Disusun oleh:
Nama : Niken Septiani
Ogara
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
I. PENDAHULUAN
hidupnya) khususnya untuk sekuen kegiatan pembenihan dan dapat pula berupa
maupun potensi tumbuh dari ikan tersebut. Perbedaan kemampuan tumbuh ikan
pada dasarnya disebabkan oleh perbedaan faktor genetik (gen). Ikan mempunyai
tertentu dan gen umum yang memberikan turunan kepada jenisnya. Baik gen
khusus maupun gen umum dari setiap ikan terdiri dari bahan kimia yaitu DNA
tersebut dan sel yang terbentuk menjadi satu paket yang selanjutnya
lingkungan yang luas. Semua hal tersebut akhirnya tercermin pada laju
menghasilkan benih ikan unggul seperti tersebut di atas. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan rekayasa genetik melalui penerapan teknologi
atau penggabungan ulang gen dari sumber yang berbeda secara in vitro (Nam et
al.,2003).
Tujuan dari transgenik ini adalah untuk mendapatkan sifat yang diinginkan
secara tak sengaja 20 tahun lalu saat Choy Hew, Ph.D., kemudian seorang peneliti
membekukan sebuah tangki yang berisi spesies ikan flounder tertentu. Saat tangki
tersebut diencerkan habis, ikan flounder tersebut masih hidup. Awalnya, tak
mempunyai suatu gen yang memproduksi suatu protein yang bekerja seperti anti-
beku pada radiator mobil. Protein anti-beku ini ditemukan pada banyak jenis ikan-
ikan kutub yang harus bertahan hidup pada kondisi dingin yang ekstrim.
Para peneliti mengisolir dan mengkopi bagian DNA flounder yang bekerja
tersebut. Normalnya, saklar genetika ini hanya dihidupkan saat ikan tersebut
hidup genetika flounder tersebut pada suatu gen ikan salmon Chinook, yang
ikan tersebut. Sementara ikan hasilnya tampak tidak mencapai ukuran dewasa
yang lebih besar dari salmon konvensional, mereka tumbuh jauh lebih cepat (Nam
et al.,2003).
1.3. Permasalahan
Keunggulan ikan hasl rekayasa ini antara lain pertumbuhan cepat, tahan terhadap
serangan penyakit, dan tahan terhadap lingkungan yang cukup ekstrem. Namun,
apabila ikan ini masuk ke wilayah perairan alami, maka mereka dapat
transgenik memasuki wilayah perairan alami, salmon hasil rekayasa ini lebih
menarik pasangan dibandingkan salmon yang hidup di habitat asli. Ketika terjadi
pemijahan antar salmon transgenik dan salmon alami, maka dapat menyebabkan
sifat (sifat transgen) untuk menyebar cepat melalui populasi liar tersebut. Mereka
juga menemukan bahwa karena keturunan mereka tidak hidup lama, akhirnya
II. PEMBAHASAN
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Salmoniformes
Famili : Salmonidae
Genus : Oncorhynchus
Species : Oncorhynchus nerka
Panjang total tubuh jantan 84 cm, sedangkan panjang total tubuh betina
umumnya sekitar 71 cm. Berat maksimal sekitar 7.710 gr. Usia maksimal sekitar 8
tahun. Ikan ini termasuk ikan pelagis, hidup secara anadromus. Habitat di air
tawar, muara, dan air laut, dengan kedalaman antara 0-250 meter. Temperatur
optimal yang baik untuk pertumbuhan ikan salmon adalah 250C. Sirip punggung
lunak berjumlah 11-16 buah. Sirip anus lunak berjumlah 13-18, sedangkan jumlah
Ada dua bentuk, yaitu anadromous yang dikenal sebagai sockeye dan
landlocked (dengan ukuran maksimum yang lebih kecil) dikenal sebagai kokanee
musim panas pertama mereka, tetapi sebelumnya menghabiskan satu atau dua
tahun di danau sebelum migrasi. Di beberapa aliran dari Sungai Tembaga drainase
ostracods, cladocerans dan larva serangga. Kemudian menjadi ikan pelagis dan
2.2.1. Materi
antara lain:
b. DNA
c. Plasmid
d. Mikroskop elektron
2.2.2. Metode
salmon.
pertumbuhan.
2. Gen tersebut disisipkan kedalam suatu bagian melingkar DNA yang disebut
telah diproduksi, mereka diisolir dari bakteria tersebut. Plasmid itu kemudian
kecil DNA yang lurus. DNA yang lurus tersebut kadang disebut suatu kaset
gen karena ia mengandung beberapa set bahan genetika selain juga gen
hormone pertumbuhannya.
6. Kaset gen itu disuntikkan langsung atau dicampur dengan telur-telur ikan yang
disuburkan dengan cara tertentu sehingga telur- telur tersebut menyerap DNA
itu, membuat kaset tersebut sebagai suatu bagian permanen dari bentukan
pertumbuhan kedalam telur ikan, gen tersebut akan ada di setiap sel dalam
8. Ikan yang kini membawa gen hormon pertumbuhan kini diidentifikasi. Ikan
dengan gen yang terintegrasi dengan benar digunakan untuk menciptakan stok
2.3. Pembahasan
b. Toleran dingin
c. Tahan penyakit
d. Deteksi polusi
salmon Atlantic yang mengandung suatu gen hormon pertumbuhan dari salmon
kali lebih cepat dari salmon biasa dan juga mengklaim bahwa ia mempunyai rasio
konversi makanan yang lebih tinggi dan sehingga membutuhkan 25% lebih sedikit
pakan selama siklus hidup seluruhnya. Hampir 100.000 salmon transgenik telah
Bounty Farms, di provinsi Kanada dari Prince Edward Island Newfoundland dan
2000 dan ikan transgenik pertama akan telah ada di supermarket pada tahun 2002.
A/F Protein sedang menunggu persetujuan hukum di AS, Kanada, dan Chili
meskipun tak ada hokum resmi yang tampak ada di dua negara terakhir tersebut.
Skotlandia dan Selandia Baru. A/F Protein telah menggunakan teknologi yang
sama untuk mendesain peningkatan pertumbuhan flounder, trout, arctic char dan
mengkomersialkan ikan salmon transgenik dan Kent SeaFarms di San Diego, AS,
sedang bekerja dengan jatah $1,8 juta dari Departemen Perdagangan AS untuk
A/F Protein mungkin adalah perusahaan pertama yang membawa ikan yang
telah diubah secara genetika ke pasaran AS. Namun bukan perusahaan pertama
Baru pada tengah 1990-an, NZ King Salmon, penghasil salmon terbesar negara
sama dengan A/F Protein. Namun April lalu, laporan muncul – akhirnya
dengan kepala-kepala yang tak berbentuk. Prospek ikan mutan lari dari peternakan
dan kawin silang dengan ikan liar segera saja membunyikan bel alarm.
pada penelitian tersebut, dan Partai Hijau (Green Party) yang berpengaruh di
transgeniknya dan membekukan sperma apapun yang telah diubah secara genetika
b. Resiko-resiko lingkungan.
Ikan salmon transgenik merupakan suatu teknologi beresiko tinggi dengan
konsekuensi merusak yang potensial jika ikan salmon tersebut lari kedalam
dengan ikan liar dan dapat bertahan hidup dan bereproduksi ulang di lingkungan
alami dan siap kawin-silang dengan kerabat liar mereka (Nam et al.,2003).
datang dari penelitian laboratorium yang dilakukan oleh William Muir dan
menemukan bahwa ikan salmon transgenik yang lebih besar merupakan pasangan
yang lebih menarik bagi ikan salmon asli, sehingga membuat sifat (sifat transgen)
untuk menyebar cepat melalui populasi liar tersebut. Mereka juga menemukan
bahwa karena keturunan mereka tidak hidup lama, akhirnya populasi asli tersebut
sehingga dapat tumbuh jauh lebih cepat dan mempunyai ukuran lebih besar dari
ikan normal tersebut telah berkurang kemampuannya. Itu berarti bahwa mereka
dapat mati lebih cepat. Para peneliti menemukan bahwa 30% Madaka Jepang
yang cepat-biak itu sebagai suatu model eksperimen, Muir dan Howard melihat
pejantan Medaka yang besar mempunyai keuntungan empat kali lipat diatas
pesaing mereka yang lebih kecil (Nam et al.,2003).
dengan grup lain dimana mereka telah menambahkan suatu gen hormon-
seksual. Langkah final adalah untuk menyambungkan ini dan hasil-hasil lainnya
kedalam sebuah komputer sebagai model untuk melihat apa yang akan terjadi bila
keturunan yang tak bertahan hidup juga, untuk membawa populasi tersebut
Dibawah teori itu, jika ikan transgenik lepas ke alam liar, mereka dapat
menyebabkan pencemaran spesies-spesies air lainnya. Telah ada 114 spesies ikan,
keramba laut dapat meningkatkan jumlah spesies yang terancam punah dengan
signifikan
transgenik lebih agresif dan memakan lebih banyak makanan. Mereka juga tidak
berenang sebaik ikan liar, sehingga mereka dapat dapat berkumpul di suatu area
dan memonopoli persediaan makanan dan sumber daya lain (Yatim, 2003)
khususnya karena sebagian besar ikkan yang direkayasa saat ini – misalnya
salmon, trout, carp dan tilapia – adalah pemangsa/ predator. Pengalaman lalu telah
e. Tak ada isolasi efektif atas ikan transgenik yang telah ditemukan.
bahwa ikan transgenik tak pernah dapat lepas ke air bebas. Terdapat dua pilihan:
Penahanan
fisik total atas ikan rekayasa genetika, atau
Pengembangan
metodelogi baru untuk containment biologi atas ikan
transgenik.
Penahanan fisik total ikan ternak adalah suatu pilihan tak mungkin bagi
alasan-alasan ekonomi melihat biaya luar biasa besar sistem- sistem tertutup,
kemungkinan transfer gen dari ikan ternak yang lepas. Ini telah dicapat dengan
polyploidisation genom tersebut dan meskipun strategi ini saat ini digunakan pada
ikan perikanan, adalah tidak 100% efektif dalam menyebabkan kemandulan.
Meski satu resiko kesalahan yang sangat kecil dalam usaha membuat kemandulan,
menyebabkan beberapa binatang subur, adalah tak dapat diterima saat berurusan
Tujuan akhir yang diperlukan akan harus benar-benar 100% mandul. Jadi
kesimpulannya tak ada cara yang sampai kini tersedia untuk memastikan isolasi
a. Kurangnya penelitian.
yang potensial atas ikan RG. Perubahan-perubahan pada bentukan kimia ikan
dapat menyebabkan keracunan tingkat tinggi dan alergi. Rekayasa genetika atas
b. Penyakit.
antibiotik sebagai suatu akibat dari rekayasa genetika. Karena salmon RG akan
dibiakkan di peternakan ikan, dimana kepadatan yang tinggi akan ikan dijejalkan
dalam ruang kecil, mereka dapat dengan mudah menyebarkan penyakit ke ikan
c. Nilai nutrisi.
Ikan yang dibesarkan di keramba jala terbuka mempunyai kandungan lemak
yang lebih tinggi dan Omega 3 yang lebih rendah. Sebagai hasil dari berenang di
lingkaran keramba yang tak ada putusnya daripada berenang dengan bebas di
aliran air dan lautan, ikan RG mempunyai 30-70% lebih banyak lemak
dibandingkan salmon liar. Mereka juga mengandung hampir 15% lebih sedikit
lemak Omega 3 (lemak yang sehat) dibanding salmon liar (Nam et al.,2003).
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari paper ilmiah ini, antara lain:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Salmoniformes
Famili : Salmonidae
Genus : Oncorhynchus
Species : Oncorhynchus nerka
Panjang total tubuh jantan 84 cm, sedangkan panjang total tubuh betina
umumnya sekitar 71 cm. Berat maksimal sekitar 7.710 gr. Usia maksimal sekitar 8
tahun. Ikan ini termasuk ikan pelagis, hidup secara anadromus. Habitat di air
tawar, muara, dan air laut, dengan kedalaman antara 0-250 meter. Temperatur
optimal yang baik untuk pertumbuhan ikan salmon adalah 250C. Sirip punggung
lunak berjumlah 11-16 buah. Sirip anus lunak berjumlah 13-18, sedangkan jumlah
f. Toleran dingin
g. Tahan penyakit
h. Deteksi polusi
pertumbuhan.
e. Kopi plasmid diisolir dari bakteria tersebut. Plasmid itu kemudian diedit secara
yang lurus.
f. Menyuntikkan kaset gen itu langsung atau dicampur dengan telur-telur ikan
yang disuburkan dengan cara tertentu sehingga telur- telur tersebut menyerap
DNA itu.
perairan alami.
3.2. Saran
rekayasa genetika yang dilakukan pada ikan salmon. Ikan salmon hasil transgenik
sedikit, tahan terhadap penyakit dan lingkungan yang cukup ekstrim. Namun,
apabila ikan samon transgenik ini di lepaskan ke habitat perairan alami, maka
ekologi.
DAFTAR PUSTAKA
Lin, H.R., Q. Zang., R.E. Peter., 2000. Effect of recombinant tuna growth
hoemone (GH) and analologs of gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
on growth of grass carp (Ctenopharyngodon idellus). Aquacultur 129 : 342.
Nam, Yoon Kwon., Choong Hwan Noh., Dong Soo Kim., 2003. Transmission
and expression of an integreted reporter construct in three generations of
transgenic mud loach (Misgurnus mizolepis). Aquaculture 172 : 229-245.
Peter, R.E. and T.A. Marchant., 2005. The endocrinology of groth in carp and
releted species. Aquaculture 129 : 299-321.
Rahman, Md. Azizur and Norman Maclean., 2003. Growth performance of
transgenic tilapia containg an exogenous piscine growth hormone gene.
Aquaculture 173 : 333-346.
_____________________________________., 2000. Production of trans-
genic tilapia (Oreochromis niloticus) by one-cell-stage microinjection.
Aquaculture 105 : 219-232.
Yatim, Wildan., 2003. Biologi Modern : Biologi Sel. Tarsito – Bandung. hal :
274-290