Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL OBSERVASI

SEA WORLD TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL


BIOLOGI UMUM - 1302600004

Disusun Oleh:
Muqarrabiin Haqqul Yaqiin - 1302617071

Dosen Mata Kuliah:


Ade Suryanda, M. Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
PENDAHULUAN
Reptil adalah hewan tetrapoda (bertungkai empat) dan merupakan hewan vertebrata
berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil bernapas dengan paru-
paru, melakukan reproduksi secara seksual dan mayoritas reptil berkembang biak dengan cara
ovipar (bertelur, adapun yang vivipar contohnya adalah spesies Squamata. Kelompok hewan
ini akan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Membran
tersebut bermanfaat untuk melindungi embrio, menyediakan O2, makanan, dan air untuk
embrio. Kulit tubuh reptil dilindungi oleh perisai epidermal atau biasa kita sebut sisik, pada
sisik tersebut terdapat protein keratin yang membuat kulit reptil menjadi kedap air dan udara
serta mencegah reptil mengalami dehidrasi saat lingkungannya kering.

Klasifikasi hewan reptil merupakan sub-filum dari vertebrata, dengan klade


sauropsida, filum chordata, dan berakhir dengan kingdom Animalia. Reptil terbagi ke dalam
empat ordo, yaitu ordo crocodilia, ordo sphenodontia, ordo squamata, ordo testudinata.

Pada observasi kali ini, dalam field trip ke seaworld, penulis mengamati hewan-
hewan reptil yang termasuk ke dalam ordo testudinata. Ordo testudinata memiliki ciri yang
mudah dikenal, yaitu memiliki tempurung pada punggungnya. Alasan dalam memilih kelas
reptil ordo testudinata karena penulis

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Dalam observasi di seaworld, penulis hanya menemukan beberapa hewan reptil dengan ordo
testudinata, yaitu penyu hijau, penyu sisik, dan kura-kura brazil.

 Penyu hijau (Chelonia mydas)


 Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Testudines
Sub-ordo: Cryptodira
Family: Cheloniidae
Genus: Chelonia
Spesies: mydas
 Namanya didapat dari lemak berwarna hijau yang terletak di bawah
tempurung mereka
 Tidak seperti penyu lainnya, makanan utama penyu hijau dewasa adalah
rumput laut
 Penyu hijau mencapai kematangan dewasa diantara usia 20 sampai 50 tahun.
 Tersebar di perairan tropis dan sub-tropis di seluruh dunia, terutama di
Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

 Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

 Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Testudines
Sub-ordo: Cryptodira
Family: Cheloniidae
Genus: Eretmochelys
Spesies: imbricata
 Merupakan jenis penyu yang terancam punah
 Tersebar di seluruh dunia, umumya di Atlantik dan Pasifik
 Cangkang penyu sisik dapat berubah warna, sesuai dengan temperatur air.
 Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah
karapaks sebagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi
untuk berenang di samudra terbuka. Perbedaan E. imbricata dari penyu
lainnya yang sangat mudah dibedakan adalah paruhnya yang melengkung
dengan bibir atas yang menonjol, dan tampilan pinggiran cangkangnya yang
seperti gergaji.
 Kura-kura brazil (Trachemys scripta elegans)

 Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Sub-filum: Vertebrata
Kelas : Reptilia
Sub-kelas : Anapsida
Order: Testudines
Family: Emydidae
Genus: Trachemys (ada juga yang menyebut Chrysemys - sama saja)
Spesies : T. scripta
Sub-spesies : elegans
Nama Trinomial : Trachemys scripta elegans
 Memiliki ciri adanya semburat warna merah tepat di belakang matanya
sehingga menyerupai telinga berwarna merah. Dan juga memiliki warna
tempurung campuran antara hijau dan kuning
 Berasal dari bagian selatan Amerika Serikat,

Pada saat field trip, penulis juga mendapatkan info dari staff sea world bahwa terdapat tiga
perbedaan mendasar antara penyu dan kura-kura

1. Kura-kura hidup di rawa-rawa, sedangkan penyu lebih sering hidup di laut


2. Apabila kita sentuh kura-kura, maka kura-kura dapat bersembunyi di dalam
tempurungnya. Sebaliknya, penyu tak bisa bersembunyi ataupun masuk ke dalam
tempurungnya
3. Kura-kura memiliki kaki yang pendek, kuat, dan dapat ditekuk. Sedangkan penyu
memiliki kaki yang tipis dan berselaput panjang.

KEMAMPUAN ADAPTASI

Dalam melangsungkan hidupnya, kura-kura/penyu tidak memiliki gigi. Akan tetapi


perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi
makanannya. Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput,
hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar
maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan
daging (karnivora) atau campuran (omnivora). Tempurung kura-kura terdiri dari karapaks,
yang berbentuk cembung di bagian pungung, dan plastron yang bentuknya relatif datar di
bagian dada. Biasanya di samping tubuh karapaks dan plastron dihubungkan oleh keping
yang disebut bridge. Tempurung pada kura-kura dapat keras atau lunak tergantung dari sifat
tulang pembentuknya.

SEJARAH EVOLUSI

Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya,
belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa
Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura
masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan
belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup
dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan
kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura
tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang berasal dari sekitar 2 tahun silam

Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki
dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa
kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.1

STATUS KONSERVASI
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura
Hampir semua jenis penyu termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi oleh
undang-undang nasional maupun internasional karena dikhawatirkan akan punah disebabkan
oleh jumlahnya makin sedikit. Di samping penyu belimbing, dua spesies lain, penyu Kemp’s
Ridley dan penyu sisik juga diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh The World
Conservation Union (IUCN). Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang atau penyu abu-
abu (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan atau loggerhead (Caretta caretta)
digolongkan sebagai terancam punah. Hanya penyu pipih (Natator depressus) yang
diperkirakan tidak terancam.2 Untuk kura-kura dan labi-labi diperkirakan masih dapat
bertahan hingga saat ini.

REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyu

bing.com

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyu

Anda mungkin juga menyukai