Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK PENDEDERAN IKAN MAS (Cyprinus carpio.

)
DI BALAI BENIH IKAN (BBI) OMPO KABUPATEN SOPPENG
PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) 1


PROGRAM STUDI TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN

OLEH :

AKRAMUNNISA
NIT. 20.3.05.069

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE
2022
LEMBAR PENGESAHAN

TEKNIK PENDEDERAN IKAN MAS (Cyprinus carpio.) DI BALAI


BENIH IKAN (BBI) OMPO KABUPATEN SOPPENG PROVINSI
SULAWESI SELATAN

Laporan PKL 1 telah disetujui

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Syahrir, S.P., M.Si Diana Putri Renitasari, S.Pi., MP


NIP 19690715 199003 1 004 NIP 19940105 201902 2 006

Diketahui oleh
Direktur Politeknik Kelautan Dan Perikanan Bone

Dra. Ani Leilani


NIP 19641217 199003 2 003

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) 1 ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa kita
kirimkan shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa
kita dijalan kebenaran.

Laporan ini merupakan hasil dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) 1 di
BBI Ompo Kabupaten Soppeng. Dalam menyusun laporan ini telah melibatkan
kontribusi pemikiran dan saran konstruktif dari banyak pihak, dan izin Allah SWT.
Laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari segenap pihak, maka tak
lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan kami dan tidak henti-hentinya
memberikan dukungan dan semangat motivasi.
2. Ibu Dra. Ani Leilani Selaku Direktur Politeknik Kelautan Dan Perikanan Bone yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan Praktik
Kerja Lapang ini.
3. Bapak Muhammad Syahrir S.P., M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Diana Putri
Renitasari, S.Pi., MP selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya dalam penyempurnaan laporan ini.
4. Bapak Ibu Dosen Politeknik Kelautan Dan Perikanan Bone yang selalu memberikan
dukungan dan doanya, Bapak Andi saifullah Tahir, S.Sos, M.M selaku Kepala BBI
Ompo, serta semua teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati penyusun menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua para pembaca.

Soppeng, 28 Februari 2022

Akramunnisa

ii
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi

I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2 Tujuan .......................................................................................... 1

II METODE PRAKTIK.............................................................................. 2

2.1 Waktu dan Tempat ....................................................................... 2


2.2 Prosedur Kerja ............................................................................. 2
2.2.1 Alat dan Bahan ................................................................. 2
2.2.2 Langkah Kerja .................................................................. 3

III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 4

3.1 Keadaan Umum Lokasi PKL 1 ..................................................... 4


3.1.1 Lokasi dan Letak Geografis BBI Ompo ............................. 4
3.2 Kegiatan Teknis ........................................................................... 4
3.2.1 Persiapan Kolam .............................................................. 4
3.2.2 Pemindahan Benih ........................................................... 8
3.2.3 Pendederan ...................................................................... 8
3.2.4 Pengamatan Kualitas Air .................................................. 9
3.2.5 Pemberian Pakan ............................................................. 9
3.2.6 Pengendalian Hama ......................................................... 10
3.2.7 Panen ............................................................................... 10
3.2.8 Pengemasan dan Pemasaran .......................................... 12

IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 14

4.1 Kesimpulan .................................................................................. 14


4.2 Saran ........................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15

LAMPIRAN.............................................................................................. 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat dan Kegunaannya......................................................................... 2

2. Bahan dan Kegunaannya .................................................................... 3

3. Ukuran dan Harga Benih Ikan Mas ..................................................... 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Peta Lokasi BBI Ompo Kabupaten Soppeng ................................ 4
2. Pembersihan Kolam ..................................................................... 5
3. Pengolahan Tanah Dasar Kolam dan Tanah Retak ..................... 6
4. Pemupukan .................................................................................. 6
5. Pengisian Air ................................................................................ 7
6. Pemindahan Benih ....................................................................... 7
7. Pemberian Pakan......................................................................... 10
8. Jenis Hama .................................................................................. 10
9. Panen Selektif .............................................................................. 11
10. Panen Total.................................................................................. 12
11. Pengemasan Benih ...................................................................... 12
12. Pemasaran................................................................................... 13

v
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Halaman
1. Alat yang digunakan dalam kegiatan pendederan ........................ 16
2. Foto bersama pembimbing eksternal ........................................... 17
3. Jurnal harian kegiatan PKL 1 ....................................................... 18

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu komoditas perikanan air
tawar yang saat ini menjadi komuditas unggulan di sub sektor perikanan, ikan ini
memiliki permintaan yang besar di hampir semua pasar lokal. Kegiatan pendederan
dilakukan sebelum kegiatan pembesaran, pedederan adalah kegiatan memelihara
larva yang berasal dari kolam penetasan hingga mencapai benih yang siap dijual,
pedederan bertujuan untuk memperoleh hasil yang seragam, baik panjang, maupun
beratnya. Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada benih ikan mas untuk
mendapatkan makanan sehingga tingkat pertumbuhannya juga akan seragam.

Pendederan terbagi dalam tiga tahap kegiatan yaitu pendederan pertama, kedua,
ketiga dan keempat. Pendederan pertama dilakukan dari benih ikan yang baru
menetas (berukuran panjang sekitar 1 cm), lama pendederan pertama adalah tiga
minggu dan padat penebaran 150-250 ekor/m2. Penebaran kedua dilakukan selama
1 bulan. Padat penebaran 50-75 ekor/m2. Pendederan ketiga dilakukan selama satu
bulan dengan padat penebaran 25-50 ekor/m2, pendederan keempat selama satu
bulan dengan padat penebaran 3- 5 ekor/m2 (Khairuman, 2013).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL 1 ini adalah sebagai berikut :
a. Mampu mengetahui dan melaksanakan secara langsung teknik pendederan
ikan mas dengan baik dan benar.
b. Untuk menambah pemahaman tentang teknik pendederan ikan mas.
c. Mampu mengetahui keterkaitan teori yang didapatkan di perkuliahan dengan
kenyataan yang dilaksanakan dilapangan.

1
II. METODE PRAKTIK

2.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) 1 dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan
dimulai pada tanggal 14 Februari - 13 Maret 2022 yang bertempat di Balai Benih Ikan
(BBI) Ompo Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan.

2.2 Prosedur Kerja


Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam teknik pendederan ikan
Mas untuk mencapai suatu hasil yang baik, yaitu mulai dari persiapan kolam,
pemindahan benih, pendederan, pengamatan kualitas air, pemberian pakan,
pengendalian hama, panen, pengemasan, pemasaran.

2.2.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan teknik pendederan ikan Mas yaitu
sebagai berikut :

Tabel 1. Alat Dan Kegunaan


No Alat Kegunaan

1. Hand tractor Pengolahan tanah dasar kolam

2. Filter bag Untuk menyaring air

3. Baskom grading Sebagai wadah menyamakan ukuran benih

4. Ember Wadah

5. Pipa Saluran pemasukan dan pengeluaran air

6. Waring Menangkap benih ikan

7. Plastik packing Sebagai wadah packing

8. Tabung oksigen Untuk penyuplai oksigen

9. Karet gelang Sebagai pengikat plastik packing

2
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No Bahan Kegunaan

1. Air tawar Sebagai media pemeliharaan ikan

2. Benih ikan Mas Komoditas yang dipelihara

3. Pupuk organik Merangsang pertumbuhan pupuk alami

4. Pellet Pakan yang diberikan untuk benih

5. Probiotik Sebagai pakan tambahan untuk mempercepat


proses pertumbuhan ikan

2.2.2 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja kerja yang dilakukan dalam kegiatan pendederan ikan Mas
yaitu sebagai berikut :

Persiapan Kolam

Pemindahan Benih - Pengeringan


- Pembersihan Kolam
- Pengolahan Tanah Dasar
Pendederan
- Pemupukan
- Pengisian Air Kolam
Pengamatan Kualitas Air

Pemberian Pakan

Pengendalian Hama

Panen
- Panen Total
Pengemasan
- Panen Selektif

Pemasaran

3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Keadaan Umum Lokasi PKL 1


3.1.1 Lokasi dan Letak Geografis BBI Ompo

Balai Benih Ikan BBI Ompo terletak di Kecamatan Lalabata bejarak dari ibu kota
kabupaten soppeng ± 7km. Jarak dari ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ± 160 km. Luas
Lokasi Benih Ikan BBI Ompo 1,49 Ka. Terletak pada 119°53’14,2” bujur timur
04°20’03,1” lintang selatan. Terletak di pinggir jalan raya Kelurahan Laburawung,
Kecamatan Lalabata – Kabupaten Soppeng. Balai Benih Ikan BBI Ompo 1963 dan terus
menerus di bangun sampai sekarang.

Gambar 1. Peta Lokasi BBI Ompo Kabupaten Soppeng

3.2 Kegiatan Teknis


3.2.1 Persiapan Kolam Pendederan
Sebelum melakukan pendederan terlebih dahulu dilakukan persiapan kolam,
meliputi pengeringan, pembersihan kolam, pengolahan tanah dasar kolam, pemupukan
dan pengisian air kolam :

a. Pengeringan
Tujuan dari pengeringan kolam yaitu untuk mematikan bibit-bibit hama,
memudahkan proses pembersihan hama di dalam kolam, memudahkan proses
pengolahan tanah dasar kolam. Pengeringan dilakukan dengan cara menutup pipa
pemasukan dan membuka pipa pengeluaran hingga air di kolam habis.

4
b. Pembersihan kolam
Menurut M. Ghufron H. Kordi K (2010). Pembersihan kolam dimaksudkan untuk
membersihkan organisme parasit, virus, jamur, bakteri, hama dan kotoran atau sampah
yang terdapat di dalamnya. Dekontaminasi di lakukan dengan pengeringan atau
penjemuran kolam atau dengan menggunakan bahan kimia telah umum di terapkan.

Pembersihan kolam dilakukan dengan tujuan membersihkan hama yang masih


berada di dasar kolam seperti keong, kerang, ikan lohan, ular, dll. Tujuan pembersihan
hama agar hama tidak menjadi penyaing, predator dan perusak bagi benih ikan mas.
Setelah melakukan pembersihan kolam, kolam di isi air kembali sampai dalam keadaan
macak-macak agar dapat memudahkan pengolahan tanah dasar kolam menggunakan
alat garu atau handtractor.

Gambar 2. Pembersihan Kolam

c. Pengolahan Tanah Dasar Kolam


Pengolahan tanah dasar kolam dilakukan sebelum kegiatan pendederan ikan
mas dimulai. Adapun alat yang digunakan dalam pengolahan tanah dasar kolam yaitu
alat garu atau handtractor kemudian dibuatkan kemalir yang berfungsi untuk
memudahkan pemanenan sebagai tempat berlindung benih ikan pada siang hari.
Pernyataan ini sependapat dengan Hamzahan pada laman blog miliknya (2013). Setelah
pengolahan tanah dasar kolam dilakukan kemudian kolam dibiarkan selama 1 minggu
sampai tanah dasar kolam terlihat retak-retak (Gambar 3).
Pengeringan dasar kolam sangat berguna untuk memperbaiki kondisi dasar
kolam, seperti mengurangi senyawa-senyawa beracun, membunuh telur, larva dan
stadia dewasa hama dengan penyinaran matahari secara langsung, menghilangkan
lapisan flamentous algae (kelompok alga benang) yang tidak diinginkan. Hal ini

5
sependapat dengan pernyataan Alam dan Mahendra (2011) yang menyatakan
pengeringan bertujuan untuk mempercepat proses penguraian senyawa-senyawa yang
beracun yang terdapat di dasar kolam dan pengeringan dianggap cukup apabila tanah
dasar sudah retak-retak.

Gambar 3. Pengolahan Tanah Dasar Kolam dan Tanah Retak

d. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan
fitoplankton. Pernyataan ini sependapat dengan Judantari et all (2008) yang menyatakan
fungsi utama pemupukan adalah menambah unsur hara dan merangsang pertumbuhan
plankton yang menjadi sumber makanan bagi benih ikan. Adapun jenis pupuk yang
digunakan yaitu pupuk urea, karena jenis tanahnya lumpung berpasir, nitrogennya tinggi
dan cepat terurai serta berfungi memberikan substrat untuk pertumbuhan populasi
mikroba dan memacu pertumbuhan pakan alami. Dosis pemberian pupuk yaitu 5gr/m2.

Gambar 4. Pemupukan Dasar Kolam dan Pupuk Urea

e. Pengisian Air Kolam


Setelah proses pengeringan dan pemupukan selesai, langkah selanjutnya yaitu
dengan mengisi air pada kolam yang sudah siap pakai. Saringan air dipasang terlebih

6
dahulu pada pipa pemasukan air bertujuan agar hama-hama atau kotoran lainnya tidak
masuk kedalam kolam (Gambar 5), pintu pengeluaran ditutup dan pintu pemasukan
dibuka. Kolam diisi dengan ketinggian air ±10 cm kemudian kolam dibiarkan selama 2-
3 hari untuk menumbuhkan pakan alami dengan melakukan pemberian probiotik untuk
proses pertumbuhan benih. Hal ini senada dengan pendapat Zein (2016) yang
mengatakan pengisian air dilakukan sampai batas yang ditentukan dan dibiarkan kurang
lebih 4-7 hari, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami. Setelah
2-3 hari ketinggian air dinaikkan setinggi 40-70 cm untuk pendederan.

Gambar 5. Pengisian Air Kolam

3.2.2 Pemindahan Benih


Proses pemindahan benih memerlukan peralatan seperti seser, untuk mengambil
benih yang ada di kolam pemijahan, benih yang dipanen berumur minimal 7 hari. Setelah
benih di panen kemudian di pindahkan ke kolam pendederan I dengan menggunakan
ember (Gambar 6).

Gambar 6. Benih Ikan Mas dan Pemindahan Benih

7
3.2.3 Pendederan
Pendederan ikan mas adalah kegiatan untuk mempercepat pertumbuhan benih
ikan mas untuk mencapai ukuran tertentu. Pendederan sebaiknya dilakukan pada saat
suhu masih rendah yakni pagi hari atau sore hari. Pendederan ikan mas terdiri dari
pendederan I, pendederan II dan pendederan III.

a. Pendederan I
Pendederan I menggunakan benih ikan mas yang telah dipanen dari kolam
pemijahan. Ukuran benih ikan mas pada pendederan I yaitu 1cm, umur ± 1 minggu
dengan padat tebar 150 ekor/m2 dan dipelihara dalam waktu pemeliharaan ± 2 minggu
hingga mencapai ukuran 3 cm.

Sebelum ditebar di kolam pendederan maka perlu melakukan proses aklimatisasi


yaitu, dengan menyamakan suhu pada kolam pendederan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Aliyas et all (2016) bahwa sebelum ikan ditebar terlebih dahulu diaklimatisasi
supaya ikan tidak mengalami stress terhadap perubahan suhu pada kolam
pemeliharaan. Jenis pakan yang diberikan yaitu, pellet yang di larutkan dan di saring
kemudian di berikan pada benih. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari
yaitu pada pagi dan sore hari.

b. Pendederan II
Pendederan II menggunakan benih ikan mas dari hasil panen dari pendederan I.
Ukuran benih ikan mas pada pendederan II yaitu 3 cm umur 2 minggu dengan padat
tebar 75 ekor/m2 dan dipelihara dalam waktu pemeliharaan selama ± 2 minggu hingga
mencapai ukuran 5 cm. Jenis pakan yang diberikan yaitu pellet yang ukuran 1, dengan
frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

c. Pendederan III
Pendederan III menggunakan benih ikan mas dari hasil panen dari pendederan II.
Ukuran benih ikan mas pada pendederan III yaitu 5 cm umur 2 minggu dengan padat
tebar 50 ekor/m2 dengan waktu pemeliharaan selama ± 2 minggu hingga mencapai
ukuran 8 cm. Jenis pakan yang di pakai yaitu pellet yang ukuran 2 dengan frekuensi
pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
Teknik pendederan yang dilakukan senada dengan pendapat Khairuman (2013)
yang mengatakan pada pendederan pertama berukuran 1 cm, lama pemeliharaan 3
minggu dengan padat tebar 150-250 ekor/m2. Pendederan kedua berukuran 3 cm, lama

8
pemeliharaan 1 bulan dengan padat tebar 50-75 ekor/m2. Pendederan ketiga berukuran
5 cm, lama pemeliharaan 1 bulan dengan padat tebar 25-50 ekor/m2.
Sebelum melakukan penebaran benih terlebih dahulu benih di sortir atau
pemerataan ukuran benih ikan dengan tujuan untuk mengurangi adanya persaingan
dalam mencari makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wullur et all, (2013) bahwa
penanganan benih sebelum penebaran untuk pembesaran terlebih dahulu dilakukan
penyortiran berdasarkan ukuran untuk rata-rata.

3.2.4 Pengamatan Kualitas Air


Menurut pendapat Sucipto et all (2007) air merupakan media yang digunakan
untuk bertahan hidup, tumbuh, dan bereproduksi bagi ikan. Kualitas air yang memenuhi
persyaratan sangat diperlukan untuk kenyamanannya. Selain itu, kualitas air yang baik
akan mewujudkan pencapaian target produksi.

Parameter kualitas air yang optimal bagi ikan mas di BBI Ompo yaitu, Suhu 27-
30oC, pH 6,9-7, DO 5-6 mg/l. Hal ini senada dengan pendapat Suspendi (2017) yang
mengatakan parameter kualitas air yang mendukung pertumbuhan seperti suhu 27oC-
30oC, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l.

3.2.5 Pemberian Pakan

Pemberian pakan pelet di lakukan setelah benih berumur lebih dari satu minggu
yaitu pada pendederan II, sedangkan untuk benih yang masih berumur 1 minggu diberi
pakan berupa pakan bubuk PSP. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan masing-
masing ukuran benih atau sesuai dengan bukaan mulut. Sebelum melakukan pemberian
pakan terlebih dahulu dilakukan pembibisan pakan menggunakan probiotik yang telah
diaktivasi dengan dosis 400ml/1kg pakan. Probiotik yang digunakan merupakan
campuran dari bahan molase 20ml, EM4 20ml, dan air 1liter, bakteri yang terkandung
dalam probiotik adalah bakteri Lactobacillus.
Sistem pemberian pakan yang diberikan yaitu dengan metode biomassa yakni
pemberian pakan dilakukan berdasarkan bobot total ikan yang berada dikolam, dengan
dosis pakan 3% dari biomassa dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yaitu
pagi dan sore hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yunus (2014) bahwa pakan utama
yang diberikan untuk ikan mas berupa pelet dengan kadar protein 25% dengan dosis
pemberian pakan sebanyak 3-4% dari bobot ikan.

9
Gambar 7. Pemberian Pakan dan Pakan Pellet

3.2.6 Pengendalian Hama


Menurut Khairuman dan Amri (2013), Hama adalah organisme pengganggu yang
dapat memangsa, memburu, dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara
langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisme yang memangsa
(predator), merusak, menyaingi (kompetitor). Adapun hama yang sering menyerang
pada saat pendederan ikan mas, yaitu ucrit, biawak dan ular air bersifat sebagai
predator, cara pengendaliannya yaitu dengan cara menangkap dan membuang hama
tersebut secara langsung. Adapun hama udang, keong (notonecta), dan ikan lohan
bersifat kompetitor (penyaing) dalam segi suplai oksigen, ruang gerak dan makanan.
Solusi pencegahan serangan hama ini yaitu selalu membersihkan sekitar kolam dari
rerumputan, kegiatan tersebut dapat dilakukan pada saat pengolahan kolam sebelum
tebar benih (Gambar 8).

Gambar 8. Jenis Hama

3.2.7 Panen

Panen benih ikan mas dilakukan pada suhu masih rendah. Pemanenan benih
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu panen selektif dan panen total. Panen selektif
dilakukan apabila benih yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit atau sesuai dengan

10
permintaan konsumen dan panen total dilakukan apabila benih ikan yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak.

Tabel 3. Ukuran dan harga benih ikan mas


No Ukuran Harga (Rp)

1. 1-3 100

2. 3-5 150-250

3. 5-8 250-500

a. Panen Selektif
Panen selektif dapat dilakukan dengan menggunakan seser yang mempunyai
ukuran 0,10 mm. Pemanenan dilakukan dengan cara memegang sudut-sudut seser.
Setelah benih-benih ikan masuk di dalam seser benih tersebut kemudian di pindahkan
ke dalam ember yang telah di isi air. Setelah pemanenan selesai benih dibawa ke tempat
penampungan sementara (Gambar 9).

Gambar 9. Panen Selektif

b. Panen Total
Sebelum dilakukan panen total terlebih dahulu dilakukan pemasangan saringan
didepan pipa pembuangan, agar bibit yang akan dipanen tidak ikut hanyut pada saat air
dikeluarkan. Setelah itu air dikolam dikurangi secara perlahan sampai ketinggian air
mencapai 2-3 cm. Benih yang berkumpul di depan pintu pengeluaran air di tangkap
menggunakan seser (Gambar 10). Untuk mempermudah proses penangkapan benih
maka dibuatkan kemalir sehingga benih dapat berkumpul di tempat tertentu yang sudah
disediakan. Apabila terdapat kubangan air maka dilakukan pendorongan lumpur secara

11
perlahan lahan agar tidak menimbulkan kekeruhan yang bisa mengakibatkan ikan stres
dan mati akibat kekeruhan air yang terjadi pada kolam saat pemanenan.

Gambar 10. Panen Total

3.2.8 Pengemasan Benih


Pengemasan benih dilakukan dengan cara menghitung benih sesuai dengan
jumlah yang dipesan oleh konsumen dengan cara menghitung langsung atau sampling,
terlebih dahulu dilakukan grading untuk memisahkan ukuran benih agar ukurannya
seragam. Hal ini sependapat dengan pernyataan Taufiqullah (2018) bahwa grading atau
sortir dilakukan bertujuan untuk memperoleh kualitas benih yang lebih baik dan
seragam. Adapun cara pengemasannya (packing) yaitu sebagai berikut :

a) Menyiapkan alat dan bahan berupa kantong packing, karet gelang, alat grading,
tabung oksigen, air tawar, karung atau sterofoam, seser, dll.
b) Benih ikan mas yang sudah melalui tahap perhitungan dan grading kemudian
dimasukkan kedalam kantong packing yang telah diisi air lalu diberikan oksigen
dengan perbandingan 1:2 (1 air 2 oksigen) atau tergantung dengan jarak
pengangkutan, kepadatan benih disesuaikan dengan kantong packing yang
digunakan. Setelah itu kantong diikat kuat menggunakan karet gelang. Setelah
benih dikemas maka benih siap untuk di ditribusikan.

Gambar 11. Pengemasan Benih

12
3.2.9 Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan di BBI Ompo ada 2 macam, yaitu:
1. Pembeli hanya memesan atau tidak datang ke lokasi. Biasanya pembeli seperti ini
hanya memesan benih yang mereka perlukan atau pembeli yang berasal dari luar
Kabupaten Soppeng. Salah satu kelebihan dari pelayanan BBI Ompo yakni
melakukan pengantaran ke lokasi konsumen.
2. Pembeli langsung datang ke lokasi, biasanya pembeli seperti ini berasal dari
daerah Kabupaten Soppeng. Sehingga ia dapat memilih benih yang sesuai dengan
keinginan.

Benih yang dihasilkan oleh BBI Ompo dipasarkan ke daerah-daerah lain seperti
Kabupaten Bone, Kabupaten Sidrap, Maros, Wajo, Gowa, Barru dan Pare-pare. Sistem
pengangkutan yang dilakukan adalah sistem pengangkutan tertutup, hal ini ditujukan
untuk konsumen yang memesan dan jarak pengantaran jauh.

Gambar 12. Pemasaran

13
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapang di BBI Ompo Kabupaten Soppeng


dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Dalam teknik pendederan ikan mas ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan,
yaitu : persiapan kolam, pemindahan benih, pendederan, pengamataan kualitas air,
pemberian pakan, pengendalian hama, panen, pengemasan dan pemasaran.
2. Dalam pendederan ikan mas hal yang paling penting dilakukan adalah kegiatan
pemberian probiotik, pupuk, dan pakan.
3. Sistem pemberian pakan yang diberikan yaitu dengan metode biomassa yakni
pemberian pakan dilakukan berdasarkan bobot total ikan yang berada dikolam,
dengan dosis pakan 3% dari biomassa.

4.2 Saran

1. Perlakuan pencegahan terhadap hama yang menyerang kolam pendederan ikan


mas perlu ditingkatkan lagi agar tidak mengganggu proses pendederan.
2. Sebaiknya meningkatkan penerapan biosecurity, karena sangat penting dalam
mengantisipasi adanya pencegahan dan pengendalian penyakit.
3. Kantor pemerintah dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Soppeng agar
melakukan pengadaan sarana dan prasarana yang kurang lengkap dalam kegiatan
pembudidayaan terutama alat pengukur parameter kualitas air.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alam, Mahendra. 2011. Budidaya Ikan Mas. Media Penyuluhan Perikanan Mataram

Aliyas, Ndobe, S., ya’la. Z., R 2016. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Mas
(cyprinus carpio.) yang dipelihara pada Media Bersalinitas Jurnal Sains dan
Teknologi Tadulako.

Budi Satriya. https://budisatriya84.blogspot.com

Hamzahan. 2013. http://penyuluhankelautanperikanan.blogspot.com/2014/01/pengelol


aan-kolam-budidaya-ikan.html

Judantari, Sri., Khaeruman, Amri Dan Khaerul. 2008. Nila Nirwana Prospek Bisnis Dan
Teknik Budidaya Unggul. Gramedia. Jakarta.

Khairuman (2013). Budidaya Ikan Mas. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.


http://opac.lib.umrah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=1525

Khairuman, Amri. 2013. Budidaya Patin. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.

Kordi, M. Ghufran. 2013. Budidaya Nila Unggul. Jakarta: Agromedia Pustaka.

M. Ghufron H. Kordi K (2010). Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Rineka Cipta.
Yogyakarta

Subana, M, dan Sudrajat (2009). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Sucipto, A., Prihatno, E. 2007. Pembesaran Nila Merah Bangkok. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Suspendi. 2017. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/viewFile/19483/1


8477

Taufiqullah. 2022. https://blog.anteraja.id.2020

Wullur. 2013. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi/article/viewFile/13417/13


001

Yunus Syahroni. 2014. https://blog.alamtani.com

Zein. 2016. https://www.awalilmu.com/2016/02/persiapan-membuat-kolam-budidaya-


ikan.html

15
LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat yang digunakan dalam kegiatan pendederan ikan mas

Gas oksigen Alat garu Alat grading

Karet gelang Baskom panen Seser

Ember Alat takar Gunting dan plastik packing

16
Lampiran 2. Foto bersama pembimbing eksternal

Foto bersama bapak Andi saifullah tahir, S.Sos, M.M selaku Kepala UPTD BPPBIAT

Foto bersama bapak Andi takdir, S.Sos, M.M selaku Kepala tata usaha UPTD BPPBIAT

17
Lampiran 3. Jurnal kegiatan harian PKL 1

18
19

Anda mungkin juga menyukai