Anda di halaman 1dari 30

Laporan Praktek Kerja Lapangan

TEKNIK PENGOLAHAN IKAN TUNA DI PT YAKIN


PASIFIK TUNA
Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna


menyelesaikan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan

Dilaksanakan Pada:

PT YAKIN PASIFIK TUNA

Lampulo, Banda Aceh

OLEH:

HAIDAR MUHAR
1811103010044

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
OKTOBER, 2021
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang berjudul “Pengawasan Kedatangan Kapal Perikanan di
Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Lampulo”.

Dapat terlakasananya kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga saya dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muchlisin Z.A, S.Pi, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Kelautan dan
Perikanan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh;

2. Bapak Rizwan, S.T. M.T sebagai Ketua Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya


Perikanan;

3. Bapak Rianjuanda, S.Kel,. M.Si dan Bapak Yandi Firawan sebagai


pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan
dan memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat sehingga laporan Praktek
Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan dengan baik;

4. Bapak Almer Hafis sandy selaku Direktur di PT. Yakin Pasifik Tuna

5. Bapak Ayubi dan Rinza yang telah memberikan kontribusi serta dukungan
terhadap kelancaran kegiatan PKL

6. Seluruh Staf di Lingkup Kerja PT. Yakin Pasifik Tuna yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu;

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dan
mendoakan dalam penulisan laporan ini;

8. Teman-teman Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan angkatan


2018 dan seluruh mahasiwa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas

i
Syiah Kuala yang telah banyak membantu dan mendukung sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.

Semoga dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat


khususnya bagi penulis selaku mahasiswa dan umumnya bagi kita semua.
Selanjutnya penulis, merasa bahwa laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan
laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam segi penulisan, pembahasan, dan
penyusunannya kurang rapi. Maka dari itu besar harapan penulis semoga laporan
Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi para
pembaca.

Darussalam, 01 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................2
1.3 Manfaat............................................................................................................2
BAB II PROFIL ORGANISASI DAN MANAJEMEN...............................3
BAB III METODE KERJA...........................................................................7
3.1 Waktu Dan Tempat..........................................................................................7
3.2 Ruang Lingkup Kerja Pangkalan PSDKP.......................................................7
3.3 Alat dan Bahan................................................................................................7
3.4 Metode dan Proses Kerja.................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................9
4.1 Hasil Pengamatan............................................................................................9
4.1.1 Gambaran Umum Perairan Aceh..................................................................9
4.1.2 Hasil Pemeriksaan Kedatangan Kapal Perikanan.........................................9
4.2 Pembahasan...................................................................................................11
BAB V PENUTUP......................................................................................15
5.1 Kesimpulan....................................................................................................15
5.2 Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
LAMPIRAN...............................................................................................17

iii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Alat dan Bahan..................................................................................................7

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 kegiatan pembersihan isi perut.......................................................................15
Gambar 2 loin tuna..........................................................................................................15
Gambar 3 loin disimpan didalam fiber berisikan es........................................................16
Gambar 4 pengecekan qualitas daging............................................................................16
Gambar 5 loin tuna..........................................................................................................17
Gambar 6 kegiatan pembersihan urat-urat ikan...............................................................17
Gambar 7 pemotongan dan pembelahan daging ikan......................................................17
Gambar 8 pembersihan bagian daging hitamnya............................................................18
Gambar 9 pemulusan daging...........................................................................................18
Gambar 10 penerimaan ikan dari nelayan.......................................................................18
Gambar 11 pengecekan qualitas daging..........................................................................19
Gambar 12 ruangsng cold storage...................................................................................19
Gambar 13 ruangan cold storage.....................................................................................20
Gambar 14 produk ikan tuna yang siap diekspor............................................................20
Gambar 15 produk yang mau di ekspor..........................................................................21
Gambar 16 proses pemindahan produk kedalam container untuk diekspor...................21

v
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kartu Kendali....................................................................17

Lampiran 2 Dokumentasi.....................................................................19

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan tuna merupakan salah satu ikan ekonomis penting. Ikan tuna/madidihang
(yellowfin tuna) memiliki nilai jual dan kandungan gizi yang sangat tinggi. Jenis ikan
ini tidak hanya diminati oleh masyarakat di Provinsi Aceh, tetapi juga oleh
masyarakat di negara lain sebagai bahan komoditas ekspor. Pada bulan Juni hingga
Desember 2017, importir dari Jepang dan Amerika telah mendatangi PPS Kutaraja
dalam rangka memesan 3.000 ton ikan jenis tuna, cakalang dan pelagis (Serambi
Indonesia, 2017). Menurut data dari BPS Aceh (2018), nilai ekspor komoditi ikan
dan udang mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2016 yaitu
sebanyak 170.601 kg, dimana pada tahun 2015 jumlah komoditi ekspor ikan dan
udang adalah sebanyak 100.144 kg.
Produk perikanan adalah salah satu andalan komoditi ekspor Indonesia.
Mengingat wilayah laut Indonesia yang terdiri dari atas luas perairan kurang lebih
3,1 juta km2 (perairan laut teritorial 0,3 juta km2 dan perairan nusantara 2,8 juta
km2) dan Zona Ekonomi Eklusif Indonesia (ZEEI) yang luasnya lebih kurang 2,7
juta km2 yang menyimpan banyak jenis ikan dan hasil perairan lainnya yang
memiliki nilai ekonomis penting. Ekspor perikanan Indonesia ke berbagai Negara
selalu mengalami perubahan tiap tahunnya. Tujuan utama ekspor perikanan
Indonesia adalah Jepang dan Amerika Serikat. Komoditas ekspor perikanan
Indonesia pada umumnya adalah udang, tuna, rumput laut, mutiara, ikan hias, dan
ikan lainnya. Pemasaran hasil perikanan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang
diarahkan pada pasar ekspor memiliki produk andalannya yaitu udang dan ikan tuna
(Saptanto, 2010).
Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh (2017) produksi ikan tuna
sirip kuning (yellow fin) yang berada di Pelabuhan Perikanan Lampulo Banda Aceh
mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 produksi ikan tuna sirip kuning (yellow
fin) yaitu sebesar 2.119 ton dan meningkat menjadi 2.459 ton pada tahun 2016.
Namun Selama ini, hasil tangkapan nelayan masih banyak yang kurang bagus, hal ini
dikarenakan masih banyak nelayan yang kurang mengerti bagaimana menjaga

1
kualitas ikan agar tetap bagus. Selain itu nelayan juga memiliki kendala lain seperti
terbatasnya alat pancing sehingga hasil tangkapan nelayan sedikit.
Tujuan ekspor utama hasil tangkapan tuna Indonesia adalah jepang dan
singapura. Negara-negara tersebut merupakan tujuan utama yang menyerap lebih
dari dua pertiga ekspor Indonesia.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT Yakin Pasifik Tuna
adalah untuk mengetahui tentang pengolahan suatu produk dari bahan baku ikan
tuna.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Di PT Yakin Pasifik Tuna
yaitu bisa langsung melihat dan belajar dalam memproses pengolahan ikan tuna
untuk dijadikan suatu produk.

2
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN MANAJEMEN

2.1 Sejarah Singkat dan Lokasi PT Yakin Pasifik Tuna


PT Yakin Pasifik Tuna adalah suatu pabrik yang bergerak di bidang
pengolahan ikan khususnya ikan tuna. PT Yakin Pasifik Tuna berdiri sejak tahun
2017 dan pengoperasian pertamanya pada tahun 2019, tahun 2017 sampai 2018
masih dalam tahapan pembangunan pabrik. PT Yakin Pasifik Tuna berdiri dibawah
naungan perusahaan yang berasal dark jepang yaitu perusahaan yamako.
PT Yakin Pasifik Tuna terletak di kawasan komplek pelabuhan PPS Koeta
Radja Lampulo. Alasan didirikannya PT ini di kawasan komplek PPS Lampulo
karena ikan yang akan diolah dipabrik ini langsung diambil dari nelayan yang ada di
PPS lampulo. PT Yakin Pasifik Tuna menjadi satu-satunya pabrik pengolahan ikan
di Aceh yang memasarkan hasil olahannya di pasar ekspor, seperti pengeksporan ke
jepang,vietnam,brunei daurssalam dan malaysia. PT ini tidak hanya memasarkan
ikan ke pasar ekspor melainkan mereka memasarkan juga ke pasar lokal seperti ke
jakarta dan lainnya karena PT Yakin Pasifik Tuna memiliki izin sebagai Kawasan
Berikat yang dapat melakukan aktivitas produksi dan ekspor ikan ke berbagai tujuan,
baik dalam maupun luar negeri
Tujuan didirikannya PT Yakin Pasifik Tuna yaitu untuk melebarkan sayap
usaha produksi perikanan yang di Aceh agar produk olahan perikanan di Aceh bisa
dikenal sampai ke mancanegara. Tujuan lainnya didirikan PT ini untuk membuka
lapangan kerja bagi masyarakat yang ada di Aceh khususnya di Banda Aceh. Pekerja
yang bekerja di PT Yakin Pasifik Tuna tidak lain berasal dari mahasiswa-mahasiswa
yang pernah mengikuti kegiatan magang pada PT ini yang direkrut langsung oleh
pimpinan PT Yakin Pasifik Tuna.

2.2 Bidang dan Skala Kerja PT Yakin Pasifik Tuna


PT Yakin pasifik Tuna merupakan tempat pengolahan hasil tangkapan
perikanan yang bergerak dibawah naungan perusahaan milik jepang yaitu perusahaan
YAMAKO. PT ini bergerak dibidang produksi pengolahan perikanan ikan tuna
sebagai produk olahan yang dipasarkan ke pasar lokal dan juga pasar ekspor. Untuk
psar ekspor biasanya dikirim ke jepang,singapura,malaysia dan brunei.
3
Produk olahan yang dibuat di PT Yakin pasifik Tuna terbagi kedalam dua
bidang olahan yaitu produk untuk pasar ekspor dan pasar lokal. Untuk pasar ekspor
produk olahan yang digunakan hanya bahan baku ikan tuna sirip kuning (yellow fine
tuna) yang dioalah menjadi beberapa produk lagi sesuai permintaan dari market
contohnya seperti ke jepang olahannya ada tiga jenis yaitu sashimi,kirotoshi dan
hazai. Untuk pasar lokal bahan baku yang digunakan seperti ikan
cakalang,deho,dencis, ikan layur dan tongkol. Perbedaan dari proses produksi pasar
ekspor dan lokal yaitu untuk pasar ekspor ikan tuna betul-betul diolah menjadi suatu
produk sedangkan untuk pasar lokal ikan tidak diolah melainkan ikan-ikan itu
disusun kedalam loyang dan dibekukan selama 2 hari dan langsung di packing untuk
dikirim.
Pengiriman hasil produksi ini dilaksanakan ketika telah mencapai target
permintaan dari market atau konsumennya. Biasanya produk olahan yang akan
dikirim harus mencapai 20 ton hasil produksi tersebut. Untuk saat ini,produksi
tertinggi dari PT Yakin Pasifik Tuna hanya mencpai 20 ton. Pengiriman dilakukan
melalui container yang menggunakan via jalur laut.
Produk olahan untuk ekspor mempunyai beberapa tahap pengolahan dari
pertama masuknya ikan sampai pemackingan olahan ikan tersebut. Tahap pertama
pada pengolahan ikan tuna ini yaitu ikan dibersihkan terlebih dahulu dari tulang-
tulang dan isi perut si ikan tuna sampai bersih dan hanya dipakai dua sisi bagian dari
badannya ikan tuna, setelah di bersihkan dari isi perutnya kemudian di bersihkan
daging ikan yang sudah dipotong menjadi empat bagian atau biasa disebut dengan
nama loin dari urat-urat yang menempel pada daging ikan, tahap selanjutnya daging
ikan tuna di rapikan untuk mendapatkan daging yang benar-benar lembut teksturnya
dan dipotong berbentu persegi panjang, setelah dipotong berbentuk persegi panjang
daging ikan tuna disusun di atas loyang yang kemudian dimasukkan kedalam chilling
atau ruang pendingin selama satu harian. Setelah satu harian daging ikan tuna di
keluarkan dan dipotong menjadi beberepa bentuk oalahan seperti bentuk tipis-tipis
yang biasa disebut slice, kirotoshi dan hazai. Stelah dipotong sesuai permintaan
konsumen barulah di masukkan kedalam mesin forzen atau proton untuk
membekukan hasil olahan tadi dan baru masuk ketahap pemackingan yang dilakukan
setelah hasil olahana dikeluarkan dari mesin poton tersebut.

4
2.3 Manajemen dan Struktur Organisasi Pangkalan PSDKP Lampulo
Struktur manajemen PT. Yakin Pasifik Tuna Lampulo, Banda Aceh :

Pt yakin pasifik tuna


Banda aceh
Organization chart

KOMISARIS UTAMA KOMISARIS UTAMA


ALEX YEUNH YUMAIDAR

DIREKTUR PERSONALIA DIREKTUR UTAMA DIREKTUR OPERASIONAL


ABD MALIK HASSAN ALMER MASAYUKI TAKAKU

OFFICE/HR FINANCE MANAGER


RINZA MALAHAYATI
GENERAL AFFAIR
ALFI

ADM DRIVER/OB HR ADMIN ACCOUNTING PURCHASE EXPORT ADM


AUVA HAFIDZ AYUBI RINI ALFI AMIRUDDIN

ACT MAN FACTORY


FAISAL

5
ASST MAN FACTORY
DARMA

MAINTENANC
GA SPV E SPV

PROCESSING
YANDI

TUNA LEADER SKJ LEADER RECEIVING LEADER


KATSUO PROCES LEADER
MULYADI HAFIZH DAYAT

STAFF STAFF

STAFF STAFF STAFF

STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF

LOG/PURC LEADER LEADER CHIEF SECURTY


SANITASI LAB LAUNDRY LEADER
UMAR FAJAR BAKHTIAR
MUHAMMAD RIYAN LULU

STAFF STAFF STAFF STAFF STAFF ANGGOTA


ARIL AMIRUL NAMIRA ZAVRIAH RIZKI M.RIDUAN RINAL

STAFF ANGGOTA
NASFI SAID

6
BAB III
METODE KERJA

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama satu bulan mulai
tanggal 09 Agustus 2021 sampai tanggal 11 September 2021. Tempat pelaksanaan
PKL ini adalah PT. Yakin Pasifik TunaPangkalan yang Komplek. PPS Jalan
Sisingamangaraja Ujung, Lampulo, Kecamatan. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Fungsi


.
1 Alat Tulis Untuk mencatat data yang
diperlukan
3 Buku Catatan Untuk mencatat data
4 Camera Sebagai alat dokumentasi

3.3 Metode dan Proses Kerja


Proses kerja PT. Yakin Pasifik Tuna adalah sebagai berikut:

1. Memakai atribut pabrik yang telah disediakan


2. Masuk ke dalam area produksi setelah menggunakan atribut lengkap
3. Masuk ke ruangan bagian pengolahan yang akan dilakukan
4. Mulai melakukan produksi sampai jam istirahat tiba
5. Setelah istirahat makan dan sholat,jam 1 masuk dan kerja lagi seperti pagi

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan pada praktek kerja lapangan tentang teknik pengolahan
ikan tuna di PT. Yakin Pasifik Tuna. Berikut gambar diagram tahapan-tahapan teknik
ikan tuna:

Penerimaan Pembersihan Pembersihan


Ikan isi perut ikan urat-urat ikan

Perendaman Pemotongan Pemulusan


daging di air daging bagian dari
garam menjadi block daging ikan

Penyusunan Penyimpanan Dikeluarkan


ikan diatas ikan diloyang dari chiling
loyang ke chiling selama 24 jam

Pemotongan Potongan Dimasukkan


daging sesuai daging kedalam
pesanan disusun diatas mesin proton
konsumen strefome frezeer

Kardus tersebut
Pemancingan Penyusunan langsung
kedalam ikan kedalam disimpan
plastik produk kardus kedalam cold
storage

8
4.1 Pembahasan
Produk olahan ikan tuna yang dihasilkan oleh PT. Yakin Pasifik Tuna ada
beberapa jenis olahan yang di produksi untuk keperluan ekspor, yaitu produk tuna
Sashimi, Kirotoshi, dan hazai, ketiga produk tersebut diekspor ke beberapa negara
antara lain Jepang, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam dan beberapa negara
lainnya. Negara Jepang merupakan negara yang paling banyak meminati produk
olahan ikan tuna dari PT. Yakin Pasifik Tuna. Faktor yang menjadi banyaknya
peminat produk olahan ekspor dari PT. Yakin Pasifik Tuna karena masyarakat
Jepang sangat menyukai olahan dari ikan tuna.
Produk Sashimi adalah daging ikan tuna yang dipotong tipis-tipis yang berbentuk
slice memanjang, kemudian disusun di sterofome dengan bobot 250 gram/bungkus
produk. Ikan tuna yang diperdagangkan di pasar internasional dikenal dengan istilah
ikan tuna mutu sashimi (sashimi grade tuna). Starling dan Diver (2005) menerangkan
sashimi adalah jenis makanan tradisional Jepang yang disiapkan dari sayatan tipis
ikan mentah yang memiliki mutu prima (premium quality). Produk Kirotoshi adalah
produk yang hampir sama dengan Sashimi akan tetapi produk Kirotoshi berbentuk
oval tipi-tipis yang juga disusun di strerofome dengan bobot yang sama yaitu 250
gram. Produk hazai merupakan potongan daging ikan tuna yang dipotong berbentuk
persegi. Produk hazai ini diambil dari sisa sortiran dari produk Sashimi dan
Kirotoshi. Produk hazai ditimbang dengan bobot 1 kg /bungkus. Semua produk
tersebut akan diekspor ke negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brunei
Darussalam, dan Vietnam.
Proses pembuatan ketiga produk tersebut harus menggunakan daging ikan tuna
segar dan berkualitas tinggi, disebabkan produk-produk olahan ikan yang diekspor
memiliki syarat-syarat tertentu agar dapat masuk ke pasar ekspor salah satu syaratnya
yaitu, daging yang segar dan berkualitas. Kegiatan pengolahan produk ekspor harus
memiliki tingkat kebersihan dan kehigienisan yang tinggi, karena faktor kualitas
yang bagus juga harus diperhatikan dalam proses pengolahan produk. Faktor lain
yang harus diperhatikan yaitu para karyawan yang bertugas harus memakai atribut
khusus yang telah disediakan dan alat-alat yang digunakan harus bersih dan steril
dari bakteri yang bertujuan untuk menjaga produk olahan agar memiliki kualitas
yang tinggi.

9
Tahapan pengolahan ketiga produk di PT. Yakin Pasifik Tuna dimulai dari
penerimaan ikan dari nelayan PPS Lampulo, setelah ikan diterima kemudian ikan
dibersihkan dari isi perut serta tulang-tulang dan kepala dipisahkan, sesuai dengan
pernyataan Sevik (2007) Organ internal, seperti usus, insang, kantung empedu, dan
lain-lain yang mengandung bakteri,
dapat mempercepat proses pembusukan ikan. Organ-organ tersebut sebaiknya
dibuang secepatnya untuk memperpanjang umur simpannya, setelah dipisahkan
daging ikan dipotong menjadi empat bagian atau biasa disebut loin. Daging yang
telah dipotong menjadi loin kemudian dibersihkan urat-urat serta proses pemulusan
daging ikan agar mendapatkan tekstur daging ikan yang lembut. Tahap selanjutnya
loin ikan tuna dipotong menjadi blok persegi panjang dan direndam kedalam air
garam selama satu menit bertujuan untuk mengawetkan dan mengikat protein dari
loin tersebut, kemudian loin yang sudah direndam dengan air garam dibilas dengan
air klorin+sodium yang bertujuan untuk meningkatkan bobot ikan.
Loin yang sudah direndam kedalam air klorin disusun diatas loyang untuk
diletakkan loin tersebut kedalam chiling atau ruang pendingin, tujuan dimasukkan ke
chiling untuk menjaga kesegaran ikan sebelum proses pemotongan produk (sashimi,
kirotoshi dan hazai). Proses penyimpanan dalam chiling minimal 12 jam, setelah itu
loin yang sudah dimasukkan kedalam chiling tadi dikeluarkan dan masuk kedalam
proses untuk produk sesuai permintaannya. Produk yang dipotong sesuai market
ekspor yaitu sashimi, kirotoshi dan hazai, sesudah loin dipotong sesuai permintaan
market dan langsung disusun diatas sterofome dengan berat 250 gram/bungkus,
selanjutnya produk masuk ke tahap proses pemackingan.
Tahap-tahap pemackingan pertama, produk yang sudah dipotong sesuai market
pemesanan dimasukkan kedalam mesin proton frezeer yang bertujuan untuk
membekukkan produk tersebut agar produk tahan lama dan menghambat
perkembangan bakteri, setelah dibekukan produk langsung dimasukkan kedalam
plastik packing, kemudian produk yang sudah di di masukkan ke dalam plastik
packing di press agar tidak mengendap udara, Setelah itu produk yang sudah di prees
di cek di mesin agar tidak terdapat zat-zat yang mengandung besi atau sejenisnya.
Proses tahapan terkhir dari pamackingan yaitu memasukkan dan menyusung
produk ke dalam kardus yang perkardusnya diisi 70 atau 60 dan kardus di lakban dan

10
dibawa ke cold storage untuk disimpan sementara sebelum produknya diekspor .
proses pengeksporan dilakukan apabila jumlah produk telah mencapai 20 ton dan
akan di angkut dengan menggunakan container. Target pengeksporan produk PT
Yakin Pasifik Tuna yaitu 20 ton dalam satu bulan, jika target tidak tercapai biasanya
ekspor akan dilakukan jika produk sudah mencapai 20 ton.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah penulis lakukan, penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwa ada tiga produk olahan dari ikan tuna yang
penulis dapat dari hasil pengamatan dari praktik kerja lapangan di PT.Yakin Pasifik
Tuna yaitu, produk sashimi, kirotoshi, dan hazai. Produk-produk tersebut dihasilkan
dari ikan tuna yang segar dan diolah menggunakan teknologi yang canggih
5.2 Saran
Saran dari laporan praktek kerja lapangan ini adalah penambahan tenaga
kerja/karyawan dalam kegiatan pemotongan ikan tuna dan pabrik pengolahan PT.
Yakin Pasifik Tuna semakin maju kedepannya

12
DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. 2018. Provinsi Aceh Dalam Angka 2018.
Badan Pusat Provinsi Aceh
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh. 2017. Statistik Perikanan
Tangkap Provinsi Aceh. Banda Aceh
Saptanto, S. 2010. Daya Saing Produk Ekspor Perikanan Indonesia di Lingkup
ASEAN China. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6(1), 51-60
Serambi Indonesia. 2017. 3.000 Ton Tuna Diekspor. Serambi Indonesia. Banda Aceh
Sevik, R. 2007. The methods of handling and preserving for Atlantic bluefin tuna
(Thunnus thynnus). Electronic J. Food Technology 2007 (1): 35-44
Starling, E and Diver, G. 2005. The Australian tuna handling manual: a practical
guide for industry. Seafood Service Australia. Queensland. 17 pp.

13
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Kendali

No Tanggal/ Jam Kegiatan

1 09–08– 2021 - Pengantar surat izin PKL ke instansi

2 11–08 – 2021 - Bimbingan dan pemberian arahan oleh kepala instansi

- Pemberian arahan dari pembimbing lapangan

3 12–08– 2021 - Pembersihan loin ikan tuna


- Pembersihan tempat yang sudah digunakan agar tetap
terjaga kebersihan pabrik dan menjaga kesterilan dari
bakteri
4 13 –08– 2021 - Packing produk olahan dari tuna yang sudah di olah

5 16 –08– 2021 - Pembuatan loin tuna dan block

6 18 –08– 2021 - Pemackingan slice ikan tuna

- Pemackingan kirotoshi ikan tuna

7 19 –08– 2021 - Pembersihan ruangan pabrik

8 21 –08– 2021 - Pembuatan slice


- Pembuatan kirotoshi
9 23 –08– 2021 - Pembuatan slice
- Pembuatan kirotoshi

10 25 –08– 2021 - Pembersihan ruangan pabrik

- Pembersihan loin ikan tuna

11 28 –08– 2021 - Packing slice tuna untuk di ekspor

- Packing kirotoshi tuna untuk di ekspor

12 01 –09– 2021 - Penyusunan ikan dencis di dalam loyang untuk


dibekukan
13 03–09– 2021 - Penyusunan ikan dencis di dalam loyang untuk
dibekukan
14 04 –09– 2021 - Pemackingan ikan dencis yang sudah dibekukan

15 06 –09– 2021 - Pembuatan loin tuna

14
- Pembersihan ruangan pabrik

- Pembuatan loin

16 08 –09– 2021 - Penyusunan ikan cakalang dalam loyang

17 10 –09– 2021 - Penyusunan ikan dencis ke dalam loyang

15
Lampiran 2 Dokumentasi

Gambar 1 kegiatan pembersihan isi perut

Gambar 2 loin tuna

16
Gambar 3 loin disimpan didalam fiber berisikan es

Gambar 4 pengecekan qualitas daging

17
Gambar 5 loin tuna

Gambar 6 kegiatan pembersihan urat-urat ikan

Gambar 7 pemotongan dan pembelahan daging ikan

18
Gambar 8 pembersihan bagian daging hitamnya

Gambar 9 pemulusan daging

Gambar 10 penerimaan ikan dari nelayan

Gambar 11 pengecekan qualitas daging

19
Gambar 12 ruangsng cold storage

Gambar 13 ruangan cold storage

20
Gambar 14 produk ikan tuna yang siap diekspor

Gambar 15 produk yang mau di ekspor

Gambar 16 proses pemindahan produk kedalam container untuk diekspor


21
22

Anda mungkin juga menyukai