Anda di halaman 1dari 29

PENDEDERAN IKAN NILA MERAH NILASA

( OREOCHROMIS SP. )

Disusun Oleh:
Yulius Wahyu Pratomo
Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta
SEJARAH STRAIN NILASA
Berawal dari pemilihan 4 strain ikan nila merah yang baik (Nifi,
Citralada, Singapura dan Filipina). Kegiatan pemuliaan dimulai pada
2004.
Pembentukan populasi sintetik (F0)  mengawin-silangkan induk
jantan dan betina  anakan di campur menjadi populasi sintetik
Generasi F1  seleksi individu jantan dan betina dari populasi F0 
seleksi individu terus dilakukan hingga diperoleh F3
Generasi F3 merupakan Great Grand Parent Stock (GGPS)/ induk
penjenis (tahun 2012)
Grand Parent Stock (GPS) didapat dengan perbanyakan GGPS 
Parent Stock didapat dengan perbanyakan GPS
KEUNGGULAN NILASA
Warna merah
Daging tebal
Cepat tumbuh (Laju 3,21 gram/hari)
Tingkat kelulusan hidup tinggi (95,7 %)
Efisiensi dalam penggunaan pakan
Tahan penyakit
Toleransi salinitas tinggi
PENDEDERAN
PENDAHULUAN
Pendederan merupakan proses tahapan penebaran benih ke suatu
wadah dalam jangka waktu tertentu dan biasanya menggunakan
media berupa bak atau kolam
Pendederan bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan maupun
berat dan panjang ikan dalam waktu tertentu
PROSES PENDEDERAN
Pendederan I
 150-200 ekor/m2, 21 hari, pakan Tepung / pakan tipe D-0 (protein 38-40% dan
dosis 20%), hasil panen 2-3 cm

Pendederan II
 75-100 ekor / m2, 30 hari, pakan PF 500 (protein 38-40% dan dosis 10%), panen
3-5 cm

Pendederan III
 50-75 ekor / m2, 30 hari, pakan PF 1000 (protein 30-32 % dan dosis 5%), panen
5-8 cm

Pendederan IV
 25-50 ekor / m2, 30 hari, pakan SP-LA (protein 30-32 % dan dosis 5%), panen 8-
12 cm
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
TAHAPAN PENDEDERAN PERTAMA
Persiapan kolam
Pengairan dan peletakan benih
Pemeliharaan benih dan pemberian pakan
Proses pemanenan
TAHAP I PERSIAPAN KOLAM

Kolam Pengapuran diberi pupuk


pendederan (7 Dikeringkan / dosis 50 – 100 (kandang)
x 2 x 1,2 m) dibersihkan gr / m2 dosis 500 gr /
m2

Larva ikan nila


(umur 7 hari) Didiamkan Diberi Kolam diisi air
selama 1 Daphnia 70-100 cm
ditebar dalam minggu (zooplankton)
kolam
Fungsi Perlakuan
Menurut Thunjai dkk. (2004), pengapuran mempakan cara sederhana
dalam mengatasi masalah budidaya terutama menetralisir
kemasaman dan meningkatkan kesadahan, sehingga produktivitas
kolam ikan meningkat.
Pemberian pupuk dapat menumbuhkan pakan alami ikan (Hidayatulla
dkk., 2015).
Pemberian daphnia sebagai starter kolam / dapat menjadi sumber
pakan alami ikan agar ikan tumbuh dengan baik
Didiamkan selama seminggu agar daphnia berkembang biak terlebih
dahulu dalam kolam
TAHAP II PENGAIRAN DAN PENEBARAN /
PENDEDERAN BENIH
Pengairan dapat berasal dari sumber air yang tersedia (con: air kali)
dan diberi selang aerasi yang bertujuan untuk ketersediaan O2. Benih
ikan nila ditebar dengan padat tebar 200 ekor / m2 sehingga total
jumlahnya 2.800 ekor untuk 1 kolam (200 ekor / m2 dikali dengan 14
m2 luas kolam)
TAHAP III PEMELIHARAAN BENIH DAN
PEMBERIAN PAKAN
Proses pemeliharaan benih di beri pakan berupa pelet tepung dengan
kandungan protein 38-40% (cara lain bisa dengan pakan D-0).
Pemberian pakan dilakukan setiap hari dengan dosis 20% (khusus
pendederan I) dengan perlakuan pemberian pakan 2 kali sehari (pagi
dan sore)

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖


= 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 20%
Sampling
Sampling dilakukan untuk menentukan jumlah benih yang ditebar di
kolam pendederan dan melihat pertumbuhan benih nila selama proses
pendederan pertama berlangsung
Sampling ke-1 (umur 7 hari) padat tebar 200 ekor / m2, total 2800
ekor. Panjang 0,8 - 0,9 cm dan berat 0,01 – 0,03 g
Sampling ke-2 (dari 30 sampel ikan) menghasilkan panjang rerata
1,323 cm dengan berat rerata 0,033 gram
Sampling ke-3 (dari 30 sampel ikan) menghasilkan panjang rerata
1,64 cm dengan berat rerata 0,0514 gram
DATA SAMPLING 2 (28 DESEMBER 2017)
Panjang Berat
17 1.3 0.026
Ikan (cm) (g)
1 1.5 0.03 18 1.5 0.044
2 1.5 0.046 19 1 0.015
3 1.4 0.033 20 1.4 0.029
4 1.2 0.021
5 1.2 0.023 21 1.3 0.027
6 1.2 0.021 22 1.1 0.02
7 1.4 0.042 23 1.2 0.024
8 1.2 0.029
24 1.2 0.027
9 1.8 0.112
10 1 0.025 25 1.1 0.017
11 1.5 0.05 26 1.5 0.042
12 1.3 0.035 27 1.5 0.03
13 1.7 0.063
28 1.3 0.025
14 1.3 0.02
15 1.2 0.017 29 1.2 0.029
16 1.4 0.04 30 1.3 0.028
DATA SAMPLING 3 (4 JANUARI 2018)
panjang berat 15 1.8 0.056
ikan (cm) (g) 16 2 0.084
1 1.5 0.049 17 1.2 0.017
2 1.7 0.062 18 2 0.088
3 1.5 0.049 19 1.6 0.063
4 2.1 0.117 20 1.7 0.053
5 1.4 0.046 21 1.5 0.026
6 1.8 0.063 22 1.7 0.055
7 1.5 0.037 23 1.4 0.024
8 1.6 0.046 24 1.5 0.034
9 1.9 0.086 25 1.7 0.051
10 1.5 0.039 26 1.6 0.04
11 1.7 0.043 27 1.4 0.025
12 1.7 0.057 28 1.6 0.043
13 1.5 0.041 29 1.5 0.023
30 2 0.081
14 1.6 0.044
Kualitas air
Diukur menggunakan Water Quality Monitor

Suhu pH DO TDS

26,83 oC 8,89 8,87 mg/L 0,145 g/L


TAHAP IV PEMANENAN
Pemanenan dilakukan dengan cara kolam disurutkan airnya kemudian
ikan ditangkap menggunakan waring / pecak. Hasil panen adalah
benih sebanyak 2400 ekor yang kemudian diseleksi berdasarkan
ukuran / grading dan dipindah kedalam kolam pendederan kedua.
Survival rate / derajat kelangsungan hidup
adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup
hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan
pada awal pemeliharaan (Karlyssa dkk., 2006)
Hasil panen pendederan 1 memiliki survival rate
sebesar 85,71 %. Rumus menurut Nugroho
(2006):
𝑁𝑡 (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑟ሻ
𝑆R = 𝑥 100%
𝑁𝑜 (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛ሻ
KEGIATAN LAIN
KESIMPULAN
Pertumbuhan berat rerata untuk sampling 1, 2 dan 3 adalah 0,030 g;
0,033 g dan 0,051 g sedangkan panjang rerata sampling 1, 2 dan 3
adalah 0,9 cm; 1,323 cm dan 1,64 cm.
Survival rate yang diperoleh dari pendederan pertama adalah
85,71%.
DAFTAR PUSTAKA
Thunjai, T., Boyd, C. E., dan Boonyaratpalin, M. 2004. Quality of limiting materials
used in aquaculture in Thailand. Journal of Aquaculture International 12: 161-168.
Hidayatulla, S., Muslim., dan Taqwa, F. H. 2015. Pendederan larva ikan gabus
(Channa striata) di kolam terpal dengan padat tebar berbeda. Jurnal Perikanan
dan Kelautan 1 (20): 61-70
Ppt Balai Pengembangan Teknologi Budidaya: Managemen Pembenihan Nila
Merah "Nilasa". Cangkringan, 06 November 2017.
Tim Pelaksana Pemuliaan Ikan Nila Merah. 2012. Permohonan Pelepasan, Strain
Ikan Nila Merah Hasil Pemuliaan Unit Kerja Budidaya Air Tawar Cangkringan.
Dinas Kelautan dan perikanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.
Karlyssa. F. J., Irwanmay., dan Leidonald, R. 2013. Pengaruh padat penebaran
terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuha Ikan nila gesit (Oreochromis
niloticus). Jurnal Perikanan 2 (1): 76 - 85.
Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti. Jakarta.
Said, A. 2012. Budidaya Mujair dan Nila. Azka Press, Yogyakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai