0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan7 halaman
Ikan hias air laut jenis dottyback adalah ikan yang tinggal di perairan laut tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik yang terkenal kaya akan terumbu karang. Ikan ini cocok diakomodasi di akuarium berukuran minimal 100 liter dengan banyak gua batu dan celah, serta diberi pakan seperti krill, udang, dan ganggang laut.
Ikan hias air laut jenis dottyback adalah ikan yang tinggal di perairan laut tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik yang terkenal kaya akan terumbu karang. Ikan ini cocok diakomodasi di akuarium berukuran minimal 100 liter dengan banyak gua batu dan celah, serta diberi pakan seperti krill, udang, dan ganggang laut.
Ikan hias air laut jenis dottyback adalah ikan yang tinggal di perairan laut tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik yang terkenal kaya akan terumbu karang. Ikan ini cocok diakomodasi di akuarium berukuran minimal 100 liter dengan banyak gua batu dan celah, serta diberi pakan seperti krill, udang, dan ganggang laut.
(1) Yellow Tang pertama kali dijelaskan oleh seorang naturalis
asal Inggris bernama Edward Turner Bennet sebagai Acanthuru Flavescens pada tahun 1828 dari koleksi di Kepulauan Hawaii. Nama spesies “flavescens” adalah bahasa latin yang berarti “kuning”. (2) Yellow tang membutuhkan akuarium minimal 75 galon, namun yang paling disukai adalah 100 galon lebih, ini disebabkan daya jelajah mereka cukup besar dan juga agresif. Gerakan air yang kuat dan tingkat oksigen yang sangat tinggi sangat dianjurkan jika memelihara. Jaga suhu air di 75°F – 82°F / 24°C – 28 °C, nilai pH antara 8,0 dan 8,4, dan berat jenis pada 1,020-1,025. (3) Di tempat aslinya, ikan kuning tang makan di daerah ‘benthic’, alga dan bahan tanaman laut lainnya. Didalam penangkaran, Yellow tang umumnya memakan makanan akuarium berbahan dasar daging / ikan, tetapi efek kesehatan jangka panjang dari pakan ini masih dipertanyakan. Di alam liar, Yellow tang membersihkan kura- kura laut dengan menghapus pertumbuhan alga dari cangkangnya. 2. BLUE TANG. (1) Ikan Blue Tang ini pertama kali ditemukan di Indo-Pasifik dari Afrika Timur ke Kiribati, dan dari utara ke selatan Jepang. Ikan blue tang atau dikenal dengan sebutan Lettersix ini juga biasa disebut sebagai ikan karang yang seringkali mendiami kedalaman hingga 40 meter. (2) Ikan Blue Tang atau biasa dikenal dengan julukan ikan dori ini biasanya hidup bergerombol di daerah karang yang dangkal. Ikan ini mampu hidup pada kedalaman air 0 – 25 meter. Selain itu, habitat ikan ini membutuhkan cahaya yang cukup dan dengan PH berkisar 8,1 – 8,4. Tak hanya itu, temperatur habitat ikan ini juga berkisar 25° – 27° C. Adapun ikan Dori ini biasa dijumpai disekitaran terumbu karang dan sepanjang lereng ke laut atas. (3) Di kawasan alam liar, ikan ini tergolong ikan omnivore, dimana ikan ini selain memakan tumbuhan juga bisa memakan daging. Adapun makanan ikan Dori sendiri di alam liar berupa alga, cacing, plankton, udang kecil dan lainnya. Namun, biasanya bagi sebagian besar orang yang memelihara Dori di dalam aquarium sebagai ikan hias laut, biasanya memberi pakan berupa udang beku yang sudah di cincang kecil dan juga cacing beku. 3. WATCHMAN GOOBY. (1) Yellow Watchman Gobies atau yang biasa disebut ikan goby kuning atau jabing ( Cryptocentrus cinctus ) adalah salah satu ikan hias air laut yang cukup mudah untuk dipelihara. Ikan goby kuning dapat ditemui di daerah pantai karang dangkal dengan kedalaman mulai dari 1-25 meter. Ikan ini suka bersembunyi di sekitaran pasir sambil menunggu mangsanya. Ikan goby memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, biasanya ikan goby dewasa hanya dapat tumbuh hingga ukuran 10 cm saja. (2) Seekor goby dapat disimpan dalam akuarium 10 galon / 40 liter. Kondisi air ideal untuk ikan goby adalah pH 8.1-8.4, salinitas 1.020-1.025 dan suhu 75°F - 82°F (25°C - 28°C). Ikan ini bisa kita beri makan pelet dan udang rebon beku. Ikan gobi biasanya memakan sisa-sisa makanan dari ikan-ikan lain yang jatuh ke dasar akuarium. Ikan ini juga suka menyaring pasir di dalam mulutnya dengan tujuan untuk mencari sisa makanan yang tedapat di dalam pasir. 4. MANDARIN FISH. (1) Ikan mandarin adalah ikan kecil berwarna cerah yang termasuk dalam familia dragonet, yang terkenal dalam bisnis akuarium air laut. Ikan mandarin berasal dari Samudera Pasifik, berkisar dari Kepulauan Ryukyu hingga Australia. (2) Untuk memelihara ikan mandarin, setidaknya membutuhkan aquarium yang dapat menampung 30 galon air. Berhubung ikan ini tak suka berkelompok, maka ukuran tank yang tak terlalu besar juga bukan masalah. Pemelihara bisa mempertahankan parameter air ideal antara suhu 23 sampai 28 derajat Celcius, tingkat keasaman pH 8.1-8.4 dan salinitas 1.023-1.025. Arus yang lambat sangat cocok untuk ikan ini, sehingga pemelihara tidak terlalu membutuhkan wave maker. Di alam liar, mereka memakan berbagai makhluk kecil yang dekat dengan mereka, seperti copepoda, siput kecil, cacing dan telur ikan. Di akuarium, makanan favorit mereka adalah copepod. Ini adalah sesuatu yang mereka makan secara alami dan merupakan salah satu dari beberapa hal yang mereka makan di akuarium. 5. NEON TETRA. (1) Ikan neon tetra berasal dari wilayah Amerika Selatan. Ikan ini banyak ditemukan di sepanjang wilayah sungai amazon. Tidak jarang banyak penghobi ikan yang membuat aquarium mendekati habitat asli ikan neon tetra ini. Jika melihat habitatnya di sekitar sungai amazon, maka perairan di sana relatif lebih keruh atau berwarna kecokelatan karena pengaruh daun atau kayu yang terendam di air. (2) Karena sifatnya yang suka bergerombol, maka ikan neon tetra akan mengalami kesulitan atau mudah stres jika dipelihara sendiri. Tentunya semakin banyak ikan neon tetra yang bisa dipelihara akan semakin bagus. Ikan neon tetra bisa hidup pada kondisi air yang sedikit asam atau dengan pH rendah. pH yang baik untuk neon tetra adalah antara 5,5 – 7,8. Ikan neon tetra menyukai suhu antara 23oC – 26 C. Ikan neon tetra adalah omnivora (pemakan segala), di alam liar ikan ini memakan apa saja seperti serangga kecil seperti jentik nyamuk, cacing, atau kutu air. Apakah ikan neon tetra makan lumut? Tentu saja ikan neon tetra juga memakan sisa tumbuhan yang terurai atau bahkan lumut di alam liarnya. Tapi, jika dipelihara di dalam aquarium akan cukup sulit melihat ikan neon tetra hanya memakan lumut. Di alam liar ikan neon tetra banyak memiliki pilihan makanan, jadi sesekali mungkin akan memakan lumut atau yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizinya. (3) Hama dan penyakit ikan hias ini biasanya menyerang pada ikan neon tetra adalah berupa hewan parasit berupa Cichid, Manvis, Cryprinid dan juga Rasbora yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan ikan melambat serta kematian yang sangat tinggi. 6. BUTTERFLY FISH. (1) Kepe-kepe adalah kelompok ikan laut tropis yang berwarna mencolok dari famili Chaetodontidae; ikan bendera dan ikan koral juga termasuk ke dalam famili ini. Kebanyakan ditemukan di terumbu karang di samudra Pasifik, Hindia dan Atlantik, (2) Sebagian besar ikan hias air laut memerlukan ukuran aquarium yang besar. Seperti ikan kupu-kupu ini, ia membutuhkan setidaknya aquarium yang dapat menampung 378 liter air. Atau akuarium yang berukuran 180 x 46 x 50 cm. Pemelihara perlu membuat akuarium seperti pada habitat alaminya, yaitu memasukkan liverock dengan banyak celah, serta menambahkan substrat berupa pasir laut. - Suhu: 22 – 26 derajat Celcius. - Keasaman: pH 8,1 – 8,4 - Kesadahan: 8 – 12 dKH. Butterfly fish termasuk ikan omnivora yang memakan tumbuhan dan daging. Mereka bisa diberi makan berbagai makanan seperti krustasea, daging cincang halus dari berbagai hewan, daging moluska, alga hidup, spirulina, nori, selada, brokoli mentimun, bayam rebus, pelet ikan dan spons. 7. CLOWNFISH. (1) Ikan badut atau clownfish menjadi ikan hias yang populer. Ikan ini pernah diangkat dalam film animasi berjudul Finding Nemo. Ikan hias ini dikenal juga dengan nama ikan giru. Ikan ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan menambah kenekaragaman hayati bawah laut Indonesia. (2) Idealnya, seorang pemelihara bisa menggunakan akuarium dengan ukuran 90 x 30 x 38 cm. Selain itu, perlu diingat juga bahwa biasanya ikan badut memang membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan ikan air tawar. Ikan badut memerlukan suhu 26o-29o C dengan pH air 7-8. Clownfish juga jadi salah satu ikan yang paling dikenal di antara semua penghuni terumbu karang. Clownfish merupakan ikan omnivora. Artinya, mereka bisa memakan daging dan tumbuhan. Alga, zooplankton, dan cacing adalah makanan umum yang mereka konsumsi. 8. MANFISH. Ikan manfish atau biasa di kenal dengan sebutan angelfish merupakan ikan hias yang berasal dari perairan Amazon di negara Brasil, Peru dan Colombia. Air untuk ikan manfish adalah air dengan memiliki pH 5,8 sampai 7,0. Jika anda tidak punya alat ukur pH atau pHmeter, anda bisa menggunakan air daun ketapang utuk persinggahan ikan yang baru datang. Daun ketapang dipercaya dapat menetralkan pH pada air. Makanya, tidak jarang orang yang menggunakan daun ketapang untuk ikan hiasnya. Ukuran yang ideal untuk ikan manfish adalah 3-4 kali lebih besar dari ikan di dalamnya. Pakan hidup untuk ikan manfish adalah cacing sutra, cacing darah, jentik nyamuk, dan kutu air. 9. LIONFISH. Ikan singa kerdil adalah ikan air laut yang terkenal dan menarik karena warna dan bentuknya yang luar biasa, tetapi juga indah namun berbisa yang terdapat pada sirip mereka yang iconic. Spesies yang paling popular dalam genus ini ialah D. biocellatus (Fu Manchu atau Two spot), D. brachypterous (Dwarf Fuzzy Lionfish), dan D. zebra (Dwarf zebra lionfish). Ikan singa memerlukan suhu sekitar 22,8-28,9 C dengan pH air 8,1-8,4. Dalam memelihara ikan ini harus berhati-hati karena kan ini akan memakan ikan hias yang lainnya. 10. DOTTYBACK. [1] Ikan hias air laut jenis dottyback adalah ikan yang tinggal di perairan laut daerah tropis dan subtropis indo pasifik yang terkenal memiliki terumbu karang sangat melimpah. Karena habitatnya banyak sekali di perairan laut indonesia, jadi sangat direkomendasikan memelihara ikan ini di aquarium rumah. [2] Mereka cocok hidup di akuarium dengan banyak gua batu hidup dan celah-celah dan setidaknya bervolume sekitar 100 liter. Mereka memiliki kepribadian yang agresif sehingga tidak cocok untuk akuarium nano yang sangat kecil atau teman akuarium yang pemalu.[3] Pilihan makanan yang baik meliputi krill, cincangan udang mentah, udang mysis, udang air asin, cincangan kerang mentah, cumi cincang mentah, cincangan kerang mentah, serta ganggang laut dan spons laut. Pakan serpih komersial berkualitas tinggi dan makanan beku-kering yang dirancang untuk ikan karnivora laut juga merupakan sumber makanan yang sangat baik untuk spesies ini. Makanan- makanan tersebut sering menjadi bagian pokok dari diet splendid dottyback ketika mereka dibudidayakan di penangkaran. 1. IKAN ARWANA. [1] Arwana Asia (Scleropages formosus), atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Arwana Asia memiliki badan yang panjang; sirip dubur yang terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Selain Indonesia, Arwana Asia juga ditemukan di Malaysia, Thailand, Kamboja, dan beberapa bagian Myanmar. [2] Ukuran akuarium yang cocok untuk ikan arwana minimal tiga kali lebih besar, dari panjang seluruh tubuh ikan. Standarnya untuk ikan arwana yang mencapai 1 meter, maka ukuran akuarium adalah 1,5 meter untuk panjang, 75 cm untuk lebar, dan 60 cm untuk tinggi. Untuk memelihara arwana di akuarium, berikan air yang serupa dengan habitat asli ikan arwana yaitu air tawar. Air yang digunakan haruslah air yang mengandung larutan oksigen, sehingga ikan akan nyaman berenang di dalam akuarium. Air yang bagus adalah air yang tidak berwarna, maupun tidak berbau. Keasaman air pun perlu diperhatikan, untuk arwana ukuran pH 6 hingga 7 adalah tingkat keasaman yang sesuai. [3] Ikan arwana menyukai pakan seperti jangkrik, ikan kecil, hingga udang. Namun kamu dapat memberikan makanan lainnya seperti lipan, cicak, hingga cacing. Pakan lipan memiliki khasiat yang baik untuk keindahan sisik arwana, namun berikan pakan tersebut hanya sesekali saja. Hal ini karena dalam memelihara arwana di akuarium, umumnya ikan arwana akan menyukai satu jenis pakan saja. 2. IKAN CUPANG. [1] Cupang, ikan laga, atau ikan adu siam adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, dan Indonesia. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. [2] Habitat asli Ikan Cupang adalah rawa-rawa, sawah, dan perairan yang dangkal;. Oleh karena itu, Ikan Cupang sangat suka hidup di air yang dangkal, tetapi memiliki ruang yang yang luas. Jika kita memilih akuarium sebagai tempat untuk merawat Ikan Cupang, alangkah baiknya memilih akuarium yang berukuran 19 liter atau lebih. Suhu yang baik bagi Ikan Cupang sekitar 24-27 Celcius. Pada suhu itu Ikan Cupang dapat merasa seperti hidup di habitat aslinya. [3] Ikan Cupang termasuk ikan pencari makan pagi atau siang hari atau diurnal. Tentukan waktu makan secara rutin dan waktu makan yang ideal adalah dua kali sehari. Misalnya, memberikan waktu makan pada pagi hari dan sore hari. Makanan ideal bagi cupang adalah cacing darah beku atau yang sudah dikeringkan. Makanan yang sudah dibekukan atau dikeringkan akan lebih aman digunakan sebagai makanan Ikan Cupang. Makanan ikan yang tersisa sebaiknya dibersihkan karena mengganggu kualitas air di akuarium. 3. Ikan Discus. [1] Discus adalah genus cichlids aslilembah sungai Amazon di Amerika Selatan. Karena bentuk, perilaku, dan warna serta coraknya yang khas, discus populer sebagai ikan akuarium air tawar , dan budidaya mereka di beberapa negara di Asia merupakan industri besar. Mereka terkadang disebut sebagai ikan pompadour . [2] Salah satu cara merawat ikan discus adalah memperhatikan suhu airnya. Ikan discus harus dipelihara dalam air bersuhu 27-29 derajat Celsius untuk memastikan sistem kekebalannya tetap kuat. Untuk tingkat pH, jangan sampai ikan discus konsisten mengalami fluktuasi. Pastikan tingkat pH selalu berada pada kisaran 6,4-8,5. Jenis pakan yang baik untuk ikan ini adalah cacing beku dan berger. Sebaiknya beri makan sedikit demi sedikit supaya akuarium tidak kotor. 4. IKAN LOHAN. [1] ikan Lou han merupakan salah satu ikan hias termahal di dunia yang dipelihara di dalam akuarium karena warna sisik mereka yang hidup serta benjolan kepala mereka yang berbentuk khas berjuluk "benjol kelam". Aslinya mereka hanya berhabitat di Indonesia dan Malaysia. [2] Ukuran akuarium yang tepat untuk ikan yang satu ini adalah panjang mencapai 90 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm atau lebih. Umumnya suhu pada akuarium harus antara 29 hingga 30 derajat celsius. Pastikan skala pH airmu berada di antara pH7 hingga pH8 agar ikan dapat hidup dengan nyaman. Pakan alami yang dapat kamu berikan diantaranya adalah udang, anakan lele, anak ikan emas, ikan-ikan kecil, cacing sutra, cacing darah, dan jangkrik. 5. IKAN BLACK GHOST. [1] Black ghost adalah salah satu knifefish yang paling populer. Awalnya mereka dikenal sebagai Gymnotus albifron dan Apteronotus passan . Tetapi hari ini ikan ini dikenal sebagai Apteronotus albifron . Nama umum lainnya yang diketahui adalah black knife. Blach ghost merupakan ikan nokturnal dan mereka menggunakan elektrolokasi untuk menavigasi perairan gelap. Black ghost memiliki umur yang cukup panjang dan jika dirawat dengan baik maka mereka bisa menjadi teman selama 15 tahun. [2] Black ghost adalah ikan besar dan membutuhkan akuarium besar bervolume minimal 400 liter. Karena air di lingkungan alami mereka cukup bersih, mereka toleran terhadap berbagai kondisi air. Namun, parameter udara terbaik untuk membuat ikan ini sehat adalah suhu 22-27°C, pH 6,0-8,0, dan kesadahan 5-19 dGH. Hantu hitam adalah spesies air tawar dan tidak dapat mentolerir kondisi pembayaran apa pun. [3] Hantu hitam adalah spesies karnivora. Di alam liar mereka memakan larva serangga, ikan kecil dan ikan remaja, serta cacing. Di akuarium Anda, menu mereka sama dan mereka harus diberi makanan segar atau beku seperti cacing darah, artemia, atau cacing hitam. Alternatif lain adalah cacing tubifex, krill, udang, atau jangkrik. 6. IKAN KOI. [1] Istilah ikan koi berasal dari kosakata Bahasa Jepang dan jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti ‘ikan karper’ meski secara fisik ikan ini berbeda dengan ikan karper yang banyak ditemukan di Indonesia. Selain itu istilah koi juga dikaitkan dengan nishikigoi yang berarti ikan karper bersulam perak dan emas. Ikan koi merupakan ikan hias hidup baik di kawasan beriklim sedang. Ikan ini biasa ditemukan hidup di wilayah perairan air tawar pada suhu antara 8 hingga 30 derajat Celcius. Dengan kemampuan hidu di rentang suhu yang cukup lebar, maka tidak heran jika ikan ini bisa hidup mulai dari wilayah pantai sampai dengan kawasan pegunungan. [2] Kamu bisa menggunakan material apapun untuk membuat kolam, tetapi pastikan kedalaman minimalnya adalah 50 cm. Akan lebih baik jika kamu membuatnya hingga 1 meter agar dapat menampung air sebanyak 1100 liter untuk setiap ikan. Sementara untuk lebar kolam tidak ada ukuran pasti, cukup pastikan ikan koi memiliki ruang gerak yang cukup. Pemasangan filter air merupakan salah satu hal krusial dalam cara merawat ikan koi. Filter air akan membantu menjaga kualitas air di dalam kolam ikan milikmu. Alat ini dapat menyaring kotoran halus dan mengurai racun ammonia sisa proses pencernaan ikan. Selain itu, perhatikan juga derajat keasaman dan kadar oksigen terlarut dalam air kolam. Derajat keasamaan air yang ideal untuk budidaya ikan koi adalah pH 6,5—8,0. Sementara kadar oksigen terlarut minimum adalah 5 miligram per liter. [3] Sebagian dari pakan ikan koi terbuat dari bahan sayur-sayuran, roti, cacing, dan buah-buahan. Secara alami, udang dan cacing adalah makanan yang disukai ikan koi. Ikan koi juga dapat bertahan hidup hanya dengan memakan tumbuhan alga. Ulat juga merupakan salah satu makanan alami yang dapat diberikan. 7. IKAN GUPPY. alah satu ikan hias akuarium yang paling banyak diminati adalah ikan guppy. Guppy adalah ikan tropis berukuran kecil yang dikenal dengan sirip ekor berbulu dan sisik yang berwarna-warni. Beberapa menyebutnya seperti ikan cupang, tetapi keduanya benar-benar berbeda. Dilansir dari AZ Animals, nama ilmiah ikan guppy adalah Poecilia reticulate. Ikan guppy biasanya berwarna kuning, merah, biru, hijau, hitam, putih, atau oranye bergantung spesiesnya. [2] Guppy dapat hidup di air tawar dan payau dengan pH 7.0-8.0, dH 9-19 dan pada temperatur 18°C -28°C. Toleransi ini, membuat ikan guppy menjadi pilihan dalam studi toksikologi. Selain itu ikan guppy juga ditemukan dibeberapa habitat seperti danau dan selokan pada ketinggian tendah hingga daerah pengunungan yang tinggi. [3] Tidak perlu mahal-mahal, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan guppy, makanan ikan guppy dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar, seperti jentik nyamuk, cacing darah, cacing sutra, artemia, kutu air, daphnia, belut cuka dan spirulina. Namun, ada pula makanan ikan guppy yang perlu didatangkan langsung dari luar negeri. 8. IKAN MAS KOKI. Ikan mas koki memiliki nama lain “Carrasius auratur” yang pertama kali dibudidayakann oleh masyarakat Cina sekitar tahun 960 sampai 1729. Ikan mas koki bentuknya hampir sama seperti ikan mas karena berasal dari satu kerabat. Hanya saja, ikan koki tidak mempunyai sungut pada mulutnya. Seiring dengan berjalannya waktu, popularitas ikan koki semakin meningkat. [2] Sama halnya dengan ikan koi, ikan mas koki juga memiliki habitatnya sendiri. Untuk habitat ikan koki adalah air yang tergenang dengan aliran air yang lambat, dangkal, dan bersih. Biasanya ikan ini tinggal di daerah danau atau sungai. Ikan koki mampu bertahan hidup pada air yang memiliki pH antara 6 sampai 7 dengan suhu yang mencapai 27 sampai 300º celcius. Sementara itu, untuk kandungan oksigen terlarutnya mencapai ≥ 5 ppm. [3] Perlu diketahui, pada habitat ikan mas koki aslinya ikan ini memakan banyak jenis hewan dan tanaman, seperti serangga, zooplankton, cacing berukuran mikro, ganggang, dan beberapa jenis tanaman air. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan protein dan sayuran yang sesuai. 9. IKAN MOLLY. Ikan molly merupakan ikan hias air tawar yang memiliki warna- warna menarik. Ikan dengan nama latin Poecilia Sp ini memiliki bentuk tubuh yang kecil, dan ukuran ikan ini hanya mencapai maksimal 15 cm saat mereka dewasa. Habitat molly di alam liar bisa sedikit berbeda. Ikan air tawar ini memiliki persebaran alami yang luas. Sementara sebagian besar ditemukan di sungai, mereka juga dapat berenang ke perairan payau atau bahkan laut terbuka untuk waktu yang singkat. Kebanyakan ikan molly bisa hidup bahagia di akuarium berukuran 38 liter. Parameter air yang tepat dapat bervariasi berdasarkan spesies yang didapatkan, tetapi berikut ini beberapa dasar yang baik yang akan bekerja untuk sebagian besar molly. o Suhu air: 22 - 25 derajat Celcius o Tingkat pH: 7,5 hingga 8,5 o Kesadahan air: 20 hingga 30 KH Ikan molly kebanyakan mengkonsumsi makanan nabati. Meskipun mereka tidak dianggap sebagai pemakan alga, tetapi mereka sering memakannya. Kita dapat menemukan mereka menggunakan bibir mereka untuk mengikisnya dari batu, kayu, dan kaca. Mereka juga menikmati sayuran pucat seperti selada, bayam, dan zucchini. Camilan protein tinggi sesekali juga bisa diberikan. Molly akan menyantap cacing darah hidup atau beku, daphnia, dan udang air asin. 10. IKAN KOMET. Ikan mas komet atau komet-ekor adalah ikan mas berekor tunggal yang dibesarkan di Amerika Serikat. Ini mirip dengan ikan mas biasa, kecuali sedikit lebih kecil dan lebih ramping, dan terutama dibedakan oleh ekornya yang panjang dan bercabang. [2] Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan terhadap penyakit, hal tersebut disebabkan karena kondisi air pada tempat pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan oleh sisa pakan dan feses dari ikan komet yang banyak (kotoran). Ikan komet dapat hidup dalam kisaran suhu yang luas, meskipun termasuk ikan yang hidup dengan suhu rendah 15 – 20◦ C tetapi ikan komet juga membutuhkan suhu yang tinggi sekitar 27 – 30◦C. Adapun konsentrasi DO di atas 5 ppm dan pH 5,5 - 9,0. Hal tersebut khususnya diperlukan saat ikan komet akan memijah. [3] Ikan komet di alam merupakan ikan omnivora yaitu ikan pemakan segalanya seperti krustasea kecil, tumbuhan, serangga kecil, dan detritus. Dalam budidaya ikan komet pakan yang biasa diberikan adalah pelet untuk ikan hias