Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PEMBESARAN IKAN LELE (SEMI INTENSIF)

Nama: Krisantus Konsaga Tae

NIM : 2023813022

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI

KUPANG

2023
A. Jenis kegiatan
Jenis kegiatan ini tentang Pembesaran Ikan Lele.
B. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 24 maret 2023 dan dilaksanakan di BBSI Noekele.
C. Dasar Teori
Klasifikasi Ikan Lele
Menurut Widodo dalam Pratiwi (2014), ikan lele memiliki kedudukan taksonomi sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ossariophyyci
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Morfologi Ikan Lele
Ikan lele adalah ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan ikan yang bernilai
ekonomis, serta disukai oleh masyarakat. Ikan lele tergolong hewan nocturnal, yaitu lebih
aktif mencari makan di malam hari. Ikan lele umumnya memiliki warna kehitaman atau
ke abuan dengan bentuk tubuh yang panjang da pipih ke bawah. Memiliki kepala yang
pipih dan tidak memiliki sisik dan terdapat alat pernapasan bantuan. Insang pada ikan lele
berukuran kecil dan terletak dibagian belakang kepala. Jumlah sirip ikan lele sebanyak 68-
79, di bagian sirip dada ada 9-10, di bagian sirip perut 5-6, di sirip dubur 50-60, dan
memiliki 4 pasang sungut. Sirip dada di lengkapi dengan duri tajam patil yang memiliki
panjang maksimum hingga mencapai 400 mm. Matanya berukuran 1/8 dari panjang
kepalanya. Giginya berbentuk villiform dan menempel pada rahangnya (suyanto dalam
Pratiwi , 2014).
Habitat Hidup Lele
Habitat lele adalah perairan air tawar seperti sungai dengan arus tidak deras, kolam,danau
atau rawa. Dengan organ pernafasan tambahan didepan insangnya, dapat memperoleh
oksigen langsung dari udara. Karena itulah lele mampu hidup di perairan yang beroksigen
rendah. Lele tidak cocok dengan daerah tinggi (700 mdpl) dan tumbuh lambat pada suhu
dibawah 200C. Ikan lele bisa hidup di dataran rendah maupun di daerah yang tingginya
maksimal 700 mdpl. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
Tanah yang cocok untuk kolam pemeliharaan yaitu jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos, dan subur. Lahan yang cocok umtuk digunakan budidaya ian lele dapat berupa:
sawah, pecomberan, kolam di pekarangan, dan blumbang. Ikan ini adalah ikan yang hidup
di air tawar, ia bersifat nokturnal artinya ia aktif pada malam hari atau lebih menyukai
tempat yang gelap. Siang hari, ikan lele ini lebih memilih berdiam di lubang-lubang atau
tempat-tempat yang tenang (Suyanto, dalam Wibowo, 2011).
Ikan lele bisa hidup di perairan yang tenang dan kedalamannya cukup, walaupun kondisi
airnya jelek, kotor dan miskin zat O2. Tetapi perairannya tidak boleh tercemar oleh bahan
kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang
bisa membuat ikan mati. Selain itu, perairan nya harus mengandung banyak zat-zat yang
dibutuhkan ikan dan menghasilkan bahan makanan alami. Perairannya bukan perairan
yang rawan banjir. Permukaan perairannya tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau
daundaunan hidup (Khairuman & Amri, 2012).
Budidaya Ikan Lele
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia, umumnya di Pulai Jawa. Ikan jenis ini tidak pernah
ditemukan di sungai, rawa, waduk, sawah, dan telaga. Ikan Lele merupakan jenis ikan
nocturnal, yaitu mencari makan di malam hari. Pada habitat aslinya, ikan lele mencari
pemijahan pada musim penghujan. (Muktiani, 2011).Membudidayakan ikan lele
sebenarnya banyak memilih keuntungan. Jadi, tak heran jika kini budidaya lele digemari
dan berkembang pesat di masyarakat.
Sistem Budidaya Tradisional
Kolam untuk memeliharanya dapat dipergunakan kolam yang dasar dan tanggulnya tanah,
yaitu kolam yang lazim untuk memelihara ikan. Konstruksi yang khusus pun tidak di
persyaratkan. Kedalaman air ± 1 meter, airnya tidak perlu terlalu jernih, air dari saluran
irigasi sawah di anggap memadai. Pencemaran dari pestisida sawah maupun dari limbah
industri harus dihindarkan. Aliran air tidak perlu deras, bahkan pergantian air secara
sebagian seminggu sekali saja sudah cukup baik. Ikan lele memang secara alamiah dan
naluriah biasa hidup di air yang tergenang, serta banyak bahan organiknya.
Sistem Budidaya Semi Intensif
Sistem budidaya ini merupakan sistem budidaya peralihan, antara budidaya alami
(esktensif) dan budidaya intensif (buatan/perlakuan khusus). Kolam yang digunakan untuk
budidaya ikan adalah kolam yang bagian dinding pematang kolam terbuat dari tembok
sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah. Pola pengelolaan usaha budidaya perairan
semi-intensif merupakan perbaikan dari pola eksensif plus sehingga sering disebut pola
ekstensif yang diperbaiki.
Sistem Budidaya Intensif
Wadah budidaya untuk penerapan sistem budidaya intensif ialah kolam air mengalir,
kolam air deras, kolam bulat, tambak, keramba, sangkar,dan KJA. Teknologi budidaya
intensif adalah teknologi yang cukup maju dalam budidaya perairan. Namun, bukan berarti
penerapan budidaya intensif tanpa masalah. Umumnya tambak-tambak yang mengalami
kehancuran adalah tambak yang dikelola secara intensif, sedangkan tambak yang dikelola
secara ekstensif dan semi-intensif masih dapat berproduksi.
D. Hasil dan Pembahasan
Survival Rate dan Growth Rate
Survival Rate atau kelangsungan hidup ikan adalah tingkat kelangsungan hidup ikan mulai
dari awal ikan di tebar hingga ikan di panen. Growth Rate adalah pertambahan berat ikan
setiap harinya selama pemeliharaan.
Pertambahan Bobot
Pertambahan bobot ikan dihitung dengan menggunakan metode sampling yang dilakukan
secara bertahap. Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam bobot, ukuran,
maupun volume seiring dengan berubahnya waktu.
Pertambahan Panjang
Pertambahan Panjang ikan dihitung dengan menggunakan metode sampling yang
dilakukan secara bertahap. Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam
Panjang, bobot, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu. Pertumbuhan Panjang
pada ikan karena memperoleh pakan dari luar. Selain pakan, faktor lain yang
mempengaruhi pertambahan panjang pada ikan adalah kondisi lingkungan perairan yang
bersih, jika parameter kimia, fisika, dan biologi perairan optimal maka ikan akan
mengalami pertumbuhan yang bagus yang termasuk kedalamnya adalah pertambahan
Panjang.
Jumlah Konsumsi Pakan
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan budidaya, karena pakan
diperlukan ikan untuuk pemeliharaan kondisi tubuh, aktivitas, pertumbuhan dan
reproduksi. Pakan yang diberikan pada spesies kultur ada dua macam yaitu paakan alami
dan pakaan buatan.
E. Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dilakukan maka kesimpulannya adalah proses pembesaran ikan
sebenarnya tidak begitu sulit tetapi membutuhkan ketelitian dan pengalaman.
F. Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/426987900/Laporan-Hasil-Pemijahan-Ikan-Lele-Semi-
Intensif

Widodo. (2018). Morfologi dan klasifikasi ikan lele. Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 13(April), 15–38.

https://www.academia.edu/30987833/Laporan_Pembesaran_Ikan_Lele_Clarias_sp_

Anda mungkin juga menyukai