Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG CANGKANG TELUR SEBAGAI BAHAN

SUBSITUSI TEPUNG IKAN PADA BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA


(Oreochromis niloticus)

UTILIZATION OF EGG FLOUR WASTE AS FISH FLOUR SUBSITUTION IN


RAW MATERIAL FOR Tilapia (Oreochromis niloticus) FISH FEED

Diterima tanggal 28 September 2018, Disetujui tanggal 30 Oktober 2018

Nursyahran dan Fathuddin


Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar
E-mail: nursyahran00@gmail.com

ABSTRAK

Pakan merupakan unsur penting dalam menunjang pertumbuhan dan


kelangsungan hidup ikan. Pakan adalah salah satu faktor yang sangat
menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisme. Jumlah pakan
yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya berhubungan erat dengan ukuran berat
dan umurnya. Persentase jumlah pakan yang dibutuhkan semakin berkurang
dengan bertambahnya ukuran dan umur ikan. Rata – rata jumlah pakan harian
yang dibutuhkan oleh seekor ikan adalah sekitar 3% - 5% dari berat total
badannya (biomassa). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penambahan tepung cangkang telur pada pakan terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila. Faktor lain yang menentukan kebutuhan pakan
harian adalah perbedaan lingkungan, terutama suhu air. Perubahan juga
berepengaruh terhadap aktifitas hidup, khususnya metabolisme. Peningkatan
kebutuhan pakan pada suhu tinggi disebabkan oleh pengeluaran energi untuk
aktifitas hidup dan pemeliharaan tubuh yang juga meningkat. Kandungan oksigen
terlarut juga mempengaruhi nafsu makan ikan. Kandungan oksigen terlarut
berbanding terbalik dengan tinggi rendahnya suhu air. Kandungan oksigen terlarut
rendah pada suhu air tinggi. Kandungan okisgen terlarut tinggi pada suhu air
rendah. Beberapa alternatif sebagai sumber protein lain yang harganya relatif
murah dan kualitasnya tetap baik untuk menggantikan atau mensubstitusi tepung
ikan sebagai penyusun pakan dijadikan bahan baku pakan ikan seperti beberapa
bahan limbah yang masih memiliki sumber protein yang tinggi sehingga tidak
menutup kemungkinan bagi petani ikan untuk memproduksi pakan buatan sendiri
yang mememiliki nilai ekonomis dan tingkat kualitas yang baik sehingga dapat
menekan biaya produksi dan keuntungan pun dapat di tingkatkan .

Kata kunci : Cangkang telur, nila

ABSTRACT

Feed is an important element in supporting the growth and survival of


fish. Feed is one of the factors that determine the survival and growth of
organisms. The amount of feed needed by fish every day is closely related to the
size of its weight and age. The percentage of the amount of feed needed
decreases with increasing size and age of the fish. The average amount of daily
58
Nursyahran, dkk. Pemanfaatan Limbah Tepung Cangkang Telur sebagai Bahan Subsitusi
Tepung Ikan pada Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

feed needed by a fish is about 3% - 5% of its total body weight (biomass). The
purpose of this study was to determine the effect of adding eggshell flour to the
feed on the growth and survival of tilapia. Another factor that determines daily feed
requirements is environmental differences, especially water temperature. Changes
also affect life activities, especially metabolism. The increased need for feed at
high temperatures is caused by increased energy expenditure for living activities
and body maintenance. Dissolved oxygen content also affects fish appetite.
Dissolved oxygen content is inversely proportional to the high and low temperature
of the water. Low dissolved oxygen content at high water temperatures. High
dissolved oxygen content at low water temperatures. Several alternatives as other
protein sources that are relatively inexpensive and of good quality to replace or
substitute fish meal as a constituent of feed are used as raw material for fish feed,
such as some waste materials that still have high protein sources so that it does
not rule out the possibility for fish farmers to produce artificial feed. itself which has
an economic value and a good level of quality so that it can reduce production
costs and increase profits.

Key words: Egg shells, tilapia

PENDAHULUAN

Permasalahan yang terjadi dapat menekan biaya produksi dan


pakan ikan buatan pabrik relatif keuntungan pun dapat di tingkatkan.
mahal dibanding harga jual ikan hasil Pemanfaatan berbagai
produksinya. Beberapa upaya untuk sumberdaya lokal sebagai sumber
memenuhi kebutuhan pakan ikan bahan pakan alternatif, terutama
dimasa yang akan datang dan bahan baku sumber protein dan
meningkatnya harga pakan serta energi. Bahan baku dimaksud,
bahan baku pembuat pakan akibat diharapkan tersedia secara kontinyu,
pesatnya perkembangan budidaya melimpah, murah, tidak bersaing
ikan di masyarakat, terutama harga dengan kebutuhan manusia, secara
bahan-bahan penyusunan pakan ekonomi menguntungkan, dan
yang begitu mahal diantaranya secara sosial dapat diterima
tepung ikan sebgai sumber protein, masyarakat. Salah satu bahan pakan
maka perlu dilirik beberapa alternatif yang saat ini cukup potensial adalah
sebagai sumber protein lain yang limbah cangkang telur.
harganya relatif murah dan Komposisi cangkang telur
kualitasnya tetap baik untuk secara umum terdiri atas : air (1,6%)
menggantikan atau mensubstitusi dan bahan kering (98,4%). Dari total
tepung ikan sebagai penyusun pakan bahan kering yang ada, dalam
dijadikan bahan baku pakan ikan cangkang telur terkandung unsur
seperti beberapa bahan limbah yang mineral (95,1%) dan protein (3,3%).
masih memiliki sumber protein yang Berdasarkan komposisi mineral yang
tinggi sehingga tidak menutup ada, maka cangkang telur tersusun
kemungkinan bagi petani ikan untuk atas kristal CaCO3 (98,43%) ;
memproduksi pakan buatan sendiri MgCO3 (0,84%) dan Ca3(PO4)2
yang mememiliki nilai ekonomis dan (0,75%) (Yuwanta, 2010).
tingkat kualitas yang baik sehingga Selama ini potensi limbah
cangkang telur di Indonesia cukup

59
Agrokompleks, Volume 19 Nomor 1, Januari 2019 ISSN : 1412-811X

besar. Sayangnya, potensi tersebut Benih ikan nila yang


hingga saat ini belum dimanfaatkan digunakan dalam penelitian
secara optimal khususnya sebagai ini memiliki panjang 3 cm
bahan baku pakan ikan. dengan bobot 3.9-4
gram/ekor. Masing masing
TUJUAN PENELITIAN wadah di isi dengan hewan uji
sebanyak 20 ekor
Tujuan penelitian ini untuk Pemeliharaan
mengetahui pengaruh penambahan Penelitian dilakukan
tepung cangkang telur pada pakan selama 3 bulan masa
terhadap pertumbuhan dan pemeliharaan. Selama
kelangsungan hidup ikan nila. penelitian dilakukan
pengelolaan air dan pakan.
METODE PENELITIAN Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air
Bahan dan Alat dilakukan dengan penyifonan
Alat dan bahan yang digunakan setiap sebelum pemberian
dalam penelitian ini adalah : pakan dan pergantian air satu
Alat kali sehari, yakni pada sore
- Akuarium 60x30 cm hari. Pengukuran parameter
- Aerasi kualitas air meliputi
- Batu aerasi parameter suhu, DO dan pH.
- Selang aerasi Pengelolaan Pakan
- DO meter Pakan yang diberikan
- pH Meter yaitu pakan yang telah
- Skopnet dibuat, dan pemberian pakan
- Timbangan elektrik yaitu 3 kali sehari, pagi,
Bahan siang dan sore hari.
- Benih ikan nila Perlakuan dan Rancangan
- Air tawar Percobaan
- Pakan ikan buatan Perlakuan yang akan
diujicobakan dalam penelitian ini
Prosedur Penelitian sebagai berikut:
 Persiapan Wadah 1. Perlakuan A : pakan buatan
Sebelum digunakan, tanpa tepung cangkang telur
akuarium pemeliharaan 2. Perlakuan B : pakan buatan
dibilas, dicuci, dan dengan proporsi 10% tepung
dikeringkan. Wadah yang cangkang telur
digunakan untuk 3. Perlakuan C : pakan buatan
pemeliharaan ikan lele dengan proporsi 15% tepung
berupa 12 buah akuarium. cangkang telur
Volume air yang digunakan 4. Perlakuan D : pakan buatan
untuk pemeliharaan sebesar dengan proporsi 20% tepung
15 L. Tahapan persiapan cangkang Telur
penelitian meliputi Rancangan penelitian yang
pembersihan wadah, akan digunakan adalah rancangan
penempatan wadah, acak lengkap (RAL) dengan 4
pengisian wadah dan perlakuan dan 3 ulangan sehingga
stabilisasi air. terdapat 12 unit percobaan.
 Penebaran Benih
60
Nursyahran, dkk. Pemanfaatan Limbah Tepung Cangkang Telur sebagai Bahan Subsitusi
Tepung Ikan pada Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perubah Yang Diamati
Sintasan Sintasan
Sintasan merupakan indeks Sintasan merupakan salah satu
kelulusan kehidupan suatu jenis gambaran hasil interaksi yang saling
ikan dalam suatu proses mendukung antara lingkungan
budidaya, mulai awal ikan ditebar dengan pakan. Dalam pemeliharaan
sampai pada panen ( Effendi, benih, ketersediaan pakan yang
1997) Dihitung Dengan Rumus cukup dan berkualitas tinggi akan
SR = Nt/ No x 100% mengefisienkan penggunaan energi
SR : Sintasan serta lingkungan yang sesuai
Nt : Jumlah Ikan Akhir sehingga dapat dimanfaatkan oleh
No : Jumlah Ikan benih mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Sintasan
Pertumbuhan Berat ( Mutlak ) benih ikan nila setiap perlakuan pada
Pertumbuhan Berat ( Mutlak ) akhir percobaan dan Gambar 1.
adalah laju pertumbuhan total ikan,
dihitung dengan menggunakan
rumus :
h = Wt –Wo
h : Pertumbuhan Mutlak (gr/ekor)
Wt: Bobot rata-rata akhir (gr/ekor)
Wo: Bobot rata-rata awal (gr/ekor)

Analisis Data
Dalam hasil penelitian yang
diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis ragam ( diolah
dengan menggunakan SPSS V.17 ).
Jika hasil penelitian menunjukkan Gambar 1. Rata-rata Sintasan Benih
pengaruh yang nyata pada perlakuan Ikan nila pada semua
yang dicobakan, maka dilanjutkan perlakuan
dengan uji lanjut Tukey ( stell dan
Torrie, 1993 ) Gambar 1. memperlihatkan
bahwa sintasan benih ikan nila
dengan perlakuan pemberian pakan
dengan penambahan tepung
cangkang telur yang berbeda,
sintasan tertinggi dicapai pada
perlakuan D (tepung cangkang telur
20%) sebesar 89,9%, perlakuan C
(tepung cangkang telur 15%)
sebesar 77,8%, disusul pada
perlakuan B (tepung cangkang telur
15%) sebesar 57,6% dan terendah
pada perlakuan A (tanpa
penambahan tepung cangkang telur)
sebesar 51,2%
Hasil analisis ragam
menunjukkan bahwa penambahan
61
Agrokompleks, Volume 19 Nomor 1, Januari 2019 ISSN : 1412-811X

tepung cangkang telur yang berbeda


berpengaruh sangat nyata (P<0.01) Tabel 4 dan Gambar 5.
terhadap sintasan benih ikan nila memperlihatkan bahwa pertumbuhan
Sementara uji lanjut W-tukey panjang benih ikan lele dengan
menunjukkan perbedaan antar perlakuan pakan yang berbeda
perlakuan (P<0,05) Menurut Effendi pertumbuhan panjang tertinggi
(2004), kelangsungan hidup ikan dicapai pada perlakuan D sebesar
adalah persentase ikan yang hidup 5,6 cm, disusul perlakuan C sebesar
dari seluruh ikan yang dipelihara 4,9 cm, disusul perlakuan A sebesar
setelah melewati masa 4,3 cm dan terendah pada perlakuan
pemeliharaan. Kelangsungan hidup B sebesar 3,65 cm. Hasil analisis
ikan pada saat post larva sangat ragam menunjukkan bahwa
ditentukan oleh tersedianya pemberian pakan yang berbeda
makanan. Makanan yang diberikan berpengaruh nyata (P<0.01)
akan sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan panjang
kelangsungan hidup dalam benih ikan lele (Lampiran 8). Hasil
pertumbuhan ikan. Ikan akan uji W-Tukey menunjukkan peberdaan
mengalami kematian apabila dalam antar semua perlakuan (P<0,05)
waktu yang singkat tidak berhasil (Lampiran 9).
mendapatkan makanan, akibatnya Prihadi (2007), menyatakan
akan terjadi kehabisan tenaga. pertumbuhan dipengaruhi oleh
Sementara itu tingginya sintasan ikan beberapa faktor yaitu faktor dari
uji diduga disebabkan oleh dalam dan faktor dari luar, adapun
ketersediaan nutrisi pakan yang faktor dari dalam meliputi sifat
mencukupi untuk memenuhi keturunan, ketahanan terhadap
kebutuhan minimal ikan uji adalah penyakit dan kemampuan dalam
baik. Djangkaru (1974 dalam La memanfaatkan makanan, sedangkan
Sennung, 1985) mengatakan bahwa faktor dari luar meliputi sifat fisika,
salah satu cara untuk kimia dan biologi perairan. Faktor
mempertahankan sintasan dan makanan dan suhu perairan
produksi yang tinggi yaitu dengan merupakan faktor utama yang dapat
memberikan pakan yang lebih baik. mempengaruhi pertumbuhan ikan.
Pakan yang baik untuk ikan paling Menurut Arofah, (1991) dalam
tidak memiliki unsur-unsur seperti Prihadi, (2007), menyatakan bahwa
protein, lemak dan karbohidrat. pertumbuhan ikan dapat terjadi jika
Khairuman dan Amri (2002) jumlah makanan melebihi kebutuhan
menyatakan bahwa sintasan ikan uji untuk pemeliharaan tubuhnya.
dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya cara pemeliharaan, Pertumbuhan Berat (Mutlak)
kandungan nutrisi pakan dan kualitas Pertumbuhan adalah
air. perubahan ikan, baik berat badan
Hal ini menandakan bahwa maupun panjang dalam waktu
pakan yang diberikan mencukupi tertentu. Perlakuan frekuensi
kebutuhan nutrisinya dan pemberian tepung cangkang telur
kepadatannya juga masih rendah yang berbeda selama 8 minggu
sehingga tidak menimbulkan menunjukkan bahwa benih ikan nila
persaingan dan perebutan makanan mengalami pertumbuhan, hal ini
atau peluang untuk saling memangsa terlihat dari perubahan
sedikit. (bertambahnya) berat tubuh benih
ikan nila

62
Nursyahran, dkk. Pemanfaatan Limbah Tepung Cangkang Telur sebagai Bahan Subsitusi
Tepung Ikan pada Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Pertumbuhan berat benih dan kelebihannya digunakan untuk


ikan lnila selama penelitian disajikan pertumbuhan.
pada Gambar 2 berikut: Pertumbuhan ikan erat
kaitannya dengan ketersediaan
protein dalam pakan, karena protein
merupakan sumber energi bagi ikan
dan protein merupakan nutrisi yang
sangat dibutuhkan ikan untuk
pertumbuhan. jumlah protein akan
mempengaruhi pertumbuhan ikan.
Tinggi rendahnya protein dalam
pakan dipengaruhi oleh kandungan
energi non-protein yaitu yang berasal
dari karbohidrat dan lemak
Hasil analisis ragam
menunjukkan bahwa pemberian
pakan yang berbeda berpengaruh
Gambar 2. Rata-rata Pertumbuhan Berat nyata (P<0.01) terhadap
Benih Ikan nila pertumbuhan berat benih ikan nila
Menurut Rachman (2005) Selain
faktor protein makanan yang
Gambar 2. memperlihatkan dimakan, faktor daya tarik makanan
bahwa pertumbuhan berat mutlak diduga juga memainkan peran
tertinggi dicapai pada perlakuan D penting dalam pertumbuhan dan
sebesar 3,89 gram disusul perlakuan kelangsungan hidup larva. makanan
C sebesar 3,12 gram, perlakuan B yang memiliki daya tarik yang lebih
2,87 gram dan terendah pada baik akan dapat merangsang nafsu
perlakuan A sebesar 2, 34 gram. Hal makan larva ikan. Bila makanan yang
ini menunjukkan bahwa pemberian diberikan mengandung protein
pakan berpengaruh pada laju rendah, maka pertumbuhannya
pertumbuhan benih ikan nila. Laju lambat.
pertumbuhan menjelaskan bahwa Pengamatan Kualitas Air
ikan mampu memanfaatkan nutrien Kualitas air didefinisikan
pakan untuk disimpan dalam tubuh sebagai faktor kelayakan suatu
dan mengkonversinya menjadi perairan untuk menunjang kehidupan
energi. Laju pertumbuhan benih ikan dan pertumbuhan organisme akuatik
nila yang mengalami kenaikan yang nilainya ditentukan dalam
selama penelitian dengan pemberian kisaran tertentu (Safitri, 2007).
tepung cangkang telur pada pakan Menurut Gustav (1998) dalam
buatan yang berbeda menunjukkan Rukmana (2003), kualitas air
bahwa benih ikan nila mampu memegang peranan penting
memanfaatkan nutrien pakan untuk terutama dalam kegiatan budidaya.
disimpan dalam tubuh dan Penurunan mutu air dapat
mengkonversinya menjadi energi. mengakibatkan kematian,
Energi ini digunakan oleh benih ikan pertumbuhan terhambat dan
nila untuk metabolisme dasar, timbulnya hama penyakit. Faktor
pergerakan, produksi organ seksual, yang berhubungan dengan air perlu
perawatan bagian-bagian tubuh serta diperhatikan antara lain : oksigen
pergantian sel-sel yang telah rusak terlarut, suhu, pH, amoniak, dan lain-
lain.

63
Agrokompleks, Volume 19 Nomor 1, Januari 2019 ISSN : 1412-811X

Selama kegiatan penelitian Effendie, M.I. 1997. Biologi


dilakukan juga pengukuran Perikanan. Yayasan Pustaka
parameter kualitas air sebagai Nusatama. Yogyakarta.
berikut : Hasting, W.H. danDickie, L.M. 1982.
Feed Formulation and
Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Evaluation. ln Hevler, J.E.
Kualitas Air Selama (Ed) Fish Nutrition Aced.
Penelitian. Press, New York.
No Parameter Hasil Huisman EA. 1987. Principles of
Pengukuran Fish Production. Wageningen
1 Suhu 28 - 33 0C Agricultural. Netherland
2 pH 6,5 – 8 University Press.
3 Oksigen 3,67 - 4,8 C Ketaren, S. 1986. Minyak dan
Lemak Pangan. UI-Press
Hasil pengukuran suhu ,Jakarta
selama penelitian berlangsung telah Mudjiman, A. 1984. Makanan
sesuai dengan suhu yang optimal Ikan. Penebar Swadaya,
bagi pertumbuhan benih ikan nila Jakarta
yaitu bahwa suhu air berpengaruh
Priede, I.G 1985. Metabolic Scope
terhadap pertumbuhan dan
perkembangan ikan. benih ikan nial in Fhises. In Tyler L dan
dapat hidup pada suhu air yang Callow P (Ed). Fish
berkisar antara 20-33 0C. Kualitas Bioenergetics New
air yang dianggap baik untuk Perspectives. Croom Helm.
kehidupan nila adalah suhu yang London.
berkisar antara 20-30oC, akan tetapi Ritonga T. 2014. Respons Benih
suhu optimalnya adalah 27oC, Ikan Sidat (Anguilla bicolor
kandungan oksigen terlarut > 3 ppm, bicolor) terhadap Derajat
pH 6.5-8 dan NH3 sebesar 0.05 ppm Keasaman (pH). [skripsi].
Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan,
KESIMPULAN Fakultas Perikan dan Ilmu
Perlakuan perbedaan Kelautan. Institut Pertanian
komposisi pakan buatan dengan Bogor, Bogor.
penambahan tepung cangkang telur Saanin, H. 1984. Taksonomi dan
yang berbeda memberikan pengaruh Kunci Identifikasi Ikan.
nyata terhadap sintasan, Binacipta, Jakarta.
pertumbuhan dan pertumbuhan berat Steel, R.G.D dan Torrie, J.H.
benih ikan nila. 1993. Prinsip dan Prosedur
Statistika. Terjemahan
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sumantri.
Aritonang, D. 1986. Perkebunan Gramedia. Jakarta.
kelapa sawit sebagai sumber Usui A. 1974. Eel culture. Fishing
pakan ternak di Indonesia. News (Book), West Byfleet &
Jurnal Penelitian dan London.
Pengembangan Pertanian Utomo, B.N., Widjaja, E., Mokhtar,
V(4): 93-99. S., Prabowo, S.E. dan
Winarno, H. 1999. Laporan
Akhir Pengkajian
64
Nursyahran, dkk. Pemanfaatan Limbah Tepung Cangkang Telur sebagai Bahan Subsitusi
Tepung Ikan pada Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Pengembangan Ternak Potong


pada Sistem Usaha Tani
Kelapa Sawit. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian
Palangkaraya, Palangkaraya.

65

Anda mungkin juga menyukai