Anda di halaman 1dari 2

Nama: Vidyatami Hanum Pratiwi NRP: C34110023

FOTOSINTESIS MIKROALGA Mikroalga adalah salah satu organisme yang dapat tumbuh pada rentang kondisi yang luas dipermukaan bumi. Mikroalga biasanya ditemukan pada tempat-tempat yang lembab atau benda-benda yang sering terkena air dan banyak hidup pada lingkungan berair pada lingkungan dipermukaan bumi. Mikroalga dapat hidup disemua tempat yang memiliki cukup sinar matahari, air dan karbondioksida (Chisti 2007). Mikroalga merupakan tanaman yang paling efisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan CO2 untuk keperluan fotosintesis. Hal ini menyebabkan mikroalga memiliki waktu pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan tanaman darat, yaitu mulai hitungan hari sampai beberapa minggu (Uju dan Wahyuni 2007). Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang dapat

ditemukandi perairan tawar dan laut. Mekanisme fotosintesis mikroalga mirip dengan tumbuhan darat, dikarenakan kesamaan pada struktur selulosa yang dimilikinya. Bila dibandingkan dengan organisme fotosintetik lainnya, mikroalga paling efisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan CO2 untuk keperluan fotosintesis karena organisme ini mengandung klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk mengkonversi fotosintesis menjadi biomassa dan akumulasi pati. Mikroalga hidup secara planktonik di perairan, namun juga dapat hidup secara epifit dan bentik di dasar perairan yang memiliki intensitas cahaya yang cukup (Gouveia 2011). Secara fisiologi sinar matahari atau cahaya mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruhnya pada metabolism secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan yang dikendalikan cahaya ditemui pada semua tahap pertumbuhan. Karena peranan yang mendasar dari fotosintesis didalam metabolism tanaman, maka cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting (Fitter dan Hay 1991). Peranan cahaya dalam fotosintesis adalah membantu menyediakan energi untuk

diubah menjadi energi kimia dengan bantuan klorofil. Klorofil adalah substansi yang berwarna hijau sehingga klorofil kelihatan berwarna hijau. Proses fotosintesis dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal yang mungkin berpengaruh adalah cahaya, karbon dioksida, air, suhu dan mineral. Faktor internal yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis antara lain struktur sel, kondisi klorofil, dan produk fotosintesis serta enzim-enzim dalam daun /organ fotosisntesis (Abidin 1987). Sama seperti tumbuhan lainnya, mikroalga juga memerlukan tiga komponen penting untuk tumbuh, yaitu sinar matahari, karbon dioksida dan air. Mikroalga menggunakan sinar matahari untuk menjalankan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses biokimia penting pada tumbuhan alga, dan beberapa bakteri untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan digunakan untuk menjalankan reaksi kimia, misalnya pembentukan senyawa gula, fiksasi nitrogen menjadi asam amino, dll.

Daftar Pustaka: Abidin. Z. 1987. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bandung: Angkasa Chisti Yusuf. 2007. Biodiesel from microalgae. Journal of Biotechnology Advances. (25):294-306. Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yokyakarta: Universitas Gajah Mada. Gouveia L. 2011. Microalgae as a Feedstock for Biofuels. London: Springer Heodelberg Dordrecht. Uju dan Wahyuni M. 2007. Pengembangan Marine Biodiesel Dari Mikroalga sebagai Sumber Energi Alternatif Potensial Masa Depan. Malang: Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai