I. PENDAHULUAN
air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena cara budidaya yang relatif
mudah dan toleransi terhadap lingkungan yang lebih tiggi. Perkembangan ikan
nila di Indonesia cukup pesat, hal ini ditandai dengan adanya peningkatan
produksi ikan nila dari tahun 1996-2005, menjadikan ikan nila sebagai komoditi
yang menarik baik dalam skala usaha budidaya kecil maupun besar (Gustiano
dkk., 2008)
karena memiliki daging yang tebal serta rasa yang enak. Ikan nila juga merupakan
ikan yang potensial untuk dibudidayakan karena mampu beradaptasi pada kondisi
lingkungan dengan kisaran salinitas yang luas (Hadi et al., 2009 dalam Mulyani
dkk, 2014). Keunggulan dari ikan nila adalah mudah dibudidayakan. Ikan ini
dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dataran rendah hingga dataran
tinggi sekitar 500 m dpl. Ikan ini termasuk omnivora, relatif tahan terhadap
Berbagai upaya terus dilakukan dalam produksi ikan nila, salah satunya
adalah dengan pemuliaan seperti perbaikan genetik. Perbaikan genetik ada yang
seleksi secara konvensional untuk menghasilkan strain ikan nila dengan tampilan
Salah satu ikan nila yang memiliki tampilan dan performa spesifik dapat
ditemukan di Loka PBIAT Janti yang memiliki ciri khas ikan nila, yaitu ikan nila
Larasati, hasil perkawinan dari ikan nila merah dan ikan nila gift yang di sebut di
PBIAT Janti adalah Pandu-Kunti, dimana ikan nila pandu kunti ini sendiri
singkatan dari pemilihan induk melalui uji kualitas dan kuantitas. Ikan nila Pandu
(merah) adalah jantan sedangkan ikan nila Kunti (nila gift) adalah betina,
mengenai teknik pemijahan ikan nila pandu-kunti untuk dapat memahami proses
pemijahan ikan nila Pandu-Kunti. Kegunaan dari praktek lapang ini adalah
pandu-kunti.
3
2019. Bertempat di Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT)
pengumpulan data primer dan juga data sekunder. Sumber data terbagi menjadi
dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti secara langsung, sementara data sekunder adalah data yang diperoleh
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, atau juga data hasil wawancara dengan narasumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi kantor berupa letak
sebagainya.
memiliki dua teknik pemijahan, yaitu teknik pemijahan sapih benih dan teknik
pemijahan ketekan. Kedua teknik ini juga dilakukan pada dua kolam yang berbeda
Teknik pemijahan sapih benih ini adalah cara pemijahan yang diambil dari
cara pemijahan alami ikan nila. Prosesnya dengan cara menyatukan ikan nila
perbandingan 1 : 3 yaitu 100 ekor jantan dan 300 ekor betina. Waktu pemijahan
berlangsung selama satu bulan dan diberi pakan rutin pagi dan sore hari. Setiap 7
hari sekali pemanenan larva di lakukan untuk mengantisipasi larva yang telah di
erami dan dikeluarkan dari mulut betina dimangsa oleh indukan jantan kemudian
larva ditebar pada kolam pendederan. Setelah terhitung waktu satu bulan indukan
Berbeda dengan teknik pemijahan sapih benih, teknik pemijahan ketekan ini
teknik pemijahan sapih benih, ikan nila jantan dan betina dari kolam pemberokan
berlangsung selama 7-10 hari. Setelah melewati waktu pemijahan 7-10 hari
dilakukan pemanenan larva dengan cara mengambil larva dan telur di dalam
mulut indukan betina secara paksa dan selanjutnya telur ikan ditempatkan ke
ruang hetchery, larva ditebar pada kolam pendederan dan indukan di kembalikan
yaitu Ikan Nila Larasati, ikan ini adalah ikan khas Loka PBIAT Janti
yang sangat diminati oleh kebutuhan pasar karena cepat tumbuh, daging
tebal, pertumbuhan seragam, SR tinggi (> 90%), FCR rendah (1,2 – 1,3), tahan
6
luas baik pangsa pasar maupun lahan budidayanya. Kegiatan budidaya Larasati
Letak geografis Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT)
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kabupaten ini diapit oleh 2 kabupaten yaitu
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang. Kabupaten ini juga berada tepat di
sebelah barat Kota Surakarta yang saat ini adalah Ibu Kota Jawa Tengah. Selain
Istimewa Yogyakarta.
suatu daerah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis disebut
juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-
daerah.
8
permukaan bumi dan objek lain. Pengertian topografi lebih spesifik adalah
mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara
horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu
Keadaan topografi Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT)
Janti berada di kaki gunung Merapi dengan ketinggian tempat 203 mdpl,
kemiringan tanah 2-3%, memiliki jenis tanah berpasir. Sebelah Utara Lokasi area
sawah dan sebelah timur Jalan raya alternatif menuju Kabupaten Boyolali, Kota
Loka Janti-Klaten merupakan salah satu dari Tiga Loka Balai Laboratorium
Klaten. Dibangun pada tahun 1979 di atas lahan seluas 2,84 hektar (28.425 M2).
Luas kolam 1,7 hektar (59,80%), bangunan dan ruang terbuka 0,98 hektar
Selama beberapa tahun kegiatan Satker PBIAT Janti sejak berdiri tahun
nila konsumsi. Kegiatan pemuliaan ikan Nila di Satker PBIAT Janti dimulai sejak
9
tahun 2004 setelah Satker PBIAT Janti ditunjuk menjadi Pusat Pengembangan
Induk Ikan Nila Regional (PPIINR) melalui SK Dirjen Budidaya No. 6378/DPB-
1/PB.110.D1/12/03.
Menurut Sutrisno dan Edy (2007), organisasi sebagai wadah dimana orang-
memanfaatkan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan
mengikuti pola interaksi antar setiap individu atau kelompok dalam berinteraksi
Pernyataan diatas diterapkan juga dalam struktur organisasi Loka Janti yang
yang terdiri dari 10 orang PNS, 1 orang tenaga penjaga malam dan ditambah 9
tanggung jawab kepada seluruh Sumber Daya Manusia yang ada terdapat pada
N GOL /
NAMA / NIP PEND STATUS
O RUANG
NIP. 19650520 200701 1 013
3 Suparsih III / B SPMA PNS
NIP. 19641020 199909 2 001
4 Sukir III / B STM PNS
NIP. 19611114 199303 1 002
5 Kuatno II / C SLTA PNS
NIP. 19631105 200604 1 004
6 Bondan Pitensen II / C SLTA PNS
NIP. 19790215 200701 1 021
7 Apit Kartono - STM Honorer Rutin
Fardiyono (2015) pengertian dari sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Pengertian prasarana adalah
prasarana lebih ditujukan untuk benda!benda yang tidak bergerak seperti gedung
III.1.4.1 Sarana
12
Sarana yang digunakan pada kegiatan budidaya di Loka PBIAT Janti dapat
III.1.4.2 Prasarana
NO JENIS LUAS
1. Gedung Kantor 180 m2
2. Rumah Dinas Pimpinan 70 m2
3. Kopel (Rumah Dinas Karyawan) rusak/dihapus 72 m2
4. Asrama 90 m2
5. Aula (Ruang Pertemuan) 120 m2
6. Bangsal Penjualan Benih Ikan 90 m2
7. Loket Penjualan 4 m2
8. Rumah Jaga 18 m2
9. Musholla 12 m2
10. Gudang Alat-Alat Penangkapan 18 m2
11. Garasi 35 m2
12. Gudang Alat-Alat Perbenihan 15 m2
noloticus)
Menurut Triarso (2012), kegiatan pengenalan dunia kerja atau kerja praktek
bangku kuliah. Kerja praktek adalah merupakan penerapan secara nyata ilmu yang
kerja agar nantinya pada saat melakukan kegiatan mengurangi kesalahan dalam
setiap prosedurnya dan siap untuk melakukan kegiatan. Kesiapan adalah segala
14
Praktek lapang Akuakultur untuk budidaya ikan nila. Budidaya ikan nila bisa
menggunakan berbagai jenis kolam mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam
terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Persiapan kolam meliputi
kolam kering.
Pasang saringan strimin/waring pada inlet agar ikan-ikan liar tidak masuk
Isi kolam dengan air bersih hingga ketinggian air pada outlet sekitar 50-60
cm. Air jangan terlalu dalam untuk memudahkan saat pengambilan larva.
Tutup inlet (air tidak mengalir atau mengalir kecil) dan pertahankan
ketinggian air, bila permukaan air turun atau air kolam sudah terlalu keruh
III.2.2.1 Pembersihan
kotoran seperti lumpur, feses, sisa pakan, bangkai ikan yang mati, dan juga
sampah yang terbawa dari pintu masuk air. Kegiatan ini dilakukan untuk
mencegah dan menghindari terjadinya hama dan penyakit berada dalam kolam
III.2.2.2 Pengeringan
hama, dan agar terjadi pertukaran udara serta merangsang tumbuhnya pakan
alami.
Dokumentasi pengisian air kolam dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
pengeringan kolam, tahap ini adalah tahap utama untuk melangsungkan kegiatan
pemijahan, mengisi air sebanyak 50% sampai 70% dari ketinggian kolam.
Tahap akhir adalah pemasangan alat, yaitu dengan memasang pintu air
yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu air. Pemasangan alat
selanjutnya yaitu memasang pipa paralon di bagian pintu keluar air yang
berfungsi sebagai pengontrolan keluarnya air dengan debit yang besar ataupun
kecil.
Seleksi induk adalah tahap awal untuk melakukan pemijahan. Tahap ini
dilakukan dengan tujuan untuk menyeleksi indukan yang siap untuk melakukan
Seleksi fisik dan tingkah laku menurut Agusnandi (2017) yaitu, kondisi ikan
sehat dan bentuk badannya normal (tidak cacat), sisik besar dan susunannya rapi,
badan tebal dan warnanya mengkilap, gerakan lincah dan responsif pada saat
pemberian pakan, dan bobot mencapai 200-250 gram untuk betina sedangkan
Berbeda dengan seleksi fisik dan tingkah laku, seleksi kematangan gonad
(2015), ikan nila dapat dikatakan matang gonad setelah umur 4-6 bulan induk
betina yang memiliki bobot 200-250 gram dan menyimpan telur sebanyak 500-
1000 butir.
pematangan gonad pada ikan nila Pandu-Kunti, prosedur tersebut dapat dilihat
lain.
Luas kolam yang digunakan menyesuaikan jumlah ikan dengan acuan 4-5
ekor/m2. Sebagai contoh jika jumlah induk betina 300 ekor dan pejantan 100
ekor atau total ikan 400 ekor, luas kolam pematangan gonad yang diperlukan
Pemberian pakan induk dilakukan pada pagi (± 09.00 WIB) & siang (± 14.00
WIB) hari.
Pakan yang diberikan berupa pellet dengan dosis 2%/hr dari bobot biomasa.
Melakukan pemantauan kualitas air secara rutin dengan acuan suhu 27-30 oC,
Melakukan pemantauan hama penyakit ikan secara rutin. Ikan yang sakit
A B
Membedakan ikan nila jantan dan betina dapat dilihat melalui bentuk tubuh
dan juga bentuk kelamin. Bentuk tubuh dari ikan nila jantan yaitu cenderung pipih
dan memiliki ukuran lebih besar dari ikan betina dan ikan betina memiliki bentuk
tubuh bulat dan lebih kecil ketimbang jantan, sedangkan diamati melalui kelamin
23
ikan jantan memiliki kelamin yang berbentuk lonjong kemerahan dan ikan betina
Penebaran induk dilakukan pada pagi hari dengan total perbandingan 3 : 1, 100
ekor jantan dan 300 ekor betina dalam luasan kolam 200-400 m2.
acuan 1-2 ekor/m2. Sebagai contoh jika jumlah induk betina 300 ekor dan
pejantan 100 ekor atau total ikan 400 ekor, luas kolam pemijahan yang
Pemberian pakan dengan dosis 1% dari biomas/hari, diberikan dua kali pada
Mempertahankan ketinggian air pada outlet sekitar 50-60 cm, bila permukaan
air turun atau air kolam sudah terlalu keruh lakukan penambahan air pada
pagi hari.
Melakukan pemantauan kualitas air dan hama penyakit ikan secara rutin.
Telur menetas menjadi larva sekitar hari ke-7 setelah ikan dipijahkan.
24
berikut ini :
kebutuhan nutrisi dan gizi untuk kesempurnaan atau menghasilkan telur dan
Menurut Rivandi (2014), dalam memelihara indukan ikan nila yang perlu
dilakukan adalah pemberian makanan. Makanan yang dibutuhkan oleh ikan nila
merupakan campuran dari dedak, ampas, pelet, dan campuran lainnya. Nutrisi dan
gizi yang harus ada dalam pakan ikan antara lain karbohidrat, lemak, protein, dan
hijauan. Pengontrolan kualitas air dan juga pencegahan hama dan penyakit
termasuk dalam tahap pemeliharaan induk dengan tujuan tidak gagalnya proses
pemijahan yang di akibatkan oleh buruknya kualitas air dan juga danya hama dan
penyakit.
dan gizi yang memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein dan hijauan.
Kandungan tersebut dibutuhkan oleh ikan agar kualitas larva mendapat hasil yang
Menurut Amalia dkk., (2018) pemberian protein ikan nila dengan kadar
lebih tinggi lebih dari 35%, ini bertujuan agar pertumbuhan gonad maksimal,
dengan jumlah pakan yang diberikan untuk pemeliharaan indukan 3% dari bobot
ikan perhari.
26
Pencampuran pakan dan probiotik menggunakan tahap dan dosis yang telah di
tentukan yaitu, tahap awal mencampur air dan probitik dengan dosis 5 Liter air di
yang telah di campur air untuk di campurkan dalam pakan pelet, pakan yang digunakan
sebanyak 2 kg.
penyimpanan pakan sendiri memiliki prosedur yang mudah yaitu, menumpuk sak
semaximal mungkin, beri celah antar pakan dan lantai, ini bertujuan agar pakan
tidak lembab dan tidak mudah berjamur karena terjadi kelembaban di bagian
bawah pakan.
Manajemen kualitas air adalah cara kita mengatur kondisi lingkungan pada
kisaran yang dapat meningkatkan pertumbuhan atau produksi ikan. Kualitas air
dikatakan baik apabila air tersebut memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
dalam waktu satu bulan yaitu 5 hari sekali dikarenakan terbatasnya alat dan juga
mengalami fluktuasi atau perubahan angka yang tidak jauh berbeda, hanya antara
27-28° C.
Suhu diatas masih dapat ditoleransi untuk kelangsungan hidup ikan nila.
Suhu air yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila berkisar antara 28° C sampai
28
dibudidayakan mampu beradaptasi dengan suhu air diantara keduanya, mulai dari
fluktuasi atau perubahan angka yang tidak jauh berbeda, hanya antara 7,2-7,5.
Derajat keasaman diatas dapat di toleransi oleh ikan nila, karena ikan nila
bisa hidup pada kisaran pH 5-10. Menurut Panggabean dkk., (2016) bahwa pada
namun demikian ikan nila masih dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5-10.
Ada beberapa hama dan penyakit yang di temukan pada kolam pemijahan
Menurut Meilin dan Nasamsir (2016) hama adalah organisme yang tidak di
inginkan dalam dunia pertanian karena dapat merugikan petani. Hama adalah
fisik. Keong, Kerang hijau, dan yuyu termasuk hama pengganggu karena jika
produksi hama tersebut meningkat dalam kolam pemijahan akan memakan ruang
Gyrodactylus sp. adalah parasit yang menempel pada kulit dan insang ikan,
baik pada ikan lele maupun nila. Parasit ini lebih banyak menyerang pada ikan
lele, baik lele yg masih kecil (umur 1 bulan setelah menetas) maupun ikan lele
yang sudah remaja. Siklus hidup parasit Gyrodactylus sp. sangat pendek yaitu
hanya sekitar 4-5 hari, sehingga bila lingkungan mendukung parasit ini akan
penanggulangan parasit Gyrodactylus sp. yaitu dengan rutin mengganti air dan
dipisahkan. Telur dan larva yang masih melekat pada cangkang akan di simpan
Larva yang telah lepas dari cangkang telur akan di bawa ke kolam
pandu-kunti :
Gambar 21. Larva Pendederan Tahap Satu dan Penebaran Induk pada Recovery
31
IV.1 Simpulan
1. Ikan Nila Pandu-Kunti adalah ikan nila merah (Pandu) dan ikan nila gift
(Kunti). Pandu-Kunti singkatan dari Pemilihan Induk melalui uji kualitas dan
kuantitas.
2. Teknik Pemijahan Ikan Nila Pandu-Kunti memiliki dua teknik yaitu teknik
pemanenan telur dan larva dibandingkan sapih benih yang bertujuan untuk
IV.2 Saran
sebaiknya terlebih lagi untuk alat pengukur kualitas air. Saran selanjutnya agar