Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER EVOLUSI

EVOLUSI KUDA

Penyusun: Yulius Wahyu Pratomo


NPM: 150801648

FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh
spesies modern mamalia dari genus Equus dimana merupakan salah satu hewan paling
berpengaruh dalam sejarah perkembangan manusia sejak zaman dulu sebagai transportasi
maupun makanan. Ditemukannya fosil kuda menunjukan kuda modern yang dikenal saat ini
adalah hasil evolusi dari spesies mahkluk mirip kuda yang dihidup dimasa lalu. Maka dari itu,
seorang peneliti bernama Cavanaugh dan kolegannya mengajukan sebuah pohon evolusi
(seri) berdasarkan temuan berapa fosil yang diduga sebagai moyang dari kuda modern.
Seri kuda sendiri telah lama menjadi sebuah persoalan dalam konteks evolusi. Tapi
pada kenyataannya, kasus seri ini merupakan argument terbaik untuk melawan evolusi
berdasarkan rekaman fosil. Kaum kreasionis memiliki beragam opini tentang apakah seri
kuda adalah (pada kenyataannya) tercipta dari jenis yang berbeda. Artikel ini menunjukan
beberapa masalah terkini, dan berpendapat bahwa seri kuda kemungkinan terdiri dari 3 jenis
yang tercipta berbeda, tidak termasuk semua binatang yang telah dilabeli Hyracotherium.
Hyracotherium sendiri terlihat seperti beberapa jenis yang tercipta berbeda seperti halnya
binatang-binatang yang mirip tapir.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah teori evolusi kuda yang diajukan Cavanaugh dkk. dapat dibenarkan?
2. Bagaimana penjelasan mengenai bukti-bukti yang ada dalam fosil terkait pengajuan /
penyanggahan teori evolusi kuda
3. Apa saja grup-grup dalam keluarga (famili) kuda (Equinae)
II. ISI

A. Penemuan Fosil Kuda

Gambar 1. Teori Pohon (Seri) Kuda (Kiri), Perbandingan Kaki Kuda Awal Dan Kuda
Modern (Tengah) dan Perbandingan gigi kuda (Kanan)
Fosil-fosil kuda ditemukan dalam lapisan sedimen pada masa Eosen (kira-kira 50 juta
tahun lalu, menurut uniformian dating) dan biasanya dilabeli Eohippus atau Hyracotherium
(gambar 1). Evolusi kuda dipercaya telah didorong proses pendinginan dan pengeringan
iklim. Kuda-kuda awal diperkirakan hidup didalam hutan lembab dengan banyak tanaman
serta kaya dedaunan dengan 4 jari di depan dan 3 di belakang agar tidak tenggelam saat
berada di tanah berawa. Seiring iklim mendingin, tumbuh-tumbuhan berdaun menghilang dan
padang rerumputan luas terbentuk. Hal ini memaksa pemakan rumput (grazer) untuk menjadi
pelari yang lebih baik agar dapat lolos dari predator.
B. Grup-grup dari kuda
Dalam seri kuda, adalah mungkin untuk melihat binatang-binatang tertentu yang
dapat menggambarkan jenis yang tercipta, bahkan meskipun kita hanya memiliki akses pada
kerangka-kerangka fosil. Dalam seri kuda ada setidaknya 2 celah evolusi (evolution gaps):
a. Gap pertama terjadi pada Epihippus
Hanya potongan-potongan fosil yang jarang (sparse), telah ditemukan pada hewan ini
dan mereka menggambarkan Orohippus awal, Eohippus dan lainnya yang
diidentifikasi sebelumnya sebagai spesies Hiracotherid.
b. Gap kedua terjadi dalam atau hanya setelah grup Parahippus
Spesies Parahippus yang lebih awal diduga mirip Miohipus dan Mesohippus
sementara yang Parahipus yang lebih akhir diduga terlihat seperti Merychippus.
Karena penemuan fosil yang tidak lengkap, dapat saja bagian tubuh berbeda dari
Parahippus adalah milik 2 binatang yang berbeda (Miohippus dan Merychippus). Hal
ini diusulkan oleh Cavanaugh dkk. karena Parahippus memerlihatkan kesamaan pada
14 dari 18 spesies kuda.
C. Beberapa bukti yang menentang teori Cavanaugh dkk
Pada 1992, genus Hyracotherium telah di kalsifikasi ulang sebagai 5 binatang yang
dimiliki oleh famili berbeda dimana hanya satu grup yang dipadang berubungan dengan
kuda. Penelitian terbaru telah mengklasifikasi ulang hewan ini kedalam 10 genera dan
setidaknya 3 famili berbeda, yang mana banyak yang seharusnya tidak memiliki hubungan
dengan seri kuda tapi memiliki kesamaan contohnya: tapir (famili Tapiromorpha).
Hyracotherium / Eohippus dan Orohippus, terlihat dalam rekaman fosil adalah pada
saat yang sama dengan Epihippus. Mesohippus dan Miohippus muncul bersama dengan
Mrychippus dan Parahippus. Hampir semua kuda lain (dengan pengecualian mungkin 1 atau
2) - Parahippus, meryhippus, pliohippus, equus dan kemungkinan Miohippus juga - berada
pada saat yang sama selama banyak periode ketika mereka telah ditemukan sebagai fosil.
Jadi, fakta bahwa sebagian besar kuda hidup hampir dalam waktu yang sama, meruntuhkan
pegajuan evolusi mereka.
Gigi browsing berbentuk tertutup, akar sempit, ada lubang kecil untuk suplai darah
dan saraf serta gigi dan tanggal seiring hewan bertambah tua (Bunodont). Gigi grazing
memiliki akar terbuka, banyak pembuluh darah dan terus tumbuh selama hewan tersebut
hidup (hyposodonty). Perubahan Bunodont menuju Hypsodont bukan hanya diduga sebagai
“mikroevolusi” namun merupakan perubahan desain yang kompleks serta tidak ada bukti
mengenai perubahan apapun meski diusulkan beberapa author.
D. 3 hewan yang memang berbeda
Binatang-binatang yang telah ditafsirkan sebagai kuda yang berbeda berdasarkan
fakta yang ada, mudah diidentifikasikan sebagai 3 jenis binatang yang memang berbeda.
Jenis tersebut kurang-lebih adalah seebagai berikut:
1. Eohippus (dan beberapa fosil yang sebelumnya dilabeli sebagai Hyracotherium,
namun kini diklasifikasikan ke dalam famili Equidae dengan nama genus yang baru),
Orohippus dan Epihippus.
2. Mesohippus, Miohippus, Parahippus tertentu yang kemungkinan sebagian besar
cabang kuda adalah berasal dari 3 grup ini. Kuda-kuda yang bercabang dari
Merychipus (gambar 1) masih diklasifikasikan dalam subfamili Equinae, dan oleh
karena itu digabungkan dengan grup 3, dibawah.
3. Merychippus dan kuda-kuda yang bercabang dari grup ini, termasuk Pliohippus dan
semua kuda kemudian (dan clade-clade Hipparion). Terdapat 2 genera berbeda dalam
semua revisi terbaru yaitu Merychippus: I (menuntun pada Equus) dan II (tidak
menuntun ke Equus) maka, Merychippus diduga sebagai polyphiletic
Meskipun Cavanaugh dkk. menemukan bahwa fosil binatang dapat dipisahkan
kedalam subfamili-subfamili, mereka mengabaikan penemuan ini dan sebagai gantinya
mengonstrukksi pohon evolusi kuda mereka sendiri.
E. Tidak ada evolusi kuda
Berdasarkan hasil sebelumnya, hipotesis Cavanaugh, Wood dan Wise (seri kuda
menunjukan kebenaran “mikroevolusi” (pasca air bah) (atau variasi linear/progresif))
tidak dapat dipastikan karena tidak adanya progres dalam evolusi kuda dan data
menunjukan campuran variasi hewan-hewan yang mirip-kuda. Foehlich (yang menamai
ulang sebagian besar spesies Hyracotherium dan menempatkannya dalam genera dan
famili berbeda) menggunakan statistik namun, statistik tidak dapat digunakan dengan data
yang jumlahnya terbatas (gigi dan rahang) untuk menemukan bagaimana evolusi diduga
terjadi. Anaisis statistik tidak dapat mendesain entitas hidup, namun hanya dapat
membandingkan perbedaan-perbedaan kecil. Sebagian besar analisis statistik telah
diterapkan pada perbedaan kecil enamel / struktur gigi dan rahang, sedangkan yang
terselesaikan untuk bagian tubuh lain sangatlah kecil sehingga dapat mencondongkan
penafsiran data.
Tidak ada lingkungan nyata dimana binatang ini bisa tinggal karena berupa
padang pasir yang luas dan tidak ada bukti tanaman yang melignkupi permukaannya
sebagai makanan bagi kawanan binatang dan juga, tanahnya tidak tepat. Perubahan
lingkungan, oleh kaum evolutionis dan Cavanaugh dkk serta Wood juga tidak mendapat
mendukungan. Dalam kasus kuda, bisa jadi ukuran tubuh yang memerintahkan seberapa
cepat binatang tenggelam, dimana ditrasport, dikubur, dan diendapkan ulang, selama air
bah atau dalam waktu singkat setelah air bah. Binatang kecil dengan konstruksi sama
secara umum dihancurkan dan tenggelam lebih cepat dari binatang yang lebih besar, dan
tulang yang lebih kecil juga lebih mudah di trasport oleh aliran setelah mencapai dasar.
III. KESIMPULAN

Studi fosil kuda memperlihatkan setidaknya 3 grup binatang dalam famili kuda
Equidae, disamping binatang yang tidak bersangkutan seperti tapir. 3 grup equid secara
dekat sama dengan subfamili-subfamili Equidae yang berbeda, dan dapat
dipertimbangkan sebagai 3 jenis yang tercipta secara terpisah. Sebagian besar dari jenis-
jenis yang berbeda ini hidup (atau sebenarnya terkubur) hampir dalam waktu yang sama
dan tidak menunjukan banyak perubahan progresif seperti halnya evolusi kuda
(pertambahan ukuran yang umum).Tidak dapat dijelaskan bagaimana jenis gigi yang baru
dan terspesialisasi diperkirakan dapat berkembang, dan itu terlihat lebih ke kasus desain-
cerdas dibandingkan “mikrevolusi” (variasi didalam jenis, seperti yang dianjurkan oleh
berbagai kreasionis) atau “makroevolusi” (organisme jenis baru, seperti yang dianjurkan
oleh evolusionis). Hipotesis Cavanaugh dkk. (2003) tentang variasi binatang
intrabaraminic yang dimiliki oleh Equidae tidak didukung dengan baik oleh bukti yang
tersedia dan oleh karena itu seharusnya ditinggalkan.
DAFTAR PUSTAKA

Molen, M. 2009. The evolution of the horse. Jurnal of Creation 23 (2): 59-63.

Anda mungkin juga menyukai