NIM : L031211063
Suku Bajau yang masih bertahan di laut merupakan salah satu kelompok masyarakat tradisional
yang hidup dengan cara sangat berbeda dengan kebanyakan suku bangsa di Indonesia. Mereka jarang
atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat kota dan desa yang serba teratur. Suku-suku
semacam ini seringkali dipandang dengan sikap ambivalen. Di satu sisi mereka dilihat sebagai
kelompok masyarakat yang “liar” dan “tidak berbudaya,” tetapi di sisi lain mereka ditakuti dan
dianggap memiliki sifat magis. Akibatnya mereka dianggap perlu untuk dibina dan “dibudayakan.”
Salah satu upaya pemerintah untuk memudahkan pembinaan terhadap suku Bajau yang berada di
wilayah perairan Indonesia adalah dengan “mendaratkan” mereka. Masyarakat Bajau diupayakan
untuk hidup di darat dan memiliki rumah ataupun kebiasaan seperti masyarakat lainnya. Berkaitan
dengan hal itu, suku Bajau menghadapi dua permasalahan, yaitu permasalahan sosial budaya
(penyesuaian diri dengan lingkungan baru) dan permasalahan sosial ekonomi seperti yang dialami oleh
kebanyakan kaum nelayan di Indonesia.