I. PENDAHULUAN
hal ini diperlukan pakan dengan kadar nutrisi yang seimbang serta
pemberian yang cukup untuk mendukung pertumbuhan yang optimal
dan pada akhirnya untuk peningkatan pendapatan hasil usaha
budidaya. Sebaliknya penggunaan pakan yang tidak bermutu
berdampak pada respon pertumbuhan yang rendah, mudah terserang
penyakit, serta dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu,
perpaduan antara penggunaan pakan berkualitas tinggi serta
tingkat pengelolaan yang lebih baik telah terbukti memperbaiki
efisiensi penggunaan pakan, penurunan biaya pengadaan pakan, serta
mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
Page | 4
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 5
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 8
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 10
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
budidaya.
suhu air, padat tebar,cuaca, kualitas air dan status kesehatan udang
itu sendiri. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan guna
memaksimalkan penggunaan pakan bagi kultivan. Suhu misalnya,
mempunyai efek nyata terhadap konsumsi pakan dan pertumbuhan.
Pada udang vannamei, konsumsi pakan mencapai optimal pada suhu
27-31oC. Suhu di atas atau di bawah kisaran tersebut menyebabkan
konsumsi pakan menurun. Akiyama dan Chwang (1989)
merekomendasikan persentase pakan berdasarkan berat udang (Tabel
1) sebagai berikut.
Page | 14
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
serangan penyakit.
pergantian air yang lebih banyak (5-10% per hari hingga panen).
Pengelolaan air dilakukan dengan cara kombinasi antara penggantian
air baru dan pengelolaan fitoplankton melalui pengamatan warna air.
Bahkan pergantian air sangat sering terutama pada separuh waktu
pemeliharaan terakhir.
Tabel 2.
Estimasi karbon, nitrogen dan posfor dalam tubuh ikan dan
udang yang dinyatakan dalam persentase total budget nutrien
(nutrien yang ditambahkan dalam bentuk pakan dan pupuk)a.
(Avnimelech dan Ritvo, 2003).
Page | 24
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Tabel 3.
Konsentrasi komponen kimia pada dasar tambak dan kolom
air (Avnimelech dan Ritvo, 2003).
Kisaran konsentrasi
Komponen Unit
Air tambak Dasar tambak
Page | 26
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
setiap fungsi (aliran air masuk, pupuk, kapur, pakan dsb). Kondisi
demikian dapat menjadi acuan dalam pengelolaan lingkungan
budidaya udang.
Gambar 2. Budget
nutrien dan total
padatan di tambak
(Smith dan Briggs,
1998).
Page | 28
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 29
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Tabel 4.
Komposisi pakan, assimilasi nutrien dan jumlah yang hilang
Page | 31
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Tabel 5.
Kebutuhan protein dalam pakan pada berbagai jenis udang
(Lim and Akiyama, 1995, Guillaume 1997 dalam Tacon
Page | 32
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
2002).
Page | 33
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 36
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 37
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
berlangsung.
Page | 38
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 40
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 41
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 42
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 45
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Hal yang sama juga berlaku pada aplikasi jenis dan jumlah feed
additive. Perlu disadari bahwa udang memiliki pola makan yang berbeda
dibandingkan dengan ikan. Sistem makan dengan menggigit makanan
Page | 49
Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname
Page | 50