Anda di halaman 1dari 6

Kelas Pisces

A. Epalzeohynchus frenatum

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Epalzeorhynchus
Spesies : Epalzeohynchus frenatum
( https://repository.usu.ac.id )
diakses 30 Maret 2019 pukul 10.04 WIB

 Sebaran : Asia (Mekong, Chao Phraya, Bangfal Xe)


 Perilaku yang terlihat saat observasi :
Epalzeohynchus frenatum saat diamati cenderung pemalu dengan bersembunyi di balik batu
yang ada di akuarium dan bila berenang sangat cepat.
 Ciri-ciri morfologi :
Epalzeohynchus frenatum atau biasa disebut seabagai ikan redfin ini memiliki warna tubuh
dominan coklat kehitaman. Pada bagian kepala atau caput terdapat sepasang mata disisi samping
kepala,dan terdapat empat sungut di dekat mulutnya. Pada bagian badannya terdapat sirip yang biasa
disebut pinna. Pada ikan redfin terdapat pinna dorsalis, pinnae abdomenalis, pinnae pectoralis, dan
pinna ventralis yang semua berwarna orange kemerahan. Pada bagian cauda atau ekor yang juga
berwarna merah, ikan redfin memiliki jenis ekor forked atau ekor yang membelah menjadi dua.
 Cara berkembang biak : Ovipar
 Habitat : Perairan air tawar Indocina
Habitat asli Sungai Mekong, Perairan Tawar Chao Prhaya, Perairan Maeklong, dan Perairan Bangfai
Xe
 Keterangan :
Epalzeohynchus frenatum atau biasa disebut seabagai ikan redfin ini merupakan jenis ikan yang biasa
hidup soliter. Ikan redfin memiliki panjang tubuh 5-12 cm. Ikan ini biasa memakan ganggang, perifiton,
fitoplankton, dan zooplankton. Hal ini berarti ikan redfin merupakan omnivore. Ikan yang biasanya di
pelihara di akuarium ini merupakan ikan yang pemalu dan tidak agresif. Orang-orang biasa memelihara
ikan ini diakuarium karena ikan ini memiliki sifat dapat memakan ganggang atau algae yang dapat
membuat kotor akuarium. Kebanyakan orang berkata bahwa ikan refin memiliki sifat yang sama dengan
ikan sapu-sapu. Namin bedanya, ikan redfin memiliki warna yang lebih menarik. Ikan redfin juga memiliki
jenis albino dimana bagian tubuhnya dominan berwarna putih namun siripnya tetap berwarna merah.
(https://repository.ipb.ac.id diakses 12 April 2019 pukul 14.00 WIB)
B. Anguilla sp.

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Anguilliformes
Famili : Anguillidae
Genus : Anguilla
Spesies : Anguilla sp.
( https://repository.usu.ac.id )
diakses 30 Maret 2019 pukul 10.04 WIB
 Sebaran : Indonesia, Jepang, China
 Perilaku yang terlihat saat observasi : Diam didasar aquarium
 Ciri morfologi :
Tubuh sidat berbentuk bulat memanjang, sekilas mirip belut yang dijumpai di
areal persawahan. Salah satu karakter/bagian tubuh sidat yang membedakannya dari
belut adalah keberadaan sirip dada yang relatif kecil dan terletak tepat dibelakang
kepala sehingga mirip seperti daun telinga sehingga dinamakan pula belut bertelinga.
Pergerakan ikan sidat sangat tergantung pada liak-liuk tubuhnya yang panjang
dan licin. Tubuh ikan sidat deselubungi lendir dan mempunyai sisik kecil berbentuk
panjang, dan tersusun tegak lurus pada poros panjangnya. Susunan sisik ini biasanya
membentuk gambar mozaik seperti anyaman billik. 
Panjang tubuh ikan sidat bervariasi tergantung jenisnya yaitu 50-125 cm. Ketiga
siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor menyatu. Selain itu
terdapat sisik sangat kecil terletak dibawah kulit pada sisi lateral. Perbedaan diantara
jenis ikan sidat dapat dilihat antara lain dari perbandingan antara panjang preanal
(sebelum sirip dubur) dan predorsal (sebelum sirip punggung), struktur gigi pada rahang
atas, bentuk kepala dan jumlah tulang belakang(https://gembiraloka.com).
 Cara berkemang biak : Bertelur
 Habitat : Larva ikan sidat hidup pada lingkungan yang mempunyai karakteristik fisik
sebagai berikut: suhu, benih ikan sidat lokal, A. marmorata tumbuh baik pada suhu
berkisar antara 29-31 derajat celcius, salinitas untuk pertumbuhan ikan sidat adalah 0-3
ppt. oksigen terlarut (DO) minimal yang dapat ditolelir oleh ikan sidat berkisar antara 3-4
ppm dan pH optimal untuk pertumbuhan ikan sidat adalah 7 - 8. 
(https://gembiraloka.com)
 Soliter
 Keterangan :
Ikan sidat tumbuh diperairan tawar (sungai dan danau) hingga mencapai dewasa
setelah itu ikan sidat dewasa akan beruaya ke laut dalam untuk melakukan reproduksi.
Larva hasil pemijahan akan berkembang dan berangsur-angsur terbawa arus keperairan
pantai. Ikan sidat yang mencapai stadia elver akan beruaya dari perairan laut ke
perairan tawar melalui muara sungai. Ikan sidat termasuk dalam strata hewan karnivora
pada rantai makanan. Diperairan umum ikan sidat memakan berbagai jenis hewan
khususnya organisme benthik seperti crustaceae (udang dan kepiting), polichaeta
(cacing, larva chironomus) dan larva bivalvia serta gastropoda. Ikan sidat aktif
melakukan aktivitas makan pada saat malam hari atau
nocturnal(https://gembiraloka.com).

C. Pseudoplatystoma fasciatum

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Pimelodidae
Genus : Pseudoplatystoma
Spesies : Pseudoplatystoma fasciatum
(https://lintangluku.net Diakses pada Sabtu, 30 Maret
2019, 11:45)
 Sebaran : Amerika latin, Indonesia
 Perilaku yang terlihat pada saat observasi : Berdiam diri di dasar perairan.
 Ciri – ciri morfologi :
Ikan macan merupakan salah satu jenis ikan yang berukuran sedang,
ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 90 cm. Tubuhnya berbentuk bulat
memanjang, kepalanya besar dan panjang berbentuk seperti paruh bebek,
mempunyai misai 3 pasang berukuran panjang yang melebihi separo panjang
tubuhnya. Ikan ini mempunyai mata berbentuk bulat dan berukuran besar, sirip-
siripnya tampak kokoh dengan duri keras, sirip punggung menyerupai layar
perahu, sirip ekor bercagak yang di bagian atas juga tampak seperti layar.
Warna tubuhnya coklat kehijauan dengan pola-pola garis dan totol-totol hitam
pada tubuh di bagian latero-dorsal dan seluruh sisik-sisiknya.
(https://lintangluku.net)
 Cara berkembang biak : Ikan macan berkembang biak melalui pembuahan
eksternal, telur yang dihasilkan akan menempel pada substrat seperti potongan
kayu, ranting atau media tanaman yang ada di dalam air. Telur-telurnya akan
menetas setelah beberapa hari dari waktu pembuahan.

(https://lintangluku.net)

 Habitat : Menyukai habitat yang berbatu dengan tanaman air, dan suasana
gelap. Temperatur air 23-28 0C. Tersebar di Amerika Selatan bagian utara.
 Soliter
 Keterangan :
Ikan macam termasuk jenis ikan yang berperilaku nocturnal, mencari
pakan pada suasana gelap atau pada malam hari. Misainya digunakan untuk
membantu  memperoleh mangsa dan mendeteksi arah datangnya bahaya
secara cepat dan akurat. Pada waktu siang hari ikan ini biasanya tampak
melayang di tengah air yang berdekatan dengan benda-benda di dalamnya,
sehingga ikan ini tampak seperti kayu.Beberapa jenis mangsanya yaitu antara
lain, insekta, udang, dan ikan kecil. (https://lintangluku.net)

D. Arapaima gigas

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Osteoglossiformes
Famili : Arapaimidae
Genus : Arapaima
Spesies : Arapaima gigas
( https://repository.usu.ac.id )
diakses 30 Maret 2019 pukul 10.04 WIB
 Sebaran : Amerika Delatan seperti Brazil, Peru, Colombia.
 Perilaku yang terlihat saat observasi : Berenang santai
 Ciri – ciri morfologi : Arapaima merupakan ikan air tawar terbesar didunia. Panjang
tubuhnya mencapai 3 meter dengan berat 275 kg. pada umumnya memiliki warna tubuh
abu-abu dengan sisik berwarna merah disekitar area ekornya. Spesies ini akan menuju
ke permukaan untuk setiap 10-20 menitnyauntuk menyuplai oksigen. Jenis betina
berusia matang berkisar umur 5 tahun dan biasanya memiliki panjang tubuh sekitar 160
cm pada usia ini.

 Cara berkembang biak : Ovipar (bertelur). Betina akan mengeluarkan telurnya sekitar di
bulan Februari, Maret, April, saat kondisi perairan surut. Telurnya akan diletakkan pada
saeang dengan lebar 50 cm, dalamnya 15 cm. biasanya diletakkan didekat pasir. Saat
keadaan cuaca buruk atau musim banjir, maka pejantan akan mengerami telur-telur
tersebut dengan cara dimasukkan kedalam mulutnya (mouth brooder).
 Habitat : Spesies ini ditemukan di danau, sungai Amazon yang banyak mengandung
unsur oksigen terutama yang berada disekitar hutan hujan tropis. Arapaima gigas
terdistribusi di negara Amerika Selatan seperti di Brazil, Peru, dan Colombia.
 Keterangan : Kemampuan ikan Arapaima gigas di perairan umum lebih tinggi sekali pun
kondisi perairan yang tidak bagus, karena ikan ini dapat mengambil oksigen langsung
dari udara. Struktur insang hanya berfungsi saat masih juvenil, seiring dengan
pertumbuhannya insang tersebut mengalami transisi, menjadi paru-paru primitive yang
memungkinkan ikan ini untuk beradaptasi di lingkungan yang buruk, rendah kadar
oksigen sekalipun. Oleh karena itu, ikan ini mempunyai kebiasaan naik muncul
permukaan air untuk mengambil oksigen langsung dari udara. (Sumber :
http://www.biologi.lipi.go.id/ diakses pada hari Sabtu, 19 April 2019 pukul 13.33 WIB)

a. Glossolepis incisus

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Atheriniformes
Famili : Melanotaeniidae
Genus : Glossolepis
Spesies : Glossolepis incisus

(https://www.fishbase.in )

diakses 30 Maret 2019 pukul 00.30 WIB


 Sebaran : Wilayah Indonesia Pasifik dari Laut
Merah hingga ke Pulau Duke
 Perilaku yang terlihat pada saat observasi
:
Berenang aktif, saling berinteraksi satu sama lain.
 Ciri morfologi spesies :
Glassolepis incisus disebut juga dengan ikan kakaktua merah (Red Parrot). Bentuk ikan
ini sangat unik karena memiliki mulut yang kecil dan ekor lemelan menjadi dua. Warna
ikan ini kuning kemerahan. Pada bagian kepala terdapat tonjolan di caput. Selain itu
pada bagian abdomen
 Cara berkembang biak : Ovipar
 Habitat : Air laut
 Soliter/Berkoloni : Berkoloni
 Keterangan tambahan :
- Warna sirip lebih muda dari warnat tubuh
- Ikan ini merupakan ikan hias
- Bergerak lincah

Anda mungkin juga menyukai