Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN IKTIOLOGI

KUNJUNGAN KE PURBASARI, PURBAYASA, PURBALINGGA

Oleh :
Rombongan II / Kelompok 1
1. Rizkinta
2. Annisa Aulia
3. Novita Umi Kulsum

B1J013
B1J013003
B1J014083

Asisten :
Praditya Teguh Priambodo

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
1. Silver Dolar

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas

: Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes
Familia : Characidae
Genus : Metynnis
Spesies : Metynnis argenteus (Silver Dollar)
Morfologi: Ikan berukuran kecil, ukuran tubuh maksimum hanya mencapai 20 cm.
Bentuk tubuh pipih, dari samping membulat. Sirip punggung berbentuk layar
dan sirip anal berukuran lebar yang dimulai dari pertengan tubuh. Sirip dada
dan sisip perut relatif sempit. Sirip anal bercagak, namun berlekuk dangkal.
Mulut lebar, rahang bawah terdapat gigi-gigi menyerupai gergaji dan tajam.
Mata berukuran besar dan berbentuk bulat. Tubuh tertutup oleh sisik-sisik yang
berukuran kecil, dibagian punggung berwarna silver, sedang di bagian perut
berwarna oranye bergradasi. Ikan yang jantan warna tubuhnya lebih cerah dari
jenis yang betina.
Reproduksi: Pembuahan secara eksternal, telur menempel pada substrat yang akan
menetas 3-4 hari setelah pembuahan.
Pola makan: Ikan dollar di habitat alaminya memakan berbagai jenis tumbuhan air,
dan dijumpai memakan uadang tingkat rendah.

Habitat: Ikan dollar hidup di sungai, kolam dan rawa-rawa. Tersebar di perairan
Amazon dan Guiana.

2. Ikan Piranha
Klasifikasi

Species

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Actinopterygii

Order

: Characiformes

Family

: Characidae

Genus

: Pygocentrus

: Pygocentrus nattereri

Morfologi : Ikan piranha mirip dengan ikan bawal yang hidup di air tawar. Piranha
memilki ciri-ciri tersendiri, iantaranya mempunyai sifat yang agresif
dengan mata yang besar bulat merah, dilengkapi gigi-gigi segitiga yang
runcing dan tajam pada ujung-ujung mulutnya yang monyong maju ke
depan. Rata-rata ikan ini mempunyai berat antara 600 gram sampai 700
gram, walaupun ada beberapa species di Amerika Selatan ada yang
beretnya mencapai 4 kilogram. Seperti pada jenis piranha perut merah
dan piranha hitam mata merah yang memiliki tubuh lebih besar dan jenis
tersebut sangat berbahaya bagi manusia.
Reproduksi : Hewan ini bertelur pada bulan April dan Mei, selama musim hujan.
Ikan betina akan bertelur di dasar sungai, daerah yang berbatu, agar saat
menetas anak-anaknya akan sedikit lebih aman. Ikan betina mampu
menghasilkan telur mencapai 600 butir telur, yang akan dibuahi oleh ikan
jantan secara eksternal.
Pola Makan : Hewan ini memakan berbagai jenis serangga, ikan kecil, crustaceae,
cacing dan beberapa molusca. Hewan ini termasuk dalam golongan
pemakan daging (karnivora).
Habitat : Hidup di perairan tawar. Tersebar di sungai Amazon, sungai Timur Laut
Brazil, Paraguai, Parana, dan Essequibo.

3. Ikan Arwana Hijau


Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum :Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Osteogrlossiformes
Family: Osteogrlossidae
Genus : Scleropages
Spesies : Scleropages formosus
Morfologi : warna sisik biasanya krem
terang yang diselingi warna hijau pada cincin sisik kedua, kadang-kadang
sisik memiliki warna dasar hijau gelap. Sirip punggung, anal dan ekor
berwarna abu-abu gelap bercampur hijau. Lingkaran mata juga berwarna
hijau. Mulut dan penutup insang juga lebih bulat dibandingkan spesies
arwana lainnya. Bentuk tubuh yang lebar dan agak pendek.
Reproduksi : Kematangan seksual ikan relatif lambat. Setelah umurnya mencapai
sekitar 3-4 tahun. Arwana betina akan menghasilkan beberapa butir telur
yang berukuran cukup besar sekitar 30-100 butir. Telur dan larva akan
dierami dalam mulut arwana jantan.
Pola Makan : Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa.
Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi
seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan
menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa
menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari
permukaan air.
Habitat : Sungai-sungai besar dengan arus yang cukup deras misalnya di Sumatra
dan Kalimantan, Di Malaysia, Myanar, Thailand, Vietnam dan Kamboja.

4. Ikan Buaya (Aligator Spotted Gar)


Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum :Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Lepisosteiformes
Family: Lepisosteidae
Genus : Lepisosteus
Spesies : Lepisosteus
oculatus
Morfologi

Ikan

Aligator

merupakan ikan hias tergolong unik dalam banyak hal ikan ini memiliki
bentuk tubuh silindris memanjang menyerupai terpedo. Sirip punggung
dan sirik dubur aligator terletak pada bagian belakang tubuh pada posisi
hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong panjamg, mirip buaya. Oleh
karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang bergigi tajam ini
dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya merupakan
ganoid berbentuk intan yang saling bertaut. Ikan aligator umumnya
berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya. Namun,
pada beberapa jenis memiliki totol berwarna hitam. Bagian bawah
tubuhnya, yaiyu daerah perut,berwarna agak terang.
Reproduksi : Alat reproduksi betinanya akan mulai aktif ketika mencapai umur 3
atau 4 tahun dan matang pada umur 6 tahun, sedangkan pejantannya
ketika berumur 2 atau 3 tahun.
Pola Makan : Ikan alligator akan menelan mangsanya dengan kepala terlebih
dahulu. Bila yang tertangkap ekor terlebih dahulu maka dengan
terampil ikan ini akan memutar mangsanya dengan lidahnya sehingga
kepala masuk terlebih dahulu. Dengan demikian mangsanya mudah
ditelan.
Habitat : Beberapa negara bagian di Amerika (South Dakota, Delaware, Pennsylva)
telah melaporkan ikan ini terancam populasinya.

5. Ikan Belut Listrik (Electropus electricus)


Klasifikasi :
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gymnotiformes
Famili

: Gymnotidae

Genus: Electrophorus
Spesies : Electrophorus electricus
Morfologi :

Belut listrik memiliki tubuh berbentuk bulat panjang sedangkan


kepalanya pipih. Umumnya tubuh belut listrik bagian atas berwarna
hijau tua atau keabu-abuan, atau kecoklatan dan tubuh bagian bawah
berwarna kekuningan atau oranye. Belut listrik jantan dewasa
memiliki lebih warna gelap pada perut. Belut listrik bisa mencapai
ukuran yang sangat besar, dengan panjang melebihi 2,5 meter dan
berat mencapai 20 kg.Ikan ini tidak memiliki sisik. Mulut nya
berbentuk persegi, dan berada tepat di ujung moncong. Belut listrik
tidak mempunyai gigi. Matanya sangat kecil dibandingkan dengan
ukuran kepalanya. Sirip dubur memanjang hingga ke ujung ekor.

Reproduksi : Pada musim kemarau, belut listrik jantan akan membuat sarang dari
air liurnya. Di sarang inilah belut listrik betina akan meletakkan
telurnya. Dalam satu sarang belut listrik betina akan bertelur
mencapai ribuan telur.
Pola Makan : Belut listrik adalah predator, makanan utamanya adalah ikan lain yang
lebih kecil, tetapi ia juga memangsa amfibi dan bahkan burungburung dan mamalia kecil. Belut listrik tidak memiliki gigi, sehingga
ia hanya mencari mangsa yang cukup kecil untuk ditelan secara
utuh.Belut listrik merupakan hewan nokturnal. Nokturnal artinya
hewan yang aktif di malam hari.
Habitat

: Pada musim kemarau, belut listrik jantan akan membuat sarang dari
air liurnya. Di sarang inilah belut listrik betina akan meletakkan
telurnya. Dalam satu sarang belut listrik betina akan bertelur
mencapai ribuan telur.

6. Tiger Catfish (Ikan Macan)


Klasifikasi:
Filum

: Actiniform

Kelas

: Actinopterygii

Ordo

: Siluriformes

Famili

: Pimelodidae

Genus

: Pseudoplatyoma

Spesies : P. Fasciatum
Morfologi

Ikan

macan

merupakan salah satu jenis ikan yang berukuran sedang, ukuran


panjang tubuhnya dapat mencapai 90 cm. Tubuhnya berbentuk bulat
memanjang, kepalanya besar dan panjang berbentuk seperti paruh
bebek, mempunyai misai 3 pasang berukuran panjang yang melebihi
separo panjang tubuhnya. Ikan ini mempunyai mata berbentuk bulat
dan berukuran besar, sirip-siripnya tampak kokoh dengan duri keras,
sirip punggung menyerupai layar perahu, sirip ekor bercagak yang di
bagian atas juga tampak seperti layar. Warna tubuhnya coklat kehijauan
dengan pola-pola garis dan totol-totol hitam pada tubuh di bagian
latero-dorsal dan seluruh sisik-sisiknya.
Reproduksi : Ikan macan berkembang biak melalui pembuahan eksternal, telur yang
dihasilkan akan menempel pada substrat seperti potongan kayu, ranting
atau media tanaman yang ada di dalam air. Telur-telurnya akan menetas
setelah beberapa hari dari waktu pembuahan.
Pola Makan : Beberapa jenis mangsanya yaitu antara lain, insekta, udang, dan ikan
kecil.
Habitat

: Menyukai habitat yang berbatu dengan tanaman air, dan suasana


gelap. Temperatur air 23-28 0C. Tersebar di Amerika Selatan bagian
utara.

7. Ikan Lemon (Neolamprologus leuleupi)


Klasifikasi :
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Neolamprologus
Spesies : Neolamprologus leuleupi
Morfologi : Neolamprologus

leleupi,

atau

lebih

merupakan ikan cichlid kerdil (dwarf

akrab

disebut

leleupi

cichlid) yang berasal dari

danau Tangayika, Afrika. Ikan leleupi mempunyai warna kuning


di sekujur tubuhnya, sehingga ikan ini populer dengan sebutan lemon
cichlid. N. leuleupi dapat tumbuh sampai sekitar 10 cm saja untuk ikan
jantan, sedangkan ikan betina biasanya kurang dari ukuran tersebut
Reproduksi : Spesies ini, seperti Astatotilapia burtoni, adalah mouthbrooder betina,
yang berarti telur, menetas, dan berkembang di mulut betina (rongga
bukal), selama sekitar tiga minggu. Ikan ini ovophiles dan jantan akan
menggali lubang di pasir dalam wilayahnya, di mana betina meletakkan
telur, betina kemudian mengambil telur tersebut ke dalam mulutnya
untuk pembuahan.
Pola Makan : N. leuleupi tidak rewel dalam hal makanan, dari makanan buatan
sampai cacing es akan diterimanya dengan senang hati. Meskipun
demikian perlu diketahui bahwa di alam mereka hanya memakan pakan
hidup saja.
Habitat : N. leuleupi akan memilih sarang di gua-gua kecil pada celah-celah batuan
yang ada. Kondisi air dengan pH 7 sudah cukup memadai untuk
memelihara ikan ini dengan sehat.

DAFTAR REFERENSI
Azwar, Z.I. & Priyadi, A. 2009. Pemijahan dan Perawatan Benih Ikan Hias Tiger
Catfish dalam Sistem Terkontrol Mdy. Balitbang Kelautan dan Perikanan,
11(27): 229-234.
Bachtiar, Yusuf. 2004. Budidaya Ikan Hias Air Tawar untuk Expor. Depok: PT
AgroMedia Pustaka.
Handajani, H. 2009. Magang Kewirausahaan pada Usaha Pembenihan dan
Budidaya Ikan Hias untuk Memantapkan Jiwa Wirausahaha Mahasiswa.
Malang: Universitas Muhammadiyah.
Kenneth, C. 2014. The Shocking Predatory Strike of The Electric Eel. Artikel
Science, 346(6214): 1231-1234.
Putri, Syahrezha Erlangga. Karya Ilmiah Peluang Bisnis Ikan Arwana. Yogyakarta;
STIMIK AMIKOM.
Susanto, Heru. Ikan Hias Air Laut. Jakarta : Penebar Swadaya.
Yusuf, SE. Ragam Jenis Ikan Hias Air Tawar Populer. Yogyakarta : Putra Danayu
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai