akan sumber daya alam bahari. Indonesiapun dikenal sebagai salah satu negara
penghasil ikan laut terbesar di dunia. Tahun 2008, Indonesia menduduki peringkat
ketiga dunia setelah Cina dan Peru sebagai negara penghasil ikan laut tangkapan
(Edwards, 2010).
yang tersedia di alam. Karena pakan yang berasal dari alam telah sesuai dengan
selera organisme tersebut (hany, 2010). Pakan buatan adalah pakan yang dibuat
dari berbagai macam bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan
kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan yang akan mengkonsumsi pakan tersebut
dengan cara dibuat oleh manusia dengan bantuan peralatan pakan (gusrina, 2008).
penyediaan pakan yang dibuat oleh manusia untuk organisme peliharaan yang
berasal dari berbagai macam bahan baku dengan kandungan gizi yang baik sesuai
baik. Pakan juga yang diproduksi sendiri harus mempunyai kandungan protein
dan energi yang sesuai dengan kebutuhan organisme yang dibudidayakan. Hal lain
yang harus diamati dalam membuat pakan adalah perolehan bahan baku yang
faktor penting bagi kehidupan semua makhluk hidup. Lingkungan alam yang
dijaga dengan baik maka akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik, kimia dan biologi
pakan yang dihasilkan. Praktikum ini diharapkan sebagai bahan informasi terkait
2.1 Pakan
reproduksi, dan pertumbuhan. Bahan baku yang digunakan untuk membuat pakan
harus memiliki kandungan nutrisi yang sesuai dengan ikan yang dibudidayakan,
bahan baku pakan harus juga memperhatikan kandungan nutrisi bahan. Hal yang
harus diperhatikan dalam mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam
2 minggu, tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). (Basir dan
Nursyahran 2018).
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia untuk peliharaan
yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi
penilaian pakan pelet meliputi kestabilan pelet dalam air dan gross energy
serta komposisi pelet (Loveli, 1975). evaluasi pakan perlu dilakukan dalam
akan mempertahankan mutu dan sifat orisinil berasal bahan pakan. Pengontrolan
kadar protein serta kadar air, serta analisis fisik pakan (floating ability).
2.2.1 Evaluasi Fisika tentang kekerasan pakan dll
menggunakan cara melihat keadaan fisiknya. Pengujian secara fisik bahan pakan
bahan pakan secara fisik jua dapat buat mengevaluasi bahan pakan secara
kualitatif. Sebenarnya analisis secara fisik saja tidak relatif, karena adanya variasi
antara bahan sehingga diharapkan analisis lebih lanjut, seperti analisis secara
Uji kimiawi pakan meliputi uji protein serta lemak, dan analisis proksimat
kandungan gizi asal pakan tadi, yaitu kadar protein, lemak, karbohidrat, abu serat
dan kadar air. Uji kimiawi bisa dilakukan pada Laboratorium. Parameter yg diuji
antara lain energi gross, protein kasar, lemak kasar serta kandungan serat.
Kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar abu, dan kadar air dari
asam amino esensial serta non-esensial. Protein adalah sumber energi utama di
ikan, Bila kebutuhan protein tidak dicukupi dalam maknannya, maka akan terjadi
karena ikam akan menarik balik protein berasal beberapa jaringan buat
mempertahankan fungsi asal jaringan yg lebih penting. Lemak adalah senyawa
organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut pada pelarut organik menjadi
(Watanabe, 1988 dalam Rostika, 1997). Kadar abu pada pakan mewakili kadar
mineral pakan, kadar yang sinkron ialah 3-7% (Winarno, 1997). Pakan ikan yang
baik bagi ikan artinya pakan yang mengandung nutrisi (protein, lemak, abu, air,
serta serat kasar) yang seimbang dan sinkron dengan kebutuhan ikan. Kebutuhan
nutrisi tersebut harus sinkron dengan kebutuhan ikan agar pertumbuhan optimal.
Bahan yang diuji digiling dengan ukuran tertentu dan diperiksa dibawah
dan penampilan dari bahan yang diuji. Uji biologis cenderung sulit dan memakan
waktu. Nilai konversi pakan ikan perlu diketahui dengan melakukan pengujian di
dari Mudjuman (2008) menyatakan bahwa bau dan rasa pakan buatan yaitu
biasa dimakan sang ikan. menggunakan demikian pelet yg didesain tersebut sudah
memenuhi kriteria bau yaitu bau alami. buat syarat warna pelet, ternyata hasil yg
terdapat beberapa jenis ikan yang sifatnya memilih terhadai pakan yg diberikan
serta sifat tersebut ternyata ada kaitannya menggunakan daya tarik dari pakan
tepung ikan adalah pakan yg kaya protein namun palabitasnya rendah terutama
pada pakan harus dibatasi. Walaupun tidak membagikan disparitas secara nyata
komponen serat semakin baik. Selain faktor berukuran ikan, nilai kecernaan
dipengaruhi sang komposisi pakan, jumlah konsumsi, status fisiolgi, serta cara
pemberian pakan. Komposisi pakan tersebut salah satunya artinya protein. Lovell
(1989) menyatakan bahwa penggunaan tepung ikan buat pakan ikan nila
mempunyai tingkat kecernaan protein tinggi yaitu sebanyak 80-95% serta masih
Daya cerna ikan terhadap karbohidrat sangat rendah, tergantung di spesies ikannya
(Zonnelveld et al.,1991).
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 3-1.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pakan yang telah dibuat,
Prosedur kerja dalam praktikum pembuatan pakan ikan adalah sebagai berikut :
pakan buatan ke dalam akuarium yang berisi air dengan kedalaman 16 cm,
dasar akuarium.
3. Menguji tingkat kekerasan pakan, dilakukan dengan memasukkan 5 butir
keseluruhan pakan
4. Menguji daya pikat pakan oleh ikan, dilakukan dengan memasukkan 1 ekor
oleh ikan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktek pembuatan pakan ikan sebagai
berikut:
yang diuji kecepatan pecahnya bertahan selama 120 detik di dalam air.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pakan yang
diuji daya pikatnya membutuhkan waktu 492 detik untuk dicicipi oleh ikan.
4.2 Pembahasan
Dari Pengujian Kami Mengukur Kecepatan Pecah Pakan dengan hasil waktu
yang didapatkan yaitu 120 Detik Pecah. Pengujian uji kecepatan pecah digunakan
untuk mengukur berapa lama waktu pakan hancur di dalam air. Uji kecepatan
Pada semua pakan uji dilakukan pencampuran bahan pakan secara manual
karena keterbatasan alat, sehingga bahan pakan tidak tercampur merata yang
menyebabkan pakan tidak menyatu dengan baik. Semakin halus bahan pakan,
akan semakin stabil pellet berada dalam air, sehingga tidak cepat tenggelam ke
Pellet yang baik mempunyai ketahanan yang tinggi terutama pada kondisi
penyimpanan, didukung oleh pendapat Widiyanti dkk (2004). Pellet yang baik
Tingkat kesukaan pada pakan dengan perekat tapioka dan eceng gondok
rata-rata disukai oleh ikan. Hal ini disebabkan oleh pakan uji mengandung bahan
yang memberikan daya lezat yang baik. Tepung ikan yang digunakan sebagai
bahan baku pada pakan uji dari semua bahan perekat yang baik, sehingga pakan
mengeluarkan aroma pakan yang tajam dan disukai ikan. Murdinah dkk.(1999).
11
5.1 Simpulan
pecah (seberapa lama pakan dapat bertahan dalam air sampai pakan tersebut
lemak, kadar abu) selanjutnya pengujian biologi meliputi tingkat daya pikatpakan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hany H., Wahyu W. 2010 . Nutrisi Ikan. Hal 1. Malang : UMM press.
Insani S.A., Suseno S.H., Jacoeb A.M. 2017. Karakteristik Squalene Minyak Hati Ikan
Cucut Hasil Produksi Industri Rumah Tangga,Pelabuhan Ratu. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 20 (3): 494-504.
Matanjun P, Mohamed S, Mustapha NM, Muhammad K. 2009. Nutrient content
of tropical edible seaweeds Eucheuma cottonii, Caulerpa lentillifera, and
Sargassum polycystum. Journal of Applied Phycology 21: 75−80.
Muchtaromah B., Susilowati R., Kusumastuti A. 2000. Pemanfaatan Tepung Hasil
Fermentasi Eceng Gondok (eichornia crassipes) Sebagai Campuran Pakan
Ikan Untuk Meningkatan Berat Badan Dan Daya Cerna Protein Ikan Nila
Merah (oreochromis Sp). Malang. Staf Pengajar Jur. Biologi F.Sainstek
UIN Malang.
Puji, Awik D.N.1, Nova Maulidina Ashuri1, Asti Riski Febiyani1, Dewi
Hidayati1, Noor Nailis Sa’adah1, Farid Kamal Muzaki1, Iska Desmawati1
dan Edwin Setiawan1. 2016 . Bioprospek Limbah Tangkapan Ikan
Menjadi Pelet Dalam Usaha Peningkatan Kesejahteraan Pada Kelompok
Petani Tambak Truno Djoyo Di Wonorejo, Surabaya. Conference: Temu
Ilmiah Nasional UGM. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
13
Sary R. I. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Program Keahlian Teknologi
Budidaya Perairan Dasar Keahlian. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Dengan Pusat Pengembangan Dan Pemberddayaan
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Subandiyono, Hastuti S. 2016. Buku Ajar Nutrisi Ikan. Semarang. Lembaga
pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan universitas diponegoro
semarang.
Utomo N. B., Susan, Setiawati M. 2013. Peran tepung ikan dari berbagai bahan
baku terhadap pertumbuhan lele sangkuriang Clarias sp. Bogor.
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga Bogor: Jurnal Akuakultur
Indonesia. Vol 12. No 2.
Yulianto T. 2018. Uji stabilitas, daya apung dan warna serta aroma pada pellet
yang berbeda. Tanjung Pinang. Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji: Dinamika Maritim: vol
6 no.2