OLEH :
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya lah akhirnya Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “Teknik
Pembenihan Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus) di Balai Perikanan Budidaya Air
ini dapat diselesaikan dengan target waktu dan mutu yang telah direncanakan.
Dalam proses pembuatan laporan PKL ini tentunya melibatkan pihak yang berkontribusi,
baik itu secara langsung dan tidak langsung. Atas dedikasi tersebut, pada kesempatan ini
1. Bapak Supito, S.Pi, M.Si. Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP)
Takalar yang telah menerima kami Taruna/i SMK Negeri 3 Selayar untuk
melaksanakan Prakerin.
2. Bapak Andi Ahmad S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Selayar yang telah
3. Bapak Muhadir S.Pi selaku Kepala Program Perikanan Air Payau dan Laut SMK
Negeri 3 Selayar.
4. Bapak dan Ibu guru Program Studi Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut
sehingga menjadi bekal untuk penyusunan pada saat melaksanakan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN).
iii
5. Bapak Iman Sudrajat, S.Pi selaku Penanggung jawab Divisi Nila Salin yang
sekaligus sebagai pembimbing lapangan dan Bapak Khairil Jamal S.Pi, Bapak
Irwan S.Pi serta Bapak Abdul Gafur, S.Pi. sebagai pendamping yang telah
selesai.
6. Ayah, ibu, keluarga, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per
7. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan di sektor Kelautan
dan Perikanan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..................................................................................................3
1.3 Manfaat................................................................................................3
v
3.2.1 Klasifikasi Ikan Nila...................................................................12
3.3.2 Pembenihan................................................................................14
3.3.4 Pakan..........................................................................................19
3.3.7 Pemanenan.................................................................................23
3.3.9 Pemasaran………………………………………………..….......26
4.1 Kesimpulan........................................................................................27
4.2 Saran...................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................29
LAMPIRAN................................................................................................30
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3. Pembersihan bak.......................................................................................14
7.Panen total………………………………………………....……..............24
viii
BAB I
PENDAHULUAN
juta ha yang terdiri dari budidaya air tawar yaitu 2,23 juta ha, air payau 1,22 juta
ha dan budidaya air laut mencapai 12,14 juta ha. Ikan air payau merupakan
komoditas perikanan yang saat ini banyak menghasilkan devisa, seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi
yang lebih baik, permintaan ikan terus meningkat dari tahun ke tahun ( Ath-thar
dan Rudhy,2010).
budidaya yang selama ini dikenal sebagai ikan bernilai ekonomi penting. Hal ini
didasarkan karena ikan nila mempunyai pertumbuhan yang cepat serta resisten
terhadap kualitas air yang rendah, dapat tumbuh dengan kondisi pakan yang
kurang optimal, dan memiliki fekunditas yang tinggi sehingga cocok untuk usaha
budidaya. Selain itu ikan nila merupakan ikan eurihaline yang dapat hidup dengan
kisaran salinitas yang tinggi dari tawar sampai salinitas air laut sehingga beberapa
spesies memiliki toleransi terhadap salinitas yang lebih tinggi dari lainnya ( Hena
et al., 2005).
masyarakat luas dan ekspor ke beberapa negara, sehingga merupakan salah satu
1
pengembangan budidaya ikan nila salin masih sangat terbuka untuk
dikembangkan dalam skala usaha (Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, 2010).
ikan nila salin yaitu dengan mengetahui cara pemeliharaan yang dapat
ikan nila salin pada stadia larva atau juvenile, dan benih, menajemen kualitas air
Kualitas air untuk budidaya ikan nila salin harus diperhatikan guna menjaga
kualitas lingkungan hidup yang sesuai untuk kebutuhan hidup ikan,sehingga dapat
mencegah terjadinya stres maupun serangan penyakit pada ikan yang dapat
pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami sangat dibutuhkan pada masa larva
dan juvenile, sedangkan pakan buatan diperlukan pada saat ukuran nila salin pada
fase benih. Pemberian pakan yang baik adalah tepat waktu, tepat ukuran, tepat
dosis sehingga dapat meningkat pertumbuhan yang optimum pada ikan ( khairul,
2003).
Upaya yang perlu dilakukan saat ini yaitu terus mengembangkan dan
mencari informasi tentang budidaya ikan nila salin guna meningkatkan produksi
budidaya ikan nila salin masih sangat terbuka untuk dikembangkan dalam skala
2
Dari uraian Latar belakang diatas tentang pentingnya mengetahui proses
pembenihan ikan nila salin maka perlu dilakukan Praktik kerja lapang (PKL) di
BPBAP Takalar.
1.2 Tujuan
pada teknik pembenihan ikan Nila Salin adalah untuk menambah keterampilan
1.3 Manfaat
3
BAB II
METODE PRAKTIK
lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 24 Mei 2021 sampai dengan 2 Agustus
2021 yang bertempat di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar
Alat dan bahan yang digunakan pada saat Praktik Kerja Lapang (PKL)
No Alat Kegunaan
4
10 Sapu karet Membersihkan lantai bak
14 Ph Mengukur pH air
22 Kamera Dokumentasi
No Bahan Kegunaan
5
yeast, molase)
kaporit)
Metode pengumpulan data pada praktik kerja lapang ini dilakukan dengan
dan pengukuran yang diperoleh dengan mengikuti, kegiatan atau praktik langsung
di divisi pembenihan ikan nila salin di Balai Perikanan Budidaya Air Payau
(BPBAP) Takalar dan juga melalui diskusi dan wawancara yang dilakukan secara
Data sekunder diperoleh dari tempat praktik kerja industri yaitu data yang
6
BAB III
Loka Budidaya Air Payau (LBAP) Takalar didirikan pada tahun 1983 di atas
tanah seluas 3 ha dengan lokasi yang terpisah yakni Loka I , Loka II dan
Loka III . Sehubungan dengan adanya perubahan organisasi pada tahun 1986
LBAP Takalar berubah menjadi Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP)
8 April 1984. Pada tahun 2001 LBAP Takalar mengalami perubahan status
D/Men/2001 tanggal 1 Mei 2001. Selanjutnya pada bulan April 2014 berubah
nama menjadi BPBAP Takalar, yang terus melakukan upaya dan mendukung
(BBAP Takalar,2014).
7
3.1.2. Struktur Organisai
SK Menteri Kelautan dan Perikanan No: Kep 26D/Men/2001 tanggal 1 Mei 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Perikanan Budidaya Air Payau. Struktur
8
1. Unit Pembenihan crustacea (udang windu, vanname, kepiting bakau dan
rajungan)
2. Unit Pembenihan ikan bersisik (kerapu, bandeng, Nila dan kakap putih)
3. Pembesaran udang
4. Laboratorium
9
b. Sarana dan prasarana penunjang
3. Gudang
5. Blower
1. Kantor 1 unit
3. Auditorium/aula 1 unit
4. Perpustakaan 1 unit
10
Berdasarkan letak tofografinya hatchery ini terletak di daerah tepi pantai
yang terbebas dari abrasi dan erosi. Pantai berdasar landai dan jenis pantai
berpasir dan berwarna hitam. Salinitas di sekitar lokasi berkisar 32-36 ppt, pasang
surut 1-3 m. suhu udara lokasi pembenihan berkisar antara 27 -30 oC dengan
tingkat curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun dan bebas dari limbah industri
lainnya. Lokasi satu terdiri atas bangunan kantor, asrama, rumah jaga, perumahan
karyawan, aula, asrama, sarana olahraga dan sarana pembenihan. Lokasi dua
Lokasi tiga terdiri dari sarana pembenihan. Sesuai dengan kebutuhan usaha
pembenihan maka harus dipilih daerah yang dekat dengan sumber air laut yang
bersih serta ditunjang dengan sarana yang memadai seperti transportasi dan listrik
serta telepon.
11
Gambar 2. Letak BPBAP Takalar
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata 2
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
nila mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada
badan dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal). Pada sirip
12
dapat hidup diperairan tawar dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip
perut, sirip dada dan penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila
memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral
fin) sirip perut (ventral fin), 3 sirip anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip
punggungnya memanjang dari bagian atas tutup insang sampai bagian atas sirip
ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan
sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah
kolam/bak pemeliharaan, dimana bak yang digunakan untuk bak calon induk
adalah bak dengan ukuran 2 x 5 x 1,2 m, bak pemijahan 6 x 12 x 1, dan bak benih
dan larva 2 x 5 x 1,2. .Sebelum penebaran induk, benih dan larva terlebih dahulu
dlakukan pembersihan Bak dari lumut,fases dan sisa pakan dengan cara menyikat
penambalan plastik pada bagian bak yang bocor. Kemudian dilakukan juga
air. Tujuan dari pemberian kaporit ini adalah untuk membunuh patogen-patogen
yang tersebar pada bak agar ikan yang dipelihara terhindar dari penyakit. Setelah
dibersihkan,bak beton diisi air dengan volume ¼ dari luas bak pemeliharaan.
13
Tujuan dari persiapan wadah ini adalah untuk menguragi potensi adanya
3.3.2 Pembenihan
Ciri – ciri induk ikan Nila yang baik menurut triyanto 2016 sebagai
berikut:
a. Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang
tinggi.
e. Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
f. Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu ukuran berat antara 120 – 180
14
Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan
juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus
terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran
pengeluaran kencing dan sperma.Pada jantan alat kelamin berupa papila yang
agak runcing yang berfungsi sebagai muara urine dan saluran sperma yang
terletak di depan anus. Lubang yang depan untuk mengeluarkan telur dan lubang
yang belakang untuk mengeluarkan air seni dan bila telah mengandung telur yang
sudah masak, perutnya akan terlihat membesar dan apabila ditekan akan keluar
selama 10-14 hari pemijahan ini dilakukan di kolam pemijahan yang terkontrol
dengan ukuran 6 x 12 x 1 perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:3 ( 100
15
jantan dan 300 betina). Perbandingan tersebut terjadi karena sistem perkawinan
ikan nila adalah poligami (satu ekor jantan mampu membuahi satu ekor betina).
Pada saat pemijahan, induk jantan ikan nila akan membuat suatu
Proses pemijahan berawal dari ikan betina yang mengeluarkan telur dn kemudian
telah dibuahi akan dierami di dalam mulut induk betina. Induk betina yang sedang
dari ikan nila yang tertutup dan lebih besar . Setelah 2 minggu pemeliharaan larva
Larva yang menetas akan keluar secara bergerombolan dari sudut bak
dengan ukuran 0,3-0,5 cm, dan akan di panen menggunakan seser / serok
kemudian di tampung pada wadah baskom yang telah diisi air secukupnya,
ukuran yang seragam karena ukuran ikan yang seragam dapat meminimalisir
Benih yang berumur 7-8 hari dengan ukuran 1 – 1,5 cm ditebar dikolam
pendederan. Penebaran benih ikan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari pada
16
saat suhu rendah hal ini dilakukan untuk menghindari suhu yang terlalu panas
bertujuan untuk penyesuaian dengan lingkungan barunya, hal ini dilakukan karena
benih ikan nila yang berumur dibawah satu bulan sangat rentan terhadap
perubahan lingkungan yang mendadak. Biasanya larva ikan nila dipelihara dalam
kolam pendederan selama 1 bulan, pada umur tersebut benih ikan nila sudah
digunakan untuk menghasilkan nila ukuran komsumsi atau ukuran pasar. Nila
yang diperjual belikan sebagai ikan komsumsi atau ukurannya mulai dari
200g/ekor -1000 g/ekor. Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80-100 cm, nila
di beri pelet sebesar 2-4% biomassa ikan dan diberikan 3 kali sehari. Dengan
menebar benih ukuran 8-12 cm selama 6 bulan pemeliharan dapat mencapai 200-
17
Adapun formula yang digunakan untuk mengkultur probiotik di BPBAP
Takalar yaitu paraqua 25 gram, Ragi 25 gram, Pakan 25 gram, Molase 200 ml,
18
G
3.3.4 Pakan
adalah pakan buatan berupa pellet. Menurut fakhriel M, 2012 pakan buatan yang
19
b. Diameter pakan kecil dari ukuran mulut ikan
Pemberian pakan pada ikan nila pada BPBAP Takalar diberikan sebanyak
3x dalam sehari, pada pagi, siang dan sore hari pada pukul 07.00, 13.00, dan
16.00. Pemberian pakan tidak dilakukan pada malam hari,hal ini sesuai dengan
pernyataan panji tok 2016 bahwa Ketika malam, ikan nila cenderung akan diam
di dasar kolam, gerakan penutup insang melambat, tidak terlalu semangat apabila
Larva yang baru menetas tidak perlu diberikan pakan hingga usia 7 hari
Pakan buatan berupa pellet apung diberikan pada larva dan benih yang
berumur 7 -30 hari berupa pelet halus/pasta dengan dosis 2-3% dari biomassa.
sedangkan umur 30 hari sampai calon induk diberikan pellet yang berukuran kecil
yang sesuai dengan bukaan mulut dengan dosis 3% dari berat biomassa.
Sedangkan induk diberikan pellet apung yang memiliki ukuran lebih besar dengan
20
Gambar 6. Pakan Larva, Pakan Benih dan Pakan Induk
atau beberapa parameter kualitas air, salah satu penyebab menurunnya kualias air
fases atau kotoran yang ada di dasar kolam dengan menggunakan alat pembersih (
mendorong sisa pakan menuju lubang pembuangan ) Sambil mengisi air kedalam
bak yang berasal dari sumur bor sampai ketinggian air yang diinginkan.
informasi nilai kualitas air yang akan digunakan sehingga dapat dilakukan
mengukur suhu, salinitas, DO, dan pH yang dilakukan sebanyak satu kali dalam
seminggu.
21
Menurut SNI (2009) pengelolaan kualitas air yang baik selama produksi
1 Suhu 0
C 25-32
2 Ph - 6,5-8,5
5 Kecerahan Cm 30 – 40
Takalar adalah kucing, biawak dan manusia. Sedangkan bakteri sebagai penyebab
Edwarsiella. Menurut Hambali Supriyadi 2014 gejala klinis ikan yang terserang
berkembang dalam otot rusuk dan lambung, pucat, perut gembung berisi cairan
yang barwarna kekuningan atau kemerahan, pendarahan pada anus, mata pudar
22
Adapun proses pencegahan agar ikan nila tidak mudah terserang penyakit yaitu
setiap kali hendak memulai kegiatan budidaya karena sinar matahari dapat
membunuh sebagian besar hama dan penyakit yang ada pada kolam tersebut,
sebagian penyakit. Kemudian pemberian pakan dengan takaran yang tepat atau
penanganan ikan secara hati hati pada saat penebaran atau pemindahan antar
kolam,agar ikan tidak terluka yang memicu infeksi penyakit. Sedangkan proses
secara rutin,ikan yang sakit dipisahkan dari ikan yang sehat, pergantian air secara
berkala,dan tidak memberikan pakan pada ikan yang sakit karena pakan yang
Elbasyn dengan dosis 2 gram/1 m3 air melalui proses pengenceran dapat dilihat
3.3.7 Pemanenan
dua cara panen ikan yaitu panen parsial dan panen total, panen parsial dilakukan
23
cara menyurutkan air kolam sampai ketinggian minimum dan menangkap semua
induk dan benih ikan dalam kolam menggunakan jaring atau seser. Setelah panen
sesuai ukurannya.
Ga
Panen adalah tahapan kegiatan terakhir dari kegiatan produksi benih nila
salin,benih ikan nila yang telah dipanen pada pagi dan sore hari,dipindahkan pada
dengan hati-hati,yaitu kantong plastik diisi air terlebih dahulu kemudian benih
24
karet gelang dengan perbandingan kantong packing adalah 1 : 3 (air packing :
oksigen ) dengan kepadatan 200-500 ekor /packing untuk benih berukuran 2-3
cm, kepadatan 100-300 ekor /packing untuk benih ukuran 3-5 cm dan kepadatan
dilakukan dengan 2 cara yaitu system tertutup dan system terbuka.Sistem tertutup
yaitu system pengemasan benih ikan dalam wadah tertutup seperti kantong plastik
dalam wadah dan diberi aerasi selama pengangkutan.Benih yang telah selesaidi
Gambar
8.
25
3.3.9. Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan di Balai Perikanan Air Payau (BPBAP) Takalar terbagi
atas 3 yaitu :
langsung datang di lokasi ini berasal dari Kabupaten Takalar maupun luar
Takalar
benih yang sudah dipanen. Setelah itu mereka tebar di tambak dan
memasarkan sendiri.
mereka perlukan.
26
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapang di Balai Perikanan Budidaya Air Payau
persiapan kolam, persiapan induk dan seleksi induk, penebaran dan pemijahan
induk ikan nila, pemeliharaan larva, seleksi benih, penebaran benih dan
2. Calon induk ikan nila yang akan dipijahkan harus mencapai bobot kisaran 200-
250 gram, berumur diatas 6 bulan dengan metode pemeliharaan secara terpisah
antara induk jantan dan induk betina agar dapat dicapai tingkat kematangan gonad
yang optimal.
jumlah induk betina dan induk jantan sebanyak 3 ekor induk betina : 1 ekor induk
jantan. Dalam praktek pemijahan jumlah induk betina yang digunakan sebanyak
4. Padat tebar dalam pemeliharaan induk dalam kolam untuk proses pematangan
27
tebar induk untuk pemijahan digunakan sebanyak 3 ekor/ m2 dengan harapan
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam pelaksaan praktek kerja lapangan di BPBAP
Takalar yaitu :
pembenihan ikan nila salin yaitu perlu tersedianya fasilitas/bak tandon air atau
dosis pakan dengan kebutuhan ikan yang ada dalam wadah budidaya, agar tidak
terjadi penumpukan pakan yang berlebihan pada dasar kolam yang dapat
28
DAFTAR PUSTAKA
probiotik-untuk-budidaya-ikan-nila-oleh-bapak-abdulla-a-pi-mma.
Agustyar, 2016. Perbedaan Nila Jantan Dan Betina. Diakses pada 10 april 2016,
dari http://akhmadawaludin.web.ugm.ac.id/perbedaan-nila-jantan-dan-
betina/\
https://id.scribd.com/doc/88960992/Pakan-buatan.
Rahman, A dkk. 2014. Buku Saku Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.jakarta
Tok, panji,2016. Apakah Ikan Tidur Dimalam Hari. Diakses pada 1 september
hari.html
Triyanto 2016. Perbedaan Dan Ciri Ciri Ikan Nila Jantan Dan Betina. Diakses
ikan-nila-jantan-dan-betina.html.
29
LAMPIRAN
1.Alat dan bahan yang digunakan
a.Alat
30
bak fiber
Bak beton
31
b.bahan
pakan benih pakan larva diatas 7 hari
pakan induk
(bahan probiotik)
32
2.Jenis Kegiatan
Pemberian pakan
33
panen total
34
rading(sele
ksi) benih
35
Pe
mbuatan pribiotik
36
Pene
baran EM4 pada kolam induk nila salin
37
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Panen Total
38
2021 - Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pergantian Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Panen Total
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Ganti Air
- Grading
(Penyemerataan
Jenis/Ukuran)
39
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemindahan Benih
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
40
15. Senin,07 Juni - Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
41
21. Minggu,13Juni - Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
2021
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Panen Total
42
28. Senin,21 Juni - Pemberian Pakan
- Panen Total
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
43
34. Minggu,27 Juni - Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
44
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Ganti Air
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
45
47. Sabtu,10 Juli 2021 - Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
- Pemberian Pakan
46