a. Peningkatan pendapatan
Memberikan peluang bagi petani atau pengusaha perikanan untuk
meningkatkan pendapatan melalui penjualan ikan dan produk perikanan
b. Keberlanjutan sumber daya
Mendorong praktik budidaya yang berkelanjutan untuk melindungi sumber
daya alam dan mengurangi tekanan pada stok ikan liar
2. Dampak negaitf perikana budidaya
a. Pencemaran lingkungan
Penggunaan pakan, obat-obatan, dan pestisida dalam perikanan budidaya
dapat menyebabkan pencemaran air
b. Penyakit ikan
epadatan tinggi ikan dalam sistem budidaya dapat menyebabkan
penyebaran penyakit ikan yang dapat merugikan produksi
c. kehilangan habitat
Pembangunan tambak atau kolam budidaya dapat menyebabkan
kehilangan habitat alami dan memengaruhi ekosistem pesisir
3. Manajemen produksi perikanan budidaya (akukultur) melibatkan sejumlah aspek
untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan operasi. Berikut adalah enam
lingkup manajemen produksi perikanan budidaya yang umumnya diperhatikan:
a. Manajemen bibit (seed management)
Pemiliahan bibit, Pemilihan bibit yang berkualitas dan sesuai dengan
tujuan budidaya.
Pembenihan, Pengelolaan proses pembenihan, termasuk pemilihan induk,
pemijahan, dan pengumpulan telur atau larva.
b. Manajemen pemeliharaan (grow-out managemet)
Pemilihan lokasi, Pengelolaan proses pembenihan, termasuk pemilihan
induk, pemijahan, dan pengumpulan telur atau larva.
Pemberian pakan, Merencanakan dan mengelola pemberian pakan dengan
mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan kesehatan ikan
Pengelolaan kualitas air, Memantau dan mengelola kualitas air, termasuk
suhu, pH, dan tingkat oksigen terlarut
Pemantauan kesehatan, Pemantauan kesehatan ikan dan penerapan
langkah-langkah pengendalian penyakit.
c. Manajemen lingkungan (environmental management)
Pengelolaan air limbah, Pengelolaan limbah organik dan limbah pakan
untuk mencegah pencemaran dan menjaga kualitas air
Pengelolaan pemakaian ekosistem, Pemilihan dan pengelolaan lahan yang
ramah lingkungan.
Pemeliharaan ekositem, Memastikan keseimbangan ekosistem dan
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
d. Manajemen pakan (feed management)
Fomulasi ikan, Pengembangan formulasi pakan yang sesuai dengan
kebutuhan nutrisi spesies budidaya
Pemberian pakan yang efisien, Memastikan pemberian pakan yang efisien
untuk mencegah pemborosan dan polusi lingkungan.
Pemantauan konsumsi pakan, Pemantauan pola konsumsi pakan dan
pertumbuhan ikan.
e. Manajemen kesehatan (health menagment)
Vaksinasi, Penerapan vaksinasi dan tindakan pencegahan penyakit lainnya
Pemantauan penyakit, Pemantauan gejala penyakit, diagnosis, dan
penanganan kasus penyakit.
Penggunaan obat-obatan, Penggunaan obat-obatan yang bijaksana dan
sesuai dengan pedoman regulasi.
f. Manajemen produksi dan pemasaraan ( production and marketing management)
Perencanaan prosuksi, Perencanaan produksi untuk memastikan
ketersediaan produk secara berkelanjutan.
Pemasaran produk, Strategi pemasaran untuk meningkatkan visibilitas dan
nilai produk.
Manajeman keuangan, Pengelolaan keuangan yang baik untuk memastikan
profitabilitas usaha.
4. Keempat kelompok sumber daya perikanan tangkap tersebut adalah:
1. Sumber daya perikanan tangkap utama
Contohnya : Ikan pelagis besar seperti tuna, mackerel, dan swordfish. Jenis ikan
ini memiliki peran penting dalam ekosistem laut dan merupakan target utama
perikanan tangkap.
2. Sumber daya perikanan tangkap sekunder
Contohnya : Ikan demersal seperti cod, haddock, dan flatfish. Meskipun tidak
sebesar ikan pelagis, jenis ikan ini tetap penting dalam kegiatan perikanan tangkap
dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.