1. Blue Tangs atau di Indonesia biasa disebut dengan nama Lettersix atau Dori
adalah ikan yang indah untuk akuarium air laut. Lettersix membutuhkan
banyak ruang untuk berenang. Lettersix adalah ikan karang yang mendiami
kedalaman hingga 40 meter. Ikan ini lebih menyukai arus deras pada daerah
terumbu ke arah laut. Spesies ini harus pelihara dalam akuarium, dengan
diberi cukup banyakbatu karang dan volume air yang banyak .
2. Yellow Tangs adalah jenis ikan herbivora yang berasal dari Hawaii,
Amerika Serikat.Yellow Tangs populer di pelihara di akuarium.
Yellow tangs merupakan ikan yang cukup tangguh dan tidak mudah terjangkit
penyakit white spot. Ikan yang terbilang berukuran kecil ini memerlukan ruang
gerak yang luas karena dapat berenang puluhan kilo meter setiap harinya
untukmencari makan.
3. Clownfish / Badut
Ikan badut atau clownfi sh merupakan salah satu jenis ikan hias yang banyak
dicari.
Ikan ini hidup pada daerah perairan tropis dangkal dan bersimbiosis dengan
anemon sebagai habitatnya. Ikan badut tergolong jenis ikan omnivore, memakan
larva crustacea, parasit pada anemon dan alga, dikenal agresif dalam menjaga
teritorinya.
4. Butterfly Fish
Butterfly fish atau ikan kupu-kupu adalah kelompok ikan laut tropis dengan
warna yang mencolok, kebanyakan ditemukan di daerah terumbu karang
perairan Atlantik, Hindia dan Samudra Pasifi k, terdapat sekitar 120 spesies yang
tersebar 10 negara. Butterfly fish sebagianbesar berukuran berkisar antara 12 cm
sampai 22 cm.Spesiesterbesar berasal dari butterfly fi sh berlapis dan butterfly
fish pelana, tumbuh sampai30 cm (12 inch). Ikan ini memiliki pola warna yang
sama terlihat pada sayap kupu-kupu, bentuk tubuh lateral sempit dan mudah
terlihat saat berada di habitat terumbu karang. Butterfl y fi sh memiliki sirip
menyambung dengan sirip ekor yang membulat.
Sarana dan Peralatan Budi Daya (Pembesaran) Ikan Hias
Bahan:
-Benih: adalah anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran tertentu
-Air: Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH
6-8, suhu 25- 32oC, salinitas 0-5 ppt (air tawar), 6-29 ppt (air payau) dan 30-35 ppt
(air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus
badan air.
-Pakan: Pakan yang dapat diberikan berupa pakan alami dan pakan buatan.
-Obat – obatan: Jenis obat-obatan yang sering digunakan yaitu methilen blue
(mencegah jamur), kalium permanganat (mencegah jamur), Malasit green
(mencegah parasit golongan protozoa).
2. Merakit akuarium
a.Pemberian lem pada pinggiran kaca yang akan disatukan. Pemberian lem
harus merata dengan ketebalan yang sama. Tempelkan kaca yang sudah
diberi lem. Menempelkan kaca – kaca sehingga membentuk akuarium.
b. Perkuat dengan lakban setelah seluruh kaca terkait keringkan selama 24
jam.
3. Uji coba akuarium
Langkah terakhir dalam pembuatan akuarium adalah
melakukan uji coba, yaitu dilakukan dengan mengisi air
ke dalam akuarium selama 24 jam untuk mengetahui
bagian-bagian yang bocor.
Setelah itu, bersihkan lem yang masih melekat dengan
cutter atau menggunakan bensin. Sebelum digunakan
akuarium diisi dengan air dan dibiarkan sampai 3 hari
atau sampai bau lemnya hilang disamping mengamati
kemungkinan bagian-bagian yang bocor.
Persiapan Wadah Budi daya
1. Pencucian wadah
Pencucian akuarium (a) Pencucian bak (b)
2. Pengeringan wadah
Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar matahari.
3. Pengisian air
Pengisian air di bak dan , pengisian air akuarium
4. Instalansi aerasi
Instalasi aerasi (alat penghasil gelembung udara) diperlukan gunanya untuk
menggerakkan air di dalam akuarium agar meningkatkan kadar oksigen dalam air
dimana oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan.
Pemeliharaan Ikan Hias
-Perencanaan
-Menentukan jenis ikan hias yang akan dibudi dayakan
-Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budi daya ikan
hias
-Menentukan jadwal kegiatan budi daya
-Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan
-Menentukan tugas individu
Alat :Wadah budi daya (Akuarium, bak terpal/fi ber, toples atau
baskom) ,Instalansi aerasi, Seser/saringann.
Proses Budi daya Pembesaran Ikan Hias
1. Pemberian pakan
2. Pemeliharaan
3. Pengendalian hama penyakit
Contoh-Contoh Penyakit: Penyakit bintik putih,Penyakit Trichodiniasis,
Penyakit Tetrahymena, Penyakit cacing
Pemanenan
Panen total adalah panen yang dilakukan dengan cara menjual
keseluruhan hasil budi daya tanpa sortasi, sedangkan panen
parsial/sebagian berdasarkan ukuran, umur dan kelamin.
Pada panen parsial dilakukan sortir, dengan cara dipilih sedikit demi
sedikit dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi dengan sore, karena suhu lingkungan
lebih rendah dan stabil.
Makanan dari Bahan Pangan Setengah Jadi
1.Pengertian: Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang
telah mengalami pengolahan dengan cara pengawetan.
2. Jenis dan Manfaat
Baso ikan, Dendeng cumi, Terasi udang, Tepung rumput laut, Telur asin ,Dendeng
daging,Kornet, Keju
3. Teknik pengolahan Makanan dari Bahan Baku Setengah Jadi Hasil Perikanan
Dan Peternakan
Penggilingan,Pemanggangan ,Menggoreng
4. Tahap Pembuatan Makanan dari Bahan Setengah Jadi Bahan Baku Hasil
Perikanan dan Peternakan
a. Identifikasi Kebutuhan
Dendeng daging sapi adalah salah satu makanan yang cukup digemari oleh
masyarakat. Bahan dendeng daging sapi telah banyak dijual dalam bentuk
kemasan di pusat oleh-oleh atau pasar swalayan.
b. Ide gagasan
Membuat “Dendeng Daging Sapi Sambal Ijo”
c. Alat dan Bahan
Bahan : Dendeng daging sapi, bumbu: bawang putih, Bawang merah, cabe hijau
keriting, gula merah dan garam secukupnya dan garam secukupnya serta minyak
untuk menumis.
Alat : Kuali/pengorengan, sutil, serokan, ulekan, dan spatula
-Panaskan minyak dalam wajan.
-Goreng dendeng sapi hingga matang, angkat dan tiriskan
-Haluskan bawang merah, bawang putih dan cabe hijau keriting.
-Tumis sambal ijo yang telah dihaluskan hingga harum baunya, tambahkan -
garam dan gula secukupnya.
-Masukkan dendeng sapi goreng dalam tumisan sambal ijo, aduk rata.
-Dendeng sapi sambel ijo siap disantap.
Penyajian dendeng sapi sambal ijo menggunakan piring.
Makanan dari Bahan Pangan Hasil Samping
Pengertian: Bahan baku berupa daging hasil perikanan dan peternakan
merupakan bahan pangan utama manusia, sedangkan bagian tulang, kulit,
jeroan, kaki, dan sisik, bagian tubuh yang jarang dimakan, tetapi masih dapat
dimanfaatkan sebagai Bahan pangan hasil samping dari hasil perikanan dan
peternakan masih memiliki kandungan gizi sehingga dapat dimanfaatkan hasil
samping pangan.
Jenis dan Manfaat
a. Kepala ikan
Memiliki nilai nutrisi yang hampir sama dengan bagian tubuh utama di mana
terdapat daging ikan.
b. Kulit
Kulit mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai alat perasa, pelindung
jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur suhu tubuh, tempat sintesis
vitamin D.
c. Ceker ayam
Ceker ayam mengandung protein, kolagen, zat kapur/kalsium dan kartilago.
d. Tulang ikan
Tulang ikan mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin D.
Teknik Pengolahan Makanan dari Produk Samping Bahan Baku Perikanan
dan Peternakan
Penggorengan,Pengeringan,Penggilingan, Perebusan
Tahapan Pengolahan
Perencanaan
-Menentukan bagian-bagian yang akan digunakan untuk membuat
produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan.
-Menyusun rancangan produk yang akan dibuat.
-Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan produk
pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan yang ingin dibuat.
-Menyusun jadwal pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan
hasil perikanan
-Menentukan tugas tiap individu.
Ide gagasan: Membuat “Kerupuk Tulang Ikan” dengan kreasi masing-masing.
Bahan : Tepung kanji, tulang ikan, bawang merah, bawang putih, minyak goreng
merica bubuk dan garam secukupnya
Alat : Blender, wajan, baskom, spatula, serokan, panci, dan kompor
Proses pembuatan
-Awalnya tulang dan kepala lele dicuci sampai bersih, lalu Kemudian direbus selama
beberapa jam sampai tulang menjadi lunak.
-Setelah itu, pada proses blender ini menjadi tahapan paling memakan waktu lama
dibandingkan proses lainnya karena tekstur yang keras sehingga tidak mudah
dihaluskan meski sudah direbus lama. Pemblenderan dilakukan sampai halus.
-Pemberian bumbu juga dilakukan saat tulang di blender atau dihaluskan agar bumbu
lebih merata. Bahan bumbu yang digunakan terdiri atas bawang merah, bawang putih,
garam, dan rempah-rempah yang dihaluskan.
-Selanjutnya adonan tulang yang telah halus dicampur tepung kanji, lalu ditambahkan
air. Setelah itu, diaduk sampai rata dan adonan dibuat gulungan.
-Kemudian, dikukus selama 15 menit sampai pulen.
-Setelah itu, gulungan dijemur di bawah sinar matahari selama setengah hari.
-Langkah selanjutnya dipotong tipis-tipis membentuk lingkaran. Kemudian, kerupuk
kembali dijemur selama satu hari penuh sampai kering.
-Dilakukan penggorengan, kerupuk kemudian dikemas dalam plastik.
Tahapan Pembuatan Bakso
-Cuci bersih daging lalu potong kecil-kecil. Setelah itu masukkan diblender atau
food processor dan haluskan.
-Masukkan separuh es batu, bawang putih, dan bawang merah. Giling lagi sampai
halus. Tambahkan garam. Giling kembali.
-Tambahkan gula pasir, lada bubuk, putih telur, tapung sagu, dan baking powder.
Tambahkan lagi sisa es batu. Giling sampai halus.
-Pastikan adonan daging selalu dalam keadaan dingin (dengan memasukkan es
batu secara bertahap). Giling sampai adonan bakso halus dan berwarna sedikit
merah muda.
-Didihkan air. Setelah air mendidih, kecilkan api. Pastikan air untuk merebus
daging tidak dalam keadaan "bergejolak". Bentuk adonan bakso bulat-bulat, lalu
masukkan ke dalam air rebusan. Lakukan sampai adonan habis.
-Untuk menghasilkan bakso daging sapi yang matangnya sempurna dan merata,
setelah bakso mengambang, besarkan apinya sedikit. Masak kembali selama
kurang lebih 5 menit.
-Siapkan wadah yang berisi air matang dingin (bisa ditambah es batu). Bakso yang
sudah matang segera dipindahkan ke dalam air dingin. Tujuannya agar teksturnya
lebih kenyal. Setelah itu tiriskan.
TahapanPembuatan Telur Asin
1. Rendam telur di dalam air selama 2 menit. Jika ada telur yang
mengapung, buang saja (telur tidak bagus).
2. Bersihkan telur secara perlahan, jangan sampai retak. Kemudian
keringkan telur.
3. Amplas telur pelan-pelan.
4. Larutkan garam dalam air. Aduk hingga benar-benar larut. Tuangkan ke
dalam toples yang dapat ditutup rapat.
5. Masukkan telur satu persatu secara perlahan-lahan. Pastikan telur
terendam semua. Beri jarak 2 cm dari permukaan. Rendam selama 10-12
hari.
6. Jika ingin mendapatkan rasa lebih asin, rendam hingga maksimal 42
hari atau 6 minggu. Jauhkan dari cahaya matahari.
7. Setelah proses selesai. Rebus telur dengan api kecil selama 1 jam.
8. Bisa juga dengan cara dikukus selama 1 jam.
Shallow frying adalah teknik memasak yang pada umumnya memiliki arti
menggoreng dengan minyak yang lebih sedikit.
deep frying memakai banyak minyak saat menggoreng. Sesuai namanya,
makanan yang dimasak tenggelam lebih dalam pada minyak.Maksudnya,
supaya struktur makanan yang dimasak matang secara rata.