Anda di halaman 1dari 25

PISCES

1. Arwana Super Red (Scleropages formosus)

Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Actinopterygii

Ordo

: Osteoglossiformes

Famili

: Osteoglossidae

Genus

: Scleropages

Spesies : Scleropages formosus


Deskripsi
Ikan arwana termasuk ikan hias yang cukup besar bila dipelihara dalam akuarium. Secara
umum memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali, yaitu : badan pipih memanjang, punggung
hampir lurus mendatar mulai dari moncong sampai pangkal sirip punggung. Ukuran
mulutnya lebar dan miring atau menghadap ke atas dengan rahang yang cukup kokoh,
jumlah giginya 15-17..Pada dagunya terdapat dua sungut yang besar.Sisiknya lebar dan
kasar serta dihiasi oleh garis-garis dengan warna yang mengkilat. Panjang Arwana
dewasa, antara 30-80 cm (Dodi,2011).

Perilaku
Ikan Arwana merupakan suku kecil ikan air tawar primitive.Ikan Arwana
cenderung untuk di dasar air pada siang hari tetapi muncul ke permukaan air untuk makan
pada sore atau malam hari.Sebagai predator khusus permukaan air, keluarga ikan Arwana
sangat pandai melompat ke udara untuk mengejar mangsa yang terdiri dari serangga,
reptil dan burung.Arwana juga memiliki kemampuan yang baik dalam memperhitungkan
posisi mangsa yang terletak di atas permukaan air. Tidak seperti ikan pada umumnya,
Arwana hanya bernapas dengan cara langsung mengambil oksigen dari udara/permukaan
air Ikan ini memelihara anaknya di dalam mulut sampai anak-anak mencapai ukuran
panjang kira-kira 6cm (Hartono, 2007).
Reproduksi
Arwana berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya, induk arwana
mampu menghasilkan 20-50 butir dalam sekali memijah. Telur-telur arwana berukuran
cukup besar dengan diameter 1,3-1,6 cm. Setelah dibuahi, telur-telur dierami di dalam
mulut arwana jantan. Karenanya, ikan ini juga dijuluki mouth breeder karena mengerami
telur di dalam telur.Sementara itu, induk betina bertugas menjaga arwana jantan agar
aman dari gangguan lingkungan sekitar, terutama dari arwana-arwana lainnya (Apin,
2005).
Pakan
Makanan anakan ikan dimulai dengan udang-udangan berukuran kecil. Sebelum yolk
suckdiserap, anakan Arwana telah berukuran antara 2-3 cm. Anakan Arwana tidak lagi
tergantung induk betinanya setelah berukuran 3,5-4,0 cm, anakan ikan dapat tumbuh
sampai sekitar 10 cm (panjang standarnya) setelah menginjak umur 3 bulan. Ikan dewasa
biasa memakan pakan berukuran lebih besar, seperti katak, serangga, ikan, dan udang
(Hartono, 2011).
Habitat
Arwana jenis super red Scleropagus formosus merupakan spesies endemik yang hanya
terdapat di danau-danau dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, Propinsi Kalimantan

Barat. Penyebarannya dapat ditemukan di sepanjang aliran Sungai Tawang, Sungai


Puyang, Sungai Seriang, Danau Sentarum, Danau Aji, Danau Saih, Danau Maid, dan
Danau Siluk (Dodi, 2011).
Status konservasi
Scleropages formosus adalah salah satu ikan-ikan Indonesia yang dikatagorikan sebagai
jenis terancam punah oleh Internasional Union For the Concerfation of Nature and
Natural Resources( IUCN). Seluruh perdagangan Internasional terhadap specimen yang
berasal dari habitat liar dilarang menurut peraturan CITES (Convention on Internasional
Trade in Endangered Spesies) pada tahun 1975, namun secara resmi jenis ini baru
diterapkan sebagai jenis yang dilindungi pada tahun 1980 (Apin, 2005).

2. Red Parrot (Cichliasoma sp.)

Klasifikasi :
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii

Ordo: Perciformes
Family: Cichlidae
Subfamily : Cichlinae
Genus: Cichlasoma sp.

Deskripsi
Ikan Red Parrot sering disebut dengan ikan kakak tua merah adalah hasil perkawinan
silang buatan antara spesies cichlid yang tidak sama. Hasilnya adalah ikan unik dengan
ciri-ciri anatomis yang cukup bervariasi.Sebutan kakaktua disematkan karena hidungnya
yang mirip sekalo burung beo.Bentuk tubuhnya menyerupai balon dengan mulut yang
sangat kecil.Mereka nampak makin cantik dengan bercak berpola pada tubuhnya yang
berwarna merah gelap, sehingga mereka disebut kakak tua merah. Warna ikan ini berkisar
dari oranye menjadi merah pada saat dewasa.Menurut Effendi (2002), Sebagai remaja,
mereka berwarna gelap, dan mereka memperoleh warna merah pada saat jatuh tempo.
ikan rainbow merah jantan berukuran relatif lebih besar dibandingan dengan betina,
memipih, dengan warna merah yang menyala di sekujur tubuhnya, sedangkan ikan betina
berwarna olive kecokelatan, tubuh lebih memanjang dengan ukuran yang lebih
kecil Profil bagian dorsal agak meninggi yaitu bagian belakang kepala khususnya pada
ikan yang dewasa sedangkan profil bagian ventral lebih cembung. Rahang atas agak
menonjol sedangkan bagian intermaxillaris (Kadarini, 2012)
Perilaku
Ikan parrot termasuk ikan yang kuat, dan tahan terhadap segala penyakit. Ikan kakatua
merah lembut serta pemalu.mereka yang cocok dengan keturunan yang tidak agresif serta
tingkah laku sama. dikarenakan mereka pemalu, mereka kerap tidak dapat berkompetisi
untuk makanan didalam akuarium. mereka sesuaikan dengan baik dengan damai layaknya
ikan lele, danios, angelfish, kucing tomtimtampannerdas, dolar perak, serta barbs.
didalam satu kata, kakatua merah tingkah laku ikannya amat indah (Nurhidayat, 2012)
Reproduksi

Pemasangan induk diawali pengukuran panjang total, panjang standar, tinggi dan
beratnya kemudian dipasangkan dengan perbandingan jantan : betina 1:1. Kemudian
masuk tahap Pemijahan yang dilakukan secara alami yaitu memasangkan induk jantan
dengan betina dalam satu wadah pemijahan secara berpasangan diluar ruangan (outdor).
Jumlah telur dalam setiap pemijahan ikan rainbow merah parrot tertinggi pada perlakuan
A (1 substrat) yaitu sebesar 4814,23 butir (Effendi,2002)
Pakan
Binatang air ini gemar menyantap baik pakan alami maupun buatan.
Pakan alami, dapat berupa cacing sutra, cacing darah. Di pasaran, pakan alami parrot ini
tersedia dalam bentuk segar, kering maupun beku. Pakan buatan, saat ini hobiis lebih
banyak menyukai pakan buatan ini.Nutrisi yang lengkap dan seimbang menjadi
pertimbangan utama, disamping kepraktisan penyimpanan, relatif lebih murah dan lebih
mudah dicari di toko-toko terdekat.Pakan buatan ini juga lebih aman dibanding pakan
alami, sisa pelet yang tidak termakan hanya sedikit mengeluarkan residu nitrit dan
amonia dibanding pakan alami.Pakan buatan juga lebih hiegenis karena tidak membawa
bibit penyakit (Nurhidayat, 2012).

Habitat
Ikan kakatua merah bisa bertahan hidup dengan baik di tangki atau akuarium didalam
situasi yang cocok.tangki mesti mempunyai banyak area persembunyian, hingga mereka
dapat mengukir ceruk mereka. pot tanah liat rocks, serta driftwoods bisa dipakai untuk
bikin gua-gua serta area persembunyian. Mereka juga senang menggali di kerikil.pakai
bahan lembut untuk substrat. nuri ikan air tawar ini membutuhkan tangki ikan minimal 35
galon serta saat mereka tumbuh besar mereka memerlukan 55 galon tank. mereka tumbuh
sampai 8-10 inci. baca selanjutnya perihal perawatan burung beo ikan (Raharjo, 2011).

Status konservasi

Ikan rainbow merah parrot (Glossolepis incisus) merupakan salah satu jenis ikan asli
Indonesia yang telah dikenal dalam perdagangan ikan hias. Ikan ini ditemukan dengan
bentuk tubuh yang abnormal atau dengan nama lokal parrot/perot sehingga menjadikan
ikan ini semakin diminati dan memiliki nilai eknomis yang tinggi (kadarini, 2011).

3. Red finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus)

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Subfamily : Bilateria
Genus :Epalzeorhynchos
Species :Epalzeorhynchos frenatum

Deskripsi
Ikan Redfin memiliki ciri mulut yang tajam ke depan dan sepasang sungut pada bagian
depan mulutnya, tubuhnya berwarna ungu coklat kehitaman kadangkadang bervariasi
dengan warna violet. Siripnya berwarna orange kemerahan hingga merah, terdapat garis
hitam dari bagian operkulum hingga bagian mulut terdepan (Kadarini, 2012)
Perilaku
Gejala ikan sebelum mati yaitu warna tubuh menghitam, gerakan tidak berorientasi, dan
mengeluarkan lendir pada permukaan kulitnya (Saanin,1984).
Pakan
Makananberupa ganggang, krustasea kecil, larva serangga, dll, dan untuk itu untuk
mengembangkan warna yang terbaik dan kondisi itu harus ditawarkan makanan biasa dari
makanan hidup dan beku kecil seperti larva Chironomid (cacing), Daphnia dan Artemia
bersama dengan serpih kualitas baik kering, butiran dan bahan tanaman segar (Kadarini,
2012).
Reproduksi
Kemampuan reproduksi redfin bisa mencapai 1000 butir telur.Induk jantan dan betina
agak sulit dibedakan, namun bentuk tubuh yang agak gemuk dan sedikit panjang biasanya
adalah betina, sedangkan yang jantan biasanya agak pendek dan langsing pada bagian
perutnya.Ikan redfin termasuk jenis ikan yang agresif. Tempat pemeliharaannya
memerlukan tempat persembunyian dan menginginkan lingkungan yang mempunyai ph
mendekati normal antara 6.5 - 7.5 dengan kesadahan lunak maksimum 1 o serta suhu
24oC 28oC (Rahadi, 2005)
Habitat
Red finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus)merupakan ikan dasar yang berasal dari
Sungai Mekong, Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini memiliki warna tubuh cokelat
hitam atau putih albino dan sirip-siripnya merah terang. Ukuran tubuh maksimal 12 cm.
Suhu pemeliharaan antara 26-28 C dengan pH 7,5 (Lesmana dan Iwan 2001).

Status konservasi
Red finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus)merupakan ikan dasar yang berasal dari
Sungai Mekong, Thailand (Lesmana dan Iwan 2001).

4.Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii)

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Barbonymus
Spesies :Barbonymus schwanenfeldii

Deskripsi
Ikan Tengadak mempunyai ciri-ciri seperti bentuk tubuh pipih melebar dengan badan
berwarna perak dan kuning keemasan, sirip punggung berwarna merah dengan bercak
hitam pada ujungnya, sirip dada, sirip perut dan sirip dubur berwarna merah, sirip ekor
berwarna oranye atau merah dengan pinggiran garis hitam dan putih sepanjang cuping
sirip ekor. Garis rusuk dengan sisik garis rusuk 35-36, terdapat 13 sisik sebelum awal
sirip punggung dan 8 sisik antara sirip punggung dan gurat sisi. Ukuran rata-rata ikan ini
antara 10-25 cm dan berat sekitar 200-600 g. Ikan ini dapat mencapai ukuran maksimal
30 cm dan berat lebih dari 1 kg (Lesmana, 2001).
Perilaku
Pada awalnya ikan tumbuh lambat, karena pada saat itu masih dalam fase perkembangan
hidup awal ketika pertumbuhan lebih dipusatkan pada penyempurnaan organ-organ
tubuh.Ketika organ tubuh telah sempurna berkembang, maka pertumbuhan dalam
panjang menjadi pesat sampai mencapai kedewasaan.Selanjutnya jumlah energi yang
masuk dialihkan dari pertumbuhan jaringan somatik kepada pertumbuhan jaringan gonad
(Lingga, 2001).

Pakan
Tengadak lebih banyak memakan tumbuhan, yakni makrofita akuatik dan tumbuhan
darat yang terendam air.Kadang-kadang tengadak memangsa ikan-ikan kecil. Pengamatan
di Sungai Musi mendapatkan bahwa makanan ikan lampam terutama terdiri dari detritus;
ditambah lagi ganggang chlorophyceae, cacing, tumbuhan
air, serangga, diatom, cyanophyceae, krustasea, protozoa, rotifera, desmidiaceae dan lainlain (Lingga, 2001).
Habitat
Ikan Tengadak merupakan ikan yang hidup di sungai dan danau.Pada musim banjir ikan
ini masuk ke rawa-rawa dan tempat-tempat yang baru tergenang.Ikan-ikan ini sering
tertangkap di tempat-tempat yang digunakan untuk keperluan rumah tangga dan pada

malam hari berada di daerah pinggir dan tempat yang bervegetasi.Distribusi ikan
Tengadak ini mulai dari Sumatra, Borneo, Malaya dan Indochina.Ikan ini merupakan ikan
konsumsi penting, terutama di Sumatera Barat yang secara umum dipelihara di
kolamkolam (Nazir, 2003).
Reproduksi
Ikan Tengadak tergolong pada ikan yang mempunyai tipe reproduksi biseksual, artinya
sperma dan telur berkembang secara terpisah pada individu yang berbeda. Dengan kata
lain, ditemukan adanya ikan jantan dan betina yang berkembang sejak lahir atau menetas
dan setiap individu akan tetap sebagai jantan atau betina selama hidupnya (Nazir, 2003).
Status konservasi
Status konservasi untuk ikan ini mudah ditemukan di ri Thailand di utara, Semenanjung
Malaya, Sumatera, dan Kalimantan (Lingga, 2001).

5. Belida (Notopterus chilata)

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Actinopterygii

Ordo

: Osteoglossiformes

Family

: Notopteridei

Genus

Notopterus

Species

Notopterus chilata

(Bleeker, 1851)
Deskripsi
Ikan belida termasuk jenis ikan yang berukuran sedang, panjang tubuhnya dapat
mencapai 90 cm. Bentuk tubuhnya pipih memanjang, dari samping oval memanjang
dengan bagian punggung nampak menonjol. Tubuhnya terdapat sisik-sisik yang
ukurannya amat kecil, garis linia lateralis tampak jelas. Sirip dada dan perut posisinya di

bagian depan, dekat dengan tutup insang, sedang sisip anal nampak memanjang dari
belakang sirip perut ke arah belakang dan menyatu dengan sirip ekor yang bentuk
runcing. Sirip punggung posisinya tepat ditengah tubuh, bentuk mirip layar, namun
berukuran kecil. Mata berukuran besar. Warna tubuhnya metalik, abu-abu kebiruan, di
bagian dorso-ventral tubuh terdapat pola-pola lingkaran berwarna hitam dengan bingkai
putih yang jumlahnya enam pasang di lateral tubuh.

Perilaku
Ikan belida tampak pergerakannya lamban, namun ikan ini dapat bergerak amat cepat jika
memangkap mangsanya. Dapat bergerak ke arah depan dan belakang dengan bantuan
gerak sisip anal.an sayap terlipat dan dilakukan secara berulang-ulang. Terbang rendah di
atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa
sambil bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di permukaan
tanah mencari semut atau serangga-serangga kecil.

Reproduksi
Ikan belida melakukan perkawinan secara berpasangan, telurnya dibuahi secara eksternal
dan diletakkan di dalam sarang yang dibuat pejantan dari bahan ranting dan daun.
Pejantan akan menjaga telur yang jumlahnya mencapai 10.000 butir hingga menetas dan
menjaga larva dari kemungkinan dimakan ikan lainnya.

Pakan
Ikan belida termasuk jenis ikan predator, pemangsa. Jenis-jenis mangsa yang disukai
yaitu antara lain: larva dan serangga dewasa, cacing, udang, ikan lainnya.

Habitat

Ikan belida dapat dijumpai di sungai, rawa-rawa dan sungai yang banyak ditumbuhi
tanaman air. Tersebar di India bagian selatan, Thailand, Malaysia, Kalimantan dan
Sumatera.
Status Konservasi
PP. Nomor 7 Tahun 1999
. http://gembiralokazoo.com/collection/belida.html

6. Sidat (Anguilla bicolor)

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Actinopterygii

Ordo

: Anguilliformes

Family

: Anguillidae

Genus

: Anguilla

Species

Anguilla bicolor

(Mc Clelland,1844)

Deskripsi
Ikan sidat mempunyai badan yang memanjang seperti belut serta perut dan punggung
tidak berduri. Sisik pada ikan sidat berbentuk kecil membujur, berkumpul dalam
kumpulan-kumpulan yang kecil dan masing-masing kumpulan terletak miring pada sudut
siku terhadap kumpulan disampingnya. Lubang hidung terletak di depan muka mata,
mulut agak miring dan sampai melewati mata. Panjang ikan sidat dapat mencapai 744,0
mm, berat dapat mencapai 661,3 gram. Warna pada sisi ventral ikan kuning keperakan
sampai pada bagian perut sedangkan perut berwarna putih. Dari mulut hinga ekor
berwarna keperakan, sirip berwarna keemasan, pupil berwarna hitam dan iris keemasan
dengan warna abu-abu di sekelilingnya (Robinet,2002).

Perilaku
Sidat adalah ikan yang beruaya anadromous dan menunjukkan prilaku
hyperaktif yang tinggi, sehingga bersifat reotropis (ruaya melawan arus) (Sarwono,2000).

Reproduksi
Di awal pertumbuhannya (pada tahap larva) jenis kelamin sidat sulit dibedakan. Pada
pertumbuhan selanjutnya sebagian gonad akan berkembang menjadi ovarium dan
sebagian menjadi testis. Perbedaan antara sidat jantan dan betina terlihat jelas setelah
dewasa. Sidat jantan memiliki mata lebih lebar daripada sidat betina pada usia, panjang,
dan berat yang sama (Setiawan,2003).

Waktu berpijah sidat di perairan Samudera Hindia berlangsung sepanjang tahun. Saat
puncak berpijah Anguilla bicolor bicolor terjadi pada bulan Mei dan Desember.
Anguilla bicolor bicolor hanya memijah sekali di laut kemudian mati. Di perairan Segara
Anakan, Anguilla bicolor bicolor dapat ditemukan pada bulan September dan Oktober.
Jumlah terbanyak pada bulan September (Setiawan,2003).

Pakan
Ikan sidat pada stadia elver memakan plankton, ikan kecil, udang-udangan dan insekta.
Sedangkan glass eel yang baru masuk ke cabang sungai isi lambungnya kosong. Ikan
sidat yang berukuran 14,5 B 66,3 cm sebagian besar makanannya berupa udang (Mc
Kinnon,2006).

Habitat
Sidat hidup di dua jenis perairan. Fase larva hingga menjelang dewasa hidup di sungai.
Setelah dewasa menuju laut dalam untuk bereproduksi. Selanjutnya, larva hasil
pemijahan terbawa arus ke pantai dan menuju perairan tawar melalui sungai
(Liviawaty,1998).
Jumlah glass eel yang memasuki perairan tergantung daerahnya. Glass eel biasanya
bergerombol dalam jumlah cukup besar, mencapai 100 juta ekor setiap tahunnya. Bobot
glass eel saat memasuki perairan tawar 0,15-2 gram. Panjangnya tubuhnya 50-60 mm
(Liviawaty,1998).

Status Konservasi
IUCN Red List : Near Threatened

7. Red Tail (Prachtocephalus hemidiopterus)

Klasifikasi
Kingdom

Animalia

Phylum

Chordata

Class

Actinopterygii

Ordo

Siluriformes

Family

Pimelodidae

Genus

Prachtocephalus

Species

Phractocephalus hemiliopterus

(Bloch & Schneider, 1801)


Deskripsi
Red Tail Catfish (Phractocephalus hemioliopterus) merupakan ikan golongan catfish
bersungut panjang yang mendapatkan namanya dari warna orange kemerahan di ekornya.
Ikan ini berasal dari sungai Amazon dan mempunyai beberapa nama lokal di daerah
asalnya seperti Cajaro di Venezuela dan Pirarara di Brazil. Rat tail catfish dapat mencapai

ukuran tubuh yang sangat besar yakni sekitar 3 sampai 5 kaki bahkan dianggap sebagai
catfish terbesar yang tersedia untuk penghobi. Tubuh ikan ini mempunyai warna dasar
hitam dengan merah atau orange di ekor dan sirip punggungnya. Sisi bagian bawah ikan
berwarna putih tebal yang memanjang dari belakang insang sampai pangkal ekor. Bagian
kepala berwarna coklat gelap dengan bintik-bintik hitam. Ikan ini mempunyai tiga pasang
kumis yang panjangnya tidak akan melebih sirip punggungnya (Djuhanda,1985).
Perilaku
Adanya batuan dan tempat sembunyi membuat ikan lebih nyaman karena ikan suka
bersembunyi (di alam cenderung nocturnal) (Djuhanda,1985).
Reproduksi
Redtail Catfish jantan memiliki ekor yang lebih merah dibandingkan betina mereka. ia
adalah termasuk jenis ikan yang bereproduksi dengan cara meletakan telur dan
melakukan pembuahan eksternal. Hingga ia membutuhkan air mengalir yang kontinyu
dan suhu udara 70 sampai dengan 75 F (Djuhanda,1985).

Pakan
Red tail catfish merupakan predator sejati dengan makanan utama adalah ikan lain yang
lebih kecil, crustaceae dan makanan hidup atau beku lainnya. Ikan dewasa dan muda juga
menyukai cacing tanah sebagai makanan dan makanan cangkang lainnya seperti kepiting
sungai dan remis. Anakan dapat diberi makan dua kali sehari lalu diturunkan porsinya
menjadi sehari sekali, enam kali seminggu sampai mereka mencapai tahapan remaja. Ikan
dewasa dapat diberi makanan yang cukup besar selama sekali atau dua kali seminggu dan
ikan akan menggunakan sisa hari yang lain untuk mencernanya. Red tai catfish dapat
melahap mangsanya langsung karena ukuran mulut yang lebar dan nafsu makannya yang
cukup besar. Kemungkinan ikan ini menggunakan Chemosensory untuk mendeteksi
mangsa (Afrianto,2005).

Habitat

Red tail catfish banyak hidup di sungai besar, rawa, laguna, anakan sungai dan muara.
Ikan ini merupakan ikan yang bergerak lambat dan banyak menghabiskan waktunya di
dasar sungai. Sebagai predator, Red tail catfish adalah tipe pengintai dan penyergap
mangsa. Hidup pada lingkungan yang bersuhu 20-26 0C dan pH 6-7. Untuk perawatan di
aquarium membutuhkan tangki yang besar mengingat ukuran ikan ini, setidaknya
membutuhkan tangki 4000 gallon. Tankmate yang cocok hanyalah ikan yang memiliki
ukuran lebih besar yang tidak mampu dijangkau dengan mulutnya (Djuhanda,1985).

Status Konservasi
Red Tail Catfish menghuni sungai-sungai di Amerika Selatan seperti Amazon, Orinoco
dan Essequibo. Ikan lele yang dapat mencapai panjang 2 meter dan berat 100 kg ini
mayoritas ditemukan di Brazil dan Venezuela (Djuhanda,1985).

8. Patin (Pangasius sp.)

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Actinopterygii

Ordo

: Siluriformes

Family

: Pangasiidae

Genus

: Pangasius

Species

: Pangasius sp.

Subspecies

(Valenciennes, 1840)
Deskripsi
Ikan patin memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak dengan
punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm, suatu
ukuran yang cukup besar untuk ukuran ikan air tawar domestik. Kepala patin relatif kecil
dengan mulut terletak diujung kepala agak disebelah bawah. Hal ini merupakan ciri khas
golongan catfish. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi
sebagai peraba (Djuhanda,1985).

Perilaku
Ikan patin dapat hidup dalam keadaan DO rendah. Ikan Patin termasuk ikan yang
beraktifitas pada malam hari atau nocturnal. Selain itu, patin suka bersembunyi di dalam
liang-liang di tepi sungai habitat hidupnya. Ikan ini termasuk ikan demersal atau ikan
dasar. Secara fisik memang dari bentuk mulut yang lebar persis seperti ikan demersal lain
seperti ikan lele dan ikan gabus (Djuhanda,1985).

Reproduksi

Pembuahan berlangsung secara ekternal, sangat cepat dan terjadi di bawah permukaan air
dengan suhu 28 29 O C . Seekor induk betina akan menghasilkan telur dengan jumlah
yang bervariasi tergantung dari ukuran tubuhnya, secara alami menghasilkan telur
berjumlah kurang lebih 500.000 butir dan secara pembuahan buatan berjumlah 1 1,5
juta juta butir (Djuhanda,1985).

Pakan
Malam hari ia akan keluar dari lubangnya dan mencari makanan renik yang terdiri atas
cacing, serangga, udang sungai, jenisjenis siput dan bijibijian. Ikan patin akan tumbuh
dengan baik sesuai dengan teknik pemberian pakannya (Djuhanda,1985).
Habitat
Ikan patin (Pangasius sp.) cukup banyak terdapat di perairan umum Indonesia. Ikan patin
merupakan ikan air tawar berukuran besar dan mempunyai nilai ekonomis yang cukup
tinggi sebagai ikan konsumsi. Ikan ini cukup popular dan banyak diminati oleh konsumen
terutama dari daerah Sumatera dan Kalimantan. Ikan patin mempunyai bentuk tubuh
memanjang, agak pipih, tidak bersisik, dan panjang tubuhnya dapat mencapai 120 cm.
Pada saat ukuran masih kecil (5 12 cm) ikan patin dapat dipajang diakuarium sebagai
ikan hias. Ikan patin sudah dapat dikonsumsi setelah mencapai ukuran tubuh 300 1000
g. Ikan patin adalah salah satu ikan asli perairan Indonesia yang telah berhasil
didomestikasi, sebagai ikan unggul dan ekonomis, serta pengembangan budidaya yang
cukup prospektif. Dukungan untuk pengembangan ikan ini cukup tersedia, mulai dari luas
lahan, penguasaan teknologi budidaya (Djuhanda,1985).
Status Konservasi
IUCN Red List : Least Concern

9. Ocelaris (Cichla ocellaris)

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Actinopterygii

Ordo

: Perciformes

Family

: Cichlidae

Genus

Cichla

Species

Cichla ocellaris

Deskripsi
Cichla ocellaris termasuk salah satu dari lima belas spesies peacock bass yang
telah ditemukan. Seperti halnya ikan peacock bass lainnya, ikan ini mempunyai range
warna tubuh dari kuning keemasan sampai hijau keemasan yang tersebar di seluruh
bagian tubuh. Selain itu, bagian bawah tubuh (perut) berwarna kemerahan dan bagian atas
tubuh (punggung) berwarna kebiruan. Ciri khas dari peacock bass ialah adanya tiga pola
yang sangat jelas yang tersusun vertical di kedua sisi tubuhnya. Pola berbentuk cincin

dengan bagian dalam berwarna hitam mencolok dan berwarna keperakan pada bagian
garis tepinya. Terkadang dalam pola tersebut terdapat pola-pola cincin keemasan yang
lebih kecil. Pada bagian kepala (pipi) tidak terdapat marking gelap seperti yang terdapat
pada sepupunya Cichla temensis. Peacock bass beradaptasi dengan lingkungan berarus
cepat dengan mengembangkan tubuh yang licin serta sirip dada dan anal yang sangat
kuat. Ikan yang mempunyai sinonim nama latin Cichla argus ini merupakan ikan yang
terkenal bagi para pemancing, karena ikan ini mempunyai kekuatan yang cukup besar
saat menangkap umpan. Ikan dewasa dapat mempunyai panjang tubuh sekitar 60 cm.
Rekor ikan yang pernah di dapat mempunyai berat tubuh 6,22 Kg dan terjadi di
Venezuela (Djuhanda,1985).
Perilaku
Cichla ocellaris mempunyai karakter yang agresif dan teritorial. Oleh karena itu, sangat
lebih baik jika ikan ini dipelihara sendiri dalam tangki. Jika ikan ini dipelihara dengan
ikan lain maka ukuran tankmate adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Tankmate
haruslah ikan besar seperti cichlid, catfish, stingray dan arowana. Tankmate yang
berukuran lebih kecil akan dimakan karena akan dianggap sebagai makanan. Peacock
bass bisa juga dicampur dengan jenis peacock bass lain baik yang satu spesies maupun
beda spesies (Djuhanda,1985).
Reproduksi
Pemijahan, dengan pengecualian langka, terjadi pada permukaan horizontal datar yang
baik telanjang untuk memulai atau dibersihkan dari ganggang atau vegetasi lainnya
selama kegiatan pemijahan. Betina bergerak maju meletakkan satu baris dari telur dan
jantan memancarkan sperma lebih setiap baris. Setelah telur menetas, jantan dan betina
mengangkut larva di mulut mereka ke salah satu sarang (Djuhanda,1985).
Pakan
Cichla ocellaris bersifat karnivora (predator), di alam bebas dia akan memakan berbagai
makanan yang ada di ekosistem mereka. Makanannya cenderung binatang hidup seperti
ikan kecil, cacing, crustacea, serangga, kerang (remis) dan amfibi. Selain makanan hidup,

beberapa makanan komersial juga cocok untuk ikan ini seperti pellet, bloodworm,
makanan beku dan lainnya (Djajasewaka,1990).
Habitat
Cichla ocellaris ditemukan hidup pada berbagai kondisi di habitat aslinya, mereka
cenderung mendiami perairan yang dangkal dan berarus sedang. Namun jika melihat
kondisi habitat aslinya, ikan ini juga terbiasa dengan perairan berarus cepat. Lokasi yang
biasa disukai ikan ini adalah di sekitar garis pantai, kolam atau bendungan dan danau di
pinggir laut. Satu hal yang menarik ialah ikan ini biasanya ada bila di perairan tersebut
ditemukan Cichla Temensis (Djuhanda,1985).

Status Konservasi
Cichla ocellaris ditemukan Di sungai Orinoco Amazonas dan hampir semua kawasan
blackwater amazon (Djuhanda,1985).
10. Ikan Macan (Pseudoplatystoma fasciatum)

Klasifikasi

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Actinopterygii

Ordo

: Perciformes

Family

: Cichlidae

Genus

Cichla

Species

Cichla ocellaris

Deskripsi
Ikan macan merupakan jenis ikan yang berukuran sedang, panjang tubuhnya dapat
mencapai 90 cm. Tubuhnya berbentuk bulat memanjang, kepalanya besar dan panjang
berbentuk sperti paruh bebek, misai 3 pasang berukuran panjang yang melebihi separo
panjang tubuhnya. Ikan ini mempunyai mata berbentuk bulat dan berukuran besar, siripsiripnya tampak kokoh dengan duri keras, sirip punggung menyerupai layar perahu, sirip
ekor bercagak yang dibagian atas juga tampak seperti layar. Warna tubuhnya coklat
kehijauan dengan pola-pola garis dan totol-totol hitam pada tubuh bagian lateral-dorsal
dan seluruh sisik-sisiknya.
Perilaku
Ikan macan termasuk jenis ikan yang berperilaku nocturnal, mencari pakan pada
suasanan gelap, malam hari.Misainya untuk membentu dengan cepat memperoleh
mangsa dan mendeteksi arah datangnya bahaya. Pada waktu siang hari ikan ini biasanya
akan melayang di tengah air yang berdekatan dengan benda-benda yang ada, tampak
seperti kayu.
Reproduksi

Berkembang biak melalui pembuahan eksternal, telur yang dihasilkan akan menempel
pada substrat seperti potongan ranting di dalam air atau media tanaman. Telur-telur akan
menetas beberapa hari setelah pembuahan.
Pakan
Beberapa jenis mangsa antara lain, insekta, udang, dan ikan kecil.
Habitat
Menyukai habitat yang berbatu dengan tanaman air, suasana gelap. Temperatur air 23-28
derajat Celcius. Tersebar di Amerika Selatan bagian utara.
Status Konservasi
Tersebar di Amerika Selatan bagian utara.
http://gembiralokazoo.com/collection/ikan-macan.html

Anda mungkin juga menyukai