight to the knowledge and soft skills of participants, in this case the
geography teacher of Luwu Regency and can master the material provided. This activity
can help the geography teachers of Luwu Regency in the use and application of geospatial
information technology in geography learning so that it can be more interesting and
interactive.
Key Word: Competence, Technology, Geospatial, Teacher.
1. Pendahuluan
Salah satu indikator keberhasilan pembelajaran geografi, baik secara
langsung maupun tidak langsung banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru
geografi. Artinya, di pundak guru geografi itulah keberhasilan pembelajaran
geografi dibebankan. Sementara itu realitas yang ada dan terjadi di lapangan, ada
kesan bahwa kompetensi guru geografi masih belum seperti yang diharapkan.
Sebagian besar dari mereka masih kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan lebih
bersifat rutinitas. Guru geografi banyak yang tidak/belum siap menghadapi
berbagai perubahan, di samping terbatasnya akses pada materi pembelajaran
mutakhir. Motivasi dan kesiapan belajar peserta didik terhadap mata pelajaran
geografi juga rendah. Kurangnya waktu belajar, lingkup materi yang sangat luas,
serta laju/akselerasi perubahan (change) di bidang ilmu geografi berbasis teknologi
berjalan begitu cepat. Realitas di lapangan menunjukkan adanya berbagai
keterbatasan terkait dengan sumberbelajar, media pembelajaran serta kemampuan
guru memanfaatkan sumber-sumber dan media pembelajaran geografi yang lebih
modern dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) yang saat ini cukup
tersedia saat ini.
Kurikulum bidang studi geografi yang saat ini diimplementasikan di sekolah-
sekolah adalah kurikulum 2013 (K13). Salah satu daerah yang telah menerapkan
K13 di sekolah adalah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus meningkatkan
mutu pendidikan khususnya bidang studi geografi dengan berbagai program. Dalam
bidang studi geografi Kurikulum 2013 (K13) terdapat beberapa kompetensi dasar
yang harus dipenuhi oleh para peserta didik terutama yang berkaitan dengan Sistem
Informasi Geografi (SIG). Beberapa kompetensi dasar tersebut diantaranya, (1)
Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk
mendalami kajian ilmu dan teknologi Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem
Informasi Geografis (SIG). (2) Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab
dalam menyajikan contoh hasil analisis penerapan informasi geografis atau
informasi geospasial melalui peta dasar dan peta tematik serta Sistem Informasi
Geografis (SIG). (3) Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan
kajian tata guna lahan dan transportasi. Menganalisis pemanfaatan peta dan Sistem
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 293 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sumberdaya alam, perencanaan
pembangunan, kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana. (4) Mencoba
menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan
transportasi. Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan dan
Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kehidupan sehari-hari. Membandingkan
pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan
peta tematik.
Proses mewujudkan tercapainya kompetensi dasar yang terdapat dalam K13
tersebut, guru–guru di Kabupaten Luwu masih mengalami banyak kendala.
Berdasarkan hasil kegiatan survei awal (observasi) dan wawancara langsung
dengan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bidang studi Geografi
se-Kabupaten Luwu diperoleh informasi bahwa guru-guru bidang studi geografi
belum pernah memberlakukan pratikum pemetaan dan pembuatan peta digital
berbasis geospasial dengan memanfaatkan berbagai teknologi dalam bidang
pemetaan. Dalam bidang studi geografi ditingkat SMA terdapat materi tentang SIG
dimana guru masih mengandalkan teori dalam menjelaskan secara konsep tentang
materi SIG. Hal ini diakibatkan karena pengetahuan guru tentang penerapan
teknologi informasi geospasial dalam penggunaan aplikasi pemetaan berbasis SIG
masih kurang. Selain itu diakibatkan karena keterbatasan fasilitas dan kurangnya
kegiatan pelatihan dalam pemanfaatan teknologi informasi geospasial yang diikuti
oleh guru. Keterlibatan guru dalam mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan
teknologi informasi geospasial baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional
masih sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan materi yang diterima siswa secara
konsep tidak maksimal dan tidak dapat mengetahui bagaimana cara penerapannya
atau implementasinya dalam bidang teknologi informasi geospasial. Oleh karena
itu kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi geospasial yang ada
di SIG khususnya dalam visualisasi aspek keruangan yang ada di permukaan bumi
secara geospasial perlu ditingkatkan.
Guna mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam K13 maka
diperlukan kecakapan atau keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi
informasi geospasial. Saat ini penggunaan teknologi informasi geospasial dalam
proses belajar mengajar belum digunakan secara optimal, terutama di kalangan
penyelenggara pendidikan khususnya guru bidang studi geografi. Umumnya guru
bidang studi geografi mengandalkan metode ceramah dalam penyampaian materi
pada pelajaran geografi. Selain itu, belum adanya implementasi penggunaan
teknologi informasi geospasial dalam bentuk praktikum untuk memetakan aspek
keruangan yang ada di permukaan bumi.
Dalam rangka mewujudkan kompetensi dasar dalam K13 dan mewujudkan
konsep-konsep merdeka belajar dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru–
guru geografi di Kabupaten Luwu maka perlu adanya penguatan terhadap
peningkatan kompetensi guru geografi dalam bidang penggunaan teknologi
informasi berbasis geospasial. Dalam pemberian penguatan tentang penggunaan
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 294 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
teknologi informasi geospasial dapat memberikan pemerataan kompetensi guru
khususnya guru bidang studi geografi yang ada di Kabupaten Luwu sebagai lokasi
mitra. Pemerataan kompetensi guru dalam hal ini adalah peningkatan kompetensi
guru dalam bidang pemanfatan teknologi informasi geospasial yang lebih menarik
sehingga dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam mempelajari bidang studi
geografi dan dapat mengimplementasikan konsep merdeka belajar.
2. Metode
Kegiatan PKM Teknologi Informasi Geospasial ini berupa bentuk webinar
dan workshop bagi kelompok guru bidang studi geografi yang ada di Kabupaten
Luwu melalui beberapa tahapan yang meliputi:
1. Persiapan
Tahap persiapan dilakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Survei tempat pelaksanaan kegiatan workshop
b. Wawancara dilakukan dengan ketua MGMP Kabupaten Luwu untuk
bidang studi Geografi dengan tujuan untuk mengumpulkan kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan oleh kelompok guru geografi berkaitan
dengan kegiatan webinar dan workshop.
c. Pembuatan buku dan modul. Buku yang dibuat berjudul Teknologi
Informasi Geospasial, buku ini meliputi konsep dasar geospasial, data
spasial, spasial data modeling, data analisis, pemodelan analisis pada
geospasial. Modul yang dibuat terkait dengan penggunaan aplikasi
ArcGIS, GIS Online, Google Earth dan aplikasi GPS yang berbasis
android seperti GPS Essentials. Selain modul penggunaan aplikasi
disini juga akan disajikan bagaimana cara membuat peta dijital dan
mengelola data yang bereferensi geografis. Pembuatan tutorial interaktif
cara pengelolaan data spasial dengan menggunakan software ArcGIS,
Google Earth dan pembuatan webgis sederhana dengan menggunakan
GIS Online.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dibagi 2 tahap yaitu:
a. Tahap pertama Seminar. Seminar ini dilakukan secara virtual dalam hal
ini dilakukan secara online atau webinar.
b. Tahap ke dua Workshop. Didalam kegiatan workshop dibagi beberapa
kegiatan yaitu:
a) Penjelasan konsep dasar Sistem Informasi Geografis dan
Implementasinya
b) Penerapan aplikasi Google Earth dalam pembelajaran geografi
c) Pengenalan software ArcGis, Gis Online, Google Earth dan Instalasi
software.
d) Pembuatan peta dasar dengan menggunakan software ArcGis.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 295 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
e) Pembuatan webgis sederhana dengan menggunakan software Gis
Online.
f) Pengenalan alat pemetaan dengan menggunakan GPS Essential
berbasis android.
g) Fiel trip pengambilan data lapangan dengan menggunakan GPS
yang meliputi data titik koordinat, data jalan dan data area.
3. Evaluasi Pelaksanaan Program
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan,
sehingga dapat dilakukan penyempurnaan apabila ditemui kekurangan. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pemahaman dan softskill
tentang teknologi informasi geospasial dalam hal ini kemampuan dalam pembuatan
peta dan pemetaan sesudah dilakukan kegiatan webinar dan workshop. Evaluasi
dilakukan dengan dua cara meliputi:
a. Pemberian tugas: Membuat sebuah peta administasi Kabupaten Luwu, Peta
Persebaran objek wisata di Kabupaten Luwu berbasis webgis dan membuat
tutorial cara membuat peta dijital dan dibuat masing-masing peserta
pelatihan kelompok guru geografi.
b. Kuisioner: Dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dari peserta pelatihan
mengenai kegiatan ini sehingga dapat diketahui apakah tujuan dari kegiatan
ini sudah tercapai atau belum.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 297 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Pada hari yang sama materi ke dua yang disajikan tentang Pengenalan GPS
Mobile dengan menggunakan GPS Essential. Dalam pemberian materinya
narasumber memperkenalkan fungsi GPS dan fungsi tools-tools yang ada didalam
GPS Essential misalnya bagaimana cara mengambil titik koordinat, bagaimana cara
melakukan track jalan dan bagaimana cara menentukan posisi dengan
menggunakan kompas yang ada didalam GPS Essential. Setelah peserta dalam hal
ini guru geografi memahami cara penggunaan GPS Essential peserta diberikan
praktek langsung dengan melakukan field trip disekitar sekolah untuk mendapatkan
titik koordinat, track jalan dan menentukan posisi dengan menggunakan kompas.
Setelah guru melakukan field trip guru diarahkan mengolah data spasial yang sudah
diambil langsung dilapangan dengan menggunakan aplikasi ArcGis dan Google
Earth.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 298 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Materi ke dua terkait dengan bagaimana cara membuat peta secara digital
dengan menggunakan aplikasi Arcgis dan bagaimana membuat webgis secara
sederhana dengan memanfaatkan aplikasi Arcgis Online. Sebelum melakukan
pembuatan peta secara langsung narasumber menjelaskan tahapan dalam
pembuatan peta. Adapun yang menjadi tahapan dalam pembuatan peta yaitu,
georefrecing, digitasi, attribut, simbology dan layout. Setelah dijelaskan terkait
dengan tahapan dalam membuat peta digital dengan menggunakan aplikasi ArcGis
guru diarahkan untuk melakukan praktek secara lansung dengan membuat peta
Kecamatan Mungkajang dengan menggunakan aplikasi ArcGis. Dalam pembuatan
webgis dengan menggunakan aplikasi ArcGis Online peserta diarahkan membuat
akun public di ArcGis Online setelah itu peserta diarahkan membuat data shp yang
dijadikan sebagai wilayah yang akan di ekxport masuk ke ArcGis Online dan diolah
data atributnya sehingga dapat dibuatkan webgis.
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 299 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Asrul SMAN 4 Luwu 7 9
Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 7 9
RismahInnah SMAN 4 Luwu 7 9
Nur Aidah SMAN 18 7 9
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 7 9
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 7 9
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 7 9
Akramiah SMAN 1 Luwu 7 9
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 7 9
Utami
Baharuddin SMAN 4 Luwu 6 8
Yuslan SMAN 4 Luwu 5 7
Ayu Sakanti SMAN 16 6 8
Sukri Luwu
Besse Mia SMAN 3 5 7
Luwu
Hadrianti SMAN 10 6 8
Luwu
Musnaini SMAN 15 6 8
Pengenalan GPS Luwu
Mobile dengan Asrul SMAN 4 Luwu 6 8
menggunakan Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 6 8
2
GPS Essential Rismah SMAN 4 Luwu 6 8
dan Innah
Penerapannya Nur Aidah SMAN 18 6 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 6 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 6 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 6 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 6 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 6 8
Utami
Baharuddin SMAN 4 Luwu 6 8
Penerapan
Yuslan SMAN 4 Luwu 5 7
aplikasi Google
3 Earth dalam Ayu Sakanti SMAN 16 6 8
Pembelajaran Sukri Luwu
Geografi Besse Mia SMAN 3 Luwu 5 7
Hadrianti SMAN 10 6 8
Luwu
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 300 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Musnaini SMAN 15 6 8
Luwu
Asrul SMAN 4 Luwu 6 8
Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 6 8
Rismah SMAN 4 Luwu 6 8
Innah
Nur Aidah SMAN 18 6 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 6 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 6 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 6 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 6 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 6 8
Utami
Baharuddin SMAN 4 Luwu 4 7
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 301 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021
Besse Mia SMAN 3 Luwu 3 6
Hadrianti SMAN 10 5 8
Luwu
Musnaini SMAN 15 5 8
Luwu
Asrul SMAN 4 Luwu 5 8
Rianti Jalil SMAN 4 Luwu 5 8
Rismah SMAN 4 Luwu 5 8
Innah
Nur Aidah SMAN 18 5 8
Luwu
Muhammad SMAN 5 Luwu 5 8
Risaldi
Eka Sasmita SMAN 3 Luwu 5 8
Muh. Arham SMAN 4 Luwu 5 8
Akramiah SMAN 1 Luwu 5 8
Akmal
Sri Rahayu SMAN 7 Luwu 5 8
Utami
©To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
[ 302 ] Andi Jumardi, dkk / To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.4; No.3; Oktober
2021