PENDAHULUAN
1
optimalnya diketahui sehingga kelulusan hidup biota tetap tinggi sampai di tempat
tujuan.
Ikan nila yang akan ditransportasikan dengan sistem kering harus
dipingsankan terlebih dahulu sebelumnya. Pemingsanan dapat dilakukan dengan
pemberian anestesi maupun dengan perlakuan suhu rendah. Anastesi pada ikan
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menekan aktivitas
metabolisme ikan sehingga dapat bertahan hidup dan tidak stres selama proses
ransportasi (Berka 1986). Bahan anestesi kimia yang biasa digunakan dalam
transportasi ikan adalah MS-222 (tricaine methane sulphonate) dan quinaldine.Bahan
anestesi alami yang umumnya banyak digunakan adalah ekstrak cengkeh.Penggunaan
bahan tersebut perlu diperhatikan agar ikan tetap aman untuk dikonsumsi.
Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan
multiguna karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri.
Daun pala merupakan salah satu bagian tanaman yang belum banyak termanfaatkan.
Rastuti et al. (2013) memaparkan bahwa senyawa yang terkandung pada daun pala
diantaranya alkaloida, triterpenoid, tanin, dan flavonoida. Daun pala juga
mengandung minyak atsiri, senyawa utama minyak atsiri pada daun pala adalah
myristicin (Puslitbang Perkebunan 2014). Minyak atsiri ini bersifat analgetik. Efek
analgetik pada daun pala ini diduga dapat digunakan sebagai bahan anestesi alami
pada ikan nila sebelum ditransportasikan. Informasi tentang efektivitas ekstrak daun
pala sebagai bahan anestesi untuk ikan bawal air tawar belum tersedia, maka perlu
adanya kajian mengenai potensi pemaanfaatannya dalam aplikasi tansportasi ikan nila
hidup.
2
1.2 Perumusan Masalah
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaru ekstak daun pala sebagai
bahan anatesi ikan (oreocromis niloticus) pasca pengangkutan system kering tertutup.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Sub Class : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphi
Sub Order : Percoidea
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis niloticus
4
2.2 Morfologi
5
2.3 Habitat Dan Kebiasan Hidup Ikan Nila
Ikan nila merupakan ikan konsumsi yang umum hidup di perairan tawar,
terkadang ikan nila juga di temukan di perairan yang agak asin (payau). Ikan nila
dikenal sebagai ikan yang bersifat eutyhalin (dapat hidup di kisaran yang lebar). Ikan
nila mendiami berbagai habitat air tawar, termasuk saluran yang dangkal, kolam,
sungai, dan danau. Ikan nila dapat menjadi masalah sebagai spesies invasive pada
habitat perairan hangat tetapi sebaliknya pada daerah beriklimsedang dan tidak
mampu untuk bertahan hidup di perairan dningin, yang umum bersuhu di bawah 210c
(harrysu, 2012)
Pala dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan rata-rata sekitar 2.656
mm/tahun dengan jumlah hujan sekitar 167 hari sepanjang tahun. buah pala dapat
tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian antara 0 hingga 700 m diatas
permukaan laut. Sedangkan suhu yang dibutuhkan pohon pala untuk tumbuh adalah
antara 250C hingga 350 C pada kondisi tanah yang memiliki pH 5,5 hingga 7. Di
Indonesia sendiri, pala dapat tumbuh subur di kawasan Banda, Maluku.
6
BAB III
METODOLOGI
2.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :
7
2.2.2 Bahan
Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Table 2 bahan yang digunakan
No Nama bahan Fungsi dan kegunaan
1 Benih ikan nila (oreochromis nilocitus)5-7 cm Sebagai sampel uji
2 Ekstak daun pala Bahan peminsanagan
3 Air tawar Sebagai media tempat hidup
4 Lakban Untuk perekat stryrofon
5 Kantong Sebagai media peletak ikan
6 Karet gelang Untuk pengikat kemasan
8
2.3 Prosedur Penelitian
1. Factor A adalah ekstak daun pala terdiri dari tiga taraf (3%,5%,dan 7%)
2. Factor B adalah lama pembiusan terdiri dari dua taraf (1 jam dan 3 jam )
9
DAFTAR PUSTAKA
Aini M, Mahrus A, Berta P. 2014. Penerapan teknik imotilisasi benih ikan nila
(Ore chromis niloticus) menggunakan ekstrak daun bandotan
(Ageratum conyzoides) pada transportasi basah. Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Budidaya Perairan 11(2):217-226.
Syawal H, Syafriadiman, Hidayah S. 2008. Pemberian ekstrak kayu siwak
(Salvadora persica L.) untuk meningkatkan kekebalan ikan mas
(Cyprinus carpio L.) yang dipelihara dalam keramba. Jurnal Biodiversitas.
9(1):44-47.
Wijayanti I, Elizabeth J T, Agus, Nani N, Christina L, R Marwita S P, Adrianus O
W K, Ruddy S. 2011. Pengaruh temperatur terhadap kondisi anastesi pada
bawal tawar Colossoma macropomum dan lobster tawar Cherax
quadricarinatus. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Pulau-Pulau
Kecil. 67-76.
Yanto H. 2012. Kinerja MS-222 dan kepadatan ikan botia (Botia macracanthus)
yang berbeda selama transportasi. Jurnal Penelitian Perikanan 1(1): 43-51.
Weatherley AH. 1972. Growth and Ecology of Fish Population. New York
(US): Academic Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pala
http://www.bibitpala.com/2015/12/ciri-ciri-dan-habitat-buah-pala.html
10