Untuk mencapai produksi jenis komoditas budidaya laut secara optimal memerlukan kecermatan
dalam menentukan lokasi budidaya. Dalam hal ini, pemilihan lokasi untuk budidaya ikan laut
harus mempertimbangkan aspek teknis dan non-teknis. Dari aspek teknis hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu (Tarwiyah, 2001) :
a. Perairan atau lokasi yang dipilih harus terlindung dari pengaruh angin/musim dan
gelombang, hal ini untuk mengamankan atau melindungi salinitas.
b. Pergerakan air harus cukup baik dengan kecepatan arus antara 20-40 cm/detik, apabila
kecepatan arus kurang mengakibatkan penyediaan air kurang dan O 2 yang disuplai juga akan
berkurang dan begitu pula sebaliknya apabila kecepatan arus cukup besar pertumbuhan ikan
akan terganggu sebab energi yang didapatkan dari makanan banyak keluar untuk melawan
arus.
c. Lokasi harus bebas dari pengaruh pencemaran atau polusi baik limbah industri maupun
limbah rumah tangga.
d. Lokasi juga harus bebas dari hama yang meliputi antara lain ikan-ikan besar dan buas,
binatang yang selain potensial dapat mengganggu (predator).
e. Hal yang sangat penting lokasi harus memenuhi persyaratan kualitas air yang baik untuk
pertumbuhan ikan seperti :
Kakap
Pemilihan lokasi pemeliharan merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan
budidaya ikan kakap ini. Ikan kakap seperti diketahui memiliki toleransi terhadap salinitas
yang cukup tinggi yang berarti ikan kakap dapat dipelihara di segala tipe perairan. Budidaya
ikan kakap dapat dilakukan di kolam, tambak, atau pinggir pantai dengan memperhatikan
kualitas airnya. Karena ikan kakap merupakan jenis ikan tropis, setelah memiliki tempat
budidaya berupa kolam maka pastikan bahwa suhu kolam ideal yaitu sekitar 27°C-32°C dan
pastikan selalu kolam tidak terlalu keruh. Dan apabila memilih budidaya ikan kakap di
tambak pinggir laut, pastikan arus air tidak terlalu deras karena jika air terlalu deras maka
dapat merusak tambak.
Kakap
Pemilihan lokasi pemeliharan merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan
budidaya ikan kakap ini. Ikan kakap seperti diketahui memiliki toleransi terhadap salinitas
yang cukup tinggi yang berarti ikan kakap dapat dipelihara di segala tipe perairan. Budidaya
ikan kakap dapat dilakukan di kolam, tambak, atau pinggir pantai dengan memperhatikan
kualitas airnya. Karena ikan kakap merupakan jenis ikan tropis, setelah memiliki tempat
budidaya berupa kolam maka pastikan bahwa suhu kolam ideal yaitu sekitar 27°C-32°C dan
pastikan selalu kolam tidak terlalu keruh. Dan apabila memilih budidaya ikan kakap di
tambak pinggir laut, pastikan arus air tidak terlalu deras karena jika air terlalu deras maka
dapat merusak tambak.
Kakap Putih
Letak unit produksi di sekitar pantai, pantai tidak terlalu landai, dasar tidak berlumpur dan mudah
dijangkau. Selanjutnya, air laut harus bersih, dan tidak tercemar serta bersalinitas 28 – 35 ppt dan
dapat di pompa minimal 20 jam perhari. Selain itu, sumber air tawar atau air payau harus tersedia
dengan salinitas maksimal 5 ppt.
Rakit (Frame) KJA terbuat dari jenis kayu yang kuat berukuran 6 x 12 cm,
papan selebar 20 cm, tebal 3 cm. Bingkai rakit juga dapat digunakan balok
ukuran 7 cm x 14 cm x 800 cm, papan berukuran tebal 3 – 4 cm, panjang 400
cm untuk pijakan. Rakit berukuran 8 x 8 m yang terbagi empat kotak berukuran
3 x 3 m/kotak. Koneksi antar bagian KJA menggunakan paku dan baut stainless
steel serta tali berdiameter 4 – 8 mm.
Kerapu bebek
Kerapu Macan
Salah satu keuntungan budidaya ikan dengan KJA dibandingkan dengan teknologi selain
KJA yaitu :
- ikan dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi tanpa khawatir akan kekurangan
oksigen
- hemat lahan, tingkat produkivitasnya tinggi
- tidak memerlukan pengelolaan air yang khusus sehingga dapat menekan input biaya
produksi
- mudah dipantau
- unit usaha dapat diatur sesuai kemampuan modal
- jumlah dan mutu air selalu memadai
- tidak perlu pengolahan tanah
- pemangsa mudah dikendalikan dan mudah dipanen
- Banyak jenis ikan yang dibudidayakan menggunakan KJA, salah satunya adalah
Siganus spp (ikan Baronang).