Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan makanan yang banyak digemari. Tingginya permintaan akan ikan di
indonesia, dan kurangnya pasokan akan ikan. maka Budidaya Ikan adalah prospek yang cukup
bagus untuk dilakukan. disamping iyu banyak pilihan akan Budidaya ikan. kita dapat memilih
Budidaya ikan apa yang cocok untuk kita budidayakan. Tidak hanya ikan untuk konsumsi saja
yang prospek budidayanya bagus tetapi ikan hias tak kalah untuk dibudidayakan, selain
permintaan tinggi, harga ikan hias juga cukup tinggi, bahkan harganya dapat mencapai jutaan.
banyak pilihan ikan apa yang akan kita budidayakan (Annonymous, 2011).
Budidaya perairan adalah bentuk perikanan budidaya, untuk dipertentangkan dengan
perikanan tangkap. Di Indonesia, budidaya perairan dilakukan melalui berbagai sarana. Kegiatan
budidaya yang paling umum dilakukan adalah di kolam atau empang, tambak, tangki, karamba,
serta karamba apung ( Wikipedia, 2011).
Alasan pemilihan judul tentang “Budidaya ikan hias sebagai hiasan rumah” adalah untuk
memperkenalkan kepada masyarakat bahwasanya budidaya ikan hias bukan hanya untuk
diperjual belikan saja tetapi juga bisa untuk menghiasi rumah kita. Manfaat dari budidaya ini
adalah menambah keindahan serta keunikan rumah.

B. Tujuan Makalah
Untuk memberikan info dan pengetahuan tentang budidaya ikan hias
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Budidaya Ikan Hias


Akuakultur atau juga dikenal dengan budidaya perikanan merupakan bentuk pemeliharaan
dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai
komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk di dalamnya adalah budidaya
ikan, budidaya udang, budidaya tiram, serta budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di atas,
sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi
komoditi tertentu yang dapat diterapkan (Annonymous, 2011).
Ikan hias : ikan hias adalah ikan yang memiliki nilai estetika dan dipelihara untuk dinikmati
keindahanya,ikan hias terbagi menjadi dua berdasarkan habitatnya ikan hias air tawar dan ikan
hias air laut pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang beberapa ikan
hias tersebut.

B.     Budidaya Ikan Hias Air Tawar


Budidaya ikan hias air tawar ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang
menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias ,banyak pula orang yang
menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan memasarkan ikan hias yang jenisnya
bermacam-macam. Tak jarang beberapa petani yang semula menekuni budidaya ikan konsumsi
seperti ikan lele, ikan nila, guramih dan lain sebagainya beralih menekuni budidaya ikan hias.
Semua itu dilakukan karena peluang usaha dan potensi ekonomis budidaya ikan hias lebih
menggiurkan dibandingkan dengan ikan konsumsi. Dengan pola pemeliharaan dan pemberian
makanan yang hampir sama dengan ikan konsumsi , budidaya ikan hias mampu menghasilkan
pemasukan yang lebih besar karena harga ikan hias lebih mahal. Kunci membudidayakan ikan
hias adalah telaten dan senang di dalam memeliharanya (Annonymous, 2011).
Usaha budidaya ikan hias merupakan salah satu usaha yang memberikan alternatif sumber
penghasilan untuk meningkatkan pendapatan petani/pengusaha ikan hias. Usaha budidaya ikan
hias cukup prospek dikembangkan. Hal ini disebabkan dalam budidaya ikan hias memiliki
keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
1.      Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan cukup
sederhana
2.      Budi daya Ikan Hias Dapat diusahakan skala rumah tangga/ usaha kecil, tidak membutuhkan
lahan yang luas
3.      Perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat.
4.      Budi daya ikan Hias mampu Menyerap tenaga kerja.
5.      Pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor
C.    Komoditas Budidaya Ikan Hias
Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu
menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara
budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu :
1)      Wadah Pemeliharaan Ikan Hias
Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor. Wadah
budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak semen, kolam
terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga dapat dimanfaatkan
barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal dengan ukuran dan diameter yang
beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada yang mengalir dan ada yang
tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri dari wadah perawatan induk, pemijahan,
penetasan telur, pendederan, pembesaran dan penampungan hasil. Tetapi wadah yang digunakan
tergantung dari jenis ikan dan yang utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang
dimiliki.
2)      Lingkungan Hidup Ikan Hias Air Tawar
Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup
ikan yang sangat mempengaruhi adalah air, suhu, derajat keasaman (PH), kesadahan air,
kandungan oksigen terlarut dan kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai
dengan kondisi lingkungan air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata
adalah untuk suhu air 24 – 300C, PH 6-7, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30 – 60 cm.
Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM.
Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar
kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Untuk membuat PH yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan
memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu asam/basa.
Kesadahan air menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng.
Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar
sumber air dan mikroorgnisme. Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya ikan
hias air tawar berkisar antara 70 – 100 HD.
Kandungan nitrit dalam usaha budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut,
tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap
kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan
3)      Pakan Ikan Hias
Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis
pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, artemia,
serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang bahan dasarnya
juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya
dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.
4)      Pemilihan Calon Indukan Ikan Hias
Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan
digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk
mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri induk
matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah genital dan bila diraba terasa
lembek serta halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar beberapa telur.
Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah genital akan
mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad dan dapat dipijahkan pada
umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak
terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik dan bagus. Untuk mendapatkan
calon indukan adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari antar pembudidaya ikan hias, dari
hobiis atau menghasilkannya sendiri.
5)      Pemijahan Ikan Hias
Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan
eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses pemijahan berbeda
tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan, alat yang diperlukan
dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan pemijahan secara alami. Untuk
membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara alami dapat dilakukan dengan cara
menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning) agar bisa memijah baik secara alami atau
melalui pengurutan (stripping). Perlu diketahui untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya
hindari pemijahan satu keturunan (inbreeding).
6)      Penetasan Telur Ikan Hias
Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam
menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen, corong
dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat induk secara
keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses penetasan telur ada yang
memerlukan aerasi dan ada yang tidak.
7)      Perawatan Larva Hingga Pembesaran
Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat
ditempatkan dalam akuarium, hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah serta
wadah lainnya.
Selama mulai menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena masih
membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu sudah mulai
diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau jenis makanan
lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari mulut larva. Setelah
ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk,
cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet. Pemberian pakan yang umum
dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Kepadatan penebaran benih ikan harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan
terlalu padat atau terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan lambat dan
jika jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan hidup, akan mengalami penurunan kualitas yaitu air
menjadi kotor akibat sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh karena itu diperlukan pembersihan air
(penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang
tidak semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang sudah
diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para pembudidaya harus memiliki tendon air
agar dapat melakukan penyiponan kapan saja. Frekuensi penyiponan air semakin sering semakin
baik dan paling lambat sekali seminggu.
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembanga ikan
biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu, normal dan ada yang bantet (kontet).
Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan yang berukuran seragam
dikelompokkan berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam. Setelah dilakukan
pendederan ini perlu dilakukan pendederan selanjutnya. Antara anakan jantan dan betina harus
disortir dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan dini, supaya pertuumbuhan ikan normal
dan untuk menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias sampai ikan siap jual tergantung pada jenis ikannya.
Pada umur 1-2 bulan biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci. Jadi dapat diukur pertumbuhan ikan
dan kapan ikan itu bisa dijual tergantung pada jenis dan ukurannya. Ikan hias bisa dipasarkan
kapan saja tergantung dari kebutuhan pembudidayanya.

D.    Penyakit Yang Biasa Menyerang Ikan Hias & Cara Pengobatannya


1)      Luka Pada Tubuh Ikan – Borok ( Ulcer )
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh perilaku ikan hias itu sendiri biasanya akibat stress,
misalkan merusaha untuk melompat, atau menabrak ornament kolam / akuarium sehingga
menyebabkan luka.
Bisa juga akibat lain misalkan gatal akibat kutu sehingga ikan menggesek – gesekkan badan yang
bisa menyebabkan luka.
Ada kalanya luka yang sampai mengeluarkan nanah ( lendir berwarna putih susu kekuningan )
atau berlendir lainnya disebabkan oleh infeksi yang sistemik yang biasanya juga akan dibarengi
dengan berbagai dampak penyakit lainnya.
Ø  Pencegahan :
·         Hindari penggunaan ornament kolam yang permukaannya kasar/tajam
·         Untuk ikan baru sebaiknya disesuaikan dulu kondisi suhu dengan tempat baru dengan cara
merendam dalam kantong plastic ke dalam lingkungan baru.
Ø  Pengobatan :
Perendaman ikan hias dengan menggunakan GESUND BL 250, selama 45-60 menit dalam
wadah tersendiri ( sesuai petunjuk kemasan ), lakukan setiap hari selama 1- 2 hari atau menurut
kebutuhan teruma pada ikan yang lukanya sampai mengeluarkan nanah minimal sampai nanah
tidak terlihat.
Pemberiaan Gesund safe pada wadah karantina sangat dianjurkan, setelah proses pengobatan
gunakan Gesund Biotika untuk memulihkan system pencernaan.
Untuk kasus luka ringan yg belum sampai mengeluarkan nanah pengobatan cukup dengan
menggunakan GESUND blue magic.
2)      Sisik Mengembung – Dropsi
Penyakit ini disebabkan bakteri, biasanya penyakit ini timbul karena lingkungan hidup yang
kurang baik, dan lingkungan tercemar sisa makanan atau sisa metabolisme. Tanda – tanda
penyakit ini adalah sisik terangkat keatas dan akhirnya terkekupas, sisik yg terinfeksi biasanya
tampak seperti duri yang berbentuk seperti pyramid dan biasanya menyerang sisik kemudian
menyebar ke seluruh tubuh.
Ø  Pencegahan :
Hindari ikan dari ikan lain yang terinfeksi, penggunaan filtrasi yang baik, atau perawatan rutin
perangkat filter dan lingkungan hidup secara berkala sesuai kemampuan kapasitas alat filtrasi.
Ø  Pengobatan :
Dapat menggunakan GESUND blue magic dengan dosis 1 gr untuk 400 liter air untuk ikan yang
sudah terjangkit parah dengan dosis 1 gr untuk 200 liter air, selama 1-2 hari atau sampai tanda –
tanda fisik terlihat sudah sembuh.
Penambahan GESUND safe sangat dianjurkan terutama pada ikan yg sudah terjangkit parah
Setelah proses pengobatan selesai tambahkan GESUND biotika.

E. Jenis Ikan Hias


1.ikan mas hias (Carassius auratus auratus)

Klasifikasi
kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Cypriniformes
Famili :Cyprinidae
Genus :Carassius
Spesies :Carassius.a.auratus

 Sejarah :
Pemeliharaan ikan mas dimulai di Cina Kuno sejak ribuan tahun lalu. Beberapa spesies ikan
mas (secara umum dikenal sebagai "ikan mas Asia") mulai didomestikasi dipelihara sebagai
sumber pangan melalui akuakultur. Secara alami di alam, ikan-ikan ini berwarna kelabu atau
perak, akan tetapi beberapa jenis memiliki kecenderungan untuk mengalami mutasiwarna dengan
menghasilkan warna merah, jingga, atau kuning. Fenomena ini pertama kali dicatat pada
periode Dinasti Jin(265–420).
Pada masa Dinasti Tang (618–907), kebiasaan dan tren memelihara ikan mas sebagai ikan hias di
kolam dan taman air menjadi populer. Mutasi genetik pada ikan mas yang didomestikasi manusia
menghasilkan warna emas (tepatnya jingga kekuningan), sedangkan di alam ikan ini biasanya
hanya menampilkan warna kelabu-perak. Hal ini terjadi karena di alam bebas, mutasi yang
menghasilkan warna kuning-jingga ini jarang muncul, karena ikan dengan warna mencolok
seperti ini mudah diburu pemangsa; ikan dengan kamuflase sesuai alamnyalah yang bertahan
hidup. Orang Cina mulai membiakkan dan membudidayakan varietas ikan berwarna emas
daripada ikan yang berwarna keperakan, memeliharanya di kolam daripada membiarkannya di
sungai atau danau. Pada kesempatan khusus ketika akan menerima kunjungan tamu, ikan mas ini
dipindahkan dari kolam ke dalam wadah yang lebih kecil agar dapat dipamerkan kepada tamu.[5]
Pada masa Dinasti Song (960–1279), upaya domestikasi ikan mas telah mantap. [6] Pada 1162,
seorang ratu Dinasti Song memerintahkan pembangunan kolam-kolam untuk mengumpulkan
ikan mas varietas berwarna merah dan kuning. Pada kala itu masyarakat umum di luar keluarga
kerajaan dilarang untuk memelihara ikan mas dari varietas warna emas (kuning), karena warna
kuning adalah warna kekaisaran Cina. Mungkin karena hal inilah kini lebih banyak terdapat ikan
mas warna jingga dan merah ketimbang warna kuning, meskipun sebenarnya secara genetik ikan
mas warna kuning lebih mudah dibiakkan.[7]
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), ikan mas hias mulai dipelihara dalam ruangan,[4] hal ini
mengarah kepada seleksi mutasi genetik yang menyebabkan beberapa varietas ikan ini tidak
dapat bertahan hidup di kolam luar ruang.[8] Munculnya warna lain (selain warna merah dan
emas) pertama kali dicatat pada 1276. Kemunculan ikan pertama berekor ganda yang indah
pertama kali dicatat pada masa Dinasti Ming. Pada tahun 1603, ikan mas hias diperkenalkan
ke Jepang,[8] di mana varietas Ryukin dan Tosakin dikembangkan. Pada 1611, ikan mas hias
diperkenalkan ke Portugal dan dari sana menyebar ke bagian-nagian lain di Eropa.[8]
Pada tahun 1620-an, ikan mas hias disukai dan dianggap bergengsi di Eropa karena sisik kuning
metaliknya bagai emas yang melambangkan keberuntungan. Pada saat itu adalah menjadi tradisi
bagi seorang suami untuk memberikan hadiah ikan mas hias pada ulang tahun perkawinannya
yang pertama, sebagai lambang kemakmuran pada tahun-tahun kebersamaan mendatang. Tradisi
ini kemudian menghilang akibat ikan mas hias kian murah dan mudah didapatkan, sehingga
kehilangan status dan gengsinya. Ikan mas hias mulai diperkenalkan ke Amerika Utara sekitar
tahun 1850 dan segera populer di Amerika Serikat.
 Habitat
Ikan mas koki bisa dipelihara di akuarium, bak semen, atau kolam dan media lainnya. Tidak
menjadi masalah media yang digunakan, asal air untuk menjadi habitatnya masuk dalam syarat
utama, yaitu bersih. Air kolam yang bersih dan terjaga akan memengaruhi keindahan dan
kesehatan tubuh ikan ini.
1.Suhu : 24—30o C. 
2.Kadar keasaman : pH 6,5—7,5
3.Tingkat kesadahan : berkisar 5—12 dH,
4.Oksigen :kondisi air yng memiliki
oksigen terlarut 3mg/l,
5.Amonia :adalah di bawah 0,2 mg/L
 Pakan

Aneka jenis pakan ikan


Di alam liar, ikan mas memangsa krustasea, serangga, dan berbagai jenis tumbuhan air. Seperti
kebanyakan ikan, mereka adalah pemangsa oportunistik yang terus-menerus makan. Mereka
tidak dapat secara sadar sengaja berhenti makan. Memberi makan berlebihan dapat
membahayakan kesehatan ikan ini, seperti menyumbat ususnya. Hal ini biasanya terjadi pada
ikan mas hias hasil pembiakan yang yang memiliki saluran pencernaan yang berbelit-belit. Jika
makanan tersedia melimpah ruah, mereka akan memakan semuanya dan menghasilkan kotoran
yang cukup banyak. Hal ini umumnya karena ketidaksempurnaan ikan mas dalam mencerna
protein. Pemberian makan berlebihan dapat didiagnosa melalui meneliti panjangnya kotoran yang
keluar dari kloaka ikan.
Makanan khusus ikan mas mengandung lebih sedikit protein dan lebih
banyak karbohidrat daripada pakan ikan umumnya. Jenis makanan ini dijual dalam bentuk
kepingan yang mengambang, dan pelet yang tenggelam. Peminat ikan mas dapat menambahkan
variasi makanan berupa kacang polong hijau yang sudah dikupas kulit arinya, sayuran yang
disiram air panas, atau jentik nyamuk. Anakan ikan mas dapat diberi makanan udang kecil.
 Varietas/jenis
Pembiakan selektif selama berabad-abad telah menghasilkan beberapa warna. Beberapa varietas
berwarna sudah demikian berbeda jauh dari warna keemasan dari ikan leluhur aslinya. Terdapat
pula perbedaan dalam bentuk tubuh, sirip, dan konfigurasi mata. Beberapa varietas ekstrem hanya
dapat bertahan hidup jika dipelihara di dalam akuarium, karena mereka lebih rapuh daripada
varietas yang masih dekat dengan leluhurnya yang berasal dari ikan liar. Akan tetapi beberapa
varietas lebih tangguh, misalnya varietas Shubunkin. Kini, terdapat sekitar 300 ras (varietas) ikan
mas hias di Cina. Kebanyakan ras ikan mas yang ada kini dibiakkan dan berasal dari
Cina, sementara beberapa varietas dikembangkan di Jepang. Di Indonesia, varietas ikan mas hias
berekor ganda dan bertubuh bulat disebut ikan mas koki atau maskoki.
2.ikan cupang (Betta sp.)
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Osphronemidae
Genus: Osphronemus
Bleeker, 1850
Spesies: Betta Sp.

 Sejarah
Cupang Hias atau Betta Splendens, merupakan ikan asli yang hidup di alam kawasan Asia
Tenggara Seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dll. Cupang hias sekarang menjadi
salah satu andalan expor Indonesia ke mancanegara. Dalam sejarahnya ikan cupang dahulu kala
hanyalah ikan alam yang hidup di daerah persawahan dan rawa-rawa.
Tapi sekarang sudah sangat berbeda dari bentuk aslinya dahulu. karena ikan cupang sudah
bermutasi menjadi ikan yang lebih cantik & menarik. Ikan cupang di Indonesia di kenal dan di
pelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal
sebagai ikan cupang sawah. Ketika itu ikan cupang penggemarnya hanyalah anak-anak dan
belum dirambah oleh kalangan orang-orang kaya.

 Perkembangan Cupang
Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada
yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan, cupang laga, ataupun
fighter plakat. Ada juga yang memiliki ekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis
slayer. 
Saat itu yang baru muncul adalah Cupang Hias jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai
primadona Cupang Hiasnya dan tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Pada era tahun
1990-an mulailah para penggemar Cupang Hias membudidayakan ikan Cupang Hias mereka
sehingga sekarang Cupang Hias memiliki banyak variasi warna dan bentuk ekor.
Cupang Hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. Ada
yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit. dan yang menggelembung
seperti setengah bentuk dari Bulan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Cupang Half Moon.

 Habitat
 beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 
1.Suhu : 24—30o C. 
2.Kadar keasaman : pH 6,5—7,5
3.Tingkat kesadahan : berkisar 5—12 dH,
4.Oksigen :kondisi air yng memiliki oksigen terlarut 3mg/l,
5.Amonia :adalah di bawah 0,2 mg/L
 Pakan
pakan ikan cupang sangat mudah didaptkan bahkan pakan tersebut mungkin menjadi hama bagi
kita namun tidak bagi ikan cupang ikan cupang dapt memakan jentik-jentik nyamuk,cacing
darah,kutu air,cacing sutra,kuning telur,microworms,artemia,dan masih banyak yang lainya.
 Varietas/jenis
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa
generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini: [3]
 Betta pugnax (Forest Betta)
 Betta taeniata (Banned Betta)
 Betta macrostoma (Bruney Beauty)
 Betta unimaculata (Golden Slender)
 Betta picta (Painted Betta)
 Betta anabantoides (Pearly Betta)
 Betta edithae (Betta Brederi)
 Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di
dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta),
yang membangun sarangnya dengan busa (bublle nest)
 Betta akarensis (Sarawak Betta)
 Betta coccina (Clorat's Betta)
 Betta bellica (Standard's Betta)
 Betta tesyae (Peaceful Betta)
 Betta smaragdina (Emerald Betta)
 Betta imbelis (Slugger's Betta)
 Betta splendens (Siamese Fighting Fish)
Jenis ikan cupang lain yang dikenal sebagai:
 Betta albimarginata
 Betta channoides
 Betta balunga
 Betta breviobesus
 Betta enisae

3.ikan Black Ghost (Apterontus albifrons)


klasifikasi
Kingdom  :  Pisces
Filum        :  Chordata
Subfilum  :  Vertebrata
Superklas : Agnatha
Kelas          : Osteichthyes
Subkelas   : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo            : Cypriniformes
Subordo    :  Gymnotoidei
Famili        : Apteronotidae
Genus        : Apteronotus
Species     : Apteronotus albifons
Sejarah
Ikan black ghost berasal dari pedalaman Sungai Amazon. Ikan ini termasuk dalam ikan air tawar.
Konon kabaranya, ikan black ghost dahulu adalah penjelmaan dari jiwa jiwa orang yang telah
meninggal. Begitulah maka nama ikan ini disebut black ghost atau ikan hantu.
Habitat
Habitat asli Ikan black ghost adalah pedalaman Sungai Amazon suhu kadar air dan lain lain
kurang diketahui
Pakan
Black Ghost tergolong karnivor. Di alam asalnya, Black Ghost memakan larva serangga atau
artemia dan cacing. Namun untuk ikan yang telah dibudidayakan dapat diberi cacing beku,
bloodworm atau pelet.

4.ikan arwana

Klasifikasi

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Osteoglossiformes
Famili: Osteoglossidae
Bonaparte, 1832

Genera
 Osteoglossum
 †Phareodus
 Scleropages
Sejarah
Ikan arwana penama kali ditemukan oleh Muller dan Schiegel pada tahun 1845 di
pedalaman Kalimantan Barat yang merupakan salah satu daerah penyebaran ikan arwana.
Daerah penyebaran Ikan arwana di Indonesia adalah Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya.
Di Sumatra, ikan arwana banyak terdapat di sungai sungai Palembang, Lampung, Jambi.
Bangka, dan Riall. Terutama jenis ikan arwana Ciolden dan ikan arwana Hijau.
Sedangkan di Kalimantan Barat jenis ikan arwana agak beragam dan hampir di semua Kabupaten
merupakan tempat penyebaran ikan arwana. Habitat asli jenis ikan arwana Super Red adalah di
Kabupaten Sintang, khususnya di Kecamatan Ketungau. Jenis ikan arwana ini paling banyak
dicari orang sehingga harganya amat mahal dibandingkan dengan jenis arwana lain. Di
Kabupaten Kapuas Hulu juga banyak terdapat jenis ikan arwana Super Red dan bahkan di Danau
Sentarum diduga merupakan habitat ikan terlengkap di dunia. Di Kabupaten lain juga banyak
terdapat ikan arwana, misalnya di Kabupaten Pontianak. Sambas, Ketapang, dan Sanggau. namun
hanya terbatas jenis ikan arwana Hijau atau ikan arwana Putih. Jenis ikan arwana Golden terdapat
di Kalimantan Selatan. tenttama di Banjarmasin dan Kalteng di Kota Sampit, di anak-anak sungai
Mahakam. Di Irian Jaya juga terdapat ikan arwana, baik ikan arwana Hijau, ikan arwana Mutiara
(Scleropages jarclinit), maupun ikan Arwana dari genus Osteo-glossum.
Habitat
Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat,
rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang
pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan
arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
1.Suhu :24 sampai 27 derajat
2.Kadar keasaman : pH 6,8-7,5
3.Tingkat kesadahan : berkisar 8 derajat, suhu air berkisar 26 derajat s/d
30 derajat celcius
 4.Oksigen : kandungan dalam oksigen yaitu 5ml/liter
5.Amonia :30 sentimeter Ammonia 1ppm.
Pakan
Ikan arwana memliki pakan beragam jenis namun kami akan memberikan beberapa nama pakan
tersebut,cacing darah beku,ulat,kadal,jangkrik/belalang,udang,kelabang,ikan kecil,bahkan kecoa
Varietas/jenis
1. Super Red
Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas
dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red).
Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan
purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya
cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi
warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya
variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala
berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang
dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang
dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai
(Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini
secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun
dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah.
Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih
rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal
menyempit secara gradual
Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh b agian atas
kepala dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yan g pekat
memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat
Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam membedakan kedua variteas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan
waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui
tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa
arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah
penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha
yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada
saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan
Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah
orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah
dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super
Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai
di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh
karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden
Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut
sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati
punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan
lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna
dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based
(warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna
penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia
(Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda
dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga
melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari
bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back,
warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan
sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih
kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar,
dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG,
meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan
yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm
lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi
oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak.
berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-
hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10
juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta,
sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.
4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa
tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing
daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna
kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih
besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.

5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan
merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang
orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan
maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda,
sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk
kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat
dilihat pada tabel beriku

5.Ikan louhan
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Cichlidae
Genus: Amphilophus
Spesies: A. trimaculatus

Sejarah
Progam pengembangbiakan telah dimulai sejak tahun 1993. [1] Orang Malaysia terutama banyak
yang mengagumi ikan dengan kepala menonjol, yang dikenal sebagai Karoi atau "kapal perang",
ditemukan di bagian barat negara mereka. Dahi sedikit menonjol dan ekor panjang ikan ini
berharga untuk para peminat masyarakat Taiwan sebagai tanda pembawa keberuntungan
dalam geomansi. Pada tahun 1994, iblis merah Cichlid (genus Amphilophus) yang diimpor
dari Amerika Tengah ke Malaysia dan hasil hibrida parrot cichlid yang diimpor dari Taiwan ke
Malaysia dan dibesarkan ikan ini secara bersamaan, menandai kelahiran ikan lou han tersebut.
Pada tahun 1995, perkawinan persilangan diadakan lebih lanjut dengan Human Face Red God of
Fortune, yang menghasilkan jenis baru yang disebut Five-Colors God of Fortune.[1] Karena
warnanya yang indah, ikan ini menjadi cepat populer. Penyempurnaaan secara selektif terus
berlanjut hingga tahun 1998, ketika Seven-Colors Blue Fiery Mouth (yang juga disebut
sebagai Greenish Gold Tiger) yang diimpor dari Amerika Tengah, dan hasil perkawinan
silangnya dengan Jin Gang Blood Parrot dari Taiwan.[1]Pembelesteran ini akhirnya menghasilkan
generasi pertama hibrida flowerhorn Hua Luo Han, yang kemudian diikuti dengan perkenalan
flowerhorn berikutnya.

Habitat
ikan louhan adalah ikan hasil persilangan yang dilakukan manusia jadi ikan ini tidak ditemukan
di alam liar walaupun begitu ikan ini memiliki habitat yang kurang lebih mirip dengan induknya
yaitu ikan chicilid dan parrot chicilid
A.Suhu :32-35 derajat celcius
B.Kadar Keasaman : Air yang berkualitas baik yaitu
sedikit asam sampai netral atau
yang ber pH sekitar 6,5-7, derajat
C.Tingkat kesadahan : 7-10° dH atau setara
dengan kandungan 100-125 ppm
D.Oksigen : terlarutnya tinggi, lebih
dari 5 ml/ 1 air. 
E.Amonia :0 ppm

Pakan
Ikan louhan memiliki banyak macam pakan namun ikan louhan lebih banyak diberikan pakan
buatan guna memperindah dan memperbesar dahi atau jendolan di kepala ikan tersebut,berikut
beberapa contoh pakan ikan louhan jangrik,udang,cacing tanah,dan beberapa pakan buatan yg
terkenal biasanya merk Hokky dan Akari
Varietas/jenis
1. Ikan Louhan Cencu / Zenzhu : Louhan Cencu biasanya populer dengan nama ikan
louhan mutiara. Saat ini louhan cencu sudah terdiri dari dua jenis lagi, yaitu jenis klasik
dan modern. Untuk cencu klasik, terlihat dari warnanya yang cencerun terang daripada
modern. Dan mutiaranya tidak begitu banyak. Bentuk tubuhnya elips dan jenong
kepalanya tidak begitu besar. Jenis klasik memiliki kelebihan pada ukuran tubuhnya yang
lebih besar daripada cencu modern. Namun semua itu kembali lagi adalah pemasangan
genetik yang dirancang oleh peternak louhan, Untuk louhan cencu modern, mutiara
terlihat lebih banyak, bahkan hingga kepala dan pipi nya, sehingga lebih indah dilihat.
Jenongnya juga sudah muncul saat masih kecil, namun baru sebatas waterhead.
2. Ikan Louhan Kamfa / Flower Horn : Louhan kamfa populer juga disebut golden flower.
Banyak sekali penghobi ikan hias memelihara kamfa karena telah menjadi tren hingga
saat ini. Kamfa mudah dikenali dari siripnya lebih lebar dan lebih kaku dari louhan
lainnya. Saat masih kecil sirip atasnya sudah terlihat lebih lebar dari anakan louhan
lainnya. Berbeda pula dari segi marking juga berbeda, jika cencu memiliki marking yang
besar di badan dan di kepala, maka louhan kamfa tidak memiliki marking. Jika ada
marking di kepala besar kemungkinannya louhan itu adalah hasil persilangan dengan jenis
lain.
3. Ikan Louhan Golden Red : Nama louhan golden red didapat dari perpaduan warna
antara warna merah dan warna kuning pada ikan louhan ini. Ikan ini merupakan ikan dari
Thailand. Saat warna di tubuh dan siripnya belum pecah atau mutasi, ikan louhan golden
red terlihat mirip sekali dengan louhan cencu. Baik itu dilihat dari marking dan
bentuknya. Louhan golden red sangat indah dipandang. Proses mutasi warna nya pun ada
beberapa tahap sehingga hasil akhirnya akan timbul warna kuning dan merah.
4. Ikan Louhan Super Red Texas (SRT) : Louhan SRT juga merupakan louhan yang
berasal dari negara Thailand. Mulai dikembangbiakkan dari jenis texas chiclid murni dari
Amerika yang berwarna abu - abu dengan louhan golden red atau louhan red lain. Maka
dihasilkanlah ikan louhan SRT yang berkualitas.
5. Ikan Louhan Rainbow King : Mulai dikembangkan di negara Singapura dan menjadi
raja di beberapa kontes louhan internasional. Membuat louhan RBK ini menjadi tren
disamping louhan kamfa. Louhan rainbow king sangat memukai dari segi warna, karena
mengandung warna merah, kuning dan bahkan ada juga yang mempunyai warna biru.
Marking horisontalnya sudah muncul walaupun masih anakan.
6. Ikan Louhan Super Red Synspillum (SRS) : Thailand membuat trend baru di dunia
ikan hias louhan. Munculnya jenis ikan louhan baru yang dinamakan SRS membuatnya
dijuluki sebagai kamfa dari thailand. Warna nya yang khas oranye bercampur merah bata
membuat louhan ini sangat eksotis. Identitas utama louhan SRS sebenarnya terletak pada
mata nya yang harus putih atau kuning. Jenongnya waterhead dan tidak ada marking di
kepalanya. Anakan SRS biasanya disebut rainbow king oleh para pedagang yang tidak
bertanggung jawab. Oleh karena itu bedakan dengan teliti.
7. Ikan Louhan Louhan Storm : Belum banyak informasi yang beredar dari jenis louhan
asal thailand ini. Jika dilihat dari marking horisontal dan mutiaranya besar kemungkinan
ada darah texas chiclid yang membentuk louhan storm ini.

F.     10 Jenis Ikan Hias Termahal Di Indonesia


1)      Ikan Neon Tetra

Dikenal dengan nama latin, Paracheirodon innesi, ikan ini berasal dari daerah Amerika Latin
seperti Peru, Kolombia dan Brazil. Karena memiliki warna biru terang dibagian punggung dan
putih perak di bagian abdomen, ikan ini sering dijadikan ikan hias. Harga ikan ini bervariasi
sesuai ukurannya. Untuk ukuran 0.8 cm (usia 40 hari) dijual dengan harga Rp. 150 perekor.

2)      Ikan Angel
Dikenal dengan nama Angelfish atau Pterophyllum Sclare, ikan ini termasuk ikan hias karena
bentuknya yang pipih dan mulutnya tajam. Ikan ini sangat mudah dipeliharra karena makananya
mudah didapat seperti jentik nyamuk atau pelet. Harga ikan ini berkisar Rp. 3.500 untuk ukuran
sekitar 3 cm.

3)      Ikan Guppy

Dikenal dengan nama ikan seribu atau ikan cere, ikan hias ini hidup di air tawar dan suka
memakan jentik nyamuk sampai 100 jentik sehari sehingga dianggap dapat menumpas penyakit
demam berdarah. Harga ikan ini sangat murah, berkisar Rp. 2.500 sampai Rp.10 ribu perekor.

4)      Ikan Cupang Crowntail


Termasuk jenis ikan cupang yang diperlombakan untuk kontes keindahan, ikan ini memiliki sirip
yang unik seperti berbentuk kipas atau layar yang sobek. Di Indonesia, ikan ini dikenal dengan
nama cupang serit. Harga ikan ini bervariasi dimulai dengan harga Rp. 15.000.

5)      Ikan Mas Koki

Dikenal sebagai ikan hias yang hidup di air laut, ikan ini memiliki keunikan di sisiknya yang
berwarna emas dengan bentuk mata yang besar dan melotot. Karena amat rawan pada kandungan
ammonia, ikan ini membutuhkan perhatian yang sangat besar terutama pemenuhan kebutuhan
gelembung udara dan makanan. Nilai jualnya mencapai Rp. 20.000 perekor.

6)      Ikan Discus

Berasal dari lembah Sungai Amazon, ikan air tawar ini banyak dipelihara sebagai ikan hias di
akuarium di Asia karena bentuknya yang indah dan warna sisiknya yang bagus. Variannya
terbagi dalam 3 warna: hijau, coklat dan biru. Untuk ukuran 3 inchi, ikan ini berharga Rp. 75.000
sampai Rp.100.000

7)      Ikan Oscar
Karena mempunyai bentuk dan warna yang menarik, kuning kemerahmerahan, ikan ini populer
dikembangbiakkan di Indonesia dan terdapat berbagai jenis varietas karena perkawinan silang.
Ikan ini sebaiknya hidup sendiri di aquarium karena tidak ramah dengan ikan lain. Harga ikan ini
bervariasi antara Rp. 100.000 sampai Rp. 250.000.

8)      Ikan Koi

Berasal dari negeri China dan dikenal dengan nama ikan karper, ikan hias ini merupakan kerabat
dekat ikan mas dan dianggap pembawa keberuntungan. Untuk memelihara ikan Koi menjadi ikan
yang cantik dan sehat termasuk punya nilai jual yang tinggi, ada 3 faktor yang diperhatikan yaitu
bibit ikan, makanan dan kualitas air untuk pemeliharaan. Terdapat 24 varietas ikan ini di seluruh
dunia. Harga untuk Koi Jepang berkisar Rp. 5 juta – 7 juta untuk ukuran 30-40 cm.

9)      Ikan Lou Han

Dikenal dengan nama Flowerhorn (Bahasa Inggris), ikan hias ini terkenal karena indahnya warna
sisik dan adanya benjolan kelam di bagian kepalanya. Tiga jenis Ikan Lou Han yang ada di
Indonesia adalah Golden Base, Cecu dan SRD. Makanan ikan ini dapat berupa makan kering dan
beku seperti cacing daran, udang Prawn dan pelet. Harganya bisa mencapai Rp. 40 juta perekor.

10)  Ikan Arwana
Dikenal dengan nama Siluk Merah atau Ikan Naga, ikan hias air tawar ini dapat ditemukan di
kawasan negara-negara di Asia Tenggara. Disamping keindahan sisiknya, ikan ini mempunyai
daya tahan fisik yang kuat. Karena populasinya terancam punah, ikan ini mempunyai harga jual
yang cukup tinggi. Dikabarkan Ikan Arwana jenis Super Red Albino terjual dengan harga Rp. 1
Milyar pada Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) tahun 2010.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
budidaya perikanan merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam
hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kunci
membudidayakan ikan hias adalah telaten dan senang di dalam memeliharanya. budidaya ikan
hias memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
1.      Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan cukup
sederhana
2.      Budi daya Ikan Hias Dapat diusahakan skala rumah tangga/ usaha kecil, tidak membutuhkan
lahan yang luas
3.      Perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat.
4.      Budi daya ikan Hias mampu Menyerap tenaga kerja.
5.      Pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor
Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan.
Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
wadah pemeliharaan, linngkungan hidup, pakan, pemilihan calon indukan, pemijahan, penetasan
telur, dan perawatan larva hingga pembesaran. Serta dalam membudidayakan ikan hias perlunya
mengetahui secara umum penyakit yang sering dijumpai oleh ikan hias, cara pencegahan dan
pengobatannya.

Anda mungkin juga menyukai