Berdasarkan aspek kuantitas, BBP diharapkan dapat tersedia, dipergunakan dan mampu mensuplai
industri pakan sepanjang tahun. Hal ini berarti BBP tidak hanya tersedia pada waktu tertentu saja
tetapi juga pada waktu lainnya dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan industri pakan dan akuakultur.
Ketersediaan yang berkesinambungan ini akan lebih baik jika didukung kualitas BBP yang baik pula.
BBP yang tersedia dalam jumlah banyak dengan kualitas yang kurang baik akan menjadikan industri
akuakultur tidak produktif secara optimal.
Tepung ikan merupakan contoh yang sangat ideal bagi BBP yang sangat tergantung
dengan musim mengakibatkan kualitasnya didalam negeri sangat rendah. Hampir
semua bahan baku industri pakan diimpor dari luar negeri sehingga beban negara tidak
terasa atau tidak nyata. Industri pakan mendapat suplai BBP selama setahun, dan
mereka menyimpannya untuk kebutuhan sesuai dengan manajemen produksinya.
Tingkat kelayakan suatu BBP yang akan digunakan juga harus memenuhi kualitas
fisik, kimiawi dan biologis. Kualitas fisik meliputi organoleptis
(penampakan/performan, aroma/bau, rasa), kesegaran, kebersihan, tingkat kehalusan,
homogenitas, dan kekerasan; kualitas kimiawi meliputi kandungan nutrien baik makro
maupun mikro nutrien dan daya cerna; dan kualitas biologis meliputi sintasan/ tingkat
kelangsungan hidup (survival rate), faktor kondisi dan pertumbuhan.
2. Mudah diperoleh dan tersedia di sekitar wilayah produsen
Bersih
BBP yang kemungkinan mengandung racun adalah BBP yang berasal dari
lingkungan tercemar, baik pencemaran rumah tangga, pertanian dan industri.
Di samping itu peluang besar BBP mengandung racun atau zat-zat yang
membahayakan makhluk hidup yang mengkonsumsinya adalah BBP yang
berasal dari limbah. Limbah bahan organik yang telah bersentuhan langsung
dengan lingkungan sekitarnya merupakan hal sulit dipertanggungjawabkan.
Salah satu syarat pemanfaatan limbah sebagai BBP adalah kebersihan.
Pemanfaatan BBP asal limbah harus hati-hati dan harus steril dari zat atau
benda asing.
7. Harga Terjangkau atau Murah
Harga bahan baku pakan merupakan pertimbangan utama bagi pembudidaya ikan
untuk menyusun pakan. Semakin murah harga bahan baku pakan, maka peluang
untuk memperoleh keuntungan signifikan semakin besar. Harga bahan pakan ikan
bervariasi tergantung pada beberapa hal, yaitu kebijakan pemerintah dalam bidang
makanan ikan, impor bahan pakan dan tingkat ketersediaan bahan pakan tersebut
pada suatu daerah. Kebijakan pemerintah selama ini kurang memprioritaskan
dunia perikanan termasuk kebijakan tentang makanan ikan. Sehingga harga pakan
tidak pernah stabil pada suatu imbangan harga tertentu. Berbeda dengan harga
pangan yang diusahakan oleh pemerintah untuk selalu stabil pada harga tertentu.
1. Tepungt alfalfal 5 10 5 10
2. Tepung darah 10 10 10 10
3. Tepung tapioka 15 35 15 25
4. Tepung kelapa 15 25 15 25
5. Tepung biji jagung 20 35 15 -
6. Tepung maizena 15 20 15 20
7. Tepung biji kapas 15 20 10 15
8. Penyulingan jagung 10 15 10 15
9. Dicalsium phosphate 3 3 3 3
10. Tepung bulu ayam 10 10 10 10
11. Tepung ikan Bebas bebas 20 35
12.
Konsentrat protein ikan 15 10 15 15
16.
Tepung limbah peternakan 15 20 15 20