Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA IKAN

Kelompok 3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah
dingin)yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan
merupakan kelompokvertebrata yang paling beraneka ragam
dengan jumlah spesies lebih dari27,000 di seluruh dunia. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanyaikan dibagi menjadi
ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuklamprey dan
ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800spesies
termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang
keras(kelas Osteichthyes).Ikan sangat bermanfaat bagi manusia
sebab didalamnya terdapat bermacam zat yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia seperti: protein,vitamin A, Vitamin B1 dan Vitamin
B2 selain itu apabila dibandingkandengan sumber penghasil protein
lain seperti daging, susu, dan telur hargaikan relative paling murah.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsilangsung. Upaya
pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikandapat
diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan,
abonikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung
darah ikansebagai pupuk tanaman dan pakan ikanMengingat
pentingnya ikan bagi manusia, tak heran bila manusia berusaha
mendapatkan ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain
denganmengusahakan melakukan pencarian disumbernya yakni laut
dan adapulayang memiliharanya disebut dengan usaha perikanan,
pemeliharaan ikan adayang dilakukan langsung di laut dan adapula
sebagian pemeliharaanyadilakukan di kolam-kolam yang sengaja
dibuat oleh pembudidaya.Ikan yang pemeliharaannya di kolam-
kolam biasanya adalah ikan airtawar yang pemeliaharaannya secara
keseluruhan dilakukan di dalam kolam yang telah disediakan oleh
para pembudidaya. Dalam pembudidayaanikan bersifat gampang-
gampang susah, karna butuh keuletan dan ketelatenan.

PEMBAHASAN
1."jenis apa saja ikan yang ada di dalam kolam tersebut?" (Ada ikan
nila,ikan emas,ikan nilem,ikan lele)
2."menurut ibu/bapak memelihara ikan itu apakah sulit?"( Tidak
sulit,tapi kalau musim kemarau kering)
3.di beri pakan apa ikan tersebut? (Di beri pakan sisa-sisa makanan
sama dedek padi)
4.bagaimana cara merawat kolam nya?(cara merawat kolam dengan
6 bulan sekali di kuras dan di ambil ikan nya)
5."apakah ikan-ikan tersebut di jual-belikan atau hanya di konsumsi
sendiri?"(bisa di konsumsi,bisa di jual belikan)
6."apa alat untuk merawat kolam ikan?"( Alatnya itu pakai mesin
penyedot lumpur)
7."apakah ikan ini ibu benihkan sendiri?"
(Ibu tidak mebenihkan sendiri ibu beli ikan tersebut dari pasar ikan
yang masih kecil kacil dan di besarkan di kolam ibu).
8."apa tujuan ibu untuk membudidayakan ikan tersebut?"
(tujuan ibu membudidayakan karna suami dan anak ibu hobi
mancing dan suka ikan jadi ibu membudidayakannya ikan tersebut)

1].Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar ikan peliharaan
yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama
di setiap sungai dan danau Indonesia.
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong
hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang
lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis)
dengan 16–17 duri (tajam) dan 11–15 jari-jari (duri lunak) dan sirip
dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8–11 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita
gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa.
Ekor bergaris-garis tegak, 7–12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip
perut, sirip ekor, dan ujung sirip punggung dengan warna merah
atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak. Ada garis
gurat sisi pada bagian batang tubuh yang berfungsi untuk alat
keseimbangan ikan pada saat berenang.
Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan
plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini
diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.
Ikan mas atau Ikan karper adalah ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di
Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan
mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa
dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang
Nama ilmiah: Cyprinus carpio
Lama hidup: 20 tahun (Di alam bebas, Populasi di Kanada)
Maksimum produksi telur: 300.000
Massa: 2 – 14 kg
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat
memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari
tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya
adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi
perairan.
Ikan Nilem atau melem (Osteochilus vittatus) banyak dijumpai di
sungai, diperairan mengalir atau tergenang serta kaya akan oksigen
terlarut. Ikan Nilem bertubuh sedang, panjang total hingga 260 mm,
Tingginya berkisar 3-3,7 cm berbanding lurus dengan sirip dan
ekornya. Sedangkan kepalanya memiliki panjang antara 4,1-4,5 cm
Tubuhnya berbentuk pipih dan memanjang, Moncong membulat
tumpul, dengan bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Ikan
Nilem memiliki sungut atau kumis yang berbentuk maksila (dua
tulang yang membentuk rahang) dengan ukuran panjang setara
dengan diameter matanya.Selain itu, ikan ini juga memiliki sungut
rostral berukuran lebih pendek. Sungut-sungut ikan ini berada di
sudut mulutnya yang berjumlah dua pasang, yang berfungsi sebagai
alat peraba dan pendeteksi dalam rangka mencari makanan.
Ikan Nilem termasuk ikan herbivora, yang memakan berbagai jenis
fitoplankton, sehingga bisa digunakan sebagai pembersih kolam.
Ikan Nilem juga dikenal mempunyai perilaku memakan kulit ari
manusia, sehingga bisa digunakan sebagai ikan terapi. Ikan NiIem
banyak disukai karena rasanya yang enak, dan mudah dipelihara.
Lele atau ikan keli, adalah suatu keluarga ikan yang hidup di air
tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih
memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat
dari sekitar bagian mulutnya, Ikan ini banyak dikonsumsi karena
rasanya yang enak jika dimasak dan biasanya digoreng atau dibakar.

2.Pembuatan Kolam Budidaya


Kolam ideal yang digunakan sebagai media budidaya ikan nila di
kolam tenang adalah kolam tanah berukuran 500-1.000 m2 dengan
kedalaman 0,5-1 m. Lokasi kolam sendiri harus berada di wilayah
yang mudah terkena sinar matahari untuk membantu terciptanya
oksigen di dalam air sehingga terjadi fotosintesis di dalam kolam.

Selain itu, Bapak/Ibu bisa membuat drainase di sisi kolam dengan


saringan yang terbuat dari bambu, kawat, atau jaring. Drainase
tersebut dibuat dengan ukuran lebar 50-200 cm dan kedalaman 20-
50 cm.

2]. Pemilihan Bibit Ikan Nila


Faktor utama yang perlu diperhatikan saat memilih bibit ikan nila
untuk dibudidaya di kolam air tenang adalah bibit ikan dari indukan
nila yang diletakkan di kolam pemijahan tanpa aerator. Dengan
begitu, bibit nila tersebut sudah terbiasa hidup di kolam air tenang
sejak masih menjadi larva.

Jika sulit mencari bibit nila yang sudah terbiasa hidup di kolam air
tenang, maka solusinya adalah dengan mencari bibit ikan nila yang
berukuran 1 jari atau sekitar 8-12 cm.

Ukuran bibit tersebut harus pas 1 jari. Bila ternyata bibit nila
berukuran lebih dari 1 jari, dikhawatirkan bibit tersebut sulit
beradaptasi di kolam air tenang tanpa aerator. Daripada berisiko
bibit mati massal, lebih baik Bapak/Ibu memperhatikan ukuran
bibit ikan nila.

3. Padat Penebaran
Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan ketika berbudidaya ikan
nila di air tidak mengalir adalah padat tebar atau padat penebaran.
Idealnya, jumlah ikan di dalam kolam air tenang maksimal sebanyak
50 ekor/m³. Kendati demikian, Bapak/Ibu perlu menyesuaikan
kembali banyaknya bibit yang ditebar untuk menghindari bibit ikan
kekurangan oksigen.

Bapak/Ibu bisa mulai menebar bibit sebanyak 20-25 ekor/m³


terlebih dulu dan melihat kondisinya. Apabila memungkinkan,
Bapak/Ibu bisa menambahkan bibit kembali secara bertahap
sembari memantau kondisi bibit nila.

4. Proses Mengganti Air Kolam


Sekalipun tidak membutuhkan aerator dan letak kolam strategis
untuk mendapatkan sinar matahari sehingga bisa tercipta oksigen di
dalam air, Bapak/Ibu tetap perlu mengganti air kolam secara rutin
sebab bibit nila tetap membutuhkan suplai oksigen baru.
Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk ganti air kolam budidaya
ikan nila, Bapak/Ibu perlu memperhatikan kondisi ikan di kolam
tersebut. Apabila di siang hari ikan nila mulai naik dan terlihat di
permukaan kolam, maka saat itu ikan nila kekurangan oksigen.
Apalagi di saat malam hari, kebutuhan oksigen ikan nila makin
tinggi. Oleh karena itu, bila Bapak/Ibu menemukan gejala tersebut,
segera ganti air kolam nila.

5. Pembibisan Pakan
Proses pembibisan pakan ikan nila ini dilakukan dengan tujuan
memaksimalkan penyerapan nutrisi di dalam kandungan pakan
pelet. Pasalnya, pelet ikan yang keras bisa menghambat pencernaan
sehingga nutrisinya sulit terserap dengan sempurna.

Padahal, untuk mengoptimalkan pertumbuhan, bibit ikan nila


membutuhkan pelet yang kaya akan kandungan nutrisi baik. Oleh
karena itu, Bapak/Ibu bisa mencampur pelet dengan probiotik dan
vitamin yang diperuntukkan khusus untuk budidaya ikan.

Anda mungkin juga menyukai