PENDAHULUAN
1
b) Mengukur dan menimbang ikan sebelum diberikan pakan.
c) Melihat respon ikan terhadap pemberian pakan.
2
2. TINJAUAN PUSTAKA
Filum =Chordata
Subfilum =Vertebrata
Kelas =Pisces
Subkelas =Acanthopterigii
Famili =Cichlidae
Genus =Oreochromis
Spesies =Oreochromis sp.
3
Menurut Khairuman & Khairul (2013), jika dibedakan berdasarkan jenis
kelaminnya, ikan nila jantan memiliki ukuran sisik yang lebih besar daripada
ikan nila betina. Alat kelamin ikan nila jantan berupa tonjolan agak runcing
yang berfungsi sebagai muara urin dan saluran sperma yang terletak di depan
anus. Jika diurut, perut ikan nila jantan akan mengeluarkan cairan bening.
Sementara itu, ikan nila betina mempunyai lubang genital terpisah dengan
lubang saluran urin yang terletak di depan anus.
4
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air
tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan merupakan ikan budidaya
yang menjadi salah satu komoditas ekspor. Menurut FAO (Food and
Agriculture Organization) ikan nila merupakan contoh sukses perikanan
budidaya dunia dan menempati urutan ketiga setelah salmon dan udang. Ikan
nila tergolong dalam jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan
keunggulan kandungan protein yang tinggi dan juga dapat berkembang
dengan cepat. Kandungan gizi yang dimiliki ikan nila yaitu 6-24 % protein,
0,2-2,2 % lemak, serta kandungan lain seperti vitamin, mineral, dan
karbohidrat (Satriawan, dkk., 2022).
5
dan serat. Ampas pembuatan tahu merupakan limbah padat yang
diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai. Ampas pembuatan
tahu dihasilkan dari proses pembuatan tahu, dimana bubur kedelai
diperas kemudian diambil sarinya. Ampas pembuatan tahu dinilai
memiliki nilai ekonomi yang rendah karena mudah rusak dan tidak dapat
disimpan dengan jangka waktu yang lama (Wati, 2013).
3. METODE PRAKTIKUM
6
8. Tisu Membersihkan kotoran
7
14. Lalu masukkan pakan yang sudah dibuat ke dalam aquarium.
15. Amati respon ikan terhadap pakan dengan menggunakan stopwatch.
4.1 Hasil
8
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Lehan, M. "Evaluasi nilai kecernaan secara in vitro ransum ternak sapi bali yang
disuplementasi dengan probiotik bioplus." Jurnal Peternakan Sriwijaya
4.1 (2015).
Astuti, T., and G. Yelni. "Evaluasi kecernaan nutrient pelepah sawit yang
difermentasi dengan berbagai sumber mikroorganisme sebagai bahan
pakan ternak ruminansia." Jurnal Sain Peternakan Indonesia 10.2 (2015):
101-106.
Wati, Rahma. (2013). Pengaruh Penggunaan Tepung Ampas Tahu sebagai Bahan
Komposit terhadap Kualitas Kue Kering Lidah Kucing. Food Science and
Culinary Education Journal 2 (1).http://journal.unnes.ac.id/sju/index.
php/fsc
10
LAMPIRAN
11
Lampiran 1: Hari Pertama
12
Lampiran 2: Hari kedua
13
14