PENDAHULUAN
1
memerlukan teknik yang rumit. Bahkan pembesaran ikan lele organik merupakan mata
pencaharian tambahan (sambilan) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain itu
juga dapat memenuhi kebutuhan protein hewani keluarga.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari rumusan masalah tersebut adalah :
· Agar masyarakat lebih mengetahui bahwa ada peternak lele yang sudah mulai
menggunakan cara organik untuk membudidayakan lele.
· Dengan cara ini masyarakat tahu cara proses pembuatan awal kolam lele.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil adalah :
· Bagi masyarakat :
a) Masyarakat mengetahui bahwa sudah ada pembudidaya lele organik.
b) Masyarakat jadi tidak memandang sebelah mata untuk mengkonsumsi ikan lele.
· Bagi mahasiswa :
a) Mahasiswa mengetahui bagaimana cara untuk berternak lele organik.
b) Mahasiswa mendapat informasi baru tentang adanya budidaya lele organik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Menyebar di Kalimantan, hulu sungai Rajang dan Kapuas (Kalimantan barat) serta
sungai Kayan (Kalimantan timur)
d. Clarias batu (lele batu)
Menyebar di pulau timoan (Malaysia)
e. Clarias batrachus (lele kampung)
Menyebar di asia selatan dan asia tenggara
f. Clarias macrocephalus (lele kepadal lebar)
Menyebar di asia tenggara
g. Clarias nieuhofii (limbat)
Menyebar di asia yaitu, sumatera, Kalimantan dan india.
4
BAB III
5
Membudidayakan lele organik memang membutuhkan keuletan tersendiri.
Sebab,setidaknya terdapat empat tahapan yang harus dilakukan.dalam persiapan kolam
pemeliharaan yaitu:
1. Tahap pertama :
Pemberian kotoran sapi yang telah dikomposing selama satu bulan. Kotoran sapi
tersebut ditempatkan dalam karung tertutup dan diposisiskan didasar kolam
2. Tahap kedua:
Pembentukan kultur alami dari pakan alami lele, dengan cara melarutkan pupuk cair
organik yang mengandung bakteri penghasil enzim Xylanase.
3. Tahap ketiga:
Pembiakan pakan alami dengan cara pemberian EM4
4. Tahap keempat:
Pembuatan filter air untuk menyaring air dengan bahan-bahan alami berupa dedaunan
dan arang tempurung kelapa.
Biasanya setelah 7 hari plankton akan tumbuh banyak di kolam pembenihan. Pada
tahap awal penebaran benih lele bisa mulai menebarkan benih sebanyak 300-400 ekor
terlebih dahulu, tapi bila merasa yakin pada tahap awal atau memang sudah biasa
budidaya lele, bisa memadatkan penebaran benihnya. pada tahap penebaran benih
diusahakan jangan langsung menebar benih begitu saja, tapi masukan air wadah benih
secara perlahan kedalam kolam dan biarkan air bercampur. biarkan benih lele keluar
dari wadah dengan sendirinya, ini dimaksudkan agar benih ikan lele yang tebar tadi bisa
menyesuaikan perlahan dengan air kolam. Setelah penebaran benih selesai, jangan
langsung langsung memberi pakan, tetapi biarkan benih-benih tadi memakan pakan
alaminya yang sudah tersedia dari plankton yang sudah dibuat. Setelah satu minggu
baru bisa diberikan pakan tambahan.
6
bebas, dimana media hidup (kolam pemeliharaan) dan pakannya berasal dari bahan
organik.
Pakan anakan lele berupa pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air
dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari. Pakan buatan
untuk umur diatas 3- 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
Berbeda dengan budidaya lele non organik, untuk membudidayakan lele organik sejak
masih benih hingga siap konsumsi. Biasanya dilakukan dengan perlakuan khusus, dari
mulai persiapan kolam, pemberian pakan, semua berasal dari bahan-bahan alami yang
diolah dengan system fermentasi, pemakaian obat-obatan kimia hanya diberikan sebatas
keperluan yang memang tidak bisa dihindari. Hasilnya tentu saja berbeda. Ukuran lele
organik ternyata lebih panjang, antara 25-30 centimeter dibandingkan lele biasa. Warna
lele organik kemerah-merahan, terutama di bagian sirip dan insang. Sedangkan lele
biasa (non Organik) warnanya sedikit lebih hitam, Lele organik juga lebih menonjol
dalam hal rasa. Tekstur daging lebih kesat, kenyal, dan gurih, hampir menyamai rasa
lele yang hidup di alam bebas dan tentunya, lebih sehat..
Kolam lele organik berisi air dicampur langsung dengan pupuk organik,
kotoran sapi dan bakteri-bakteri penghancur sampah organik. Dari cara ini, kotoran sapi
akan menghasilkan banyak plankton yang menjadi makanan utama lele. Sedangkan
pupuk cair yang mengandung bakteri akan menghasilkan enzim-enzim terutama enzim
Xylanase yang berfungsi untuk menguraikan sisa makanan (sampah organik) yang ada
didasar kolam menjadi makanan untuk jasad renik, udang renik, kutu air dan lain-lain
yang merupakan makanan alami ikan lele, sehingga pencemaran akibat sampah pakan
yang ada dalam kolam dapat dihindari. Keuntungan lainnya, air di dalam kolam lele
tidak menghasilkan bau busuk seperti halnya lele non organik, Sehingga tak perlu repot
mengganti air dalam kolam, menghemat biaya dan tenaga, bahkan air dari kolam
organic ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman padi dan
palawija.
Hal-hal yang juga berpengaruh pada efektifitas pakan adalah :
1. Kondisi air kolam,air kolam yang keruh menyebabkan ikan tidak dapat mendeteksi
pakan secara cepat,akibatnya pakan yang kita berikan pada ikan lebih banyak terlarut
dalam air dan kemudian mencemari air kolam,atau dengan kata lain pakan yang kita
berikan lebih banyak terbuang percuma daripada yang termakan oleh ikannya.
7
2. Palatibilitas pakan(keuletan dan kekerasan pakan dalam air),pakan yang baik tidak
mudah hancur waktu ditebarkan kedalam kolam tapi mudah dicerna oleh ikan.Semakin
bagus palatabilitasnya semakin irit pakan yang kita butuhkan selama pemeliharaan.
3. Keseragaman ukuran ikan peliharaan,kolam dengan ikan yang bermacam-macam
dapat menyebabkan terjadinya Kanibalisme dan kekerdilan.hal ini akan berakibat pada
hasil panen yang tidak merata bahkan bisa juga berakibat pada kegagalan panen karena
ikan yang berukuran kecil lebih banyak mati karena dimakan atau diserang oleh ikan-
ikan yang berukuran besar,hasil panen tidak mencapai hasil yang diharapkan karena
jumlah ikan yang bisa kita panen jauh berkurang karena kebanyakan menjadi makanan
ikan besar(Kanibalisme)dan ukuran ikan yang tidak banyak berkembang(kerdil)karena
tidak mampu bersaing dalam perebutan pakan.
4. Sistem pemeliharaan. Pemeliharaan dengan cara konvensional seperti yang biasa
dilakukan oleh kebanyakan petani merupakan hal yang sudah biasa dan memang sudah
berjalan dengan lancar meskipun pada saat ini baru terasa akibat negative yang tersisa
dari cara konvensional ini seperti;pencemaran air tanah,polusi udara dan mahalnya
harga pellet buatan pabrik.sistem pemeliharaan yang terbaik dan ramah lingkungan
adalah dengan system organik,karena dalam system ini diterapkan pola pengolahan
yang serba alami,semua bahan yang kita terapkan ke kolam memakai bahan dari
lingkungan sekitar kita,sepeti yang kita bahas sebelumnya.
5. Manajemen pakan. Pemberian pakan yang tepat waktu dan jumlahnya akan dapat
menambah nilai keuntungan dari hasil panen yang kita harapkan,poin terakhir yang kita
bahas ini terkadang dilupakan oleh kebanyakan petani lele,sehingga antara biaya
pemeliharaan dan hasil panen lebih banyak biaya pemeliharaannya terutama biaya
untuk pakan,yang mencapai nilai 60% dari peruntukan biaya keseluruhan.]
Tujuan dari pemeliharaan lele dengan sistem organik dimaksudkan untuk mengubah
kebiasaan lama, dimana disetiap kolam lele pasti akan tercium bau menyengat yang
sangat mengganggu lingkungan, juga untuk menekan limbah dan pencemaran
lingkungan air permukaan (sumur) akibat dari pemberian pakan yang berupa limbah
industri peternakan ayam, atau akibat kelebihan pakan berupa pellet yang biasanya
tidak termakan habis oleh lele dan menjadi penyebab utama dari bau busuk yang
mencemari air sumur, parit, sungai dan udara disekitar kolam pemeliharaan lele dengan
system konvensional.
8
3.1.3 Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
ü air harus bersih
ü berwarna hijau cerah
ü kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
ü bebas senyawa beracun seperti amoniak
ü mempunyai suhu optimal (22 – 26oC).
9
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
Ikan konsumsi popular terdiri dari jenis ikan yang sudah dibudidayakan dengan baik di
masyarakat, mempunyai jumlah yang besar dan pola distribusinya sudah cukup luas.
Jenis ikan tersebut diantaranya ikan mas, lele, nila, patin. Pengembangan ikan konsumsi
yang populer sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Dengan begitu, tingkat
keberhasilan pemeliharaan ikanyang dibudidayakan diharapkan akan lebih tinggi.
Kepadatan ikan yang terlalu tinggi dalam kolam dapat meningkatkan kandungan
amoniak yang dapat mengakibatkan mutu air turun. Pemberian makanan yang
berlebihan akan menyebabkan mutu air juga menurun. Ikan diberikan makanan yang
sempurna karena faktor kekurangan makanan menyebabkan ikan menjadi lemah dan
memudahkan pathogen menyerang ikan. Seandainya menurunnya kondisi kesehatan
ikan dapat diketahui sebabnya tepat pada waktunya dan terdapat kemungkinan untuk
memperbaiki misalnya dengan mengubah makanan/komposisi makanan, suhu dan pH
air wabah penyakit akibat mikroorganisme yang selalu ada dalam lingkungan ikan bisa
dihindari (Zonnneveld,1991).
10
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Lele atau ikan keli adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah
dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis”
yang panjang, yang mencuat dari sekitar mulutnya. Secara ilmiah lele terdiri dari
banyak sepesies. Sehingga tidak mengherankan pula apabila lele di nusantara
mempunyai banyak nama daerah. Ikan lele bersifat natural, yaitu aktif bergerak mencari
makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung
ditempat-tempat gelap. Hal ini dikarenakan kulitnya yang licin dan tidak bersisik tidak
bisa terkena panas matahari yang berlebihan.
Manfaat lele selain untuk konsumsi yaitu sebagai ikan hias, memberantas hama padi
berupa serangga air dan juga sebagai obat untuk mengobati penyakit asma, menstruasi
tidak teratur, kencing darah dan lain-lain. Masyarakat juga tidak perlu takut lagi untuk
mengkonsumsi ikan lele, karena sudah banyak peternak lele yang
menggunakan budidaya lele organik ini. Selain itu, lele juga kaya akan protein, lemak,
vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif yang sangat baik untuk
pertumbuhan anak-anak balita.
Lele organik adalah budidaya ikan lele dengan sistem organik yang artinya pakan alami
berasal dari bahan organik, seperti kotoran sapi yang dapat menumbuhkan plankton
sebagai pakan alami. Usaha budidaya lele organik ini menjadi pilihan utama karena
relatif mudah, mulai dari proses pembenihan bibit, pemijahan, pemindahan hingga
pendederan sampai siap jual.
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah untuk semua masyarakat tidak
perlu takut lagi untuk mengkomsumsi ikan lele, karena ikan lele sangat banyak
manfaatnya mulai dari kaya akan protein, lemak, vitamin bahkan juga sebagai obat
untuk mengobati penyakit asma, menstruasi tidak teratur, kencing darah dan lain-lain.
Serta dengan informasi ini juga dapat mencoba untuk membudidayakan lele organik
sebagai sumber pencarian baru.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://bellangriani.blogspot.com/
http://skarepeenyong.blogspot.com/2013/03/budidaya-ikan-lele.html
http://hardmodes.com
http://carabeternak.com
http://caraberternak.com/ternak-lele-di-drum/
12