DISUSUN OLEH:
SAFIRA_O27120005
yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan telah banyak dibudidayakan. Jenis udang
cepat, memiliki toleransi yang lebar terhadap parameter lingkungan serta relatif
tahan terhadap penyakit, mampu memanfaatkan seluruh kolam air dari dasar
vaname untuk dipelihara di tambak dengan kondisi padat tebar yang tinggi karena
mampu memanfaatkan pakan dan ruang secara lebih efisien (Khairul dan Iskandar
2008).
Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya udang vaname
karena menyerap 60−70% dari total biaya operasional. Pemberian pakan yang
semakin padat penebaran benih udang berarti ketersediaan pakan alami semakin
pakan buatan didasarkan pada sifat dan tingkah laku makan udang vaname
(Nuhman, 2009).
hidup udang vaname sehingga didapatkan pemberian pakan yang sesuai dengan
dosis dan jenis pakan yang berkualitas baik. Rangkaian kegiatan tersebut pada
dasarnya bertujuan agar lama pemeliharaan singkat, produksi maksimal dan pakan
makalah ini adalah diharapkan dapat memperluas wawasan dan sebagai acuan
kali dilakukan oleh Bonne 1931 dengan klasifikasi sebagai berikut : Kingdom :
Tubuh udang vaname terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan
bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax
yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada.
Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai
sepasang anggota badan (kaki renag) yang beruas-ruas pula. Ujung ruas keenam
terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing (Wayban dan
Sweeney, 1991).
Udang vaname termasuk genus Penaeus dicirikan oleh adanya gigi pada
rostrum bagian atas dan bawah, mempunyai dua gigi di bagian ventral dari
rostrum dan gigi 8-9 di bagian dorsal serta mempunyai antena panjang (Elovaara,
2001). Menurut Kordi (2007), kepala udang vaname antenna, antenula, dan 3
dan 5 pasang kaki jalan (periopoda). Maxilliped sudah mengalami modifikasi dan
berfungsi sebagai organ untuk makan. Pada ujung periopoda beruas-ruas yang
berbentuk capit (doctylus). Dactylus ada pada kaki ke-1, ke-2, ke-3. Abdomen
terdiri dari 6 ruas, ada bagian abdomen terdapat 5 pasang (pliopoda) kaki renang
Udang vaname adalah jenis udang laut yang habitat aslinya di daerah dasar
lautan Pasifik mulai dari Mexico, Amerika Tengah dan Selatan. Habitat udang
vaname berbeda-beda tergantung dari jenis dan persyaratan hidup dari tingkatan-
tingkatan dalam daur hidupnya. Umumnya udang vaname bersifat bentis dan
hidup pada permukaan dasar laut. Adapun habitat yang disukai oleh udang
vaname adalah dasar laut campuran lumpur dan pasir (Haliman dan Adijaya,
2006).
2.3 Makan dan Kebiasaan Makan
omnivora atau pemakan segala. Beberapa sumber pakan udang antara lain udang
kecil (rebon), fitoplankton, copepod, polychaeta, larva kerang dan lumut. Lebih
menggunakan sinyal kimiawi berupa getaran dengan bantuan organ sensor yang
terdiri dari bulu-bulu halus (setae). Organ sensor ini terpusat pada ujung anterior,
antenula, bagian mulut, capit, antena, dan maxilliped. Dengan bantuan sinyal
kimiawi yang ditangkap, udang akan merespon untuk mendekati atau menjauhi
dan oesophagus. Apabila pakan yang dikonsumsi terlalu besar, akan dicerna
Spirulina sp. berasal dari golongan Cyanophyta atau alga hijau biru yang
memiliki kandungan protein cukup tinggi yaitu 53-62%, karbohidrat 17-25% dan
lemak 4-6% (Susanna dkk. 2007). Kandungan mineral juga lengkap seperti
Moorhead and Capelli (2011) kandungan asam amino esensial cukup lengkap
dengan kandungan leusin yang paling tinggi 8,15%. Asam amino non-esensial
glutamic acid hingga 15%. Kandungan vitamin yang dimiliki juga cukup
kompleks seperti vitamin B1, B2, B3, B6, B9, B12, Vitamin C, Vitamin D dan
Vitamin E dengan kandungan betakaroten yang cukup tinggi (Susanna dkk. 2007)
2.4 Pakan Buatan
Pakan buatan (artifical feed) adalah pakan yang sengaja dibuat dan
disiapkan. Beberapa hal penting perlu diperhatikan selama pemberian pakan pada
hewan budidaya (Nur, 2011), antara lain; (1) pakan berkualitas merupakan hasil
akan dipelihara, diproduksi dengan kualitas baik dimana nutrien yang ada dapat
tercerna secara maksimal; (2) menggunakan pakan yang atraktif, tinggi, serta size
atau ukuran yang sesuai dengan hewan yang dipelihara; (3) mempertahankan
kualitas pakan melalui penyimpanan dan penanganan yang baik dan benar; (4)
memberikan pakan pada kultivan dengan jumlah dan frekuensi yang tepat dan
sesuai dengan jumlah dan ukuran populasi; (5) mendistribusikan pakan secara
merata pada media budidaya (tambak, kolam dan sebagainya) sehingga semua
2.5.1 Protein
Kebutuhan protein tersebut sekitar 2–3 kali lebih tinggi dari pada kandungan
nutrisi dari mamalia. Kebutuhan protein udang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti suhu air, tingkat pemberian pakan, keberadaan dan kualitas pakan alami
serta kandungan energi yang dapat dicerna pada pakan terutama protein yang
lebih rendah (25–30%) dari udang yang dibudidayakan di subtropis (30–40%).
2.5.2 Lemak
sangat besar meskipun kadarnya dalam makanannya relatif kecil. Fungsi lemak
dalam tubuh udang antara lain sumber energi. Membantu penyerapan kalsium dan
vitamin A dari makanan. Asam lemak penting bagi udang adalah asam linolenat,
asam lemak ini banyak terdapat pada bagian kepala udang, di dalam tubuh udang
tak mampu mensintesa nutrien itu dalam tubuh udang. Kolesterol berperan dalam
2.5.3 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdiri dari serat kasar dan
banyak terdapat dalam pakan dan dibutuhkan oleh tubuh udang. Peranan
2.5.4 Vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting artinya untuk perbaikan, pertumbuhan,
reproduksi dan kesehatan udang. Beberapa jenis vitaman yang dibutuhkan udang
antara lain; vitamin A, vitamin D3, vitamin E, vitamin K, vitamin B1, vitamin
B12 dan vitamin C (Khairul dan Iskandar, 2008). Apabila ikan dan udang
terganggu. Kebutuhan akan vitamin sangat dipengaruhi oleh usus ikan, umur,
2.5.5 Mineral
Mineral merupakan bahan organik yang dibutuhkan oleh ikan dan udang
keseimbangan osmotic dan untuk proses pertumbuhan normal ikan maupun udang
(Mudjiman dan Suyanto, 1989). Ikan dan udang sebagai organisme air yang
dari makanan tetapi juga dari lingkungan. Jumlah mineral yang dibutuhkan oleh
ikan dan udang sangat sedikit tetapi mempunyai fungsi yang sangat penting.
antara 2-5% dari total jumlah bahan baku dan bervariasi bergantung pada jenis
Stabilitas pakan atau ketahanan pakan dalam air mutlak dimiliki oleh suatu
lambat dan terus menerus. Stabilitas pakan dalam air merupakan faktor penting
rasio konversi pakan. Pakan yang tidak stabil dan cepat terurai dalam air
menurunkan kualitas air dalam tambak (Harris, 1985 dan Naharuddin, 2008).
khas yang disukai udang. Tepung udang yang mengandung asam amino glisin
yang merupakan bahan pemikat yang dapat merangsang daya tarik udang pada
pakan. Disamping itu, keberadaan tepung dan minyak ikan dalam pakan
mempunyai manfaat dengan tepung kepala udang, yaitu sebagai sumber protein
sejak benur ditebar hingga udang siap panen. Namun, ukuran dan jumlah pakan
yang diberikan harus dilakukan secara cermat dan tepat sehingga udang tidak
feeding).
ukuran udang tidak seragam, tubuh tampak keropos dan timbul kanibalisme.
Sementara over feeding bisa menyebabkan kualitas ait tambak menjadi jelek
(Kordi 2010).
BAB 3 METODE BUDIDAYA
Adapun bahan yang digunakan Bi-klin, Omega protein, pakan buatan, dan
vitamin c.
ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, mengamati apa yang dikerjakan
orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisifasi dalam aktivitas yang
diteliti.
feeding program.
kepadatan spirulina sp dalam satuan unit/ml. satu unit diukur sebagai satu
dari Anonymous 1971.
BAB 3 Pembahasan
satu satuan waktu tertentu. Bobot rata-rata udang yang terus bertambah dari waktu
dengan cara melakukan sampling. Hal ini menunjukkan bahwa pakan yang
udang seperti penentuan jumlah pakan, frekuensi pemberian pakan dan waktu
pemberian. Menurut Kordi (2010), jumlah pakan yang dibutuhkan untuk setiap
stadia perkembangan udang berbedabeda. Oleh karena itu, dengan cara pemberian
pakan yang cukup, udang dapat hidup optimal sehingga target produksi dapat
tercapai.
diperlukan pakan buatan yang memenuhi syarat gizi (nutrisi) yang lengkap dan
seimbang bagi kebutuhan ikan atau udang. Apabila pakan yang diberikan pada
udang mempunyai nilai nutrisi yang cukup tinggi, maka akan mempercepat
tertentu dalam jumlah tertentu pula untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh dan
Haliman, R. W. dan Adijaya, D. S., 2005. Sifat Kimia Pakan Buatan Serta
Kandungan Dalam Pakan Buatan. Jakarta: Penebar Swaday
Suyanto, S.R. dan Mujiman, A. 1989. Pakan Udang. Jakarta: Penebar Swadaya.